Anda di halaman 1dari 14

BAB I

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN OBESITAS

1.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien
Identitas klien Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register.
2. Riwayat kesehatan
Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini
Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien yang pernah
menderita obesitas
Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga yang mengalami
penyakit serupa atau memicu
Riwayat psikososial,spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial , ketaatan beribadah ,
kepercayaan
3.      Pemerikasaan fisik :
Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada tidaknya distensi vena
jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi jantung.
Sistem respirasi : untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan napas
Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan leukosit yang merupakan
tanda adanya infeksi dan pendarahan, mimisan.
Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit pinggang.
Sistem muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan dalam pergerakkan, sakit
pada tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak.
Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar getah bening
4.      Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak normal, misal : hipotiroidisme,
hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom cushing (peningkatan kadar insulin)
5.      Pola fungsi kesehatan
a)      Aktivitas istirahat
Kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan / kurang keinginan untuk
beraktifitas.
b)      Sirkulasi
Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapat menghilangkan
perasaan tidak senang : frustasi
c)      Makanan / cairan
Mencerna makanan berlebihan
d)     Kenyamanan
Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri dalam menopang berat
badan atau tulang belakang
e)      Pernafasan
Pasien obesitas biasanya mengalami dipsnea
f)       Seksualitas
Pasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan menstruasi dan amenouria

1.2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


1.      Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake
makanan yang lebih
2.      Gangguan pencitraan diri yang berhubungan dengan biofisika atau psikosial
pandangan px tehadap diri
3.      Hambatan interaksi sosial yang berhubungan dengan ungkapan atau tampak tidak
nyaman dalam situasi sosial
4.      Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, nyeri ,
ansietas , kelemahan dan obstruksi trakeobronkial

1.3 Perencanaan
Setelah pengumpulan data, megelompokkan dan menentukan diagnosa keoerawatan yang mungkin
muncul, maka tahapan selanjutnya adalah menentukkan prioritas, tujuan dan rencana tindakkan
keperawatan.
Diagnosa 1
1.      Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake makanan
yang lebih
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi kembali normal
Kriteria hasil :
Perubahan pola makan dan keterlibatan individu dalam program latihan
Menunjukan penurunan berat badan
Intervensi :
1.      Kaji penyebab kegemukan dan buat rencana makan dengan pasien
2.      Timbang berat badan secara periodik
3.      Tentukan tingkat aktivitas dan rencana program latihan diet
4.      Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentujan keb kalori dan nutrisi untuk penurunan berat
badan
5.      Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat penekan nafsu makan (ex.dietilpropinion)
Rasional :
1.      Mengidentifikasi / mempengaruhi penentuan intervensi
2.      Memberikan informasi tentang keefektifan program
3.      Mendorong px untuk menyusun tujuan lebih nyata dan sesuai dg rencana
4.      Kalori dan nurtisi terpenuhi secara normal
5.      Penurunan berat badan

Diagnosa 2
2.      Gangguan pencitraan diri b.d biofisika atau psikosial pandangan px tehadap diri
Tujuan :
Menyatakan gambaran diri lebih nyata
Kriterian hasil :
Menunjukkan beberapa penerimaan diri dari pandangan idealisme
Mengakui indiviu yang mempunyai tanggung jawab sendiri
Intervensi :
Beri privasi kepada px selama perawatan
Diskusikan dengan px tentang pandangan menjadi gemuk dan apa artinya bagi px trsebut
Waspadai mitos px / orang terdekat
Tingkatkan komunikasi terbuka dengan px untuk menghondari kritik
Waspadai makan berlebih
Kolaborasi dengan kelompok terapi
Rasional :
Individu biasanya sensitif terhadap tubuhnya sendiri Pasien mengungkapkan beban psikologisnya
Keyakinan tentang seperti apa tubuh yang ideal atau motifasi dapat menjadi upaya penurunan berat
badan
Meningkatkan rasa kontrol dan meningkatkan rasa ingin menyelesaikan masalahnya Pola makan
terjagamKelompok terapi dapat memberikan teman dan motifasi

Diagnosa 3
3.      Hambatan interaksi sosial b.d ungkapan atau tampak tidak nyaman dalam situasi sosial
Tujuan :
Mengungkapkan kesadaran adanya perasaan yang menyebabkan interaksi sosial yang buruk
Kriteria hasil :
Menunjikan peningkatan perubahan positif dalam perilaku sosial dan interpersonal
Intervensi :
Kaji perilaku hubungan keluarga dan perilaku sosial
Kaji penggunaan ketrampilan koping pasien
Rujuk untuk terapi keluarga atau individu sesuai dengan indikasi
Rasional :
Keluarga dapat membantu merubah perilaku sosial pasien
Mekanisme koping yang baik dapat melindungi pasien dari perasaan kesepian isolasi
Pasien mendapat keuntungan dari keterlibatan orang terdekat untuk memberi dukungan
Diagnosa 4
4.      Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, nyeri , ansietas ,
kelemahan dan obstruksi trakeobronkial
Tujuan :
Mengembalikan pola napas normal
Kriteria hasil :
Mempertahankan ventilasi yang adekuat
Tidak mengalami sianosis atau tanda hipoksia lain
Intervensi :
Awasi , auskultasi bunyi napas
Tinggikan kepala tempat tidur 30 derajat
Bantu lakukan napas dalam, batuk menekan insisi
Ubah posisi secara periodik
Berikan O2 tambahan / alat pernapasan lain

Rasional :
Peranapasan mengorok/ pengaruh anastesi menurunkan ventilasi, potensial atelektasis, hipoksia
Mendorong pengembangan diafragma sehingga ekspansi paru optimal, pasien lebih nyaman
Ekspansi paru maksimal, pembersihan jalan napas, resiko atelektasis minimal
Memaksimalkan sediaan O2 untuk pertukaran dan penurunan kerja napas
BAB II
A.    PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama               : Nn. M
Jenis Kelamin  : Perempuan
Dignosa medis: Obesitas berat
Umur               : 19 tahun
Tinggi badan : 156 cm
Berat badan : 120 kg
Pendidikan     : Mahasiswi
Pekerjaan         :-
Status              : Belum kawin
Agama             : Islam
Alamat             : Brondong Lamongan
1.    Riwayat Kesehatan
Keluhan utama: Pasien mengatakan susah sekali berdiri sehabis duduk dari lantai.
2.    Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien tidak mengalami keluhan apa-apa selain merasakan berat badannya semakin bertambah,
disamping itu pasien mengalami kesusahan untuk berdiri sehabis duduk dari lantai.
3.    Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasien memiliki berat badan yang normal tapi setelah 2 tahun kemudian berat badan
pasien mengalami perubahan, itu terjadi saat pasien beranjak kelas 2 SMA.
4.    Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami obesitas.
5.    Riwayat Psiko-Sosial-Spiritual
1)   Psikologi pasien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang dan merasa enjoy atas apa yang
dianugerahkan meski terkadang merasa minder.
2)   Sosial
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dapat menerima dan diterima
oleh orang lain.
3)   Spiritual
Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih tetap aktif menjalankan ibadah.

2. ·Pemeriksaan fisik
1.    Vital sign
Tekanan darah       : 130/80 mmHg
Pernafasan             : 24 x/menit
Nadi                      : 85 x/menit
Suhu                      : 370C
2.    Keadaan umum     : Baik
3.    Pemeriksaan Head to Toe
ü Kulit : Inspeksi (warna kulit sawo matang)
Palpasi (turgor normal < 3 dtik)
ü Kepala: Inspeksi (kulit kepala bersih, bulat sempurna, rambut panjang lurus, tidak ada
benjolan atau lesi)
Palpasi (tidak ada benjolan)
ü Telinga:: Inspeksi (normal tidak ada lesi, bersih tidak ada serumen)
Palpasi (normal tidak ada lipatan)
ü Mata : Inspeksi (bulat besar, bersih tidak cowong)
ü Mulut: Inspeksi (bersih, lembab, gigi normal)
ü Dada : Inspeksi (bentuk dada simetris/normal)
Palpasi (tidak ada benjolan atau lesi)
Perkusi (terdengar bunyi sonor paru, tidak ada benjolan atau lesi)
Auskultasi (terdengar bunyi sonor paru, tidak ada suara tambahan)
ü Abdomen: Inpeksi (buncit terdapat lipatan)
3 .Pola Fungsi Kesehatan
1.      Pola Nutrisi
a.    Kebiasaan sehari-hari
Pasien makan 3x sehari dengan porsi biasa
b.    Saat sekarang
Pasien makan lebih dari 3x sehari dengan porsi banyak dan kadang-kadang ditambah dengan
makanan ringan, pasien selalu ingin ngemil.
2.      Pola Eliminasi
a.    Kebiasaan sehari-hari
Pasien BAB dan BAK normal
b.    Saat sekarang
Pasien BAB dan BAK normal
3.      Pola Istirahat-Tidur
a.    Pasien tidur pada jam-jam istirahat
b.    Sesudah mengalami obesitas pasien lebih sering mengantuk dan memperbanyak tidurnya.
4.      Pola Aktivitas
a.    Kebiasaan sehari-hari
Pasien dalam menjalankan aktivitas tidak mengalami keluhan / hambatan.
b.    Saat sekarang
Pasien mengalami hambatan, cepat capek dan lelah, malas dengan berat badan yang berlebihan.

· 4. Pengkajian Psiko-Sosial-Spiritual
1.      Psikologi pasien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang dan merasa enjoy atas apa yang
dianugerahkan meski terkadang merasa minder.
2.      Sosial
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dapat menerima dan diterima
oleh orang lain.
3.      Spiritual
Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih tetap aktif menjalankan ibadah.

B.     ANALISA DATA


Data Fokus
DS      : Pasien mengatakan terkadang tidak nyaman dengan berat badan yang dimilikinya.
DO     :
-       pasien tampak terganggu dalam melaksanakan aktivitas karena berat badannya
-       pasien sering kali kesusahan berdiri sehabis duduk dari lantai

Symptom Etiologi Problem

a.  DS :Pasien Berat badan yang Gangguan dalam


mengatakan terkadang berlebihan beraktivitas
merasa kurang nyaman
dengan berat badan yang
dimilikinya
DO : Pasien tampak
kesusahan dalam
beraktivitas karena barat
badannya

b.   DS : Pasien
mengatakan kurang
percaya diri jika
berinteraksi /
bersosialisasi dengan Harga diri rendah Gangguan dalam
orang lain bersosialisasi dengan
DO: Pasien kelihatan orang lain dan
minder saat pandangan negatif
berkomunikasi dan terhadap diri
bergaul dengan
temannya.
Diagnosa Keperawatan
1.        Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan berat badan yang ditandai dengan kesusahan
dalam beraktivitas.
2.        Resiko terhadap kerusakan interaksi social yang berhubungan dengan ketidakmampuan
untuk mempertahankan hubungan akibat perasaan malu dan respon negatif dari orang lain.

C.    PERENCANAAN

No. Dx
Tgl Tujuan Intervensi Rasional
Kep

12- 1 Setelah dilakukan -   - Diskusikan -- Membantu


02-06 perawatan dan emosi / kejadian mengidentifikasikan
penyuluhan 2x24 jam sehubungan kapan pasien makan
pasien diharapkan dengan makan untuk memuaskan
mampu melaksanakan dan buat kebutuhan emosi
diet dengan criteria rencana makan daripada lapr
hasil : dengan pasien. fisiologi
- Menunjukkan-   - Tekankan -- Hilangkan
perubahan pola makanpentingnya kebutuhan
dan keterlibatan
menghindari komponen yang
individu dalam
diet berlemak dapat menimbulkan
program latihan dan diskusikan ketidakseimbangan
tambahan tujuan metabolik ex :
-   - Menunjukkan nyata untuk penurunan
penurunan BB dengan penurunan BB karbohidrat berlebih
pemeliharaan
kesehatan optimal
-   - Diskusikan - Pandangan
dengan pasien mental termasuk
pandangan ideal kita dan
menjadi gemuk biasanya tidak
dan apa artinya terbaru, gemuk
bagi individu dapat mempunyai
akar dalam
psikologi.
-   - Dorong -- Membantu
pasien untuk mengidentifikasi
mengeksprsikan dan memperjelas
perasaan dan alasan untuk
Setelah dilakukan persepsi
penyuluhan 2x24 jam kesulitan dalam
pasien diharapkan masalah berinteraksi dengan
mampu bersosialisasi orang lain
dengan baik dengan
kriteria hasil : -- Megidentifikasi
-   - Bantu masalah khusus dan
-  - Menyatakan dalam menganjurkan
gambaran diri lebih mengidentifikasi tindakan yang dapat
nyata tanggung jawab diambil untuk
13-
sendiri dan mempengaruhi
02-06
2 -  - Menunjukkan control pada perubahan
beberapa penerimaan situasi
diri aripada andangan
idealisme
-  - Mengakui diri
sebagai individu yang
mempunyai tanggung
jawab sendiri

D.    PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI

Tgl/Jam No. Dx Tindakan Respon Ttd

12-2-06 1 a.  Memberikan a.  Pasien menerima


penyuluhan dan nasehat tentang anjuran untuk
(09.00) kepada pasien agar menurunkan berat
melaksanakan diet teratur badannya dan
dan optimal berkeinginan diet
secara teratur
b.  Menganjurkan kepada
pasien untuk berkonsultasi b.   Pasien masih
kepada ahli diet tampak ragu untuk
berkonsultasi dengan
ahli diet karena belum
yakin apakah BBnya
bisa kembali normal
a.  Pasien masih
tampak ragu
b.  Bisa menerima dan
percaya bahwa itu
a.   Memberi semangat adalah yang terbaik
bahwa berat badan pasien
masih bisa diturunkan untuknya
b.  Memberi dukungan c.  Pasien tampak
bahwa itu adalah anugerah semangat dan optimis
dari Tuhan akan penurunan berat
badannya
13-2-06 2 c.   Memberikan
pengertian kalau hanya
(12.00)
diri kitalah yang mampu
merubah keadaan yang f.        
ada pada dari kita sendiri

E.     EVALUASI

Tgl No. Dx Catatan Perkembangan Ttd

12- 1 -  Pasien bias sedikit mengurangi porsi


02-06 makanannya
-   Pasien mampu meghindari makanan
yang banyak mengandung lemak :
gorengan
-   Pasien terkadang masih kurang
percaya diri jika berkumpul dengan
13-
2 banyak orang
02-06
-   Pasien mampu menerima dan
menyadari bahwa berinteraksi dengan
orang lain itu sangat penting
BAB III
PENUTUP

2.1    Kesimpulan
Kegemukan (obesitas) didefinisikan sebagai kelebihan akumulasi lemak rubuh sedikitnya
25% dari berat rata-rata untuk usia., jenis kelamin, dan tinggi badan. Prognosis umum untuk
peningkatan dan mempertahankan penurunan berat badan buruk. Namun, keinginan pola hidup
lebih sehat Dn penurunan factor risiko sehubungan dengan ancaman penyakit terhadap hidup
memotivasi beberapa orang untuk mengikuti diet dan program penurunan berat badan.Obesitas
juga merupakan suatu keadaan patologis dengan terdapatnya penimbuan lemak yang berlebihan
daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh. Masalah gizi karena kelebihan kalori biasanya
disertai kelebihan lemak dan protein hewani, kelebihan serat dan mikro nutrien.
Obesitas terjadi karena adanya  kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
Gangguan keseimbangan energi ini dapat disebabkan oleh faktor eksogen (obesitas primer)
sebagai akibat nutrisional (90%) dan faktor endogen (obesitas sekunder) akibat adanya kelainan
hormonal, sindrom atau defek genetik (meliputi 10%).
Faktor yang menentukan antara lain :
a.       Faktor Genetik
b.      Faktor Psikologis (gangguan emosi)
c.       Faktor Neurogenik ( gangguan hormon)
d.      Faktor Nutrisi
e.       Aktivitas fisik

2.2 Saran:
1.      Di dalam menentukan intervensi keperawatan telebih mengenai program diet, harus lebih
banyak berdiskusi dengan klien.
2.      Untuk klien dengan obesitas, harus lebih mengutamakan pengaturan pola makan yang baik
untuk menghindari kemungkinan buruk yang bisa terjadi.
3.      Dalam perawatan klien, sebaiknya banyak melibatkan orang terdekat klien, mulai dari
keluarga,, mulai dari keluarga,abat samapi teman akrab klien.
DAFTAR PUSTAKA

NANDA, Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2005-2006


Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media
Aescullapius
Barbara C long.(1996). Perawatan Medical Bedah. Pajajaran Bandung
Guytion & Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGC
Kapita Selekta Kedokteran Edisi Jilid Kedua, Media Aesculapius, FKUI 2000
http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas

Anda mungkin juga menyukai