PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan
perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia
peningkatan kesehatan ibu hal ini terkait dengan masih tingginya angka kematian
bagi negara miskin dan negara berkembang. Menurut data World Health
Organization (WHO) tahun 2015 angka kematian ibu (AKI) sangat tinggi, sekitar
seluruh dunia setiap hari. Pada akhir tahun 2015, diperkirakan 303.000 wanita
meninggal selama dan setelah kehamilan serta saat persalinan di seluruh dunia
(WHO, 2015).
menunjukkan bahwa estimasi AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan
1
2
AKB sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini menurun dibandingkan
periode tahun 2002-2003 yaitu AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran dan AKB
sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup dan berdasarkan laporan SDKI tahun 2012
AKI yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2015 jumlah
hampir 75% dari seluruh kematian ibu adalah: perdarahan hebat (umumnya
(EMAS) dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan neonatal sebesar
25%. Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar
setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti
terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan
Salah satu program yang tekait dengan penurunan AKI adalah persalinan
keluar (ekspulsi) hasil pembuahan yaitu janin yang variabel, plasenta dan ketuban
dari dalam uterus lewat vagina ke dunia luar. Normalnya, proses ini berlangsung
pada suatu saat ketika uterus tidak dapat tumbuh besar lagi ketika janin sudah
cukup matur untuk hidup di luar rahim tapi masih cukup kecil untuk dapat jadi
yang paling umum dialami oleh ibu hamil menjelang persalinan. Kecemasan yang
sering terjadi adalah apabila ibu hamil menjelang persalinan yang mengancam
jiwanya sebagian besar berfokus pada hubungan antara kecemasan, dalam proses
Cemas merupakan hal yang sering terjadi dalam hidup manusia. Cemas juga
dapat menjadi beban berat yang menyebabkan kehidupan individu tersebut selalu
cemas sebagai ketegangan mental yang disertai dengan gangguan tubuh yang
dianjurkan bukan saja melakukan latihan-latihan fisik namun juga latihan kejiwaan
adalah suatu hal yang fisiologis, namun banyak ibu-ibu yang tidak tenang, merasa
khawatir akan hal ini. Untuk itu, dokter harus dapat menanamkan kepercayaan
kepada ibu hamil dan menerangkan apa yang harus diketahuinya, rasa takut, dan
sebagainya dapat menyebabkan rasa sakit pada waktu persalinan dan ini akan
mengganggu jalannya persalinan, ibu akan menjadi lelah dan kekuatan hilang.
Untuk menghilangkan rasa cemas pada ibu bersalin perlu ditanamkan kerja sama
(Laksono, 2008).
proses persalinan. Keadaan ini dapat disebabkan perubahan fisiologis yang muncul
akibat kecemasan atau ketakutan antara lain pasien dengan riwayat hipertensi jika
persalinan ibu yang dilakukan pada tahun 2014 sebanyak 585 orang, pada tahun
2015 sebayak 354 orang dan pada tahun 2016 sebanyak 236 orang. Hasil survey
5
RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu di dapatkan gambaran bahwa dari 6 ibu yang akan
kecemasan ringan terhadap proses persalinan yang akan terjadi, kecemasan ini
terjadi karena adanya rasa takut terhadap komplikasi yang mungkin akan mucul
2017”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus.
D. Manfaat Penelitian
kegiatan belajar mengajar, terutama dalam asuhan kebidanan pada ibu bersalin.
7
dalam penelitian yang serupa di masa mendatang dan diharapkan penelitian ini
dapat dapat menjadi acuan dalam dalam menyusunan yang lebih lanjut.