Anda di halaman 1dari 6

EVIDANCE BASED KESEHATAN REPRODUKSI IBU DAN PASANGAN

USIA SUBUR

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pelayan


KB dan Kesehatan Reproduksi

Kelompok 2

Disusun Oleh :

Ayu Wulandari ( 30719005)

Bernadeta Dian Sakuntala (39719006)

Dina Mualina Syafruddin (30719007)

Fanny Sabila Utami ( 30719008)

PRODI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

ISNTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTIWIYATA KEDIRI

2019/2020
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan pelayanan kb dan kesehatan
reproduks tepat pada waktunya,makalah ini adalah sebagai salah satu metode
pembelajaran bagi mahasiswa.

Bab 1
Pembahasan

A. EVIDANCE BASE PADA KESEHATAN REPRODUKSI IBU DAN USIA


SUBUR
 Evidence based artinya berdasarkan bukti. Artinya tidak lagi berdasarkan
pengalaman atau kebiasaan semata. Semua harus berdasarkan bukti.
Bukti ini pun tidak sekadar bukti tapi bukti ilmiah terkini yang bias
dipertanggung jawabkan.

Evidence based Midwifery adalah pemberian informasi kebidanan


berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan.

B. KESEHATAN REPRODUKSI IBU

● Kesehatan reproduksi adalah keadaan, kesejahteraan fisik, mental,dan social


yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam
segala yang berhubungan dengan system reproduksi dan fungsi – fungsi serta
proses – prosesnya.

● Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang penting, terutama bagi


wanita. Agar bisa merawat dan menjaga organ reproduksi wanita, hal pertama
yang harus dilakukan adalah mengenal bagian – bagiannya. Organ reproduksi
wanita terdiri dari vagina atau miss v, klitoris, serviks atau mulut rahim, rahim,
tuba falopi, serta ovarium.
Organ reproduksi wanita memiliki peran penting, mulai dari hubungan
seksual, produksi dan perkembangan sel telur, menstruasi, kehamilan,
hingga proses persalinan

C. KESEHATAN REPRODUKSI PASANGAN USIA SUBUR

 Pasangan usia subur (PUS) merupakan salah satu komposisi penduduk


yang secara fisik dan seksual sudah matang untuk melangsungkan
kehamilan. Rentang usia aman untuk melangsungkan kehamilan yaitu
usia 20-35 tahun. Jika melangsungkan kehamilan di usia lebih dari 35
tahun berdampak pada tingginya resiko kehamilan seperti pre-eklamsia,
eklamsia, perdarahan, anemia, abortus.
 Kesehatan reproduksi adalah keadaan, kesejahteraan fisik, mental,dan
social yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan
dalam segala yang berhubungan dengan system reproduksi dan fungsi –
fungsi serta proses – prosesnya.
 Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang penting, terutama bagi
wanita. Agar bisa merawat dan menjaga organ reproduksi wanita, hal
pertama yang harus dilakukan adalah mengenal bagian – bagiannya.
Organ reproduksi wanita terdiri dari vagina atau miss v, klitoris, serviks atau
mulut rahim, rahim, tuba falopi, serta ovarium.
 Organ reproduksi wanita memiliki peran penting, mulai dari hubungan
seksual, produksi dan perkembangan sel telur, menstruasi, kehamilan,
hingga proses persalinan

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN REPRODUKSI


PASANGAN USIA SUBUR DENGAN PENUNDAAN KEHAMILAN

 Faktor yang mempengaruhinya yang paling utama adalah sikap. Sikap


yang positif dalam penundaan kehamilan akan dilakukan atas dasar
pertimbangan yang benar.

 Faktor budaya. Faktor kebudayaan juga mempengaruhinya. Kebudayaan


seseorang akan mempengaruhi tindakan. Seperti halnya terlihat saat ini
generasi muda cenderung memiliki sedikit anak.

 Faktor orang lain yang disegani.sikap orang yang disegani ini menjadi
sumber inspirator bahkan motivator tersendiri sehingga berusaha sama
dengan sikap panutannya.
E. Evidance Based pelayanan pada ibu dan PUSnya.

Dalam pelayanan evidence based pada ibu dan PUSnya, kurangnya pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi dapat berpengaruh pada kesehatan reproduksinya
atau pada kesuburan pasangan usia subur.

 Pelayanan yang bisa di berikan pada PUS bisa di sarankan untuk berKB,
kenapa di sarankan untuk ber KB karena Pasangan Usia Subur, jika belum
siap untuk hamil karena efek ekonomi yang mehalang dan belum siap ya
mental/ fisik itu bisa mempengaruh pada hamil yang tidak di inginkan, pelayan
pada PUS di bidan dan di arahkan KB ya yang mana untuk kesehatan
reproduksi PUS itu sendiri.
 Pelayanan yang bisa di berikan pada PUS Penggunaan bukti terbaik yang
tersedia sehingga tenaga kesehatan (Bidan) dan pasien mencapai keputusan
yang terbaik, mengambil data yang diperlukan dan pada akhirnya dapat menilai
pasien secara menyeluruh dalam memberikan pelayanan kehamila dan
pelayanan kehamilan itu saat ANC/ AnterNatal Care

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.neliti.com/id/publications/236471/analisis-
sikap-pasangan-usia-subur-tentang-kesehatan-reproduksi-terhadap-
penunda&ved=2ahUKEwj64a6qucLsAhWjguYKHfWoBHMQFjABegQICxAB&usg=A
OvVaw0FKu3d_FCpgZ5nviwR0LFF&cshid=1603172072535

https://griyahusada.id/journal/index.php/midwifery/article/download/25/8/

Anda mungkin juga menyukai