Anda di halaman 1dari 69

ara

FORMAT PENGKAJIAN GORDON

ASUHAN KEPERAWATAN
I. DATA DEMOGRAFI.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
II. POLA FUNGSIONAL.
1. Persepsi Kesehatan dan Penanganan Kesehatan.
Keluhan Utama / Kesehatan Umum :

Riwayat Penyakit Sekarang :

Penggunaan Obat Sekarang :

Riwayat Penyakit Dahulu :

Upaya Pencegahan :

Prosedur Bedah :

Penyakit Masa Anak :

Alergi :

Kebiasaan Hidup Yang mempengaruhi Kesehatan :

Kepatuhan Terhadap Nasehat Medis :

Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat Sosial :

Laboratorium dan Diagnostik :

2.

o
o
o
o
o
o

Pola Nutrisi Metabolik.


Masukan nutrisi sebelum sakit :
Saat Sakit :
Pemeriksaan Fisik :
Tanda Vital :
TB :
BB :
Kulit :
Warna :
Suhu :
Turgor :
Edema :
Lesi :
Memar :

o
o
o
o
o

Mulut :
Hygiene :
Gusi :
Gigi :
Lidah :
Mucosa :
Rambut dan kulit kepala :
Keadaan rambut :
Distribusi :
Warna rambut :
Abdomen :

3. Pola Eliminasi.
Faeces :
Pemeriksaan Fisik :
Urine :

4. Pola Aktivitas Latihan.

5. Pola tidur istirahat.

6. Pola Kognitif Konseptual.

7. Pola Persepsi Diri / Konsep Diri.

8. Pola Peran Hubungan.

9. Pola Seksualitas Reproduksi.

10. Pola Koping Toleransi Stress.

11. Pola Nilai kepercayaan

PERAWAT HATI
C a r i n g

f o r

y o u r

h e a r t

Beranda
Download
My Campus Blog
My Camps Web

RABU,

04
3

POLA
PENGKAJIAN
FUNGSIONAL
GORDON
POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL MENURUT GORDON

Pola pengkajian fungsional menurut Gordon adalah bahwa pola fungsional


Gordon ini mempunyai aplikasi luas untuk para perawat dengan latar belakang
praktek yang beragam model pola fungsional kesehatan terbetuk dari hubungan
antara klien an lingkungan dan dapat diguakn untuk perseorangan, keluarga, dan
omunitas. Setiap pola merupakan suatu rangkaian perilaku yang mmbantu perawat
mengumpulkan, mengorganisasikan dan memilah-milah data. (Potter, 1996 : 15).

Pola-pola fungsional kesehatan menurut Gordon adalah:


1.

Persepsi dan Penanganan Kesehatan


Menggambarkan persepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan. Persepsi
terhadap arti kesehatan, dan piata laksanaan kesehatan, kemampuan menyusun
tujuan, pengetahuan tentang praktek kesehatan.

Komponen:
a.

Gambaran kesehatan secara umum dan saat ini,

b.

alasan kunjungan dan harapan,

c.

gambaran terhadap sakit dan penyebabnya dan penanganan yang dilakukan,

Kepatuhan terhadap pengobatan


Pencegahan/tindakan dalam menjaga kesehatan
Penggunaan obat resep dan warung,
Penggunaan produk atau zat didalam kehidupan sehari-hari dan frekuensi (misal :
rokok, alkohol)
Penggunaan alat keamanan dirumah/sehari-hari, dan faktor resiko timbulnya
penyakit
Gambaran kesehatan keluarga

2.

Nutrisi-Metabolik
Menggambarkan intake makanan, keseimbangan cairan dan elektrolit, nafsu makan,
pola makan, diet, fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir, kesulitan menelan, mual /
muntah, kebutuhan julah zat gizi, masalah / penyembuhan kulit, akanan kesukaan.
Komponen

Gambaran yang biasa dimakan (Pagi,siang,sore,snack)


Tipe dan intake cairan
Gambaran bagaimana nafsu makan, kesulitan dan keluhan yang mempengaruhi
makan dan nafsu makan
Penggunaan obat diet
Makanan Kesukaan, Pantangan,alergi
Penggunaan suplemen makanan
Gambaran BB, perubahan BB dalam 6-9 bln,
Perubahan pada kulit (lesi, kering, membengkak,gatal)
Proses penyembuhan luka (cepat-lambat)

Adakah
faktor resiko terkait
sensori,penurunan mobilitas)

3.

ulcer

kulit

(penurunan

sirkulasi,

defisit

Eliminasi
Menggambarkan pola fungsi eksresi, kandung kemih dan kulit.
Komponen

Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin


Adakah masalah dalam proses miksi, adakah penggunaan alat bantu untuk miksi
Gambaran pola BAB, karakteritik
Penggunaan alat bantu
Bau bdn, Keringat berlebih,lesi & pruritus

4.

Aktivitas-Latihan
Menggambarkan pola aktivitas dan latihan, fungsi pernafasan dan sirkulasi.

Komponen
Gambaran level aktivitas, kegiatan sehari-hari dan olahraga
Aktivitas saat senggang/waktu luang
Apakah
mengalami
kesulitan
dalam
bernafas,
dada,palpitasi,nyeri pada tungkai, gambarkan!

lemah,

batuk,

Gambaran dalam pemenuhan ADL


1.

Level Fungsional (0-IV)

2.

Kekuatan Otot (1-5)

5.

Tidur-Istirahat
Menggambarkan pola tidur-istirahat dan persepsi pada level energi.
Komponen

nyeri

Berapa lama tidur dimalam hari


Jam berapa tidur-Bangun
Apakah terasa efektif
Adakah kebiasaan sebelum tidur
Apakah mengalami kesulitan dalam tidur

6.

Kognitif-Persepsi
Menggambarkan pola pendengaran, penglihatan, pengecap, taktil, penciuman,
persepsi nyeri, bahasa, memori dan pengambilan keputusan.
Komponen

Kemampuan menulis dan membaca


Kemampuan berbahasa
Kemampuan belajar
kesulitan dalam mendengar
Penggunaan alat bantu mendengar/melihat
Bagaimana visus
Adakah keluhan pusing bagaimana gambarannya
Apakah mengalami insensitivitas terhadap dingin, panas,nyeri
Apakah merasa nyeri
(Skala dan karaketeristik)

7.

Persepsi Diri Konsep Diri


Menggambarkan sikap terhadap diri dan persepsi terhadap kemampuan,harga
diri,gambaran diri dan perasaan terhadap diri sendiri.
Komponen

Bagaimana menggambarkan diri sendiri


Apakah ada kejadian yang akhirnya mengubah gambaran terhadap diri
Apa hal yang paling menjadi pikiran

Apakah sering merasa marah, cemas, depresi, takut, bagaimana gambarannya

8.

Peran Hubungan
Menggambarkan keefektifan hubungan dan peran dengan keluarga-lainnya.
Komponen

Bagaimana gambaran pengaturan kehidupan (hidup sendiri/bersama)


Apakah mempunyai orang dekat?Bagaimana kualitas hubungan?Puas?
Apakah ada perbedaan peran dalam keluarga, apakah ada saling keterikatan
Bagaimana dalam mengambil keputusan dan penyelesaian konflik
Bagaimana keadaan keuangan
Apakah mempunyai kegiatan sosial?

9.

Seksualitas Reproduksi
Menggambarkan kepuasan/masalah dalam seksualitas-reproduksi.
Komponen

Apakah kehidupan seksual aktif


Apakah menggunakan alat bantu/pelindung
Apakah mengalami kesulitan/perubahan dalam pemenuhan kebutuhan seks
Khusus wanita : TMA, gambaran pola haid, usia menarkhe/ menopause riwayat
kehamilan, masalah terkait dengan haid

10.

Koping Toleransi Stres


Menggambarkan kemampuan untuk menangani stres dan menggunakan sistem
pendukung.
Komponen

Apakah ada perubahan besar dalam kehidupan dalam bbrp thn terakhir
Dalam menghadapi masalah apa yang dilakukan?efektif?
Apakah ada orang lain tempat berbagi?apakah orang tersebut ada sampai
sekarang?

Apakah anda selalu santai/tegang setiap saat


Adakah penggunaan obat/zat tertentu

11.

Nilai Kepercayaan
Menggambarkan spiritualitas, nilai, sistem kepercayaan dan tujuan dalam hidup.
Komponen

Apakah anda selalu mendapatkan apa yang diinginkan


Adakah tujuan,cita-cita,rencana di masa y.a.d
Adakah nilai atau kepercayaan pribadi yang ikut berpengaruh
Apakah agama merupakan hal penting dalam hidup?Gambarkan

2.2. Pengaplikasian dalam Sebuah Kasus

2.2.1. Contoh Kasus


Nama klien Hj. H berumur 85 tahun. Masuk RS tgl 20 September 2010 dengan
keluhan tidak bisa buang air kecil dan sakit pinggang sebelah kanan. Keluhan ini
berlangsung 3 hari di rumah. Awalnya klien tidak bisa buang air besar 2 hari lalu.
Klien menggunakan dulcolax suppositoria selama 2 hari berturut-turut dan klien
bisa BAB. Sehari kemudian klien susah kencing, walau mengejan air kencing tidak
bisa keluar, lalu keluarga membawanya ke RS. Sesampai di RS dipasang kateter dan
air kecing lancar keluar berwarna agak merah kemudian yang keluar berwarna agak
coklat seperti air teh.

2.2.2 Pengkajian

Identitas klien
Nama : Hj. H
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 85 tahun

Tanggal masuk : 20 September 2010


Diagnosa medis : Gagal ginjal kronik

Data subjektif:
-

Klien mengatakan tidak bisa buang air kecil dan sakit pinggang sebelah kanan
selama 3 hari

Klien mengatakan tidak bisa buang air besar 2 hari lalu dan menggunakan dulcolax
sehingga BAB keluar

Data objektif:
-

keadaan umum klien agak lemah

tungkai bawah lemas

tidak bertenaga

kulit keriput tidak elastis

edema pretibial

tonus otot kurang

selalu berbaring di tempat tidur

aktivitas sehari-hari sering dibntu anak-anaknya

terpasang kateter urine warna coklat seperti air teh

TD 160/90 mmHg

Nadi 82 x/menit

Suhu badan 36,20oC

Sclera tampak pucat

Secret mata (+)

Mulut / napas berbau amonia.

Pola fungsional Gordon:

1.

aktivitas dan istirahat


gejala: keletihan kelemahan malaese
tanda: kelemahan otot dan kehilangan tonus

2.

sirkulasi
tanda: hipotensi/hipertensi, disritmia jantung, nadi lemah/
ortostatik (hipovalemia), pucat, kecenderungan perdarahan.

3.

halus hipotensia

eliminasi
gejala : perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi, poliura (kegagalan dini),
atau penurunan frekuensi/ oligura (fase akhir)
disuria, ragu-ragu, dorongan, dan retensi (inflamasi/obstruksi, infeksi)
abdomen kembung diare atau konstipasi.
tanda : perubahan warna urine contoh kuning pea, merah, coklat, berawan.
Oliguri (biasanya 12-21 hari)
Poliuri (2-6 liter/hari)

4.

makanan/cairan
gejala : peingkatan berat badan (deidrasi) mual, muntah, anoreksia, nyeri uluhti
penggunaan diuretik
tanda : perubahan turgor kulit/kelembaban.
Edema (umum, bagian bawah)

5.

persepsi-sensori
gejala : sakit kepala penglihatan kabur.
Kram otot/kejang sindrom kaki Gelisah).
Tanda : gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian,
ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat
kesadaran (azotemia, ketidak seimbangan elektrolit/asam basa.
Kejang, faskikulasi otot, aktifitas kejang.

6.

Nyeri dan keamanan


Gejala : nafas pendek

Tanda : takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul, nafas amonia, batuk


produktif dengan spuum kental merah muda (edema paru)
7.

keamanan
gejala : adanya reaksi transfusi
tanda : demam, sepsis (dehidrasi), ptekie atau kulit ekimosis, pruritus, kulit kerin.

8.

Penyuluhan /pembeajaran
Gejala : riwayat penyakit polikistik keluarga, nefritis herediter, batu urinarius,
malignansi, riwayat terpapar toksin, (obat, racun lingkungan)
Obat befrotik penggunaan berulang. Contoh : aminoglikosida, amfoterisisn B,
anestetik vasodilator, tes diagnostik dengan media kontras radiografik, kondisi yang
terjadi bersamaan tumor di saluran perkemihan, sepsis gram negatif, rauma/cedera
kekerasan, perdarahan, cedera listrik, autoimun DM, gagal jantung/hati.

Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan I:
perubahan kelebihan volume cairan berhubungan dengan gagal ginjal dengan
kelebihan air
kriteria hasil: keseimbangan cairan
indikator
1.
2.
3.

arteri rata-rata dalam tingkat nilai yang diharapkan


tekanan vena sentral dalam tingkat nilai yang diharapkan
tekanan darah dalam tingkat nilai yang dharapkan
intervensi:

1.

manajemen elektrolit
Implementasi:

monitor elektrolit sebelum abnormal


monitor manifestasi keseimbangan airan
berikan cairan
pertahankan keakuratan intake dan output
berikan elektrolit tindakan tambahan (oral, NGT, 10) sesuai resep

ajarkan pasien degan


keseimbangancairan
2.

keluarga

tentang

tipe,

penyebab,

tremorit

dalam

manajemen cairan
Implementasi:

naikkan masukan obat oral


cairan intravena: berikan cairan IV temperatur ruang
monitor kelebihan cairan dan reaksi fisik

diagnosa keperawatan II:


Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengn
katabolisme protein
Kriteria hasil: mempertahankan status nutrisi adekuat
Indikator
Berat Badan Stabil
Tidak ditemukan edema
Albumin dalam batas normal
Intervensi:
1.

manajemen nutrisi:
Aktivitas :

Menanyakan pada klien apakah memiliki alergi terhadap makanan


Beri dukungan kepada klien untuk mendapatkan intake kalori yang adekuat sesuai
dengan tipe tubuh dan pola aktivitasnya
Beri klien makanan yang mengandung protein, tinggi kalori
Monitor catatab intae kandungan nutrisi pada makanan
2.

manajemen gangguan makan


Aktivitas:

Tentukan kemajuan BB harian yang diharapkan bersama klien


Monitor masukan kalori perharinya
Monitor klien berkaitan dengn makan, penurunan berat badan, dan kenaikan BB

Anjurkan klien untuk mengurangi aktivitasnya sehingga bisa mendukung program


kenaikan BB

3 komentar:
1.

astriani pabarrang15 Juni 2013 20.58


pola ini berlaku buat penyakit apa yahh ??

Balas

2.

lufi kristiani27 November 2013 20.28


sangat membantu, terimakasih.. :)

Balas

3.

Sri Wahyuni26 Mei 2016 18.23


terimakasih..

Balas

PREVNEXT
Visitor
free statistik DSP

Categories

Askep (52)
Askep Anak (13)
Askep Jiwa (4)
Askep Keluarga (1)
Askep KMB (31)
Askep Maternitas (4)
Kesehatan (7)
Manajemen Keperawatan (5)
Organisasi (8)
Other (11)
SAB (1)
SAP (4)
Seputar Perawat (7)
Tips Sehat (4)

Translate
Diberdayakan oleh Blogger.
Facebook
Twitter

Wellcome

Visitor
[Get Free Widget]

Search
Cari

Ayat
Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa
lagi putus harapan.
(QS. FUSH SHILAT:49)
widget lain

Calender

Free Calendar

Categories

Askep (52)
Askep Anak (13)
Askep Jiwa (4)
Askep Keluarga (1)
Askep KMB (31)
Askep Maternitas (4)
Kesehatan (7)
Manajemen Keperawatan (5)
Organisasi (8)
Other (11)
SAB (1)
SAP (4)
Seputar Perawat (7)
Tips Sehat (4)

My Pet
Arsip

o
o
o
o
o

o
o
o
o
o
o
o
o
o

13 (2)
12 (86)

Perawat Hati

11/25/12 (1)
09/23/12 (2)
08/05/12 (2)
07/29/12 (4)
07/01/12 (3)
Askep Hipertensi
Askep Nefrolitiasis
Pola Pengkajian Fungsional Gordon
06/24/12 (2)
06/17/12 (11)
06/10/12 (11)
05/20/12 (7)
05/13/12 (9)
05/06/12 (1)
04/29/12 (14)
04/22/12 (16)
04/15/12 (3)

About Me

Hery Pranoto
Lihat profil lengkapku

Friends Blog

Aldo Sugiharto
Alvian Nurcahya
Manajemen Keperawatan

Picture Slide
Apa Penilaian Agan Mengenai Blog Kami
Followers
Popular Posts

Contoh Diagnosis Keperawatan dan Intervensinya


Askep Gangguan Menstruasi
Pola Pengkajian Fungsional Gordon
Askep Post Partum
Askep Nefrolitiasis
Ada kesalahan di dalam gadget ini

Copyright 2016/ Perawat Hati

Template by : Urangkurai / powered by :blogger


Ads by CinemaPlus-3.3c

X|i

Asuhan Keperawatan
Senin, 27 Mei 2013
ASKEP Diare

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Penyakit diare sering disebut dengan Gastroenteritis, yang masih merupakan
masalah masyarakat indonesia. Dan diare merupakan penyebab utama morbiditas
dan mortalitas pada anak di negara berkembang.
Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak
normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari
biasanya (Mansjoer Arief dkk, 1999)
Diperkirakan angka kesakitan berkisar antara 150-430 per seribu penduduk
setahunnya. Dengan uapaya yang sekaranag telah dilaksanakan, angka kematian di
RS dapat ditekan menjadi kurang dari 3%. Dengan demikian di Indonesia
diperkirakan ditemukan penderita diare sekitar 60 juta kejadian setiap tahunnya.
Sebagian besar antara 70-80% dari penderita adalah anak dibawah umur 5 tahun
(kurang lebih 40 juta kejadian). Sebagian dari penderita (1-2%) akan jatuh kedalam
dehidrasi dan apabila tidak segera ditanggulangi dengan benar akan berakibat
buruk. Untuk itu saya tertarik membuat Asuhan Keperawatan Kepada Ny.S umur
23 tahun dengan Gastroenteritis di Balai Pengobatan AS SYIFA Desa Waru Kulon
Pucuk Lamongan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan
Keperawatan nyata serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah
pada Ny.S dengan Gastroenteritis atau diare.
1.2.2 Tujuan khusus
1) Untuk mengetahui gambaran tentang kasus Gastroenteritis yang dialami oleh
pasien Ny.S.
2)

Untuk mengetahui alternatif pengobatan pada pasien dengan Gastroenteritis.

1.3 Metode pembahasan


1.3.1 Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan
kasus nyata pada klien dengan Gastroenteritis di Balai Pengobatan AS SYIFA
Desa Warukulon Pucuk Lamongan.
1.3.2 cara mendapatkan data :
1)

Wawancara langsung dengan pasien atau keluarga pasien

2)

Melakukan pengamatan langsung dan pemeriksaan fiisik

1.3.3 Studi Kepustakaan


Yaitu dengan mempelajari buku-buku sumber yang berhubungan dengan kasus
yang dialami.

1.4 Sistematika Penulisan


BAB 1 : Pendahuluan
BAB 2 : Tinjauan Pustaka
BAB 3 : Tinjauan Kasus
BAB 4 : Penutupsss
DAFTAR PUSTAKA

Daftar isi

Kata pengantar...................................................................................................................................i
Daftar isi............................................................................................................................................ii
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1

PENGKAJIAN

3.2 ANALISA DATA


3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN
3.4 INTERVENSI
3.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
3.6 EVALUASI KEPERAWATAN
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak
normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari
biasanya (Mansjoer Arief dkk, 1999)
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang
disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam, virus dan parasit yang patogen
(Whaley dan wangs, 1995)
2.2 Etiologi
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :
a) Faktor infeksi
Infeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare meliputi :
1)

Infeksi Bakteri : vibrio E.coli Salmonella, Shigella, Campyio bacter, Aeromonas

2) Infeksi virus : Enteriviru ( virus echo, coxsacle, poliomyelitis ), Adenovirus,


Astrovirus, dll
3) Infeksi parasit : Cacing (ascaris, trichuris, oxyguris) Protozoa (entamoeba
histoticia, trimonas hominis), Jamur (candida albacus)
Infeksi parental adalah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media
akut (OMA), Bronco pneumonia, dan sebagainya.
b) Faktor Malabsorbsi

1)

Malabsorbsi karbohidrat

2)

Malabsorbsi Lema

c) Faktor Makanan
Makanan yang tidak bersih, basi, beracun dan alergi terhadap makanan.

2.3 Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare.
1)

Gangguan asmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
mengakibatkan tekanan asmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan
akan merangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul diare.
2)

Gangguan sekresi

Akibat adanya rangsangan toksin pada dinding uterus sehingga akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya timbul
diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3)

Gangguan motilitas usus

Hiperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk


menyerap makanan sehingga timbul diare. Bila peristaltik menurun akan
menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan, sehingga timbul diare juga.

2.4 Penggolongan Diare


2.4.1 Diare Akut
Adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat dalam beberapa
jam sampai 7 atau 14 hari.
a)

Penularan

1) Transmisi orang keorang melalui aerosolisasi


2) Tangan yang terkontaminasi (clostridium diffale)
b)

Penyebab

1) Faktor penyebab yang mempengaruhi adalah penetrasi yang merusak sel


mukosa

2) Faktor penjamu adalah kemampuan pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme


c)

Manifestasi klinis

Pasien sering mengalami muntah, nyeri perut akibat diare akibat infeksi dan
menyebabkan pasien merasa haus, lidah kering, turgor kulit menurun karena
kekurangan cairan.
2.4.2 Diare Kronik
Adalah diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu bagi orang dewasa dan 2
minggu bagi bayi dan anak.

2.5 Patofisiologi
Dipengaruhi dua hal pokok yaitu konsistensi feses dan motilitas usus
gangguan proses mekanik dan enzimatik disertai gangguan mukosa akan
mempengaruhi pertukaran air dan elektrolit sehingga mempengaruhi konsistensi
feses yang terbentuk.
2.6 Komplikasi
Akibat diare karena kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat
terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut :
a) Dehidrasi
b) Renjatan hipofolomi
c) Hipokalemi
d) Hipoglikemi
e) Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik
f) Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare jika lama atau kronik)
2.7 Pengobatan
Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja
dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa
atau karbohidrat lain (gula,air tajin, tepung beras dan sebagainya).
1) Obat anti sekres
a) Asetosal, dosis 25 mg/th,dengan dosis minimum 30 mg

b) Klorpromazin, dosis 0,5-1 mg/kg BB/hr


2) Obat spasmolitik
Seperti papaverin, ekstrak beladona, opinum loperamid, tidak untuk mengatasi
diare akut lagi.
3) Antibiotik
Tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas, bula penyebab kolera,
diberikan tetrasiklin 25-50 mg/kg BB/hr. Juga diberikan bila terdapat
penyakipenyerta seperti : OMA, faringitis, bronkitis, atau bronkopneumonia
( Ngastiyah, 1997 : 149)

2.8 Penatalaksanaan
2.8.1 Medik
Dasar pengobatan diare adalah pemberian cairan, dietetik (cara pemberian
makanan) dan obat-obatan.
Pemberian cairan
Pemberian cairan pada pasien diare dengan mempertahankan derajat dehidrasi dan
keadaan umum.
1) Cairan per oral
Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan per oral beberapa
cairan yang berisikan NaCL,NaHCO3,KCL dan Glukosa. Untuk diare akut dan kolera
pada anak diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan/sedang, kadar Natrium 5060 mEg/1 formula lengkap sering disebut oralit. Sebagai pengobatan sementara
yang dibuat sendiri (formula tidak lengkap) hanya air gula dan garam (NaCL dan
sukrosa) atau air tajin yang diberi garam dan gula.
2) Cairan parental
Pada umumnya digunakan cairan Ringel laktat (RL) yang pemberiannya bergantung
pada berat ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan dengan kehilangan cairan
sesuai umur dan berat badannya (Ngastiyah, 1997 : 146)

BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
MRS
No Ruangan

: 02 Mei 2013

: 18.00 WIB

:5

Pengkajian tanggal : 03 Mei 2013


WIB

A.Identitas Pasien
Nama pasien

Jam

: Ny. S

Jenis kelamin

: Perempuan

Umur

: 23 Tahun

Alamat

: Ds.Waru kulon pucuk

Agama

: islam

Pekerjaa

: Swasta

Suku bangsa

: Jawa

Diagnosa medic : Gastroenteritis


Yang bertanggung jawab

Jam

: 16.00

Nama

: Tn. F

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Ds. Waru Kulon Pucuk

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP

Hub. Dengan pasien : Ayah

B. Riwayat Kesehatan
I. Keluhan Utama
Saat MRS

: Demam, diare, disertai muntah

Saat pengkajian
demam, disertai muntah.

: Klien mengatakan bahwa badannya terasa lemas,

II. Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu mengatakatan badannya panas 2 hari yang lalu, BAB 5x/hari warna
kuning kehijauan bercampur lendir, dan disertai dengan muntah 2x/hari, lalu dibawa
ke Balai Pengobatan AS SYIFA Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan.
III. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan bahwa dahulu pernah sakit Diare 8x/hari tiap 1-2 jam sekali
warna kuning, disertai muntah, badan panas dan tidak mau makan.
IV. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam anggota keluarga ada yang perna mengalami sakit
diare seperti yang di alami klien.
V. Riwayat Sosial
Ibu mengatakan bahwa tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat
penduduknya dan ingin sekali cepat sembuh dan pulang kerumah.

C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum

: klien lemah, panas, muntah dan diare

Kesadaran

: composmentis

TTV
22x/mnt

: Tensi 80/50 mmHg, Nadi 112x/mnt, suhu 390 C,RR

Pemeriksaan Head to toe


a.
Kepala : Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, tidak ada benjolan,kulit
kepala bersih.
b.
Mata
: Simetris, tidak ada sekret, konjungtiva merah muda, sklera
putih, mata cowong.
c.

Mulut

Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, lidah bersih.

d.
Hidung
: Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada polip.
e.
Telinga
serumen.

: Simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih, tidak ad

f.
Leher
: Tidak ada pembesaran kenjar tyroid, limphe, tidak ada
bendungan vena jugularis, tidak ada kaku kuduk.
g.

Dada

Inspeksi
: dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan dinding dada
simetris, tidak ada retraksi otot bantu pernapasan.
Palpasi

: Tidak ada benjolan mencurigakan

Perkusi

: paru-paru sonor, jantung dullnes

Auskultasi : Irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan.
h.

Perut

Inspeksi : simetris
Auskultasi : Peristaltik meningkat 40x/mnt
Palpasi
Perkusi

: Turgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 detik


: Hipertimpan,perut kembung

Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang (kyfosis, lordosis, skoliosis)


tidak ada nyeri gerak.
Genetalia : jenis kelamin perempuan, tidak odem, tidak ada kelainan, kulit
perineal kemerahan
Anus
kemerahan.
Ekstremitas
bebas, tidak ada odem.

: Tidak ada benjolan mencurigakan,kulit daerah anus


: Lengan kiri terpasang infus, kedua kaki bergerak

D. Pengkajian Fungsional Gordon


1.

Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga
yang sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
2.

Pola nutrisi dan metabolik

Makan : Ny. S tidak nafsu makan, makan hanya 3 sendok, tapi sebelum sakit
diare mau menghabiskan 1 porsi makan.
Minum : Ny. S minumnya tidak terlalu banyak.
3.

Pola Eliminasi

BAK

:5x/hari

BAB

:5x/hari warna kuning kehijauan bercampur lendir

4.

Pola aktifitas dan latihan

Pasien merasa lemah dan mengeluh kesakitan


5.

Pola istirahat tidur

Pasien sering mengeluh tentang sulit untuk tidur


6.

Pola persepsi sensoris dan kognitif

Pasien sudah mengenal dengan orang-orang di sekilingnya


7.

Pola hubungan dengan orang lain

Pasien sudah saling mengenal orang-orang disekitarnya


8.

Pola reproduksi / seksual

Klien berjenis kelamin perempuan, tidak mengalami gangguan genetalia


9.

Pola persepsi diri dan konsep diri

Klien ingin sembuh dengan cepat


10. Pola mekanisme koping
Jika pasien tidak enak badan, maka akan mengeluh kesakitan
11. Pola nilai kepercayaan / keyakinan
Keluarga semua beragama islam, keluarga yakin semuanya sudah diatur oleh Allah
SWT.

Pemeriksaa Serologi/ Imunologi


Jenis pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan

Nilai Normal

-O

- (Negatif)

Negatif

-H

1/80

Negatif

-PA

- (Negatif)

Negatif

-PB

-(Negatif)

Negatif

Tes widal

Therapy :
1.

Infus RL 15 tpm (750 cc) : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.

2.

Injeksi Novalgin 3x1 amp (metampiron 500 mg/ml) : Golongan Analgesik

3.

Injeksi Ulsikur 3x1 amp (simetidina 200mg/ 2ml) : Antasida dan Ulkus

4.

Injeksi Cefotaxime 3x1 amp (sefotaksim 500mg/ml) : Antibiotik.

3.2 ANALISA DATA


Nama pasien
Umur
Data

: Ny. S

No. Ruangan

:5

: 23 tahun
Masalah
keperawatan

DS : klien mengatan Gangguan


berak kuning kehijauan keseimbangan cairan
bercampur lendir

Etiologi
Output yang berlebihan

DO
: Turgor
kulit
menurun, mulut kering,
malas makan
DS
mengatakan
mengalami
kembung

: Pasien Gangguan
bahwa nyaman (nyeri)
perut

rasa Hiperperistaltik

DO : setelah dilakukan
perkusi diketahui klien
distensi, klien tampak
menahan kesakitan.
Peristaltik : 40x/ menit
Skala nyeri :
P:
sebelum
sesudah BAB
Q:
nyeri
teremas
R:
pada
epigastrium

dan
seperti
regio

S : skala nyeri 5
T : sering
DS : klien mengatakan Gangguan
bahwa
klien
BAB eliminasi BAB
berkali-kali

pola Infeksi bakteri

DO
:klien
tampak
lemas, mata cowong.

3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.

Gangguan keseimbangan cairan b/d output yang berlebihan

2.

Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) b/d hiperperistaltik

3.

Gangguan eliminasi BAB : diare b/d infeksi bakteri

3.4 INTERVENSI
No
.

Tujuan dan KH

Intervensi

Rasional

Setelah
Dilakukan
1.
Tindakan
Keperawatan
2x24
2.
Jam denganTujuan :
volume cairan dan
elektrolit
dalam
3.
tubuh
seimbang
(kurangnya
cairan
4.
dan
elektrolit
terpenuhi)

pantau
kekurangan cairan

Dx
1

Dengan KH :

5.

Turgor kulit cepat


kembali.
Mata
normal

kembali

Membran
basah

mukosa

Intake
seimbang
2

tanda
1.

Menentukan
selanjutnya

intervensi

observasi/catat
hasil
2. Mengetahui keseimbangan
intake output cairan
cairan
anjurkan klien
banyak minum

untuk
3.

Mengurangi
cairan

kehilangan

jelaskan pada ibu tanda


4. Meningkatkan
partisipasi
kekurangan cairan
dalam perawatan
berikan
advis :

terapi

sesuai
5.

mengganti cairan yang


keluar dan mengatasi diare

Infus RL 15 tpm

output

Setelah
dilakukan
1.
tindakan
keperawatan
2x24
jam dengan Tujuan :
2.
rasa
nyaman
terpenuhi,
klien terbebas
dari
3.
distensi
abdomen
dengan KH :
4.
Klien
tidak
menyeringai
kesakitan.

Teliti
keluhan
nyeri,
1. Identifikasi
karakteristik
cacat
intensitasnya nyeri
&
factor
yang
(dengan skala0-10).
berhubungan
merupakan
suatu hal yang amat penting
Anjurkan klien untuk
untuk memilih intervensi
menghindari allergen
yang
cocok
&
untuk
mengevaluasi
ke
efektifan
Lakukan kompres hangat
dari terapi yang diberikan.
pada daerah perut
2.

Kolaborasi
Berikan
indikasi

obat

sesuai
3.

Mengurangi
bertambah
beratnya penyakit.
Dengan kompres hangat,
distensi
abdomen
akan

Klien
mengungkapkan
verbal (-)

Steroid
inhalasi

Analgesik
:
novalgin
3x1
(500mg/ml)

Wajah rileks
Skala nyeri 0-3

oral,

IV,

& mengalami relaksasi, pada


kasus
peradangan
akut/peritonitis
akan
injeksi
menyebabkan penyebaran
amp
infeksi.

4. Kortikosteroid
untuk
Antasida dan ulkus :
mencegah reaksi alergi.
injeksi ulsikur 3x1 amp
(200mg/ 2ml)
5. Analgesik
untuk
mengurangi nyeri.

Setelah
Dilakukan
1.
Tindakan
2.
Keperawatan
2x24
Jam
denganTujuan : Kons
istensi BAB lembek,
3.
frekwensi
1
kali
perhari dengan KH :
4.
Tanda vital dalam
batas normal (N:
5.
120-60 x/mnt, S; 3637,50 c, RR : < 40x/mnt )

Mengobservasi TTV

1.

kehilangan cairan yang


aktif secar terus menerus
pada
akan mempengaruhi TTV

Jelaskan
pasien tentang
penyebab dari diarenya 2
Pantau
hari

leukosit

setiap
3

Kaji pola eliminasi klien


setiap hari
4
Kolaborasi

Klien dapat mengetahui


penyebab dari diarenya.
Berguna untuk mengetahui
penyembuhan infeksi
Untuk
konsistensi
BAB

mengetahui
dan frekuensi

Konsul ahli gizi untuk


5
Metode
makan
dan
memberikan diet sesuai
kebutuhan kalori didasarkan
Leukosit : 4000 kebutuhan klien.
pada kebutuhan.
11.000
- Antibiotik:
cefotaxime
Hitung
jenis 3x1 amp (500mg/ml)
leukosit : 1-3/2-6/5070/20-80/2-8

3.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Nama pasien
Umur

No.ruangan

:5

: 23 tahun

TGL/

NO.

JAM

Dx

Jumat,
03/5/13

1,2,
3

16.00

: Ny. S

IMPLEMENTASI

RESPON PS

Mengkaji keluhan pasien


Mengobservasi
setiap 8 jam

DS
: Klien
mengatakan
bahwa
BAB
berkali-kali,
TTV
muntah, dan perut kembung.

TTD

DO : Turgor kulit menurun,


mulut kering, mata cowong,
dan menahan kesakitan
TD = 80/50 mmHg, S = 390 C,
N= 112, tampak lemah ,RR
22x/mnt

16.15
1

DS : klien mengatakan akan


Menentukan tanda-tanda minum yang banyak
kekurangan cairan
DO :Turgor kulit berkurang,
Memasang infus RL 15 mukosa mulut kering,disertai
tpm
muntah.

DS : expesi
sedikit rileks
16.25

Memberikan obat:
1,2

Injeksi Novalgin 1 amp


Injeksi Ulsikur 1 amp

wajah

klien

DO : keluarga kooperatif,dan
akan memberikan banyak
minum agar klien tidak
dehidrasi

Injeksi Cefotaxime 1 amp


Menganjurkan untuk klien
banyak minum
DS : -

21.00
1,2

DO : Ny.
Menganjurkan klien untuk kooperatif
istirahat dan melakukan
kompres
hangat
pada
DS : daerah perut
Mengobservasi TTV

Sabtu,04/5/
13
06.30

1,3

Mengganti infus RL 15
tpm
Mengkaji pola eliminasi
klien

keluarga

DO : TD = 100/70, S = 380,
N = 100x/mnt, RR = 20x/mnt

DS : Memberikan obat:

DO : Keluarga kooperatif

Injeksi Novalgin 1 amp


Injeksi Ulsikur 1 amp
07.30

2,3

Injeksi Cefotaxime 1 amp

Observasi/catat
intake output cairan

08.50

1,3

DS : Klien mengatakan akan


makan dalam porsi kecil tapi
hasil
sering.

Menganjurkan
makan
dalam porsi sedikit tapi
sering.

DO : Keluarga kooperatif

DS : pasien mengatakan
akan
minum
sesering
mungkin

Menyuruh pasien banyak


minum
agar
tidak DO :
Ny.
dehidrasi
kooperatif
11.30

1,2

Jelaskan pada keluarga


tanda-tanda
kekurangan
DS : cairan
DO : Ny.
kooperatif
Memberikan obat:

keluarga

keluarga

Injeksi Dexa 1 amp


14.00

3,2

Injeksi Ulsikur 1 amp


Injeksi Cefotaxime 1 amp

DS : DO : TD = 100/70, S = 370, N
= 100x/mnt, RR = 22x/mnt

Mengopservasi TTV

Minggu,
05/5/13
06.00

1,2,
3

Mengganti cairan infus + DS : klien mengatakan akan


drip Neurobio
makan dalam porsi kecil tapi
sering.
Menganjurkan
dalam porsi
sering

makan
dikit tapi

DO : keluarga kooperatif

DS : 06.30
3
Mengopservasi
tanda dehidrasi

DO : Turgor
kulis
sedikit
membaik , mukusa mulut
lembab,
muntah
berkurang,diare
berkurang.
tanda

DS :pasien
mengatakan
nyeri saat disuntik

08.00

DO : Obat masuk tidak ada


tanda alergi

1,3
Memberikan obat
Injeksi Ulsikur 1 amp
Injeksi Cefotaxime 1 amp

DS : DO : Leukosit : 8600/mm3

08.30

Hitung jenis leukosit : 1-3/26/50-70/20-80/2-8

2,3
Observasi leukosit

10.00
3

3.6 EVALUASI KEPERAWATAN

No

Hari/tgl

Catatan Perkembangan

TTD

.
Dx
1.

Jumat,03/5/2
013

S : Kien mengatakan bahwa masih merasa lemas


O:-

Klien masih tampak lemas

Aktifitas klien masih dibantu keluarganya


A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1-4 dilanjutkan

2.

S : Klien mengatakan bahwa perutnya masih tersa


sakit
O:-

Kien tampak menyeringai kesaklitan

Klien terus memegangi perutnya


Skala nyeri 3
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1,3,4,5 dan 6 dilanjutkan
3.
S : klien mengatakan bahwa klien BAB berkalikali,sudah mulai berkurang 2x/hari, masih merasa
mual tapi tidak sampai muntah.
O : - klien BAB 2x/hari
- Turgor kulit kembali < 1 detik
- Mata tidak cowong
Klien
merasa
mual
menghabiskan porsi makannya

sehingga

tidak

- Klien tidak muntah


A : Masalah gangguan pola eliminasi BAB teratasi
sebagian
P : Pertahankan intervensi 1-4 dilanjutkan
Kaji intak output cairan setiap 8 jam
Pantau tanda-tanda dehidrasi

1.

Sabtu,04/5/
2013

S : Klien mengatakan bahwa merasa lebih sehat


O:-

Klien tampak lebih sehat

Klien lebih mandiri dalam melakukan aktifitasnya


Turgor kulit < 1 detik kembali
Mata tidak cowong
Mukosa mulut tidak kering
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

2.

S : Kien mengatakan bahwa sakit perutnya sedikit


berkurang
O : Klien menyeringai menahan sakit, skala nyeri 2
A : Masalah tertasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

3.
S : Klien mengatakan bahwa BAB sudah lembek 12/hari mual sudah berkurang, tidak muntah lagi.
O:-

Klien BAB 1-2x/hari, konsistensi sedikit lunak

Klien menghabiskan makanannya


Klien tidak muntah
Turgor kulit kembali < 1 detik
Mata tidak cowong
Mukosa mulut tidak kering
Klien minum 1000cc/hari
A : Masalah teratasi sebagaian
P : Intervensi 1-4 dilanjutkan
1.

Minggu,
05/5/2013

S: Klien mengatakan bahwa perutnya sudah tidak


sakit

O:-

Skala nyeri 0

Klien tidak menyeringai kesakitan


A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

S : Klien mengatakan bahwa sudah tidak merasa


mual dan muntah, konsistensi BAB lunak.
O:-

Klien BAB dengan konsistensi lunak

Klien tidak merasa mual dan muntah


2.

Klien menghabiskan porsi makannya dan minum


kurang lebih 1500cc/hari
Jumlah leukosit normal
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan keperawatan pada Ny. S dengan Gastroenteritis
didapatkan kesimpulan bahwa dalam pengkajian telah dilakukan anamnesa yang
meliputi data subjektif dan obyektif. Dari pengkajian tersebut diambil suatu
diagnosa dan masalah berdasarkan data yang menunjang untuk diambil suatu
diagnosa. Setelah melakukan pengkajian pada Ny. S didapatkan diagnosa bahwa
Ny. S degan Gastroenteritis dengan masalah gangguan keseimbangan cairan dan
resiko kerusakan integritas kulit.
Intervensi yang diberikan disesuaikan dengan ketentuan yang ada,
sedangkan dalam penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
Evaluasi dilakukan setelah implementasi dilakukan. Dalam evaluasi Ny. S
menunjukkan suatu kemajuan yaitu frekwensi BAB mulai berkurang, dehidrasi dapat
ditangani, resiko kerusakan integritas kulit yang lebih parah tidak terjadi.

4.2 Kritik dan Saran


Dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari kesalahan. Maka dari itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaa
penulisan askep yang akan datang. Terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Mansjoer. 2000. Kapita Selekta Jilid II Edisi 3. Media Aesculapius : Jakarta

Dongoes , Mariliynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakart


Carpenito-moyet, Lynda juall. 2007, Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Jakarta

Diposkan oleh Eva Maria Keljombar di 22.13


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

11 komentar:
1.
Bahar Ayhu20 Mei 2014 19.24
Postingan
yang
sangat
bermutu
terima
kasih
sudah
berbagi.
Bagi yang mau mengetahui cara mengobati diare secara alami anda bisa membacanya di
Cara Mudah Mengobati Penyakit Diare Secara Alami
Balas

2.
kang mamat19 Agustus 2014 21.19
tanggapan
:
dalam pemberian terapi akan lebih baik bila kita menuliskan berapa mili gram/ gram obat yang
kita berikan. bukan dengan satuan ampul/vial/tablet dsb
Balas

3.
kang mamat19 Agustus 2014 21.25
tanggapan :"Mengobservasi TTV setiap 8 jam" mungkin lebih baik kita tuliskan "mengukur TTV",
saja, karena pada jam kita melakukan implementasi kita hanya mengukur TTV 1 kali pada jam
itu, untuk kata- kata "setiap 8 Jam" akan lebih bijak bila kita masukan ke dalam perencanaan.
Balas

4.
Blogys Blog21 Mei 2015 21.20

bagus
ka
isinya
mudah
saya
pahami
,,
silahkan mampir ke blog saya ka smga bisa saling melengkapi,, ditunggu juga komentarnya,,
http://nursingamazing.blogspot.com/
Balas

5.
PURNAMA8 Juni 2015 19.55
makasih banyak infonya ya mengenai askep diare,salam kenal ya
Balas

6.
Akbar Alimuddin18 Juni 2015 19.35
keren,
sangat
hrp mampir di blogq yha, biar bsa berbagi n saling melengkap

bermanfaat

Balas

7.
faatulo tafonao23 Oktober 2015 18.19
Very good, sangat bermanfaat harap singgah dblogq weh,, biar bisa berbagi nambah nambah
ilmu....
Balas

8.
Dunia Keperawatan11 Desember 2015 00.43
Salam
Kunjungi

Kesehatan...
:

http://dunia-keperawatan33.blogspot.co.id/

Kumpulan Askep+LP+SAP+SOP+Leaflet+Video+Info Kesehatan Terlengkap.


Balas

9.

Kumpulan Askep26 Maret 2016 02.48


bermanfaat kakak, kiranya link ini bisa melengkapi pengertian askep secara keseluruhan.
http://goo.gl/y3pIkK
Balas

10.
Cecep Tamahaya12 Juni 2016 08.26
butuh
informasi
Loker
dan
iunformasi terlengkap dan terakurat..

askep

terlengkap

Balas
11.
zaki taufiqurrohman16 Juli 2016 08.05
sipp
Balas

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Visitors

510185

kunjungi

askep33.com

Mengenai Saya

Eva Maria Keljombar


Lihat profil lengkapku

De La Salle Universitty Manado

Beranda

Arsip Blog

2013 (8)
Mei (6)

ASKEP Keperawatan Jiwa 1-Perilaku Anak dan Remaja

ASKEP Apendisitis

ASKEP Diare

ASKEP Hirschsprung

ASKEP CA Kolon (Kanker Kolon)

ASKEP Konstipasi (Sistem Pencernaan)


Maret (2)

Menjadi seorang perawat itu kebanggan! Bisa menolong dan menyembuhkan orang-orang disekitar kita.
NURSE are angels on earth.

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.


Ads by CinemaPlus-3.3c

X|i

saya

Jumat, 16 November 2012

askep diare

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. I


DENGAN DIANOSA MEDIS DIARE

TUGAS MATA KUIAH : DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Disusun Oleh :
TOMY YUNIANTO
A0010037

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA
2011

Lembar Persetujuan

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.I


DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIARE

Diajukan oleh :
TOMY YUNIANTO
A0010037

Telah memenuhi persyaratan dan disetujui untuk diseminarkan

Pembimbing

DENI IRAWAN, S.KEP, NS


NIPY.

Lembar pengesahan

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.I


DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIARE

Diajukan Oleh :
TOMY YUNIANTO
A0010037

Telah diujikan dan diseminarkan


Tanggal :

Penguji 1

Penguji 2

Arifin Dwi Atmaja, S.Kep

DENI IRAWAN, S.KEP, NS

NIPY.

NIPY.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. I


DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIARE

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian
Oleh

11 November 2011
:

TOMY YUNIANTO

B.

IDENTITASPASIEN
Nama

AN. I

Umur

4 TH

Jenis kelamin

: Laki - laki

Agama

Islam

Alamat

Jl. Kolonel sugiono RT 02 / RW 14 gamprit, brebes

Pendidikan

C.

Pekerjaan

Diagnosa medis

DIARE

IDENTITAS PENANGUNG JAWAB


Nama

NY. P

Umur

28 TH

Alamat

Jl. Kolonel Sugiono RT 02 /RW 14 gamprit, brebes

Pekerjaan

IRT

Hub. Dengan pasien

Ibu

D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


1.

Keluhan utama

2.

Riwayat Penyakit sekarang

: BAB 4 5x/ dalam sehari

Tanggal 8 november 2011 saat istirahat di sekolahnya, klien membeli ciki/jajan di


warung, malamnya klien mengalami mual muntah dan tidak nafsu makan
keesokan harinya klien mengalami BAB 4 5 x/ dalam sehari. Tanggal 9 november
2011 pukul 16.00 klien di bawake R.S, ibu klien mengatakan anaknya badanya
lemes, mual muntah dan terlihat pucat. Dari pemeriksaan fisik S : 36,5 oC, N : 112
x / menit RR : 22 x / menit, peristaltik usus 36 x / menit
3.

Riwayat penyakit terdahulu


panas, flu, dan batuk

4.

Riwayat pengobatan terdahulu : Ibu klien mengatakan jika anaknya sakit hanya di
beri obat warung

E.

: Ibu klien mengatakan anaknya pernah mengalami

PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL (GORDON)

1.

Pola persepsi kesehatan dan manajemen (pengetahuan pasien tentang penyakit)

Ibu klien sering bertanya krpada dokter tentang penyakit anaknya, karena kawatir
dengan kondisi anaknya

2.

Pola nutrisi

Program diit : Diet rendah serat

Intake makanan
Sebelum sakit : Sebelum sakit klien makan 1 hari 3x dan tidak mengalami mual
muntah, juga tidak sulit dalam menelan

Setelah sakit : Selama sakit ibu pasien mengatakan anaknya juga teratur minum 8
gelas / 1,5 liter
3.

Pola eliminasi

Buang air besar


Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan anaknya lancar bab 2x dalam sehari
Selama sakit : Ibu klien mengatakan anaknya selama sakit frekuensi babnya
meningkat 4 5 x dalam sehari

Buang air kecil


Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan anaknya baknya lancar dan teratur
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan selama sakit anaknya baknya lancar

4.

Pola Aktivitas & Latihan

Kemampuan Perawatan Diri

3
4

Makan / Minum

Mandi

Toileting

Berpakaian

Mobilitas di tempat tidur

Berpindah

Ambulasi / Rom

Keterangan :
0 = Mandiri
1 = dengan alat Bantu

3 = dibantu orang lain & alat


4 = tergantung total

2 = dibantu orang lain


KESIMPULAN :
An.i melakukan Pola Aktifitas dan Latihan dibantu orang lain.

5.

Pola persepsi ( penglihatan, pendengaran, pengecap dan pola persepsi )


Sebelum dan selama sakit pasien bisa melihat normal dan bisa mendngarkan
dengan jelas, dalam pengecapan pasien tidak ada masalah, pasien masih
bisamengecapmakanan dengan baik

6.

Pola tidur dan istirahat ( lama tidur dan gangguan tidur )


Sebelum dan selama sakit pasien tidur dari jam 20.00 05.00 dan tidak ada
gangguan dalam tidur

7.

Polapersepsi dan pribadi ( ibu klien tidak thu tentang cara perawatan dan
pengobatan penyakit anaknya )

8.

Pola peran dan hubungan ( komunikasidan hubungan dengan orang lain )


Selama dan sebelu sakit pasien berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain
baik dan lancar maupun dengan keluarga

9.

Pola seksual dan reproduksi ( fertilitas, libdu, mengivasi, kontrasepsi dll )


Sebelum dan selama sakit pasien masih bisa melihat alat penglihatanya sendiri

10. Pola manajemen koping stres ( cara untuk mengatasi masalah )


Sebelum sakit klien adalah anak yang periang dan suka bermain, tetapi selama
sakit klien hanya bisa tidur saja di tempat tidur, karena badanya lemas, dan
menjadi anak yang pendiam

11. Pola nilai dan kkeyakinan (pandangan tentang agama dalam kegiatan keagamaan)

F.

PEMERIKSAAN FISIK

1.

Keadaan umum

a.

Kesadaran

b.

Tanda tanda vital

c.

Berat badan / tinggi badan

BB sebelum sakit

: 25 Kg

BB selama sakit

: 22 Kg

Tinggi badan sebelum sakit

: 90 Cm

Tinggi badan selam sakit

: 90 Cm

: Compos metis
: N : 112 x / menit, RR : 22 x / menit, S : 36,5 oC

IMT = BB
TB ( M2 )
25

25

25

(90cm)2 = (0,9)2 = (0,9)2 = 30,8 Sebelum sakit

IMT = BB
TB
22 kg

25

22

(90 cm)2 = (0,9)2 = 0,81 = 27,1 Sebelum sakit

2.

Kepala dan leher

a.

Kepala

: Kepala simetris, rambut bersih dan tidak ada luka

b.

Mata

: Konjungtiva tidak anemis, tidak ikterik, sklera putih

c.

Mulut dan

ggorokan

: Mukosa bibir lembab, tidak ada lesi, tidak ada kesulitan menelan
d.

Leher

: Tidak ada kelenjar tiroid

e.

Hidung

: Tidak ada polip maupun secret

3.

Jantung
I : Dada simetris
P : Tidak adanyeri tekan / ictus cordis teraba
P : Tidak ada pembesaran jantung
A: Suara jantung normal S1dan S2
Paru paru
I : Pengembangan dada simetris
P: Vocal premitus kanan dan kiri sama
P: Saat perkusi terdengar sonor
A: Tidak terdengar bunyi whezing

4.

Abdomen
I : Tidak ada lesi
A: Bunyi peristaltik usus 36 x / menit
P : Ada nyeri tekan
P : Ada bunyi tympani

5.

Genetalia

6.

Externitas

a.

Atas

: Normal dan tidak ada benjolan dan bersih

: Tangan kanan terlihat lemas dan tidak bisa di gerakan

b.

Bawah : Kedua kaki bisa di gerakan tetapi lemas

7.

Pemeriksan kondisi kulit

a.

Sebelum dan sesuah sakit, kulit pasien normal dan berwarna sawo matang, kulit
lembab dan tidak kering dan turgor kulit normal

G. TERAPI
No

Jenis obat / cairan

Aturan pakai

1.
2.

H. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tg
l

Jenis pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

PENGELOMPOKAN DATA
Jenis / rumpun
data
1. Keluhan utama

Data subyektife
-

2. Pola nurtisi

Ibu klien
mengatakan
anaknya BAB 4
5 x /per hari
Ibu klien
mengatakan
anaknya tidak
nafsu makan

Data obyektife
N :112 x / menit
RR: 22 x / menit
S : 36,5 oC

Klien makan 1 x sehari

Klien terlihat pucat

Ibu klien
mengatakan
anaknya mual

Klien terlihat lemas

muntah

3.

Pemeriksaan
fisik
dan keadaan umum

Peristaltik usus : 36 x /
menit
BB =

Selama sakit : 22 kg
Sebelum sakit : 25 kg

ANALISIS DATA
NO

DATA

PROBLEM

ETIOLOGI

1.

DS = Ibu klien mengatakan anaknya


BABnya 4 5 x / perhari
DO = Klien tampak pucat

Defisit
volume
cairan

Kehilanga
n cairan

Klien terlihat lemas

2.

DS = Ibu klien mengatakan anaknya


makan sehari 1 x dan mengalami
mual muntah
DO = Klie terlihat tidak nafsu makan
BB =
Sebelum sakit : 25 kg
Selama sakit

: 22 kg

Tinggi badan : 90 cm
Tinggi badan : 90 cm
IMT = BB
TB ( M2 )
25

25

25

(90cm)2 = (0,9)2= (0,9)2 = 30,8


Sebelum sakit

IMT = BB
TB
22 kg

25

(90 cm)2(0,9)2
Setelah sakit

22
0,81 = 27,1

Kebutuhan
nutrisi
kurang
dari tubuh

Anoreksia

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH


1.

Defisit volume cairan b /d Kehilangan cairan

2.

Kebutuhan kurang dari tubuh b / d Anoreksia

RENCANA KEPERAWATAN 1
Tang
gal

No. DX

Tujuan &
Kriteria Hasil

Intervensi

Rasionalisasi

TT
D

11-102011
14.30
WIB

1. Defisit
volume cairan
b/d
kehilangan
cairan ditandai
dengan :
DS = Ibu klien
mengatakan
anaknya bab 4
5 x / sehari
DO = Klien
tampak pucat
Klien
tampak, lemas

Setalah dilakukan 1.Mengukur - Hipotensi, takikardi,


tindakan
tandapeningkatan
keperawatan
tanda vital pernafasan,
selama 2x24 jam
mengidentifikasi
diharapkan
kekurangan volume
masalah
cairan misal dehidrasi.
kekurangan
cairan & elektrolit 2.Dorong
keluarga
dapat teratasi
- Dehidrasi /
untuk
dengan KH :
kekurangan cairan bisa
pasien
mengakibatkan syok
- Pasien terlihat
banyak
hipovolemik.
segar
minum
- BAB normal
- Tidak ada tanda 3.Awasi
_ tanda dehidrasi jumlah dan - Menggangti cairan
tipe cairan untuk semua kaori
- S = normal =
yang
yang berdampak pada
36,5oC
masuk
keseimbangan elektrolit
- Mukosa bibir
dan mulut
lembab
-

4.Memonitor
berat
badan

5.

Mengganti kehilangan
cairan / dehidrasi
akibat dari output yang
berlebih.

Mengetahui urine
output sesuai
beratbadan

12102011
18.30
WIB

2. Kebutuhan
nutrisi kurang
dari tubuh b /d
anoreksia
DS = Ibu klien
mentakan
anaknya
makan 1 x /
hari dan
mengalami
mual muntah
DO = Klien
terlihat tidak
nafsu makan

Setelah dilakukan 1.Timbang


- Untuk mengetahui
tindakan
berat
berat badan dalam
keperawatan
badan
batas normal
selama 2x24 jam
- Mencegah adanya
diharapkan
konstipasi
masalah
2.Berikan
gangguan
makanan
pemenuhan
yang
nutrisi dapat
mengandu
teratasi dengan
ng gizi
KH :
tinggi
- pasien terlihat
segar
- Untuk memaksimalkan
- pasien
3.Berikan
masukan nutrisi tanpa
menghabiskan 1
diet
dalam
kelemahan yang tak
porsi
kondisi
perlu, kebutuhan energi
makanannya
hanya dan dari makanan
- nafsu makan
porsi
menurunkan iritasi
bertambah baik
sedikit tapi gaster.
sering
- Menambah daya tahan
tubuh dan memnuhi
kebtuhan nutrisi
4. Anjurkan
pasien
untuk
meningkat
kan
makanan
yang
protein dan
vitamin C

CATATAN KEPERAWATAN
Tgl /
Jam
13 10
2011
14.30
WIB

No DX

Implementasi

1.
1. Mengobservasi
Defisit
tanda-tanda vital.
volume
cairan
b/d
Kehilang
an
cairan

TT
D

Respon Pasien
Ds : Ibu pasien mengatakan anaknya
mau diukur TTV nya
Do : Pasien terlihat tenang, ketika
diperiksa
Sh

= 36,5oC

N = 112 x/mnt
22 x/mnt

RR =

Peristaltik usus = 36 x / menit


15.00
WIB

2. Dorong pasien untuk


banyak minum

Ds : Ibu pasien mengatakan hari ini


pasien minum air 5 gelas dalam sehari
Do : Pasien terlihat sedikit lemas
Tugor kulit masih bagus

15.15
WIB

Ds : Ibu pasien mengatakan akan


menerapkannya pada anaknya
3. Awasi jumlah dan tipe
cairan yang masuk

Do : Pasien terlihat sedikit lemas.


BB = 22 kg
Ds : Ibu pasien mengatakan akan
menerapkan pada anaknya

4. Memonitor
berat tebadan

Do : Pasien terlihat tenang saat di


timbang BB nya
BB nya 22 kg

14 10
1. Kebutu 1. Timbang berat badan
2011 han
kurang
14.30
dari
tubuh
WIB
b/d
Anoreksi
a
15.30
WIB

15.30
WIB

2. Berikan makanan
yang mengandung
gizi tinggi

3. Memberikan diit
dalam kondisi hangat
dan porsi sedikit tapi
sering.

Ds : Ibu pasien mengatakan BB


anaknya masih 22 kg
Do : Pasien mau di timbang dan terlihat
tenang saat di timbang

Ds : Ibu pasien mengatakan anaknya


sudah menghabiskan sedikit makanan
yang di berikan
Do : Pasien terlihat agak nafsu makan

Ds :- Ibu pasien mengatakan sudah


memberikan makanan dalam kondisi
hangat.
- Ibu pasien mengatakan mau mencoba
menerapkan makanan dalam porsi
sedikit tapi sering pada anaknya.
Do : - Pasien terlihat mau makan dalam
kondisi hangat dan sedikit tapi sering.
- Pasien makan habis 3 sendok saja

Ds : - Ibu pasien mengatakan sudah


menerapkan pada anaknya
Do : - Pasien sudah terlihat makan _
makanan yang berprotein dan
bervitamin walaupun cman agak
sedikit_sedikit
4. Anjurkan pasien
untuk makan yang
berprotein dan
vitamin C

RENCANA KEPERAWATAN 2
Tang
gal

15-102011
14.30
WIB

No. DX

1. Defisit
volume cairan
b/d
kehilangan
cairan ditandai
dengan :
DS = Ibu klien
mengatakan
anaknya bab 4
5 x / sehari
DO = Klien
tampak pucat
Klien
tampak, lemas

Tujuan &
Kriteria Hasil

Intervensi

Setalah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24 jam
diharapkan
masalah
kekurangan
cairan & elektrolit
dapat teratasi
dengan KH :

1.Observas - Hipotensi, takikardi,


i tandapeningkatan
tanda vital pernafasan,
mengidentifikasi
kekurangan volume
cairan misal dehidrasi.

- Pasien terlihat
2.
segar
- BAB normal
- Tidak ada tanda
_ tanda dehidrasi

Dehidrasi /
kekurangan cairan bisa
mengakibatkan syok
hipovolemik.

Menggangti cairan
untuk semua kaori
yang berdampak pada
keseimbangan elektrolit

Dorong
keluarga
untuk
pasien
banyak
minum

- S = normal =
36,5oC
- Mukosa bibir
dan mulut
lembab

Rasionalisasi

3.Awasi
jumlah dan
tipe cairan
yang
masuk

Mengetahui urine
output sesuai berat
badan

TT
D

4.Memonitor
berat
badan

12102011
18.30
WIB

2. Kebutuhan
nutrisi kurang
dari tubuh b /d
anoreksia
DS = Ibu klien
mentakan
anaknya
makan 1 x /
hari dan
mengalami
mual muntah
DO = Klien
terlihat tidak
nafsu makan

Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24 jam
diharapkan
masalah
gangguan
pemenuhan
nutrisi dapat
teratasi dengan
KH :
- pasien terlihat
segar
- pasien
menghabiskan 1
porsi
makanannya
- nafsu makan
bertambah baik

1.Timbang - Untuk mengetahui


berat
berat badan dalam
badan
batas normal

2.Berikan
makanan
yang
mengandu
ng gizi
tinggi

- Mencegah adanya
konstipasi

- Untuk memaksimalkan
masukan nutrisi tanpa
kelemahan yang tak
3.Berikan
perlu, kebutuhan energi
diet dalam
dari makanan
kondisi
menurunkan iritasi
hanya dan
gaster.
porsi
sedikit tapi
sering
- Menambah daya tahan
tubuh dan memnuhi
kebtuhan nutrisi

4. Anjurkan
pasien
untuk
meningkat
kan
makanan
yang

protein dan
vitamin C

CATATAN KEPERAWATAN
Tgl /
Jam
16 10
2011
14.30
WIB

No DX
1.
Defisit
volume
cairan
b/d
Kehilang
an
cairan

Implementasi
1.Mengobservasi
tanda-tanda vital.

TT
D

Respon Pasien
Ds : Ibu pasien mengatakan anaknya
mau diukur TTV nya
Do : Pasien terlihat tenang, ketika
diperiksa
Sh

= 36,5oC

N = 112 x/mnt
22 x/mnt
Peristaltik usus = 36 x / menit

RR =

15.00
WIB

15.15
WIB

2.Mendorong pasien
untuk banyak minum

3.Mengawasi jumlah
dan tipe cairan yang
masuk

4.Memonitor berat
badan

Ds : Ibu pasien mengatakan anaknya


sudah minum +5 gelas dalam sehari
Do : Pasien masih terlihat agak lemas

Ds : Ibu pasien mengatakan hari ini


pasien minum air 5 gelas dalam sehari
Do : Pasien terlihat sedikit lemas
Tugor kulit masih bagus

Ds : Ibu pasien mengatakan akan


menerapkannya pada
pasien
Do : Pasien terlihat sedikit lemas.
BB = 22 kg

17 10 2.
2011 Kebutuh
an
14.30
kurang
dari
WIB
tubuh
b/d
Anoreksi
a
15.30

1.Timbang berat
badan

Ds : Ibu pasien mengatakan BB


anaknya masih 22 kg
Do : Pasien terlihat tenang saat di ukur
BB nya

2.Berikan makanan
yang mengandung
gizi tinggi

Ds : Ibu pasien mengatakan anaknya


sudah menghabiskan makanan yang di
berikan walaupun sedikit

WIB

Do : Pasien terlihat mo makan

3.Memberikan diit
dalam kondisi hangat
dan porsi sedikit tapi
sering.

15.30WIB

Ds :- Ibu pasien mengatakan sudah


memberikan makanan dalam kondisi
hangat.
- Ibu pasien mengatakan mau mencoba
menerapkan makanan dalam porsi
sedikit tapi sering pada anaknya.
Do : - Pasien terlihat mau makan dalam
kondisi hangat dan sedikit tapi sering.
- Pasien makan habis 3 sendok saja

Ds : - Ibu pasien mengatakan sudah


menerapkan pada anaknya
4. Anjurkan pasien
untuk makan yang
berprotein dan
vitamin C

Do : - Pasien sudah terlihat makan _


makanan yang berprotein dann
bervitamin C

CATATAN PERKEMBANGAN 1
Hari /
Tangg
al
14
10
2011

No. Diagnosa

Perkembangan

Keperawatan

1. Defisit volume cairan b /d


kehilangan cairan

S : Ibu pasien mengatakan pasien BAB


hari ini 3 kali
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah
jarang muntah,dan hari ini hanya 2x
saja,pasien merasa sedikit mual.
- Ibu pasien mengatakan anaknya BAB

TTD

hari ini dengan feces agak cair, tapi


dengan ampas yang banyak,dan berwarna
kekuningan.
O : Pasien agak lemas,dan jarang
muntah.
- feces agak cair dengan banyak
ampas,dan berwarna kekuningan.
- mukosa bibir sedikit masih sedikit
kering.
- suhu 36,5 oC
A : Masalah belum teratasi sebagian
P : Lanjutkan Interverensi
1. Observasi tanda-tanda vital
2. Dorong keluarga agar pasien banyak
minum untuk memenuhi kebutuhan cairan
3. Mengawasi pasien untuk minuman
yang masuk

14 -102011

2.Kebutuhan nutrisi kurang


dari tubuh b/d Anoreksia

S : Ibu pasien mengatakan pasien masih


kurang nafsu makan dan masih mengeluh
mual tapi pasien sudah jarang muntah.
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak
menghabiskan makanannya,hanya
porsi saja.
O : Pasien terlihat lemah
Pasien terlihat tidak menghabiskan
makanannya, makanan habis porsi saja.

Pasien muntah 1x sehari.


BB = 22 kg
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

1. Berian makanan yang mengandung gizi


2. Berikan pasien makanan yang
berprotein dan bervitamin
3. Berikan diit dalam kondisi hangat dan
porsi sedikit tapi sering

CATATAN PERKEMBANGAN 2
Hari /
Tangg
al

No. Diagnosa
Keperawatan

Perkembangan

TTD

15-10- 2. Defisit volume cairan b /d


2011
kehilangan cairan

S : Ibu pasien mengatakan pasien BAB


hari ini 2 kali
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah
jarang mual,dan muntah
ini hanya 1x saja, pasien merasa
sedikit mual.
- Ibu pasien mengatakan anaknya BAB
hari ini dengan feces agak cair, tapi
dengan ampas yang banyak,dan berwarna
kekuningan.

O : Pasien terlihat agak segaran,dan


jarang muntah.
- feces agak cair dengan banyak
ampas,dan berwarna kekuningan.
- mukosa bibir sedikit masih sedikit
kering.
- suhu 36,0 oC
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan Interverensi
1. Anjurkan minum klien banyak
minum, untuk memenuhi kebutuhan
cairan

15 -102011

2. Kebutuhan nutrisi kurang


dari tubuh b/d Anoreksia

S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah


mau makan dan masih mengeluh mual
tapi pasien sudah jarang muntah.
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak
menghabiskan makanannya,hanya
porsi saja.
O : Pasien terlihat agak lemas
Pasien terlihat tidak menghabiskan

makanannya, makanan habis porsi saja.


Pasien muntah 1x sehari.
BB = 23 kg
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

1. Berikan pasien makanan yang


mengandung protein dan bervitamin
2. Berikan diit dalam kondisi hangat dan
porsi sedikit tapi sering

DAFTAR PUSTAKA
a.

Bety Cecilyl, S. 2008. Buku Saku Keperawatan. Jakarta. EGC.

b.

Arjatmot. 2001. Prinsip Keperawatan. Jakarta. EGC

c.

Andrianto,P.2002.Penatalaksanaan dan pencegahan diare.Jakarta.EGC

Diposkan oleh enus sodikin di 10.22


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

2013 (1)

2012 (9)

November (5)

askep DM

askep diare

askep gastritis

........

Cara Membaca sifat Seseorang Dari bentuk Wajahnya ...


Oktober (4)

Mengenai Saya

enus sodikin
Lihat profil
lengkapku

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai