Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DAN DUKUNGAN

KELUARGA TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG


PERSALINAN

PENDAHULUAN

Proses persalinan merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan


kecemasan. Menurut Aprisandityas dan Elfida (2011) yang mengungkapkan
bahwa semakin mendekati persalinan, seorang ibu mulai merasakan berbagai
bentuk kecemasan, baik itu kecemasan pada dirinya untuk menghadapi proses
persalinan, ataupun kecemasan terhadap calon bayi yang akan dilahirkannya.
Persalinan ini sendiri sering menjadi ancaman bagi setiap ibu hamil dikarenakan
kemungkinan komplikasi saat persalinan itu sangat besar.

Islam mengajarkan hendaknya memperbanyak do’a karena doa merupakan


aktifitas yang harus terus menerus dilakukan kapanpun dan dimanapun dengan
tujuan, agar Allah memberikan kekuatan dan kemudahan dalam mengahadapi
masa-masa persalinan yang mental yang kuat, juga dengan do’a ibu hamil
memohon kepada Allah agar janin yang ada dalam kandungannya selamat.

Maimunah dan Retnowati (2011) menjelaskan faktor-faktor yang dapat


mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil adalah kurangnya informasi mengenai
penyakit, dukungan keluarga, stres dari lingkungan, kemampuan penguasaan
kehamilan, informasi tentang pengalaman persalinan yang menakutkan, serta
proses penyesuaian diri terhadap kehamilan baik secara fisik maupun psikososial.
Hingga bisa dikatakan bahwa bentuk kecemasan adalah adanya perubahan yang
berseberangan dengan yang Allah gambarkan dalam firman-Nya yang berartinya :
Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi
diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke
dalam surga-Ku (DEPAG, 2011).

Individu yang mampu mengelola emosi diasumsikan sebagai individu yang


mampu melakukan regulasi emosi dengan baik. Regulasi emosi yaitu kemampuan
yang dimiliki seseorang untuk menilai, mengatasi, mengelola, dan

1
mengungkapkan emosi yang tepat untuk mencapai keseimbangan emosional
(Mayangsari & Ranakusuma, 2014).

Penelitian Sills dan Barlow (Aprisandityas & Elfida, 2012) mengungkapkan


bahwa kecemasan terjadi akibat menurunnya kemampuan regulasi emosi individu.
Regulasi emosi yang baik sangat diperlukan demi mengurangi kecemasan ibu
pada masa kehamilan (Aprisandityas dan Elfida, 2012).

Selain itu ibu hamil tetap akan menyampaikan kecemasan dan menganggap
penting kehadiran seorang pendamping (selain penolong persalinan) untuk
mengungkapkan penderitaan dan kegembiraan saat persalinan. Dengan demikian
dukungan keluarga sangat diharapkan oleh seorang ibu hamil dalam menghadapi
proses persalinan, dengan dukungan keluarga yang baik akan mengurangi stressor
pada ibu sehingga proses persalinan lebih lancar dan cepat tanpa menimbulkan
komplikasi. (Arifin,Dkk.,2015). Dengan mendapatkan dukungan keluarga wanita
hamil dapat mempertahankan kondisi kesehatan psikologisnya dan lebih mudah
menerima perubahan fisik serta mengontrol gejolak emosi yang timbul.
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk melihat sejauh mana
regulasi emosi ibu hamil ketika mengalami perasaan cemas dalam menghadapi
proses persalinan. Rumusan masalah pada penelitian ini sendiri ada tiga yaitu
1. Apakah ada hubungan Dukungan Keluarga dan Regulasi Emosi dengan
Kecemasan pada ibu hamil?
2. Adakah hubungan antara Regulasi Emosi dengan Kecemasan ibu hamil?
3. Adakah hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kecemasan ibu
hami?
Lalu tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji secara ilmiah hubungan
antara regulasi dan dukungan keluarga terhadap kecemasan pada ibu hamil
menjelang persalinan.

Kecemasan

Menurut Freud (Feist & Feist, 2014), kecemasan adalah situasi afektif yang
tidak menyenangkan yang diikuti oleh sensasi fisik yang memperingatkan
individu akan bahaya yang mengancam. Perasaan tidak menyenangkan ini
biasanya samar-samar dan sulit dipastikan, tetapi selalu terasa.

2
Gejala-gejala kecemasan menurut Nevid., dkk, (2005) ada tiga yaitu pertama
fisik, kedua perilaku, dan ketiga kognitif.

Regulasi Emosi

Menurut Thomposon regulasi emosi merupakan bentuk kontrol yang


dilakukan individu terhadap emosi yang ada pada dirinya (Gross, 2007) ada tiga
aspek regulasi emosi yaitu yang pertama mampu memonitor emosi. Kedua yaitu
mampu mengevaluasi emosi. Ketiga mampu memodifikasi emosi,

Dukungan Keluarga

Menurut Arifin,dkk (2015) dukungan keluarga adalah sikap,tindakan dan


penerimaan keluarga terhadap anggota keluarga yang lainnya

HIPOTESIS PENELITIAN

1. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keuarga dengan kecemasan


melahirkan pada ibu hamil.
2. Ada hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dengan kecemasan ibu
hamil.
3. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan regulasi emosi
dengan kecemasan ibu hamil.

METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian

Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik non
random sampling (Sugiyono 2014). Karakteristik dari sampel penelitian ini
adalah ibu hamil menjelang persalinan, berada pada trimester kedua dan trimester
ketiga yang melakukan pemeriksaan di Bidan Praktek Mandiri X Palembang.

Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah korelasional tiga variable yaitu


mengkaji hubungan dua variable bebas terhadap satu variable terikat.

3
Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen psikologi


berupa skala yang dirancang sendiri oleh peneliti dan percancangan pelatihan.
Skala kecemasan berdasarkan gejala-gejala dari kecemasan menurut Nevid (2005)
yang berupa fisik, perilaku dan kognitif. Skala regulasi emosi yang berdasarkan
aspek-aspek regulasi menurut Thompson (Gross, 2007) yaitu mengatur emosi
dengan baik, mengendalikan emosi secara sadar dan menguasai situasi stres. Dan
skala dukungan keluarga dukungan keluarga dan aspek dukungan keluarga dari
Hasuki (Missiyati,2015) , yaitu Dukungan Informasi, Dukungan Penilaian,
Dukungan Instrumental, dan Dukungan Emosional.

Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari uji asumsi, uji hipotesis dan uji
parametrik T-Test. Uji asumsi sendiri terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas.
Untuk melakukan uji normalitas, peneliti menggunakan Kolomogorov-Smirnov yang
dibantu oleh program SPSS versi 20. Data yang dianggap normal adalah data yang
memiliki p > 0,05. Selanjutnya, peneliti menggunakan Test Of Linearity dengan
bantuan SPSS untuk uji linieritas. Hubungan antar variabel dinyatakan linier jika
signifikansi dari linearity kurang dari 0,05. Teknik statistik yang dapat digunakan
untuk menguji hipotesis yaitu menggunakan uji regresi sederhana untuk melihat
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS versi 20.

4
DAFTAR PUSTAKA

Aprisandityas, A., & Elfida, D. 2012. Hubungan Antara Regulasi Emosi dengan
Kecemasan Pada Ibu Hamil. Jurnal Psikologi, 8(2), 80-89.

Departemen Agama RI. 2011. Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta: Widya Cahaya.

Feist, J., & Feist, G. 2014. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.

Gross, J.J. 2007. Handbook Of Emotion Regulation, New York : The Guilford
Press.

Maimunah, A., & Retnowati,S. (2011). Pengaruh Pelatihan Relaksasi Dengan


Dzikir Untuk Mengatasi Kecemasan Ibu Hamil Pertama. Jurnal Psikologi
Islam. 8(1),1-22.

Mayangsari, E.D., & Ranakusuma O.I., (2014). Hubungan Regulasi Emosi Dan
Kecemasan Pada Petugas Penyidik Polri Dan Penyidik Pns. Jurnal
Psikogenesis. 3(1),13-27.

Nevid, J, S., Rathus, S.A., & Greene,B. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta :
Erlangga.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta, CV.

WHO (World Health Organization). Maternal mortality in 1990-2015. Diunduh


15 april 2017 dari http://who.int.

Anda mungkin juga menyukai