Anda di halaman 1dari 7

PERSALINAN LANCAR : MENGATASI KECEMASAN

DENGAN ADANYA DUKUNGAN SELAMA


PROSES PERSALINAN

Makalah ini untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah


Berfikir Kritis Dalam Kebidanan

JURUSAN
KEBIDANAN

Dosen Pengampu: Wahyu Setyaningsih, S.ST, M.Kes

Disusun Oleh:
Merly Dyahika Puspitasari
NIM P17312195035

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
TAHUN 2019
PERSALINAN LANCAR : MENGATASI KECEMASAN
DENGAN DUKUNGAN SELAMA
PROSES PERSALINAN

Merly Dyahika Puspitasari


Poltekkes Kemenkes Malang
Jl. Besar Ijen No. 77C, Oro-oro Dowo, Klojen, Kota Malang
Email : mdpsari015@gmail.com

Ringkasan Artikel
Kecemasan pada ibu bersalin merupakan keadaan emosional yang tidak
menyenangkan yang ditandai oleh rasa takut serta gejala fisik yang menegangkan
serta tidak diinginkan yang sangat membutuhkan perhatian khusus terutama
dukungan. Berdasarkan berbagai penelitian yang dilakukan banyak yang
beranggapan bahwa dukungan suami maupun keluarga akan memberikan
kelancaran selama proses persalinan. Dukungan psikologis memang sangat
diperlukan selama proses persalinan terutama suami maupun keluarga. Namun
pada kenyataanya tidak semua mengalami persalinan yang lancar. Sehingga
diperlukan adanya dukungan oleh orang yang tepat. Pendamping bersalin sifatnya
sangat pribadi, karena ia akan bertanggung jawab untuk membuat calon ibu
merasa nyaman. Ibu yang akan melahirkan benar-benar membutuhkan dukungan
dari orang-orang yang dipercaya selama dia mempertaruhkan nyawa untuk
melahirka. Seorang ibu yang memutuskan untuk menggunakan jasa pendamping
persalinan, perlu dipastikan bahwa sang ibu memiliki kecocokan dengan doula.
Karena, hal ini akan sangat penting dan menumbuhkan rasa percaya pada
seseorang yang disukai. Agar persalinan lancar, ibu perlu memercayai
pendampingnya selama di ruang bersalin.

Artikel

Keadaan psikologis adalah keadaan emosi, jiwa, pengalaman, adat istiadat,


dan dukungan dari orang-orang tertentu yang dapat mempengaruhi proses
persalinan. Kondisi psikologis ibu melibatkan emosi dan persiapan intelektual,
pengalaman tentang bayi sebelumnya, kebiasaan adat, dan dukungan dari orang
terdekat pada kehidupan ibu. Psikologis ibu dapat mempengaruhi persalinan
apabila ibu mengalami kecemasan, stres, bahkan depresi (Sulistyowati, 2013).
Kecemasan mengadapi persalinan dirasakan seluruh ibu hamil khususnya
primigravida, dari penelitian yang dilakukan mengenai faktor- faktor yang
berhubungan dengan tinkat kecemasan menjelang persalinan, dari 64 responden
diperoleh 10.9% mengalami kecemasan ringan, 70,3% kecemasan sedang, dan
18,8% kecemasan berat (Handayani, 2012). Sedangkan menurut Astuti (2012)
dalam penelitian yang Hubungan Karakteristik ibu Hamil Primigravida Trimester
ketiga dengan tingkat kecemasan di RSUD Pasar Rebo menyatakan bahwa dari 47
responden yang diteliti diperoleh 93,6% mengalami kecemasan ringan dan 6,4%
mengalami kecemasan berat . Hasil penelitian oleh Fazria (2014) di Desa Tualang
Teungoh, langsa Semua ibu hamil mengalami kecemasan menghadapi persalinan
dan sebanyak 48% mengalami tingkat kecemasan berat (Dorsinta, L. Dwi S.
2018). Rasa takut, nyeri dan kecemasan yang di alami ibu saat menghadapi proses
persalinan dapat memicu pelepasan hormon catecholamine yang menyebabkan
pengeluaran adrenalin yang dapat mengakibatkan penyempitan pembuluh darah
dan aliran darah yang membawa oksigen ke rahim berkurang, sehingga terjadi
penurunan kontraksi rahim yang menyebabkan memanjangnya waktu persalinan.
(Padila, 2014).
Salah satu asuhan sayang ibu sebagai kebutuhan dasar persalinan adalah
dengan adanya seorang pendamping persalinan. Ibu yang memperoleh dukungan
emosional selama persalinan akan mengalami waktu persalinan yang singkat,
intervensi yang lebih sedikit, dan hasil persalinan yang lebih baik (Sondaks,
2013). Dalam penelitian Cocrane Database yang melakukan sebanyak 21
percobaan yang melibatkan 15.061 wanita membuktikan bahwa kehadiran
pendamping secara terus-menerus selama persalinan dan kelahiran dapat
mengurangi kelahiran dengan forceps, vacuum maupun sectio caesaria, lamanya
persalinan menjadi lebih singkat, nilai APGAR < 7 lebih sedikit. Pendampingan
suami sangat berpengaruh terhadap psikologis ibu dengan kehadiran suami selama
persalinan kala II ibu dapat merasakan kenyamanan sehingga kecemasan yang
dialami ibu akan berkurang (Hodnet, ID et all, 2011).
Kehadiran suami sebagai orang terdekat ibu berpengaruh terhadap
psikologis ibu, dengan hadirnya suami akan memberikan rasa nyaman saat proses
persalinan. Suami dapat melakukan peran aktif dalam mendukung persalinan dan
persalinan berlangsung lebih singkat. Hal ini diperkuat oleh penelitian Widianti
(2010) tentang pengaruh pendampingan suami terhadap lama kala II yang
menunjukkan waktu persalinan kala II pada ibu yang didampingi oleh suaminya
lebih cepat 20 menit. Sehingga ibu akan lebih leluasa dalam menghadapi proses
persalinan dikarenakan adaya dukungan yang diperoleh baik dari suami maupun
keluarga terdekat ibu.

Dukungan Selama Proses Persalinan Dengan Kecemasan Ibu Bersalin

Di Indonesia dukungan persalinan biasanya dilakukan oleh Bidan/perawat


maternitas karena dianggap memilki pengetahuan tentang persalinan dan dapat
memberikan dukungan persalinan yang berfokus pada aspek-aspek psikososial.
Namun kendala keterbatasan waktu dan tenaga karena banyaknya tugas-tugas
klinik tidak memungkinkan memberikan dukung-an yang terus menerus kepada
ibu bersalin. Jika seorang perawat maternitas/ bidan sibuk, maka ia harus
memastikan ada seorang pendamping yang hadir membantu ibu dalam persalinan
agar ibu tidak merasa sendirian dalam membuat keputusan yang berhubungan
dengan diri dan bayinya. Ibu dibebaskan untuk memilih pendamping sesuai
keinginannya misal suami, keluarga atau teman yang mengerti tentang dirinya.
Idelanya pendampingan dilaksanakan semenjak sebelum persalinan sehingga
dapat membantu ibu meningkatkan kesehatan dan mencegah masalah kesehatan
(Retno, 2004).
Dukungan suami kepada ibu saat bersalin merupakan bagian dari
dukungan sosial. Dukungan sosial secara psikologis dipandang sebagai hal yang
kompleks. Wortmen dan dunkell mengidentifikasi beberapa jenis dukungan yang
meliputi peranan positif termasuk menunjukkan bahwa seseorang diperlakukan
dengan penghargaan yang tinggi dan ekspresi peranan positif termasuk
menunjukkan bahwa seseorang diperlakukan dengan penghargaan yang tinggi dan
ekspresi persetujuan atau pemberitahuan tentang ketepatan, keyakinan dan
perasaan seseorang. Menurut penelitian Fazdria dan Meliani sulima dewi harahab
(2014) yang berjudul Gambaran tingkat kecemasan pada ibu hamil dalam
menghadapi persalinan, mendapatkan hasil ρ 0,000 < 0,05 bahwa ibu hamil
menjelang persalinan mengalami kecemasan. Berikut penelitian lain yang
menunjukkan adanya hubungan antara dukungan dengan kemajuan proses
persalinan menurut penelitian yang dilakukan oleh Irmah nur laila dan fauzi
yatuniza (2012) yang berjudul Pendampingan suami terhadap kelancaran proses
persalinan di BPM Arifin S. Surabaya.menunjukkan hasil ρ 0,000 < 0,05
menunjukkan bahwa ibu yang mendapat kan pendampingan oleh suami
mengalami kelancaran selama proses persalinan. Bersasarkan kedua penelitian di
atas memang terdapat hubungan yang antara kecemasan yang dialami ibu selama
bersalin dan juga adanya pendampingan oleh suami atau keluarga selama proses
persalinan.
Dukungan keluarga terutama suami, saat melahirkan sangat dibutuhkan,
seperti kehadiran keluarga atau suami untuk mendampingi istri menjelang saat
melahirkan atau suami menyentuh tangan istri dengan penuh perasaan sehingga
istri akan merasa lebih tenang untuk menghadapi proses persalinan. Selain itu,
kata-kata yang mampu memotivasi dan memberikan keyakinan pada ibu bahwa
proses persalinan yang dijalani ibu akan berlangsung dengan baik, sehingga ibu
tidak perlu merasa cemas, tegang atau ketakutan (Mansur & Budiarti, 2014).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Retno puji hastuti (2004) yang
berjudul Dukungan keluarga terhadap kemajuan persalinan di bidan praktik
swasta menunjukkan bahwa ρ 0,645 > 0,05 yang menunjukkan tidak adanya
hubungan Dukungan keluarga terhadap kemajuan persalinan.

Mengatasi Kecemasan Dengan Adanya Dukungan Selama Proses


Persalinan
Salah satu asuhan sayang ibu sebagai kebutuhan dasar persalinan adalah
dengan adanya seorang pendamping persalinan. Ibu yang memperoleh dukungan
emosional selama persalinan akan mengalami waktu persalinan yang singkat,
intervensi yang lebih sedikit, dan hasil persalinan yang lebih baik (Sondaks,
2013). Pada saat menghadapi proses persalinan tidak hanya calon ibu yang akan
mengalami kecemasan, suami dan keluarga besar jga akan mengalami panik saat
memasuki waktu untuk menjalani proses kelahiran tersebut. Apalagi kalau
pengalaman tersebut adalah yang pertama bagi keluarga. Perasaan panik dan
khawatir keluarga dapat menghalangi semuanya. membuat tidak terfokus pada ibu
bersalin.
Sejumlah ahli menyebutkan bahwa dukungan psikologis adalah hal yang
paling dibutuhkan oleh wanita yang akan melahirkan. Umumnya, para suami akan
bertugas untuk mendampingi dan memberi dukungan tersebut. Kehadiran suami
dinilai akan mampu membuat sang istri menjadi lebih percaya diri untuk segera
melahirkan sang buah hati. Namun, dalam beberapa kasus, sang suami merasa tak
sanggup untuk masuk ke dalam ruang bersalin seorang diri.berdasarkan hasil
penelitian juga menunjukkan tidak semua ibu yang didampingi oleh suamu atau
keluarga mengalami proses persalinan yang lancar. Pada hal ini tidak semua ibu
bersalin memilh di damping oleh suami maupun keluarga sehingga diperlukan
pertimbangan dalam memilih pendamping persalinan. Hal ini dapat dirancanakan
sebelum proses persalinan yaitu dapat direncanakan selama proses persalinan.
Pendamping bersalin sifatnya sangat pribadi, karena ia akan bertanggung
jawab untuk membuat calon ibu merasa nyaman. Ibu yang akan melahirkan benar-
benar membutuhkan dukungan dari orang-orang yang dipercaya selama dia
mempertaruhkan nyawa untuk melahirka. Seorang ibu yang memutuskan untuk
menggunakan jasa pendamping persalinan, perlu dipastikan bahwa sang ibu
memiliki kecocokan dengan doula. Karena, hal ini akan sangat penting dan
menumbuhkan rasa percaya pada seseorang yang disukai. Agar persalinan lancar,
ibu perlu memercayai pendampingnya selama di ruang bersalin.
Secara psikologis, seseorang akan lebih bisa mendengarkan dan menuruti
hal yang disampaikan oleh orang yang ia percaya. Memilih pendamping yang
cocok dan bisa dipercaya secara tidak langsung akan membantu persalinan
berjalan lancar dan lebih aman.
DAFTAR PUSTAKA
Dorsinta, S & Lestari, D. (2018) Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan
Berdasarkan Status Kesehatan, Gravida, Paritas, Usia, Di Wilayah Kerja
Puskesmas Jombang. Volume 01, No 2 ISSN 2615-5095.
Fazdria & Meilani, S. (2014) Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil
Dalam Menghadapi Persalinan. Poltekkes Kemenkes Aceh
Hodnet, E. D et al. (2011). Contionuous Support For Woman During Childbirth.
The Cochrane Library first Published 16 February 2011.
Irma, L & Fauzi, Y. (2017) Pendampingan Suami Terhadap Kelancaran Proses
Persalinan di BPM Arifin S Surabaya.
Mansur, H & Budiarti, T. (2014). Psikologi Ibu dan Anaka Untuk Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika.
Padila. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Sondakh, J & Clin, M. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. Jakarta: Erlangga.
Retno, P. (2004) Dukungan Keluarga Terhadap Kemajuan Persalinan di Bidan
Praktik Swasta Surabaya. Kedokteran Syiah Kuala. Volume 16, No 1
Sulistyawati, A & Nugraheny, E. (2013). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Jakarta: Salemba Medika.
No Nama Peneliti Metode Hasil Judul

1. Borsinta. S, Kualitatif ρ 0,000 < 0,05 Tingkat kecemasan


Dwi L (2017) menghadapu persalinan
berdasarkan status
kesehatan, gravida, usia
di wilayah kerja jombang

2. Fazdria dan Kualitatif ρ 0,000 < 0,05 Gambaran tingkat


Meliani sulima kecemasan pada ibu
dewi harahab hamil dalam menghadapi
(2014) persalinan.

3. Retno puji Kualitatif ρ 0,645 > 0,05 Dukungan keluarga


hastuti (2004) terhadap kemajuan
persalinan di bidan
praktik swasta

4. Irmah nur laila Kualitatif ρ 0,000 < 0,05 Pendampingan suami


dan fauzi terhadap kelancaran
yatuniza proses persalinan di BPM
(2012) Arifin S. Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai