TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta
c. Perasaan sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh
8
9
Power adalah kekuatan dari ibu untuk mendorong janin keluar dari jalan
lahir. Kekuatan yang mendorong janin keluar dalam persalinan ialah his, kontraksi
otot-otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerjasama
rata-rata 90% responden memiliki faktor power yang baik. Hal ini didasari bahwa
didapatkan tanda persalinan pada responden his yang kuat sehingga persalinan
atau lama kala II berlangsung cepat dimana untuk responden primipara mampu
mengeluarkan janin kurang dari 2 jam dan pada multipara kurang dari 1 jam.
Faktor jalan lahir dibagi atas : bagian keras : tulang panggul, bagian lunak:
memiliki kriteria faktor passage yang baik dan 5% responden memiliki faktor
passage buruk. Jadi bila ada kesempitan ukuran panggul maupun kelainan bentuk
panggul, maka bayi tidak dapat lahir secara normal melalui jalan lahir dan harus
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah faktor janin, yang
meliputi sikap janin, letak janin, presentasi, bagian bawah, dan posisi janin.
responden memiliki faktor passanger baik 90% dan 10% responden yamg
mempunyai ukuran panggul yang tidak genekoid dan responden yang memiliki
Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan biasanya diliputi perasaan
takut, khawatir, ataupun cemas, terutama pada ibu primipara. Perasaan takut bisa
meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang, dan ibu menjadi cepat lelah,
ibu selama proses persalinan normal. Partisipasi suami yang cukup tinggi dalam
pendampingan istri menunjukkan bahwa suami menyadari akan peran yang bisa
dilakukannya dalam memberikan dukungan fisik dan dorongan moral kepada istri
persalinan istrinya.
5. Faktor Penolong
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia masih sekitar 76%, yang
artinya masih banyak pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun bayi
dengan cara tradisional yang dapat membahayakan keselamatan ibu. Disini bidan
dapat memberikan asuhan yang mendukung yang bersifat aktif dan turut serta
dalam kegitan yang berlangsung, bidan harus tetap memastikan ada seorang
dukungan selama persalinan juga merupakan bentuk asuhan sayang ibu antara lain
1. Kala I
yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya), hingga servik membuka
lengkap (10 cm). Tanda-tanda Kala I adalah His belum begitu kuat, datangnya
setiap 10-15 menit dan tidak seberapa mengganggu ibu masih dapat berjalan.
Lambat laun his bertambah kuat : interval lebih pendek. Kontraksi lebih kuat dan
lebih lama. Lendir darah bertambah banyak. Lama kala I untuk primi 12 jam dan
“Kemajuan pembukaan 1 cm satu jam bagi primipara dan 2 cm satu jam bagi
2. Kala II
Kala II atau Kala Pengeluaran adalah periode persalinan yang dimulai dari
pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi. Tanda - tanda Kala II, His menjadi
lebih kuat cepat dan lebih lama, kontraksinya selama 50-100 detik, datangnya tiap
2-3 menit. Ketuban biasanya pecah pada kala ini. Ada rasa ingin mengejan,
muncul tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air besar dengan
tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka
dan perineum meregang. Dengan his mengejan yang terpimpin, akan lahir kepala,
diikuti seluruh badan janin. Lama kala II pada primi berlangsung 1 ½ sampai 2
3. Kala III
12
Kala III atau Kala Uri adalah periode persalinan yang dimulai dari lahirnya
bayi sampai dengan lahirnya plasenta. Setelah anak lahir his berhenti sebentar,
tetapi setelah beberapa menit timbul his lagi. Uterus teraba keras, fundus uteri
4. Kala IV
Kala IV merupakan masa 1-2 jam setelah plasenta lahir. Dalam klinik, atas
meskipun masa setelah plasenta lahir adalah masa dimulainya masa nifas,
Umur merupakan usia individu yang terhitung saat dilahirkan sampai saat
Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan)
(Hoetomo, 2005). Sedangkan usia ibu bersalin adalah usia ibu yang diperoleh
maternal age/usia ibu. Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman
untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada
wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2 sampai 5 kali
lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20 sampai 29
(Sarwono, 2008).
Usia reproduksi yang aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30
bayi seminggu setelah dilahirkan adalah pada wanita yang berusia 20-29 tahun,
13
dan meningkat pada kelompok usia dibawah 20 tahun atau diatas 40 tahun
Usia seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan
tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun,
berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil harus
Kehamilan pada usia muda (kurang dari 20 tahun) sering terjadi penyulit
(komplikasi) bagi ibu maupun janin. Hal ini disebabkan belum matangnya alat
Para peneliti mengatakan wanita di atas 35 tahun dua kali lebih rawan
dibandingkan wanita berusia 20 tahun untuk menderita tekanan darah tinggi dan
diabetes pada saat pertama kali kehamilan. Wanita yang hamil pertama kali pada
darah tinggi dan 4 kali lebih rawan terkena penyakit diabetes selama kehamilan
Keadaan ini karena otot-otot dasar panggul tidak elastis lagi sehingga
mudah terjadi penyulit kehamilan dan persalinan, problem kesehatan seperti pre-
yang dapat hidup. Primgravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kali, para
adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterm, multipara adalah wanita yang
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari atau sama
dengan 500 gram yang pernah dilahirkan hidup maupun mati. Bila berat badan tak
Penggolongan paritas bagi ibu yang masih hamil atau pernah hamil
adalah wanita hamil untuk pertama kali, multigravida adalah wanita yang pernah
hamil beberapa kali, dimana kehamilan tersebut tidak lebih dari 5 kali, dan
Menurut sumber lain (Siswosudarmo, 2008) jenis paritas bagi ibu yang
sudah partus antara lain yaitu nullipara adalah wanita yang belum pernah
melahirkan bayi yang mampu hidup, primipara adalahwanita yang pernah satu
kali melahirkan bayi yang telah mencapai tahap mampu hidup, multipara adalah
wanita yang telah melahirkan dua janin viabel atau lebih, grandemultipara adalah
Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian
maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian
Mempunyai anak lebih dari 4 akan meningkatkan risiko pada ibu dan
bayinya. Ibu sering hamil, lebih-lebih dengan jarak yang pendek, akan
merawat anak-anaknya terus menerus. Risiko lain yang dialami adalah anemia
pada ibu, risiko perdarahan, mendapatkan bayi yang cacat, bayi berat lahir rendah
berbagai penyulit yang sering timbul pada seorang primigravida, antara lain
dan persalinan (Rustam Mochtar, 2011). Perubahan fisik dan psikologis sewaktu
hamil memerlukan penyesuaian atau adaptasi yang lebih besar bagi ibu hamil
Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature baby dengan
low birth weight baby (bayi dengan berat lahir rendah = BBLR). Hal ini dilakukan
karena tidak semua bayi dengan berat kuang dari 2500 gram pada waktu lahir bayi
prematur. BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan lahir kurang
2500 gram. Dahulu bayi baru lahir yang berat badan lahir kurang dari 2500 gram
infant (prematur) atau bayi kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan
16
kurang dari 37 minggu (259 hari), term infant atau bayi cukup bulan adalah bayi
dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu (259-293 hari), post
term atau bayi lebih bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu
Bayi BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500
gram tanpa memandang masa kehamilan. Bayi yang berada dibawah persentil 10
dinamakan ringan untuk umur kehamilan. Dahulu neonatus dengan berat badan
lahir kurang dari 2500 gram disebut prematur. Pembagian menurut berat badan ini
sangat mudah tetapi tidak memuaskan. Sehingga lambat laun dikeyahui bahwa
tingkat morbiditas dan mortalitas pada neonatus tidak hanya bergantung pada
berat badan saja, tetapi juga pada tingkat maturita bayi itu sendiri. BBLR ialah
BBL yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang kurang dari
2500gr tanpa emandang usia kehamilan. Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. Penyebab BBLR sangat kompleks. BBLR
dapat disebabkan oleh kehamilan kurang bulan, bayi kecil untuk masa kehamilan
atau kombinasi keduanya. Bayi kurang bulan adalah bayi yang lahir sebelum
umur kehamilan 37 minggu. Sebagian bayi urang bulan belum siap hidup di luar
melawan infeksi dan menjaga tubuhnya agar tetap hangat (Depkes RI, 2009)
badan saat lahir kurang dari 2500gr (5.5 pon). Berdasarkan epidemiologi, bayi
dengan berat kurang dari 2500gr mempunyai resiko 20 kali untuk mengalami
kemaian dibandingkan dengan bayi yang berat badannya normal. BBLR lebih
17
karena terdapat dua bentuk penyebab kelahiran bayi dengan berat badan lahir
kurang dari 2500gr, yaitu karena umur kehamilan kurang dari 37 minggu, berat
badan lebih rendah dari semestinya sekalipun umur cukup atau karena kombinasi
baru lahir dengan beat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat lahirnya
menjadi 3 yaitu dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari
berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Berat bayi mengalami retardasi
minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi berat
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilannya (NKB-
18
SMK), dan imatur adalah bayi baru lahir dengan usia kehamilan kurang dari 28
minggu.
minggu dengan berat yang sesuai (masa kehamilan yang dihitung mulai hari
pertama haid terakhir dari haid yang teratur), baby small for gestational age
(SGA) ialah bayi yang beratnya kurang dari berat semestinya menurut masa
menentukan apakah bayi baru lahir itu prematur (sesuai masa kehamilan = SMK),
matur normal, KMK atau besar untuk masa kehamilan (BMK) dapat dipakai tabel
growth charts of weight againt gestation. Pda tabel ini berat bayi matur normal
dan bayi prematur (SMK) terletak diantara 10 th persentil dan 90th persentil. Pada
bayi KMK beratnya dibawah 10th persentil. Nila berat bayi di atas 90 th persentil
disebut heavy for dates atau BMK. Bayi postmatur bila kelahirannya teradi pada
menyebutkan bahwa ada beberapa istilah bayi prematur atau bayi lahir rendah
rendah adalah bayi yang kurang dari 2500gr. Dalam hal ini disebutkan juga oleh
firmansjah bahwa neonatus yang termasuk dalam BBLR mungki termasuk salah
prematur dengan berat badan lahir yang sesuai dengan masa kehamilan.
19
prematur dengan berat badan lahir kurang dari normal menurut umur
kehamilan.
3) NCB SMK (neonatus cukup bulan-kecil untuk masa kehamilan) adalah bayi
yang lahir cukup bulan dengan berat badan lahir kurang dari normal.
lagi menurut berat badan lahir yaitu bayi yang berat lahir kurang dari 2500gr
disebut bayi berat lahir rendah (BBLR), bayi dengan berat lahir sangat rendah
(BBLSR) atau very low birth weight (VLBW) adalah bayi yang lahir dengan berat
badan lahir antara 1500gr, bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) adalah
menjadi BBLR (berat badan lahir rendah) yaitu bayi dengan berat badan lahir
abssolut kurang dari 2500gr tanpa memandang umur kehamilan, KMK (kecil
masa kehamilan) yaitu berat badan kurang dari 10 persentil dari berat badan
berdasarkan umur gestasi, dan BMK (besar masa kehamilan) yaitu berat badan
lahir lebih dari 90 persentil dari berat badan berdasarkan umur gestasi.
(mengantuk), tonus otot jelek, resistensi terhadap rotasi kepala atau gerakan pasif
tungkai tidak ada, kulit tembus pandang dan mengkilap, telapak tangan dan kaki
tidak mempunyai garis-garis alur serta ditutupi oleh lanugo yang halus, refleks
20
tidak ada atau jelek, reflek menghisap tidak ada atau jelek, reflek batuk, reflek
dan atrotik, tetapi kuat, tonus otot baik, kulit kering dan pecah-pecah, kuku keras,
kartilago telinga, jaringan payudara, garis-garis alur pada telapak tangan dan kaki
semuanya terdapat, semua refleks ada, bayi menghisap dengan kuat dan tampak
secara klasik tampak seperti bayi yang kelaparan. Tanda-tanda bayi ini adalah
tengkorak kepala keras, gerakan bayi terbatas, vernik kaseosa sedikit atau tidak
ada, kulit tipis, kering, berlipat-lipat, mudah diangkat. Abdomen cekung atau rata,
jaringan lemak bawah kulit sedikit, tali pusat tipis, lembek dan berwarna
kehijauan.
karakteristik verniks kaseosa ada, jaringan lemak bawah kulit sedikit, tulang
membuncit, tali pusat tebal dan segar, menangis lemah, tonus otot hipotoni, dan
kulit tipis, merah dan sebagainya. Bayi small for date sama dengan bayi dengan
alat-alat dalam tubuhnya karena itu sangat peka terhadap gangguan pernafasan,
infeksi, trauma kelahiran, hipotermi, dan sebagainya. Pada bayi kecil untuk masa
kehamilan (small for date) alat-alat dalam tubuh lebih berkembang dibandingkan
dengan bayi prematur berat badan sama, karena itu akan lebih mudah hidup di
21
luar rahim, namun tetap lebih peka terhadap infeksi dan hipotermi dibandingkan
3. Secara umum menurut (Surasmi dkk, 2003), karakteristik dari bayi BBLR
Umumnya BB kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari 45 cm,
lingkar dada kurang dari 30 cm, lingkar kepaala kurang dari 33 cm. Kepala relatif
lebih besar daripada badannya, ulit tipis, transparan, lanugo banyak, lemak
genetalia immatur, labia minora belum tertutup oleh labia mayora, pada laki-laki
testis belum turun. Pembuluh darah kulit banyak terlihat dan peristaltik usus pun
dapat terlihat. Rambut biasanya tipis, halus dan teranyam sehingga sulit terlihat
satu per satu. Daun telinga datar, lembut karena tulang rawannya masih sedikit.
Puting susu belum terbentuk dengan baik, jaringan mammae belum terlihat.
Muskuler pleksornya belum berkembang serta tonus otot belum sempurna lemah
dengan sedikit gerakan atau tidak ada kegiatan yang aktif bergerak. Kondisi
ekstremitas lemah dengan sedikit gerakan atau tidak ada kegiatan yang aktif
bergerak, berbaring dalam posisi ekstensi. Bayi lebih banyak teridu daripada
terbangun, tangisnya lemah, pernapasan belum teratur dan sering terdapat apnea.
Otot masih hipotonik, sehingga sikap selalu dalam keadaan kedua tungkai dalam
keadan abduksi, sendi lutut dan kaki dalam keadaan fleksi dan kepala menghadap
kearah satu jurusan. Reflek tonus otot biasanya masih lemah, reflek moro (+).
Reflek menghisap dan menelan belum sempuna, begitu juga dengan reflek batuk.
Frekuensi nadi 100-140 x/menit, pernafasan pada hari pertama 40-50 x/menit,
Masalah pada bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) terutama yang
Masalah pada BBLR yang sering terjadi adalah gangguan pda sistem pernafasan,
termoregulasi.
1. Sistem Pernafasan
setelah lahir oleh karena alveoli yang berfungsi masih sedikit, sehingga alveoli
tidak kolaps pada saat ekspirasi. Lumen system pernafasan yang kecil, kolaps atau
obstrusi jalan nafas, insufisiensi klasifikasi dari tulang thoraks, lemah atau tidak
adanya gag refleks dan pembuluh darah paru yang matur. Hal- hal inilah yang
menggagu usaha bayi untuk bernafas dan sering mengakibatkan gawat nafas
(distress pernafasan).
Bayi dengan BBLR umumnya medh sekali terjadi trauma susunan syaraf
pusat. Hal ini disebabkan antara lain: perdarahan intracranial karea pembuluh
darah yang rapuh, trauma lahir, perubahan proses koagulasi, hipoksia dan
hipoglikemia. Sementara itu asfiksia berat yang terjadi pada BBLR juga sangat
berpengaruh pad system susunan syaraf pusat (SSP) yang diakibatkan karena
3. Sistem Kardiovaskuler
yaitu Patent Ductus Arterious, yang merupakan akibat dari gangguan adaptasi dan
23
penutupan ductus arteriosus, antara lain berupa: kurangnya otot polos pembuluh
darah, rendahnya kadar oksigen darah dan rendahnya kadar oksigen darah pada
bayi BBLR.
4. Sistem Gastrointestinal
pencernaannya belum berfungsi seperti pada bayi yang cukup bulan. Hal ini
diakibatkan antara lain karena tidak adanya koordinasi mengisap dan menelan
sampai usia gestasi 33-34 minggu, kurang cadangan beberapa nutrisi seperti
kurang dapat menyerap lemak dan mencerna protein, jumlah enzim yang belum
5. Sistem Termoregulasi
Bayi dengan BBLR sering mengalami temperatur yang tidak stabil, yang
kulit dengan berat badan lebih besar (permukaan tubuh bayi yang relatif luas),
kulit lebih sedikit, kekurangan oksigen yang dapat berpengaruh pada penggunaan
di otak, tidak adanya refleks kontrol dari pembuluh darah kapiler kulit.
6. Sistem Hematologi
dibandingkan dengan bayi yang cukup bulan. Penyebabnya antara lain karena bayi
24
BBLR terutama yang kurang bulan ialah usia sel darah merahnya lebih pendek,
pembentukan sel darah merah yang lambat, pembuluh darah kapilernya mudah
7. Sistem Imunologi
sering kali memungkinkan bayi tersebut lebih rentan terhadap infeksi dari pada
8. Sistem perkemihan
dimana ginjal bayi tersebut karena belum matang maka tidak mampu untuk
urine.
9. Sistem Integumen
Bayi dengan BBLR mempunyai struktur kulit yang sangat tipis dan
umumnya akan mengalami perasaan sedih, khawatir, cemas, takut dan lain-
usus belum cukup baik), mudah terkena infeksi (sistem imunitas bayi belum
matang), anemia (bayi kelihatan pucat oleh karena kadar hemoglobin darah
a. Dari faktor ibu yaitu gizi saat hamil yang kurang, umur kurang dari 20 tahun
atau di atas 35 tahun, jarak hamil dan bersalin terlalu dekat, penyakit
penyebabnya tidak berdiri sendiri, antara lain adalah faktor genetik atau
faktor nutrisi, faktor-faktor lain seperti merokok, peminum alkohol, bekerja berat
Menurut sosio ekonomi adalah usia ibu kurang dari 17 atau lebih dari 35
tahun, sosio ekonomi kelas IV atau V, berat badan sebelum hamil kurang dari 50
kg atau lebih dari 75 kg, merokok, minum alkohol berlebihan. Menurut riwayat
kebidanan adalah bayi sebelumnya dengan berat badan lahir rendah dan anemia
pada ibu. Menurut kehamilan sekarang adalah penyakit hipertensi (terutama jika
berat), perdarahan antepartum, dan kehamilan multipel. Menurut faktor dari janin
berat badan lahir rendah yaitu status sosio ekonominya rendah seperti kurang gizi,
anemia, dan penyakit ibu. Dari faktor antenatal perawatan antenatal yang tidak
adekuat dan adiksi obat. Atau karena komplikasi obstetrik. Dari Riwayat
inefisiensi reproduksi ibu seperti infertilisasi relatif, abortus, lahir mati, dan bayi
prematur atau berat badan lahir rendah. Faktor lainnya seperti orang tua tunggal,
kehamilan pada umur belasan tahun, jarak waktu kelahiran yang dekat, ibu
ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit
terjadinya BBLR. BBLR dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor ibu,
Faktor – faktor yang mempengaruhi berat badan lahir rendah seperti faktor ibu
yaitu umur, paritas, ras, infertilitas, riwayat kehamilan tidak baik, lahir abnormal,
jarak kelahiran terlaludekat, BBLR pada anak sebelumnya, penyakit akut dan
kronik, kebiasaan tidak baik seperti merokok dan minum alkohol, preeklamsi, dll.
Faktor plasenta yaitu tumor dan kehamilan ganda. Faktor janin yaitu infeksi
a. Umur Ibu
Umur merupakan usia individu yang terhitung saat dilahirkan sampai saat
berulang tahun (Hurlock, EB, 2007). Usia reproduksi yang aman untuk kehamilan
bahwa angka terkecil kematian bayi seminggu setelah dilahirkan adalah pada
wanita yang berusia 20-29 tahun, dan meningkat pada kelompok usia dibawah 20
tahun atau diatas 40 tahun (Wendy Nose, 2004). Kehamilan pada usia muda
(kurang dari 20 tahun) sering terjadi penyulit (komplikasi) bagi ibu maupun janin.
28
Hal ini disebabkan belum matangnya alat reproduksi untuk hamil, sehingga dapat
2007). Sedangkan pada kelompok usia kehamilan lebih dari 35 tahun juga
memiliki risiko kesehatan ibu dan bayinya (Soetjingsih, 2005). Keadaan ini
karena otot-otot dasar panggul tidak elastis lagi sehingga mudah terjadi penyulit
b. Usia kehamilan
Penyebab bayi dengan berat badan lahir rendah antara lain karena
dilahirkan terlalu dini (prematur) dengan masa kehamilan pendek, atau mengalami
retradasi pertumbuhan intrauterin. Bayi lahir prematur yang BBLR nya sesuai
tidak pasti yang menimbulkan kontraksi efektif pada uterus sebelum kehamilan
mencapai umur cukup bulan (Nelson, 2007). Klasifikasi bayi berdasarkan umur
kehamilan yaitu bayi lahir prematur ialah bayi yang lahir dalam umur kehamilan
belum mencapai 37 minggu, bayi lahir aterm (cukup bulan) ialah bayi yang lahir
antara umur kehamilan 37 sampai 42 minggu, bayi lahir post-term (lebih bulan)
ialah bayi yang lahir dengan umur kehamilan lebih dari 42 minggu. (WHO, 2011)
c. Paritas
29
yang dapat hidup. Primgravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kali, para
adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterm, multipara adalah wanita yang
pernah melahirkan anak hidup beberapa kali (Manuaba, 2007). Paritas 2-3
merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1
dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi
pada ibu dan bayinya. Ibu sering hamil, lebih-lebih dengan jarak yang pendek,
akan menyebabkan ibu terlalu payah, akibat dari hamil, melahirkan, menyusui,
merawat anak-anaknya terus menerus. Risiko lain yang dialami adalah anemia
pada ibu, risiko perdarahan, mendapatkan bayi yang cacat, bayi berat lahir rendah
dengan BBLR karena terdapat berbagai penyulit yang sering timbul pada seorang
Hal ini dapat disebabkan biasnaya primigravida tidak tenang, merasa khawatir
fisik dan psikologis sewaktu hamil memerlukan penyesuaian atau adaptasi yang
lebih besar bagi ibu hamil primigravida dibandingkan dengan multigravida yang
Nutrisi merupakan satu dari banyak faktor yang ikut mempengaruhi hasil
makan yang aneh, dan kondisi kesehatan yang buruk akan terus berpengaruh
pada status gizi dan pertumbuhan serta perkembangan janin sehingga beresiko
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (Bobak, 2005). Gizi ibu yang
jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih
sering menghasilkan bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) atau lahir mati dan
dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia bayi baru lahir,
bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya (Soetjiningsih,
2005).
Cara pengukuran status gizi ibu hamil adalah dengan LILA (Lingkar
Lengan Atas), kriteria gizi kurang jika LILA < 23,5 cm, kriteria gizi baik jika lila
e. Penyakit Ibu
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Preeklampsia berperan dalam kematian
pertumbuhan dalam rahim juga sering dijumpai pada bayi yang ibunya menderita
f. Jarak Kehamilan
Risiko kematian anak meningkat sekitar 50% jika jaraknya kurang dari 2
pada anak. Ibu perlu waktu untuk mengembalikan kesehatan dan energinya untuk
kehamilan berikutnya. Agar ibu tidak melahirkan bayi dengan berat badan lahir
31
2005).
g. Sosio Ekonomi
Gizi pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin yang
dikandungnya. Angka kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) lebih tinggi di
negara-negara yang sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan sosial
ekonominya yang rendah mempengaruhi diet ibu. Kurang gizi yang kronis pada
tubuh yang stunting (kuntet) pada masa dewasa. Ibu-ibu yang kondisinya seperti
ini sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang tinggi,
lebih-lebih bila ibu tadi juga menderita anemia. Terdapat hubungan antara bentuk
(Soetjiningsih, 2005).
h. Merokok
besar, atau berat bayinya, pada segala tingkat kehamilan, 150 gram hingga 300
gram lebih rendah daripada berat bayi pada bukan perokok, dan angka kematian
perinatal mungkin agak lebih tinggi. Salah satu alasan efek perusak merokok
selama kehamilan adalah bahwa pada perokok aliran darah intervili berkurang dan
kadar karbon monoksida darah lebih tinggi. Hal ini penting diketahui karena tidak
perkembangan mental dan motorik jangka lama terhadap anak (Derek Llewellyn,
2006).
32
di kalangan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang merokok selama kehamilan.
Merokok selama kehamilan adalah faktor risiko yang serius terutama karena
kaitannya dengan penyalahgunaan zat-zat lainnya. Hal ini juga terjadi karean
nikotin, CO dan 4000 bahan kimia lain yang dihisap ibu. Ketika hamil akan
masuk ke janinnya lewat plasenta, sehingga bayi tidak mendapat gizi yang cukup
pengeluarannya dari tubuh ibu selama periode tidak merokok diiringi oleh
i. Alkohol
Selain itu alkoholisme kronis pada ibu juga memiliki efek memperlambat
yang dilahirkan oleh wanita pecandu alkohol kronis, berat lahir bayi-bayi yang
dilahirkan oleh wanita dengan riwayat alkoholisme berada di bawah berat lahir
ditemui, mungkin disebabkan oleh kurangnya sel-sel otak. Hasil yang serupa
ditakutkan terjadi pada bayi mikrosepali yang dilahirkan oleh ibu pencadu kokain.
j. Faktor Genetik
kontribusi genetik ibu dan janin. Wanita normal tertentu memiliki kecenderungan
untuk berulang kali melahirkan bayi KMK (Kecil Masa Kehamilan), dan
hubungan yang berarti antara berat lahir ibu dan janin, dan hal ini berlaku pada
k. Gemeli
Kehamilan kembar dapat memberi risiko yang lebih tinggi terhadap bayi
dan ibu. Pertumbuhan janin dan kehamilan kembar tergantung dari faktor
Memperhatikan kedua faktor tersebut, mungkin terdapat jantung salah satu janin
lebih kuat dari lainnya, sehingga janin yang mempunyai jantung lebih lemah
janin juga sering kali tampak pada kehamilan ganda, setelah kehamilan trimester
kedua, pertumbuhan janin ganda lebih sering mengalami gangguan yang tampak
34
pada ukuran sonografi dan berat lahir. Semakin banyak jumlah bayi, semakin
l. Infeksi Intrauteri
janin. Bayi-bayi yang menderita infeksi rubela kongenital dan citomegalo virus
(CMV) umumnya terjadi retradasi pertumbuhan janin, tidak tergantung pada umur
dan virus perinatal patogen (TORCH) diketahui menginfeksi janin yang sedang
berkembang, hanya rubela dan CMV yang jelas berhubungan dengan retradasi
prematur dan berakibat berat lahir rendah, tapi bayi-bayi tersebut biasanya tumbuh
m. Hidramnion
menyebabkan persalinan prematur, kurang bulan, berat lahir kurang dari 2500
gram. Hal ini disebabkan oleh rahim sangat besar menekan sehingga memicu
n. Anemia
bawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3, atau < 10,5 gr% pada trimester 2. Nilai
batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena
darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Makin sering
35
kehilangan zat besi dan menjadi anemis. Adapun pengaruh dari anemis terhadap
kehamilan dan janin antara lain abortus, persalinan prematur, tambahan tumbuh
kembang janin dalam rahim dan dapat mengakibatkan berat badan lahir rendah,
Hasil konsepsi (janin, plasenta, darah) membutuhkan zat besi dalam jumlah besar
berat besi. Jumlah ini merupakan 1/10 dari seluruh besi dalam tubuh. Terjadinya
anemia dalam kehamilan bergantung dari jumlah persediaan besi dalam hati, limfa
o. Perdarahan Antepartum
klinis bersumber pada kelaian plasenta yaitu plasenta previa dan solutio plasenta,
karena adanya rangsangan keagulan darah pada serviks. Selain itu jika banyak
plasenta yang lepas, kadar progesteron turun dan dapat terjadi his, sehingga janin
dilahirkan sebelum waktunya (prematur) dan memiliki berat badan yang kurang
p. Komplikasi Obstetrik
berlanjutan dengan penyebab yang sama (Manuaba, 2007). Pada penderita pre
dan perkembangan janin. Pada pre eklamsia terdapat spasmus anteriola spirallis
prosesnya pada pre eklamsia dan hipertensi. Arteri spiralisa mengalami konstriksi
q. Faktor Plasenta
Fungsi plasenta ialah mengusahakan janin tumbuh dengan baik. Untuk itu
pertumbuhan ini membutuhkan adanya penyaluran zat asam, asam amino, vitamin
dan mineral dari ibu ke janin, dan pembuangan CO2 serta sampah metabolisme
avaskular yang berlebihan dengan rerata luas permukaan serta jumlah kapiler di
Infark plasenta adalah bagian-bagian yang berwarna putih, noduler dan keras yang
2002). Dalam hal ini bisa terjadi gangguan nutrisi, sehingga janin lahir dengan
berat badan yang lebih rendah/kecil (small for date) atau mati dalam kandungan.
37
Yang dimaksud dengan disfungsi plasenta adalah terjadi gangguan fungsi plasenta
untuk dapat melakukan pertukaran O2 dan CO2 dan menyalurkan sisa metabolisme
sisa metabolisme menuju sirkulasi ibu untuk dibuang melalui alat ekskresi
(Manuaba, 2007).
1. Pemberian ASI
kekebalan tubuh, lipase dan asam lemak esensial, laktosa dan oligosakarida.
c. Dari segi psikologis, pemberian ASI dapat meningkatkan ikatan antara ibu
dan bayi.
pemberian ASI atau nutrisi yang tepat penting untuk tumbuh kembang yang
Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) terutama yang kurang bulan
pertambahan panas.
38
kehilangan panas pada bayi secara umum yang penting diketahui bagi
yang beresiko kehilangan panas, stress dingin pada byi, efek klinis hipotermi,
pencegahan hipotermi.
1) Kehilangan Panas.
a) Konduksi, yaitu panas tubuh akan hilang bila bayi ditidurkan di atas
b) Konveksi, yaitu panas tubuh yang akan hilang bila ada udara dingin bertiup di
sekitar bayi. Perhatian agar bayi tidak kehilangan suhunya, bayi tidak
c) Evaporasi, yaitu panas tubuh yang akan hilang dengan adanya penguapan
d) Radiasi, yaitu panas tubuh akan hilang bila dekat dengan benda-benda yang
sekitarnya.
2) Faktor predisposisi.
(Kehilangan suhu tubuh 4 kali lebih besar pada bayi neonatus cukup
b) Lemak subkutan yang lebih tipis terutama pada bayi prematur/BBLR. Suhu
d) Bayi terutama bayi yang prematur / BBLR tidak bisa emproduksi panas
e) Hipotalamus bayi preamtur / BBLR sudah berkembang biak tetapi bayi baru
manusia biasa.
3) Bayi yang beresiko berikut ini dalah bayi yang beresiko kehilangan panas
a) Bayi yang disedasi, bayi yang ibunya diberikan anestesi atau mendapat
analgesik, karena :
Gangguan pada konservasi panas oleh vasokonstriksi dan respon postural dari
yang lambat, terjadi penundann ekskresi obat-obatan. Bayi asfiksia, lebih cepat
untuk metabolisme dan dapat timbul hipoglikemia segera, insulasi jaringan yang
asfiksia, metabolisme dan pernafasan yang tidak baik, hipotermi dan gangguan
aktivitas surfaktan meningkatkan bahaya dari sindrom gawat nafas (RDS) yang
adrenal, karotik dan aorta. Terdiri dari 2 – 6 % dari berat badan lahir. Primitif
brown fat muncul pada kehamilan 26 – 30 minggu. Semakin banyak pada minggu
ke-3 sampai ke-5 setelah lahir kecuali terdapat stress dingin. Mengandung
trigliserida yang dapat dipecah menjadi gliserol dan non-ester fatty acid yang
4) Stress dingin
Bayi BBLR yang kurang bulan yang tiba-tiba dihadapkan pada suhu dingin
akan mengalami hipotermia. Sebagai respon terhadap udara atau suhu dingin akan
dan asidosis metabolic. Hal ini akan menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah
dan asidosis. Keadaan ini akan memperburuk respon bayi yang lahir rendah
41
terhadap dingin. Oleh sebab itu bayi berat lahir rendah yang kurang bulan
Bayi baru lahir dengan berat rendah yang telah mengalami hipotermia dapat
mempunyai efek klinis sebagai berikut: penurunan kadar pH, penurunan tekanan
cadangan kalori, kenaikan berat badan lambat, pnurunan berat badan, terdapat
darah.
a) Stres dingin yang terjadi pada BBLR secara terus menerus (berlarut-larut)
dapat menghabiskan cadangan brown fat dan membuat suhu tubuh bayi
turun.
intrakranial.
Berikut ini adalah beberapa pencegahan panas pada bayi berat lahir rendah
a) Segera setelah lahir, bayi dikeringkan dan di bedong dengan popok hangat.
hangat).
d) Bila suhu bayi stabil, bayi dapat dirawat di box terbuka dan diselimuti.
Sementara itu, pada bayi berat lahir rendah yang sakit, carauntuk
hangat.
8) Pencegahan Hipotermi
Untuk mencegah hipotermi pada bayi berat lahir rendah maka perlu
pemberian lingkungan di area thermal zona netral pada bayi baru lahir. Area
thermal zona netral ini bertujuan agar dapat memberikan kondisi suhu bayi dalam
posisi suhu keliling yang sempit, sehingga kehilangan panasnya cukup untuk
energinya yang didapat dari makanan dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan atau
peningkatan berat badan bayi dan penyembuhan apabila bayi sakit. Ada dua alat
yang dapat melakukan termoregulasi atau membuat zona netral thermal ini, yaitu :
Untuk menentukan apakah bayi berat lahir rendah digunakan warmer atau
inkubator adalah berdasarkan situasi dan kondisi bayi. Ada dokter bayi yang lebih
dengan bayi. Sementara dokter bayi lainnya lebih suka menggunakan inkubator,
hangat
b) Menyelimuti bayi terutama bagian kepala dengan kain yang kering (bayi
dari 25oC)
e) Mengganti handuk, selimut, kain, popok, bedong yang basah dengan yang
3. Metode Kanguru
44
Metode kanguru merupakan salah satu metode perawatan bayi berat lahir
rendah untuk mencegah hipotermia pada bayi bayi baru lahir, yang diperkenalkan
pertama kali oleh Rey dan Martinez dari Columbia pada tahun 1979. Rey dan
kanguru? Karena cara ini meniru binatang Kangur yang biasanya melahirkan bayi
Prinsip dasar bayi metode kanguru ini adalah mengganti perawatan bayi berat
lahir rendah (BBLR) dalam inkubator dengan metode kanguru. Hal ini disebabkan
rujukan ke rumah sakir untuk bayi BBLR yang sangat tinggi sebelum dilakukan
metode kanguru.
4. Pemijatan Bayi
biasanya lahir dengan berat badan lahir rendah mengalami kenaikan berat badan
yang lebih besar dan berkembang lebih baik setelah dilakukan pemijatan secara
teratur. Margaret Ribble, seorang psikiater pada tahun 1940 mengamati bahwa
bayi yang lebih banyak dipegang akan terangsang pernafasan dan peredaran
menjadi lebih baik. Margaret mengamati bayi prematur dengan berat badan lahir
manfaat pijatan atau sentuhan pada bayi dengan berat lahir rendah yaitu sekitar
1200 – 1300 gram yang telah mempunya masa kritisnya. Bayi – bayi tersebut
setelah diteliti selama 10 hari dengan dilakukan pijatan 3x sehari selama 15 menit
didapatkan hasil: berat badannya 47 % lebih besar dari bayi yang tidak dilakukan
pemijatan, bayi berada dalam keadaan ’alert active’ yang lama, bayi dipulangkan
lebih cepat 6 hari dan orientasi, gerak motorik dan perilaku bayi lebih baik.
sehingga secara dini penyakit ibu dapat diketahui dan diawasi / diobati.
2.5 Hubungan antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian BBLR
Berdasarkan uraian teori terdapat hubungan antara umur ibu dengan berat
badan bayi yang dilahirkan. Usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua memiliki
risiko melahirkan bayi dengan BBLR. Usia ibu < 20 tahun alat-alat reproduksinya
belum matang untuk hamil dan melahirkan sehingga merugikan kesehatan ibu
pada ibu usia 35 tahun sering terjadi problem kesehatan yang dapat
BBLR, sehingga ada hubungan antara jumlah paritas ibu dengan kelahiran bayi
BBLR. Ibu yang memiliki paritas 1 sering ditemukan penyulit kehamilan dan
terhadap kehamilannya. Sedangkan ibu yang melahirkan lebih dari 3 kali beresiko
melahirkan bayi BBLR karena kondisi ibu yang terlalu payah akibat hamil,