DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Intranatal atau persalinan merupakan proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup dilua Rahim. Proses pengeluaran produk
konsepsi dapat dilakukan melalui jalan lahir biasa atau pembedahan,
memontum kelahiran janin dimulai sejak akhir kala 1 hingga kala 4
(Andreinie, 2016). Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42), lahir
spontan dengan presentase belakang kepala berlangsung dalam 18-24 jam
tanpa komplikasi baik pada ibu ataupun janin (Prawirohardjo, 2014).
Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di negara miskin disebabkan
oleh masalah kehamilan dan persalinan, dan nifas. Pada tahun 2015, WHO
memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 ibu
hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes RI, 2015)..
Persalinan normal terjadi melalui empat kala persalinan, dimuali
dari kala I (pembukaan 0-10 cm), kala II (kala pengeluaran), kala III (kala
uri), kala IV (kala pengawasan). Proses dinamik dari persalinan meliputi
empat komponen adalah passager (janin), passage (pelvis ibu), power
(kontraksi uterus) dan psikis (status emosional ibu). Bila persalinan
dimulai interaksi antara passager, passage, power, dan psikis harus sinkron
untuk terjadinya kelahiran pervaginam secara spontan (Lockhart A &
Saputra L, 2014).
Proses persalinan bagi kebanyakan wanita identik dengan rasa
nyeri yang akan dijalani, banyak wanita berfikir bahwa nyeri yang dialami
adalah bagian yang sangat menakutkan naun harus dihadapai dalam
persalinan (Kurniawati, 2017). Nyeri saat melahirkan dirasakan ibu akibat
kontraksi uterus. Gerakan kontraksi rahim menyebabkan otot otot dinding
rahim mengkerut, menjepit pembuluh darah, vagina dan jaringan lunak di
sekitarnya meregang. Kontraksi uterus mulai adekuat terjadi 3 sampai
5 kali dalam 10 menit dengan lama kontraksi antara 30 sampai 60
detik (Suriani, 2019). Kondisi ini terjadi pada Kala I fase aktif. Rasa
nyeri yang hebat diduga mengakibatkan hiperventilasi dan alkalosis
respiratorik yang mengakibatkan penurunan oksigen di hemoglobin
sehingga mengurangi aliran oksigen dari ibu ke janin. Nyeri melahirkan
juga dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah, konsumsi oksigen dan
pengeluaran katekolamin yang semua berakibat pada aliran darah uterus.
Selain itu peningkatan karbon dioksida, resistensi pembuluh darah
kapiler dan peningkatan konsumsi oksigen juga berefek buruk. Semua
hal tersebut dapat menjadi suatu dampak berbahaya yang bisa
mengakibatkan kematian baik ibu maupun janin (Alehagen, Wijma, &
Wijma, 2016) dalam (Pratiwi & Diarti, 2019).
B. TUJUAN
Untuk mendapat gambaran dan pengalaman nyata dalam mengaplikasikan
teori Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Pasien Intranatal.
C. MANFAAT
1. Bagi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai referensi atau sumber informasi dalam
penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan kasus Pasien
Intranatal.
2. Bagi Rumah Sakit
Dapat dijadikan sebagai masukan pada perawat khususnya yang
bertugas di ruangan gawat darurat dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan dengan kasus Pasien Intranatal.
3. Bagi Klien / Keluarga
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk menambah
pengetahuan tentang kasus Pasien Intranatal. dan menambah
pengalaman dalam menangani Pasien Intranatal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Persalinan adalah proses alamiah membuka dan menipisnya
serviks dan turunnya janin ke dalam jalan lahir. Persalinan normal
adalah proses pengeluaran janin secara alamiah yang kehamilannya
sudah cukup bulan (37-42minggu), lahir spontan tanpa komplikasi
pada ibu maupun janin (Puspita, 2019).
Persalinan atau partus adalah proses dimana bayi,plasenta dan
selaput ketuban keluar dai uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika
prosesnya terjadi pada usia kehailan yang cukup bulan (setelah 37
minggu) tanpa disertai adanya penyulit (Damayanti, 2016)
Persalinan adalah proses pengeluaran kelahiran hasil konsepsi
yang dapat hidup diluar uterus melalui vagina ke dunia luar yang
terjadi pada kehamilan yang cukup bulan (37-42 minggu) dengan
ditandai adanya kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya
penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar melalui jalan
lahir dengan presentase belakang kepala tanpa alat atau bantuan (lahir
spontan) serta tidak ada komplikasi pada ibu dan janin (Indah &
Firdayanti, 2019).
B. ETIOLOGI
Menurut Ujiningtyas (2009) etiologi persalinan yaitu :
1) Keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas
tertentu. Setelah melewati batas waktu tersebut terjadi kontraksi
sehingga persalinan dapat dimulai. Otot hormon mempunyai
kemampuan meregang dalam batas tertentu. Apabila batas tersebut
telah terlewati makan akan terjadi kontraksi, sehingga persalinan
dapat dimulai.
2) Penurunan progesterone
Villi koriales mengalami perubahan – perubahan dan
produksi progesterone mengalami penurunan, sehingga otot rahim
lebih sensitive terhadap oksitosin.Akibatnya otot rahim mulai
berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesterone.
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur 28 minggu, dimana
terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu. Produksi progesterone mengalami
penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap
oksitosin.Akibat otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai
tingkat penurunan progesterone tertentu.
3) Oksitosin internal
Perubahan keseimbangan yang terjadi pada estrogen dan
progesteron. Apabila terjadi penurunan progesteron maka reaksi
oksitosin dapat meningkat sehingga persalinan dapat terjadi.
4) Prostaglandin
Akan terjadi peningkatan prostaglandin pada umur
kehamilan 15 minggu, sehingga akan memicu terjadinya kontraksi
dan persalinan. Prostaglandin yang dikeluarkan oleh deciduas
konsentrasinya meningkat sejak usia kehamilan 15 minggu.
Prostaglandin dianggap sebagai pemicu terjadinya persalinan,
pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi
otot rahim.
C. Manifestasi Klinis
Menurut Mochtar (2011), tanda dan gejala persalinan yaitu :
1) Tanda – tanda permulaan persalinan
a) Lightening atau settling atau dropping, yaitu kepala turun
memasuki pintu atas panggul, terutama pada primigravida.
Pada multipara, hal tersebut tidak begitu jelas.
b) Perut terlihat lebih lebar, fundus uteri turun.
c) Sering buamg ar kecil atau sulit berkemih karena kandung
kemih tertekan oleh bagian bawah janin.
d) Perasaan nyeri di perut dan pinggang oleh adanya kontraksi
lemah uterus, kadang-kadang disebut false labor pains.
e) Serviks menjadi lembek : mulai mendatar dan sekresinya
bertambah, mungkin bercampur darah.
2) Tanda – tanda inpartu
a) Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
b) Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena
robekan-robekan kecil pada serviks.
c) Kadang – kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
d) Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah ada
pembukaan.
D. PATHWAY
c. Fase transisi
1) Sirkulasi : TD meningkat 5-10 mmHg diatas nilai normal
kien, nadi meningkat.
2) Integritas ego :
a) Perilaku peka.
b) Mungkin mengalami kesulitan mempertahankan
control.
c) Memerlukan pengingat tentang pernafasan.
d) Mungkin amnestik, dapat menyatakan “ saya tidak
tahan lagi “ .
3) Eliminasi : Dorong untuk menghindari atau defekasi
melalui
fekal ( janin pada posisi posterior).
4) Makanan/ cairan : Terjadi mual muntah.
5) Nyeri / ketidaknyamanan :
a) Kontraksi uterus kuat setiap 2-3 menit dan berakhir 45-
60 detik.
b) Ketidaknyamanan hebat pada area abdomen / sakral.
c) Dapat menjadi sangat gelisah.
d) Menggeliat-geliat karena nyeri / ketakutan.
e) Tremor kaki dapat terjadi.
6) Keamanan :
a) DJJ terdengar tepat diatas simphisis pubis.
b) DJJ dapat menimbulkan deselerasi lambat ( sirkulasi
uterus terganggu ) atau deselerasi awal.
7) Seksualitas :
a) Dilatasi serviks dari 8-10 cm.
b) Penurunan janin + 2 - +4 cm.
c) Tampilan darah dalam jumlah berlebihan.
2. Pengkajian kala II
a. Aktivitas / istirahat :
1) Laporan kelelahan.
2) Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan
sendiri/teknik relaksasi.
3) Letargi.
4) Lingkaran hitam di bawah mata.
b. Sirkulasi : TD dapat meningkat 5-10 mmHg diantara kontraksi
c. Integritas ego :
1) Respon emosional dapat di rentang dan perasaan
fear/irritation/relief/ joy.
2) Dapat merasa kehilangan control atau sebaliknya seperti
saat ini klien terlibat mengejan secara aktif.
d. Eliminasi :
1) Keinginan untuk defekasi atau mendorong involunter pada
kontraksi disertai dengan tekanan intra abdomen dan
tekanan
uterus.
2) Dapat mengalami rabas fekal saat mengejan
3) Distensi kandung kemih mungkin ada, urin harus
dikeluarkan selama upaya mendorong
e. Nyeri / ketidaknyamanan :
1) Dapat merintih atau meringis selama kontraksi.
2) Amnesia diantara kontraksi mungkin terlihat.
3) Melaporkan rasa terbakar / meregang dari perineum.
3) Kaki gemetar selama upaya mendorong.
4) Kontraksi uterus kuat, terjadi 1,5-2 menit masing-masing
dan berakhir 60-90 detik.
5) Dapat melawan kontraksi, khusunya bila ia tidak
berpartisipasi dalam kelas kelahiran anak.
f. Pernafasan : frekuensi pernafasan meningkat
g. Keamanan :
1) Diaphoresis sering terjadi .
2) Bradikardia janin ( tampak saat deselerasi awal pada
pemantauelektrik ) dapat terjadi selama kontraksi
( kompresi kepala ).
h) Seksualitas :
1) Serviks dilatasi penuh ( 10 cm ) dan penonjolan 100 %.
2) Peningkatan perdarahan pervaginam.
3) Penonjolan rektum atau perineal dengan turunnya janin.
4) Membran dapat ruptur bila masih utuh.
5) Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kotraksi.
3. Pengkajian kala III
a. Aktivitas / istirahat : perilaku dapat direntang dari senang
sampai keletihan
b. Sirkulasi
1) TD meningkat saat curah jantung meningkat kemudian
kembali normal dengan cepat.
2) Hipotensi dapat terjadi sebagai respon terhadap analgesik
dan anestesi.
3) Frekuensi nadi melambat pada respon terhadap perubahan
curah jantung.
c. Makanan / cairan : kehilangan darah normal 250-300cc.
d. Nyeri /ketidaknyamanan : dapat mengelih tremor
kaki/menggigil.
e. Keamanan :
1) Inspeksi manual pada uterus dan jalan lahir menentukan
adanya robekan atau laserasi.
2) Perluasan episiotomi atau laserasi jalan lahir mungkin ada.
f. Seksualitas :
1) Darah berwarna kehitaman dari vagina terjadi saat plasenta
lepas dari endometrium, biasanya 1-5 mnt setelah
melahirkan bayi.
2) Tali pusat memanjang pada muara vagina.
4. Pengkajian kala IV
a. Aktivitas/istirahat : dapat tampak berenergi atau kelelahan/
keletihan, mengantuk.
b. Sirkulasi :
1) Nadi biasanya lambat ( 50-70 dpm), karena hipersensitivitas
vagal
2) Tekanan darah bervariasi mungkin lebih rendah pada respon
terhadap analgesia/anestesi, atau meningkat pada respons
terhadap pemberian oksitosin atau hipertensi karena
kehamilan ( HKK)
3) Edema bila ada, mungkin dependen ( mis, ditemukan pada
ekstermitas bawah ), atau dapat meliputi ekstermitas atas
dan
wajah, mungkin umum ( tanda-tanda HKK ) .
4) Kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran sempai
400-500 ml untuk kelahiran vaginal atau 600-800 ml untuk
kelahiran sesaria.
c. Integritas ego :
1) Reaksi emosional bervariasi dan dapat berubah-ubah; mis,
eksitasi atau perilaku menunjukan kurang kedekatan, tidak
berminat (kelelahan), atau kecewa.
2) Dapat mengekspresikan masalahuntuk perilaku intrapartum
atau kehilangan kontrol; dapat mengekspresikan rasa takut
mengenai kondisi bayi baru lahir dan perawatan segera pada
neonatal.
d. Eliminasi :
1) Hemoroid sering ada dan menonjol.
2) Kandung kemih mungkin teraba diatas simfisis pubis atau
kateter urinarius terpasang.
3) Dieresis dapat terjadi bila tekanan bagian presentasi
menghambat aliaran urinarius, dan/atau cairan I.V.
diberikan selama persalinan dan kelahiran.
e. Makanan/cairan : dapat mengeluh haus, lapar, atau mual.
f. Neurosensori
1) Sensasi dan gerakkan ekstermitas bawah menurun pada
adanya anesthesia spinal atau analgesia kaudal/epidural.
2) Hiperrefleksia mungkin ada ( menunjukan terjadinya atau
menetapnya hipertensi, khususnya pada diabetika, remaja,
atau klien primipara)
g. Nyeri/ketidaknyamanan : dapat melaporkan ketidaknyamanan
dari berbagai sumber; mis, setelah nyeri, trauma
jaringan/perbaikan episiotomi, kandung kemih penuh, atau
perasaan dingin/otot tremor dengan “ menggigil “.
h. Keamanan :
1) Pada awalnya suhu tubuh meningkat sedikit ( pengerahan
tenaga, rehidrasi).
2) Perbaikan episiotomi utuh, dengan tepi jaringan merapat.
i. Seksual :
1) Fundus keras terkontraksi, pada garis tengah dan terletak
setinggi umbilicus.
2) Drainase vagina atau lokhia jumlahnya sedang, merah
gelap,
dengan hanya beberapa bekuan kecil ( sampai ukuran plam
kecil ).
3) Perineum bebas dari kemerahan, edema, ekimosis, atau
rabas.
4) Striae mungkin ada pada abdomen, paha, dan payudara.
5) Payudara lunak, dengan putting tegang.
j. Penyuluhan/pembelajaran : catat obat-obatan yang diberikan,
termasuk waktu dan jumlah
k. Pemeriksaan diagnostik : hemoglobin/hematokrit ( HB/HT ),
jumlah darah lengkap, urinalisis, pemeriksaan lain mungkin
dilakukan sesuai indikasi dari temuan fisik.
B. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Kala I
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajemen nyeri
agen pencedera tindakan keperawatan (I.08238)
fisik selama … x 24 jam O:
(D.0077) diharapkan nyeri Kaji skala nyeri
berkurang dengan KH: Monitor TTV
Tingkat nyeri (L.08066)
Tingkat nyeri T :
berkurang Berikan terapi
Skalanyeri dari 6 non famakologi :
menjadi 2 rileksasi nafas
Tanda-tanda vital panjang
dalam batas E :
normal Jelaskan
Perasaan takut penyebab,
berkurang periode dan
pemicu nyeri
K:
Kolaborasi
pemberian obat
Keletihan b.d
kondisi fisiologis sesuai indikasi
(D.0057) Setelah dilakukan Manajemen Energi
tindakan keperawatan (L.05178)
selama … x 24 jam O:
diharapkan keletihan Monitor
menurun dengan KH: kelelahan fisik
Manajemen Energi dan emosional
(L.05178) T:
Tanda-tanda vital Berikan aktivitas
dala batas normal distraksi yang
Tingkat keletihan menenangkan
menurun E:
Kecemasan Ajarkan stategi
menurun koping untuk
mengurangi
kelelahan
K:
Kolaborasi
dengan ahli gizi
tentang cara
meningkatkan
asupan makanan.
2. Kala II
Nyeri melahirkan Setelah dilakukan Manajemen nyeri
b.d pengeluaran tindakan keperawatan (I.08238)
janin selama … x 24 jam O:
(D.0079) diharapkan nyeri Kaji skala nyeri
berkurang dengan KH: Monitor TTV
Tingkat nyeri (L.08066) T:
Tingkat nyeri Berikan terapi
berkurang non famakologi :
Skalanyeri dari 6 rileksasi nafas
menjadi 2 panjang
Tanda-tanda vital E :
dalam batas Jelaskan
normal penyebab,
Perasaan takut periode dan
berkurang pemicu nyeri
K:
Resiko infeksi b.d
Setelah dilakukan Kolaborasi pemberian
(D.0142)
tindakan keperawatan obat sesuai indikasi
selama … x 24 jam Pencegahan infeksi
diharapkan resiko infeksi (I.14539)
berkurang dengan KH: O:
Tingkat infeksi Monitor tanda
(L.14137) dan gejala infeksi
Tanda-tanda lokal
infeksi tidak ada T :
(kemerahan, Pertahankan
bengkak) teknik aseptic
Tidak ada cairan pada beresiko
berbau busuk tinggi
Area perineum E :
bersih Jelaskan tanda
dan gejala infeksi
K:
Kolaborasi
pemberian
imuniasai, jika
perlu
3 Kala III
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajemen nyeri
agen pencedera tindakan keperawatan (I.08238)
fisik selama … x 24 jam O:
(D.0077) diharapkan nyeri Kaji skala nyeri
berkurang dengan KH: Monitor TTV
Tingkat nyeri (L.08066) T:
Tingkat nyeri Berikan terapi
berkurang non famakologi :
Skalanyeri dari 6 rileksasi nafas
menjadi 2 panjang
Tanda-tanda vital E :
dalam batas Jelaskan
normal penyebab,
Perasaan takut periode dan
berkurang pemicu nyeri
K:
Kolaborasi
pemberian obat
sesuai indikasi
Resiko cedera
pada ibu b.d Setelah dilakukan Perawatan persalinan
kecemasan tindakan keperawatan
(I.07227)
berlebihan pada selama … x 24 jam O:
persalinan diharapkan resiko cedera
Identifikasi
sebelumnya berkurang dengan KH:
kondisi proses
(D.0137) Tingkat Cedera (L.14136)
persalinan
Toleransi aktivitas
T:
meningkat
Berikan metode
Ekspresi wajah
alternative
meningkat
penghilang rasa
Tidak ada
nyeri (mis. Pijat,
gangguan kognitif
aromaterapi,
hypnosis)
E:
Ajarkan teknik
rileksasi
4 Kala IV
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajemen nyeri
agen pencedera tindakan keperawatan (I.08238)
fisik selama … x 24 jam O:
(D.0077) diharapkan nyeri Kaji skala nyeri
berkurang dengan KH: Monitor TTV
Tingkat nyeri (L.08066) T:
Tingkat nyeri Berikan terapi
berkurang non famakologi :
Skalanyeri dari 6 rileksasi nafas
menjadi 2 panjang
Tanda-tanda vital E :
dalam batas Jelaskan
normal penyebab,
Perasaan takut periode dan
berkurang pemicu nyeri
K:
Kolaborasi
pemberian obat
sesuai indikasi
Resiko
ketidakseimbangan Setelah dilakukan Manajemen cairan
cairan b.d tindakan keperawatan (L.03098)
perdarahan selama … x 24 jam
O:
diharapkan cairan adekuat
Monitor status
dengan KH:
hidrasi
Keseimbangan Cairan
T:
(L.03020)
Berikan asupan
Asupan cairan
cairan
terpenuhi E:
Asupan makan Anjurakn minum
meningkat 8 gelas/hari
Peneluaran urin K:
seimbang Kolaborasi
pemberian
diuretic, jika
perlu
BAB III
KASUS
A. IDENTITAS
Nama pasien : Ny.D Nama suami : Tn. R
Umur : 29 Tahun Umur : 32 tahun
Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Batu Rata, Alamat : Batu Rata, Deli
Deli Serdang Serdang
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. PERSEPSI TERHADAP PERSALINAN:
a. Pasien datang ke klinik karena ingin periksa ke poli kandungan
untuk periksa kemudian disarakan untuk rawat inap karena sudah
pembukaan 1
b. Kehamilan atau persalinan menurut pasien merupakan hal yang
wajar bagi setiap perempuan.
c. Kehamilan ataupun persalinan dapat membuat atau
menimbulkan perubahan dalam kehidupan sehari
hari misalnya dalam aktivitas sehari-hari menjadi
terganggu dan tidak bebas dalam melakukan
aktivitas.
d. Pasien berharap selama kehamilan ini bisa melakukan persalinan
dengan normal, lancar dan anaknya diberikan kesehatan tanpa
ada kekurangan.
e. Pasien tinggal Bersama suami dan ibunya.
f. Orang terpenting dalam hidup pasien yaitu suami
g. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini sangat bahagia
karena pasien dikarunia anak.
h. Kesiapan mental untuk menjadi Ibu pasien mengatakan sudah
siap menjadi seorang ibu.
2. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : umur 15 tahun Siklus : teratur (√) tidak ()
Banyaknya : 30-50cc Lamanya: 7 hari
HPHT : 28 Maret 2021 Keluhan : Kenceng dan nyeri
c. Kehamilan Sekarang :
Diagnosa : G2P1A0
Imunisasi :
TT 1 : 6 juni 2022
TT 2 : 8 Juli 2022
Pasien mengatakan melakukan ANC sebanyak 8-9 kali
Keluhan selama hamil : mual, muntah dan pusing
Pengobatan selama hamil : Konsumsi vitamin FE
Pergerakan janin : ya, Sejak usia, 20 minggu
Rencana perawatan bayi : bayi akan dirawat sendiri
Kesangggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
1. Breast care : Ya
Perineal care : Ya
- Nutrisi : Ya
- Senam nifas : Ya
- KB : Ya
- Menyusui : Ya
d. Persalinan Sekarang :
1. Keluhan His
Mulai kontraksi tanggal/jam 20 Januari 2023 jam 08.00
Kontraksi teratur
Interval 5-10 menit sekali
Lama 1 menit
Kekuatan kencang
2. Pengeluaran Pervagina
Jenis : Darah lendir.
Jumlah : normal
3. Periksa Dalam : Jam 10.30
Oleh bidan ponek
Hasil pembukaan 1
Effecement %
Ketuban : -
4. Denyut Jantung Janin:
Frekuensi: 135 x/menit
Kualitas: Normal
5. Status janin: hidup, Jumlah: satu, letak memanjang, presentase kepala,
punggung kanan
6. Dilakukan klisma/tidak: tidak dilakukan
7. Kala Persalinan :
a. Kala I :
Mulai persalinan : Tgl 20 Januari 2023 Jam 10.30
Lama kala I : 9 Jam 30 Menit
Tanda-tanda vital: TD : 128/80 mmHg, S : 36,2°C , N : 85 x/menit,
RR : 20x/menit
Keadaan psikososial : Baik
Kebutuhan khusus klien: tidak ada
Pengobatan yang didapat : Infus RL 20 tpm + injeksi oksitosin drip 0,5
ml
b. Kala II :
Mulai : Tgl 20 Januari 2023 Jam 19.30
Lama kala II : 15 Menit
Tanda dan gejala: kepala bayi sudah masuk panggul dan sudah terlihat
Jelaskan upaya meneran: Ya, pasien meneran sesuai yang diajarkan
oleh bidan.
Keadaan psikososial: Baik
Pengobatan yang didapat : injeksi oksitosin
TTV ibu:
TD : 123/74 mmHg
N : 83 x/menit
S : 36,0°C
RR : 22x/menit
Penyulit : -
Cara mengatasi : -
Catatan kelahiran:
Keadaan bayi : baik
Lahir tgl : 20 Januari 2023 Jam 19.45
Jenis Kelamin : P
Apgar Score 1 : 9
Apgar Score 5 : 10
Perineum : ( )utuh, ()episiotomi, (√) ruptur tingkat 3
3. Kala III
Mulai : Tgl 20 Januari 2023 Jam 19.45
Tanda dan gejala:-
TFU 2 jari dibawah pusat kontraksi uterus : √ baik jelek
Lama Kala III : 5 Menit.
Plasenta lahir jam: 19.50
Cara kelahiran plasenta : √ spontan
tindakan sebutkan
Ukuran: Diameter : ±22 cm dengan tebal ±3cm.
Panjang tali puat ± 40 cm
Kotiledon : √ lengkap tidak, Selaput : √ lengkap tidak,
Kelainan:-
Perdarahan selama persalinan ±100 CC.
Pengobatan yang didapat : -
4. Kala IV :
Mulai jam: 19.55 WIB
Keadaan Umum : baik
Tanda vital :
TD : 135/61 mmHg
RR: 22 x/menit
N: 87 X/menit
S 36,5°C
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus : √ baik jelek
Bonding Ibu dan bayi:-
Perdarahan selama persalinan : 150 CC.
Pengobatan yang didapat : injeksi oxytosin 1ml/24 jam
A. ANALISA DATA
Nama klien : Ny.D
Ruang/bangsal : VK 3
Diagnose medis : Inpartus Spontan
KALA 1
KALA II
KALA III
KALA IV
DO :
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama klien : Ny.D
Ruang/bangsal : VK 3
Diagnose medis : Inpartus Spontan
KALA I
Hari/ Diagnosa Tujuan / Kriteria Hasil Intervensi Rasional Ttd
Tangga Keperawa
l tan
L.08066 Tingkat Manajemen
Jumat Nyeri akut 1. untuk Inri
Nyeri Nyeri
b.d agen mengetahui
20/1/23
Setelah dilakukan (I.08238)
cedera keluhan nyeri
17.15 tindakan keperawatan O :
fisik : pasien
selama 1x4 jam 1. kaji skala
kontraksi 2. Untuk
diharapkan tingkat nyeri
uterus d.d mengetahui
nyeri menurun dengan 2. Monitor
tampak perkembanga
kriteria hasil : DJJ dan
kesakitan n persalinan
pasien tidak HIS
(D.0077) 3. untuk
kesakitan T:
membantu
skala nyeri 1. Berikan
mengurangi
berkurang dari teknik
nyeri
6 ke 2 relaksasi
4. agar pasien
napas
dapat
dalam
melakukan
untuk
relaksasi
menguran
napas dalam
gi nyeri
dengan baik
E:
dan benar
1. Ajarkan
teknik
relaksasi
napas
dalam
untuk
menguran
gi nyeri
K :-
KALA II
1. Anjurkan
Keterangan : untuk
1. Memburuk/ tidak
meningkat mengejan
2. Cukup saat
memburuk/ cukup pengeluar
meningkat an
3. Sedang plasenta
4. Cukup membaik/ K : -
cukup menurun
5. Membaik/
menurun
KALA IV
C. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama klien : Ny.D
Ruang/bangsal : VK 3
Diagnose medis : Inpartus Spontan
KALA I
Hari/tanggal Diagnosa Implementasi Respon Ttd
Keperawatan Keperawatan
20/1/2023 Nyeri akut 1. Mengkaji skala S : Pasien mengatakan
Inri
17.15 b.d agen nyeri perutnya nyeri
pencedera P : nyeri karena
fisik : kontraksi uterus
kontraksi Q : nyeri seperti
uterus kenceng tegang
(D.0077) R : nyeri bagian perut
menjalar ke pinggang
S : skala nyeri 6
T : nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak
meringis kesakitan
17.20 2. Memonitor DJJ
dan HIS S : Pasien mengatakan
mau dilakukan
pemeriksaan
O:
DJJ : 140
napas dalam
untuk S:-
KALA II
KALA III
(D.0077) tersayat
R : nyeri di daerah
jalan lahir
S : skala nyeri 5
T : nyeri hilang
timbul
O : Pasien tampak merintih
kesakitan
2. Memberikan
19.46 teknik relaksasi S :-
napas dalam O : Pasien tampak
untuk melakukan relaksasi napas
mengurangi dalam dengan baik
nyeri
3. Melakukan
massage pada S : Pasien mengatakan
19.48
daerah uterus mau dilakukan massage
O : Uterus teraba keras
4. Menganjurkan
untuk tidak S : Pasien paham apa yang
19.50
mengejan saat dijelaskan
pengeluaran O : Plasenta lahir utuh
plasenta
KALA IV
Hari/ Diagnosa Implementasi Respon Ttd
tanggal Keperawatan Keperawatan
Nyeri akut 1. Mengkaji S : Pasien mengatakan
Jumat Inri
b.d agen skala nyeri sedikit pusing dan nyeri
20/1/2023
cedera fisik : pada jalan lahirnya
19.55
jahitan P : nyeri pasca
(D.0077) persalinan
Q : nyeri seperti
tertusuk-tusuk
R : nyeri bagian
jalan lahir
S : skala nyeri 5
T : nyeri hilang
timbul
O : Tampak meringis
kesakitan
2. Memonitor
19.55 TTV S : Pasien mengatakan mau
dilakukan pengukuran
tanda-tanda vital
O : Tanda-tanda vital
TD : 135/61 mmHg
RR: 22 x/menit
N: 87 X/menit
S : 36,5°C
3. Memberikan
19.58 teknik S:-
relaksasi O : Pasien tampak
napas dalam melakukan rileksasi napas
untuk dalam
mengurangi
nyeri
4. Melakukan
19.58
penjahitan S :-
perineum O:
Pasien meringis
kesakitan saat
dilaukan penjahitan
pada perineum
Terdapat luka pada
jalan lahir
Ada 10 Jahitan
5. Melakukan
19.59
pengecekan
S:-
kontraksi
O:
uterus dan
TFU 2 jari
perdarahan
dibawah pusat
Perdarahan 150 cc
6. Mengajarka
20.00 n teknik
relaksasi
S:-
napas dalam
O : Pasien tampak
untuk
melakukan teknik relaksasi
mengurangi
napas dalam dengan baik
nyeri
D. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama klien : Ny.D
Ruang/bangsal : VK 3
Diagnose medis : Inpartus Spontan
KALA 1
No Waktu Diagnosa Evaluasi Ttd
(Hari/tang Keperawatan
gal)
Jumat Nyeri akut b.d S : Pasien mengatakan perutnya
1 Inri
20/1/2023 agen pencedera nyeri
18.00 fisik : kontraksi P : nyeri karena kontraksi
uterus (D.0077) uterus
Q : nyeri seperti kenceng
tegang
R : nyeri bagian perut
menjalar ke pinggang
S : skala nyeri 6
T : nyeri hilang timbul
O:
Pasien tampak meringis
kesakitan, tampak
bersikap protektif
DJJ : 154
HIS : 4x/10 menit
VT :4 cm
KALA III
No Waktu Diagnosa Evaluasi Ttd
(Hari/tang Keperawatan
gal)
Nyeri akut b.d S : pasien mengakatakan jalan
1 Jumat Inri
agen pencedera lahirnya sakit
20/1/2023
fisik : luka proses P : nyeri karena luka
19.50
kelahiran bayi akibat proses kelahiran
(D.0077) bayi
Q : nyeri seperti tersayat
R : nyeri di daerah jalan
lahir
S : skala nyeri 4
T : nyeri hilang timbul
O:
Pasien tampak merintih
kesakitan
Uterus teraba keras
Plasenta lahir utuh
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji skala nyeri
2. Berikan teknik relaksasi
napas dalam untuk
mengurangi nyeri
KALA IV
KESIMPULAN
Persalinan atau partus adalah proses dimana bayi,plasenta dan selaput ketuban
keluar dai uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehailan yang cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
Yang ditandai dengan Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering
dan teratur, Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-
robekan kecil pada serviks, Kadang – kadang ketuban pecah dengan sendirinya.,
Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah ada pembukaan. Terdapat
berbagai komplikasi seperti Ketuban Pecah Dini, Persalinan Preterm, Vasa
Previa, Prolaps Tali Pusat, Kehamilan Postmatur, Persalinan Disfungsional dan
Distosia Bahu
SARAN
Dari laporan ini diharapkan menjadikan referensi dan masukan bagi Rumah sakit,
Institusi maupun masyarakat. Dapat dijadikan pedoman bagi tenaga kesehatan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
DAFTAR PUSTAKA