No Kasus
1. Lanjut usia dengan masalah sistem pernapasan
2. Lanjut usia dengan masalah sistem kardiovaskuler
3. Lanjut usia dengan masalah sistem perkemihan
4. Lanjut usia dengan masalah sistem musculoskeletal
5. Lanjut usia dengan masalah sistem pencernaan
6. Lanjut usia dengan masalah sistem penglihatan
7. Lanjut usia dengan masalah sistem pendengaran
8. Lanjut usia dengan masalah sistem integumen
9. Lanjut usia dengan gangguan afektif: Depresi
10. Lanjut usia dengan gangguan kognitif: Delirium dan Dementia
No Keterampilan Klinik
1. Melakukan komunikasi efektif
2. Melakukan pemeriksaan fisik
3. Melakukan pemeriksaan terkait sesuai kebutuhan keluarga
4. Melakukan pemberian edukasi kesehatan
5. Menyiapkan media edukasi kesehatan sesuai kebutuhan lansia
6. Melakukan pemberian intervensi keperawatan sesuai prosedur keperawatan dan
kebutuhan lansia berdasarkan masalah keperawatan
7. Melakukan pemberian terapi modalitas atau komplementer sesuai masalah
keperawatan pada lansia
8. Melakukan koordinasi dan rujukan sesuai kebutuhan lansia
Catatan:
Pemilihan Intervensi keperawatan gerontik mengacu pada NIC
14
FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG (Fenomena yang berkaitan dengan lansia dan permasalahan
kesehatan yang ditemukan pada lanjut usia)
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum (Asuhan keperawatan pada pada lanjut usia dengan masalah utama …)
2. Tujuan Khusus (Pengkajian – Evaluasi Keperawatan)
16
BAB III TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA)
C. RENCANA TINDAKAN (NOC DAN NIC label saja)
D. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI
BAB IV PEMBAHASAN
- Gambaran teknis pemberian intervensi-intervensi kepada lansia
- Perubahan/perbedaan data sunjektif dan objektif atau kondisi lansia antara sebelum dan
setelah diberikan asuhan keperawatan
- Dasar teori yang digunakan dalam menentukan intervensi asuhan keperawatan
- Bukti ilmiah lain yang mendukung keputusan penggunaan intervensi (20 jurnal)
- Hambatan dan kelemahan aplikasi intervnsi berdasarkan kondisi dan situasi yang
dihadapi
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN (sesuai dengan tujuan)
B. SARAN (saran bersifat operasional)
1. Pemegang Kebijakan
2. Puskesmas
3. Masyarakat
4. Keluarga
LAMPIRAN
1. NOC dan NIC teori
2. NOC dan NIC kasus kelolaan
3. Pre Planning (laporan rencana kegiatan yang akan dilakukan)
4. Media
5. Foto atau dokumentasi lainnya
6. Dan lain-lain yang mendukung asuhan keperawatan
17
PENGKAJIAN LANSIA SEBAGAI INDIVIDU
Obyektif:
Bagaimana kebersihan diri lansia (rambut, kulit, mulut dan geligi, gigi palsu, genitalia,
anus)
18
Obyektif:
1. Bagaimana kondisi: rambut, kulit, conjungtiva, palpebrae, sclera, gigi geligi, rongga
mulut, gusi, lidah, kelenjar getah bening, status hidrasi?
2. Bagaimana hasil pemeriksaan abdomen?
3. Apakah ada edema, asites?
4. Bagaimana kemampuan mengunyah makanan (mastikasi)?
5. Apakah menggunakan gigi palsu?
6. Hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostic yang terkait dengan kecukupan nutrisi
lansia?
7. Berat badan, tinggi badan dan IMT?
C. Pola Eliminasi
Subyektif:
1. Bagaimana pola BAB: frekuensi, kontinen/inkotinen, konsistensi, warna, apakah ada
nyeri?
2. Apakah ada kesulitan BAB?
3. Apakah menggunakan obat-obatan yang terkait dengan BAB (laksantia, supositoria,
dan lain-lain)?
4. Bagaimana pola BAK: frekuensi, kontinen/inkotinen, warna, oliguri, anuria, jumlah,
dan apakah ada nyeri?
5. Apakah mengeluarkan urin atau BAB saat batuk, bersin atau tertawa
Obyektif:
1. Bagaimana kondisi abdomen, anus, mulut uretra, dan adanya nyeri ketuk ginjal?
2. Apakah lansia terlihat memegang perutnya?
3. Hasil pemeriksaan/medik/laboratorium yang dilakukan terkait dengan eliminasi.
19
4. Apakah ada hambatan fisik dalam melakukan aktivitas dan berupa apa hambatan
tersebut?
5. Alat bantu apa yang diperlukan lansia pada saat beraktifitas, apakah lansia merasa
nyaman dengan alat tersebut?
6. Apakah lansia mengalami gangguan keseimbangan?
7. Adakah keluhan sesak, lelah, lemah?
8. Seberapa jauh dapat melalui aktivitas?
9. Adakah keluhan nyeri dada, batuk? Bagaimana dengan produksi slym?
Obyektif:
1. Apakah lansia tampak memerlukan bantuan orang lain atau alat bantu untuk
beraktifas?
2. Apakah lansia tampak mampu melakukan perubahan posisi atau ambulasi?
3. Apakah lingkungan aman bagi lansia untuk melakukan aktifitas?
4. Bagaimana dengan uji kekuatan otot, Indeks KATZ atau ADL/IADL, tes
keseimbangan?
5. Adakah tanda-tanda hipotensi orthostatik?
6. Bagaimana dengan postur dan gaya jalan lansia?
7. Apakah klien tampak mampu memenuhi kebutuhan hariannya?
8. Adakah tanda-tanda sianosis, takikardi, diaphoresis?
9. Bagaimana hasil pemeriksaan thoraks dan jantung, serta lengan dan tungkai, Range of
Motion?
10. Hasil observasi: P, N, TD, JVP, kapilary refill, edema perifer. Laboratorium, EKG,
dan pemeriksaan diagnostik lainnya.
20
5. Apa yang dilakukan lansia sebagai ritual tidur atau upaya untuk menigkatkan kualitas
tidurnya?
6. Apa yang menyebabkan lansia sering terbangun pada waktu tidur (rasa sakit, berisik,
atau hal lain)?
7. Adakah lansia mengalami gangguan tidur?
Obyektif:
1. Apakah lansia terlihat capai/lesu/tanda-tanda kurang tidur yang lain (lingkar hitam
pada kelopak)?
2. Jenis obat tidur yang digunakan dan kapan digunakan?
3. Tanda dan gejala yang timbul akibat kurang tidur?
Obyektif:
1. Hasil MMSE/SPMSQ/HVLT, pemeriksaan medik, laboratorium.
2. Apakah lansia tampak bingung dan sulit konsentrasi?
3. Bagaimana dengan fungsi penglihatan, pendengaran, pengecapan?
4. Bagaimana hasil pengkajian uji saraf kranial?
21
Subyektif:
1. Apakah lansia mengatakan ketakutan atau kekhawatiran?
2. Apakah sumber ketakutan/kekhawatiran tersebut diketahui?
3. Apakah lansia mengatakan tidak dapat menguasai hidupnya?
Kegagalan/keputusasaan?
4. Apakah lansia kehilangan sesuatu yang berarti/pindah tempat/berpisah dengan
seseorang yang dicintai?
5. Bagaimana penampilan umum, postur tubuh, mau/menolak kontak mata?
6. Apakah berkomentar negatif tentang dirinya?
7. Apakah klien tidak mau melihat pada bagian tubuh yang rusak?
Obyektif:
1. Apakah menunjukkan sikap agresif, marah, menuntut?
2. Adakah gejala stimulasi sistem saraf otonom (peningkatan denyut nadi, jumlah
pernapasan, tekanan darah, diaphoresis)?
Obyektif:
Observasi interaksi antara anggota keluarga atau dengan lingkungan sekitar
22
J. Pola Koping – Toleransi Stress
Subyektif:
1. Bagaimana status emosi lansia?
2. Adakah masalah/stress psikologis akhir-akhir ini seperti: depresi, kehilangan,
pasangan hidup, minder, dan lain-lain?
3. Bagaimana upaya pengelolaan stress? Apakah upaya tersebut membantu lansia
mengatasi masalahnya?
4. Apakah lansia dapat menceritakan ketakutan terhadap kematian?
Obyektif:
1. Catat perilaku atau manifestasi psikologis dari mood, afek, kecemasan, dan stress
2. Apakah lansia tampak ketakutan atau khawatir?
3. Hasil GDS; DASS
Obyektif:
Observasi adanya alat-alat untuk ibadah.
23
ANALISA DATA
NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Data Subjektif: Domain :
Kelas :
Data Objektif : Kode :
Diagnosa :
2. Data Subjektif: Domain :
Kelas :
Data Objektif : Kode :
Diagnosa :
3. Dan seterusnya …
24
TATA TERTIB
1. Mahasiswa wajib mengenakan seragam yang telah ditetapkan dari institusi (kampus) yaitu
seragam warna hijau/putih untuk RS tertentu.
2. Memakai jilbab sesuai dengan warna seragam, bagi yang berjilbab.
3. Untuk yang tidak berjilbab, rambut diikat rapi, memakai cap dan hair net. Rambut tidak
boleh dicat/diwarnai.
4. Mahasiswa wajib mengikuti peraturan yang berlaku di lahan praktek.
5. Mahasiswa wajib membawa nursing kit.
6. Mahasiswa dilarang memakai perhiasan yang mencolok dan berlebihan kecuali jam
tangan.
7. Mahasiswa wajib datang 15 menit sebelum pergantian jaga dan pulang tepat pada waktu
yang ditentukan oleh instansi/lahan praktik.
8. Kehadiran mahasiswa harus 100%.
9. Mahasiswa harus menyerahkan laporan pendahuluan dan laporan hasil tepat waktu kepada
preceptor./CI
10. Mahasiswa mengisi dan menyerahkan lembar kompetensi kepada pembimbing akademik.
11. Mengisi presensi pada setiap ruangan yang harus ditandatangani/diketahui pembimbing
klinik. Presensi ditinggalkan untuk pembimbing klinik.
12. Pada hari libur nasional kegiatan Program Pendidikan profesi Stase KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT DAN KRITIS tetap dilaksanakan sesuai jadwal.
13. Mengajukan surat permohonan cuti untuk mahasiswa yang mempunyai keperluan
libur/cuti sesuai dengan ketentuan.
14. Apabila mahasiswa menghendaki ijin/mengganti jadwal dinas karena ada keperluan,
mahasiswa diharapkan mengisi formulir pergantian dinas yang ditandatanggani oleh
koordinator stase profesi.
15. Apabila ketentuan no. 14 dan 15 tidak diindahkan maka mahasiswa yang bersangkutan
dianggap belum mengganti jadwal dinas.
16. Jika tidak hadir tanpa ijin CI atau Preceptor maka mahasiswa wajib mengganti dua kali
lipat dari jumlah ketidakhadiran.
17. Apabila mahasiswa tidak membuat laporan pendahuluan, maka mahasiswa tersebut tidak
diperbolehkan untuk mengikuti praktek dan diwajibkan untuk mengganti jadwal dinas.
18. Mahasiswa diwajibkan untuk menghadiri seminar kasus kelompok.
19. Wajib menjaga nama baik almamater dan lahan.
20. Hal-hal yang belum diatur akan diatur kemudian.
25