Anda di halaman 1dari 11

SHARING JOURNAL

MATA KULIAH : PRAKTIK METODOLOGI PENELITIAN

“The impact of partner’s behaviour on pregnancy related outcomes and safe


child-birth in Pakistan”

Oleh :

Razita Husmadhilah (215070200111007)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai
kelahiran. Proses ini dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma, lalu
tertanam di dalam lapisan rahim, dan kemudian menjadi janin. Kehamilan
terjadi selama 40 minggu, yang terbagi ke dalam tiga trimester. Kehamilan
dapat terdiagnosis melalui tes urine, USG, atau pemeriksaan fisik.
Dukungan suami bagi keberlangsungan kehamilan adalah salah satu faktor
penting yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Dukungan
suami dapat berupa dukungan emosional, instrumental, informasional, dan
apresiatif. Dukungan emosional berarti memberikan perhatian, kasih
sayang, pengertian, dan kepercayaan kepada istri. Dukungan instrumental
berarti membantu istri dalam melakukan pekerjaan rumah tangga,
mengurus anak, dan memenuhi kebutuhan finansial. Dukungan
informasional berarti memberikan pengetahuan, saran, dan informasi yang
berguna bagi istri tentang kehamilan, persalinan, dan perawatan bayi.
Dukungan apresiatif berarti memberikan pujian, penghargaan, dan
pengakuan atas usaha dan kontribusi istri. Dengan adanya dukungan
suami, istri akan merasa lebih tenang, nyaman, bahagia, dan percaya diri
dalam menjalani kehamilan. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup ibu
dan janin, serta mengurangi risiko komplikasi kehamilan seperti
preeklampsia, diabetes gestasional, dan persalinan prematur.
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan sharing journal ini adalah untuk mengetahui
pengaruh dukungan pasangan selama kehamilan terhadap kesehatan ibu,
masalah pascapersalinanm, dan persalinan yang aman
1.3 Manfaat
a) Bagi penulis jurnal penelitian ini dapat memperluas wawasan
mengenai dampak perilaku pasangan terhadap hasil kehamilan dan
persalinan yang aman
b) Bagi pembaca jurnal penelitian ini dapat dijadikan sumber literasi
untuk meningkatkan pemahaman terkait dampak perilaku pasangan
terhadap hasil kehamilan dan persalinan yang aman
BAB II
ISI

Penulis : Muhammad Atif, Muhammad Farooq, Muhammad Shafq, Gohar


Ayub, dan Muhammad Ilyas
Tahun : 2023
Judul : The impact of partner’s behaviour on pregnancy related
outcomes and safe child-birth in Pakistan
Jurnal : BMC Pregnancy and Childbirth
Halaman : 1-12

Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi


kesehatan wanita dan persalinan yang aman. Untuk itu, peneliti menggunakan uji
chi-kuadrat dan model regresi logistik untuk menganalisis data dari PMMS,
sebuah survei nasional yang dilakukan oleh NIPS di bawah Kementerian
Kesehatan Nasional, Peraturan, dan Koordinasi. Data ini mencakup informasi
tentang wanita hamil, suami mereka, dan masalah kesehatan yang mereka hadapi
selama kehamilan dan persalinan.
Salah satu faktor yang berpengaruh adalah status perkawinan wanita. Studi
ini menemukan bahwa wanita yang tinggal jauh dari suami mereka, baik karena
janda, bercerai, atau pisah secara hukum, lebih rentan kehilangan kehamilan
mereka. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya perawatan antenatal dari
suami mereka selama kehamilan. Di sisi lain, wanita yang merasa didukung oleh
suami mereka selama kehamilan cenderung merasakan rasa mampu yang lebih
besar dan kepuasan hubungan yang lebih tinggi di masa nifas. Pendampingan
suami selama bantuan kesehatan wanita juga berhubungan dengan peningkatan
pemanfaatan layanan kesehatan maternal terampil, seperti yang dilaporkan oleh
Rahman, et al.
Faktor lain yang berpengaruh adalah pemberdayaan wanita. Studi ini
menunjukkan bahwa pemberdayaan wanita dapat membantu menjelaskan
mengapa wanita menginginkan lebih sedikit anak dan menggunakan kontrasepsi
lebih rutin. Pemberdayaan wanita juga berkaitan dengan perilaku pasangan, yaitu
tindakan, sikap, dan keterlibatan suami wanita dalam berbagai aspek
kehidupannya, termasuk masalah dalam hasil kehamilan. Wanita yang terus-
menerus mendapat saran dari petugas terampil selama periode antenatal secara
signifikan berhubungan dengan hubungan yang sehat.
Faktor terakhir yang berpengaruh adalah masalah kesehatan fisik wanita.
Studi ini mengidentifikasi beberapa masalah kesehatan yang sering dialami oleh
wanita selama kehamilan dan persalinan, seperti tekanan darah tinggi, anemia
berat, dan masalah ginjal. Wanita yang memiliki masalah kesehatan ini lebih
rentan mengalami keguguran. Untuk mengatasi masalah ini, studi ini
merekomendasikan program kesadaran untuk meningkatkan pengetahuan populasi
laki-laki tentang nilai ANC dalam kesehatan maternal. Studi ini juga menyarankan
agar wanita hamil dan bayi baru lahir mendapatkan akses tepat waktu ke
profesional kesehatan terampil selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas.
BAB III
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil studi ini, dapat disimpulkan bahwa kesehatan wanita


dan persalinan yang aman dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu status
perkawinan wanita, pemberdayaan wanita, dan masalah kesehatan fisik wanita.
Faktor-faktor ini saling berinteraksi dan mempengaruhi perilaku, sikap, dan
keputusan wanita dalam mengurus kesehatan mereka sendiri dan bayi mereka.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga kesehatan untuk
meningkatkan kualitas dan ketersediaan layanan kesehatan maternal terampil,
serta memberikan edukasi dan dukungan kepada wanita hamil dan suami mereka.
Salah satu implikasi praktis dari studi ini adalah perlunya memperkuat
peran suami dalam kesehatan maternal. Studi ini menunjukkan bahwa suami yang
mendampingi dan mendukung istri mereka selama kehamilan dan persalinan dapat
meningkatkan rasa percaya diri, kepuasan, dan hasil kesehatan wanita. Selain itu,
suami yang terlibat dalam perencanaan keluarga dapat membantu wanita
mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan dan komplikasi kesehatan.
Oleh karena itu, studi ini merekomendasikan agar program-program kesehatan
maternal melibatkan suami sebagai mitra aktif dalam memberikan informasi,
saran, dan bantuan kepada wanita hamil.
Pada jurnal ke-1 dengan judul “The impact of partner’s behaviour on
pregnancy related outcomes and safe child-birth in Pakistan” didapatkan hasil
bahwa hasil penelitian pada jurnal 1 menunjukkan bahwa dukungan pasangan
selama dan sesudah kehamilan sangat penting bagi kesehatan ibu dan kelahiran
anak yang aman. Ditemukan bahwa wanita yang tinggal jauh dari pasangannya
mengalami beberapa masalah kesehatan selama kehamilan. Masalah-masalah ini
antara lain pendarahan vagina, muntah berlebihan, nyeri dada, batuk, tekanan
darah tinggi, kenaikan berat badan berlebih, nyeri badan, bengkak di kaki, dan
bengkak di wajah. Hal ini juga menyebabkan komplikasi dan masalah kesehatan
pada masa nifas. Karena kurangnya perawatan antenatal dari suami selama
kehamilan, wanita yang tinggal jauh dari pasangannya kehilangan kehamilannya.
Pada jurnal ke-2 dengan judul “Peran Serta Suami Dan Perilaku Ibu Hamil
Dalam Perawatan Kehamilan Di Puskesmas Wirosari I” didapatkan hasil bahwa
penelitian jurnal 2 melihat karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan,
dan paritas. Mayoritas responden berusia 21-35 tahun (91%) dengan 167 orang,
lulusan SMA (33%) dengan 60 orang, dan multigravida (74%) dengan 136 orang.
Penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar suami (85,3%) dengan 157
orang mendukung isteri hamil untuk melakukan perawatan kehamilan. Selain itu,
sebagian besar responden (98,4%) dengan 181 orang melakukan perawatan
kehamilan.
Pada jurnal ke-3 dengan judul “Peran Suami dalam Perawatan Kehamilan
Istri di Kelurahan Mulyorejo” didapatkan hasil bahwa Suami di Kelurahan
Mulyorejo sebagian besar lulusan SMA (65%) dan bekerja di sektor swasta (65%)
dengan penghasilan kategori sedang (70%). Peran suami di Kelurahan Mulyorejo
dalam perawatan kehamilan ditinjau dari karakteristik pengetahuan, sikap, dan
perilaku yang semuanya sebagian besar kategori cukup. Tingkat pengetahuan
70%, sikap 50%, dan perilaku 65%. Pengetahuan suami berpengaruh pada sikap
suami dalam perawatan kehamilan isteri. Jika pengetahuan suami baik maka sikap
suami dalam perawatan kehamilan isteri juga baik, begitu pula sebaliknya.
Pada jurnal ke-4 dengan judul “Faktor Pendukung dan Penghambat Peran
Pendampingan Suami Terhadap Isteri Pada Masa Kehamilan dan Persalinan”
didapatkan hasil bahwa ada 5 (lima) faktor yang mendukung peran suami sebagai
pendamping isteri selama kehamilan dan persalinan, yaitu: 1) Struktur sosial
(misalnya struktur status, struktur peran, struktur waktu, struktur tugas, struktur
fungsi, struktur ruang, struktur aksi, struktur reaksi, struktur manfaat dan struktur
dampak); 2) Aktor sosial (suami) yang memiliki kualitas-kualitas personal yang
baik (seperti empati, motivasi, persepsi, kepercayaan (kultur), kompetensi sosial,
sikap dan perilaku) yang dapat mengelola peran pendampingannya dengan baik;
3) Dukungan keluarga (yang mau memberikan dukungan dan berbagai bantuan
yang dibutuhkan seperti tenaga, waktu, pikiran dan materi) sehingga suami dapat
menjalankan peran gandanya dengan lancar; 4) Perubahan-perubahan
multidimensi (termasuk perubahan fisik, fisiologi, psikis-psikososial, biokultural,
biososial, sosiokultural) yang dialami atau dihadapi oleh isteri selama masa
kehamilan hingga persalinan; 5) Munculnya berbagai masalah dari perubahan-
perubahan multidimensi yang memerlukan peran suami sebagai pendamping
(kebutuhan penyelesaian masalah dan konflik).
Pada jurnal ke-5 dengan judul “'Hubungan Dukungan Suami dengan
Perilaku Penerimaan Diri Wanita Hamil Usia Dini dalam Menghadapi
Kehamilan” didapatkan hasil bahwa mayoritas responden kurang mendapatkan
dukungan dari suami (57,1%) dan tidak siap dengan kehamilannya (54,8%).
Selain itu, ada korelasi antara dukungan suami dan sikap menerima diri pada
wanita hamil muda yang mengalami kehamilan (P-value (0,002). Sangat penting
bagi suami untuk memberi dukungan penuh selama masa kehamilan dengan cara
memahami, memperhatikan, membantu, dan melayani wanita hamil muda agar
mereka bisa siap dan menerima kehamilannya. Karena dukungan suami
berpengaruh pada perilaku dan emosi wanita hamil di usia tersebut yang masih
sulit dikontrol.
Berdasarkan beberapa jurnal yang dibahas, menunjukkan bahwa kesehatan
maternal adalah salah satu isu penting yang memerlukan perhatian dan tindakan
dari berbagai pihak, terutama suami. Berdasarkan beberapa jurnal yang dibahas,
dapat dilihat bahwa peran suami dalam perawatan kehamilan istri sangat
berpengaruh pada kesehatan ibu dan bayi, serta kesejahteraan keluarga. Dukungan
suami dapat berupa informasi, saran, bantuan, pendampingan, dan penerimaan
diri. Dukungan suami dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku
wanita hamil dalam melakukan perawatan kehamilan, mengurangi risiko
komplikasi dan masalah kesehatan, meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan,
serta mengatasi perubahan multidimensi yang dialami wanita hamil. Oleh karena
itu, penting bagi suami untuk terlibat aktif dalam program-program kesehatan
maternal yang diselenggarakan oleh pemerintah dan lembaga kesehatan, serta
memberikan dukungan penuh kepada isteri mereka selama masa kehamilan
hingga persalinan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Studi-studi ini menguji berbagai faktor yang mempengaruhi
kesehatan wanita dan persalinan yang aman di Pakistan, Wirosari, dan
Mulyorejo, serta peran suami sebagai pendamping isteri selama kehamilan
dan persalinan di Indonesia. Studi-studi ini menggunakan data sekunder
dari PMMS, survei nasional yang dilakukan oleh NIPS, dan data primer
dari responden suami dan isteri. Studi-studi ini menemukan bahwa status
perkawinan wanita, pemberdayaan wanita, masalah kesehatan fisik wanita,
struktur sosial, aktor sosial, dukungan keluarga, perubahan multidimensi,
dan masalah yang muncul dari perubahan tersebut adalah faktor-faktor
penting yang berhubungan dengan perilaku, sikap, keputusan, dan hasil
kesehatan wanita dan bayi mereka. Studi-studi ini juga menunjukkan
bahwa ada hubungan positif antara dukungan suami dan perilaku
penerimaan diri wanita hamil usia dini. Studi-studi ini merekomendasikan
agar pemerintah dan lembaga kesehatan meningkatkan kualitas dan
ketersediaan layanan kesehatan maternal terampil, serta memberikan
edukasi dan dukungan kepada wanita hamil dan suami mereka. Studi-studi
ini juga menyarankan agar suami memberikan dukungan penuh kepada
isteri mereka selama kehamilan dan persalinan dengan cara memahami,
memperhatikan, membantu, dan melayani wanita hamil.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa
saran untuk meningkatkan kesehatan wanita dan persalinan yang aman,
serta peran suami sebagai pendamping istri. Pertama, pemerintah dan
lembaga kesehatan harus meningkatkan kualitas dan ketersediaan layanan
kesehatan maternal terampil, seperti pemeriksaan antenatal, persalinan
bersih dan aman, imunisasi, dan pencegahan infeksi. Kedua, pemerintah
dan lembaga kesehatan harus memberikan edukasi dan dukungan kepada
wanita hamil dan suami mereka tentang pentingnya perawatan kehamilan,
persalinan, dan masa nifas, serta cara mengatasi masalah-masalah yang
mungkin timbul. Ketiga, suami harus memberikan dukungan penuh
kepada isteri mereka selama kehamilan dan persalinan dengan cara
memahami, memperhatikan, membantu, dan melayani wanita hamil.
Keempat, suami harus terlibat dalam perencanaan keluarga dan
penggunaan kontrasepsi untuk mengurangi risiko kehamilan yang tidak
diinginkan dan komplikasi kesehatan. Kelima, wanita hamil harus menjaga
kesehatan fisik dan mental mereka dengan mengonsumsi makanan bergizi,
berolahraga secara teratur, menghindari stres, dan berkomunikasi dengan
suami dan keluarga.
REFERENSI

Atif, M. et al. (2023) ‘The impact of partner’s behaviour on pregnancy related


outcomes and safe child-birth in Pakistan’, BMC Pregnancy and
Childbirth, 23(1). doi:10.1186/s12884-023-05814-z.
Dewi, R.K. and Yastirin, P.A. (2020) ‘Peran Serta Suami Dan Perilaku Ibu Hamil
Dalam Perawatan Kehamilan Di Puskesmas Wirosari I’, Jurnal Ilmu
Kebidanan Dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health),
11(1), pp.1-8.
Hasanah, I. and Fitriyah, N. (2019) ‘Peran Suami dalam Perawatan Kehamilan
Istri di Kelurahan Mulyorejo’, Jurnal Biometrika dan Kependudukan,
7(2), pp.122-130.
Limbong, T. (2021) ‘Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Pendampingan
Suami Terhadap Isteri Pada Masa Kehamilan dan Persalinan’, Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), pp.475-483.
Sulistiyaningsih, S.H., Kasanah, U. and Sholikah, S. (2019, October) ‘Hubungan
Dukungan Suami dengan Perilaku Penerimaan Diri Wanita Hamil Usia
Dini dalam Menghadapi Kehamilan’, Prosiding University Research
Colloquium, pp. 819-824.

Anda mungkin juga menyukai