Anda di halaman 1dari 10

TUGAS UAS PSIKOLOGI KOMUNITAS

REVIEW JURNAL : PSIKOLOGI KOMUNITAS TENTANG


MENTAL HEALTH PADA IBU HAMIL DAN IBU NIFAS

DOSEN: DHITA KRIS, S.ST., M.Kes

ISHOLU NI”MATUL JANAH


NIM:202206001066

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2023
Reviewer: Isholu Ni’matul Janah
Tanggal: 6 Juli 2023

REVIEW JURNAL 1
Judul Depresi dan Kesejahteraan Spiritual pada Ibu Hamil Risiko Tinggi
Jurnal Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Volume & Halaman Vol. 8, No. 2, 145-153
Tahun 2018
Penulis Fitrias Putri Handayani, Endang Fourianalistyawati
Abstrak Abstrak atau bagian Pendahuluan yang disajikan penulis
menggunakan Bahasa inggris dan bahasa indonesia. Secara
keseluruhan isi dari abstrak atau bagian pendahuluan ini langsung
menuju ke topic bahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yang
menurut saya pembaca menjadi mudah memahami jurnal ini.
Pengantar Didalam pendahuluan, penulis menegaskan bahwa banyak
perubahan yang terjadi saat kehamilan, mulai dari kondisi fisik
maupun psikososial karena pertumbuhan dan perkembangan alat
reproduksi dan janin. (Fourianalistyawati, 2018). Perubahan ini
dapat menimbulkan beberapa rasa sakit atau nyeri pada ibu hamil
(Triwulandari & Fourianalistyawati, 2017) Selain kehamilan normal,
ada juga yang disebut dengan kehamilan risiko tinggi (KRT).
Kehamilan risiko tinggi adalah kondisi kehamilan yang
menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar
terhadap ibu maupun janin yang dikandung (Manuaba, 2007).
Indonesia merupakan salah satu dari negara-negara dengan angka
kematian ibu hamil yang cukup tinggi. Angka kematian ibu paling
tinggi disebabkan oleh kasus perdarahan (28%) dan hipertensi dalam
kehamilan (24%) (Kemenkes RI, 2014). Beberapa penyebab
kematian ibu hamil sekaligus merupakan faktor dari kehamilan
risiko tinggi. selain persoalan fisik, aspek psikologis juga dapat
memengaruhi kondisi kehamilan ibu. Kehamilan merupakan krisis
maturasi yang dapat menimbulkan stres pada setiap ibu (Susanti,
2006). Jika krisis tersebut dapat ditanggulangi, maka seorang ibu
menjadi siap untuk memasuki fase baru, yaitu mengemban tanggung
jawab dan merawat kehamilannya. Konsep diri pun berubah,
menyiapkan peran baru dan menjadi orang tua (Susanti, 2006).
Namun, jika berbagai perubahan yang dialami ibu hamil tidak
behasil diatasi, maka masalah psikologis dapat muncul. Jika tidak
mampu diatasi, perubahan-perubahan tersebut dapat mengakibatkan
timbulnya masalah psikologis yang serius, seperti stres, kecemasan
dan depresi (Kingston, Tough, & Whitfield, 2012).
Banyak faktor yang terkait dengan depresi ibu hamil. Selain kondisi
sosial, ekonomi, dan psikologis, spiritualitas juga memiliki kaitan
dengan depresi ibu hamil. Hasil penelitian Maselko, Gilman, dan
Buka (2008) menunjukkan bahwa tingkat spiritualitas yang tinggi
dapat mengurangi 30% gejala depresi. Hasil dari penelitian
Chairunnisa dan Fourianalistyawati (2017) juga menunjukkan bahwa
spiritualitas dapat menurunkan depresi pada ibu hamil. Hal ini terjadi
karena spiritualitas dapat memberikan kekuatan psikologis (Price,
2007). Spiritualitas memiliki hubungan yang positif dengan
kesejahteraan psikologis individu (Fourianalistyawati, 2017)
Spiritualitas yang tinggi juga berpengaruh signifikan terhadap
dukungan sosial yang baik, keberhargaan diri yang tinggi dan dapat
mengurangi masalah psikososial pada ibu hamil risiko tinggi (Jesse
& Reed, 2006). Hasil penelitian Bowen, Baetz, dan D’Arcy (2006)
bahkan menunjukkan bahwa spiritualitas sebagian subjek studi
mereka meningkat pada saat timbul gejala depresi. Beberapa hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa depresi berkaitan dengan
spiritualitas. Dalam hal ini, konsep spiritualitas dalam penelitian-
penelitian tersebut umumnya merujuk pada kesehatan spiritual
(spiritual health) atau kesejahteraan spiritual (Moodley, 2008).
Pada paragraf terakhir penulis menjelaskan bahwa Spiritualitas
merupakan salah satu aspek yang dapat memengaruhi depresi ibu
dengan kehamilan risiko tinggi. Keadaan kesejahteraan spritual ibu
hamil dengan risiko kehamilan tinggi berkaitan dengan kemungkinan
depresi yang mereka alami dan kemampuan dalam mengatasi
kondisi tersebut
Pada latar belakang ini sudah mengerucut pada rumusan masalah
yaitu apakah ada hubungan antara depresi dengan kesejahteraan
spiritual pada ibu hamil yang memiliki risiko kehamilan tinggi.
Metode penelitian Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional
untuk menguji hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y) Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah
depresi, sedangkan variabel terikatnya (dependen) adalah
kesejahteraan spiritual
Sampel: Sampel pada penelitian ini berjumlah 89 partisipan ibu
hamil resiko tinggi yang berada di wilayah Jakarta Timur. Dengan
menggunakan teknik non probability sampling dan accidental
sampling
Teknik pengumpulan data: Depresi diukur menggunakan CESDR
(Center For Epidemiological StudiesDepression Scale Revised) yang
telah diadaptasi.. Semakin tinggi skor yang didapatkan subjek, maka
semakin tinggi depresi seseorang. Sebaliknya, semakin rendah skor
yang didapatkan subjek, maka semakin rendah tingkat depresinya.
Variabel kesejahteraan spiritual diukur dengan skala hasil adaptasi
spiritual well-being questionnaire (SWBQ) yang dikembangkan oleh
Gomez dan Fisher (2005).
Dalam penelitian ini, digunakan teknik analisis korelasi product
moment dari Pearson dengan bantuan SPSS.
Pada bagian ini metode yang digunakan tepat untuk menjawab
tujuan penelitian, dan pengolahan data yang digunakan sesuai dengan
metode penelitian
Hasil dan pembahasan Hasil penelitian ini adalah bahwa kehamilan risiko tinggi berkaitan
dengan emosi negatif seperti kecemasan atau depresi akibat kondisi
negatif yang dialaminya. Kesejahteraan spiritual yang mereka miliki
berperan penting dalam membantu mengatasi emosi negatif tersebut.
Semakin baik kesejahteraan spiritual para ibu hamil risiko tinggi,
semakin besar peluang mereka untuk dapat mengatasi gejala depresi.
Sebaliknya, jika kesejahteraan spiritualnya rendah, maka mereka
akan lebih sulit menangani emosi negatif tersebut.
Jurnal ini sudah sangat baik yang dimana munculkan variabel-
Dalam hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan sudah
memunculkan variabel-variabel yang dianggap penting. Jumlah Tabel
memenuhi sistematika penulisan. Bentuk tabel terbuka dengan
kepala tabel dan penjelasan tabel yang jelas. Penjelasan secara
padat/konkrit sehingga penjelasan mudah difahami oleh pembaca.
Simpulan dan saran Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara depresi
dengan kesejahteraan spiritual pada ibu hamil risiko tinggi. Depresi
memiliki korelasi negatif yang signifikan dengan kesejahteraan
spiritual. Artinya, semakin tinggi depresi individu, kesejahteraan
spiritualnya juga akan semakin rendah. Sebaliknya, semakin rendah
depresinya, maka akan semakin tinggi kesejahteraan spiritualnya.
Kekuatan hubungan atau korelasi pada penelitian ini menunjukkan
level sedang. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan sebanyak 80%
dari ibu hamil risiko tinggi yang menjadi subjek penelitian ini tidak
menunjukkan adanya gejala depresi dan 67% dari total jumlah subjek
memiliki kesejahteraan spiritualitas dalam kategori sedang.
Saran:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
depresi dengan kesejahteraan spiritual pada ibu hamil risiko tinggi.
Diharapkan praktisi medis seperti psikiater atau psikolog agar dapat
memberikan intervensi untuk ibu hamil yang memiliki risiko
kehamilan tinggi terkait dengan cara mengatasi depresi dan
meningkatkan kesejahteraan spiritualnya
Kekuatan penelitian 1. Teori dan model analisis yang diguakan tepat
2. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud
dan tujuannya oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan
mudah dipahami
3. penulis detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam
melakukan penelitiannya.
Kelemahan penelitian 1. Dalam penelitian ini judul penelitian masih ambigu,
Seharusnya menggunakan judul penelitian Hubungan depresi
dan kesejahteraan spiritual pada ibu hamil resiko tinggi.. dan
seharusnya duicantumkan tempat penelitian
2. Dalam abstrac penelitian tidak memunculkan latar belakang
dilakukannya penelitian seharusnya ada penjelasan singkat
tentang latar belakang sehingga dari ringkasan pembaca sudah
mengetahui gambaran latar belakang mengapa dilakukannya
penelitian.
3. Dalam penelitian ini tidak memunculkan populasi sampel dan
Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
accidental sampling, hal ini lah yang dapat menjadi salah satu
penyebab tidak ditemukannya hubungan yang signifikan
antara data demografis dengan depresi dan kesejahteraan
spiritual. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan
metode pengambilan sampel yang lebih sistematik, agar lebih
terstruktur dan lebih merata dalam pembagian sampel.
4. Dalam penulisan hasil penelitian penempatan tabel harap
diperhatikan. Didalam penelitian masih belum pas antara tabel
dan penjelasasnnya. Penjelasan tabel pertama belum selesai
sudah muncul tabel 2. Seharusnya misalkan tabel 1 dan
penjelasan diselesaikan an selanjutnya baru tabel 2 lalu
penjelasan agar pembaca tidak bingung dalam membaca tabel
dan penjelasannya.

RIVIEW JURNAL 2

Judul Faktor Determinan yang Mempengaruhi Kejadian Post Partum Blues


pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Ibuh Kota Payakumbuh
Jurnal Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Volume & Halaman Vol 10 No.2, 537-545
Tahun 2019
Penulis Debby Yolanda
Abstrak Abstrak atau bagian Pendahuluan yang disajikan penulis
menggunakan Bahasa inggris dan bahasa indonesia. Secara
keseluruhan isi dari abstrak atau bagian pendahuluan ini langsung
menuju ke topic bahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yang
menurut saya pembaca menjadi mudah memahami jurnal ini. Dan
sudah terdapat komponen yang lengkap yaitu latar belakang, tujuan,
metode, hasil dan simpulan penelitian serta kata kunci.
Pengantar Didalam pendahuluan, penulis menegaskan bahwa
Masa sesudah persalinan akan membawa perubahan yang sangat
besar bagi seorang ibu, di samping perubahan fisik juga terjadi
perubahan pada kondisi psikologis (Kurniasari, 2015). Pada
umumnya ibu post partum hanya mendapat pemenuhan kebutuhan
fisiologisnya saja sementara kebutuhan psikologisnya tidak
terpenuhi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap penurunan kondisi
psikologis ibu post partum disebut dengan istilah post partum blues.
Post partum blues disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor
biologis dan faktor psikososial. Faktor biologis meliputi faktor
hormonal, faktor kelelahan fisik, dan faktor kesehatan ibu nifas.
Faktor psikososial meliputi usia ibu, status paritas, pendidikan ibu
nifas, pekerjaan, pendapatan, dukungan suami dan keluarga dan
status kehamilan (Restyana,2014). Menurut penelitian Rahmawati
(2016) post partum blues lebih banyak dialami oleh kurang dari 20
tahun, karena masih rawan untuk merawat anak sehingga mengalami
kesulitan sendiri dalam beradaptasi. Pada penelitian lain yang
dilakukan oleh Susanti (2016) didapatkan hasil 58,82% ibu
mengalami post partum blues disebabkan oleh status kehamilannya
yang tidak diinginkan. Hal ini disebabkan karena akan menimbulkan
perasaan penolakan terhadap peran baru sebagai seorang ibu. Pada
faktor dukungan suami dan keluarga didapatkan hasil 64,67%.
Dukungan suami dan keluarga merupakan strategi coping yang
penting dalam pencegahan stress pada ibu nifas. Karena membangun
suasana positif yang memberikan kekuatan sendiri kepada ibu dalam
menghadapi peran barunya.
Pada latar belakang ini sudah mengerucut pada rumusan masalah
yaitu untuk mengetahui faktor determinan yang mempengaruhi
kejadian post partum blues pada ibu nifas di wilayah kerja
Puskesmas Ibuh Kota Payakumbuh tahun 2019.
Metode penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif korelatif dengan
pendekatan Cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Ibuh Kota Payakumbuh tahun 2019. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan hari kedua sampai
hari ketujuh. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
dengan teknik concecutive sampling dengan jumlah 35 sampel.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
yang ditujukan kepada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Ibuh
Kota Payakumbuh berupa kuesioner EPDS (Edinburgh Postnatal
Depression Scale) (Machmudah,2015).
Pada bagian ini metode yang digunakan tepat untuk menjawab
tujuan penelitian, dan pengolahan data yang digunakan sesuai dengan
metode penelitian
Hasil dan pembahasan Hasil penelitian ini adalah bahwa Hasil analisis bivariat didapatkan
tiga variabel independen yang berhubungan dengan variable
dependen yaitu usia, pekerjaan dan status kehamilan. Hasil analisis
multivariat didapatkan bahwa faktor determinan yang mempengaruhi
kejadian post partum blues adalah status kehamilan dengan nilai OR
20,598.
Jurnal ini sudah sangat baik yang dimana munculkan variabel-
Dalam hasil penelitian sudah disajikan dalam bentuk tabel dan sudah
memunculkan variabel-variabel yang dianggap penting. Jumlah Tabel
memenuhi sistematika penulisan. Bentuk tabel terbuka dengan
kepala tabel dan penjelasan tabel yang jelas. Penjelasan secara
padat/konkrit melalui beberapa cara analisis sehingga penjelasan
mudah difahami oleh pembaca.
Simpulan Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang kehamilannya
tidak diinginkan akan lebih mudah untuk mengalami kejadian post
partum blues dibandingkan ibu nifas yang kehamilannya diinginkan,
karena kehamilan yang tidak diinginkan akan menimbulkan perasaan
penolakan terhadap peran baru sebagai seorang ibu.
Dalam simpulan sudah menjawab tujuan penelitian dan menjelaskan
satu faktor yang tegas menentukan sifatnya dalam satu relasi sebab
akibat. Dapat dilihat bahwa kesimpulan yang dituliskan cukup jelas
dan padat.
Kekuatan penelitian 1. Judul penelitian sudah memunculkan tempat penelitian
2. Teori dan model analisis yang digunakan tepat
3. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud
dan tujuannya oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan
mudah dipahami
4. Penulis detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam
melakukan penelitiannya.
Kelemahan penelitian 1. Dalam penulisan masih banyak kesalahan penulisan kata yang
tidak sesuai dengan EYD dan ada beberapa kalimat yang ambigu
difahami.
2. Dalam jurnal ini belum memunculkan saran untuk penelitian
selnjutnya. Akan lebih bagus jika dapat memuat saran yang
bermanfaat bagi peneliti selanjutnya.
3. Lebih memperbaiki tanda baca, spasi, dan simbol-simbol

Anda mungkin juga menyukai