gerontik
NUR AFIFAH
132011133011
A1/A2020
KONSEP DASAR
KEPERAWATAN
GERONTIK
KEPERAWATAN GERONTIK
BATASAN LANSIA
1. Usia Pertengahan (Middle Age): 45-59 tahun
2. Usia Lanjut (Elderly): 60-74 tahun
3. Usia Lanjut Tua (Old): 75-90 tahun
4. Usia Sangat Tua (Very Old): > 90 tahun
KEMUNDURAN DAN MASALAH KESEHATAN
Kemunduran biologis (fisik): kulit mengendur dan wajah keriput, rambut kepala
beruban, gigi ompong, penglihatan dan pendengaran berkurang, mudah lelah
dan jatuh, gerakan lamban, gangguan gaya berjalan, sinkope-dizziness
Kemunduran kognitif: suka lupa, ingatan tidak berfungsi dengan baik,
disorientasi terhadap waktu, tempat dan orang, sulit menerima ide baru
Masalah Kesehatan
Mudah jatuh dan lelah Berat badan menurun
Kardiovaskuler: nyeri dada, sesak nafas Gangguan eliminasi urin
saat beraktivitas, palpitasi, edema kaki Gangguan penglihatan
Nyeri: pinggang, punggung, sendi pinggul Gangguan pendengaran
Keluhan pusing Gangguan tidur
Kesemutan pada anggota badan Mudah gatal
PERAN PERAWAT
Perubahan Biologik (Fisik): perawatan yang memperhatikan kesehatan
objektif, kebutuhan, kejadian yang dialami lansia, perubahan fisik pada organ
tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa dicapai dan dikembangkan, serta
penyakit yang dapat dicegah atau ditekan progresivitasnya.
Perubahan Sosial: perawat memberikan kesempatan berkumpul dengan
sesama usila. Mereka dapat bertukar cerita atau bertukar pikiran dan
memberikan kebahagiaan
Perubahan Psikologi: perawat yang memiliki kesabaran, ketelitian dan waktu
untuk menerima keluhan agar lansia puas. Perawat juga menciptakan
suasana aman, tenang dan membiarkan lansia melakukan kegiatan yang
disenangi sebatas kemampuannya. Perawat juga sebagai motivator untuk
mengurangi rasa putus asa akibat ketidak mampuannya.
TEORI PENUAAN
Teori “Genetik Clock”: penuaan karena adanya program jam genetik di nuclei
Teori error: penuaan karena menumpuknya kesalahan sepanjang kehidupan
sehingga terjadi kerusakan sel dan fungsi sel secara perlahan.
Teori Autoimun: penuaan karena penurunan fungsi sistem imun.
Teori Free Radical: penuaan karena kurang efektifnya fungsi kerja tubuh
yang dipengaruhi adanya berbagai radikal bebas dalam tubuh.
Wear Teori Biologi: peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan menyebabkan
kecepatan kerusakan jaringan dan melambatnya perbaikan sel jaringan
TEORI PENUAAN-PSIKOLOGIK
Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang merespon pada tugas
perkembangannya
Activity Theory: Lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif
dan mengikuti banyak kegiatan sosial.
Continuitas Theory: Kondisi tua merupakan kondisi yang selalu
terjadi dan secara berkesinambungan yang harus dihadapi oleh lanjut
usia.
Disanggement Theory: Dengan bertambahnya usia seseorangm maka
orang tersebut mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya
TEORI PENUAAN-Spiritual
Teori ini membahas tentang kemampuan spiritual setiap individu dengan
alam semesta dan arti sebuah kehidupan, percaya akan sang maha
pencipta, percaya akan kehidupan akhir, percaya akan hidup dan mati.
Sehingga akan menimbulkan rasa kepercayaan terhadap nilai spiritual
dan dapat dipercaya oleh orang lingkungan sekitar karna ketekunan
dalam beribadah dan pengetahuan akan spiritual.
Seorang individu yang lebih tua menemukan kebutuhan spiritual, maka
semakin dekat individu tersebut dengan akhir kehidupan.
DEMENSIA
Demensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan
memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-
hari maupun hubungan dengan orang sekitarnya.
Penderita demensia akan kesulitan mengingat waktu, orang, tempat dan
benda, menemukan dan menggunakan kata yang tepat dalam pemikiran abstrak,
mengontrol emosi, dan bisa mengalami perubahan kepribadian serta perubahan
masalah tingkah laku. Seseorang yang akan didiagnosa demensia bila dua atau
lebih fungsi otak, seperti ingatan dan keterampilan berbahasa menurun secara
signifikan tanpa disertai penurunan kesadaran
asuhan KEPERAWATAN
gerontik
Baca Selanjutnya
DIAGNOSIS INTERVENSI DAN EVALUASI
PENGKAJIAN
IMPLEMENTASI
pengkajian
Identitas pasien
Riwayat atau adanya factor resiko: riwayat keluarga tentang hipertensi, obat
pemicu hipertensi
Aktivitas/istirahat: kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton, frekuensi
jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
Integritas ego: perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria atau marah
kronik, faktor stress multiple
Makanan dan cairan: makanan tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol,
gulagula yang berwarna hitam, kandungan tinggi kalori, mual, muntah, perubahan
berat badan akhir-akhir ini (meningkat atau menurun)
Nyeri atau ketidak nyamanan: angina (penyakit arteri koroner), nyeri hilang timbul
pada tungkai, sakit kepala oksipital berat, nyeri abdomen.
pengkajian-PEMERIKSAAN FISIK
Sistem persyarafan: kesimetrisan raut wajah, tingkat kesadaran adanya
perubahan-perubahan dari otak, kebanyakan mempunyai daya ingatan menurun
atau melemah,
Mata: pergerakan mata, ketajaman penglihatan, dan ada tidaknya katarak. Pupil:
kesamaan, dilatasi
Ketajaman pendengaran: apakah menggunakan alat bantu dengar, tinnitus,
serumen telinga bagian luar, apakah ada nyeri/rasa sakit
Sistem kardiovaskuler: sirkulasi perifer (warna, kehangatan), auskultasi denyut
nadi apical, periksa pembengkakan vena jugularis, apakah ada keluhan pusing,
edema
Sistem gastrointestinal: status gizi, keadaan gigi, rahang dan rongga mulut,
auskultasi bising usus, palpasi apakah perut kembung ada pelebaran kolon, apakah
ada konstipasi, diare, dan inkontinensia alvi
pengkajian-PEMERIKSAAN FISIK
Sistem genitourinarius: warna dan bau urine, distensi kandung kemih, inkontinensia,
frekuensi, tekanan, desakan, pemasukan dan pengeluaran cairan. Rasa sakit saat
buang air kecil, kurang minat untuk melaksanakan hubungan seks, adanya
kecacatan sosial yang mengarah ke aktivitas seksual.
Sistem kulit/integumen: kulit (temperatur, tingkat kelembaban), keutuhan luka, luka
terbuka, robekan, perubahan pigmen, adanya jaringan parut, keadaan kuku,
keadaan rambut.
Sistem muskuloskeletal: kaku sendi, pengecilan otot, mengecilnya tendon, gerakan
sendi yang tidak adekuat, bergerak dengan atau tanpa bantuan/peralatan,
keterbatasan gerak, kekuatan otot, kemampuan melangkah atau berjalan,
kelumpuhan dan bungkuk
pengkajian
Perubahan Psikologis
Bagaimana sikap lansia terhadap proses penuaan?
Apakah dirinya merasa di butuhkan atau tidak?
Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan?
Bagaimana mengatasi stres yang di alami?
Apakah mudah dalam menyesuaikan diri?
Apakah lansia sering mengalami kegagalan?
Apakah harapan pada saat ini dan akan datang?
pengkajian
MORSE FALL SCALE ( MFS)/ SKALA JATUH DARI MORSE
Pertanyaan Skala Nilai Ket
Ya: 25
Ya: 15
Alat bantu jalan:
Kruk/tongkat/walker? 15
Berpegangan pada benda-benda di sekitar? 30
Terapi Intravena: apakah saat ini terpasang infus? Tidak: 0
Ya: 25
Gaya berjalan/cara berpindah:
pengkajian
MMSE (Mini Mental State Exam)
Pertanyaan Nilai Nilai
Maksimum Pasien
Orientasi
Registrasi
Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap jawaban benar. Hentikan setelah
5 jawaban atau disuruh mengeja terbalik kata "WAHYU" (nilai diberi pada 5
pengkajian
MMSE (Mini Mental State Exam)
Pertanyaan Nilai Nilai
Maksimum Pasien
Bahasa
Skor Total 30
erima Kasih
T
Referensi
Damanik, S. M. (2019). Modul Bahan Ajar Keperawatan Gerontik. Universitas Kristen Indonesia.
Feralisa, J. (2020). Perbedaan Kejadian Insomnia Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Terapi Air Hangat Pada Kaki Di Desa Legung Timur Dusun Bukabu Batang-Batang Sumenep
(Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Gresik).
Hermawan, L. (2021). ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
NYERI (KRONIS) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).
Supriadi dan Neni M. (2020). Modul Mata Kuliah Keperawatan Gerontik. Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
Oktatiana, R. S. (2020). Efektivitas CBT (Cognitive Behavioral Therapy) Terhadap Penurunan
Depresi Pada Lansia (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surabaya).