KONSEP PERSALINAN
MATA KULIAH KEPERAWATAN MATERNITAS
Dosen : Ns. Ayu Wahyuni Lestari, M.Kep
memenuhi syarat dalam menyelesaikan tugas keperawatan maternitas pada sekolah tinggi
ilmu kesehatan ( stikes ) yahya bima program studi ilmu keperawatan nonreguler tahun 2021
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan yang akan datang. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu mengarahkan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi
pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir (Decherney
kelahiran yang aman bagi ibu dan bayi sehingga dibutuhkan peran dari
mungkin terjadi pada ibu dan bayi, sebab kematian ibu dan bayi sering
Dukungan sosial dan emosional serta pelayanan selama persalinan adalah salah satu
intervensi yang tepat digunakan untuk mencapai pengalaman melahirkan yang positif
apabila ketiga faktor terpenuhi dengan baik. Selain itu terdapat faktor lain yang
mempengaruhi proses persalinan yaitu psikologis dan penolong (Rohani dkk, 2011).
Pada ibu yang pertama kali menjalani proses persalinan akan takut, cemas, khawatir
yang berakibat pada peningkatan nyeri selama proses persalinan dan dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Persalinan
1. Pengertian Persalinan
pengeluaran bayi yang sudah cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta
dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
berlangsung dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri). (Ari
ketuban dari rahim ibu dengan usia kehamilan yang cukup bulan yaitu
diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan atau tanpa
perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melaui jalan
lahir (Moore,2001)
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
2. Macam-Macam Persalinan
b. Persalinan Buatan Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya
minggu atau bayi dengan berat badan antara 500 gram dan 999 gram.
minggu atau bayi dengan berat badan antara 1000 gram dan 2499 gram.
d. Partus maturus atau a’term Pengeluaran buah kehamilan antara 37 minggu dan
42 minggu atau bayi dengan berat badan 2500 gram atau lebih.
kehamilan 42 minggu.
antara kadar progesteron dan estrogen dalam darah, tetapi pada akhir
sehingga otot rahim lebih sensitive terhadap oxitosin. Akibatnya otot rahim
b. Teori Oxitosin
c. Keregangan Otot-Otot
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah
Seperti halnya dengan Bladder dan Lambung, bila dindingnya teregang oleh
teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan. Contoh, pada kehamilan
d. Pengaruh Janin
karena pada anencephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa, karena tidak
e. Teori Prostaglandin
juga didukung dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik dalam air
ketuban maupun daerah perifer pada ibu hamil, sebelum melahirkan atau
1) Lightening
keadaannya
bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan sering diganggu oleh perasaan
2) Pollikasuria
fundus uteri lebih rendah dari pada kedudukannya dan kepala janin sudah
3) False labor
Tiga (3) atau empat (4) minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu
b) Tidak teratur
dan bila dibawa jalan malah sering berkurang Tidak ada pengaruh pada
cervix yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak, kemudian menjadi
2016)
5) Energy Sport
kelelahan fisik karena tuanya kehamilan maka ibu mendapati satu hari
sebelum persalinan dengan energi yang penuh. Peningkatan energi ibu ini
6) Gastrointestinal Upsets
b. Tanda-tanda persalinan
1) Timbulnya kontraksi uterus Biasa juga disebut dengan his persalinan yaitu
makin besar.
pemula.
3) Bloody Show (lendir disertai darah dari jalan lahir) Dengan pendataran dan
mendadak dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau selaput
hampir lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang
mendorong janin keluar melalui jalan lahir normal. Persalinan kala satu
disebut juga sebagai proses pembukaan yang dimulai dari pembukaan nol
a) Fase Laten
Fase ini berlangsung selama kurang lebih 6 jam. Pada fase ini dapat
sedasi berat selama persalinan. Pada fase ini terjadi akan terjadi
b) Fase Aktif Selama fase aktif persalinan, dilatasi serviks terjadi lebih
cepat, dimulai dari akhir fase laten dan berakhir dengan dilatasi serviks
kondisi ini merupakan kondisi yang sangat sulit karena kebanyakan ibu
merasakan
Kala dua disebut juga kala pengeluaran. Kala ini dimulai dari pembukaan
lengkap (10 cm) hingga bayi lahir. Proses ini berlangsung selama kurang
lebih 2 jam pada ibu primigravida dan kurang lebih 1 jam pada ibu
multigravida. Adapun tanda dan gejala yang muncul pada kala dua adalah
sebagai berikut:
tidak
bisa dikontrol
Kala tiga disebut juga kala persalinan plasenta. Lahirnya plasenta dapat
Rahim.
Biasanya plasenta akan lepas dalam waktu kurang lebih 6-15 menit
Kala empat adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan
kondisi normal tidak terjadi perdarahan pada daerah vagina atau organ
persalinan normal yang dikenal dengan istilah 5P, yaitu: Power, Passage,
Passenger. Psikis ibu bersalin, dan Penolong persalinan yang dijelaskan dalam
uraian berikut.
1) Power (tenaga)
diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerja sama yang baik dan
sempurna.
a) Kontraksi Uterus (HIS) Otot rahim terdiri dari 3 lapis, dengan susunan
2010:24).
b) Kontraksi dinding rahim.
2) Passenger
a) Janin
b) Plasenta
c) Air ketuban
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yaitu bagian tulang padat, dasar
menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam
proses persalinan. Oleh karena itu, ukuran dan bentuk panggul harus
setiap wanita tidak akan sama, bahkan pada wanita yang samapun tingkat
menjalani persalinan. Jika seorang ibu sudah siap dan memahami proses
positif maka keyakinan tersebut akan menjadi kekuatan yang sangat besar
saat berjuang mengeluarkan bayi. Sebaliknya, jika ibu tidak semangat atau
akibat dari kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial. Sedangkan nyeri
dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin
darah, denyut nadi, pernapasan, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot. (I.
Nyeri persalinan merupakan rasa sakit yang ditimbulkan saat persalinan yang
berlangsung dimulai dari kala I sampai kala 3 persalinan. Nyeri persalinan juga
kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama
tidak teratur, tidak nyeri dan kekuatan kontraksinya sebesar 5 mmHg, dan
kekuatan kontraksi braxton hicks ini akan menjadi kekuatan his dalam persalinan
dan sifatnya teratur. Kadang kala tampak keluarnya cairan ketuban yang biasanya
pecah menjelang pembukaan lengkap, tetapi dapat juga keluar sebelum proses
Dalam persalinan, pijat juga membuat ibu merasa lebih dekat orang yang
sumber kekuatan saat ibu sakit, lelah, dan kuat. Banyak bagian tubuh ibu bersalin
dapat dipijat, seperti kepala, leher, punggung, dan tungkai. Saat memijat, pemijat
harus memperhatikan respon ibu, apakah tekanan yang diberikan sudah tepat.(I.
1) Relaksasi otot yang tidak sempurna Hal ini mungkin disebabkan karena
ibu hamil merasa takut atau tegang terhadap rasa nyeri yang mungkin
rasa nyeri.
2) Tehnik pernafasan yang tidak sempurna Ibu yang merasa takut dan cemas
turunnya kadar oksigen dalam uterus dan tubuh bayi (yang dapat
nafas yang lambat dan dalam biasanya sangat bermanfaat karena secara
3) Posisi tubuh ibu yang tidak tepat Beberapa posisi tubuh tertentu dapat
2) Ukuran tubuh bayi atau keluar nya bayi (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,
2016).
menurun,atau kelelahan
perempuan tidaklah sama. Ada wanita yang mengalami rasa nyeri lebih
menahan nyeri dalam waktu singkat.Tidak ada teori yang pasti mengenai
dengan baik.Pada umumnya rasa nyeri akan semakin dirasakan bila ibu
kemih dalam keadaan penuh. Pada saat rasa nyeri mulai timbul,ibu hamil
a. Usia
melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi. Ibu
b. Kultur
akibat yang harus diterima sebagai seorang wanita. Wanita itu adalah orang
c. Makna nyeri
yang pernah berhasil mengatasi nyeri di masa lampau, dan saat ini nyeri yang
sama timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya
mengatasi nyeri
d. Perhatian
menurun.
e. Ansietas
Hubungan cemas dengan nyeri adalah hubungan timbal balik. Cemas
f. Pola koping
c. Kecemasan dan kelelahan atau kekuatan (tenaga untuk mengejan) Ibu akan
habis saat persalinan. Nyeri merupakan yang dapat memicu stress dan stress
1) Tanda dan gejala fisik, karena adanya nyeri yang dirasakan klien bisa
2) Efek tingkah laku, seperti respon verbal, gerakan tubuh, ekspresi wajah,
6. Penatalaksanaan nyeri
Mengatasi nyeri selama persalinan digunakan farmakologis yaitu dengan obat dan
disuntikkan, melalu infuse intra vena yaitu syaraf yang mengantar nyeri
diberikan kepada ibu terhadap bayi dapat secara langsung maupun tidak
langsung.
afektif lainnya.
2) Relaksasi, teknik untuk mencapai kondisi rileks, yaitu ketika seluruh
system saraf, organ tubuh, dan panca indra kita beristirahat untuk
4) Hipnoterapi, suatu proses sederhana agar diri kita berada pada kondisi
rileks
6) Psiko profilaksis, melatif ibu agar mempunyai respon yang positif terhadap
lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsian kata. Dalam hal ini, pasien
menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala ini efektif untuk digunakkan
0 : Tidak nyeri
dengan baik)
berkomunikasi, memu
BAB