Herpes zoster merupakan penyakit kulit menular yang diakibatkan oleh virus Varicella zoster. Umumnya,
manusia yang sudah tertular penyakit ini akan memilikinya seumur hidup, namun gejalanya hanya akan
muncul di saat kekebalan tubuh sedang menurun.
Ketika seseorang terkena cacar air dan telah dalam kondisi sembuh atau baik, jika kekebalan tubuhnya
menurun lagi, virus cacar air yang sebelumnya mati akan menjadi hidup kembali. Virus ini akan
menyebar ke saraf tepi menuju kulit, dengan wujud berupa bintil merah berisi air dengan rasa panas dan
gatal. Daerah yang paling umum terkena adalah lengan, dada dan muka. Virus ini juga hanya menyerang
satu daerah persarafan kulit.
Ada beberapa gejala yang akan muncul jika Anda terkena penyakit herpes zoster:
Kondisi tubuh tidak stabil, dan akan menyebabkan demam dan meriang
Munculnya bintil merah berisi air yang berada pada satu daerah tubuh saja
Akan terasa linu dan sakit pada sendi di daerah yang akan terserang herpes zoster
Orang yang mengonsumsi obat dengan risiko kekebalan tubuh menurun (steroid)
Penyebaran virus zoster ini sangat rentan terjadi jika kontak langsung dengan penderita. Biasanya,
penularan ini akan cenderung menular kepada seseorang yang telah berusia lanjut. Orang berusia lanjut
biasanya terserang karena imun tubuhnya yang mulai melemah.
Tetapi penularan herpes zoster ini akan ditularkan kepada orang yang belum pernah mengalami cacar
air sebelumnya, baru akan diikuti dengan herpes zoster.
Meskipun virus herpes zoster ini menular, bukan berarti kita harus menghindari penderitanya. Cukup
hindari kontak langsung seperti tidak menggunakan alat makan yang sama, pakaian atau barang yang
melekat di tubuh secara bergantian. Setelah berpergian biasakan membersihkan diri dengan mencuci
tangan, kaki dan muka. Jaga kesehatan tubuh secara berkala dengan memakan asupan yang bergizi.
Herpes zoster dapat terjadi pada orang dengan HIV baru setelah mereka mulai memakai terapi
antiretroviral (ART). Kasus herpes zoster ini kemungkinan diakibatkan pemulihan pada sistem kekebalan
tubuh (lihat Lembaran Informasi 483).
HIV meningkatkan risiko kerumitan akibat herpes zoster. Kerumitan ini termasuk rasa nyeri (neuralgia
pascaherpes). Juga bila kita mengalami penglihatan yang kabur, langsung lapor ke dokter. Sebagaimana
kita menjadi semakin tua, kita semakin mungkin mengembangkan herpes zoster.