Disusun Oleh:
penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 2.5 Proses masuknya bagian terbesar kepala janin kedalam pintu
atas panggul
b. Penurunan (Descent)
Selama kala I persalinan, kontraksi dan retraksi otot uterus
memberikan tekanan pada janin untuk turun. Proses ini dipercepat
dengan pecah ketuban dan upaya ibu untuk mengejan.
1) Panggul gynecoid
2) Panggul android
3) Panggul anthropoid
4) Panggul platypoid
c. Passanger
d. Psyche (psikologi)
PEMIJATAN UTERUS
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase
uterus, meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi
(fundus menjadi keras).
MENILAI PERDARAHAN
40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun
janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban
lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau
tempat khusus. Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan
masase selama 15 detik mengambil tindakan yang sesuai.
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.
MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN
42. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.
MENGEVALUASI PERDARAHAN VAGINA
43. Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5 %, membilas kedua tangan yang masih bersarung
tangan tersebut dengan air disinfeksi tingkat tinggi dan
mengeringkannya dengan kain yang bersih dan kering.
44. Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
mengikatkan tali disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati
sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.
45. Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang berseberangan
dengan simpul mati yang pertama.
46. Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin
0,5 %.
47. Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya.
Memastikan handuk atau kainnya bersih atau kering.
48. Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.
EVALUASI
49. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan
pervaginam :
50. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus
dan memeriksa kontraksi uterus.
51. Mengevaluasi kehilangan darah.
52. Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap
15 menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan setiap 30
menit selama jam kedua pasca persalinan.
KEBERSIHAN DAN KEAMANAN
53. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah
dekontaminasi.
54. Membuang bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang
sesuai.
55. Membersihkan ibu dengan menggunakan air disinfeksi tingkat tinggi.
Membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu
memakai pakaian yang bersih dan kering.
56. Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI.
Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman dan
makanan yang diinginkan.
57. Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan
larutan klorin 0,5% dan membilas dengan air bersih.
58. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,
membalikkan bagian dalam ke luar dan merendam dalam larutan
klorin 0,5% = 10 menit.
59. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
DOKUMENTASI
60. Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang dapat hidup di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir
(Hartanto, 2019). Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servik,
dan janin turun ke jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan
ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Sumarah et al. 2018).
Mekanisme persalinan mengacu pada serangkaian perubahan posisi dan
sikap yang diambil janin selama perjalanannya melalui jalan lahir.
Mekanisame persalinan yang dijelaskan disini adalah untuk presentasi
verteks dan panggul ginekoid. Hubungan kepala dan tubuh janin dengan
panggul ibu berubah saat janin turun melalui panggul. Hal ini sangat penting
sehingga diameter optimal tengkorak ada pada setiap kala penurunan
(Sarwono, 2019). Kala dalam Proses Persalinan: Persalinan kala I, Persalinan
Kala II, Persalinan Kala III dan Persalinan Kala IV. Menurut Proverawati
(2019) faktor-faktor yang mempengaruhi proses persalinan antara lain:
Passage (jalan lahir), Power (kekuatan), Passanger dan Psyche (psikologi)
Asuhan Persalinan Normal adalah suatu asuhan yang diberikan kepada
Ibu saat persalinan berlangsung yang berpedoman pada asuhan yang aman
dan bersih serta mencegah terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi baru
lahir, baik setiap tahapan persalinan, kelahiran bayi maupun awal masa nifas.
Langkah APN sebanyak 60 langkah atau dikenal dengan sebutan 60 langkah
APN. Menurut Sarwono (2017), secara terperinci
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas kami memberanikan diri untuk
memberikan saran sebagai beikut:
1. Dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan tidak boleh membeda-
bedakan status klien.
2. Dalam melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan proses perlu
adanya pendekatan dengan klien yaitu; menjalin hubungan saling percaya
sehingga klien mau mengungkapkan apa yang dirasakan dan masalah yang
dihadapi dapat teratasi.
3. Bidan harus menjaga diri sendiri dengan menerapkan tehnik aseptik,
antiseptik sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
4. Untuk meningkatkan mutu asuhan kebidanan khususnya pada kasus
persalinan fisiologis hendaknya bidan memiliki pengetahuan, wawasan
luas dan ketrampilan guna pengembangan serta perbaikan mutu pelayanan
kesehatan.
5. Dalam melakukan pengkajian pada klien dengan persalinan fisiologis,
bidan diharuskan memiliki sikap sabar, sopan, teliti, cermat, mempunyai
pengetahuan, wawasan yang luas dan ketrampilan yang memadai sehingga
proses persalinan berlangsung aman dan ibu merasa nyaman tanpa
komplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sumarah et al. 2018. Perawatan Ibu Bersalin, Asuhan Kebianan pada Ibu Bersalin.
Yogyakarta: Fitramaya.
Manuaba, 2019. Ilmu Kebidanan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta: EGC.
Hartanto, 2019. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Sarwono, 2019. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBPSP.
Damayanti. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ibu Bersalin
dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: Depublish
Wiknjosastro. 2019. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Proverawati. 2019. Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta : Nuha Medika.
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas / Biodata
Nama : Ny. Rizza Nama Suami : Tn. Firza
Umur : 26 thn Umur : 27 thn
Suku/Kebangsaan : WNI Suku/Kebangsaan ; WNI
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMK Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat rumah : Tipar Barat 4/6
B. Status Kesehatan
1. Datang pada tanggal : 31 Desember 2021 Pukul : 19.00 WIB
2. Alasan Kunjungan ini : Pertama Rutin Ada keluhan
3. Keluhan – keluhan :
Kontraksi :
Pengukuran Pervagjnam : Lendir dan Darah merah
4. Riwayat menstruasi :
a. Siklus : 28 Hari
b. Minum
Jenis minum : Air putih Air putih
Frekwensi : 7 gelas/hari 8-12 gelas/hari
2. Pola Eliminasi
a. BAK
Frekwensi : 4-5 kali 6-7 kali/hari
Warna : Bening Bening
b. BAB
Frekwensi : 1x/hari 1x/hari
Konsistensi : Normal Normal
Warna : Normal Normal
4. Pemeriksaan Kebidanan
a. Abdomen
Inspeksi :
Strie : Tidak ada
Bekas Luka : Ada Tidak
Oedem : Ada Tidak
Acites : Ada Tidak
Kelainan lain : Tidak ada
Palpasi : TFU :27cm
TBBJ : 2480 gram
Leopold I : teraba bulat, lunak, tidak melenting
(Bokong)
Leopold ii : sebelah kanan ibu teraba keras,
memanjang dan sebelah kiri ibu teraba
bagian kecil
Leopold iii : teraba keras, bulat melenting
Leopol iv : kepala sudah masuk pap ( divergen )
Djj : 140x/menit reguler
Kala II
S : ibu mengatakan ingin BAB dan ibu mengedan
O: PD v/v tak Portio tidak teraba 10 cm ket (-), pres kep molage (-)
A : G1P0A0 Kala II
P : - Mendekatkan alat partus set
Mempersiapkan diri
Memimpin ibu untuk mengedan
Bayi lahir spontan hidup pukul 21.34 WIB, jenis kelamin : Laki-
laki
Lakukan penilaian sepintas apakh bayi menangis kuat, bernafas
tanpa kesulitan
Bersihkan dan keringkan bayi
Kala III
S:
Ibu mengatakan sakit perut kagron bawah
O:
Bayi lahir spontan pukul 21.34 jk.laki-laki BB= 2900 gram PB=51
cm lk=21 cm
- Kontraksi uterus bark
A:
PAO kala III
P:
Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi didalam
uterus
Memberitahu ibu bahwa akan disuntikan oksitosin
Plasenta lahir pukul 21.40
Lakukan masase pada fundu uterus
Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina laserasi derajat III
Melakukan penjahitan dengan subkutikuler
Kala IV
S:
Ibu menatakan nyeri pada luka jahitan
O:
Keadaan umum ibu baik
TD=110/80 N=80X/m RR=21X/m
A:
PIPO kala IV
P:
Pemantauan kala IV, 15 menit pada jam pertama, 30 menit
pada jam kedua pasca persalinan .
Mengajurkan ibu cara melakukan masase uterus .
FORMAT PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEBIDANAN
PERIODE INTRANATAL
(PEMERIKSAAN LANJUTAN)
19.00 WIB
A:
P:
O:
A:
P:
O:
A:
P:
O:
A:
P: