1. Definisi Eliminasi adalah proses pembungan sisa metabolisme tubuh baik beupa urin atau howel (feses). Gangguan eliminansi urin di definisikan sebagai disfunggsi eliminasi urin (SDKI,2016) 2. Etiologi Penyebab gangguan eliminasi urin menurut SDKI(2016) a) Penurunan kapasitas kandung kemih b) Iritasi kandung kemih c) Penurunan kemampuan menyadari tanda – tanda gangguan kandung kemih d) Efek tindakan medis dan diagnostic ( mis. Operasi ginjal, operasi saluran kemih, anestesi, dan obat – obatan) e) Kelemahan otot pelvis f) Ketidakmampuan mengakses toilet ( mis. Imobilisasi) g) Hambatan lingkungan h) Ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan eliminasi i) Outlet kandung kemih tidak lengkap ( mis. Anomaly saluran kemih congenital) j) Imaturitas ( pada anak usia <3bulan) 3. Gejala klinis Tanda dan gejala gangguan eliminasi urin menurut SDKI (2016) a) Gejala dan tandda mayor Subjektif : sensasi penuh pada kandung kemih Objektif : Disuria /anuria, distensi kandung kemih b) Gejala dan tanda minor Subjektif : dribbling Objektif : Inkontinensia berlebih, residu urin 150 ml atau lebih 4. Pemeriksaan diagnostic/ penunjang a. pemeriksaan urine (urinalisis) 1. warna ( jernih kekuningan) 2. kejernihan ( jernih) 3. bau ( beraroma) 4. pH (4,6-8,0) 5. berat jenis ( 1,010-1,030) 6. glukosa (kondisi normal tidak ada ) 7. keton ( kondisi normal tidak ada) b. kultur urine ( N: kuman patogen negatif). 5. Penataksanaan medis Kebutuhan eliminasi urine : a. pengumpulan urine untuk bahan pemeriksaan 1) pengambilan urine biasa 2) Pengambilan urine steril 3) Pengambilan urine selama 24 jam b. menggunakan urinal untuk berkemih c. melakukan kateterisasi d. memasang kondom katater e. pembedahan cara pengambilan urine antara lain: pengambilan urine biasa, pengambilan urine steril, dan pengumpulan selama 24 jam B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian Keperawatan a. Biodata Identitas klien: nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/ bangsa, pendidikan, pekerjaan , alamat dan nomor register b. Riwayat kesehatan 1. keluhan utama 2. riwayat kesahtan dahulu 3. riwayat kesehatan sekarang Menurut pola fungsi Gordon 1982, terdapat 11 pengkajian pola fungsi kesehatan : 1. apakah pasien pernah menjalani tindakan bedah yang dapat mengganggu pola berkemihnya? 2. apakah pasien pernah menderita penyakit yang mempengaruhi system urogenetalnya? 2. Pola Nutrisi Pola ini akan menjadi focus pengkajian, dalam pola nutrisi kaji pasien mengenai : 1) pola makan a. Bagaimana nafsu makan pasien selama sakit? b. Apakah klien bergantung pada obat-obatan yang dapat mempengaruhi pola berkemihnya 3. Pola Eliminasi Pola ini akan menjadi fokus pengkajian, dalam pola eliminasi kaji pasien mengenai : 1) Pola berkemih a. Berapakah frekuensi urine pasien dalam sekali berkemih? kemudian berapakah frekuensi urin dalam 24 jam? b. kapan saja pasien berkemih dalam 24 jam? c. bagaimana keluarnya urin saat berkemih? Apakah lancer atau tersedat – sedat ? d. bagaimana warna urin saat pasien berkemih? Apakah keruh atau kuning bening? 4. Aktivitas dan Latihan Pola ini akan menjadi fokus pengkaijan, dalam pola aktivitas dan latihan kaji pasien mengenai: 1) Aktivitas sehari hari a. Apakah kegiatan yang paling sering dilakukan dalam kesehariannya? Jika pasien sudah bekerja, jenis pekerjaan apakah itu? Apakah pasien bekerja di dalam atau di luar ruangan? 2) Olahraga a. Apakah pasien biasa melakukan kegiatan olahraga? Jika iya, jenis olahraga apa yang dilakukan pasein? 5. Tidur dan Istirahat Pola ini akan menjadi fokus pengkajian, dalam pola ini kaji pasien mengenai 1) Pola tidur Bagaimanakah pola tidur pasien selama sakit? Yang di gambarkan dengan pukul berapa pasien mulai tidur dan sampai pukul berapa pasien mulai tidur dan sampai pukul berapa pasien tidur saat malam hari? Apakah pasien terbangun di malam hari karena keinginan berkemih? 2) Frekuensi tidur Bagaimana frekuensi tidur pasien selama sakit? Yang di gambarkan dengan berapa lama pasien tidur malam? 3) Intensitas tidur Apakah pasien mengalami pola tidur NREM. 6. Sensori, Presepsi, Kognitif Pola ini akan menjadi fokus pengkajian, pola ini akan mengkaji pasien mengenai: 1) Apakah pasien mengalami nyeri saat berkemih? Jika iya apakah nyeri yang dirasakan pasien memepengaruhi pola berkemih? Jika iya, lakukan pengkajian dengan menggunakan: P ( provoking atau pemacu) : factor yang memperparah atau meringankan nyeri Q ( quality atau kualitas) : kulaitas nyeri ( misalnya tumpul, tajam merobek) R ( region atau daerah ) : daerah penjalaran nyeri S ( severity atau keganasan) : intensitasnya T ( time atau waktu) : serangan, lamanya, frekuensi dan sebab 7. Konsep Diri Pola ini tidak menjadi focus pengkajian, dalam pola ini kaji pasien, mengenai : 1) body image/ gambaran diri 2) role/ peran 3) identity/ identitas diri 4) self esteem/ harga diri 5) self ideals/ ideal diri ( tidak menjadi fokus pengkajian 8. Seksual dan Reproduksi Pola ini tidak menjadi fokus pengkajian 9. Pola peran Berhubungan Pola ini tidak menjadi fokus pengkajian, pola peran hubungan pasien mengenai: 1) Apakah pekerjaan pasien? 2) Bagaimanakah kualitas pekerjaan pasien? 3) Bagaimanakah pasien berhubungan denganorang lain? 10. Manajemen koping stress Pola ini akan menjadi fokus pengkajian, dalam pola ini kaji pasien mengenai : 1) Apakah pasien mengalami stress yang berkepanjangan atau singkat ? 2) Tetapkan stress apa yang di alami pasein serta bagaimana pasien menerimanya? 3) Koping apa yang pasien gunakan dalam menghadapi stress? 4) Bagaimana respon pasien terhadap stress? Positif atau negative? 11. Sistem nilai dan keyakinan Pola ini tidak menjadi fokus pengkajian, pola ini menggambarkan bagaimana keyakinan serta spiritual klien terhadap penyakitnya