Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Keperawatan Komunitas


Topik : Penyakit Asam Urat
Sub topik : perawatan dan mengontrol penyakit Asam Urat
Sasaran : Warga Padukuhan karang anyar
Tempat :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Penyaji :

1. LATAR BELAKANG
Lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang
di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui,
ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan
melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas
dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi
manusia yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru
dalam setiap fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkunganya (Darmojo, 2004 dalam Psychologymania, 2013).
Tidak hanya mengalami perubahan psikologis dan fungsi hidupnya, tetapi
lansia juga mengalami kemunduran atau perubahan dalam fungsi fisiknya. Baik
pada fungsi sistem kardiovaskular, sistem integumen, sistem neurobehaviour,
sistem sensori persepsi, sistem pernafasan, sistem endokrin, dan sistem
muskuloskeletal. Terkait sistem muskuloskeletal lansia mengalami beberapa
masalah, di mana banyak di antara lansia yang mengalami masalah pada
meningkatnya purin dalam tubuh yang biasa disebut dengan asam urat.
Gout merupakan penyakit dominan pada pria dewasa. Sebagai mana yang
disampaikan oleh Hipocrates bahwa gout jarang pada pria sebelum masa remaja
sedangkan pada wanita jarang sebelum menopause. Pada tahun 1986 dilaporkan
prevalensi gout di Amerika Serikat adalah 13,6/1000 pria dan 6,4/1000 perempuan.
Prevalensi gout bertambah dengan meningkatnya taraf hidup. Prevalensi diantara
pria African American lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pria Caucasian.
(Edward Stefanus, 2010 )
Di Indonesia belum banyak publikasi epidemiologi tentang artitis pirai (AP).
Pada tahun 1935 seorang dokter kebangsaan belanda bernama Van der Horst telah
melaporkan 15 pasien artitis pirai dengan kecacatan dari suatu daerah di Jawa
Tengah. Penilaian lain mendapatkan bahwa pasien gout yang berobat rata-rata
sudah mengidap penyakit selama lebih dari 5 tahun. Hal ini mungkin disebabkan
banyak pasien gout yang mengobati sendiri. Satu study yang lama di Massachusetts
mendapat lebih dari 1% dari populasi dengan kadar asam urat kurang dari 7
mg/100ml pernah mendapat serangan artitis gout akut. ( Edward Stefanus, 2010 )
Pada lansia asam urat sendiri terjadi karena terjadinya gangguan metabolisme
di mana terjadi pengendapan urat di saluran kemih sampai ke ginjal. Selain karena
pengendapan di ginjal, pada lansia terjadi juga penurunan fungsi ginjal yang
menyebabkan penyerapan dan pembuangan urat dalam urin tidak maksimal atau
terjadinya hiperurisemia. Urat yang berlebih dalam ginjal akan terbawa oleh darah
menuju ke jaringan-jaringan lunak, salah satunya adalah sendi-sendi (Hadibroto,
2007)
Dari berbagai pemaparan diatas maka kami tertarik membahas tentang asam
urat pada lansia

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan peserta mampu memahami cara
perawatan dan mengontrol penyakit asam urat

3. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan warga dapat:
a. Menjelaskan pengertian asam urat
b. Menyebutkan penyebab asam urat
c. Menyebutkan tanda dan gejala asam urat
d. Menyebutkan diet penderita asam urat
e. Menjelaskan cara perawatan dan mengontrol asam urat.

4. MATERI
a. pengertian asam urat
b. penyebab asam urat
c. tanda dan gejala asam urat
d. Faktor resiko
e. Solusi mengatasi asam urat

5. METODE
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
6. MEDIA
a. Leaflet

7. KEGIATAN PENYULUHAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1 5 Orientasi
Menit  Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang  Memperhatikan
akan diberikan
 Kontrak waktu acara
penyuluhan
15 Kerja
Menit  Menjelaskan pengertian asam  Memperhatikan
urat  Memperhatikan
 Menjelaskan penyebab asam  Memperhatikan
urat
 Menjelaskan tanda dan gejala  Memperhatikan
asam urat
 Menjelaskan factor resiko  Memperhatikan
asam urat
 Menjelaskan solusi mengatasi  Bertanya dan menjawab
asam urat pertanyaan yang diajukan
 Memberikan kesempatan
warga untuk bertanya
10 Evaluasi :
menit  Dapat menjelakan kembali  Menjawab pertanyaan
pengertian, penyebab, tanda
gejala, factor resiko, dan cara
mengatasi asam urat.
Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih  Mendengarkan
atas perhatian para peserta.

8. KRITERIA EVALUASI
a. Struktur
 Tempat dan alat tersedia sesuai rencana
 Mahasiswa dapat berperan sesuai tugasnya
 Pre Planning telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
 Melakukan kordinasi dengan kepala dukuh serata perangkat Desa Dusun
Karangsari.
b. Evaluasi Proses
 Klien antusias terhadap materi penyuluhan
 Klien tidak meninggalkan tempat penyuluhan
 Klien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
c. Evaluasi Hasil
 Jelaskan pengertian asam urat
 Sebutkan penyebab asam urat
 Sebutkan tanda dan gejala asam urat
 Sebutkan diet penderita asam urat
 Jelaskan cara perawatan dan mengontrol asam urat

MATERI
A. Definisi
Asam urat atau urid acid dalam bahasa inggris adalah hasil akhir dari
katabolisme (pemecahan) purin. Purin adalah salah satu kelompok struktur
kimia pembentuk DNA. Termasuk kelompok purin adalah Adenosin dan
Guanosin. Saat DNA dihancurkan, purin pun akan dikatabolisme (Sarif,
2012). Asam urat adalah asam yang berbentuk Kristal-kristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan
nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada
inti sel-sel tubuh (Indriawan dalam Sarif, 2012).
Asam urat adalah hasil produksi oleh tubuh, sehingga keberadaannya
bisa normal dalam darah dan urin. Akan tetapi sisa dari metabolisme protein
makanan yang mengandung purin. Asam urat (Athritis Asam urat) muncul
sebagai serangan keadaan sendi yang timbul berulang-ulang. Gejala khas
dari serangan asam urat adalah serangan akut bersifat monoartikular
(menyerang satu sendi saja) dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri
hebat, panas dan gangguan gerak pada sendi yang terserang yang terjadi
mendadak (akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam
(Misnadiarly, 2007).
Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal
ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi asam urat terutama pada
sendi perifer dan jarang pada sendi sentral. Serangan yang terjadi mendadak
atau tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi, siang hari sampai menjelang tidur
tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam penderita mendadak terbangun
karena rasa yang sangat sakit dan nyeri. Jika serangan ini datang penderita
akan merasakan sangat kesakitan, walaupun tubuh hanya terkena selimut
atau bahkan hembusan angin (Sarif, 2012).
Penyakit lansia dengan radang sendi atau asam urat kini semakin
banyak, yang banyak disebabkan karena pola hidup lansia yang tidak sehat
dalam mengomsusi makanan. Pada lansia penderita atritis asam urat (asam
urat) butir-butir asam urat yang mengendap dalam bentuk kristal biasanya
menyebabkan benjolan berwarna merah yang terasa sangat menyakitkan
(Sustrani, 2004).
B. Penyebab Asam Urat
Misnadiarly (2007) menyatakan penyebab terjadinya Asam Urat adalah
sebagai berikut :
1) Produksi asam urat di dalam tubuh meningkat. Ini terjadi karena
produksi asam urat secara berlebihan.
2) Pembuangan asam urat sangat berkurang. Hal ini terjadi akibat
ketidakmampuan ginjal mengeluarkan asam urat yang berlebihan dari
dalam tubuh, sementara pengeluaran melalui usus mungkin juga
berkurang.
3) Produksi asam urat berlebihan, pembuangannya terganggu. Terjadinya
asam urat berlebihan disebabkan gangguan produksi purin endogen yang
meningkat.

C. Kasifikasi Asam Urat


Sarif (2012) menyatakan penyakit asam urat digolongkan menjadi
penyakit asam urat primer dan penyakit asam urat sekunder diantaranya :
1) Penyakit Asam Urat Primer
Sebanyak 99 % penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga
berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan
meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena
berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.

2) Penyakit Asam Urat Sekunder


Penyakit ini disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam
urat karena nutrisi, yaitu mengomsumsi makanan dengan kadar purin
yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang
menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam
kelompok asam amino, unsur pembentukan protein. Produksi asam urat
meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang,
polisitemia), dan obat-obatan (alcohol, obat-obat kanker, vitamin B12).
Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit
(psoriaris), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes tidak
terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton
(hasil pembuangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda
keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang
hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata
berkisar 1-2 tahun.

D. Gejala Asam Urat


Sarif (2012) mengatakan, gejala khas dari serangan arthritis asam
urat adalah serangan akut biasanya bersifat monoartikular (menyerang satu
sendi saja) dengan gejala pembengkaan, kemerahan, nyeri berat, panas dan
gangguan gerak sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut) yang
puncaknya kurang dari 24 jam, kesemutan dan linu, nyeri terutama malam
hari atau pagi hari saat bangun tidur, sendi yang terkena asam urat terlihat
bengkak, kemerahan, panas, dan nyeri luar biasa pada malam maupun pagi
hari. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal
ibu jari. Hampir pada semua kasus, lokasi arthritis terutama pada sendi
perifer dan jarang pada sendi sentral. Serangan yang terjadi mendadak atau
tiba-tiba, penderita mendadak terbangun karena sakit yang amat sangat. Jika
serangan ini datang penderita akan merasakan sangat kesakitan, walaupun
tubuh hanya terkena selimut atau bahkan hembusan angin.
E. Faktor Resiko Asam Urat
Faktor resiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat
adalah pola makan, kegemukan, dan suku bangsa. Didunia suku bangsa
yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia. Di
Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan paling tinggi
daerah Manado-Minahasa, karena kebiasaan atau pola makan ikan dan
mengonsumsi alkohol. Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat
urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan didalam
darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat.
Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam
darah (Indriawan dalam Sarif, 2012).
Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah
menjadi asam urat. Purin yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, udang,
cumi, kerang, kepiting, dan ikan teri. Jika hasil pemeriksaan laboraturium
kadar asam urat terlalu tinggi, kita perlu memperhatikan masalah makanan.
Makanan dan minuman yang selalu dikonsumsi apakah merupakan pemicu
asam urat. Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan
pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan
menurunkan berat badan. Asam urat tinggi dalam darah, tanpa kita sadari
akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan
tersumbat. Karena itu, orang dengan kadar asam urat tinggi harus berupaya
untuk diturunkan agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh
yang lain (Indriawan dalam Sarif, 2012).
F. Solusi Mengatasi Asam Urat
Terdapat 8 solusi mengatasi asam urat menurut Sarif, (2012) yaitu :
1. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal,
Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7
untuk pria.
2. Kontrol makanan yang dikonsumsi
3. Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat
membantu membuang purin yang ada dalam tubuh
4. Membatasi asupan purin atau rendah purin. Membatasi asupan purin
berarti juga mengurangi konsumsi makanan yang berprotein tinggi.
5. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan. Jumlah asupan energi harus
disesuikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi badan
dan berat badan.
6. Mengonsumsi lebih banyak kabohidrat. Jenis kabohidrat yang
dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat adalah kabohidrat
kompleks seperti nasi, singkong, roti, da ubi.
7. Mengurangi konsumsi lemak. Makanan yang mengandung lemak
tinggi seperti jeroan, seafood, makanan yang digoreng, makanan
bersantan, margarin, mentega, avokad, dan durian sebaiknya dihindari.
8. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Alkohol dapat
meningkatkan asam laktat plasma, asam laktat ini bisa menghambat
pengeluaran asam urat dari tubuh.
9. Peran keluarga, peran keluarga dapat dilihat dari kemampuan keluarga
dalam merawat lansia (Tamher dan Noorkarsiani, 2011).
10. Pemberian kompres jahe hangat untuk mengurangi nyeri pada
penderita asam urat

DAFTAR PUSTAKA
Misnadiarly, (2007). 100 Resep Sembuhkan Hipertensi, Obesitas dan Asam Urat. Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama
Sarif, L, O. (2012). Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Nuha Medika
Tamher, S., Noorkasiani. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Selemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai