Saat ini kita berada pada Bab 6 Topik 5 yang akan membahas tentang Prinsip etik
dalam asuhan keperawatan.Setelah mempelajari Topik ini anda mampu menjelaskan
tentang prinsip etik dalam asuhan keperawatan.Dalam Topik ini, anda akan
mempelajari pokok-pokok materi tentang prinsip etik dalam melakukan pengkajian
keperawatan, menetapkan diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,
implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan yang akan menjadi dasar dalam
pendekatan keperawatan berdasarkan asuhan.
Ketika seorang perawat memberikan pelayanan kesehatan pada klien, maka
perawat tersebut harus mengikuti prinsip-prinsip etika keperawatan yang ada.Dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada klien, ada beberapa tahapan yang harus
dilalui oleh pasien. Artinya, pelayanan keperawatan sebenarnya tidak hanya
mementingkan tercapainya tujuan, tetapi juga mementingkan proses bagaimana
pelayanan tersebut diberikan kepada pasien.
Hal ini sesuai dengan pengertian praktek keperawatan yang bermakna tindakan
perawat yang dilakukan melalui kolaborasi dengan klien dan atau tenaga kesehatan
lain dalam memberikan asuhan keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan yang dilandasi dengan substansi keilmuan khusus, pengambilan keputusan
dan keterampilan perawat berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip ilmu biologis,
psikologis, sosial, kultural dan spiritual.
Prinsip dari tahapan proses keperawatan juga sesuai dengan pengertian asuhan
keperawatan yang bermakna sebagai sebuah proses atau rangkaian kegiatan pada
praktek keperawatan yang diberikan kepada klien di sarana kesehatan dan tatanan
pelayanan lainnya, dengan menggunakan pendekatan ilmiah keperawatan
berdasarkan kode etik dan standar praktik keperawatan.
Tahapan proses keperawatan telah diidentikkan sebagai metode ilmiah
keperawatan untuk para penerima tindakan keperawatan, disajikan sesuai dengan
langkah-langkah dari proses keperawatan. Atas dasar itu, berikut ini akan dijelaskan
secara detail tentang prinsip tahapan proses keperawatan terhadap pasien.
c. Dalam pengkajian, perawat juga harus memahami bahwa pasien adalah sumber
informasi primer. Artinya, jawaban yang harus dipegang oleh seroang perawat
ketika ia bertanya sesuatu adalah jawaban yang keluar dari mulut pasien, bukan
keluarganya, apalagi orang lain. Sebab, orang yang lebih tahu mengenai keadaan
pasien dan keluhan yang diderita pasien adalah pasien itu sendiri. Kecuali pasien
tersebut tidak bisa berbicara karena dalam kondisi tidak sadar, pinsan, maka
informasi penting yang harus diperoleh perawat adalah dari keluarga dekatnya.
Catatan :Perawat harus melakukan pengkajian secara akurat, lengkap sesuai dengan
kenyataan, kebenaran data sangat penting dalam merumuskan suatu diagnosis
keperawatan serta perawat harus berusaha mengumpulkan semua informasi yang
berkaitandengan masa lalu, saat ini bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah
bagi pasiendimasa yang akan datang.
Semua data yang ditampilkan pada setiap diagnosis keperawatan mencakup hal-hal
berikut ini:
a. Definisi. Merujuk kepada definisi NANDA yang digunakan pada
diagnosisdiagnosis keperawatan yang telah ditetapkan.
b. Kemungkinan etiologi. Bagian ini menyatakan penyebab-penyebab yang
mungkin untuk masalah yang telah diidentifikasi. Yang tidak dinyatakan oleh
NANDA diberi tanda kurung. Faktor yang berhubungan/risiko diberikan untuk
diagnosis yang beresiko tinggi.
c. Batasan karakteristik. Bagian ini mencakup tanda dan gejala yang cukup jelas
mengidentifikasikan keberadaan suatu masalah. Sekali lagi seperti pada
defenisi dan etiologi. Yang tidak dinyatakan oleh NANDA diberi tanda kurung.
d. Sasaran/tujuan. Pernyataan-pernyataan ini ditulis sesuai dengan objektif
perilaku klien. Sasaran/tujuan ini harus dapat diukur, merupakan tujuan jangka
panjang dan pendek, untuk digunakan dalam mengevaluasi efektivitas
intervensi keperawatan dalam mengatasi masalah yang telah diidentifikasi.
e. Mungkin akan ada lebih dari satu tujuan jangka pendek dan mungkin
merupakan “batu loncatan” untuk memenuhi tujuan jangka panjang.
f. Intervensi dengan rasional tertentu. Hanya intervensi-intervensi yang sesuai
untuk bagian diagnosis yang dapat ditampilkan.
g. Hasil klien yang diharapkan/kriteria pulang. Perubahan perilaku sesuai
dengan kesiapan klien untuk pulang yang mu ngkin untuk dievaluasi.
h. Informasi mengenai obat-obatan. Informasi ini mencakup implikasi
keperawatan.
Langkah-langkah perencanaan:
Untuk mengevaluasi rencana tindakan keperawatan, maka ada beberapa
komponen yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Menentukan prioritas masalah : melalui pengkajian
2. Menentukan kriteria hasil (outcomes) Pedoman penulisan kriteria hasil
berdasarkan:
S : Spesifik (tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda)
M : Measurable (tujuan keperawatan harus dapat diukur, khususnya
tentang perilaku klien; dapat dilihat, didengar, diraba, dirasakan, dll.)
A : Achievable (tujuan harus dicapai)
R : Reasonable (tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah)
T : Time
3. Menentukan rencana tindakan
4. Dokumentasi
Itulah kelima langkah yang dapat dilakukan perawat dalam tindakan keperawatan
atau proses keperawatan.
Dengan mengikuti kelima langkah yang telah dijelaskan diatas, perawat akan memilih
suatu kerangka kerja yang sistematis untuk membuat keputusan dan memecahkan
masalah dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
Latihan
Buatlah diskusi dalam kelompok dan bacalah kasus ini baik-baik. Selesaikan tugas
ini sesuai petunjuk di bawah.
Seorang ibu, 45 tahun dengan Ca Serviks stadium IV dirawat di ruang onkologi
dan sedang menjalani kemoterapi. Ibu tersebut sudah menjalani perawatan selama 2
tahun dan menunjukkan tidak ada perubahan yang berarti. Klien merasakan nyeri yang
sangat pada abdomen, malu dengan kondisinya, suami tidak memberikan support dan
meninggalkannya dengan menikah lagi. Klien merasa putus asa dan hidupnya
menderita. Akhirnya klien menolak dilakukan tindakan pengobatan dengan harapan
cepat mati.
Petunjuk Jawaban Latihan
Buatlah resume asuhan keperawatan klien dengan mengidentifikasi data yang perlu dikaji,
menetapkan diagnosa keperawatan yang muncul, rencana tindakan, implementasi tindakan
dan evaluasi dengan menerapkan prinsip etik
Ringkasan
Beberapa hal yang bisa disimpulkan dari Topik 2 ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat perlu memperhatikan prinsip etis
ketika melakukan pengkajian keperawatan, menetapkan diagnosa keperawatan,
menentukan intervensi keperawatan, melakukan implementasi keperawatan dan
melakukan evaluasi dalam keperawatan. Perawat harus tahu dan menguasai apa saja
hal-hal etis yang perlu dilakukan terhadap pasien berkaitan dengan tahapan proses
keperawatan. Misalnya ketika perawat melakukan pengkajian, perawat tidak boleh
memaksakan kehendak untuk menggali informasi lebih luas dari pasien. Perawat harus
melakukan kontrak waktu saat akan melakukan pertemuan dengan pasien. Demikian
juga saat akan melakukan tindakan keperawatan, perawat tentunya akan menyapa
pasien terlebih dahulu, menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan menjelaskan
tujuan dari tindakan tersebut. Setelah mendapat persetujuan dari pasien maka
perawat melakukan tindakan tersebut.
2. Hal lain yang perlu diperhatikan oleh perawat adalah Perawat hendaknya dapat
memastikan staf atau kolega tetap memegang teguh komitmen utamanya terhadap
pasien, sehingga tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari;
dapat memberikan prioritas utama terhadap pasien dan masyarakat pada umumnya,
jangan sampai kepentingan masyarakat atau pasien dinomorduakan di bawah
kepentingan pribadi. Kemaslahatan masyarakat (pasien) adalah hal terpenting dalam
pendekatan keperawatan berdasarkan asuhan; memiliki kepedulian untuk
mengevaluasi terhadap kemungkinan adanya klaim otonomi dalam kesembuhan
pasien. Karena itu, seorang perawat harus memberikan informasi yang akurat,
menghormati dan mendukung hak pasien dalam mengambil keputusan.
Test 2
1) Salah satu prinsip etis dalam melakukan pengkajian adalah:
A. Perawat berusaha mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan
masa lalu, saat ini, bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi pasien
dimasa yang akan datang.
B. Perawat mengidentifikasi respons-respons individu terhadap masalah-masalah
kesehatan yang aktual dan potensial.
C. Harus spesifik dan harus dinyatakan dengan jelas dan tegas, seperti bagaimana,
kapan, dimana, frekuensi dan besarnya, memberikan isi dari aktifitas yang
direncanakan.
D. Perawat menentukan seberapa jauh tujuan-tujuan keperawatan yang telah ia
capai.
3) Bagaimana sikap anda jika pasien merasa terganggu oleh anda saat dikaji dan menolak
untuk menjawab hal-hal yang ditanyakan saat dikaji?
A. Mengklarifikasi perasaan pasien, menghentikan pengkajian jika pasien terganggu
dan membuat kontrak waktu ulang dengan pasien
B. Tetap di samping pasien berharap pengkajian dapat tetap dilanjutkan
C. Meninggalkan pasien tanpa kontrak waktu ulang
D. Mengalihkan pembicaraan pada hal lain
4) Jenis data pengkajian yang dapat dinilai/diukur dan spesifik misalnya tekanan darah,
suhu, nadi pasien disebut:
A. Data primer
B. Data sekunder
C. Data subjektif
D. Data objektif
7) Intervensi keperawatan harus spesifik dan harus dinyatakan dengan jelas dan tegas,
seperti bagaimana, kapan, dimana, frekuensi dan besarnya, memberikan isi dari
aktifitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan yang dilakukan oleh perawat
sendiri tanpa bantuan adanya dari orang lain disebut intervensi:
A. Kolaborasi
B. Kooperatif
C. Mandiri
D. Interdependen
Daftar Pustaka
Haryono, Rudi. 2013. Etika Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Gosyen
Publishing
Hasyim, dkk. 2012. Etika Keperawatan. Yogyakarta: Bangkit
Kozier. 2000. Fundamentals of Nursing : concept theory and practices. Philadelphia. Addison
Wesley.
Priharjo, R. 1995. Pengantar Etika Keperawatan. Yogyakarta: Kanisius
Sampurno, B. 2005. Malpraktek dalam pelayanan kedokteran. Materi seminar tidak
diterbitkan.
Suhaemi, M.E. 2004. Etika Keperawatan: Aplikasi pada Praktik. Jakarta: EGC
Tonia, Aiken. 1994. Legal, Ethical & Political Issues in Nursing. 2ndEd. Philadelphia. FA Davis.
Triwibowo, Cecep, dkk. 2012. Malpraktek & Etika Perawat. Yogyakarta: Nuha Medika
Wulan, Kencana dkk. 2011. Pengantar Etika Keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustakaraya
Y. Iyus. 2013. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat Perawat dalam Sudut Pandang Etik.
http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/32.pdf . Diakses 1 Juli 2013