Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EVIDANCE BASED DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

TENTANG EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BIRTHBALL DALAM MENGURANGI


RASA NYERI PADA KALA I FASE AKTIF PERSALINAN

DISUSUN OLEH :
Nama : Anggun Tri Astutik
NIM : PO71241220094

DOSEN PENGAMPU :
Dewi Nopiska Lilis, SST, M.keb

PROGRAM STUDI DIV SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dengan judul
‘’Efektivitas Penggunaan Birthball Dalam Mengurangi Rasa Nyeri Pada Kala I Fase Aktif
persalinan”
Sebagai makhluk ciptaan tuhan, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun agar dalam penyusunan mkalah berikutnya akan lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca pada umunya dan bagi
mahasiswa khususnya.

Jambi, 22 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Persalinan..........................................................................................................................................3
2.2 Nyeri Persalinan................................................................................................................................3
2.3 Birth Ball...........................................................................................................................................4
2.4 Manfaat Birth Ball.............................................................................................................................4
2.4 Telaah Jurnal.....................................................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................................................7
PENUTUP...................................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persalinan merupakan suatu hal yang fisiologis bagi seluruh wanita di dunia, meskipun
sebagian besar ibu inpartu merasa cemas, tegang, takut, dan menyakitkan menghadapi proses
persalinan (Depkes RI, 2007) Bidan dalam patiknya sesuai dengan KEPMENKES No 369
Tahun 2007 tentang standar profesi bidan salah satunya berisi mengenai standar kompetensi
bidan selama persalinan dan kelahiran yaitu pemberian kenyamanan dalam persalinan seperti
pengurangan nyeri tanpa obat (KEPMENKES, 2007). Sedangkan, menurut PERMENKES
No 97 Tahun 2014 mengenai pelayanan kesehatan masa melahirkan dalam pasal 14 salah
satu aspek dasar yang diberikan kepada ibu bersalin yaitu asuhan sayang ibu dan sayang bayi
(PERMENKES, 2014).
Salah satu indikator derajat kesehatan perempuan di Indonesia di wakili oleh angka
kematian ibu (AKI). Menurut ketua komite Ilmiah International Conference on Indonesia
Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH) Meiwita Budhiharsana (2019) dalam
(Susiana, 2019), menyebutkan bahwa pada tahun 2019 AKI Indonesia mencapai 305 per
100.000 kelahiran hidup. Sejatinya nyeri adalah hal yang umum dirasakan oleh ibu saat akan
mengalami persalinan, nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi
fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan
janin selama persalinan. Nyeri persalinan merupakan manifestasi dari adanya konstraksi otot
rahim. Konstraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan
menjalar kea rah paha. Konstraksi ini menyebabkan pembukaan mulut Rahim (serviks).
Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani. Secara fisiologis nyeri
terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upaya membuka serviks dan mendorong
kepala bayi ke arah panggul. Nyeri pada persalinan kala I merupakan proses fisiologis yang
disebabkan oleh proses dilatasi serviks, hipoksia otot uterus saat kontraksi, iskemia korpus
uteri dan peregangan segmen bawah rahim dan kompresi saraf di serviks (Indrayani dan
Moudy, 2016).
Nyeri persalinan juga dapat, menyebabkan timbulnya hiperventilasi sehingga kebutuhan
oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah, dan berkurangnya motilitas usus serta vesika
urinaria. Keadaan ini akan merangsang peningkatan katekolamin yang dapat menyebabkan
gangguan pada kekuatan kontraksi uterus sehingga terjadi inersia uteri yang dapat berakibat
kematian ibu saat melahirkan (Llewllyn, 2001) Persalinan merupakan salah satu sumber
stressor yang dialami oleh wanita. Pada umumnya seorang wanita yang mengetahui dirinya
akan bersalin apa lagi untuk pertama kalinya akan merasa senang dan di saat yang bersamaan
rasa cemas juga timbul pada wanita tersebut akibat perubahan yang terjadi pada dirinya serta
perkembangan janin yang ada dalam kandungannya (Maki et al., 2018).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi persalinan?
2. Apa yang dimaksud dengan nyeri pada kala I persalinan ?
3. Apa itu Birthball?
4. Apakah ada hubungan Birth Ball terhadap manajemen mengurangi rasa nyeri saat
persalinan?

1
1.3 Tujuan Penelitian
Makalah ini bertujuan untuk membahas tentang efektivitas penggunaan birthball terhadap
mengurangi rasa nyeri pada kala I fase aktif agar membantu wanita dan bidan mendapatkan
gambaran lengkap tentang manfaat dan resikonya, yang dapat mendukung persalinan yang
optimal dalam meningkatkan praktik kebidanan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Persalinan
Persalinan adalah proses fisiologis, yaitu proses pelepasan produk dari konsepsi dari
rahim. Proses persalinan berhubungan dengan nyeri persalinan (Prawirohardjo, 2008).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa persalinan di komunitas primitif lebih lama dan
menyakitkan,
sedangkan 7-14% masyarakat maju mengalami nyeri ringan dan sebagian besar (90%)
mengalami nyeri hebat. Stres, kecemasan, dan kekhawatiran adalah faktor yang berkontribusi
terhadap persepsi nyeri yang mempengaruhi pengalaman persalinan dan nifas (Runjati, 2018).
Nyeri persalinan pada awalnya tahap persalinan dapat dianggap sebagai nyeri yang
berlangsung lebih lama dan dianggap parah cukup ditanggung oleh sebagian besar ibu
melahirkan (Ade, 2017)
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus
ke dunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian
perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir.
Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Jannah, 2017)
Persalinan merupakan suatu proses yang alamiah. Secara fisiologis pada ibu bersalin akan
terjadi kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks. Pada persalinan
normal terdapat nyeri yang hilang timbul. Serangan nyeri mulai terasa ketika kontraksi
mencapai puncaknya dan menghilang setelah uterus mengadakan relaksasi. Nyeri persalinan
merupakan fisiologis pada proses persalinan dengan intensitas nyeri yang berbeda pada setiap
individu (Cunningham, F. Gary 2012)
Persalinan merupakan sebuah rangkaian untuk mengeluarkan janin dan uri dari rahim ibu
sebagai hasil dari konsepsi yang telah memiliki kemampuan untuk dapat hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar 1998). Persalinan merupakan
suatu proses pengeluaran janin, plasenta dan selaput ketuban dari rahim ibu. Hal ini dianggap
normal apabila proses tersebut berlangsung pada usia kehamilan aterm tanpa adanya penyulit
(JNPK-KR 2012)

2.2 Nyeri Persalinan


Nyeri persalinan pada awalnya tahap persalinan dapat dianggap sebagai nyeri yang berlangsung
lebih lama dan dianggap parah cukup ditanggung oleh sebagian besar ibu melahirkan (Ade, 2017).
Nyeri persalinan dan manajemen pengelolaan nyeri tetap menjadi perhatian utama bagi waita,
keluarga, dan penyedia layanan kesehatan. Hal ini penting bagi pemberi layanan kesehatan untuk
selalu menggunakan tindakantindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan rasa nyeri persalinan
(Gaul, 2011)
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan
kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan. Respon
fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, keringat, dan
ketegangan otot (Mathew,2005)
Rasa nyeri muncul akibat reflek fisik dan respon psikis ibu. Ketegangan emosi akibat rasa
cemas sampai rasa takut dapat memperberat persepsi nyeri selama persalinan. Nyeri yang

3
dialami ibu ketika menghadapi persalinan dapat merangsang ketakutan sehingga timbul
kecemasan yang berakhir dengan kepanikan. Hal ini dapat menimbulkan respon fisiologis
yang mengurangi kemampuan rahim untuk berkontraksi dengan akibat akan memperpanjang
waktu persalinan. Nyeri pada kala I persalinan merupakan nyeri yang berat dengan waktu
yang lebih lama, untuk itu perlu diperhatikan penanganan untuk mengatasi nyeri pada kala I
persalinan.
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait
dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama
persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi,
pernapasan, keringat, dan ketegangan otot (Mathew A, Nayak S 2012).

2.3 Birth Ball


Bola kelahiran adalah bola terapi fisik yang membantu pada tahap pertama persalinan
untuk posisi yang membantu kemajuan persalinan. Bola terapi fisik membantu kemajuan
persalinan dan dapat digunakan di berbagai posisi. Salah satu gerakannya adalah duduk di
atas bola dan mengayunkannya membuatnya merasa nyaman dan membantu kemajuan
persalinan dengan menggunakan gravitasi sambil meningkatkan pelepasan endorfin di
panggul yang bertanggung jawab untuk mensekresi endorfin (Ade, 2017).
Keuntungan menggunakan bola kelahiran ini adalah meningkatkan aliran darah ke rahim,
plasenta, dan bayi; mengurangi tekanan dan dapat meningkatkan pintu keluar panggul sebesar
30%; menyediakan kenyamanan untuk lutut dan pergelangan kaki; memberikan tekanan balik
pada perineum dan paha; bekerja dengan gravitasi untuk mendorong turunnya bayi sehingga
mempercepat proses persalinan(Meurenne, 2005).
Birth ball adalah salah satu metode pereda nyeri nonfarmakologis untuk membantu ibu
mengatasi proses persalinan. Bola kelahiran, juga disebut bola fitball atau bola swiss, adalah
bola besar bola umumnya dengan diameter 55 cm atau 65 cm. Ini memberikan permukaan
yang lembut bagi wanita untuk duduk atau bersandar saat melakukan latihan sederhana.
Latihan bola kelahiran dapat secara langsung meredakan rasa sakit fisik wanita dengan
meningkatkan dimensi panggul, mobilitas dan posisi janin.
Birth ball merupakan salah satu metode menggunakan bola karet yang berisi udara
dimanfaat kan untuk mengurangi nyeri pada punggung pada saat hamil maupun bersalin.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sahtria di RB Rahayu Unggaran tahun 2015 di
dapatkan hasil p value 0,000 < 0,005 ada penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum
dilakukan pelvic rocking dengan birth ball dan setelah dilakukan pelvic rocking dengan birth
ball pada ibu bersalin.
Penggunaan birth ball pada ibu bersalin mempunyai manfaat dalam pengurangan
nyeri, hasil penelitian ini juga mendukung pendapat Gau et al yang menyatakan bahwa birth
ball merupakan alat yang nyaman bagi wanita melahirkan, yang memungkinkan mereka untuk
mencapai posisi yang lebih nyaman untuk meningkatkan kemajuan persalinan. Penggunaan
birth ball memungkinkan perempuan melahirkan dalam posisi tegak dan memanfaatkan gaya
gravitasi sehingga mempercepat penurunan janin serta mendorong gerakan ritmis yang dapat
meningkatkan posisi bersalin yang optimal. Secara keseluruhan posisi dan gerakan pada
penggunaan birth ball berkontribusi bagi kenyamanan dan kemajuan persalinan.

2.4 Manfaat Birth Ball


Manfaat Birthball pada saat persalinan menurut Taavoni, (2010)

4
1. membantu mengatasi nyeri persalinan, mengurangi nyeri akibat kontraksi
2. menurunkan kecemasan dan memperpendek lama kala I persalinan
Penggunaan birth ball juga dapat membantu ibu bersalin untuk melakukan perubahan
posisi yang dapat membantu ibu untuk melawati proses persalinan secara efektif (Gau, Ling,
n.d.). Manfaat birth ball menurut (Callie 2017) adalah sebagai berikut:
a) Penggunaan birth ball dapat memperbesar outlet panggul hingga 30% untuk membantu
mempermudah kelahiran bayi.
b) Dengan bantuan gravitasi birth ball dapat membantu penurunan kepala bayi.
c) Penggunaan birth ball dapat mempercepat kemajuan persalinan.
d) Efektif untuk mengurangi rasa nyeri ketika terjadi kontraksi.
e) Birth ball dapat memberikan counter pressure pada paha dan perineum ibu ketika
diduduki.
Rohani, Saswita. R. 2010 menjelaskan bahwa sebuah bola besar dapat membantu ibu
bersalin untuk melakukan gerakan secara berpola. Gerakan tubuh secara berpola merupakan
49 salah satu cara alamiah yang dapat digunakan sebagai koping nyeri persalinan dengan baik.
Gerakan yang dapat dilakukan adalah berayun ataupun menggerakkannya dari satu sisi ke sisi
yang lain dan bentuk bola yang bulat dapat memungkinkan ibu untuk berayun dengan sedikit
usaha dan tidak membutuhkan banyak tenaga.

2.4 Telaah Jurnal


2. Jurnal dengan judul “Efek dari pengiriman bola dan mandi air hangat tentang
pengalaman melahirkan nulipara wanita: uji klinis terkontrol secara acak

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata skor pengalaman melahirkan dan
dukungan profesional dan partisipasi secara signifikan lebih tinggi pada kedua
kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol. Selain itu, skor rasa aman secara
signifikan lebih tinggi pada kelompok A dibandingkan pada kelompok C.
Direkomendasikan untuk menggunakan kedua intervensi selama persalinan untuk
mencapai pengalaman melahirkan yang lebih positif pada wanita. Penggunaan bola
persalinan efektif dalam menciptakan pengalaman melahirkan yang positif.
Menciptakan pengalaman melahirkan yang positif pada ibu, penggunaan kedua
intervensi (persalinan bola dan mandi air hangat) adalah direkomendasikan.

3. Jurnal yang berjudul “Efektivitas Terapi Bola Bersalin Pada Durasi Tahap Pertama

5
Persalinan Dan Intensitas Nyeri Persalinan Pada Primigravida Ibu Melahirkan”

Hasil penilitian dari jurnal diatas yaitu menunjukkan bahwa intensitas nyeri
menunjukkan nilai signifikansi (p) sebesar 0,013. Karena p < 0,05, maka H0 ditolak, hal
ini menunjukkan bahwa birthball berpengaruh signifikan terhadap intensitas nyeri.
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara bola lahir dan durasi kala satu persalinan dan intensitas nyeri. Penggunaan bola
kelahiran telah terbukti efektif dalam memperpendek kala satu persalinan dan
mengurangi intensitas nyeri.

4. Jurnal yang berjudul” Efektivitas Terapi Bola Bersalin Pada Durasi Tahap Pertama
Persalinan Dan Intensitas Nyeri Persalinan Pada Primigravida Ibu Melahirkan”

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang


signifikan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu inpartu primigravida yang
melakukan latihan birth ball pada pengukuran ke-1 (setelah 30 menit pertama) dan ke-2 (setelah
30 menit kedua) dengan yang tidak melakukan latihan birth ball. Birth ball merupakan salah satu
alat yang sangat baik untuk memfasilitasi mobilisasi dan dapat digunakan untuk mengurangi
nyeri dengan cara non farmakologi.

6
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Persalinan adalah proses fisiologis, yaitu proses pelepasan produk dari konsepsi dari
rahim. Proses persalinan berhubungan dengan nyeri persalinan (Prawirohardjo, 2008).
Rasa nyeri muncul akibat reflek fisik dan respon psikis ibu. Ketegangan emosi akibat rasa cemas
sampai rasa takut dapat memperberat persepsi nyeri selama persalinan. Nyeri yang dialami ibu
ketika menghadapi persalinan dapat merangsang ketakutan sehingga timbul kecemasan yang
berakhir dengan kepanikan. Hal ini dapat menimbulkan respon fisiologis yang mengurangi
kemampuan rahim untuk berkontraksi dengan akibat akan memperpanjang waktu persalinan.
Nyeri pada kala I persalinan merupakan nyeri yang berat dengan waktu yang lebih lama, untuk
itu perlu diperhatikan penanganan untuk mengatasi nyeri pada kala I persalinan.
Birth ball adalah salah satu metode pereda nyeri nonfarmakologis untuk membantu ibu
mengatasi proses persalinan. Bola kelahiran, juga disebut bola fitball atau bola swiss, adalah bola
besar bola umumnya dengan diameter 55 cm atau 65 cm. Ini memberikan permukaan yang
lembut bagi wanita untuk duduk atau bersandar saat melakukan latihan sederhana. Latihan bola
kelahiran dapat secara langsung meredakan rasa sakit fisik wanita dengan meningkatkan dimensi
panggul, mobilitas dan posisi janin.
Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait
dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan.
Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan,
keringat, dan ketegangan otot (Mathew A, Nayak S 2012).
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pemberian metode birth ball terhadap
intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan
birthball dalam kala I fase aktif persalinan direkomendasikan untuk menggunakan birthball
dalam menciptakan pengalaman melahirkan yang positif serta dapat mengurangi rasa nyeri saat
proses persalinan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Callie. 2017. “Benefits of Using A Birthing Ball to Help Ease Child Birth.”
http://stabilityballreviews.com/birthing-ball.
Cunningham, F. Gary, et al. 2012. Obstetri Williams. 23rd ed. Jakarta: EGC.
Gau M-L, Chang C-Y, Tian S-H, Lin K-C. Effects of birth ball exercise on pain and self-efficacy
during childbirth: A randomised controlled trial in Taiwan. Midwifery [Internet]. 2011
Dec;27(6):e293–300. Available from: http://linkinghub.elsevier.com/
retrieve/pii/S0266613811000192.
Gau, Ling, et al. n.d. “Effects of Birth Ball Exercise on Pain and Self – Efficacy During
Childbirth : A Randomised Controlled Trial in Taiwan.”
JNPK-KR. 2012. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Mathew A, Nayak S, Vandana K. A Comparative Study On Effect Of Ambulation and Birthing
Ball On Maternal And Newborn Outcome Among Primigravida Mothers In Selected
Hospitals In Mangalore. NUJHS. 2012;2(2):2–5.
Rohani, Saswita. R., dan Marisah. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta:
Salemba Medika.
Tournaire M, Theau-Yonneau A. Complementary and Alternative Approaches to Pain Relief
during Labor. Evidence-Based Complement Altern Med [Internet]. 2007;4(4):409–17.
Available from: http:// www.hindawi.com/journals/ecam/2007/256475/ abs/.

Anda mungkin juga menyukai