Anda di halaman 1dari 9

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 61%

Date: Thursday, June 03, 2021


Statistics: 1376 words Plagiarized / 2273 Total words
Remarks: High Plagiarism Detected - Your Document needs Critical Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Persalinan merupakan suatu peristiwa yang sangat
penting dalam kehidupan wanita. Proses persalinan memiliki arti yang berbeda disetiap
wanita, dengan belum adanya pengalaman akan memunculkan kecemasan dan
ketakutan yang berlebih selama proses persalinan. Keadaan ini sering terjadi pada
wanita yang pertama kali melahirkan (Wijaya dkk, 2014).

Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)
yang cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lain, dengan bantuan ataupun tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Sulistyowati &
Nugraheny, 2013). Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus ke dunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologis yang
memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan
janinnya melalui jalan lahir.

Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Nurul Jannah,
2017: 1). Persalinan normal juga dapat dikatakan sebagai suatu fenomena alam yang
mengarah pada penciptaan kehidupan baru, hal tersebut merupakan momen paling
menyentuh dan spesial dalam kehidupan seorang wanita dan merupakan pengalaman
unik yang bisa mereka dapatkan dan pada persalinan normal ini seorang ibu dilatih
untuk menghilangkan rasa takut dan kegelisahannya dalam menghadapi persalinannya
(Eun-Young Choi, dkk, 2015: 233) Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan
masalah kesehatan yang serius di Negara berkembang.

Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2014 Angka Kematian Ibu
(AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup. Beberapa Negara memiliki
AKI cukup tinggi seperti Afrika Sub Sahata 179.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup,
Asia Selatan 69.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa per
100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Negara-Negara Asia Tenggara yaitu
Indonesia 190 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 49 per 100.000 kelahiran hidup,
Thailand 26 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 27 per 100.000 kelahiran hidup, dan
Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).

Post Natal care atau Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. (Anggraini. 2010)
Post partum atau masa nifas disebut juga puerperium yang berasal dari bahasa latin
yaitu “puer” yang berarti bayi dan “parous” melahirkan. (Anggraini,2010) Proses
persalinan dipengaruhi tiga faktor berupa passage (jalan lahir), passanger (janin), power
(kekuatan). Persalinan dapat berjalan dengan normal (Euthocia) apabila ketiga faktor
terpenuhi dengan baik.

Selain itu terdapat faktor lain yang mempengaruhi proses persalinan yaitu psikologis
dan penolong (Rohani dkk, 2011). Pada ibu yang pertama kali menjalani proses
persalinan akan takut, cemas, khawatir yang berakibat pada peningkatan nyeri selama
proses persalinan dan dapat menganggu jalan persalinan menjadi tidak lancar (Wijaya
dkk, 2014). Menurut survei Antarpansus (2015), di Indonesia ada 305 kasus ibu
meninggal akibat melahirkan dari setiap 100.000 kelahiran hidup. Tingginya angka
kematian ibu membuat indonesia gagal mencapai target Tujuan Pembangunan
Milenium (MDGs).

Saat MDGs berakhir pada 2015, angka kematian ibu di Indonesia ditargetkan 102 dari
100.000 kelahiran. Berdasarkan data Survey Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2015, angka kematian Ibu di Indonesia masih yaitu sebesar 305 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan SDKI tahun 2012,
yaitu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Diseluruh dunia setiap menit banyak
perempuan meninggal karena komplikasi terkait dengan kehamilan, persalinan, dan
nifas. Dengan kata lain 1.400 meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan
meninggal setiap tahun karena kehamilan, persalinan dan ,nifas.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa persalinan dengan bedah sectio
caessarea sekitar 10-15% dari semua proses persalinan di negara-negara berkembang,
peningkatan persalinan sectio caessarea di indonesia dalam kurun waktu 20 tahun
terakhir dari 5% menjadi 20% dan tercatat dari 35,7%-55,3% ibu melahirkan dengan
sectio caessaria (Utami,2015:1) Tujuan Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan dengan keterampilan Intra Natal Care dan Post
Natal care yang dimiliki mahasiswa dalam menjalankannya. 2.

Tujuan Khusus Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa dalam melakukan


keterampilan intra natal care dan post natal care Untuk mengetahui keterampilan intra
natal care dan post natal care mahasiswa dalam menjalankan praktek klinik.
BAB II PEMBAHASAN INTRANATAL CARE Pengertian intranatal care Persalinan adalah
serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan (37-42
minggu), atau hampir cukup bulan di susul dengan pengeluaran placenta dan selaput
janin dari tubuh ibu atau persalinan adalah proses pengeluaran produk konsepsi yang
variabel melalui jalan lahir biasa (Dewi Setiawati, 2013).

Persalinan merupakan suatu proses yang bersih dan aman, untuk mengurangi
pencegahan komplikasi setelah bayi lahir sehingga mengurangi angka kesakitan dan
kematian ibu serta bayi baru lahir (Prawirohardjo, 2010 : 334).Persalinan adalah proses
membuka dan menipisnya serviks danjanin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan
kehamilan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukupbulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Prawirohardjo, 2009 : 100). Bentuk persalinan berdasarkan teknik Persalinan spontan,
yaitu persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri melalui jalan lahir.

Persalinan buatan, yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan ekstraksi forceps,
ekstraksi vakum dan section sesaria Persalinan anjuran, yaitu persalinan tidak dimulai
dengan sendirinya tetapi berlangsung setelah memecahkan ketuban, pemberian pitocin
prostaglandin (Ai yeyeh, dkk, 2014 Tanda-tanda persalinan sudah dekat Beberapa
minggu sebelum persalinan, sebelum memasuki bulannya, minggunya, atau harinya
disebut dengan kala pendahuluan. Berikut tanda-tanda sebelum terjadi persalina :
Lightening Pada minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus karena
kepala bayi sudah memasuki pintu atas panggul yang disebabkan oleh : Kontraksi
braxton hicks, ketegangan otot, ketegangan ligamentum rotundum dan gaya berat janin
kepala kearah bawah.

Terjadinya his permulaan Makin tua usia kehamilan pengeluaran progesterone dan
estrogen semakin berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi, yang
lebih sering yang disebut his palsu, sifat his palsu yaitu rasa nyeri ringan dibagian
bawah, datanganya tidak teratur, tidak ada perubahan serviks, durasinya pendek, tidak
bertambah jika beraktivitas (Ai Nursiah, dkk, 2014). Tanda-tanda persalinan Timbulnya
his persalinan Ialah his pembukaan dengan sifat-sifatnya sebagai berikut : Nyeri
melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan, teratur, makin lama makin
pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya, jika dibawa berjalan bertambah kuat,
dan mempunyai pengaruh pada pendataran atau pembukaan serviks (Dewi Setiawati,
2013).

Bloody show Suatu pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina Dengan his
permulaan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan
pembukaan, lendir yang terdapat di kanalis servikalis lepas, kapiler pembuluh darah
pecah, yang menjadikan darah sedikit (Ai Nursiah, dkk, 2014). Dengan pendarahan dan
pembukaan Lendir dari canalis servikalis keluar di sertai dengan sedikit darah.
Perdarahan yang sedikit ini disebabnya karena lepasnya selaput janin pada bagian
bawah segmen bawah rahim hingga beberapa kapiler terputus (Dewi Setiawati, 2013).
Pengeluaran cairan Terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek.

Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap tetapi kadang
ketuban pecah pada pembukaan kecil, hal ini di sebut dengan ketuban pecah dini (Dewi
Setiawati, 2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan Keberhasilan proses
persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor ibu (power, passage,
psikologis), faktor janin, plasenta dan air ketuban (passenger), dan faktor penolong
persalinan. Hal ini sangat penting, mengingat beberapa kasus kematian ibu dan bayi
yang disebabkan oleh tidak terdeteksinya secara dini adanya salah satu dari
factor-faktor tersebut.

Tahapan Persalinan Kala I (Pembukaan) Adalah kala pembukaan yang berlangsung


antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap, ditandai dengan penipisan dan
pembukaan serviks, kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks. Proses ini
berlangsung kurang lebih18-14 jam dan terbagi menjadi 2 fase yaitu fase laten (8 jam),
dan fase aktif (7 jam). Keadaan tersebut dapat dijumpai baik pada primigravidan
maupun multipara, akan tetapi pada multipara fase laten dan fase aktif terjadi lebih
pendek.

Berdasarkan kurve fridman, di perhitungkan 15 pembukaan pada primigravida 1 cm/jam


dan pembukaan pada multipara 2cm/jam. Kala II (Pengeluaran) Dimulai dari pembukaan
10 cm sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada
multipara. Kala III (Pelepasan uri) Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya
placenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir uterus teraba
keras dengan fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa menit kemudian uterus
berkontraksi lagi untuk melepaskan placenta dari dindingnya. Kala IV Dimulai dari saat
lahirnya placenta sampai 2 jam pertama post partum.

Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang memadai selama persalinan
dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan
memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi (Sumarah, dkk, 2011). POST NATAL
CARE Pengertian Post Natal Care Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah
persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas , organ reproduksi
secara perlahan akan mengalami perubahan seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan
organ reproduksi tersebut ini di sebut involusi (Maritalia, 2012). Masa nifas dimulai
setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil.

Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Roito dkk,2013:1). Masa nifas adalah
masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan
kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu (Nugroho
dkk,2014) Post Natal care atau Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
(Anggraini. 2010) Post partum atau masa nifas disebut juga puerperium yang berasal
dari bahasa latin yaitu “puer” yang berarti bayi dan “parous” melahirkan.

(Anggraini,2010) Proses persalinan dipengaruhi tiga faktor berupa passage (jalan lahir),
passanger (janin), power (kekuatan). Persalinan dapat berjalan dengan normal (Euthocia)
apabila ketiga faktor terpenuhi dengan baik. Selain itu terdapat faktor lain yang
mempengaruhi proses persalinan yaitu psikologis dan penolong (Rohani dkk, 2011).
Pada ibu yang pertama kali menjalani proses persalinan akan takut, cemas, khawatir
yang berakibat pada peningkatan nyeri selama proses persalinan dan dapat menganggu
jalan persalinan menjadi tidak lancar (Wijaya dkk, 2014).

Masa nifas atau masa puerprium adalah priode 6 minggu stelah kelahiran bayi ketika
perubahan fisiologis yang sangat besar terjadi karena tubuh ibu kembali kekeadaan
sebelum hamil. Puerperium ini adalah waktu ketika ibu mempelajari cara merawat
bayinya dan mulai beradaptasi dengan peran sebagai ibu (Holmes dkk,2012). Tahapan
masa Post Natal Care Ada tiga tahapan dalam post natal care menurut (Nurjanah at all,
2013 : Puerperium dini Merupakan masa pemulihan awal dimana ibu diperbolehkan
untuk berdiri dan berjalan-jalan.

Ibu yang melahirkan pervagina tanpa komplikasi dalam 6 jam pertama setelah kala IV
dianjurkan untuk mobilisasi segera. Puerperium intermedial Suatu masa pemulian
dimana organ-organ reproduksi secara berangsur-angsur akan kembali ke keadaan
sebelum hamil. Masa ini berlangsung selama kurang lebih enam minggu atau 42 hari.
Remote puerperium Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam
keadaan sempurna terutama bila ibu selama hamil atau waktu perslinan mengalami
komplikasi. Rentang waktu remote puerperium berbeda untuk setiap ibu, tergantung
dari berat ringannya komplikasi yang dialami selama hamil atau persalinan.

Perubahan masa Post Natal Care Uterus Serviks Vagina Vulva Payudara Tanda-tanda
vital Hormone Sistem pencernaan Fase-fase post natal care Fase Taking in Merupakan
fase ketergantungan yang berlangsung dari hari pertama sampai kedua setelah
melahirkan. Ibu akan cenderung pasif terhadap lingkungannya dan berfokus terhadap
bayinya. Pada fase ini kebutuhan nutrisi, istirahat dan komunikasi harus terpenuhi,
apabila tidak terpenuhi ibu dapat mengalami gangguan psikologi. Fase Taking Hold
Merupakan fase setelah talking in yang berlangsung 3-10 hari. Pada fase ini ibu akan
cenderung merasa khawatir akan ketidakmampuan dan tanggung jawab akan merawat
bayinya.

Fase Letting Go Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan, fase ini merupakan fase
dimana menerima peran barunya sebagai seorang ibu dan mulai menyesuaikan diri
dengan ketergantungan bayinya. Postpartum blues atau baby blues Merupakan suatu
kondisi dimana ibu merasa sedih yang berkaitkan dengan bayinya. Keadaan ini
disebabkan oleh perubahan perasaan yang dirasakan ibu saat hamil, sehingga sulit
menerima kehadiran bayinya. (Heriyani, 2012). Kebutuhan dasar Setelah melelahirkan
alat-alat reproduksi khususnya pasca operasi belum bisa berangsur pulih dibandingkan
dengan melahirkan secara normal.

Untuk membantu proses pemulihan maka dibutuhkan beberapa kebutuhan dasar ibu,
antara lain: Kebutuhan Nutrisi Cairan Mobilisasi dini Kebutuhan eliminasi BAB III
PENUTUP Kesimpulan Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan (37-42 minggu), atau hampir cukup bulan di susul
dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu atau persalinan adalah
proses pengeluaran produk konsepsi yang variabel melalui jalan lahir biasa (Dewi
Setiawati, 2013). Tanda-tanda persalinan sudah dekat : lightenin dan terjadinya his
permulaan. Tanda tanda persalinan: timbulnya his persalinan,bloody slow,dengan
pendarahan dan pembukaan ,pengeluaran cairan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan Keberhasilan proses persalinan


dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor ibu (power, passage, psikologis), faktor
janin, plasenta dan air ketuban (passenger), dan faktor penolong persalinan. Hal ini
sangat penting, mengingat beberapa kasus kematian ibu dan bayi yang disebabkan oleh
tidak terdeteksinya secara dini adanya salah satu dari factor-faktor tersebut. Tahapan
persalinan : kala I (pembukaan), kala II (pengeluaran), kala III pelepasan uri), kala IV.
Pengertian post natal care Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah
persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari.

Selama masa nifas , organ reproduksi secara perlahan akan mengalami perubahan
seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan organ reproduksi tersebut ini di sebut
involusi (Maritalia, 2012). Tahapan masa post natal care : puerperium dini,puerperium
intermedial,remote puerperium,. Perubahan masa post natal care :
Uterus,Serviks,Vagina,Vulva, Payudara,Tanda-tanda vital,Hormone,Sistem pencernaan.
Fase fase post natal care : fase taking in,fase takinh hold,fase letting go. Postparfum
blues atau baby blues Merupakan suatu kondisi dimana ibu merasa sedih yang
berkaitkan dengan bayinya.

Keadaan ini disebabkan oleh perubahan perasaan yang dirasakan ibu saat hamil,
sehingga sulit menerima kehadiran bayinya. (Heriyani, 2012). Saran 1. Bagi petugas
pemberi asuhan a. Diharapkan dalam pendokumentasian asuhan sebaiknya melengkapi
format pengkajian khususnya format perencanaan. b. Diharapkan dapat meningkatkan
pemberian asuhan pada ibu intranatal dan memperbaiki tehnik pendokumentasian
khususnya pendokumentasian implementasi agar menuliskan implementasi yang telah
dilaksanakan secara spesifik. c.

Diharapkan mempertahankan pendokumentasian pada catatan medik yang sebelumnya


telah terlaksana. 2. Bagi peneliti selanjutnya Dapat mengembangkan hasil penelitian
asuhan keperawatan pemberian IMD untuk meningkatkan keefektifan pemberian ASI
pada ibu intranatal kala III dengan menggunakan metode lain seperti menggunakan
metode trianggulasi. DAFTAR PUSTAKA
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/16197/1/Rafida%20Novianti_70400114071.pdf
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/7803/1/Sulfiani_opt.pdf
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/1232/
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/1323/2/BAB%20I.pdf

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
11% - eprints.ums.ac.id › 59845 › 5
1% - bppsdmk.kemkes.go.id › pusdiksdmk › wp-content
5% - core.ac.uk › download › pdf
1% - journal.unas.ac.id › ilmu-budaya › article
1% - ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id › index › JKEP
1% - repositori.uin-alauddin.ac.id › 7679 › 1
3% - www.repository.poltekkes-kdi.ac.id › 1323 › 2
1% - lifestyle.bisnis.com › read › 20181225/106/872683
1% - es.scribd.com › document › 380508813
1% - repository.uksw.edu › bitstream › 123456789/12065/1
1% - repositori.uin-alauddin.ac.id › 6560 › 2
3% - www.scribd.com › document › 397965474
1% - repository.unimus.ac.id › 1311/3/5
2% - perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id › assets › file
1% - bidanshare.wordpress.com › 2012/12/01 › definisi-per
1% - www.academia.edu › 11178234 › persalinan
1% - miswarymyusuf.blogspot.com › 2016 › 02
1% - doku.pub › documents › contoh-laporan-tugas-akhir
1% - dr-suparyanto.blogspot.com › 2018 › 02
1% - summer-absolutely.icu › 2012/10/06 › 3-tanda
1% - repository.ump.ac.id › 1822 › 3
<1% - hamil.co.id › penyebab-pecah-ketuban-dini
2% - text-id.123dok.com › document › ozlj55ly4-faktor
<1% - repository.unas.ac.id › 2596 › 1
1% - elearning.fkkumj.ac.id › pluginfile
1% - 123dok.com › document › myj6d5zl-pengetahuan-primi
<1% - midwivery2.blogspot.com › 2013 › 10
1% - eprints.unipdu.ac.id › 500 › 6
2% - digilib.unimus.ac.id › files › disk1
<1% - janganmampirdisini.blogspot.com › 2015 › 05
1% - www.coursehero.com › file › 90118095
1% - repository.pkr.ac.id › 456/3/8
1% - bidanemasuryani.blogspot.com › 2015 › 10
2% - hanifafitria.wordpress.com › 2014/07/01 › proposal-coc
1% - cetianie.blogspot.com › 2013 › 07
1% - asuhankebidanan29.blogspot.com › 2017 › 09
<1% - eprints.umm.ac.id › 42620 › 3
<1% - www.slideshare.net › pjj_kemenkes › perubahan
1% - sinta.unud.ac.id › uploads › wisuda
1% - www.academia.edu › 29853290
<1% - ppnijateng.org › wp-content › uploads
<1% - makalahkesehatanreproduksi.blogspot.com › 2017 › 02

Anda mungkin juga menyukai