Anda di halaman 1dari 6

KONSEP ASKEP DERMATITIS

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas Pasien
a. Nama
b. Usia

2. Keluhan Utama.
Biasanya pasien mengeluh gatal, rambut rontok.
3. Riwayat Kesehatan.
a) Riwayat penyakit sekarang Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan
seperti yang ada pada keluhan utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien
untuk menanggulanginya.
b) Riwayat penyakit dahulu Apakah pasien dulu pernah menderita penyakit
seperti ini atau penyakit kulit lainnya.
c) Riwayat penyakit keluarga Apakah ada keluarga yang pernah menderita
penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya.
d) Riwayat psikososial Apakah pasien merasakan kecemasan yang berlebihan.
Apakah sedang mengalami stress yang berkepanjangan.
e) Riwayat pemakaian obat Apakah pasien pernah menggunakan obat-obatan yang
dipakai pada kulit, atau pernahkah pasien tidak tahan (alergi) terhadap sesuatu
obat.

II. POLA FUNGSIONAL GORDON


a. Pola persepsi dan penanganan kesehatan Tanyakan kepada klien
pendapatnya mengenai kesehatan dan penyakit. Apakah pasien langsung
mencari pengobatan atau menunggu sampai penyakit tersebut
mengganggu aktivitas pasien.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
 Tanyakan bagaimana pola dan porsi makan sehari-hari klien ( pagi, siang
dan malam )
 Tanyakan bagaimana nafsu makan klien, apakah ada mual muntah,
pantangan atau alergi
 Tanyakan apakah klien mengalami gangguan dalam menelan
 Tanyakan apakah klien sering mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-
sayuran yang mengandung vitamin antioksidant
c. Pola eliminasi
 Tanyakan bagaimana pola BAK dan BAB, warna dan karakteristiknya
 Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin dan defekasi
 Adakah masalah dalam proses miksi dan defekasi, adakah penggunaan alat
bantu untuk miksi dan defekasi.

d. Pola aktivitas/olahraga
 Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan pada
kulit.
 Kekuatan Otot
Biasanya klien tidak ada masalah dengan kekuatan ototnya karena yang
terganggu adalah kulitnya
 Keluhan Beraktivitas
Kaji keluhan klien saat beraktivitas.

e. Pola istirahat/tidur
 Kebiasaan :
Ttanyakan lama, kebiasaan dan kualitas tidur pasien
 Masalah Pola Tidur :
Tanyakan apakah terjadi masalah istirahat/tidur yang berhubungan dengan
gangguan pada kulit
Bagaimana perasaan klien setelah bangun tidur?
Apakah merasa segar atau tidak?

f. Pola kognitif/persepsi
 Kaji status mental klien
 Kaji kemampuan berkomunikasi dan kemampuan klien dalam memahami
sesuatu
 Kaji tingkat anxietas klien berdasarkan ekspresi wajah, nada bicara klien.
Identifikasi penyebab kecemasan klien
 Kaji penglihatan dan pendengaran klien
 Kaji apakah klien mengalami vertigo
 Kaji nyeri :
Gejalanya yaitu timbul gatal-gatal atau bercak merah pada kulit.

g. Pola persepsi dan konsep diri


 Tanyakan pada klien bagaimana klien menggambarkan dirinya sendiri,
apakah kejadian yang menimpa klien mengubah gambaran dirinya
 Tanyakan apa yang menjadi pikiran bagi klien, apakah merasa cemas,
depresi atau takut
 Apakah ada hal yang menjadi pikirannya

h. Pola peran hubungan


 Tanyakan apa pekerjaan pasien
 Tanyakan tentang system pendukung dalam kehidupan klien seperti:
pasangan, teman.
 Tanyakan apakah ada masalah keluarga berkenaan dengan perawatan
penyakit klien

i. Pola seksualitas/reproduksi
 Tanyakan masalah seksual klien yang berhubungan dengan penyakitnya
 Tanyakan kapan klien mulai menopause dan masalah kesehatan terkait
dengan menopause
 Tanyakan apakah klien mengalami kesulitan/perubahan dalam
pemenuhan kebutuhan seks

j. Pola koping-toleransi stress


 Tanyakan dan kaji perhatian utama selama dirawat di RS ( financial atau
perawatan diri )
 Kaji keadan emosi klien sehari-hari dan bagaimana klien mengatasi
kecemasannya (mekanisme koping klien ).
Apakah ada penggunaan obat untuk penghilang stress atau klien sering
berbagi masalahnya dengan orang-orang terdekat.

k. Pola keyakinan nilai


 Tanyakan agama klien dan apakah ada pantangan-pantangan dalam
beragama serta seberapa taat klien menjalankan ajaran agamanya. Orang
yang dekat kepada Tuhannya lebih berfikiran positif.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan pada kulit
 Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan imunitas
 Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus
 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak
bagus.
 Kurang pengetahuan tentang program terapi berhubungan dengan
kurangnya informasi

IV.Rencana Keperawatan
1. Dx 1 : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan jaringan
inflamasi
Definisi : Perubahan epidermis dan dermis
Intervensi NIC :
a. Pemeliharaan akses dialisis : Memelihara akses pembuluh darah
b. Kewaspadaan lateks : Menurunkan resiko reaksi sistemik terhadap lateks
c. Pemberian obat : Mempersiapkan, memberikan, dan mengevaluasi
keefektif dan obat resep dan obat non resep
d. Manajemen pruritus : Mencegah dan mengobati gatal

2. Dx 2 : Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan spasme oto-otot


pernapasan, kerusakan neurologis
Definisi : Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang adekuat
Intervensi NIC :
a. Manamen jalan napas : memfasilitasi kepatenan jalan napas
b. Pengisapan jalan napas : mengeluarkan sekret jalan napas dengan cara
memasukkan kateter penghisap ke dalam jalan napas oral atau trakea
pasien
c. Manajemen anafilaksis : meningkatkan ventilasi, dan perfusi jaringan yang
adekuat untuk individu yang mengalami reaksi alergi berat
d. Manajemen asma : mengidentifikasi, mengobati, dan mencegah reaksi
inflamasi/kontriksi jalan napas

3. Dx 3 : Resiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak-bercak merah pada kulit


Definisi : Berisiko terhadap invasi organisme pathogen
Intervensi NIC :
a. Perawatan sirkulasi: insufisiensi arteri: meningkatkan sirkulasi arteri
b. Skrining kesehatan: Mendeteksi risiko atau masalah kesehatan dengan
memanfaatkan riwayat kesehatan, pemeriksaan kesehatan, dan prosedur
lainnya
c. Pengendalian infeksi: meminimalkan penyebaran dan penularan agens
infeksius
d. Perlindungan infeksi: mencegah dan mendeteksi dini infeksi pada pasien
berisiko

4. Dx. 4 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perasaan malu terhadap


penampakan diri dan persepsi diri tentang ketidakbersihan
Definisi : Konfusi pada gambaran mental fisik diri seseorang
Intervensi NIC :
a. Bimbingan antisipasi: Mempersiapkan pasien terhadap krisis
perkembangan atau krisis situasional
b. Peningkatan citra tubuh: Meningkatkan persepsi sadar dan tak sadar pasien
serta sikap terhadap tubuh pasien
c. Peningkatan koping: membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi
stresor, perubahan, atau ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan
dan peran hidup
5. Dx 5: Defisiensi pengetahuan tentang program terapi berhubungan dengan
kurangnya informasi
Definisi : Tidak ada atau kurang informasi kognitif tentang topik tertentu
Intervensi NIC :
a. Perlindungan infeksi: Mencegah dan melakukan deteksi dini infeksi pada
pasien beresiko
b. Penyuluhan individual: Membuat perencanaan, imokementasi, dan
evaluasi program penyuluhan yang dirancang dan untuk memenuhi
kebutuhan khusus pasien

Anda mungkin juga menyukai