PENDAHULUAN
normal. Kelahiran seorang bayi merupakan peristiwa yang sosial yang ibu dan
keluarga nantikan selama kurang lebih 9 bulan. Ketika persalinan di mulai, peran
ibu adalah untuk melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan adalah memantau
Melahirkan secara normal akan membutuhkan daya tahan tubuh yang kuat
karena terlampau sakit. Perempuan yang merasakan sakit terlalu parah dari
ketegangan dan kepanikan yang menyebabkan otot kaku dan sakit sehingga tidak
heran jika ada juga perempuan yang melahirkan normal, namun menggunakan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang dapat hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain.
pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
1
2
dapat menghibur istri ketika ia merasa sedih maupun cemas. Adanya pendamping
yang terus menerus membuat ibu merasa aman, mengatur persalian dan pemberi
semangat.Suami sebagai pendamping yang paling dekat dengan ibu bukan hanya
berperan sebagai pengambil keputusan saja tetapi juga memiliki peran serta dalam
memberikan dukungan moral kepada istri sejak kehamilan diketahui sampai masa
Ada lima aspek dasar, atau Lima Benang Merah, yang penting dan saling
terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek tersebut
Merah tersebut adalah: 1). Membuat Keputusan klinik, 2). Asuhan Sayang Ibu
Dan Sayang Bayi, 3). Pencegahan Infeksi, 4). Pencatatan (Rekam Medik) asuhan
kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio
kesakitan dan kematian ibu dan bayinya. Salah satu indikator utama derajat
Ada lebih dari 5 juta wanita Indonesia yang melahirkan setiap tahun dan
lima penyebab obstetri utama yang langsung dapat menyebabkan kematian yaitu
perdarahan postpartum, infeksi, aborsi yang tidak aman, eklamsi dan partus lama.
(4)
dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100.000 kelahiran
saat persalinan
caesaria), dengan
APGAR lama<7kala
Score I pada
lebih primipara.
sedikit, Penelitian
persalinan ini lebih
menjadi
metode Analitik
Kepuasan dengan pendekatan
dan keyakinan ibu yangkohort.
semakinJenis datadalam
besar yang dimenghadapi
ambil adalah
teknik Purposive sampling dengan jumlah populasi sebagian besar ibu bersalin
kala I (P Value= 0,000 < 0,05). Rata-rata ibu bersalin primipara yang
4
suami lama kala I 328 menit (5 jam 46 menit) dan ibu bersalin primipara
tidak didampingi suami dengan rata-rata lama kala I 620 menit (10 jam 20
Menurut
ibu bersalin penelitian
primipara yangDanuatmaja dan Meiliasari
tidak didampingi menyatakan
suami mempunyai bahwa
peluang
kecemasan
menit (10 dan
jam ketakutan
20 menit)dapat mengakibatkan
terjadi rasa Inyeri
persalinan kala lebihyang
lamahebat
Katadan juga
Kunci
kala I lebih banyak dirasakan pada primigravida yaitu sebesar 59,38% sedangkan
berbagai upaya percepatan penurunan AKI dan AKB antara lain mulai tahun 2010
Kota yang difokuskan pada kegiatan preventif dan promotif dalam Program
dana operasional sebesar Rp 10 juta per bulan. Mulai tahun 2011, seluruh
disebabkan oleh perdarahan, tekanan darah yang tinggi saat hamil (eklampsia),
adekuat) dan 4 terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, terlalu rapat jarak
orang dengan penyebab kematian ibu adalah perdarahan, sepsis 1, syok septicdan
disebabkan oleh partus lama, post matur dan lain-lain, sedangkan jumlah kematian
berlangsung saat itu belum tentu kejadiannya akan terulang kembali pada
persalinan berikutmya. Tetapi, emosi dan situasi yang dirasakan oleh seorang ibu
dengan persalinan anak pertama atau anak berikutnya, tidak akan berubah.
Seorang ibu yang belum pernah mengalami tersebut, sehingga tahu dengan pasti
Bila melihat dari proses lamanya kala 1 persalinan , pada saat ibu sedang
menghadapi kesulitan, apakah ibu akan meminta bantuan dan dukungan dari
orang lain, sebagai orang dewasa, terkadang hal itu ibu lakukan dan dapat
menerimanya sebagai suatu proses pendewasaan diri. Tetapi, pada saat kita
calon ibu yang persalinannya didampingi oleh suami lebih jarang mengalami
terhadap 200 ibu melahirkan dirumah sakit yang berada di 5 kota besar di
Indonesia, diperoleh fakta sekitar 86,2% menyatakan perasaan senang dan bahagia
karena selama proses persalinan didampingi oleh suami dan sisanya merasa
bersalin RB Adina Wonosobo, jumlah pasien pada tahun 2013 sebanyak 355
orang, untuk pasien primipara sebanyak 190 orang sedangkan pada multipara
persalinan kala I sudah mulai merasakan kesakitan. Rasa sakit itu disebabkan oleh
rasa nyeri yang hebat padabagian perut, apalagi bagi ibu primipara yang belum
kebingungan dan kesakitan karena rasa nyeri yang hebat pada perutnya, apabila
Untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin ada beberapa faktor
yangmempengaruhinya yaitu umur dan paritas ibu, ras, budaya, dan etnik,
pengurangan rasa nyeri kala I fase aktif pada ibu bersalin normal. Dengan adanya
pendampinganoleh suami atau anggota keluarga yang membuat ibu nyaman dan
Pengurangan rasa nyeri pada pasien bisa dibantu oleh anggota keluarga ataubidan
sehingga ibu bisa merasa nyaman dan tenang sehingga nyeri yangdirasakan oleh
yang sedang bersalin, apabila itu ibu bersalin primigravida yangbelum pernah ada
pengalaman.(8)
puskesmas langsa kota pada tahun 2018. Jumlah ibu bersalin pada tahun 2017
sebanyak 1058 persalinan. pada bulan juli sampai dengan oktober tahun 2018
sebanyak 125 persalinan. dari 10 ibu yang persalinan pada lamanya kala 1
didapatkan dari hasil wawancara hanya 4 suami yang mendampingi ibu saat
menganggap bahwa ibu yang sedang bersalin adalah hal yang wajar, apalagi
dalam menyusun hipotesis baru ataupun dengan jenis penelitian yang berbeda.
9
Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Langsa Kota dan sebagai bahan
2018”.
TINJAUAN PUSTAKA
judul“ Pendampingan suami dan skala nyeri pada persalinan kala 1 fase aktif”
berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa proporsi ibu bersalin yang
didampingi suami dengan baik saat melahirkan di BPS Siti Lestari sebanyak
56,3% dan 50% ibu bersalin mengalami skala nyeri ringan, dengan pendampingan
suami baik, maupun dengan pendampingan suami kurang baik. Melalui uji
statistik dengan Chi Kuadrat dapat dilihat X2hitung >X2tabel (8,381>5,99) dan p
Penelitian yang dilakukan oleh Neny Yuli Susantipada tahun 2014 dengan
judul “Hubungan pendampingan suami dengan lama kala I fase aktif”. Dari 60 ibu
persalinan yaitu sebanyak 50 orang (83,3%) dengan persalinan normal. Hasil uji
statistik chi square dengan nilai (p<α) yaitu (0,000<0,05) didapatkan kesimpulan
bahwa ada hubungan antara pendampingan suami dengan lama persalinan kala I
persalinan sebagai upaya dalam menurunkan angka kematian ibu dan peningkatan
10
1
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sarwinanti pada tahun 2015 dengan
10 responden (50%) yang mengalami persalinan yang panjang (lebih dari 12 jam)
dan terdapat 10 responden (50%) yang mengalami persalinan pendek (kurang dari
terutamapada kala I fase aktif karena fase akselerasi khususnya yang mempunyai
nilai prediktif untuk hasil akhir persalinan karena merupakan ukuran yang baik
oleh faktor-faktor eksternal baik fisik,khemis maupun psikis. Jadi jelaslah bahwa
lama persalinan kala I menghasilkan p-value 0,659 (>0,05) yang berarti lama
Puskesmas Karang doro Kota Semarang”. Hasil dari penelitian yaitu sebagian
1
Sebagian besar ibu mengalami proses persalinan kala 1 cepat sebanyak21 (63,
continuity correction sebesar 3,275dengan p value fisher exact sebesar 0,044 <
0,05. Ada hubungan yang bermakna antara pendampingan keluarga dengan lama
yang signifikan antara usia dengan intensitas nyeri persalinan denganP Value =
persalinan dengan P Value = 0.000 dan ada hubungan yang signifikan antara
0.023.(12)
1
pasangan saat menanti kelahiran bayinya dan penyusunan rencana kelahiran yang
kelahiran. (13)
anggota keluarga dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis dan
1) Memilih tenaga kesehatan dan tempat melahirkan pada waktu periksa hamil.
persalinan.
komplikasi.
4) Mengetahui Sistem transportasi, tahu kemana harus pergi bila terjadi keadaan
1) Tempat Persalinan
harus dilakukan dirumah sakit yang memiliki fasilitas kamar operasi, transfusi
anak, lengkap dengan tenaga terlatih dan peralatan yang memadai. Akibat sarana
dirumah. Kondisi tersebut merupakan kendala tersendiri yang masih suklit diatasi
rumah membuat ibu lebih nyaman sehingga proses persalinan lebih lancar dan
umum, bidan, serta dokter kebidanan dan kandungan. Di negara kita masih
banyak persalinan yang ditolong oleh dukun bersalin, baik yang terlatih maupun
yang tidak terlatih. Hal ini masih menjadi kendala dan merupakan salah satu
pasien.
lebih terarah dan ditangani oleh tenaga yang kompeten. Pada saat persalinan,
karakteristik kasus.
Sebaiknya ssemua kasus dianggap memiliki resiko karena tidak ada satu
cara pun yang dapat meramalkan bahwa persalinan tersebut pasti berjalan normal
mereka.
1
jika ia mengalami komplikasi dan perlu segera dirujuk ke tingkat asuhan yang
lebih tinggi.
bila diperlukan. Juga kemungkinan mengakses sarana dan dana cadangan bersama
milik masyarakat yang dapat dipakai untuk keperluan gawat darurat. Misal, akses
harus dibawa saat datang. Peralatan yang harus dibawa misalnya gurita, peralatan
mandi (sabun, sikat gigi, pasta gigi, sampo, deodorant, bedak, sisir, pelembab
bibir, handuk kecil, handuk besar), perlengkapan pribadi (pembalut wanita, alas
longgar/daster dan kaos kaki), krim puting susu spon kecil, washlap, kain, baju
sehingga begitu tanda-tanda persalinan muncul, ibu tidak panik dan bisa langsung
menyenagkan. (3)
2.2.2. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang dapat hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain.
pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Adapun menurut proses
2) Persalinan buatan yaitu persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya
prostaglandin.(1)
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala pembukaan
laten dan fase aktif. Fase laten dimanapembukaan servik berlangsung perlahan
selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase antara lain akselerasi, dilatasi maksimal
dan deselerasi Kontraksi otot saat persalinan adalah upaya membantu terbukanya
jalan lahir. Pada saat kontraksi, leher rahim akan menjadi lunak, menipis, dan
mendatar, kemudian menarik leher rahim. Saat itulah kepala janin menekan mulut
rahimsehingga membuka. Bila ibu sudah terbiasa relaksasi, jalan lahir akan lebih
dan nyeriyang berlebihan saat persalinan. Tetapi pada intinya, seorang wanita
dihasilkan oleh dilatasi serviksdan Segmen bawah rahim, serta distensi uterus.
Intensitas nyeri kala I akibat darikontraksi uterus, involunter nyeri dirasakan dari
uterus sinapsnya pada Torakal 10,11,12 dan lumbal 1. Mengurangi nyeri pada fase
urut/pijat, air hangat yang menenangkan, perubahan posisi tubuh, kata-kata serta
oleh ibu untuk mendampingi ibu selamaproses persalinan seperti suami, keluarga,
atau teman dekat. Suami dan keluargadianjurkan untuk berperan aktif dalam
ibu. Pendamping ibu saat persalinan sebaiknyaadalah orang yang peduli pada ibu,
penghiburan dan dorongan orang yang mendukung sangat besar artinya karena
3. Lama Persalinan
Karena pada banyak kasus sukar ditetapkan secara tepat kapan persalinan
dimulai, maka tidak ada batasan yang disepakati tentang permulaan persalinan.
Menurut Mochtar (1998) dan Midwifery (2004), yang membatasi persalinan yaitu
diawali dengan saat dimana pasien mengalami his persalinan yang menuju ke arah
Harjono (Mochtar, 1995), partus lama atau partus kasep merupakan fase terakhir
dari suatu partus yang macet dan berlangsung terlalu lama sehingga timbul gejala-
gejala: dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu, asfiksi dan kematian janin dalam
tentu saja bergantung pada pengawasan selagi hamil, pertolongan persalinan yang
2) Kelainan-kelainan panggul.
3) Kelainan his.
6) Primitua.
11) Analgesi dan anesthesi yang berlebihan dalam fase laten. (15)
bersamaan.
2
1) Fase Laten yang Memanjang Fase laten yang melampaui waktu 20 jam pada
abnormal.
2) Sebab-sebab fase laten yang panjang mencakup (1) serviks belum matang
akan membuka secara normal begitu terjadi pendataran; (2) posisi janin
berlebihan.
3) Fase Aktif yang Memanjang pada Primigravida Pada primigravida, fase aktif
yang lebih panjang dari 12 jam merupakan keadaan abnormal. Yang lebih
penting daripada fase ini adalah kecepatan dilatasi serviks. Laju yang kurang
dimulainya persalinan.
4) Fase Aktif yang Memanjang pada Multipara Fase aktif pada multipara yang
berlangsung lebih dari 6 jam (rata-rata 2,5 jam) dan laju dilatasi serviks yang
kurang dari 1,5 cm per jam merupakan keadaan abnormal. Kelahiran normal
yang terjadi di waktu lampau tidak berarti bahwa kelahiran berikutnya pasti
normal kembali.
partus lama.
1) Memberikan dukungan baik secara fisik maupun emosional kepada ibu dan
3) Melakukan rujukan pada kasus-kasus yang tidak bisa ditangani sendiri untuk
4) Memberikan asuhan yang adekuat pada ibu, sesuai dengan intervensi minimal
tahap persalinannya.
aman.
2
Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur,keluar darah lendir yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada
1) Kala I
yang menjadi keras. Dengan demikian his pada persalinan menjadi lebih
depan abdomendan paha atas Kala I dimulai sejak terjadinya his adekuat dan
(Oxorn, 2003) atau padaprimi gravida kira – kira 13 jam dan multipara kira–
a. Fase laten
kontraksi uterus selam fase ini lebih pendek dan ringan, lama kontraksi
20-40 detik.Fase ini berlangsung 6 jam pada primipara dan 4,5 jam
wanita yang telah siap menghadapi persalinan pada fase ini, kontraksi
akibat ketegangan pada perut masih ringan. Oleh karena itu pada fase
b. Fase aktif
servik untuk primipara 1,2 cm atau lebih tiap jam dan multipara 1,5 jam
cm tiap jamuntuk multipara (saifuddin, 2001). Fase aktif dibagi lagi dalam
maksimal terjadi dilatasi servik yang sangat cepat dari 4 cm menjadi 9cm,
primipara.Kontraksi uterus pada fase aktif lebih kuat dan lebih lama
ketidaknyamanan.
2) Kala II
Kala II persalinan didefinisikan mulai dari dilatasi servik penuh sampai diikuti
kelahiran bayi. Batasan kala II dimulai saat pembukaan serviks lengkap dan
berakhir dengan lahirnya seluruh tubuh janin (Chapman, 2006). Kala II primi
1,5 sampai 2 jam sedangkan pada multi 0,5 sampai 1 jam Lama persalinan
kala II dipengaruhi oleh faktor ibu dan faktor janin. Faktor ibu yang
mempengaruhi lama kala II adalah tenaga ibu atau keadaan umum ibu,
(passeger) yang mempengaruhi lama kala II adalah posisi janin atau letak
3) Kala III
Kala tiga persalinan tiga disebut juga sebagai kala uri atau kalapengeluaran
plasenta. Kala tiga dan empat persalinan merupakan kelanjutan dari kala satu
demikian, berbagai aspek yang akan dihadapi pada kalatiga dan empat, sangat
terpisah placenta turun ke segmen bawah rahim atau bagian atas vagina.
Durasi kala III pada primigravida dan multigravida tidak ada perbedaan, yaitu
15 menit.
4) Kala IV
Kala IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan plasenta lahir
postpartum. Masa post partum merupakan saat paling kritis untuk mencegah
kalaIV petugas harus memantau ibu setiap 15 menit pada jam pertama setalah
kelahiran plasenta dan 30 menit pada jam kedua setelah persalinan. Jika
kondisi ibu tidak stabil, maka ibu harus dipantau lebih sering.(8)
gravid dan para. Gravida adalah seorang wanita yang sedang hamil dan yang
dimaksud dengan para adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang
2
dapat hidup atau Viabel Dalam istilah lain yaitu paritas, paritas adalah banyaknya
pertamakali.
nyeri adalah rasa yang menyebabkan penderitaan. Nyeri adalah suatu rasa yang
dan dihubungkan dengan kerusakan atau akan rusaknya jaringan, atau keadaan
1) Fisiologi Nyeri
lapisankulit dan jaringan tertentu yang lebih dalam seperti organ visceral,
yangberlebihan.
2) Klasifikasi Nyeri
a. Menurut Etiologinya
terindentifikasi.
menjadi 2 yaitu:
2
a) Nyeri Somatik
b) Nyeri Viceral
thoraks.
3
c) Nyeri Alih
Merupakan nyeri yang menjalar dan terasa pada lokasi lain dari lokasi
d) Nyeri Psikogenik
fisiologisnya.
e) Nyeri Phantom
f) Nyeri Neurologis
a. Respon Simpatis
b. Respon Parasimpatis
kesadaran.
3
c. Respon Perilaku
yang sakit.(8)
a) Umur
lain dan orang tuanya. Oleh karena itu perawat harus menggunakan
(3) Tindakan diagnostik dan terapi yang mahal dan tidak menyenangkan.
3
(6) Keyakinan orang tua bahwa nyeri itu tidak perlu ditampakan anak-
bebas. Pada usia remaja respon nyeri lebih dapat di tekan dari
Sedangkan pada usia dewasa dan orang tua respon nyeri lebih
b) Jenis kelamin
c) Sosio kultural
d) Situasi/lingkungan
mengalami nyeri yang hebat tetapi pasien berada dalam situasi formal
e) Arti Nyeri
berhubungandengan arti dari nyeri itu bagi dirinya. Jika penyebab nyeri
f) Perhatian
lain
g) Kecemasan
h) Kelelahan
lebih mudah mengatasi nyeri dimasa yang akan datang. Jika seseorang
tipe yang sama tetapi dia berhasil mengurangi respon yang dialaminya,
nyeri dengan cara pasien akan melakukan upaya persiapan yang lebih
Ketika seseorang mendapat nyeri untuk pertama kali, dia akan gagal
untuk berdaptasi
j) Coping style
nyeri, akan tetapi dorongan emosional dari pasangan hidup, anak dan
Keterangan:
0 : Tidak nyeri
7 – 9 : Sangat nyeri tetapi masih dapat dikontrol : secara obyektif klien terkadang
10 : Sangat nyeri yang tidak dapat dikontrol : Pasien sudah tidak mampu lagi
sangat nyeri tetapi masih dapatdikontrol atau bahkan sangat nyeri yang
Selama kala I persalinan rasa nyeri disebabkan oleh dua peristiwa yaitu :
1) Nyeri karena kontraksi rahim yang dihantarkan oleh serabut saraf torakal 11
batas tertentu, setelah melewati batas tersebut maka otot rahim akan
Kontraksi rahim terjadi selain karena regangan otot polos juga pengaruh dari
oksitosin. Pada fase laten kala I persalinan kontraksi rahim terjadi setiap 15
ini sedikit lemah dan bahkan tidak terasa oleh ibu yang bersangkutan.
interval (selang antar waktu) diantara kontraksi secara berangsur menjadi lebih
pendek, sementara lamanya kontraksi semakin panjang. Pada fase aktif kala I
berlangsung selama 50-60 detik. Kontraksi rahim pada fase ini sangat kuat.
anoksia serabut otot, hal inilah yang menyebabkan anoksia serabut otot, hal
inilah yang menyebabkan timbulnya rangsang nyeri, selain itu rangsanga nyeri
kontraksi rahim selalu diikuti pengerasan abdomen dan rasa tidak nyaman
(rasa nyeri). Rasa nyeri yang dirasakan sebagai rasa sakit punggung. Dalam
lengkap pada bulan penuh sama dengan kira-kira 10 cm. Pembukaan akan
terjadi sebagai akibat dari kerja rahim serta tekanan yang berlawanan yang
dikenakan oleh kantung membran dan bagian janin yang menyodor. Kepala
janin yang berada dalam keadaan fleksi penuh yang dengan ketat dikenakan
pada leher rahim akan membantu permukaan yang efisien. Tekanan yang
bereaksi dengan jalan berkontraksi, hal inilah yang menimbulkan rasa nyeri.
Rasa nyeri pada suatu alat atau tubuh tidak selalu berarti bahwa tubuh tadi
yang sakit, tetapi bisa berasal dari alat tubuh lain. Misalnya rasa nyeri di
punggung pada awal persalinan dapat berasal dari uterus dan bukan dari otot
Pada kala I persalinan (kala pembukaan) daerah nyeri yang dirasakan pada
punggung bahwa hal ini berhubungan dengan kontraksi rahim dan peregangan
leher di mana rasa nyeri di hantarkan melalui serabut saraf torakal 11, 12, dan
Persalinan lama merupakan persalinan yang pada fase laten lebih dari 8
jam atau persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi serta
pada pemantauan lembar partograf dilatasi servik berada di kanan garis waspada.
Persalininan lama adalah persalinan yang berlangung mulai dari kontraksi teratur
membutuhkan waktu yang panjang lebih dari 24 jam yang disebabkan oleh karena
psikologis ibu.Persalinan lama adalah persalinan yang terjadi pada fase laten
selama lebih dari 20 jam pada primipara dan 14jam pada multipara. Persalinan
lama adalah persalinan yang sulit karena adanya hambatan kemajuan persalinan
ketuban pecah dini dan pimpinan persalinan yang salah. Faktorfaktor yang dapat
kelainan his dan kekuatan mengejan, ketidakseimbangan kepala janin dan panggul
ibu dan pimpinan perslainan yang salah. Persalinan lama dapat terjadi karena
adanya gangguan dan masalh pada lima faktor essensial yang dapat
mempengaruhi persalinan.(8)
kelelahan ibu dansyok. Akibat pada janin adalah asfiksia BBL, trauma serebri,
persalinan lama.
Beberapa faktor yang beresiko terhadap terjadinya persalinan lama antara lain:
a. Usia
Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun atau
lebih memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan usia reproduksi.
b. Paritas
Persalinan lama sering terjadi pada ibu multipara dan atau grandemultipara
c. Jarak kelahiran
Kondisi ibu melahirkan dapat dipengaruhi oleh aktivitas ibu selama hamil,
ibuhamil yang banyak melakukan aktivitas akan lebih cepat dalam proses
persalinan.
e. Kunjungan ANC
1) Pengertian
apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.
pusdiknakes :
a. Perdarahan pervaginam
c. Masalah penglihatan
ibu. Asuhan sayang ibu dan bayi adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai
budaya, kepercayaan dan keinginan ibu. Salah satu prinsip asuhan sayang ibu
adalah dengan mengikut sertakan suami dan keluarga selama persalinan. Suami
memiliki peran yang sangat besar untuk memberikan dukungan kepada ibu selama
persalinan. Salah satu peran penting adalah memastikan ibu sampai di rumah sakit
persalinan secara tidak langsung mengajarkan suami untuk lebih menghargai dan
perhatian pada ibunyananti karena suami adalah orang yang dekat dengan ibu.
Tetapi, pada saat kita sedang menjalani persalinan, waktunya kita memilih
seseorang untuk mendampingi dan mendukung kita. Tidak hanya persalinan yang
merubah keadaan menjadi lebih baik dan dapat memperkecil trauma pasca
oleh seseorang saat menjalani persalinannya, tidak banyak membutuhkan obat anti
rasa sakit dan intervensi medis. Demikian juga dengan perasaannya, setelah
bayinya lahir, mereka merasa bangga terhadap dirinya dan bayi yang dilahirkan.
(2)
4
anaknya, tidak berbeda dengan perasaan istrinya. Rasa cemas dan khawatir
seperti yang didapat istrinya. Walaupun memang ada suami yang tidak terlalu
memperdulikan. (2)
3) Pada saat nyeri atau kontraksi timbul, pendamping persalinan bisa mengajak
ibu berbicara sambil memberikan pujian bila ibu berhasil melewati setiap
7) Pendamping persalinan bisa membantu ibu untuk tetap berada pada posisi
pada saat mengejan serta memijat punggung ibu bila memang ibu
menginginkannya.
menyemprotkan air atau menyeka wajah ibu dengan kain basah untuk
10) Membimbing ibu mengedan dan bernapas dan memberitahu setiap kemajuan
11) Pendamping persalinan bisa menggendong bayi yang baru lahir dan
12) Bila ibu tiba-tiba merasa lapar, dan sudah diperbolehkan untuk makan,
keluarga muslim)
18) Memberi dorongan spiritual dengan ikut berdoa. Suami memiliki peran yang
19) Salah satu peran penting adalah memastikan ibu sampai di rumah sakit dan
secara tidak langsung mengajarkan suami untuk bisa lebih menghargai dan
perhatian pada ibu nantinya karena suami adalah orang yang paling dekat
dengan ibu.(12)
coklat dan jus, jangan memberi makanan dengan rasa dan berbau tajam karena
2) Siapkan es batu atau es lilin; ketika anda akan mengantar si ibu ke rumah
sakit, sediakan es batu dan es lilin yang diletakkan di termos es kecil. Es batu
ini dapat dihisap diantara jeda kontraksi sehingga dapat memberi kesegaran
padanya.
3) Siapkan kaus kaki dan syal pada akhir tahap kedua persalinan si ibu terkadang
merasa kedinginan, dengan menggunakan kaus kaki dan syal yang dibalutkan
4) Sediakan minyak kayu putih atau baby oil; Minyak ini digunakan untuk
ibu.
4
4. Dukungan Keluarga
pada situasistress.
orang lain.
membutuhkan
umpanbalik.
integritas baik fisikmaupun psikologis. Seseorang yang dalam keadaan stress akan
4
lain :
1) Sosial Ekonomi
2) Budaya
Adat istiadat suatu daerah yang masih menganggap tabu tentang prosesper
salinan dan melarang laki-laki untuk mendampingi istri saat melahirkan juga
dapat berpengaruh.
3) Lingkungan
4) Pengetahuan
5) Umur
adaptasi perilaku terhadap lingkungan. Umur merupakan salah satu aktor yang
reproduktif sehat dimana semua alat reproduksi sudah siap untuk digunakan.
Sehingga suami akan lebih sadar bahwa proses persalinan ini sangistri sangat
6) Pendidikan
konsep yang lebih dewasa, lebih baik, lebih matang pada diriindividu,
perguruan tinggi dan pendidikan non formal dapat dicapai melaluikursus atau
(8)
2.3. Hipotesis
kemungkinan hasil dari suatu penelitian. Hipotesis juga merupakan jawaban yang
Biasanya dalam penelitian kuantitatif yang melibatkan lebih dari satu variabel
METODE PENELITIAN
bebas (Independent) dan variabel terkait (Dependent). Pada penelitian ini suami
siaga sebagai variabel bebas dan pendamping persalianan sebagai variabel terkait.
(16)
Penelitian ini dilakukan bulan Juli – Oktober 2018 dan dalam kurun waktu
50
5
3.3.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Populasi adalah seluruh ibu nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Kota pada
3.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dari keseluruhan objek
sampel secara kebetulan tanpa direncanakan siapa saja yang ada ditetapkan
variabel yang memengaruhi dan yang dipengaruhi. Atau dengan kata lain dalam
penelitian.
Variabel yang diteliti dari dua variabel yaitu variabel bebas mengenai pendamping
persalinan pada ibu bersalin dan terkait yaitu Lamanya persalinan kala I
ketenangan pada istri dan untuk tetap berada pada posisi yang membuat ibu
2. Lama persalinan adalah waktu yang dibutuhkan ibu dalam persalinan yang
lengkap (10 cm). Lama persalinan dimulai dari datangnya ibu, sampai dengan
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari responden. Dalam
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dan hasil dokumentasi oleh
pihak lain misalnya rekam medis, data kunjungan pasien dan laporan hasil
3. Data Tertier
Data tertier adalah data yang diperoleh dari naskah yang sudah
Indonesia). Dalam penelitian ini pengumpulan data tertier meliputi jumlah bersalin.
1) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responded dan
observasi.
2) Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan dan didokumentasi oleh
pihak lain, misalnya: Profil Rumah Sakit, Medical Record, SP2TP (sistem
3) Data tertier adalah data riset yang sudah dipublikasikan secara resmi seperti
publications/en)
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang di ukur. Uji validitas dilakukan peneliti di wilayah kerja
Puskesmas langsa kota tahun 2018. Item pernyataan secara empiris dikatakan
valid jika rhitung > tabel rumus uji validitas adalah sebagai berikut:
Untuk pengambilan keputusan kuesioner valid atau tidak yang di uji pada
18, dengan ketentuan jika rhitung > rtabel, maka dinyatakan valid atau sebaliknya.
Atau jika nilai rhitung ≥ 0, 444 dinyatakan valid, nilai rhitung< 0,444 dinyatakan
tidak valid.
responden 20 orang.
5
15 pertanyaan dikatakan valid karena mempunyai nilai r-hitung > 0,444 dan 5
butir pertanyaan tidak valid karena mempunyai nilai r-hitung < dinyatakan tidak
valid.
b. Uji realibilitas
konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Kriteria dari reliabilitas
dibandingkan dengan r product moment pada tabel dengan ketentuan jika r hitung
> r tabel dengan taraf signifikan 0,05 maka butir instrument dinyatakan reliabel
atau dapat diandalkan, jika r hitung < r tabel maka butir instrument yang
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.885 15
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.766 5
5
1. Collecting
2. Cheking
observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan
dan memberikan hasil yang valid dan reliable dan terhindar dari bias.
3. Coding
responden.
4. Entering
masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program
5. Data processing
Semua data yang telah diinput ke dalam aplikasi computer akan diolah sesuai
jenis data. Pada umumnya peneliti ini menghasilkan distribusi frekuensi dan
ini akan dilanjutkan pada tingkat bivariat untuk mengetahui hubungan (korelatif)
bebas dan terikat digunakan analisis chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%