OLEH:
NAMA : DESAK MADE P.P DEWI
NIM : 213111003
B. POHON MASALAH
DEFISIT NUTRISI
Fungsi saluran
cerna
terganggu
C. PEMERIKASAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan yang biasanya dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi adalah sbb:
Kadar total limfodit
Albumij serum
Zat besi
Kreatinin
Hemoglobin
Hematokrit
Tes antigen kulit (CRT)
Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan risiko status nutrisi buruk
meliputi penurunanhemoglobin dan hematokrit, peneurunan nilai limfosit,
penurunan albumin serum < 3,5 gr/dl, dan peningkatan/penurunan kadar kolesterol
(Mubarak, 2008).
D. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Nutrisi Enteral
Pasien yang cocok mendapat bantuan pemberian makanan melalui enteral yaitu
mereka yang tidak dapat mengonsumsi gizi yang cukup melalui mulut, tetapi fungsi
saluran pencernaannya masih baik. Pemberian makanan melalui enteral perlu
pemasangan slang yang dimasukkan ke dalam saluran pencernaan untuk
mengalirkan larutan nutrisi. (Marrelli, 2008
b. Nutrisi parental
Nutrisi parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infus yang
dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah vena baik sentral (untuk nutrisi
parenteral total) atau vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial).
E. PENGKAJIAN
Menurut pola fungsi Gordon 1982, terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan:
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Secara umum pada pengkajian pola ini, perawat akan mengetahui bagaimana pasien
memandang dirinya sendiri saat sebelum maupun setelah sakit, kemampuan dirinya,
perasaan pasien, tanggapan terhadap sakit yang diderita, sejauh mana pasien
mengetahui tentang penyakitnya.
Pada pola persepsi dan pemliharaan kesehatan kajian pasien mengenai:
1) Pandangan pasien menganai sehat dan sakit
2) Apakah pasien memahami keadaan kesehatan dirinya?
3) Apakah jika sakit pasien segera berobat keokter, ataukah menggunakan obat
traditional?
4) Apakah pasien sudah memriksakan dirinya sebelum kerumah sakit?
2. Pola nutrisi
Pola nutrisi kaji pasien mengenai:
1) Pola makan
2) Bagaimana nafsu makan pasien selama sakit
3) Berapakah porsi makan pasien per sekali makan
4) Pola minum
5) Berapa frekuesi minum pasien selama sakit?
3. Pola eliminasi
Pada pola eliminasi kaji pasien mengenai:
1) Buang air besar
a. Berapakah frekuensi setiap kali buang air besar?
b. Bagaimanakah konsistensi pasien dalam buang air besar?
2. Buang air kecil
a. Berapakah frekuensi serta jumlah urine pasien setiap buang air kecil?
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Defisit Nutrisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Berhubungan dengan:
1) Faktor biologis
2) Faktor ekonomi
3) Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien
4) Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
5) Ketidakmampuan menelan makanan
6) Faktor psikologis
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Dilakukan berdasarkan intervensi
I. EVALUASI KEPERAWATAN\
a. Evaluai Formatif (Merefleksikanobservasi perawat analisis terhadap klien
terhadap respon langsung pada intervensi keperawatan)
b. Evaluasi Sumatif (Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsi observasi dan analisis
mengenai status kesehatan klien terhadap waktu). (Poer,2012)