Anda di halaman 1dari 8

PRESENTASI JURNAL

Bangsal Muzdalifah RS PKU Muhammadiyah Temanggung

Saniatunnisa 20160320104
Fitri Ramadhani 20160320112
Jovinka Kumala Dewi 20160320113

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2018
Jurnal utama :
“Penurunan Kecemasan Ibu Hamil Risiko Tinggi dalam Menghadapi Persalinan melalui
paket HARMONI” Oleh M.M Setyaningsih, Setyowati, Kuntarti, Jurnal Keperawatan
Indonesia, Volume 16 No.3, November 2013

Resume Jurnal

1. Citation
Kondisi risiko tinggi pada kehamilan akan memengaruhi kondisi psikososial
pada ibu, pasangan dan keluarganya. Masalah psikososial ini memerlukan intervensi
khusus agar tidak memperburuk kondisi fisik ibu hamil yang dapat berpengaruh pada
persalinannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian paket
“Harmoni” pada ibu hamil risiko tinggi terhadap kecemasan ibu menghadapi
persalinan. Intervensi ini meliputi pendidikan kesehatan tentang kehamilan risiko
tinggi, berbagai tehnik relaksasi, bentuk dukungan kepada ibu dan cara meningkatkan
kepercayaan diri. Pendidikan kesehatan ini diberikan dengan metode yang bervariasi.
Penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan sampel masing-masing sejumlah 20 ibu
hamil risiko tinggi pada kelompok kontrol dan intervensi yang diambil secara
consecutive sampling. Kecemasan diukur dengan modifikasi Hamilton Rating Scale
for Anxiety (HRSA). Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh signifikan pada
kelompok intervensi (p= 0,03; α= 0,05) setelah mendapatkan perlakuan. Paket
“Harmoni” ini dapat digunakan sebagai media dalam pendidikan kesehatan
psikososial bagi ibu hamil risiko tinggi dalam menghadapi persalinannya.

2. Background
Kehamilan seorang ibu dapat berada dalam kategori risiko tinggi. Ibu hamil
dikategorikan sebagai kelompok risiko tinggi apabila kehamilannya tidak dikehendaki
atau tidak diinginkan; mengalami komplikasi atau penyulit selama kehamilan, seperti
perdarahan, lahir prematur, dan janin didiagnosa anomaly congenital; penyakit
sebelumnya yang mengganggu kehamilan seperti jantung, asma, kelainan darah dan
sebagainya, depresi, kekerasan dalam rumah tangga; dan ibu mempunyai riwayat
kehamilan risiko tinggi sebelumnya atau kehilangan janin, seperti: kematian janin,
keguguran, dan terminasi (Gilbert & Harmon, 2010). Kondisi risiko tinggi ini tidak
saja berkaitan dengan fisik tetapi juga berdampak pada aspek ibu yang lainnya.
Kehamilan berisiko tinggi sangat memengaruhi kondisi psikologis, sosial dan
emosional ibu dan pasangan serta keluarga. Ibu hamil mudah marah, takut, cemas,
dan merasa gagal sebagai seorang wanita yang normal. Kondisi ini dapat
menimbulkan gangguan keseimbangan dalam keluarga, akibatnya proses kehamilan
ini di-rasakan semakin sulit. Keadaan ini menimbul-kan stres bagi ibu dan keluarga,
mengakibatkan adanya perubahan dalam pola makan, pola tidur, peran sebagai ibu di
rumah, pengasuhan anak yang lain, seksualitas, aktivitas dan rekreasi/ kunjungan
sosial, sehingga hal ini dapat merusak aktivitas kerja atau perencanaan dari karir ibu.
Upaya menurunkan kecemasan pada ibu hamil risiko tinggi dapat diwujudkan
dengan intervensi keperawatan berupa pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan
merupakan bagian dari promosi kesehatan, yang menurut World Health Organization
(WHO), “Promosi kesehatan termasuk membentuk individu berpola hidup sehat,
menciptakan lingkungan hidup yang sehat, membangun dan memperkuat aksi
komunitas untuk berfokus kepada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit dan
masalah dalam ke-sehatan (WHO, 2013). Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi
pengaruh pemberian paket intervensi keperawatan psikososial yang diberi nama
“Harmoni” terhadap kecemasan ibu meng-hadapi persalinan pada ibu dengan
kehamilan risiko tinggi.

3. Research Question
Apakah pemberian paket “Harmoni” pada ibu hamil risiko tinggi dapat mengurangi
kecemasan ibu menghadapi persalinan?
4. Study Design

Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan pre
dan posttes pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol.
5. Time and setting
Waktu pengambilan data selama 7 hari pada bulan November di bangsal obstetri salah
satu RS Di kota Malang
6. Sample
Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil risiko tinggi yang periksa di
beberapa Rumah Sakit di Kota Malang yang memiliki karakter yang sama. Sampel
diambil secara consecutive sampling, sesuai kriteria inklusi, yaitu ibu hamil yang
dikategorikan risiko tinggi menurut diagnosis medis, janin tidak mengalami kelainan,
dan secara fiski dan psikis ibu dinyatakan sehat. Jumlah sampel yang pe-nelitian ini
adalah 20 orang kelompok intervensi dan 20 orang kelompok kontrol.
7. Instrument
Alat pengumpul data berupa kuesioner karakteristik responden dan alat untuk
mengukur stress yang menggunakan modifikasi Hamilton Rating Scale for Anxiety
(HRSA). Hasil uji validitas instrumen ini berada pada rentang 0,39–0,79, sedangkan
Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai 0,948. Hasil ini menunjukkan bahwa instrument
ini valid dan reliabel. Persetujuan etik diperoleh dari Komite Etik Penelitian Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Penelitian dilaksanakan setelah men-
dapatkan izin administrasi dari semua tempat penelitian. Analisis univariat untuk
mendiskripsi-kan distribusi frekuensi masing-masing variabel bebas dan terikat,
sedangkan analisis bivariat diawali dengan melakukan uji homogenitas menggunakan
uji chi square untuk data kategorik dan uji levene’s untuk data numerik. Analisis
dilanjutkan dengan uji dependensi untuk mengetahui perbedaan kecemasan sebelum
dan setelah intervensi dengan menggunakan uji Chi Square.
8. Prosedur
Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian paket “Harmoni”. Paket ini berupa
pendidikan kesehatan tentang kehamilan risiko tinggi, ber-bagai teknik relaksasi,
bentuk dukungan dan cara meningkatkan kepercayaan diri. Paket pendidikan
kesehatan ini diberikan dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi dan latihan.
Sebagai pe-lengkap pendidikan kesehatan ini, responden juga diberikan buklet.
Selama proses pendidikan kesehatan, perlakuan ini juga melibatkan suami responden.
9. Data Analisis
-
10. Result
Karakteristik responden meliputi usia, tingkat pendidikan,dan gravida. Rerata umur
25.74 (SD 6.97) pada kelompok kontrol, dan 31.95 (SD 5.02). Untuk karakteristik
lainnya dapat dilihat pada Tabel 1. Pada uji homogenitas menunjukkan bahwa kedua
kelompok setara.
Pada penelitian ini (lihat Tabel 2) menunjukkan bahwa bahwa pada periode sebelum
diberikan perlakuan responden yang mengalami kecemasan ada 6 (30%) pada
kelompok kontrol dan 5 (25%) pada kelompok intervensi. Saat pre-test tidak terdapat
perbedaan yang signifikan kejadian
kecemasn pada kelompok intervensi dan kontrol (p= 1,00; α= 0,05).
Tabel 3 menunjukkan ada perbedaan kejadian kecemasan sebelum dan sesudah
diberikan paket “Harmoni” pada kelompok intervensi. Dari olah data diperoleh saat
sebelum perlakuan (pre test) ada 75% responden yang tidak mengalami kecemasan
dan setelah perlakuan (post test) didapatkan 100% responden tidak mengalami
kecemasan. Hasil uji statistik Chi Square (Fisher Exact test) menyimpulkan ada
pengaruh yang bermakna atas pemberian “Paket Harmoni” pada kelompok intervensi
terhadap kecemasan para ibu hamil risiko tinggi dalam menghadapi persalinan (p=
0,047; α = 0,05).
Penelitian ini menunjukkan (lihat Tabel 4) bahwa pada periode setelah diberikan
paket “Harmoni” pada kelompok intervensi, diperoleh bahwa 100% responden pada
kelompok intervensi tidak mengalami kecemasan. Hasil uji statistik Chi Square
(Fisher Exact test) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna atas
pemberian “Paket Harmoni” pada kelompok intervensi terhadap kecemasan para ibu
hamil risiko tinggi dalam menghadapi persalinan, (p= 0,003; α= 0,05).
Hasil penelitian pada tabel 5 menunjukkan bahwa setelah diberikan paket “Harmoni”,
proporsi tidak cemas pada kelompok intervensi berbeda bermakna dengan kelompok
kontrol (p= 0,001; α= 0,05), sedangkan pada kelompok lain tidak berbeda bermakna.
Pada kelompok intervensi ini juga menunjukkan kecemasan yang semakin menurun
pada saat perlakuan yang diberikan yaitu pada hari ketiga dan kelima kemudian
sampai akhir perlakuan.
Jurnal Pendukung :
“Hubungan Senam Hamil, Dukungan Suami dan Dukungan Bidan Dengan Tingkat
Kecemasan Ibu Menjelang Persalinan di BPS Ny.Hj. M. Indriyati” Oleh Vivin Yuni Astutik,
Titin Sutriyani, Jurnal Care Vol 5, No 1, Tahun 2017

Resume Jurnal :
1. Hasil
Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel dukungan suami dengan
tingkat kecemasan. Dukungan suami sangat penting bagi ibu bersalin karena suami
adalah orang yang terdekat dan dukungan dari orang yang terdekat tentu sangat
dibutuhkan. Seperti ditegaskan oleh Taufik (2010) bahwa suami merupakan main
supporter (pendukung utama) pada masa kehamilan. Dukungan suami sangat penting
bagi ibu bersalin mengingat ibu bersalin banyak mengalami kesulitan dan kecemasan
dalam masa ini.
Kehadiran pendamping persalinan selama proses persalinan dapat memberikan
pengaruh positif terhadap ibu, dengan adanya pendamping persalinan (suami) ibu
dapat berbagi rasa sakit dan suami dapat memberikan penghiburan pada istri dengan
memegang tangan istri dan memberikan motivasi agar istri lebih kuat dalam
menjalani proses persalinan. Hal ini sesuai dengan Tursilowati dan Sulistyorini (2007)
yang mengatakan bahwa kecemasan ibu bersalin akan meningkat seiring dimulainya
persalinan, sehingga pengaruh motivasi dari suami sangat penting untuk menurunkan
kecemasan tersebut.

2. Kesimpulan
 Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan tingkat
kecemasan
 Variabel dukungan suami mempunyai hubungan yang lebih dominan terhadap
tingkat kecemasan
Jurnal Pendukung :
“Efek Metode Non Farmakologik Terhadap Intensitas Nyeri Ibu Bersalin Kala 1” Oleh
Marwati Biswan, Henny Novita, Masita, Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 2, Agustus
2017

1. Hasil
 Pada variabel pendamping persalinan distribusi yang paling banyak pada
kelompok yang didampingi oleh suami dan mengalami nyeri ringan (63,3%).
Berdasarkan Yuliastanti (2013), salah satu teknik manajemen nyeri non
farmakologis yang dapat mengurangi nyeri ibu saat persalinan adalah
pendampingan dari suami atau keluarga, karena efek perasaan termasuk
kecemasan pada setiap ibu bersalin berkaitan dengan persepsi orang yang
mendukung. Kehadiran seorang pendamping persalinan memberikan pengaruh
pada ibu bersalin karena dapat membantu ibu saat persalinan serta dapat
memberikan perhatian, rasa aman, nyaman, semangat, menentramkan hati ibu,
mengurangi ketegangan ibu atau status emosional menjadi lebih baik sehingga
dapat mempersingkat proses persalinan.
 Pengaruh intervensi sebelum dan sesudah teknik relaksasi nafas dalam dan
pijat pada punggung menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap
penurunan nyeri pada ibu bersalin yang ditunjukan dengan p value sebesar
0.002. Hasil penelitian ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh Ghofur
(2010) dengan hasil bahwa teknik relaksasi nafas dalam efektif untuk
mengurangi nyeri selama proses persalinan berlangsung karena memberikan
perasaan rileks dalam mengontrol pernafasan sehingga dapat mengurangi rasa
sakit.
 Selain teknik relaksasi nafas dalam pada kelompok I juga diberikan metode
pijat punggung dimana ditemukan perbedaan intensitas nyeri sebelum dan
setelah intervensi, hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Janssen (2012) yang menyebutkan bahwa masase terapi yang dilakukan
pada kala I fase aktif pada ibu bersalin normal primipara menunjukkan bahwa
dengan melakukan masase selama 5 jam dapat menunda penggunaan
analgesik epidural. Selain itu menurut Janssen (2012) pijat (massage) yang
dilakukan pada punggung selama 30 menit pada ibu bersalin dapat
meningkatkan kadar endorfin. Pijat menganggu transmisi nyeri dengan cara
meningkatkan sirkulasi nerotransmitter yang dihasilkan secara alami oleh
tubuh pada sinap neuron di jaringan sistem saraf pusat. Endorfin berikatan
dengan membran prasinaptik menghambat transmisi nyeri sehingga nyeri
menjadi berkurang.
 Pada kelompok II diberikan intervensi kompres hangat dan kompres dingin.
Hasil analisis juga menunjukkan hubungan yang bermakna dimana sebelum
intervensi rata-rata nyeri pada ibu bersalin berada pada skala 6,97 namun
setelah diberikan intervensi skala nyeri terjadi penurunan menjadi 6,60 hal ini
di tunjukkan dengan p-value sebesar 0,000. Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori yaitu pengaruh stimulasi kulit dengan teknik kompres hangat dan
kompres dingin terhadap penurunan persepsi nyeri kala 1 fase aktif persalinan
fisiologis. Kompres menggunakan air hangat akan meningkatkan aliran darah,
dan meredakan nyeri dengan menyingkirkan produk-produk inflamasi, seperti
bradikinin, histamin, dan prostaglandin yang menimbulkan nyeri lokal. Panas
akan merangsang serat saraf yang menutup gerbang sehingga transmisi impuls
nyeri ke medula spinalis dan ke otak dihambat (Potter & Perry, 2005).
Kompres dingin memberikan anestesi lokal untuk mengurangi nyeri lokal dan
dingin juga menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan
hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.

2. Kesimpulan
Terdapat pengaruh pemberian teknik relaksasi nafas dalam, pijat punggung, kompres
hangat dan kompres dingin terhadap penurunan derajat nyeri kala I persalinan.
Metode relaksasi nafas dalam dan pijat pada punggung lebih efektif dibandingkan
kompres hangat dan kompres dingin dalam menurunkan intensitas nyeri pada ibu
bersalin. Tidak ada pengaruh usia, paritas dan pendamping persalinan terhadap tingkat
nyeri ibu bersalin kala I Persalinan

Anda mungkin juga menyukai