Anda di halaman 1dari 15

fkep.unand.ac.id/images/11_fgs_gordon2.

ppt
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/133/jtptunimus-gdl-umifitriya-6601-3-babii.pdf

POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL MENURUT GORDON

Pola pengkajian fungsional menurut Gordon adalah bahwa pola fungsional Gordon ini mempunyai
aplikasi luas untuk para perawat dengan latar belakang praktek yang beragam model pola fungsional
kesehatan terbetuk dari hubungan antara klien an lingkungan dan dapat diguakn untuk perseorangan,
keluarga, dan omunitas. Setiap pola merupakan suatu rangkaian perilaku yang mmbantu perawat
mengumpulkan, mengorganisasikan dan memilah-milah data. (Potter, 1996 : 15).

Pola-pola fungsional kesehatan menurut Gordon adalah:


1. Persepsi dan Penanganan Kesehatan
Menggambarkan persepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan. Persepsi terhadap arti kesehatan,
dan piñata laksanaan kesehatan, kemampuan menyusun tujuan, pengetahuan tentang praktek kesehatan.
Komponen:
a.       Gambaran kesehatan secara umum dan saat ini,
b.      alasan kunjungan dan harapan,
c.       gambaran terhadap sakit dan penyebabnya dan penanganan yang dilakukan,
  Kepatuhan terhadap pengobatan
  Pencegahan/tindakan dalam menjaga kesehatan
  Penggunaan obat resep dan warung,
  Penggunaan produk atau zat didalam kehidupan sehari-hari dan frekuensi (misal : rokok, alkohol)
  Penggunaan alat keamanan dirumah/sehari-hari, dan faktor resiko timbulnya penyakit
  Gambaran kesehatan keluarga

2. Nutrisi-Metabolik
Menggambarkan intake makanan, keseimbangan cairan dan elektrolit, nafsu makan, pola makan, diet,
fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir, kesulitan menelan, mual / muntah, kebutuhan julah zat gizi,
masalah / penyembuhan kulit, akanan kesukaan.
Komponen
  Gambaran yang biasa dimakan (Pagi,siang,sore,snack)
  Tipe dan intake cairan
  Gambaran bagaimana nafsu makan, kesulitan dan keluhan yang mempengaruhi makan dan nafsu
makan
  Penggunaan obat diet
  Makanan Kesukaan, Pantangan,alergi
  Penggunaan suplemen makanan
  Gambaran BB, perubahan BB dalam 6-9 bln,
  Perubahan pada kulit (lesi, kering, membengkak,gatal)
  Proses penyembuhan luka (cepat-lambat)
  Adakah faktor resiko terkait ulcer kulit (penurunan sirkulasi, defisit sensori,penurunan mobilitas)

3. Eliminasi
Menggambarkan pola fungsi eksresi, kandung kemih dan kulit.
Komponen
  Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin
  Adakah masalah dalam proses miksi, adakah penggunaan alat bantu untuk miksi
  Gambaran pola BAB, karakteritik
  Penggunaan alat bantu
  Bau bdn, Keringat berlebih,lesi & pruritus

4. Aktivitas-Latihan
Menggambarkan pola aktivitas dan latihan, fungsi pernafasan dan sirkulasi.
Komponen
  Gambaran level aktivitas, kegiatan sehari-hari dan olahraga
  Aktivitas saat senggang/waktu luang
  Apakah mengalami kesulitan dalam bernafas, lemah, batuk, nyeri dada,palpitasi,nyeri pada tungkai,
gambarkan!

Gambaran dalam pemenuhan ADL


1.      Level Fungsional (0-IV)
2.      Kekuatan Otot (1-5)

5. Tidur-Istirahat
      Menggambarkan pola tidur-istirahat dan persepsi pada level energi.
Komponen
  Berapa lama tidur dimalam hari
  Jam berapa tidur-Bangun
  Apakah terasa efektif
  Adakah kebiasaan sebelum tidur
  Apakah mengalami kesulitan dalam tidur

6. Kognitif-Persepsi
Menggambarkan pola pendengaran, penglihatan, pengecap, taktil, penciuman, persepsi nyeri, bahasa,
memori dan pengambilan keputusan.
Komponen
  Kemampuan menulis dan membaca
  Kemampuan berbahasa
  Kemampuan belajar
  kesulitan dalam mendengar
  Penggunaan alat bantu mendengar/melihat
  Bagaimana visus
  Adakah keluhan pusing bagaimana gambarannya
  Apakah mengalami insensitivitas terhadap dingin, panas,nyeri
  Apakah merasa nyeri
(Skala dan karaketeristik)

7. Persepsi Diri – Konsep Diri


Menggambarkan sikap terhadap diri dan persepsi terhadap kemampuan,harga diri,gambaran diri dan
perasaan terhadap diri sendiri.
Komponen
  Bagaimana menggambarkan diri sendiri
  Apakah ada kejadian yang akhirnya mengubah gambaran terhadap diri
  Apa hal yang paling menjadi pikiran
  Apakah sering merasa marah, cemas, depresi, takut, bagaimana gambarannya

8. Peran – Hubungan
Menggambarkan keefektifan hubungan dan peran dengan keluarga-lainnya.
Komponen
  Bagaimana gambaran pengaturan kehidupan (hidup sendiri/bersama)
  Apakah mempunyai orang dekat?Bagaimana kualitas hubungan?Puas?
  Apakah ada perbedaan peran dalam keluarga, apakah ada saling keterikatan
  Bagaimana dalam mengambil keputusan dan penyelesaian konflik
  Bagaimana keadaan keuangan
  Apakah mempunyai kegiatan sosial?

9. Seksualitas – Reproduksi
      Menggambarkan kepuasan/masalah dalam seksualitas-reproduksi.
Komponen
  Apakah kehidupan seksual aktif
  Apakah menggunakan alat bantu/pelindung
  Apakah mengalami kesulitan/perubahan dalam pemenuhan kebutuhan seks
  Khusus wanita : TMA, gambaran pola haid, usia menarkhe/ menopause riwayat kehamilan, masalah
terkait dengan haid

10. Koping – Toleransi Stres


Menggambarkan kemampuan untuk menangani stres dan menggunakan sistem pendukung.
Komponen
  Apakah ada perubahan besar dalam kehidupan dalam bbrp thn terakhir
  Dalam menghadapi masalah apa yang dilakukan?efektif?
  Apakah ada orang lain tempat berbagi?apakah orang tersebut ada sampai sekarang?
  Apakah anda selalu santai/tegang setiap saat
  Adakah penggunaan obat/zat tertentu

11. Nilai – Kepercayaan


Menggambarkan spiritualitas, nilai, sistem kepercayaan dan tujuan dalam hidup.
Komponen
  Apakah anda selalu mendapatkan apa yang diinginkan
  Adakah tujuan,cita-cita,rencana di masa y.a.d
  Adakah nilai atau kepercayaan pribadi yang ikut berpengaruh
  Apakah agama merupakan hal penting dalam hidup?Gambarkan

2.2. Pengaplikasian dalam Sebuah Kasus


2.2.1. Contoh Kasus
Nama klien Hj. H berumur 85 tahun. Masuk RS tgl 20 September 2010 dengan keluhan tidak bisa buang air
kecil dan sakit pinggang sebelah kanan. Keluhan ini berlangsung 3 hari di rumah. Awalnya klien tidak bisa
buang air besar 2 hari lalu. Klien menggunakan dulcolax suppositoria selama 2 hari berturut-turut dan klien
bisa BAB. Sehari kemudian klien susah kencing, walau mengejan air kencing tidak bisa keluar, lalu keluarga
membawanya ke RS. Sesampai di RS dipasang kateter dan air kecing lancar keluar berwarna agak merah
kemudian yang keluar berwarna agak coklat seperti air teh.

2.2.2 Pengkajian

Identitas klien
Nama : Hj. H
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 85 tahun
Tanggal masuk : 20 September 2010
Diagnosa medis : Gagal ginjal kronik

Data subjektif:
-      Klien mengatakan tidak bisa buang air kecil dan sakit pinggang sebelah kanan selama 3 hari
-      Klien mengatakan tidak bisa buang air besar 2 hari lalu dan menggunakan dulcolax sehingga BAB
keluar

Data objektif:
-      keadaan umum klien agak lemah
-      tungkai bawah lemas
-      tidak bertenaga
-      kulit keriput tidak elastis
-      edema pretibial
-      tonus otot kurang
-      selalu berbaring di tempat tidur
-      aktivitas sehari-hari sering dibntu anak-anaknya
-      terpasang kateter urine warna coklat seperti air teh
-      TD 160/90 mmHg
-      Nadi 82 x/menit
-      Suhu badan 36,20oC
-      Sclera tampak pucat
-      Secret mata (+)
-      Mulut / napas berbau amonia.

Pola fungsional Gordon:


1.      aktivitas dan istirahat
gejala: keletihan kelemahan malaese
tanda: kelemahan otot dan kehilangan tonus
2.      sirkulasi
tanda: hipotensi/hipertensi, disritmia jantung, nadi lemah/ halus hipotensia ortostatik (hipovalemia),
pucat, kecenderungan perdarahan.
3.      eliminasi
gejala : perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi, poliura (kegagalan dini), atau penurunan
frekuensi/ oligura (fase akhir)
disuria, ragu-ragu, dorongan, dan retensi (inflamasi/obstruksi, infeksi)
abdomen kembung diare atau konstipasi.
tanda : perubahan warna urine contoh kuning pea, merah, coklat, berawan.
Oliguri (biasanya 12-21 hari)
Poliuri (2-6 liter/hari)
4.      makanan/cairan
gejala : peingkatan berat badan (deidrasi) mual, muntah, anoreksia, nyeri uluhti
penggunaan diuretik
tanda : perubahan turgor kulit/kelembaban.
Edema (umum, bagian bawah)
5.      persepsi-sensori
gejala : sakit kepala penglihatan kabur.
Kram otot/kejang sindrom ”kaki Gelisah).
Tanda : gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi,
kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran (azotemia, ketidak seimbangan elektrolit/asam
basa.
Kejang, faskikulasi otot, aktifitas kejang.
6.      Nyeri dan keamanan
Gejala : nafas pendek
Tanda : takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul, nafas amonia, batuk produktif dengan
spuum kental merah muda (edema paru)
7.      keamanan
gejala : adanya reaksi transfusi
tanda : demam, sepsis (dehidrasi), ptekie atau kulit ekimosis, pruritus, kulit kerin.
8.      Penyuluhan /pembeajaran
Gejala : riwayat penyakit polikistik keluarga, nefritis herediter, batu urinarius, malignansi, riwayat
terpapar toksin, (obat, racun lingkungan)
Obat befrotik penggunaan berulang. Contoh : aminoglikosida, amfoterisisn B, anestetik vasodilator, tes
diagnostik dengan media kontras radiografik, kondisi yang terjadi bersamaan tumor di saluran
perkemihan, sepsis gram negatif, rauma/cedera kekerasan, perdarahan, cedera listrik, autoimun DM,
gagal jantung/hati.

Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan I:
perubahan kelebihan volume cairan berhubungan dengan gagal ginjal dengan kelebihan air
kriteria hasil: keseimbangan cairan
indikator
1. arteri rata-rata dalam tingkat nilai yang diharapkan
2. tekanan vena sentral dalam tingkat nilai yang diharapkan
3. tekanan darah dalam tingkat nilai yang dharapkan
intervensi:
1. manajemen elektrolit
Implementasi:
  monitor elektrolit sebelum abnormal
  monitor manifestasi keseimbangan airan
  berikan cairan
  pertahankan keakuratan intake dan output
  berikan elektrolit tindakan tambahan (oral, NGT, 10) sesuai resep
  ajarkan pasien degan keluarga tentang tipe, penyebab, tremorit dalam keseimbangancairan
2. manajemen cairan
Implementasi:
  naikkan masukan obat oral
  cairan intravena: berikan cairan IV temperatur ruang
  monitor kelebihan cairan dan reaksi fisik

diagnosa keperawatan II:


Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengn katabolisme protein
Kriteria hasil: mempertahankan status nutrisi adekuat
Indikator
  Berat Badan Stabil
  Tidak ditemukan edema
  Albumin dalam batas normal
Intervensi:
1. manajemen nutrisi:
Aktivitas :
  Menanyakan pada klien apakah memiliki alergi terhadap makanan
  Beri dukungan kepada klien untuk mendapatkan intake kalori yang adekuat sesuai dengan tipe tubuh
dan pola aktivitasnya
  Beri klien makanan yang mengandung protein, tinggi kalori
  Monitor catatab intae kandungan nutrisi pada makanan
2. manajemen gangguan makan
Aktivitas:
  Tentukan kemajuan BB harian yang diharapkan bersama klien
  Monitor masukan kalori perharinya
  Monitor klien berkaitan dengn makan, penurunan berat badan, dan kenaikan BB
  Anjurkan klien untuk mengurangi aktivitasnya sehingga bisa mendukung program kenaikan BB

Rabu, 15 Januari 2014


Sebelas (11) Pola Kesehatan Fungsional, Menurut Gordon, Keperawatan/ Eleven (11) Functional Health
Patterns, According to Gordon, Nursing
Sebelas (11) Pola Kesehatan Fungsional, Menurut Gordon, Keperawatan
(Sumber: Rosjidi, Cholik Harun.2011.Proses Keperawatan.Ponorogo.)
(Rewritten by Dimas Erda Widyamarta: www.ithinkeducation.blogspot.com)
A.     Pola 1: Persepsi Kesehatan/ Penanganan Kesehatan, Menggambarkan persepsi klien dan penanganan
kesehatan dan kesejahteraan
a.       Data Subyektif
1.      Alasan masuk rumah sakit
2.      Obat-obatan dengan atau tanpa resep
3.      Riwayat medik dan sosial
4.      Harapan pemberi perawatan kesehatan
5.      Pengobatan saat ini yang tidak berhubungan dengna diagnosa saat masuk rumah sakit
6.      Persepsi klien tentang status kesehatan dan kesejahteraan

b.      Data Objektif
1.      Pengamatan umum
2.      Bukti penggunaan obat ilegal
3.      Hitung sel darah putih
4.      Kemampuan menyusun tujuan; pengetahuan tentang praktik kesehatan
5.      Higiene, berhias
6.      Umur, bahaya kerja

B.     Pola 2: Nutrisi atau Metabolik, menggambarkan masukan nutrisi; keseimbangan cairan dna elektrolit,
kondisi kulit, rambut dan kuku
a.       Data Subjektif
1.      Masukan lemak; asukan natrium
2.      Nafsu makan, konsumsi kafein
3.      Masalah dengan makan, menelan dan pencernaan kemampuan menelan
4.      Mual
5.      Penggunaan alkohol
6.      Perawatan rutin terhadap rambut, kulit, kuku dan mulut
7.      Urtikaria (gatal)
8.      Perubahan berat badan
9.      Makanan kesukaan

b.      Data Objektif
1.      Diet yang dianjurkan
2.      Persentase makanan yang dimakan
3.      Kemampuan menelan
4.      Selang nasogastrik (NGT)
5.      Masukan kalori
6.      Cairan intravena
7.      Makanan yang alergi nutrisi parenteral total
8.      Keseimbangna nitrogen
9.      Albumin serum
10.  Muntah
11.  Nilai elektrolit
12.  Masukan dan keluaran
13.  Suhu
14.  Tinggi badan, berat badan, kulit
15.  Kepala, leher, rambut
16.  Kuku, mulut, bibir
17.  Gigi, gigi palsu, gusi
18.  Edema

C.     Pola 3: Eliminasi, menggambarkan pola fungsi ekskresi usus, kandung kemih dan kulit
a.       Data Subjetkif
1.      Kandung kemih
2.      Frekuensi, nokturia
3.      Karakteristik keluaran urin yang biasa
4.      Masalah berkemih
5.      Pola masukan cairan
6.      Infeksi saluran kemih
7.      Usus
8.      Frekuensi dari karakteristik feses yang biasa
9.      Penggunaan laksatil
10.  Masalah dengan konstipasi atau diare
11.  Penggunaan pelunak feses
12.  Kulit
13.  Persepsi berlebihan
14.  Masalah bau badan
b.      Data Obyektif
1.      Kandung kemih
2.      Jumlah urin, warna, bau
3.      Berat jenis
4.      Kateter, kondom, ostomi
5.      Kandung kemih teraba
6.      Ginjal teraba
7.      Ekskoriasi kulit
8.      Masukan dan keluaran
9.      Usus
10.  Jumlah feses, warna, konsistensi
11.  Abdomen lemas, distensi, nyeri tekan
12.  Bising usus
13.  Fistula, ostomi
14.  Selang drainase
15.  Eksodasi kulit
16.  Diet kasar
17.  Kulit
18.  Dialoresis
19.  Bau badan
20.  Selang drainase

D.     Pola 4: Aktivitas atau Latihan, menggambarkan pola latihan dan aktivitas, fungsi pernapasan dan
sirkulasi
a.       Data Subyektif
1.      Napas pendeka atau nyeri saat latihan
2.      Merokok
3.      Riwayat asma, bronchitis dan emfisema
4.      Riwayat penyakit paru dalam keluarga
5.      Bahaya kerja

Sirkulasi:
1.      Riwayat penyakit jantung dalam keluarga
2.      Infark miokard, stroke sebelumnya pacu jantung
3.      Klaudikasi intermiten
4.      Obat-obatan

Mobilitas
1.      Pola latihan yang biasa dilakukan
2.      Aktivitas di waktu luang
3.      Menaiki tangga
4.      Penggunaan tongkat, walker
5.      Keterbatasan aktivitas sehari-hari
6.      Kecukupan energi untuk melakukan aktivitas
7.      Aktivitas sejak sakit
b.      Data Objektif
1.      Frekuensi, kedalaman, dan irama pernapasan
2.      Bunyi napas
3.      Diameter antgropostorior (A.P)
4.      Selang dada
5.      Adanya batuk
6.      Penggunaan otot bantu
Sirkulasi:
1.      Frekuensi, irama apikal
2.      Tekanan darah
3.      Nadi periler
4.      Warna kulit
5.      Suhu ekstremitas bawah dan kehilangan rambut
6.      Kehilangan atau transfusi darah
7.      Tekanan vena sentral
8.      Faktor pembekuan
9.      Transaminase (SGOT)
10.  Laktal dehidrogenase (LDH)
11.  Creatine phosphokinase (CPK)

Mobilitas:
1.      Rentang gerak (tange of nnlion)
2.      Kekuatan, postur
3.      Genggaman tangna, refleks
4.      Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari (ADL): makan, mandi, buang air, tidur, mobilitas,
berpakaian, berbelanja
5.      Masalah berjalan
6.      Tidak adanya bagian tubuh
7.      Protese
8.      Keseimbangan berjalan

E.      Pola 5: Tidur atau Istirahat, menggambarkan pola tidur, istirahat, dan persepsi tentang tingkat energi
a.       Data Subyektif
1.      Kebiasaan lama tidur
2.      Istirahat untuk aktivitas sehari-hari
3.      Keluhan mengantuk
4.      Mengeluh letih
5.      Waktu tidur rutin

b.      Data Objektif
1.      Waktu tidur atau tidur siang yang diamati, sering menguap
2.      Hipnotik, sedatif
3.      Lingkaran gelap di bawah mata; plosis kelopak mata
4.      Rentang perhatian

F.      Pola 6; Kognitif atau Perseptual, menggambarkan pola pendengaran, penglihatan, pengecapan,


perbaan, penghidu, persepsi nyeri, bahasa, memori an penggambaran keputusan.
a.       Data Subjektif
1.      Masalah sensori dan perseptual: pendengaran, penglihatan, perabaan, penghidu, dan pengecapan
2.      Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua
3.      Tingkat pendidikan
4.      Persepsi nyeri dan penanganan nyeri
5.      Perubahan memori
6.      Menilai nyeri pada skala 0-10
7.      Pemakaian alat bantu denganr atau kacamata
8.      Kehilangan bagian tubuh atau fungsinya.

b.      Data objektif
1.      Kemampuan melihat, mendengar, menghidu, merasakan
2.      Aktivitas kejang
3.      Bahasa yang diucapkan
4.      Kemampuan untuk mengikut
5.      Kemampuan mengambil keputusan
6.      Tingkat kesadaran
7.      Pemeriksaan neurologis
8.      Berorientasi terhadap waktu, tempat, orang
9.      Memperhatkan kosadaran bagian-bagian tubuh yang akurat

G.     Pola 7: Persepsi Diri/ Konsep Diri, menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap
kemampuan.
a.       Data subjektif
1.      Sikap tentang diri
2.      Dampak sakit terhadap diri
3.      Keinginan untuk mengubah diri
4.      Gugup atau relaks; nilai 1-5
5.      Merasa tak berdaya

b.      Data objektif
1.      Postur tubuh
2.      Kontak mata
3.      Asertil atau pasif; nilai 1-5
4.      Isyarat non verbal perubahan harga diri
5.      Ekspresi wajah

H.     Pola 6: peran atau hubungan, menggambarkan keefektifan peran dan hubungan dengna orang terdekat.
a.       Data subjektif
1.      Pekerjaan
2.      Keefektifan hubungan dengan orang terdekat
3.      Efek perubahan peran terhadap hubungan
4.      Tempat tinggal, tidak punya rumah

b.      Data objektif
1.      Interaksi yang diamati
2.      Tingkah laku yang pasif atau agresif terhadap orang lain
3.      Masalah keuangan

I.        Pola 9: Seksualitas atau Reproduksi


a.       Data Subjetif
1.      Dampak sakit terhadap seksualitas
2.      Riwayat haid; anak-anak
3.      Pemeriksaan payudara sendiri
4.      Pruritus
5.      Tindakan pengendalian kelahiran
6.      Riwayat penyakit hubungan seksual
b.      Data Objektif
1.      Pemeriksaan payudara
2.      Pemeriksaan lestis
3.      Pemeriksaan genitalia
4.      Lesi
5.      Drainase
6.      Veneral disease research laboratory (VDRL)

J.       Pola 10: Koping atau Toleransi Stres, menggambarkan kemampuan untuk menangani stres dan
penggunaan sistem pendukung
a.       Data Subjektif
1.      Stresor pada tahun lalu
2.      Metode koping yang biasa digunakan
3.      Sistem pendukung
4.      Penggunaan alkohol dan obat resep dokter dan obat ilegal untuk mengatasi stres
5.      Efek penyakit terhadap tingkat stres
6.      Nada suara

b.      Data Objektif
1.      Interaksi dengan orang terdekat
2.      Pergerakan kinetik
3.      Berjalan bolak-balik
4.      Tidak ada kontak mata
5.      Menangis bersuara
6.      Nilai ansietas skala 1-5
7.      Ekspresi

K.     Pola 11: Nilai atau kepercayaan


a.       Data Subjektif
1.      Agama, spiritual
2.      Kegiatan keagamaan dan budaya, berbagi dengan orang lain
3.      Sikap terhadap tidak

b.      Data Objektif
1.      Mencari bantuan spiritual

2.      Bukti melaksanakan nilai dan kepercayaan.


POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL GORDON
July 10, 2015 by Lestari
http://askepkita.com/pola-pengkajian-fungsional-gordon/

Pola pengkajian fungsional menurut Gordon adalah bahwa pola fungsional Gordon ini mempunyai aplikasi
luas untuk para perawat dengan latar belakang praktek yang beragam model pola fungsional kesehatan
terbetuk dari hubungan antara klien an lingkungan dan dapat diguakn untuk perseorangan, keluarga, dan
omunitas. Setiap pola merupakan suatu rangkaian perilaku yang mmbantu perawat mengumpulkan,
mengorganisasikan dan memilah-milah data. (Potter, 1996 : 15).
 
Panduan pengkajian pola gordon sesuai dengan nanda
POLA MANAJEMEN KESEHATAN DAN PERSEPSI KESEHATAN
Kaji pasien mengenai :
 Arti sehat dan sakit bagi pasien
 Pengetahuan status kesehatan pasien saat ini
 Perlindungan terhadap kesehatan : program skrining, kunjungan ke pusat pelayanan ksehatan,
diet, latihan dan olahraga, manajemen stress, faktor ekonomi
 Pemeriksaan diri sendiri : pyudara, riwayat medis keluarga, pengobatan yang sudah dilakukan.
 Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
 Data pemeriksaan fisik yang berkaitan.
POLA METABOLIK – NUTRISI
Kaji pasien mengenai :
 Kebiasaan jumlah makanan dan kudapan
 Jenis dan jumlah (makanan dan minuman)
 Pola makan 3 hari terakhir atau 24 jam terakhir, porsi yang dihabiskan, nafsu makan
 Kepuasan akan berat badan
 Persepsi akan kebutuhan metabolik
 Faktor pencernaan : nafsu makan, ketidaknyamanan, rasa dan bau, gigi, mukosa mulut, mual
atau muntah, pembatasan makanan, alergi makanan
 Data pemeriksaan fisik yng berkaitan (berat badan saat ini dan SMRS)
POLA ELIMINASI
Kaji pasien mengenai :
 Kebiasaan pola buang air kecil : frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia,
kemampuan mengontrol BAK, adanya perubahan lain
 Kebiasaan pola buang air besar : frekuensi, jumlah (cc), warna, bau, nyeri, mokturia,
kemampuan mengontrol BAB, adanya perubahan lain
 Keyakinan budaya dan kesehatan
 Kemampuan perawatan diri : ke kamar mandi, kebersihan diri
 Penggunaan bantuan untuk ekskresi
 Data pemeriksaan fisik yang berhubungan (abdomen, genitalia, rektum, prostat)
POLA AKTIVITAS – LATIHAN
Kaji pasien mengenai :
 Aktivitas kehidupan sehari-hari
 Olahraga : tipe, frekuensi, durasi dan intensitas
 Aktivitas menyenangkan
 Keyakinan tenatng latihan dan olahraga
 Kemampuan untuk merawat diri sendiri (berpakaian, mandi, makan, kamar mandi)
 Mandiri, bergantung, atau perlu bantuan
 Penggunaan alat bantu (kruk, kaki tiga)
 Data pemeriksaan fisik (pernapasa, kardiovaskular, muskuloskeletal, neurologi)
POLA ISTIRAHAT – TIDUR
Kaji pasien mengenai :
 Kebiasaan tidur sehari-hari (jumlah waktu tidur, jam tidur dan bangun, ritual menjelang tidur,
lingkungan tidur, tingkat kesegaran setelah tidur)
 Penggunaan alat mempermudah tidur (obat-obatan, musik)
 Jadwal istirahat dan relaksasi
 Gejala gangguan pola tidur
 Faktor yang berhubungan (nyeri, suhu, proses penuaan dll)
 Data pemeriksaan fisik (lesu, kantung mata, keadaan umum, mengantuk)
POLA PERSEPSI – KOGNITIF
Kaji pasien mengenai :
 Gambaran tentang indra khusus (pnglihatan, penciuman, pendengar, perasa, peraba)
 Penggunaan alat bantu indra
 Persepsi ketidaknyamanan nyeri (pengkajian nyeri secara komprehensif)
 Keyaknan budaya terhadap nyeri
 Tingkat pengetahuan klien terhadap nyeri dan pengetahuan untuk mengontrol dan mengatasi
nyeri
 Data pemeriksaan fisik yang berhubungan (neurologis, ketidaknyamanan)
POLA KONSEP DIRI – PERSEPSI DIRI
Kaji pasien mengenai :
 Keadaan sosial : peekrjaan, situasi keluarga, kelompok sosial
 Identitas personal : penjelasan tentang diri sendiri, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
 Keadaan fisik, segala sesuatu yang berkaiyan dengan tubuh (yg disukai dan tidak)
 Harga diri : perasaan mengenai diri sendiri
 Ancaman terhadap konsep diri (sakit, perubahan peran)
 Riwayat berhubungan dengan masalah fisik dan atau psikologi
 Data pemeriksaan fisik yang berkaitan (mengurung diri, murung, gidak mau berinteraksi)
POLA HUBUNGAN – PERAN
Kaji pasien mengenai :
 Gambaran tentang peran berkaitam dengan keluarga, teman, kerja
 Kepuasan/ketidakpuasaan menjalankan peran
 Efek terhadap status kesehatan
 Pentingnya keluarga
 Struktur dan dkungan keluarga
 Proses pengambilan keputusan keluarga
 Pola membersarkan anak
 Hubungan dengan orang lain
 Orang terdekat dengan klien
 Data pemeriksaan fisik yang berkaitan
POLA REPRODUKSI – SEKSUALITAS
Kaji pasien mengenai :
 Masalah atau perhatian seksual
 Menstrusi, jumlah anak, jumlah suami/istri
 Gambaran perilaku seksual (perilaku sesksual yang aman, pelukan, sentuhan dll)
 Pengetahuan yang berhubungan dengan seksualitas dan reproduksi
 Efek terhadap kesehatan
 Riwayat yang berhubungan dengan masalah fisik dan atau psikologi
 Data pemeriksaan fisik yang berkaitan (KU, genetalia, payudara, rektum)
POLA TOLERANSI TERHADAP STRESS – KOPING
Kaji pasien mengenai :
 Sifat pencetus stress yang dirasakan baru-baru ini
 Tingkat stress yang dirasakan
 Gambaran respons umum dan khusus terhadap stress
 Strategi mengatasi stress yang biasa digunakan dan keefektifannya
 Strategi koping yang biasa digunakan
 Pengetahuan dan penggunaan teknik manajemen stress
 Hubungan antara manajemen stress dengan keluarga
POLA KEYAKINAN – NILAI
Kaji pasien mengenai :
 Latar belakang budaya/etnik
 Status ekonomi, perilaku kesehatan yang berkaitan dengan kelompok budaya/etnik
 Tujuan kehidupan bagi pasien
 Pentingnya agama/spiritualitas
 Dampak masalah kesehatan terhadap spiritualitas
 Keyakinan dalam budaya (mitos, kepercayaan, laragan, adat) yang dapat mempengaruhi
kesehatan

3. Model dalam Pengkajian Keperawatan

a. Gordon (1982) :
1) Pola Kesehatan
Menggambarkan pola pemahaman klien tentang kesehatan, kesejahteraan, dan bagaimana kesehatan mereka
diatur.
2) Pola metabolik – nutrisi

Menggambarkan konsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik dan suplai gizi : meliputi pola konsumsi
makanan dan cairan, keadaan kulit, rambut, kuku dan membran mukosa, suhu tubuh, tinggi dan berat badan.
3) Pola eliminasi

Menggambarkan pola fungsi ekskresi (usus besar, kandung kemih, dan kulit), termasuk pola individu seharihari,
perubahan atau gangguan, dan metode yang digunsksn untuk mengendalikan ekskresi.
4) Pola aktivitas – Olahraga

Menggambarkan pola olahraga, aktivitas, pengisian waktu senggang, dan rekreasi ; termasuk aktivitas kehidupan
sehari-hari, tipe dan kualitas olahraga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola aktivitas (seperti otot-saraf,
respirasi, dan sirkulasi)
5) Pola tidur - istirahat
Menggambarkan pola tidur, istirahat, relaksasi dan setiap bantuan untuk merubah pola tersebut. 8
6) Pola persepsi – kognitif

Menggambaekan pola persepsi-sensori dan pola kognitif ; meliputi keadekuatan bentuk sensori (penglihatan,
pendengarsn, perabaan, pengecapan, dan penghidu), pelaporan mengenai persepsi nyeri, dan kemampuan fungsi
kognitif.
7) Pola persepsi diri-konsep diri

Menggambarkan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri ; kemampuan mereka, gambaran diri, dan
perasaan.
8) Pola Hubungan peran

Menggambarkan pola keterikatan peran dengan hubungan ; meliputi persepsi terhadap peran utama dan tanggung
jawab dalam situasi kehidupan saat ini.
9) Pola Reproduksi – seksualitas

Menggambarkan kepuasan atau ketidakpuasan dalam seksualitas ; termasuk status reproduksi wanita, pada anak-
anak bagaimana dia mampu membedakan jenis kelamin dan mengetahui alat kelaminnya.
10) Pola koping - toleransi stress

Menggambarkan pola koping umum, dan keefektifan ketrampilan koping dalam mentoleransi stress.
11) Pola nilai dan keyakinan

Menggambarkan pola nilai, tujuan atau kepercayaan (termasuk kepercayaan spiritual) yang mengarahkan pilihan
dan keputusan gaya hidup.
(Patricia, 1996)

Anda mungkin juga menyukai