ASUHAN KEPERAWATAN
I. DATA DEMOGRAFI.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
II. POLA FUNGSIONAL.
1. Persepsi Kesehatan dan Penanganan Kesehatan.
Keluhan Utama / Kesehatan Umum :
Upaya Pencegahan :
Prosedur Bedah :
Alergi :
Riwayat Sosial :
2.
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Mulut :
Hygiene :
Gusi :
Gigi :
Lidah :
Mucosa :
Rambut dan kulit kepala :
Keadaan rambut :
Distribusi :
Warna rambut :
Abdomen :
3. Pola Eliminasi.
Faeces :
Pemeriksaan Fisik :
Urine :
PERAWAT HATI
C a r i n g
f o r
y o u r
h e a r t
Beranda
Download
My Campus Blog
My Camps Web
RABU,
04
3
POLA
PENGKAJIAN
FUNGSIONAL
GORDON
POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL MENURUT GORDON
Komponen:
a.
b.
c.
2.
Nutrisi-Metabolik
Menggambarkan intake makanan, keseimbangan cairan dan elektrolit, nafsu makan,
pola makan, diet, fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir, kesulitan menelan, mual /
muntah, kebutuhan julah zat gizi, masalah / penyembuhan kulit, akanan kesukaan.
Komponen
Adakah
faktor resiko terkait
sensori,penurunan mobilitas)
3.
ulcer
kulit
(penurunan
sirkulasi,
defisit
Eliminasi
Menggambarkan pola fungsi eksresi, kandung kemih dan kulit.
Komponen
4.
Aktivitas-Latihan
Menggambarkan pola aktivitas dan latihan, fungsi pernafasan dan sirkulasi.
Komponen
Gambaran level aktivitas, kegiatan sehari-hari dan olahraga
Aktivitas saat senggang/waktu luang
Apakah
mengalami
kesulitan
dalam
bernafas,
dada,palpitasi,nyeri pada tungkai, gambarkan!
lemah,
batuk,
2.
5.
Tidur-Istirahat
Menggambarkan pola tidur-istirahat dan persepsi pada level energi.
Komponen
nyeri
6.
Kognitif-Persepsi
Menggambarkan pola pendengaran, penglihatan, pengecap, taktil, penciuman,
persepsi nyeri, bahasa, memori dan pengambilan keputusan.
Komponen
7.
8.
Peran Hubungan
Menggambarkan keefektifan hubungan dan peran dengan keluarga-lainnya.
Komponen
9.
Seksualitas Reproduksi
Menggambarkan kepuasan/masalah dalam seksualitas-reproduksi.
Komponen
10.
Apakah ada perubahan besar dalam kehidupan dalam bbrp thn terakhir
Dalam menghadapi masalah apa yang dilakukan?efektif?
Apakah ada orang lain tempat berbagi?apakah orang tersebut ada sampai
sekarang?
11.
Nilai Kepercayaan
Menggambarkan spiritualitas, nilai, sistem kepercayaan dan tujuan dalam hidup.
Komponen
2.2.2 Pengkajian
Identitas klien
Nama : Hj. H
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 85 tahun
Data subjektif:
-
Klien mengatakan tidak bisa buang air kecil dan sakit pinggang sebelah kanan
selama 3 hari
Klien mengatakan tidak bisa buang air besar 2 hari lalu dan menggunakan dulcolax
sehingga BAB keluar
Data objektif:
-
tidak bertenaga
edema pretibial
TD 160/90 mmHg
Nadi 82 x/menit
1.
2.
sirkulasi
tanda: hipotensi/hipertensi, disritmia jantung, nadi lemah/
ortostatik (hipovalemia), pucat, kecenderungan perdarahan.
3.
halus hipotensia
eliminasi
gejala : perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi, poliura (kegagalan dini),
atau penurunan frekuensi/ oligura (fase akhir)
disuria, ragu-ragu, dorongan, dan retensi (inflamasi/obstruksi, infeksi)
abdomen kembung diare atau konstipasi.
tanda : perubahan warna urine contoh kuning pea, merah, coklat, berawan.
Oliguri (biasanya 12-21 hari)
Poliuri (2-6 liter/hari)
4.
makanan/cairan
gejala : peingkatan berat badan (deidrasi) mual, muntah, anoreksia, nyeri uluhti
penggunaan diuretik
tanda : perubahan turgor kulit/kelembaban.
Edema (umum, bagian bawah)
5.
persepsi-sensori
gejala : sakit kepala penglihatan kabur.
Kram otot/kejang sindrom kaki Gelisah).
Tanda : gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian,
ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat
kesadaran (azotemia, ketidak seimbangan elektrolit/asam basa.
Kejang, faskikulasi otot, aktifitas kejang.
6.
keamanan
gejala : adanya reaksi transfusi
tanda : demam, sepsis (dehidrasi), ptekie atau kulit ekimosis, pruritus, kulit kerin.
8.
Penyuluhan /pembeajaran
Gejala : riwayat penyakit polikistik keluarga, nefritis herediter, batu urinarius,
malignansi, riwayat terpapar toksin, (obat, racun lingkungan)
Obat befrotik penggunaan berulang. Contoh : aminoglikosida, amfoterisisn B,
anestetik vasodilator, tes diagnostik dengan media kontras radiografik, kondisi yang
terjadi bersamaan tumor di saluran perkemihan, sepsis gram negatif, rauma/cedera
kekerasan, perdarahan, cedera listrik, autoimun DM, gagal jantung/hati.
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan I:
perubahan kelebihan volume cairan berhubungan dengan gagal ginjal dengan
kelebihan air
kriteria hasil: keseimbangan cairan
indikator
1.
2.
3.
1.
manajemen elektrolit
Implementasi:
keluarga
tentang
tipe,
penyebab,
tremorit
dalam
manajemen cairan
Implementasi:
manajemen nutrisi:
Aktivitas :
3 komentar:
1.
Balas
2.
Balas
3.
Balas
PREVNEXT
Visitor
free statistik DSP
Categories
Askep (52)
Askep Anak (13)
Askep Jiwa (4)
Askep Keluarga (1)
Askep KMB (31)
Askep Maternitas (4)
Kesehatan (7)
Manajemen Keperawatan (5)
Organisasi (8)
Other (11)
SAB (1)
SAP (4)
Seputar Perawat (7)
Tips Sehat (4)
Translate
Diberdayakan oleh Blogger.
Facebook
Twitter
Wellcome
Visitor
[Get Free Widget]
Search
Cari
Ayat
Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa
lagi putus harapan.
(QS. FUSH SHILAT:49)
widget lain
Calender
Free Calendar
Categories
Askep (52)
Askep Anak (13)
Askep Jiwa (4)
Askep Keluarga (1)
Askep KMB (31)
Askep Maternitas (4)
Kesehatan (7)
Manajemen Keperawatan (5)
Organisasi (8)
Other (11)
SAB (1)
SAP (4)
Seputar Perawat (7)
Tips Sehat (4)
My Pet
Arsip
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
13 (2)
12 (86)
Perawat Hati
11/25/12 (1)
09/23/12 (2)
08/05/12 (2)
07/29/12 (4)
07/01/12 (3)
Askep Hipertensi
Askep Nefrolitiasis
Pola Pengkajian Fungsional Gordon
06/24/12 (2)
06/17/12 (11)
06/10/12 (11)
05/20/12 (7)
05/13/12 (9)
05/06/12 (1)
04/29/12 (14)
04/22/12 (16)
04/15/12 (3)
About Me
Hery Pranoto
Lihat profil lengkapku
Friends Blog
Aldo Sugiharto
Alvian Nurcahya
Manajemen Keperawatan
Picture Slide
Apa Penilaian Agan Mengenai Blog Kami
Followers
Popular Posts
X|i
Asuhan Keperawatan
Senin, 27 Mei 2013
ASKEP Diare
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan
Keperawatan nyata serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah
pada Ny.S dengan Gastroenteritis atau diare.
1.2.2 Tujuan khusus
1) Untuk mengetahui gambaran tentang kasus Gastroenteritis yang dialami oleh
pasien Ny.S.
2)
2)
Daftar isi
Kata pengantar...................................................................................................................................i
Daftar isi............................................................................................................................................ii
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1
PENGKAJIAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Gastroenteritis atau diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak
normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari
biasanya (Mansjoer Arief dkk, 1999)
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang
disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam, virus dan parasit yang patogen
(Whaley dan wangs, 1995)
2.2 Etiologi
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :
a) Faktor infeksi
Infeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab utama diare meliputi :
1)
1)
Malabsorbsi karbohidrat
2)
Malabsorbsi Lema
c) Faktor Makanan
Makanan yang tidak bersih, basi, beracun dan alergi terhadap makanan.
2.3 Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare.
1)
Gangguan asmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
mengakibatkan tekanan asmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan
akan merangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul diare.
2)
Gangguan sekresi
Akibat adanya rangsangan toksin pada dinding uterus sehingga akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya timbul
diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3)
Penularan
Penyebab
Manifestasi klinis
Pasien sering mengalami muntah, nyeri perut akibat diare akibat infeksi dan
menyebabkan pasien merasa haus, lidah kering, turgor kulit menurun karena
kekurangan cairan.
2.4.2 Diare Kronik
Adalah diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu bagi orang dewasa dan 2
minggu bagi bayi dan anak.
2.5 Patofisiologi
Dipengaruhi dua hal pokok yaitu konsistensi feses dan motilitas usus
gangguan proses mekanik dan enzimatik disertai gangguan mukosa akan
mempengaruhi pertukaran air dan elektrolit sehingga mempengaruhi konsistensi
feses yang terbentuk.
2.6 Komplikasi
Akibat diare karena kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat
terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut :
a) Dehidrasi
b) Renjatan hipofolomi
c) Hipokalemi
d) Hipoglikemi
e) Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik
f) Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare jika lama atau kronik)
2.7 Pengobatan
Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja
dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa
atau karbohidrat lain (gula,air tajin, tepung beras dan sebagainya).
1) Obat anti sekres
a) Asetosal, dosis 25 mg/th,dengan dosis minimum 30 mg
2.8 Penatalaksanaan
2.8.1 Medik
Dasar pengobatan diare adalah pemberian cairan, dietetik (cara pemberian
makanan) dan obat-obatan.
Pemberian cairan
Pemberian cairan pada pasien diare dengan mempertahankan derajat dehidrasi dan
keadaan umum.
1) Cairan per oral
Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan per oral beberapa
cairan yang berisikan NaCL,NaHCO3,KCL dan Glukosa. Untuk diare akut dan kolera
pada anak diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan/sedang, kadar Natrium 5060 mEg/1 formula lengkap sering disebut oralit. Sebagai pengobatan sementara
yang dibuat sendiri (formula tidak lengkap) hanya air gula dan garam (NaCL dan
sukrosa) atau air tajin yang diberi garam dan gula.
2) Cairan parental
Pada umumnya digunakan cairan Ringel laktat (RL) yang pemberiannya bergantung
pada berat ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan dengan kehilangan cairan
sesuai umur dan berat badannya (Ngastiyah, 1997 : 146)
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
MRS
No Ruangan
: 02 Mei 2013
: 18.00 WIB
:5
A.Identitas Pasien
Nama pasien
Jam
: Ny. S
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 23 Tahun
Alamat
Agama
: islam
Pekerjaa
: Swasta
Suku bangsa
: Jawa
Jam
: 16.00
Nama
: Tn. F
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
B. Riwayat Kesehatan
I. Keluhan Utama
Saat MRS
Saat pengkajian
demam, disertai muntah.
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran
: composmentis
TTV
22x/mnt
Mulut
d.
Hidung
: Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada polip.
e.
Telinga
serumen.
f.
Leher
: Tidak ada pembesaran kenjar tyroid, limphe, tidak ada
bendungan vena jugularis, tidak ada kaku kuduk.
g.
Dada
Inspeksi
: dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan dinding dada
simetris, tidak ada retraksi otot bantu pernapasan.
Palpasi
Perkusi
Auskultasi : Irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan.
h.
Perut
Inspeksi : simetris
Auskultasi : Peristaltik meningkat 40x/mnt
Palpasi
Perkusi
Keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga
yang sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
2.
Makan : Ny. S tidak nafsu makan, makan hanya 3 sendok, tapi sebelum sakit
diare mau menghabiskan 1 porsi makan.
Minum : Ny. S minumnya tidak terlalu banyak.
3.
Pola Eliminasi
BAK
:5x/hari
BAB
4.
Hasil Pemeriksaan
Nilai Normal
-O
- (Negatif)
Negatif
-H
1/80
Negatif
-PA
- (Negatif)
Negatif
-PB
-(Negatif)
Negatif
Tes widal
Therapy :
1.
Infus RL 15 tpm (750 cc) : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
2.
3.
Injeksi Ulsikur 3x1 amp (simetidina 200mg/ 2ml) : Antasida dan Ulkus
4.
: Ny. S
No. Ruangan
:5
: 23 tahun
Masalah
keperawatan
Etiologi
Output yang berlebihan
DO
: Turgor
kulit
menurun, mulut kering,
malas makan
DS
mengatakan
mengalami
kembung
: Pasien Gangguan
bahwa nyaman (nyeri)
perut
rasa Hiperperistaltik
DO : setelah dilakukan
perkusi diketahui klien
distensi, klien tampak
menahan kesakitan.
Peristaltik : 40x/ menit
Skala nyeri :
P:
sebelum
sesudah BAB
Q:
nyeri
teremas
R:
pada
epigastrium
dan
seperti
regio
S : skala nyeri 5
T : sering
DS : klien mengatakan Gangguan
bahwa
klien
BAB eliminasi BAB
berkali-kali
DO
:klien
tampak
lemas, mata cowong.
2.
3.
3.4 INTERVENSI
No
.
Tujuan dan KH
Intervensi
Rasional
Setelah
Dilakukan
1.
Tindakan
Keperawatan
2x24
2.
Jam denganTujuan :
volume cairan dan
elektrolit
dalam
3.
tubuh
seimbang
(kurangnya
cairan
4.
dan
elektrolit
terpenuhi)
pantau
kekurangan cairan
Dx
1
Dengan KH :
5.
kembali
Membran
basah
mukosa
Intake
seimbang
2
tanda
1.
Menentukan
selanjutnya
intervensi
observasi/catat
hasil
2. Mengetahui keseimbangan
intake output cairan
cairan
anjurkan klien
banyak minum
untuk
3.
Mengurangi
cairan
kehilangan
terapi
sesuai
5.
Infus RL 15 tpm
output
Setelah
dilakukan
1.
tindakan
keperawatan
2x24
jam dengan Tujuan :
2.
rasa
nyaman
terpenuhi,
klien terbebas
dari
3.
distensi
abdomen
dengan KH :
4.
Klien
tidak
menyeringai
kesakitan.
Teliti
keluhan
nyeri,
1. Identifikasi
karakteristik
cacat
intensitasnya nyeri
&
factor
yang
(dengan skala0-10).
berhubungan
merupakan
suatu hal yang amat penting
Anjurkan klien untuk
untuk memilih intervensi
menghindari allergen
yang
cocok
&
untuk
mengevaluasi
ke
efektifan
Lakukan kompres hangat
dari terapi yang diberikan.
pada daerah perut
2.
Kolaborasi
Berikan
indikasi
obat
sesuai
3.
Mengurangi
bertambah
beratnya penyakit.
Dengan kompres hangat,
distensi
abdomen
akan
Klien
mengungkapkan
verbal (-)
Steroid
inhalasi
Analgesik
:
novalgin
3x1
(500mg/ml)
Wajah rileks
Skala nyeri 0-3
oral,
IV,
4. Kortikosteroid
untuk
Antasida dan ulkus :
mencegah reaksi alergi.
injeksi ulsikur 3x1 amp
(200mg/ 2ml)
5. Analgesik
untuk
mengurangi nyeri.
Setelah
Dilakukan
1.
Tindakan
2.
Keperawatan
2x24
Jam
denganTujuan : Kons
istensi BAB lembek,
3.
frekwensi
1
kali
perhari dengan KH :
4.
Tanda vital dalam
batas normal (N:
5.
120-60 x/mnt, S; 3637,50 c, RR : < 40x/mnt )
Mengobservasi TTV
1.
Jelaskan
pasien tentang
penyebab dari diarenya 2
Pantau
hari
leukosit
setiap
3
mengetahui
dan frekuensi
No.ruangan
:5
: 23 tahun
TGL/
NO.
JAM
Dx
Jumat,
03/5/13
1,2,
3
16.00
: Ny. S
IMPLEMENTASI
RESPON PS
DS
: Klien
mengatakan
bahwa
BAB
berkali-kali,
TTV
muntah, dan perut kembung.
TTD
16.15
1
DS : expesi
sedikit rileks
16.25
Memberikan obat:
1,2
wajah
klien
DO : keluarga kooperatif,dan
akan memberikan banyak
minum agar klien tidak
dehidrasi
21.00
1,2
DO : Ny.
Menganjurkan klien untuk kooperatif
istirahat dan melakukan
kompres
hangat
pada
DS : daerah perut
Mengobservasi TTV
Sabtu,04/5/
13
06.30
1,3
Mengganti infus RL 15
tpm
Mengkaji pola eliminasi
klien
keluarga
DO : TD = 100/70, S = 380,
N = 100x/mnt, RR = 20x/mnt
DS : Memberikan obat:
DO : Keluarga kooperatif
2,3
Observasi/catat
intake output cairan
08.50
1,3
Menganjurkan
makan
dalam porsi sedikit tapi
sering.
DO : Keluarga kooperatif
DS : pasien mengatakan
akan
minum
sesering
mungkin
1,2
keluarga
keluarga
3,2
DS : DO : TD = 100/70, S = 370, N
= 100x/mnt, RR = 22x/mnt
Mengopservasi TTV
Minggu,
05/5/13
06.00
1,2,
3
makan
dikit tapi
DO : keluarga kooperatif
DS : 06.30
3
Mengopservasi
tanda dehidrasi
DO : Turgor
kulis
sedikit
membaik , mukusa mulut
lembab,
muntah
berkurang,diare
berkurang.
tanda
DS :pasien
mengatakan
nyeri saat disuntik
08.00
1,3
Memberikan obat
Injeksi Ulsikur 1 amp
Injeksi Cefotaxime 1 amp
DS : DO : Leukosit : 8600/mm3
08.30
2,3
Observasi leukosit
10.00
3
No
Hari/tgl
Catatan Perkembangan
TTD
.
Dx
1.
Jumat,03/5/2
013
2.
sehingga
tidak
1.
Sabtu,04/5/
2013
2.
3.
S : Klien mengatakan bahwa BAB sudah lembek 12/hari mual sudah berkurang, tidak muntah lagi.
O:-
Minggu,
05/5/2013
O:-
Skala nyeri 0
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan keperawatan pada Ny. S dengan Gastroenteritis
didapatkan kesimpulan bahwa dalam pengkajian telah dilakukan anamnesa yang
meliputi data subjektif dan obyektif. Dari pengkajian tersebut diambil suatu
diagnosa dan masalah berdasarkan data yang menunjang untuk diambil suatu
diagnosa. Setelah melakukan pengkajian pada Ny. S didapatkan diagnosa bahwa
Ny. S degan Gastroenteritis dengan masalah gangguan keseimbangan cairan dan
resiko kerusakan integritas kulit.
Intervensi yang diberikan disesuaikan dengan ketentuan yang ada,
sedangkan dalam penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
Evaluasi dilakukan setelah implementasi dilakukan. Dalam evaluasi Ny. S
menunjukkan suatu kemajuan yaitu frekwensi BAB mulai berkurang, dehidrasi dapat
ditangani, resiko kerusakan integritas kulit yang lebih parah tidak terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Mansjoer. 2000. Kapita Selekta Jilid II Edisi 3. Media Aesculapius : Jakarta
11 komentar:
1.
Bahar Ayhu20 Mei 2014 19.24
Postingan
yang
sangat
bermutu
terima
kasih
sudah
berbagi.
Bagi yang mau mengetahui cara mengobati diare secara alami anda bisa membacanya di
Cara Mudah Mengobati Penyakit Diare Secara Alami
Balas
2.
kang mamat19 Agustus 2014 21.19
tanggapan
:
dalam pemberian terapi akan lebih baik bila kita menuliskan berapa mili gram/ gram obat yang
kita berikan. bukan dengan satuan ampul/vial/tablet dsb
Balas
3.
kang mamat19 Agustus 2014 21.25
tanggapan :"Mengobservasi TTV setiap 8 jam" mungkin lebih baik kita tuliskan "mengukur TTV",
saja, karena pada jam kita melakukan implementasi kita hanya mengukur TTV 1 kali pada jam
itu, untuk kata- kata "setiap 8 Jam" akan lebih bijak bila kita masukan ke dalam perencanaan.
Balas
4.
Blogys Blog21 Mei 2015 21.20
bagus
ka
isinya
mudah
saya
pahami
,,
silahkan mampir ke blog saya ka smga bisa saling melengkapi,, ditunggu juga komentarnya,,
http://nursingamazing.blogspot.com/
Balas
5.
PURNAMA8 Juni 2015 19.55
makasih banyak infonya ya mengenai askep diare,salam kenal ya
Balas
6.
Akbar Alimuddin18 Juni 2015 19.35
keren,
sangat
hrp mampir di blogq yha, biar bsa berbagi n saling melengkap
bermanfaat
Balas
7.
faatulo tafonao23 Oktober 2015 18.19
Very good, sangat bermanfaat harap singgah dblogq weh,, biar bisa berbagi nambah nambah
ilmu....
Balas
8.
Dunia Keperawatan11 Desember 2015 00.43
Salam
Kunjungi
Kesehatan...
:
http://dunia-keperawatan33.blogspot.co.id/
9.
10.
Cecep Tamahaya12 Juni 2016 08.26
butuh
informasi
Loker
dan
iunformasi terlengkap dan terakurat..
askep
terlengkap
Balas
11.
zaki taufiqurrohman16 Juli 2016 08.05
sipp
Balas
Visitors
510185
kunjungi
askep33.com
Mengenai Saya
Beranda
Arsip Blog
2013 (8)
Mei (6)
ASKEP Apendisitis
ASKEP Diare
ASKEP Hirschsprung
Menjadi seorang perawat itu kebanggan! Bisa menolong dan menyembuhkan orang-orang disekitar kita.
NURSE are angels on earth.
X|i
saya
askep diare
Disusun Oleh :
TOMY YUNIANTO
A0010037
Lembar Persetujuan
Diajukan oleh :
TOMY YUNIANTO
A0010037
Pembimbing
Lembar pengesahan
Diajukan Oleh :
TOMY YUNIANTO
A0010037
Penguji 1
Penguji 2
NIPY.
NIPY.
A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian
Oleh
11 November 2011
:
TOMY YUNIANTO
B.
IDENTITASPASIEN
Nama
AN. I
Umur
4 TH
Jenis kelamin
: Laki - laki
Agama
Islam
Alamat
Pendidikan
C.
Pekerjaan
Diagnosa medis
DIARE
NY. P
Umur
28 TH
Alamat
Pekerjaan
IRT
Ibu
Keluhan utama
2.
4.
Riwayat pengobatan terdahulu : Ibu klien mengatakan jika anaknya sakit hanya di
beri obat warung
E.
1.
Ibu klien sering bertanya krpada dokter tentang penyakit anaknya, karena kawatir
dengan kondisi anaknya
2.
Pola nutrisi
Intake makanan
Sebelum sakit : Sebelum sakit klien makan 1 hari 3x dan tidak mengalami mual
muntah, juga tidak sulit dalam menelan
Setelah sakit : Selama sakit ibu pasien mengatakan anaknya juga teratur minum 8
gelas / 1,5 liter
3.
Pola eliminasi
4.
3
4
Makan / Minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi / Rom
Keterangan :
0 = Mandiri
1 = dengan alat Bantu
5.
6.
7.
Polapersepsi dan pribadi ( ibu klien tidak thu tentang cara perawatan dan
pengobatan penyakit anaknya )
8.
9.
11. Pola nilai dan kkeyakinan (pandangan tentang agama dalam kegiatan keagamaan)
F.
PEMERIKSAAN FISIK
1.
Keadaan umum
a.
Kesadaran
b.
c.
BB sebelum sakit
: 25 Kg
BB selama sakit
: 22 Kg
: 90 Cm
: 90 Cm
: Compos metis
: N : 112 x / menit, RR : 22 x / menit, S : 36,5 oC
IMT = BB
TB ( M2 )
25
25
25
IMT = BB
TB
22 kg
25
22
2.
a.
Kepala
b.
Mata
c.
Mulut dan
ggorokan
: Mukosa bibir lembab, tidak ada lesi, tidak ada kesulitan menelan
d.
Leher
e.
Hidung
3.
Jantung
I : Dada simetris
P : Tidak adanyeri tekan / ictus cordis teraba
P : Tidak ada pembesaran jantung
A: Suara jantung normal S1dan S2
Paru paru
I : Pengembangan dada simetris
P: Vocal premitus kanan dan kiri sama
P: Saat perkusi terdengar sonor
A: Tidak terdengar bunyi whezing
4.
Abdomen
I : Tidak ada lesi
A: Bunyi peristaltik usus 36 x / menit
P : Ada nyeri tekan
P : Ada bunyi tympani
5.
Genetalia
6.
Externitas
a.
Atas
b.
7.
a.
Sebelum dan sesuah sakit, kulit pasien normal dan berwarna sawo matang, kulit
lembab dan tidak kering dan turgor kulit normal
G. TERAPI
No
Aturan pakai
1.
2.
Jenis pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
PENGELOMPOKAN DATA
Jenis / rumpun
data
1. Keluhan utama
Data subyektife
-
2. Pola nurtisi
Ibu klien
mengatakan
anaknya BAB 4
5 x /per hari
Ibu klien
mengatakan
anaknya tidak
nafsu makan
Data obyektife
N :112 x / menit
RR: 22 x / menit
S : 36,5 oC
Ibu klien
mengatakan
anaknya mual
muntah
3.
Pemeriksaan
fisik
dan keadaan umum
Peristaltik usus : 36 x /
menit
BB =
Selama sakit : 22 kg
Sebelum sakit : 25 kg
ANALISIS DATA
NO
DATA
PROBLEM
ETIOLOGI
1.
Defisit
volume
cairan
Kehilanga
n cairan
2.
: 22 kg
Tinggi badan : 90 cm
Tinggi badan : 90 cm
IMT = BB
TB ( M2 )
25
25
25
IMT = BB
TB
22 kg
25
(90 cm)2(0,9)2
Setelah sakit
22
0,81 = 27,1
Kebutuhan
nutrisi
kurang
dari tubuh
Anoreksia
2.
RENCANA KEPERAWATAN 1
Tang
gal
No. DX
Tujuan &
Kriteria Hasil
Intervensi
Rasionalisasi
TT
D
11-102011
14.30
WIB
1. Defisit
volume cairan
b/d
kehilangan
cairan ditandai
dengan :
DS = Ibu klien
mengatakan
anaknya bab 4
5 x / sehari
DO = Klien
tampak pucat
Klien
tampak, lemas
4.Memonitor
berat
badan
5.
Mengganti kehilangan
cairan / dehidrasi
akibat dari output yang
berlebih.
Mengetahui urine
output sesuai
beratbadan
12102011
18.30
WIB
2. Kebutuhan
nutrisi kurang
dari tubuh b /d
anoreksia
DS = Ibu klien
mentakan
anaknya
makan 1 x /
hari dan
mengalami
mual muntah
DO = Klien
terlihat tidak
nafsu makan
CATATAN KEPERAWATAN
Tgl /
Jam
13 10
2011
14.30
WIB
No DX
Implementasi
1.
1. Mengobservasi
Defisit
tanda-tanda vital.
volume
cairan
b/d
Kehilang
an
cairan
TT
D
Respon Pasien
Ds : Ibu pasien mengatakan anaknya
mau diukur TTV nya
Do : Pasien terlihat tenang, ketika
diperiksa
Sh
= 36,5oC
N = 112 x/mnt
22 x/mnt
RR =
15.15
WIB
4. Memonitor
berat tebadan
14 10
1. Kebutu 1. Timbang berat badan
2011 han
kurang
14.30
dari
tubuh
WIB
b/d
Anoreksi
a
15.30
WIB
15.30
WIB
2. Berikan makanan
yang mengandung
gizi tinggi
3. Memberikan diit
dalam kondisi hangat
dan porsi sedikit tapi
sering.
RENCANA KEPERAWATAN 2
Tang
gal
15-102011
14.30
WIB
No. DX
1. Defisit
volume cairan
b/d
kehilangan
cairan ditandai
dengan :
DS = Ibu klien
mengatakan
anaknya bab 4
5 x / sehari
DO = Klien
tampak pucat
Klien
tampak, lemas
Tujuan &
Kriteria Hasil
Intervensi
Setalah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24 jam
diharapkan
masalah
kekurangan
cairan & elektrolit
dapat teratasi
dengan KH :
- Pasien terlihat
2.
segar
- BAB normal
- Tidak ada tanda
_ tanda dehidrasi
Dehidrasi /
kekurangan cairan bisa
mengakibatkan syok
hipovolemik.
Menggangti cairan
untuk semua kaori
yang berdampak pada
keseimbangan elektrolit
Dorong
keluarga
untuk
pasien
banyak
minum
- S = normal =
36,5oC
- Mukosa bibir
dan mulut
lembab
Rasionalisasi
3.Awasi
jumlah dan
tipe cairan
yang
masuk
Mengetahui urine
output sesuai berat
badan
TT
D
4.Memonitor
berat
badan
12102011
18.30
WIB
2. Kebutuhan
nutrisi kurang
dari tubuh b /d
anoreksia
DS = Ibu klien
mentakan
anaknya
makan 1 x /
hari dan
mengalami
mual muntah
DO = Klien
terlihat tidak
nafsu makan
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24 jam
diharapkan
masalah
gangguan
pemenuhan
nutrisi dapat
teratasi dengan
KH :
- pasien terlihat
segar
- pasien
menghabiskan 1
porsi
makanannya
- nafsu makan
bertambah baik
2.Berikan
makanan
yang
mengandu
ng gizi
tinggi
- Mencegah adanya
konstipasi
- Untuk memaksimalkan
masukan nutrisi tanpa
kelemahan yang tak
3.Berikan
perlu, kebutuhan energi
diet dalam
dari makanan
kondisi
menurunkan iritasi
hanya dan
gaster.
porsi
sedikit tapi
sering
- Menambah daya tahan
tubuh dan memnuhi
kebtuhan nutrisi
4. Anjurkan
pasien
untuk
meningkat
kan
makanan
yang
protein dan
vitamin C
CATATAN KEPERAWATAN
Tgl /
Jam
16 10
2011
14.30
WIB
No DX
1.
Defisit
volume
cairan
b/d
Kehilang
an
cairan
Implementasi
1.Mengobservasi
tanda-tanda vital.
TT
D
Respon Pasien
Ds : Ibu pasien mengatakan anaknya
mau diukur TTV nya
Do : Pasien terlihat tenang, ketika
diperiksa
Sh
= 36,5oC
N = 112 x/mnt
22 x/mnt
Peristaltik usus = 36 x / menit
RR =
15.00
WIB
15.15
WIB
2.Mendorong pasien
untuk banyak minum
3.Mengawasi jumlah
dan tipe cairan yang
masuk
4.Memonitor berat
badan
17 10 2.
2011 Kebutuh
an
14.30
kurang
dari
WIB
tubuh
b/d
Anoreksi
a
15.30
1.Timbang berat
badan
2.Berikan makanan
yang mengandung
gizi tinggi
WIB
3.Memberikan diit
dalam kondisi hangat
dan porsi sedikit tapi
sering.
15.30WIB
CATATAN PERKEMBANGAN 1
Hari /
Tangg
al
14
10
2011
No. Diagnosa
Perkembangan
Keperawatan
TTD
14 -102011
CATATAN PERKEMBANGAN 2
Hari /
Tangg
al
No. Diagnosa
Keperawatan
Perkembangan
TTD
15 -102011
DAFTAR PUSTAKA
a.
b.
c.
Arsip Blog
2013 (1)
2012 (9)
November (5)
askep DM
askep diare
askep gastritis
........
Mengenai Saya
enus sodikin
Lihat profil
lengkapku