Anda di halaman 1dari 25

Kesehatan

Reproduksi Lansia
Pengertian

Pengertian Lansia
• UsiaLanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada
daur kehidupan manusia.
• Menurut WHO, Lansia adalah orang yang telah memasuki usia
60 tahun keatas.
Pengerian Kespro Lansia
• Kespro Lansia meliputi kesehatan fisik dan mental setiap
individu sepanjang siklus kehidupannya sehingga pemeliharaan
kesehatan pasca reproduksi juga perlu mendapatkan perhatian.
Klasifikasi Usia Lansia
Menurut WHO, lansia terbagi 4 :
1. Usia Pertengahan (Middle Age) : 35-59 tahun
2. Lanjut Usia (Elderly) : 60-74 Tahun
3. Lanjut Usia Tua (Old) : 75-90 Tahun
4. Sangat Tua (Very Old) : >90 Tahun
Perubahan Fisik,
Psikologis, Sosial, dan
Seksual pada Lansia
FISIK
• Sistem Pernapasan : Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga volume
udara inspirasi berkurang, sehingga pernafasan cepat dan dangkal.
• Sistem Persyarafan : Lambat dalam merespon dan waktu untuk berpikir, mengecilnya
syaraf panca indera.
• Sistem Penglihatan : Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar
dan luas pandang berkurang.
• Sistem Pendengaran : Presbiakusis (gangguan pada pendengaran), penumpukan
serumen
• Sistem Cardiovaskuler : Katub jantung menebal dan menjadi kaku, kehilangan
elastisitas pembuluh darah.
• Sistem Genito Urinaria : Otot kandung kemih menjadi lemah, kapasitasnya menurun
sampai 200 ml menyebabkan frekuensi BAK meningkat, Pembesaran prostat ± 75 %
dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun. Atropi vulva. Vagina, sekret berkurang.
FISIK
• Sistem Endokrin : Produksi hampir semua hormon menurun. Menurunnya sekresi
hormon gonad : progesteron, estrogen, testosteron.
• Sistem Pencernaan : Peristaltik lemah & biasanya timbul konstipasi, Indera
pengecap menurun, kehilangan gigi.
• Sistem Muskoloskeletal : Otot menjadi kaku, tulang menjadi keropos, resiko fraktur
serta rapuh.
• Sistem Kulit : Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak. Kelenjar keringat
mulai tak bekerja dengan baik. Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat
menurunnya aliran darah dan menurunnya sel-sel yang meproduksi pigmen.
• Sistem Reproduksi : selaput lendir vagina menurun/kering, menciutnya ovarium
dan uterus, atropi payudara. Testis masih dapat memproduksi meskipun adanya
penurunan secara berangsur berangsur.
PSIKOLOGIS
• Ingatan Menurun
• Kecemasan

Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme


pertahanann diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila
menghadapi sesuatu yang mengancam dan berbahaya.
• Mudah Tersinggung
Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-
orang di sekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku tersebut
dipersepsikan sebagai menyinggung proses penerimaan yang sedang
terjadi dalam dirinya.
• Stress
SOSIAL

• Umumnya lansia banyak yang melepaskan partisipasi sosial


mereka terkait dengan baik buruknya kondisi fisik, psikologis
dan social mereka.
• Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan,
gerak fisik dan sebagainya maka muncul gangguan dalam
sosialnya.
• Namun tidak sedikit pula lansia yang aktif dalam kegiatan
sosial karena sudah tidak memiliki kewajiban pekerjaan
(pensiun) serta memiliki banyak waktu senggang yang para
lansia isi dengan kegiatan sosial yang menyenangkan.
SEKSUAL
1. Wanita :          
• Penurunan Sekresi estrogen setelah menopause
• Hilangnya kelenturan/elastisitas jaringan payudara
• Cerviks yang menyusut ukurannya
• Dinding vagina atropi ukurannya memendek
• Berkurangnya pelumas vagina
• Matinya steroid seks secara tidak Iangsung mempengaruhi aktivitas seks
• Perubahan“ageing” meliputi penipisan bulu kemaluan, penyusutan bibir
kemaluan, penipisan selaput lendir vagina dan kelemahan utot perinael
SEKSUAL
2. Pria :
• Produksitestoteron menurun secara bertahap. Penurunan ini mungkin
juga akan menurunkan hasrat dan kesejahteraan
• Kelenjar prostat biasanya membesar
• Responseksual terutama fase penggairahan, menjadi lambat dan ereksi
yang sempurna mungkin juga tertunda.
• Fase orgasme, lebih singkat dengan ejakulasi yang tanpa disadari.
• Kemampuan ereksi kembali setelah ejakulasi semakin panjang
• Ereksi pagi hari (morning erection) juga semakin jarang terjadi.
Pemenuhan Kebutuhan
Lansia
Menurut Tody Lolenoh
A. Kebutuhan utama :
1. Kebutuhan fisiologis/biologis seperti makanan bergizi, seksual, pakaian, tempat
berteduh.
2. Kebutuhan ekonomi berupa penghasilan yang memadai,
3. Kebutuhan kesehatan fisik, mental, perawatan, pengobatan.
4. Kebutuhan Psikologis

B. Kebutuhan Sekunder
5. Melakukan aktivitas,
6. Mengisi waktu luang,
7. Perlindungan hukum,
8. Partisipasi dalam kegiatan masyarakat,
9. Kebutuhan spiritual
Menurut Maslow :

• Kebutuhan Fisiologis (Oksien, air, makan, minum,


pakaian, seksual)
• Kebutuhan Akan Rasa Aman
• Kebutuhan Akan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang
• Kebutuhan Akan Penghargaan
• Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
Masalah Lansia dan
Mengatasinya
Masalah Seksual Lansia Pria dan Mengatasinya
1. Impotensi atau Disfungsi Ereksi (DE)
Terapi impotensi atau disfungsi ereksi pada pria lansia
1. Phosphodiesterase-5 (PDE5) inhibitorObat ini berpotensi untuk mendorong
terjadinya ereksi karena menghambat PDE5
2. Obat sildenafil sitrat (Viagra)
3. HRT (Hormon Replacement Therapy)
Testosteron oral sebaiknya dihidari karena kemungkinan toksik hepatik pada
penggunaan jangka lama.
2. Andropause (klimakterium laki-laki)
Terapi yang dapat diberikan pada andropause yaitu dengan testosterone replacement
therapy baik secara injeksi maupun oral.
Masalah Seksual Lansia Wanita dan Mengatasinya

1. Klimakterium Pada Wanita Lansia


• Menstruasi tidak lancar atau tidak teraturKemurungan
• Mudah tersinggung/ mudah marah
• Haid banyak ataupun sangat sedikit
• Sakit kepala terus menerus
• Berkeringat

• Neuralgia

• Tertekan

2. Menopause
Cara Mengatasi Masalah Seksual Lansia Wanita :
• Penggunaanbahan makanan yang mengandung fito-
estrogen seperti kedelai( tahu, tempe, kecap),
papaya dan semanggi merah
• Penggunaan bahan makanan sumber kalsium
• Menghindarimakanan yang banyak mengandung
lemak, kopi dan alkohol.
• Hormon Replacement Teraphy.
Masalah-masalah Lansia dan Mengatasinya
• Fisik dan Fungsi Tubuh
1. Sistem Urinaria : Retensi Urin
2. Sistem Pancaindra
3. Demensia
4. Osteoporosis
5. Reproduksi dan Seksual
6. Gangguan pencernaan
7. Gangguan Sistem Kulit
• Sosial : Merasa terasingkan dan tidak dibutuhkan lagi
• Psikologis : Depresi, skizofenia, gangguan delusi, gangguan kecemasan, dan
gangguan tidur
PELAYANAN KESEHATAN PADA
LANSIA
Kebijakan Kesehatan Reproduksi Usia Lanjut :
1. Meningkatkan dan memperkuat peran keluarga dan masyarakat dalam
penyelenggaraan upaya Kesehatan Reproduksi usia lanjut dan menjalin
kemitraan dengan LSM, dunia usaha secara berkesinambungan
2. Meningkatkan koordinasi dan integrasi pusat maupun daerah yang mendukung
Kesehatan Reproduksi usia lanjut
3. Membangun serta mengembangkan sistem jaminan dan bantuan sosial agar
usia lanjut dapat mengakses pelayanan Kesehatan Reproduksi
4. Meningkatkan dan memantapkan peran kelembagaan dalam Kesehatan
Reproduksi yang mendukung peningkatan kualitas hidup usia lanjut
PELAYANAN KESEHATAN PADA
LANSIA
Strategi Kesehatan Reproduksi usia lanjut
• Melakukan advokasi, sosialisasi untuk membangunkemitraan dalam upaya
Kesehatan Reproduksi usia lanjut
• Mendorong dan menumbuh kembangkan partisipasi dan peran serta
keluarga dan masyarakat dalam pelayanan Kesehatan Reproduksi usia lanjut
• Peningkatan profesionalisme dan kinerja tenaga serta penerapan kendali
mutu pelayanan
• Membangun sistem pelayanan Kesehatan Reproduksi usia lanjut
• Melakukan survei/peneliian untuk mengetahui permasalahan Kesehatan
Reproduksi usia lanjut
• Melakukan tindak lanjutnya untuk memantapkan pelayanan Kesehatan
Reproduksi usia
PELAYANAN KESEHATAN PADA
LANSIA
Strategi merawat organ reproduksi wanita usia lanjut Adapun beberapa langkah yang bisa
dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita usia lanjut adalah sebagai berikut
1. Bersihkan bagian luar alat kelamin wanita setelah buang air kecil atau air besar, dengan
menggunakan air bersih, dan tidak menggunakan sabun atau shower gel. Hal ini
menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit sekitar kelamin.
2. Ganti pembalut sering mungkin bila vagina ada infeksi karena dapat merupakan media
untuk perkembangbiakan kuman penyakit.
3. Hindari memasukkan jari ke dalam alat kelamin wanita dengan tujuan membersihkan
bagian dalam. Hal ini dapat menghilangkan bakteri loctobacil: yang berguna bagi alat
kelamin Wanita
PELAYANAN KESEHATAN PADA
LANSIA
4. Sebelum dan sesudah berhubungan Suami Istri, bersahkan. alat kelamin dengan air bersih
Untuk menghindari infeksi kandung kemih dan menjaga Kesehatan pasien lakukan buang
kecil setelah 30 menit.
5. Apabila pasien mengalami keputihan, seringlah untuk berganti celana dalam atau gunakan
panty liner agar lebih nyaman. Keputihan normal biasanya terjadi ketika gairah seksual
meningkat, dan klimakterik (masa setelah menopause). Apabila keputihan terjadi terus
menerus segera lakukan pemeriksaan kedokter, untuk mendapatkan penanganan medis.,
6. Hindari terlalu sering mencukur bulu kemaluan, karena dapat memicu infeksi.
7. Wanita tidak membutuhkan produk atau obat perawatan alat kelamin, kecuali untuk
mengobati infeksi dan keputihan abnormal. Jadi apabila tidak mengalami keluhan
keputihan atau gejala infeksi, sebaiknya jangan gunakan produk pembersih yang banyak
beredar di pasaran. Perawatan alat kelamin cukup dengan air bersih atau air sedikit hangat.
PELAYANAN KESEHATAN PADA
LANSIA
Secara umum pelayanan kesehatan pada lansia dapat dibagi menjadi atas:

1. Pelayanan kesehatan lansia berbasis rumah sakit (Hospital Based Geriatric Service)

2. Pelayanan kesehatan lansia di masyarakat (Community BasedGeriatric Service). Peran


Puskesmas sebagai institusi yang berada di sekitar tempat tinggal lansia dapat membentuk
kelompok-kelompok lansia sehingga pelayanan kesehatannya terorganisir sehingga lebih mudah
dilaksanakan baik promotif, preventif, kuratif atau rehabilitative seperti kegiatan posyandu
lansia
Jenis-jenis pelayanan kesehatan yang sering dilaksanakan di kelompok lansia
meliputi :

a) Pemeriksaan fisik dengan bimbingan makanan sehat.

b) Pemantapan kondisi mental sehingga perasaan mereka dapat terkendali

c) Bimbingan bagaimana menurunkan emosional.


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai