PADA NY. “S” USIA 41 TAHUN P5A1 POST PARTUM BLUES HARI KE 6
DI PMB IDA REKMAWATI, S.ST., SKM.
KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI
OLEH :
THIA AYU YULIMASARI
NIM : 30718028
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasca melahirkan ibu akan mengalami beberapa perubahan, baik perubahan fisik
maupun perubahan psikologis. Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh ibu, sebagian ibu
bisa menyesuaikan diri dan sebagian tidak bisa menyesuaikan diri, bahkan bagi mereka
yang tidak bisa menyesuaikan diri akan mengalami gangguan-gangguan psikologis
dengan berbagai macam sindrom atau gejala, yang biasa disebut dengan sindrom
postpartum blues (Hospital Majapahit, 2014). Perubahan psikis mempunyai peranan yang
sangat penting. Pada masa ini, ibu nifas menjadi sangat sensitif, sehingga diperlukan
pengertian dari keluarga-keluarga terdekat dan peran bidan untuk menghindari perubahan
psikis yang patologis (Nurjanah, 2013). Banyak bukti menunjukan bahwa periode
kehamilan, persalinan dan pascanatal merupakan masa terjadinya stress berat, kecemasan,
gangguan emosi dan penyesuaian diri (Marmi, 2014).
Postpartum blues merupakan fenomena yang terjadi pada hari-hari pertama
postpartum yang telah dilaporkan sejak 460 tahun sebelum Masehi (Marmi, 2014).
Postpartum blues adalah bentuk depresi yang paling ringan, biasanya timbul antara hari
ke 2 sampai 2 minggu (Dewi dan Sunarsih, 2011). Angka kejadian postpartum blues di
luar negeri cukup tinggi yakni 26-85%. Sedangkan, untuk angka kejadian postpartum
blues di Indonesia antara 50-70%. Angka kejadiannya rendah bila dibandingkan negara-
negara lain (Janiwarty dan Pieter, 2013).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setyowati dan Uke (2009)
tentang faktor yang memengaruhi terjadinya postpartum blues didapatkan hasil bahwa
sebanyak 54,84% mengalami postpartum blues yang disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya pengalaman yang tidak menyenangkan pada periode kehamilan dan
persalinan sebanyak 38,71%, faktor psikososial (dukungan sosial sebanyak 19,35%,
kualitas dan kondisi bayi baru lahir sebanyak 16,13%) serta faktor spiritual sebanyak
9,78% (Program Studi Ilmu Keperawatan, 2014).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu post partum melalui pendekatan
manajemen kebidanan menurut Varney.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian pada Ny. “S” Usia 41 Tahun P5A1 Post Partum Blues
Hari Ke 6.
b. Menyusun diagnosa kebidanan sesuai dengan prioritas Ny. “S” Usia 41 Tahun
P5A1 Post Partum Blues Hari Ke 6.
c. Melakukan antisipasi masalah dalam asuhan kebidanan pada Ny. “S” Usia 41
Tahun P5A1 Post Partum Blues Hari Ke 6.
d. Menentukan tindakan segera jika dibutuhkan dalam asuhan kebidanan pada Ny.
“S” Usia 41 Tahun P5A1 Post Partum Blues Hari Ke 6.
e. Merencanakan asuhan kebidanan pada Ny. “S” Usia 41 Tahun P5A1 Post Partum
Blues Hari Ke 6.
f. Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. “S” Usia 41 Tahun P5A1 Post Partum
Blues Hari Ke 6.
g. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada Ny. “S” Usia 41
Tahun P5A1 Post Partum Blues Hari Ke 6.
h. Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada Ny. “S” Usia
41 Tahun P5A1 Post Partum Blues Hari Ke 6.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi kepustakaan
Dengan mempelajari dan mencari sumber referensi dari buku dan jurnal yang terkait
dengan masalah yang ditulis. Dengan adanya banyak referensi dari buku dan jurnal
tersebut maka akan didapatkan data dasar yang bersifat ilmiah dan teoritis.
2. Studi dokumentasi
Dengan melihat dan mempelajari kasus dari buku rekam medis di PMB.
3. Observasi
Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap klien tentang keadaan dan
perkembangan kondisi klien secara menyeluruh dengan inspeksi, palpasi, auskultasi,
dan perkusi.
4. Wawancara
Melakukan komunikasi yang dilakukan secara langsung bisa dengan sesi tanya jawab
kepada klien atau keluarga terdekat klien tentang hal – hal yang berhubungan dengan
kondisi kesehatan klien. Tujuannya yaitu untuk memperoleh data secara langsung
dari klien atau keluarga terdekat dan untuk mendapatkan rencana penanganan
masalah yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan klien.
D. Sistematika penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, tujuan, teknik pengumpulan data, dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan konsep dasar tentang post partum blues dan manajemen
kebidanan pada ibu post partum.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian, interpretasi data, intervensi, implementasi, dan
evaluasi.
BAB IV : PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara teori dengan kasus yang ada di
lapangan.
BAB V : PENUTUP
Kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Post Partum Blues
1. Pengertian
Postpartum Blues adalah gangguan perasaan yang menyertai suatu persalinan,
biasanya terjadi pada hari 3 sampai hari ke 10 dan umumnya terjadi akibat perubahan
hormonal (Prawirohardjo, 2009). Postpartum Blues atau sering juga disebut maternity
blues atau sindrom ibu baru, dimengerti sebagai suatu sindrom gangguan efek ringan
pada minggu pertama setelah persalinan (Dewi dan Sunarsih, 2011). Postpartum
Blues adalah ketidakmampuan seorang ibu untuk menghadapi suatu keadaan baru
dimana adanya kehadiran anggota baru dalam pola asuhan bayi dan keluarga
(Nurjanah, 2013).
Postpartum Blues dikategorikan sebagai sindrom gangguan psikologis masa nifas
paling ringan, namun jika postpartum blues ini tidak ditangani dengan baik dapat
menjadi keadaan yang lebih berat yaitu depresi dan psikosis pasca salin (Marmi,
2014).
2. Gejala
Gejala Postpartum Blues menurut Nurjanah (2013) diantaranya:
a. Sering menangis.
b. Sulit tidur.
c. Nafsu makan hilang.
d. Gelisah.
e. Perasaan tidak berdaya atau hilang kontrol.
f. Cemas atau kurang perhatian pada bayi.
g. Tidak menyukai atau takut menyentuh bayi.
h. Pikiran menakutkan mengenai bayi.
i. Kurang perhatian terhadap penampilan dirinya sendiri.
j. Perasaan bersalah dan putus harapan.
k. Penurunan atau peningkatan berat badan.
l. Gejala fisik seperti sulit bernafas atau perasaan berdebar-debar.
m. Kurang percaya diri menjadi seorang ibu.
3. Penyebab
Penyebab Postpartum Blues menurut Dewi dan Sunarsih (2011) yaitu:
a. Faktor hormonal, turunnya kadar estrogen secara tiba-tiba setelah melahirkan
yang dapat mengakibatkan suasana hati menjadi depresi.
b. Ketidaknyamanan fisik yang dialami sehingga menimbulkan perasaan emosi pada
wanita pasca melahirkan.
c. Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.
d. Faktor umur dan jumlah anak.
e. Pengalaman proses kehamilan dan persalinannya.
f. Latar belakang psikososial ibu.
g. Dukungan yang diberikan dari lingkungan.
h. Stres yang dialami oleh ibu.
i. Kelelahan pasca bersalin.
j. Ketidaksiapan pada perubahan peran yang terjadi pada ibu.
k. Rasa sayang dan takut yang berlebihan akan kehilangan bayinya.
l. Masalah kecemburuan dari anak yang terdalam.
4. Penanganan
Penanganan Postpartum Blues menurut Marmi (2014) yaitu:
a. Dengan pendekatan komunikasi terapeutik yang bertujuan menciptakan
hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya
dengan cara:
1) Mendorong pasien mampu meredakan segala
ketegangan emosinya.
2) Dapat memahami dirinya sendiri.
b. Dengan peningkatan suport mental yang dapat dilakukan oleh keluarga pasien
diantaranya:
1) Meminta suami untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah seperti
membantu mengurus bayinya dan menyiapkan susu.
2) Memanggil nenek atau keluarga bayi agar bisa menemani ibu dalam
menghadapi kesibukan merawat bayi.
3) Suami lebih perhatian terhadap istri dan permasalahan yang dihadapi
istrinya.
4) Menyiapkan mental dalam menghadapi kelahiran anaknya.
5) Suami menggantikan peran istri ketika istri kelelahan dan memperbanyak
dukungan.
6) Suami dianjurkan sering menemani istri dalam mengurus anaknya.
7) Ibu dianjurkan sering berkumpul dengan teman-teman terdekat atau
keluarga.
c. Dilakukan pada diri klien sendiri diantaranya dengan cara:
1) Belajar tenang dengan menarik nafas panjang.
2) Tidur ketika bayi tidur.
3) Berolahraga ringan.
4) Ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu.
5) Bicarakan rasa cemas dan komunikasikan.
6) Bersikap fleksibel.
7) Bergabung dengan kelompok ibu.
B. Konsep Dasar Manajemen Varney
Manajemen kebidanan adalah suatu pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam
memecahkan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian data, interpretasi data,
identifikasi diagnosa dan masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi,
implementasi, dan evaluasi. Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi peran dan
kegiatan yang menjadi tanggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada klien
yang memiliki kebutuhan atau masalah di bidang kesehatan ibu dan anak meliputi masa
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, neonates, keluarga berencana, serta
kesehatan reproduksi (Yuliani, 2017).
1. Pengkajian
Pengkajian adalah pengumpulan data dasar untuk mengevaluasi keadaan pasien,
data ini termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Data yang dikumpulkan
meliputi data subjektif dan objektif serta data penunjang.
2. Interpretasi data dasar
Mengidentifikasi diagnosa kebidanan dan masalah interpretasi yang benar atas
data yang telah dikumpulkan, dalam langkah ini data yang telah di interpretasikan
menjadi diagnosa kebidanan dan masalah. Keduanya digunakan karena beberapa
masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan penanganan
yang dituangkan dalam asuhan terhadap pasien.
3. Diagnosa potensial
Mengidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial yang mungkin akan terjadi
langkah ini memberikan antisipasi bila kemungkinan dilakukan pencegahan sambil
mengamati.
4. Antisipasi masalah dan rencana tindakan
Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang dilakukan secara mandiri,
secara kolaborasi atau bersifat rujukan.
5. Intervensi
Pada langkah ini direncanakan yang untuk dilakukan oleh langkah sebelumnya,
langkah ini merupakan kebijakan terhadap diagnosa atau masalah yang telah
diidentifikasikan serta antisipasi.
6. Implementasi
Rencana asuhan yang menyeluruh dilaksanakan dengan efisien dan aman.
Pelaksaan atau implementasi ini dapat sepenuhnya dilakukan oleh bidan atau
sebagian lagi oleh tenaga kesehatan lain atau klien dan keluarga. Jika bidan tidak
melakukannya sendiri, bidan tetap bertanggung jawab penuh untuk mengarahkan
pelaksanaan dan memastikan langkah – langkah tersebut benar – benar terlaksana.
Implementasi mengacu pada intervensi.
7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan. Ada
kemungkinan sebagian rencana lebih efektif, sebagian yang lain belum efektif.
Manajemen asuhan kebidanan merupakan hasil pola pikir bidan yang
berkesinambungan, sehingga jika ada proses manajemen yang kurang efektif atau
tidak efektif, proses manajemen dapat diulang lagi dari awal. Evaluasi mengacu pada
implementasi dan kriteria hasil (Yuliani, 2017).
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nim : 30718028
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas klien (Kunjungan rumah pada tanggal 30 Maret 2021/10.15 WIB)
Nama klien : Ny. “S” Nama suami : Tn. “I”
Umur : 41 Tahun Umur : 45 Tahun
Suku / kebangsaan : Jawa / WNI Suku / Kebangsaan : Jawa / WNI
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan :- Penghasilan : ± 1,5 jt/bln
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : RT.02/RW.05, Dsn. Krajan, Ds. Tales, Kec. Ngadiluwih,
Kab. Kediri
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan bahwa ibu sudah melahirkan bayinya secara normal 6 hari yang
lalu, ibu juga mengatakan bahwa ia merasakan perasaan cemas, merasa bersalah,
dan khawatir yang berlebih kepada anak – anak terutama bayinya dan menjadi
kurang percaya diri menjadi seorang ibu.
3. Riwaya menstruasi
Usia menarche ( 12 ) tahun, siklus menstruasi ( 30 hari ) (teratur/tidak teratur),
lama menstruasi ( 7 ) hari tiap bulan, banyaknya darah ( 2 kali ganti pembalut ),
konsistensi ( Encer dengan sedikit gumpalan ), dysmenorhoe ( Tidak ada )
(sebelum/selama/sesudah menstruasi), fluour albus ( Ada ) (sebelum/sesudah
menstruasi) warna ( Jernih ), bau ( Tidak ada ), gatal ( Tidak ada ), HPHT ( - ),
HTP ( - )
Keluhan saat haid : (contreng sesuai dengan keluhan)
() Disminorhe () Spoting () Menorrhagia () Premenstrual Syndorma
PEMBAHASAN
Asuhan kebidanan pada Ny. “S” Usia 41 Tahun P5A1 Post Partum Blues Hari Ke 6 telah
dilakukan pengkajian (data subyektif dan data obyektif) sesuai dengan manajemen kebidanan 7
langkah varney melalui anamnesa langsung pada pasien dan beberapa pemeriksaan.
1. Pengkajian
Dari data subyektif didapatkan keterangan bahwa klien merasa cemas, bersalah, dan
khawatir yang berlebih kepada anak – anak terutama bayinya dan menjadi kurang
percaya diri menjadi seorang ibu. Dan dari pemeriksaan obyektif didapatkan hasil
Keadaan umum ibu baik, Kesadaran composmentis, Keadaan emosional cemas, Tekanan
darah : 120 / 80 mmHg, Suhu : 36,50C, Nadi : 80 x/menit, Respirasi : 20 x/menit,
sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
2. Interpretasi data dasar
Dari data yang diperoleh saat melakukan pengkajian dapat ditegakkan diagnosa
kebidanan yaitu Ny. “S” Usia 41 Tahun P5A1 Post Partum Blues Hari Ke 6 tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek
3. Intervensi
Perencanaan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
4. Implementasi
Pada pelaksanaan didapatkan hasil semua rencana telah disusun sesuai asuhan kebidanan,
dan pada pelaksanaan sudah semua dilakukan sesuai SOP dengan hasil tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek.
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara sistematis untuk melihat keefektifan dari asuhan dan tidak
ditemukan kesenjangan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan pada Ny. “S” Usia 41 Tahun P5A1 Post Partum Blues Hari Ke 6 yang
telah dilakukan pada tanggal 30 Maret 2021 di PMB Ida Rekmawati, S.ST., SKM. sebagai
berikut :
1. Pelaksanaan pengkajian pada Ny. “S” Usia 41 Tahun P5A1 Post Partum Blues Hari Ke 6
tidak terdapat kesenjangan antara kasus/fakta di lahan praktik dan teori.
2. Pelaksanaan analisa keluhan/masalah pada Ny. “S” Usia 41 Tahun P5A1 Post Partum
Blues Hari Ke 6 tidak terdapat kesenjangan antara kasus/fakta di lahan praktik dan teori.
3. Pelaksanaan penyusunan diagnosa kebidanan pada Ny. “S” Usia 41 Tahun P5A1 Post
Partum Blues Hari Ke 6 tidak terdapat kesenjangan antara kasus/fakta di lahan praktik
dan teori.
4. Pelaksanaan intervensi pada Ny. “S” Usia 41 Tahun P5A1 Post Partum Blues Hari Ke 6
tidak terdapat kesenjangan antara kasus/fakta di lahan praktik dan teori.
5. Pelaksanaan implementasi pada Ny. “S” Usia 41 Tahun P5A1 Post Partum Blues Hari
Ke 6 tidak terdapat kesenjangan antara kasus/fakta di lahan praktik dan teori.
6. Pelaksanaan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada Ny. “S” Usia 41
Tahun P5A1 Post Partum Blues Hari Ke 6 tidak terdapat kesenjangan antara kasus/fakta
di lahan praktik dan teori.
B. Saran
Diharapkan penulis mampu mengkaji masalah dengan cermat dan membuat intrvensi ,
evaluasi sesuai asuhan kebidanan dan kebutuhan dari klien.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, V, N, L. Sunarsih, T. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika.
Janiwarty, B. Pieter, H, Z. 2013. Pendidikan Psikologi Untuk Bidan. Yogyakarta : Andi Offset.
Marmi. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Pueperium Care”. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Nurjanah,S,N. Maemunah, A,S. Badriah, D,L. 2013. Asuhan Kebidanan Postpartum. Bandung :
Refika aditama.
Yuliani. 2017. Buku Ajar Aplikasi Asuhan Kehamilan Ter-Update. Jakarta : Trans.