Kes
Ns. Weslei Daeli, S.Kep, MKM
A. Landasan Hukum Penanganan Lanjut Usia:
1. Filsafat Negara/P4
2. Undang-undang Dasar 1945, pasal 27 ayat 2 dan pasal 34
3. Undang-undang No. 9 tahun 1960, tentang Pokok-Pokok
Kesehatan Bab I Pasal I ayat I
4. Undang-undang No 4 tahun 1965, tentang Pemberian Bantuan
Penghidupan Orang tua
5. Undang-undang No 5 tahun 1974, tentang Pokok-pokok
Pemerintah di Daerah
6. Undang-undang N0. 6 tahun 1974, tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Kesejahteraan Sosial
7. Keputusan Presiden RI No. 44 tahun 1974
8. Progran PBB tentang Lanjut Usia, anjuran Kongres
Internasional WINA tahun 1983
9. GBHN 1983/Pelita IV
10. Keputusan Menteri Sosial RI No. 44 tahun 1974, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Sosial Propinsi
11. Undang-undang No. 10 tahun 1992, tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
12. Undang-undang No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun
13. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
14. Ketetapan MPR No. II/MPR/1993 tentang GBHN
15. Keputusan Menteri Sosial RI No. 27 tahun 1995 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Sosial
16. Delapan jalur pemerataan dan pelayanan kesehatan
17. Hari Lanjut Usia Nasional yang dicanangkan oleh
Bapak Presiden tanggal 29 Mei 1996 di Semarang
18. Undang-undang Kesejahteraan No. 13 tahun 1998,
tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
19. Tahun Lanjut Usia Internasional tahun 1999
20. Sasaran WHO tahun 2000
B. Beberapa Alasan Timbulnya Perhatian Kepada Lansia:
1. Pensiunan dan masalah-masalahnya.
2. Kematian mendadak karena penyakit jantung dan stroke
3. Meningkatnya jumlah lansia
4. Pemerataan pelayanan kesehatan
5. Kewajiban Pemerintah terhadap orang cacat dan jompo
6. Perkembangan ilmu: Gerontologi, Geriatri
7. Program PBB
8. Konferensi Internasional di WINA tahun 1983
9. Kurangnya jumlah tempat tidur di RS
10. Mahalnya obat-obatan
11. Tahun Lanjut Usia Internasional 1 Oktober 1999
Depkes (1993 1b), dimaksudkan untuk memberi bantuan,
bimbingan, pengawasan, perlindungan dan pertolongan kpd
lansia scr individu maupun kelompok, spt dirumah/ling.
Klrg, panti werda maupun puskesmas, yang diberikan
perawat.
As.kep dasar yg diberikan, disesuaikan pd klmpk lansia: aktif
atau pasif:
1. Utk yg aktif: personal hygiene, kebersihan lingkungan,
makanan yg seusai dan kesegaran jasmani
2. Utk yang pasif: sama dengan yang aktif, hanya saja
membutuhkan bantuan penuh dari anggota klrg/petugas
A. Pendekatan Fisik
Perawatan fisik scr umum bagi lansia:
Lansia yg aktif
Lansia yg pasif
B. Pendekatan Psikis
“Tripple S” : Sabar, Simpatik dan Service
C. Pendekatan Sosial
D. Pendekatan Spiritual
1. Agar lansia dpt melakukan kegiatan sehari-hari scr mandiri dg:
a) Peningkatan kesehatan (health promotion)
b) Pencegahan penyakit
c) Pemeliharaan kesehatan shg memiliki ketenangan hidup dan
produktif sampai akhir hidup
2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yg usianya
tlh lanjut dg jalan perawatan dan pencegahan
3. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau
semangat hidup klien lansia (life support)
4. Menolong dan merawat klien lansia yang menderita penyakit atau
mengalami gangguan ttt (kronis maupun akut)
5. Merangsang para petugas kes. Utk dpt mengenal dan menegakkan
diagnosa yg tepat dan dini, bila mereka menjumpai suatu kelainan ttt.
6. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lansia yg
menderita suatu penyakit/gangguan, msh dpt mempertahankan
kebebasan yg maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara
kemandirian scr maksimal)
1. Peningkatan kesehatan (health promotion)
2. Pencegahan penyakit (preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum
Tujuan:
1. Menentukan kemampuan klien untuk
memelihara diri sendiri
2. Melengkapi dasar-dasar rencana perawatan
individu
3. Membantu menghindarkan bentuk dan
penandaan klien
4. Memberi waktu kepada klien untuk menjawab
Aspek pengkajian:
1. Fisik
A. Wawancara:
Pandangan lansia tentang kesehatnannya
Kegiatan yang mampu dilakukan lansia
Kegiatan lansia merawat diri sendiri
Kekuatan fisik lansia: otot, sendi, penglihatan, dan
pendengaran
Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, buang air
besar/kecil
Kebiasaan gerak badan/olah raga/senam lansia
Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna
dirasakan
Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan
kebiasaan dalam minum obat
Masalah-masalah seksual yang dirasakan
B. Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan dilakukan dg cara
ispeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi
Pendekatan :
a) Head to toe
b) Sistem tubuh
Apakah mengenal masalah-masalah utamanya.
Bagaimana sikapnya thd proses penuaan
Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak
Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan
Bagaimana mangatasi stres yang dialami
Apakah mudah dalam menyesuaikan diri
Apakah lansia sering mengalami kegagalan
Apakah harapan pada saat ini dan akan datang
Perlu dikaji juga mengenai fungsi kognitif: daya ingat, proses
fikir, alam perasaan, orientasi, dan kemampuan dalam
penyelesaian masalah.
Darimana sumber keuangan lansia
Apa saja kesibukan lansia dalam mengisi waktu luang
Dengan siapa dia tinggal
Kegiatan organisasi apa yang diikuti lansia
Bagaimana pandangan lansia thd lingkungannya
Berapa sering lansia berhubungan dengan orang lain di luar
rumah
Siapa saja yang biasa mengunjungi
Seberapa besar ketergantungannya
Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dg fasilitas
yang ada
Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai
dengan keyakinan agamanya
Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat
aktif dalam kegiatan keagamaan, misalnya
pengajian dan penyantunan anak yatim atau fakir
miskin
Bagaimana cara lansia menyelesaikan masalah,
apakah dengan berdoa
Apakah lansia terlihat sabar dan tawakal
1. Temperatur:
Mungkin hipotermi
Lebih teliti diperiksa di sublingual
2. Pulse:
Kecepatan, irama, volume
karotis, radialis, dll
3. Respirasi:
Kecepatan, irama, kedalaman
Tidak teraturnya pernafasan
4. Tekanan darah:
Saat berbaring, duduk, berdiri
Hipotensi akibat posisi tubuh