Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat mutu


hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada
bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya
perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari masalah
gizi kurang. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi yang paling
utama pada saat ini di Indonesia adalah kurang kalori, protein hal ini banyak
ditemukan bayi dan anak yang masih kecil dan sudah mendapat adik lagi yang
sering disebut “kesundulan” artinya terdorong lagi oleh kepala adiknya yang telah
muncul dilahirkan. Keadaan ini karena anak dan bayi merupakan golongan rentan.

Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan


yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol
dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda adanya
perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari segi gizi. Pertumbuhan
dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang
diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI
tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan
sampai usia sekitar empat bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi sebagai sumber
protein vitamin dan mineral utama untuk bayi yang mendapat makanan tambahan
yang tertumpu pada beras.

Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai


sedini mungkin yaitu sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang
memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah
pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan
kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus di

1
masa depan. Akhir-akhir ini sering dibicarakan tentang peningkatan penggunaan
ASI.

Dukungan politis dari pemerintah terhadap peningkatan penggunaan ASI


termasik ASI EKSLUSIF telah memadai, hal ini terbukti dengan telah
dicanangkannya Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu
(GNPP-ASI) oleh Bapak Presiden pada hari Ibu tanggal 22 Desember 1990 yang
betemakan “Dengan Asi, kaum ibu mempelopori peningkatan kualitas manusia
Indonesia”. Dalam pidatonya presiden menyatakan juga bahwa ASI sebagai
makanan tunggal harus diberikan sampai bayi berusia empat bulan.Pemberian ASI
tanpa pemberiaan makanan lain ini disebut dengan menyusui secara ekslusif.
Selanjutnya bayi perlu mendapatkan makanan pendamping ASI kemudian
pemberian ASI di teruskan sampai anak berusia dua tahun. ASI merupakan
makanan yang bergizi sehingga tidak memerlukan tambahan komposisi.
Disamping itu ASI mudah dicerna oleh bayi dan langsung terserap.

Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu


menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara
penuh tanpa makanan tambahan. Selama enam bulan pertama. Bahkan ibu yang
gizinya kurang baikpun sering dapat menghasilkan ASI cukup tanpa makanan
tambahan selama tiga bulan pertama.

ASI sebagai makanan yang terbaik bagi bayi tidak perlu diragukan lagi,
namun akhir-akhir ini sangat disayangkan banyak diantara ibu-ibu meyusui
melupakan keuntungan menyusui. Selama ini dengan membiarkan bayi terbiasa
menyusu dari alat pengganti, padahal hanya sedikit bayi yang sebenarnya
menggunakan susu botol atau susu formula. Kalau hal yang demikian terus
berlangsung, tentunya hal ini merupakan ancaman yang serius terhadap upaya
pelestarian dari peningkatan penggunaan ASI. Hasil penelitian yang dilakukan di
Biro Konsultasi Anak di Rumah Sakit UGM Yogyakarta tahun 1976
menunjukkan bahwa anak yang disusui sampai dengan satu tahun 50,6%.
Sedangkan data dari survei Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 1991
bahwa ibu, yang memberikan ASI pada bayi 0-3 bulan yaitu 47% diperkotaan dan

2
55% dipedesaan (Depkes 1992) dari laporan SKDI tahun 1994 menunjukkan
bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI EKSLUSIF kepada bayinya mencapai 47%,
sedangkan pada repelita VI ditargetkan 80%.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr.Moh. Efendi di R.S. Umum


Dr. Kariadi Semarang tahun 1977 didapatkan pemberian ASI setelah umur 2
bulan 31,6%, ASI + Susu botol 15,8% dan susu botol 52,6%. Sedangkan
sebelumnya yaitu pada umur 1 bulan masih lebih baik yaitu 66,7% ASI dan
33,3% susu botol, dalam hal ini tampaknya ada pengaruh susu botol lebih besar.
Juga hasil penelitian Dr. Parma dkk di Rumah Sakit Umum Dr. M. Jamil
Padang tahun 1978 -1979 di dapatkan bahwa lama pemberian ASI saja sampai 4-6
bulan pada ibu yang karyawan adalah 12,63% dan pada ibu rumah tangga
sebanyak 21,27%. Apabila dilihat dari pendidikannya ternyata 75% dari ibu-ibu
yang berpendidikan tamat SD telah memberikan makanan pendamping ASI yang
terlalu dini pada bayi. Berbagai alasan dikemukakan oleh ibu-ibu mengapa keliru
dalam pemanfaatan ASI secara Eksklusif kepada bayinya, antara lain adalah
produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap, keadaan puting susu ibu
yang tidak menunjang, ibu bekerja, keinginan untuk disebut modern dan pengaruh
iklan/promosi pengganti ASI dan tdak kalah pentingnya adalah anggapan bahwa
semua orang sudah memiliki pengetahuan tentang manfaat ASI .

1.2 Rumusan masalah.

1. Apa yang dimaksud dengan Asi Eksklusif ?

2. Apa saja kebaikan asi dan menyusui ?

3. Bagaimana manfaat asi ?

4. Bagaimana Proses pebentukan asi ?

5. Apa saja peraturan pemerintah tentang asi eksklusif pada ibu menyusui ?

3
1.3 Tujuan

1.Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pemberian ASI
EKSKLUSIF dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2. Tujuan Khusus.

– Mengetahui cara pemberian ASI EKSLUSIF pada bayi.

– Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI pada bayi usia 4


bulan.

4
BAB II

PENDAHULUAN

2.1. Pengertian Asi Eksklusif


Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna
sebagai makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan.
Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.

ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan
alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh
kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi
Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama
hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa
ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.

2.2. Kebaikan asi dan menyusui


ASI sebagai makanan bayi mempunyai kebaikan/sifat sebagai berikut:

a. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis,


ekonomis,mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi.

b. ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu


buatan.Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang
bermanfaat untuk:

* Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.

5
* Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam
organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.

* Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.

* Memudahkan penyerahan herbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium.

c. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama
5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,
Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.

d. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada


bayi.

e. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan bayi.

Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat
memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:

a. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan “kehidupan”


kepada bayinya.

b.  Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat,
bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.

c. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan
pengembalian keukuran sebelum hamil

d.  Mempercepat berhentinya pendarahan post partum.

e. Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa bulan
(menjarangkan kehamilan)

f. Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.

6
g. Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga

h. Memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan
berikutnya

i. Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat


besisebanyak ketika mengalami menstruasi

j. Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui enam
bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui empat bulan.

2.3. Manfaat Asi


Untuk Bayi
Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama
pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI
mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh
gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI
masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60%
kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan
bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan
manfaat. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi
adalah yang terbaik untuk sapi.

2.4 Proses pembentukan Asi


a. Tahapan-tahapan yang terjadi dalam proses laktasi mencakup :

1. Mammogenesis : Terjadi pertumbuhan payudara baik dari ukuran maupun berat


dari payudara mengalami peningkatan.

2. Laktogenesis :

7
 Tahap 1 (kehamilan akhir) : Sel alveolar berubah menjadi sel sekretoris
 Tahap 2 (hari ke-3 hingga ke-8 kelahiran) : Mulai terjadi sekresi susu,
payudara menjadi penuh dan hangat. Kontrol endokrin beralih menjadi
autokrin.
3. Galaktopoiesis

4. Involution

A.Pengelompokan ASI

Macam – macam ASI :

1.Kolostrum

Merupakan cairan yang pertama kali keluar, berwarna kekuning –


kuningan. Banyak mengandung protein, antibody (kekebalan tubuh),

2. Air Susu Masa Peralihan

Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI matur. Terjadi pada
hari ke 4 – 10,

berisi karbohidrat dan lemak dan volume Asi meningkat.

3. Air Susu Matur

Merupakan cairan yang berwarna putih kekuningan, mengandung semua


nutrisi. Terjadi pada hari ke 10 – seterusnya.

B.    Waktu Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya
selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6
bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun (Roesli U,
2005).

C.    Komponen-komponen ASI

8
Unsur nutrisi ASI

1.      Hidrat arang

Merupakan nutrisi yang fital untuk pertumbuhan sel saraf otak dan
pemberi kalori untuk kerja sel-sel saraf, memudahkan penyerapan kalsium,
mempertahankan factor bifidus dalam usus, dan mempercepat pengeluaran
kolostrum sebagai antibody bayi.

2.      Protein

Protein dalam ASI jumlahnya lebih rendah disbanding protein dalam ASS.
Protein ASi merupakan bahan baku untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Protein ASI sangat cocok karena unsure protei didalamnya hamper seluruhnya
terserap oleh system pencernaan bayi. Berbagai unsure protein (gugus asam
amino) yang ada dalam ASI merupakan bahan baku yang tidak dapat diganti oleh
susu sapi. Unsure protein ini secara fisiologis telah dibentuk baik jenis maupun
jumlah sesuai dengan kebutuhan bayi. Misalnya protein dalam ASI bayi
premature berbeda dengan protein pada ASI bayi matur.

3.      Lemak

Jenis lemak yang ada didalam ASI mengandung lemak rantai panjang
yang merupakan lemak kebutuhan sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna
serta mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk omega3, omega6,
DHA, acachidonid acid merupakan komponen penting untuk mielinasi. Seluruh
asam lemak dapat dibuat oleh tubuh dari protein dan karbohidrat, kecuali asam
linoleat. Tanpa asam linoleat otak tidak dapat memperbaiki myelin dan dapat
mengakibatkan hilanhnya koordinasi, daya ingat, gangguan paranoia, apatis,
gemetar dan halusinasi. Asam linoleat ada di dalam ASI dengan jumlah yang
cukup tinggi. Lemak ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi, karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak trigliserida menjadi digliserida,
sehingga sedikit sekali lemak yang tidak diserap oleh system pencernaan bayi

4.      Mineral

9
ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relative
rendah, tetapi cukup untuk bayi berumur 6 bulan. Kadar mineral yang tidak
diserap akan memperberat kerja usus bayi untuk mengeluarkan, mengganggu
keseimbangan (ecologi) dalam usus bayi, dan meningkatkan pertumbuhan bakteri
merugikan yang akan mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal, sehingga
bayi kembung, dan gelisah karena konstipasi atau gangguan metaboisme.

5.      Vitamin

ASI mengandung vitamin yang lengkap. Vitamin cukup uuntuk 6 bulan


sehingga tidak perlu ditambah kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir ususnya
belum mamapu membentuk vitamin K, oleh karena itu perlu tambahan vit.K pada
hari ke-1, -3, dan-7. Vit.K diberikan secara oral.

6.      Vitamin K

Pada minggu pertama, usus bayi belum mampu membuat vit.K, sedangkan
bayi setelah persalinan mengalami perdarahan periver yang perlu dibantu dengan
pemberian vit.K untuk proses pembekuan darah. Dalam ASI vitamin A, D, dan C
ada dalam jumlah cukup, sedangkan golongan vitamin B kecuali ribloflavin dan
patotenik sangat kurang, tetapi tidak perlu ditambahkan karena kebutuhan bayi
akan dicukupi oleh makanan (menu) yang dikonsumsi ibu menyusui.

D.     Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi

Berikut manfaat ASI untuk bayi :

1.      Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik,


terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu.
ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi
seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.

2.      Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi,
karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua
kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).

10
3.      Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari
kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih
memberikan manfaat.

4.      ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi
adalah yang terbaik untuk sapi

5.      Komposisi ASI ideal untuk bayi

6.      Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-


usus, sembelit, dan alergi

7.      Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya,


ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan
seperti gastroentretis ataupolio), antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut
diteruskan kepada bayi melalui ASI

8.      Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin
dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan
mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa
pengganti ASI.

9.      ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam
keadaan steril dan suhu susu yang pas

10.  Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan
kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan
ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan.

11.  Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena
sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh.

12.  Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah.


Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI
bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi
prematur.

11
13.  Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi ASI, di
antaranya: kolik,SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim, Chron’s disease,
dan Ulcerative Colitis.

14.   IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut
penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2
tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu
formula.

 Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak.


Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah
dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat
emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia
menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi
orang lain.

E.     Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu

Berikut manfaat ASI untuk ibu menyusui :

1.      Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk


kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan

2.      Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan
pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali

3.      Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah
terhadap kanker rahim dan kanker payudara.

4.      ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan


mensterilkan botol susu, dot, dsb

5.      ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus
membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb

6.      ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan
perlengkapannya

12
7.      ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu
steril

8.      Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya


mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional

9.      ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah
payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap
kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak
perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui

F.    Manfaat ASI Eksklusif untuk Keluarga dan Negara

Untuk Keluarga :

1.      Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau


minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.

2.      Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam
perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.

3.      Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI eksklusif.

4.      Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.

5.      Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga
sebab ASI selalu siap tersedia.

6.      Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air
panas, dll.

Untuk Masyarakat dan Negara :

1.      Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan
peralatan lain untuk persiapannya.

2.      Bayi sehat membuat negara lebih sehat.

3.      Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih
sedikit.

13
4.      Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.

5.      Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu
bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.

6.      ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.

2.5 Peraturan pemerintah tentang pemberian air susu ibu eksklusif

Tanggung Jawab Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Pasal 5

Tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota dalam program pemberian


ASI Eksklusif meliputi:
a. melaksanakan kebijakan nasional dalam rangka program pemberian ASI
Eksklusif;
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi program pemberian ASI Eksklusif
dalam skala kabupaten/kota;
c. memberikan pelatihan teknis konseling menyusui dalam skala kabupaten/kota;
d. menyediakan tenaga konselor menyusui di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
tempat sarana umum lainnya dalam skala kabupaten/kota;
e. membina, monitoring, mengevaluasi, dan mengawasi pelaksanaan dan
pencapaian program pemberian ASI Eksklusif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
satuan pendidikan kesehatan, Tempat Kerja, tempat sarana umum, dan kegiatan di
masyarakat dalam skala kabupaten/kota;
f. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan program pemberian ASI
Eksklusif yang mendukung perumusan kebijakan kabupaten/kota;
g. mengembangkan kerja sama dengan pihak lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
h. menyediakan ketersediaan akses terhadap informasi dan edukasi atas
penyelenggaraan pemberian ASI Eksklusif dalam skala kabupaten/kota.

BAB III
AIR SUSU IBU EKSKLUSIF

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 6

Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif kepada Bayi yang
dilahirkannya.

Pasal 7

14
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 tidak berlaku dalam hal terdapat:
a. indikasi medis:
b. ibu tidak ada; atau
c. ibu terpisah dari Bayi.

Pasal 8

(1) Penentuan indikasi medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a


dilakukan oleh dokter.
(2) Dokter dalam menentukan indikasi medis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur
operasional.
(3) Dalam hal di daerah tertentu tidak terdapat dokter, penentuan ada atau
tidaknya indikasi medis dapat dilakukan oleh bidan atau perawat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedua
Inisiasi Menyusu Dini

Pasal 9

(1) Tenaga Kesehatan dan penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib


melakukan inisiasi menyusu dini terhadap Bayi yang baru lahir kepada ibunya
paling singkat selama 1 (satu) jam.
(2) Inisiasi menyusu dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
cara meletakkan Bayi secara tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit Bayi
melekat pada kulit ibu.

Pasal 10

(1) Tenaga Kesehatan dan penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib


menempatkan ibu dan Bayi dalam 1 (satu) ruangan atau rawat gabung kecuali atas
indikasi medis yang ditetapkan oleh dokter.
(2) Penempatan dalam 1 (satu) ruangan atau rawat gabung sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dimaksudkan untuk memudahkan ibu setiap saat memberikan ASI
Eksklusif kepada Bayi.

Bagian Ketiga
Pendonor Air Susu Ibu

Pasal 11

(1) Dalam hal ibu kandung tidak dapat memberikan ASI Eksklusif bagi bayinya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, pemberian ASI Eksklusif dapat dilakukan
oleh pendonor ASI.
(2) Pemberian ASI Eksklusif oleh pendonor ASI sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan dengan persyaratan:
a. permintaan ibu kandung atau Keluarga Bayi yang bersangkutan;

15
b. identitas, agama, dan alamat pendonor ASI diketahui dengan jelas oleh ibu atau
Keluarga dari Bayi penerima ASI;
c. persetujuan pendonor ASI setelah mengetahui identitas Bayi yang diberi ASI;
d. pendonor ASI dalam kondisi kesehatan baik dan tidak mempunyai indikasi
medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7; dan
e. ASI tidak diperjualbelikan.
(3) Pemberian ASI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib
dilaksanakan berdasarkan norma agama dan mempertimbangkan aspek sosial
budaya, mutu, dan keamanan ASI.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian ASI Eksklusif dari pendonor ASI
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan
Peraturan Menteri.

Pasal 12

(1) Setiap ibu yang melahirkan Bayi harus menolak pemberian Susu Formula
Bayi dan/atau produk bayi lainnya.
(2) Dalam hal ibu yang melahirkan Bayi meninggal dunia atau oleh sebab lain
sehingga tidak dapat melakukan penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
penolakan dapat dilakukan oleh Keluarga.

Bagian Keempat
Informasi dan Edukasi

Pasal 13

(1) Untuk mencapai pemanfaatan pemberian ASI Eksklusif secara optimal,


Tenaga Kesehatan dan penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib
memberikan informasi dan edukasi ASI Eksklusif kepada ibu dan/atau anggota
Keluarga dari Bayi yang bersangkutan sejak pemeriksaan kehamilan sampai
dengan periode pemberian ASI Eksklusif selesai.
(2) Informasi dan edukasi ASI Eksklusif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit mengenai:
a. keuntungan dan keunggulan pemberian ASI;
b. gizi ibu, persiapan dan mempertahankan menyusui;
c. akibat negatif dari pemberian makanan botol secara parsial terhadap pemberian
ASI; dan
d. kesulitan untuk mengubah keputusan untuk tidak memberikan ASI.
(3) Pemberian informasi dan edukasi ASI Eksklusif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dapat dilakukan melalui penyuluhan, konseling dan
pendampingan.
(4) Pemberian informasi dan edukasi ASI Eksklusif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat dilakukan oleh tenaga terlatih.

Bagian Kelima
Sanksi Administratif

Pasal 14

16
(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Pasal 10 ayat (1), atau Pasal 13 ayat (1)
dikenakan sanksi administratif oleh pejabat yang berwenang berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan/atau
c. pencabutan izin.
(2) Setiap penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang tidak
melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Pasal
10 ayat (1), atau Pasal 13 ayat (1) dikenakan sanksi administratif oleh pejabat
yang berwenang berupa:
a. teguran lisan; dan/atau
b. teguran tertulis.
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik bagi bayi yang harus diberikan
pada bayi sampai bayi berusia 4 bulan tanpa makanan pendamping.

2. Adanya kecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan semakin besar


persentase ASI secara Eksklusif.

3. Masih rendahnya tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang pemberian ASI.

3.2 Saran

1. Perlu peningkatan penyuluhan kesehatan secara umum khususnya tentang ASI


dan menyusui kepada masyarakat, khususnya kepada ibu hamil tentang gizi dan
perawatan payudara selama masa kehamilan, sehingga produksi ASI cukup.

2. Perlu ditingkatkan peranan tenaga kesehatan baik di rumah sakit, klinik


bersalin, Posyandu di dalam memberikan penyuluhan atau petunjuk kepada ibu
hamil, ibu baru melahirkan dan ibu menyusui tentang ASI dan menyusui.

18
DAFTAR PUSTAKA

Baskoro, Anton . 2008 . ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui . Yogyakarta : Banyu Medika.

Jan, Riordan dan Kathleen G Auerbach. 2000. Menyusui dan Laktasi. Buku kedokteran
ECG.

http://irham1977.wordpress.com/2010/02/03/pengertian-asi-eksklusif/

http://netsains.com/2009/07/rahasia-di-balik-keajaiban-asi/print/

http://dyahlasma.blogspot.co.id/2012/11/makalah-asi-eklsklusif_3057.html
https://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/makalah-pemberian-asi-
eksklusif/

19

Anda mungkin juga menyukai

  • BAKTERI
    BAKTERI
    Dokumen7 halaman
    BAKTERI
    Buket Wisuda Bangkalan
    Belum ada peringkat
  • Gizi Buruk
    Gizi Buruk
    Dokumen15 halaman
    Gizi Buruk
    Buket Wisuda Bangkalan
    Belum ada peringkat
  • Gordon
    Gordon
    Dokumen15 halaman
    Gordon
    Buket Wisuda Bangkalan
    Belum ada peringkat
  • Dialog Kecelakaan
    Dialog Kecelakaan
    Dokumen2 halaman
    Dialog Kecelakaan
    Buket Wisuda Bangkalan
    Belum ada peringkat
  • 975 1559 1 SM PDF
    975 1559 1 SM PDF
    Dokumen6 halaman
    975 1559 1 SM PDF
    Buket Wisuda Bangkalan
    Belum ada peringkat