IMPAKSI SERUMEN
A. Pengertian
B. Etiologi
C. Patofisiologi
Gejala klinis yang umumnya dirasakan oleh penderita penyakit impaksi serumen, antara
lain :
- Pendengaran berkurang.
- Nyeri di telinga karena serumen yang keras membatu menekan dinding liang telinga.
E. Penatalaksanaan
Serumen yang masih lunak, dapat dibersihkan dengan kapas yang dililitkan oleh
aplikator (pelilit).
Serumen yang sudah agak mengeras dikait dan dibersihkan dengan alat
pengait.Serumen yang lembek dan letaknya terlalu dalam, sehingga mendekati mebran
timpani, dapat dikeluarkan dengan mengirigasi liang telinga (spooling).
Serumen yang telah keras membatu, harus dilembekkan terlebih dahulu dengan karbol
gliserin 10 %,
3 kali 3 tetes sehari, selama 2-5 hari (tergantung keperluan), setelah itu dibersihkan
dengan alat pengait atau diirigasi (spooling).
Teknik Irigasi Liang Telinga
Dalam melakukan tindakan irigasi liang telinga (spooling) ada beberapa hal yang
harus diketahui dan diperhatikan oleh tenaga medis sebelum melakukan tindakan
tersebut, antara lain :
Pasien tidak mempunyai riwayat sakit telinga yang menyebabkan rupture gendang
telinga, seperti riwayat congekan (OMSK), maupun riwayat trauma gendang
telinga.
Pasien tidak sedang mengalami sakit telinga luar (otitis eksterna).
F. Komplikasi
1) Penyumbatan
2) Otitis eksterna
3) Perikondritis (inf tl.rawan : kartilago)
4) Trauma gendang telinga
G. Pemeriksaan Penunjang
b. Scan Galium-67, terlihat focus inf akut yg akan kembali normal dgn resolusi inf.
f. Ketajaman Auditorius :
a. Pengkajian
2. Riwayat kesehatan
5. Riwayat kesehtan masa lalu yang berhubungan dengan penyakit impaksi serumen
adalah kebiasaan membersihkan telinga yang tidak benar.
- Pola napas
- Pola berpakaian
- Pola komunikasi
- Pola beribadah
- Pola produktivitas
- Pola rekreasi
b. Diagnosa Keperawatan
c. Intervensi Keperawatan
Tujuan :setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan rasa nyeri pasien berkurang
dengan KH:
a. Kaji ulang keluhan nyeri, perhatikan lokasi atau karakter dan intensitas.
Rasional :
Dx. Gangguan persepsi dan sensori (auditori) b.d. perubahan persepsi sensori
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Gangguan persepsi
sensori berkurang / hilang dengan KH :
d. Anjurkan kepada keluarga atau orang terdekat klien untuk tinggal bersama klien
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapakan gangguan harga diri
pasien teratasi
dengan KH :
- Mengenali dan menggabungkan perubahan dalam konsep diri dalam cara yang
akurat tanpa menimbulkan harga diri yang negatif.
b. Mungkin memiliki perasaan tidak realistik saat dikritik dan perlu mempelajari
bagaimana menerapkan kriktik konstruktif untuk pertumbuhan pribadi bukan
merusak diri sendiri.Membantu mengembangkan percaya pada kemampuan
dan penilaian sendiri disamping apa yang dipikirkan orang lain
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam kebutuhan akan informasi
terpenuhi .
dengan KH :
Rasional :
a. Membuat pengetahuan dasar dan memberikan kesadaran kebutuhan belajar
individu
Kalor,dubor,tumor,dolor,dan fungsionalasia.
Rasional :
a. Untuk mengetahui apakah pasian mengalami infeksi. Dan untuk menentukan
tindakan keperawatan berikutnya.
b. Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahuikeadaan umum pasien. Perubahan
suhu menjadi tinggi merupakan salah satu tanda – tanda infeksi.
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 3. Ed 8 : Jakarta. EGC
Doungoes, marilyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan Dan
pendokumentasian perawatan pasien. Ed 3 : Jakarta. EGC
www. iranichi.multiply.com
www.blogdokter.net/2008/.../untung-ruginya-kotoran-telinga