PENDAHULUAN
1
masa depan. Akhir-akhir ini sering dibicarakan tentang peningkatan penggunaan
ASI.
ASI sebagai makanan yang terbaik bagi bayi tidak perlu diragukan lagi,
namun akhir-akhir ini sangat disayangkan banyak diantara ibu-ibu meyusui
melupakan keuntungan menyusui. Selama ini dengan membiarkan bayi terbiasa
menyusu dari alat pengganti, padahal hanya sedikit bayi yang sebenarnya
menggunakan susu botol atau susu formula. Kalau hal yang demikian terus
berlangsung, tentunya hal ini merupakan ancaman yang serius terhadap upaya
pelestarian dari peningkatan penggunaan ASI. Hasil penelitian yang dilakukan di
Biro Konsultasi Anak di Rumah Sakit UGM Yogyakarta tahun 1976
menunjukkan bahwa anak yang disusui sampai dengan satu tahun 50,6%.
Sedangkan data dari survei Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 1991
bahwa ibu, yang memberikan ASI pada bayi 0-3 bulan yaitu 47% diperkotaan dan
2
55% dipedesaan (Depkes 1992) dari laporan SKDI tahun 1994 menunjukkan
bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI EKSLUSIF kepada bayinya mencapai 47%,
sedangkan pada repelita VI ditargetkan 80%.
5. Apa saja peraturan pemerintah tentang asi eksklusif pada ibu menyusui ?
3
1.3 Tujuan
1.Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pemberian ASI
EKSKLUSIF dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Tujuan Khusus.
4
BAB II
PENDAHULUAN
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan
alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh
kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi
Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama
hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa
ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.
5
* Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam
organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
c. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama
5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,
Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
e. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan bayi.
Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat
memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:
b. Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat,
bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.
c. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan
pengembalian keukuran sebelum hamil
e. Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa bulan
(menjarangkan kehamilan)
6
g. Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga
h. Memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan
berikutnya
j. Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui enam
bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui empat bulan.
2. Laktogenesis :
7
Tahap 1 (kehamilan akhir) : Sel alveolar berubah menjadi sel sekretoris
Tahap 2 (hari ke-3 hingga ke-8 kelahiran) : Mulai terjadi sekresi susu,
payudara menjadi penuh dan hangat. Kontrol endokrin beralih menjadi
autokrin.
3. Galaktopoiesis
4. Involution
A.Pengelompokan ASI
1.Kolostrum
Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI matur. Terjadi pada
hari ke 4 – 10,
Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya
selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6
bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun (Roesli U,
2005).
C. Komponen-komponen ASI
8
Unsur nutrisi ASI
1. Hidrat arang
Merupakan nutrisi yang fital untuk pertumbuhan sel saraf otak dan
pemberi kalori untuk kerja sel-sel saraf, memudahkan penyerapan kalsium,
mempertahankan factor bifidus dalam usus, dan mempercepat pengeluaran
kolostrum sebagai antibody bayi.
2. Protein
Protein dalam ASI jumlahnya lebih rendah disbanding protein dalam ASS.
Protein ASi merupakan bahan baku untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Protein ASI sangat cocok karena unsure protei didalamnya hamper seluruhnya
terserap oleh system pencernaan bayi. Berbagai unsure protein (gugus asam
amino) yang ada dalam ASI merupakan bahan baku yang tidak dapat diganti oleh
susu sapi. Unsure protein ini secara fisiologis telah dibentuk baik jenis maupun
jumlah sesuai dengan kebutuhan bayi. Misalnya protein dalam ASI bayi
premature berbeda dengan protein pada ASI bayi matur.
3. Lemak
Jenis lemak yang ada didalam ASI mengandung lemak rantai panjang
yang merupakan lemak kebutuhan sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna
serta mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk omega3, omega6,
DHA, acachidonid acid merupakan komponen penting untuk mielinasi. Seluruh
asam lemak dapat dibuat oleh tubuh dari protein dan karbohidrat, kecuali asam
linoleat. Tanpa asam linoleat otak tidak dapat memperbaiki myelin dan dapat
mengakibatkan hilanhnya koordinasi, daya ingat, gangguan paranoia, apatis,
gemetar dan halusinasi. Asam linoleat ada di dalam ASI dengan jumlah yang
cukup tinggi. Lemak ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi, karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak trigliserida menjadi digliserida,
sehingga sedikit sekali lemak yang tidak diserap oleh system pencernaan bayi
4. Mineral
9
ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relative
rendah, tetapi cukup untuk bayi berumur 6 bulan. Kadar mineral yang tidak
diserap akan memperberat kerja usus bayi untuk mengeluarkan, mengganggu
keseimbangan (ecologi) dalam usus bayi, dan meningkatkan pertumbuhan bakteri
merugikan yang akan mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal, sehingga
bayi kembung, dan gelisah karena konstipasi atau gangguan metaboisme.
5. Vitamin
6. Vitamin K
Pada minggu pertama, usus bayi belum mampu membuat vit.K, sedangkan
bayi setelah persalinan mengalami perdarahan periver yang perlu dibantu dengan
pemberian vit.K untuk proses pembekuan darah. Dalam ASI vitamin A, D, dan C
ada dalam jumlah cukup, sedangkan golongan vitamin B kecuali ribloflavin dan
patotenik sangat kurang, tetapi tidak perlu ditambahkan karena kebutuhan bayi
akan dicukupi oleh makanan (menu) yang dikonsumsi ibu menyusui.
2. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi,
karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua
kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
10
3. Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari
kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih
memberikan manfaat.
4. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi
adalah yang terbaik untuk sapi
8. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin
dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan
mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa
pengganti ASI.
9. ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam
keadaan steril dan suhu susu yang pas
10. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan
kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan
ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan.
11. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena
sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh.
11
13. Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi ASI, di
antaranya: kolik,SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim, Chron’s disease,
dan Ulcerative Colitis.
14. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut
penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2
tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu
formula.
2. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan
pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali
3. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah
terhadap kanker rahim dan kanker payudara.
5. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus
membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb
6. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan
perlengkapannya
12
7. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu
steril
9. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah
payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap
kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak
perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui
Untuk Keluarga :
2. Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam
perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.
5. Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga
sebab ASI selalu siap tersedia.
6. Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air
panas, dll.
1. Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan
peralatan lain untuk persiapannya.
3. Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih
sedikit.
13
4. Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.
5. Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu
bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.
6. ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.
Pasal 5
BAB III
AIR SUSU IBU EKSKLUSIF
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6
Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif kepada Bayi yang
dilahirkannya.
Pasal 7
14
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 tidak berlaku dalam hal terdapat:
a. indikasi medis:
b. ibu tidak ada; atau
c. ibu terpisah dari Bayi.
Pasal 8
Bagian Kedua
Inisiasi Menyusu Dini
Pasal 9
Pasal 10
Bagian Ketiga
Pendonor Air Susu Ibu
Pasal 11
(1) Dalam hal ibu kandung tidak dapat memberikan ASI Eksklusif bagi bayinya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, pemberian ASI Eksklusif dapat dilakukan
oleh pendonor ASI.
(2) Pemberian ASI Eksklusif oleh pendonor ASI sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan dengan persyaratan:
a. permintaan ibu kandung atau Keluarga Bayi yang bersangkutan;
15
b. identitas, agama, dan alamat pendonor ASI diketahui dengan jelas oleh ibu atau
Keluarga dari Bayi penerima ASI;
c. persetujuan pendonor ASI setelah mengetahui identitas Bayi yang diberi ASI;
d. pendonor ASI dalam kondisi kesehatan baik dan tidak mempunyai indikasi
medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7; dan
e. ASI tidak diperjualbelikan.
(3) Pemberian ASI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib
dilaksanakan berdasarkan norma agama dan mempertimbangkan aspek sosial
budaya, mutu, dan keamanan ASI.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian ASI Eksklusif dari pendonor ASI
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan
Peraturan Menteri.
Pasal 12
(1) Setiap ibu yang melahirkan Bayi harus menolak pemberian Susu Formula
Bayi dan/atau produk bayi lainnya.
(2) Dalam hal ibu yang melahirkan Bayi meninggal dunia atau oleh sebab lain
sehingga tidak dapat melakukan penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
penolakan dapat dilakukan oleh Keluarga.
Bagian Keempat
Informasi dan Edukasi
Pasal 13
Bagian Kelima
Sanksi Administratif
Pasal 14
16
(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Pasal 10 ayat (1), atau Pasal 13 ayat (1)
dikenakan sanksi administratif oleh pejabat yang berwenang berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan/atau
c. pencabutan izin.
(2) Setiap penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang tidak
melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Pasal
10 ayat (1), atau Pasal 13 ayat (1) dikenakan sanksi administratif oleh pejabat
yang berwenang berupa:
a. teguran lisan; dan/atau
b. teguran tertulis.
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik bagi bayi yang harus diberikan
pada bayi sampai bayi berusia 4 bulan tanpa makanan pendamping.
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Baskoro, Anton . 2008 . ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui . Yogyakarta : Banyu Medika.
Jan, Riordan dan Kathleen G Auerbach. 2000. Menyusui dan Laktasi. Buku kedokteran
ECG.
http://irham1977.wordpress.com/2010/02/03/pengertian-asi-eksklusif/
http://netsains.com/2009/07/rahasia-di-balik-keajaiban-asi/print/
http://dyahlasma.blogspot.co.id/2012/11/makalah-asi-eklsklusif_3057.html
https://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/makalah-pemberian-asi-
eksklusif/
19