Anda di halaman 1dari 20

KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT

• Referensi Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia


lanjut)-Boedhi Darmojo
Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya – Siti
Maryam Global Health and Aging-WHO
efnolder/en/index.html Pembinaan KR bagi
lansia-BKKBN
Gerontologi dan Geriatri

• Gerontologi adalah suatu pendekatan ilmiah


dari berbagai aspek yang mempelajari seluruh
aspek penuaan, yaitu biologis, psikologis, sosial,
ekonomi, kesehatan, lingkungan dll
• (Depkes RI, 2001)Geriatri merupakan cabang
ilmu gerontologi yang mempelajari aspek
kesehatan lansia yang meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif
Kategori Lansia
• Usia Lanjut Seseorang yang telah mencapai usia 60
tahun / yang mengalami perubahan fisik, kejiwaan
dan sosial
• Klasifikasi usia lanjut (Depkes RI, 2003) : pra
senile/pra lanjut usia (45-59), lanjut usia (60- 69),
lanjut usia risiko tinggi (70 tahun keatas)
• Klasifikasi WHO : usia pertengahan (middle age : 45-
59), lanjut usia (elderly : 60-74), lanjut usia tua (old
age : 75-90), usia sangat tua (very old : lebih dari 90
tahun)
PENDAHULUAN
• Kemajuan suatu bangsa dilihat dari usia
harapan hidup penduduknya

• Ada peningkatan usia harapan hidupTimbul


masalah berkaitan dengan kesehatan
reproduksi usia lanjutPerlu upaya penanganan
permasalahan kesehatan reproduksi usia lanjut
Penyebab timbulnya masalah
pada usia lanjut
• Umur harapan hidup bertambah panjang
• Morbiditas meningkat
• Usia lanjut beban ganda yaitu mengidap penyakit
infeksi dan kronis
• Bertambahnya kerusakan yang terjadi yang diakibatkan
penyakit atau kecacatan menimbulkan ketergantungan
usia lanjut
• Faktor-faktor lain spt ; psikososial, lingkungan, kondisi
pemukiman dan pekerjaan, sosioekonomi
Lanjutan
• Masalah yang terjadi pada lansia
• Menopause : terjadi penurunan atau hilangnya estrogen
sehingga akan menyebabkan gangguan dan keluhan yang
mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menurunkan
kualitas hidupnya
• Andropause berkaitan dengan penurunan fungsi hormon
androgen dan testosteron
• Gangguan kesehatan yang timbul masa menopause yaitu
nyeri tulang dan sendi, nyeri waktu senggama, dementia,
insiden keganasan (prostat, cervik, mamae), penyakit
jantung koroner, impotensi
Kemunduran Fungsi Organ Reproduksi
• Terhentinya produksi hormon estrogen,
genitalia interna dan eksterna mengalami atrofi
• Vagina mengalami kontraktur, panjang dan
lebar mengalami pengecilan
• Uterus mengalami atrofi setelah klimakterium
• Setelah menopause ovarium mengecil dan
keriput
KLIMAKTERIUM
• Klimakterium adalah masa peralihan antara masa
reproduksi ke masa senium
• Masa klimakterium sebelum menopause/pramenopause
dan sesudah menopause/pasca menopause
• Perubahan fisik : penurunan hormon estrogen, terhentinya
fungsi ovarium, haid tidak teratur, rahim mengecil
• Perubahan psikologis :cemas. Gelisah, mudah tersinggung,
takut tanpa sebab, susah tidur, mudah lelah, berdebar-
debar
Menopause
• Menopause adalah waktu terhentinya siklus haid
secara alamiah
• Usia menopause wanita Indonesia rata-rata 49 tahun
(rentang tahun)
• Semakin dini menarke terjadi makin lambat
menopause terjadi
• Perubahan saat menopause : perubahan organ
reproduksi, perubahan fungsi reproduksi, perubahan
kejiwaan
Gejala Menopause
• Gangguan neurovegetatif (gejolak panas) : keringat banyak,
kedinginan, sakit kepala, berdebar-debar, susah bernafas,
rasa panas di dada dan menjalar ke wajah/hot flush
• Gangguan psikis : depresi, kurang PD, mudah tersinggung,
sulit berkonsentrasi, menurun daya ingat, kehilangan gairah
seksual, murung, cemas, merasa tidak berharga, sulit
mengambil keputusan
• Gangguan organik : infark jantung, osteoporosis, infeksi
• Gangguan siklus menstruasi
Persiapan Menopause
• Memenuhi makanan bergizi Mengurangi
stress
• Menghentikan kebiasaan merokok dan
minuman beralkohol
• Berolahraga secara terukur dan teratur
• Mendapat dukungan keluargaPemeriksaan
kesehatan secara berkala
Senium
• Masa senium telah terjadi keseimbangan
hormonal baru. Pada masa ini tidak ada lagi
gangguan vegetatif maupun psikologis.
Kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan
fisik
ANDROPAUSE
• Penurunan fungsi reproduksi akibat
penurunan hormon testosteron , androgen,
hormon pertumbuhan, melatonin
(kemunduran secara bertahap)
• Dampaknya : keluhan seksual, kekuatan otot
menurun (perubahan fisiologis tdk terlihat)
• OsteoporosisKepikunan/demensia tipe
alzheimer
Cara menilai andropause
• Penurunan libido-impotensi Kekurangan tenaga/lemah
• Penurunan kekuatan/ketahanan otot (kaku pada otot,
sendi dan tulang)
• Mudah tersinggung Daya konsentrasi terganggu Sedih
atau sering marah tanpa alasan yang jelas Berkurangnya
kemampuan ereksi
• Mudah letih, lesu dan lemah, Penurunan massa tulang
• Rambut rontok, kulit kering
Seksualitas pada Lansia
• Tidak berarti menghentikan aktivitas seksual, hanya
saja keinginan keinginan untuk melakukan mulai
menurun
• Perlunya dipahami konsep seksualitas dalam :
mengelola nafsu seksual, hubungan seksual dengan
melakukan Aktivitas seksual yang tdk selalu berakhir
pada hubungan intim
• Hub seksual memakai jelly (pelicin), terapi hormon
estrogen bagi lansia wanita
• Penelitian (kinsey)97 % lansia pria dan 93% wanita
(diatas 50 tahun) menyatakan masih aktif secara
seksual94% lansia pria dan 84% lansia wanita (diatas
60 tahun) menyatakan masih aktif berhubungan
seksual
• Laki-laki kalangan bawah (ekonomi kurang) lebih
banyak yang melakukan pelecehan seksual
dibanding dari kalangan ekonomi yang lebih baik
(kinsey dalam suparto, 2001)
Penanganan Gangguan Seksual
• Konseling
• Diet seimbang
• Terapi hormonal
Kebijakan Kesehatan Reproduksi
Usia Lanjut
• Meningkatkan dan memperkuat peran keluarga dan masyarakat
dalam penyelenggaraan upaya KR usia lanjut dan menjalin
kemitraan dengan LSM, dunia usaha secara berkesinambungan
• Meningkatkan koordinasi dan integrasi pusat maupun daerah
yang mendukung KR usia lanjut
• Membangun serta mengembangkan sistem jaminan dan
bantuan sosial agar usia lanjut dapat mengakses pelayanan KR
• Meningkatkan dan memantapkan peran kelembagaan dalam KR
yang mendukung peningkatan kualitas hidup usia lanjut
Strategi Kesehatan Reproduksi
usia lanjut
• Melakukan advokasi, sosialisasi untuk membangun kemitraan
dalam upaya KR usia lanjut
• Mendorong dan menumbuhkembangkan partisipasi dan peran
serta keluarga dan masyarakat dalam pelayanan KR usia lanjut
• Peningkatan profesionalisme dan kinerja tenaga serta
penerapan kendali mutu pelayanan
• Membangun sistem pelayanan KR usia lanjut
• Melakukan survei/peneliian untuk mengetahui permasalahan
KR usia lanjut dan tindak lanjutnya untuk memantapkan
pelayanan KR usia lanjut

Anda mungkin juga menyukai