Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS

IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN


(LITERATUR REVIEW)

OLEH:
KIKI SUSANTI
PO 71.24.1.20.0089

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

PRODI D-IV JURUSAN KEBIDANAN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah swt. yang mana karena peran-Nya lah
saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Shalawat beriring salam tak
lupa saya ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Karena beliau saya dapat
merasakan dunia pendidikan seperti sekarang ini.
Dengan tidak mengurangi rasa hormat dan segala ketulusan saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah saling membantu dalam
pembuatan kajian literatur ini.
Laporan ini penulis buat guna untuk mengetahui adakah pengaruh senam yoga
terhadap kesiapan fisik dan psikologis ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
Senam yoga dapat merelaksasikan kondisi ibu hamil dengan berbagai gerakan yang
dapat dilakukan oleh ibu sendiri.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila banyak kata yang kurang tepat dalam
penulisan dan pengeditan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan berbagai masukan
dari para pembaca kajian literatur ini nantinya. Semoga apa yang penulis tuangkan
disini dapat dipahami dan dimengerti.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Jambi, November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................3
C. Tujuan Penelitian................................................................................3
D. Manfaat Penelitian..............................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan..........................................................................................5
B. Senam Yoga.......................................................................................10
BAB III METODOLOGIS
A. Desain Penelitian................................................................................17
B. Jenis Data...........................................................................................17
C. Metode Pengumpulan Literatur..........................................................17
BAB IV HASIL DAN KAJIAN
A. Hasil Kajian Literatur.........................................................................19
B. Pembahasan........................................................................................22
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan.............................................................................................25
B. Saran...................................................................................................25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah rangkaian proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan

lahir ataupun melalui jalan lain. Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi

persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan

diakhiri dengan pelahiran plasenta (Sulistiyawati, 2012:4).

Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang sangat subyektif dan hanya

orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan

tersebut. Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi

(pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada

pinggang, daerah perut dan menjalar kearah paha. Nyeri persalinan disebabkan

adanya regangan segmen bawah rahim dan servik serta adanya ischemia otot

rahim. Tingkat nyeri persalinan digambarkan dengan intensitas nyeri yang

dipersepsikan oleh ibu saat proses persalinan. Intensitas nyeri tergantung dari

sensasi keparahan nyeri itu sendiri. Intensitas rasa nyeri persalinan bisa

ditentukan dengan cara menanyakan intensitas atau merujuk pada skala nyeri.

Contohnya, skala 0-10 (skala numerik), skala deskriptif yang menggambarkan

intensitas tidak nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan, skala dengan gambar

kartun profil wajah dan sebagainya. Intensitas nyeri rata-rata ibu bersalin kala I

fase aktif digambarkan dengan skala VAS sebesar 6-7 sejajar dengan intensitas

berat pada skala deskriptif (Judha, dkk, 2012).

1
iv

Nyeri persalinan dapat menimbulkan stress yang menyebabkan pelepasan

hormon yang berlebihan seperti hormon steroid dan katekolamin. Hormon ini

dapat menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan vasokonstriksi

pembuluh darah, sehingga dapat mengakibatkan penurunan kontraksi uterus,

pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus

yang membuat impuls nyeri bertambah banyak. Pada tahap awal persalinan dapat

menjadi waktu yang sulit bagi sebagian besar ibu, khususnya ibu yang

melahirkan anak pertamanya. Rasa khawatir, takut dan cemas akan memainkan

perasaan ibu dalam kemampuan dan keyakinan ibu untuk menghadapi persalinan

(Judha et al, 2012: 77).

Rasa khawatir dan cemas yang ada pada ibu bersalin dapat memperlama

kala I, faktor psikis ibu bersalin merupakan faktor yang sangat mempengaruhi

lancar tidaknya proses persalinan. Kekhawatiran dan kecemasan yang dirasakan

ibu yaitu dari mulai timbulnya pertanyaan dan bayangan ibu apakah 2 persalinan

akan berjalan lancar, apakah bayinya akan selamat atau tidak, dan pandangan

masyarakat yang masih menganggap persalinan merupakan pertaruhan nyawa

antara hidup dan mati (Erawati, 2010: 80).

Yoga prenatal merupakan kegiatan yang mencangkup latihan nafas,

peregangan dan pose penguatan serta relaksasi. Peregangan lembut dengan

sedikit penekanan pada keseimbangan otot dan fleksibilitas akan membantu

meringankan ketidaknyamanan dan membantu mengendurkan otot selama

kehamilan (Rejeki dkk. 2016:68).

Latihan yoga prenatal dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan

pada ibu hamil, dan juga dapat membantu menyiapkan pikiran dan tubuh

menghadapi persalinan dan kelahiran karena latihan ini membantu ibu untuk

iv
v

focus, berkonsentrasi dan tetap sehat. Postur – postur yoga merupakan cara yang

baik untuk menjaga tubuh aktif dan supel serta meminimalkan gejala – gejala

kehamilan umum seperti mual di pagi hari dan sembelit (Onggo, 2009:93).

Hasil studi pendahuluan dalam Jurnal Media Kesehatan, Vol 13 No 1

(2020:11) menunjukkan bahwa dari 10 ibu hamil primigravida terdapat 6 orang

(60 %) menyatakan cemas dan belum siap dalam menghadapi proses persalinan

karena belum adanya pengalaman,dan takut tidak dapat melahirkan dengan

normal, seluruh ibu (100%) belum pernah melaksanakan senam yoga.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini, maka pertanyaan penelitian yang timbul adalah :

1. Bagaimana Pengaruh senam yoga dalam kesiapan fisik ibu hamil dalam

menghadapi persalinan?

2. Bagaimana pengaruh senam yoga terhadap perubahan psikologi ibu hamil

dalam menghadapi persalinan?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh senam yoga terhadap kesiapan fisik dan

psikologis ibu hamil dalam menghadapi persalinan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengaruh senam yoga dalam kesiapan fisik ibu hamil

dalam menghadapi persalinan.

v
vi

b. Untuk mengetahui pengaruh senam yoga terhadap perubahan psikologi

ibu hamil dalam menghadapi persalinan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang

berhubungan dengan pengaruh senam yoga terhadap kesiapan fisik dan

psikologis ibu hamil dalam menghadapi persalinan.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat menambah pengetahuan bagi ibu hamil dalam mempersiapkan

persalinan.

b. Dapat dijadikan bahan kajian dalam penelitian selanjutnya.

vi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi. Bila

dihitung saat fertilisasi hingga lahiran bayi, kehamilan normal akan

berlangsung pada waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut

kalender internasional (Saifuddin, 2014:213).

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan

terdiri dari: ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan

pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta,

dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010:75).

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah

pembuahan yang terjadi pada seorang wanita, dimulai dari masa konsepsi

yaitu pada hari pertama haid Terakhir Hingga 40 Minggu atau 9 bulan 7 hari,

dimana periode kehamilan ini bukan sebuah penyakit namun ada banyak

komplikasi yang mungkin akan terjadi.

2. Perubahan Fisiologi Kehamilan Trimester III

a. Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

melindungi hasil konsepsi (janin, amnin, plasenta) sampai persalinan.

Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar

dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula

5
6

dalam bebrapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil

uterus mempunyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama

kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mempu

menampung janin, plasenta dan cairan amnion rata – rata pada akhir

kehamilan volume totalnya mencapai 5 L bahkan dapat mencapai 20 L

lebih dengan rata-rata 1100 g (Prawirohardjo, 2014:175).

b. Berat badan

Menurut Hutahaena (2013:139) perubahan berat badan terdiri dari :

1) Peningkatan berat badan sekitar 25% dari sebelum hamil (rata – rata

12,5 kg).

2) Pada trimester III sebanyak 0,5 kg/minggu

3) Peningkatan volume darah dan cairan interstisial pada maternal.

c. Mammae

Pada ibu hamil trimester III, terkadang keluar rembesan cairan

berwarna kekuningan dari payudara ibu yang disebut dengan colostrums.

Hal ini tidak berbahaya dan merupakan pertanda bahwa payudara sedang

menyiapkan ASI untuk menyusui bayinya nanti (Hutahaena, 2013:139).

d. Perubahan pada system pernafasan

Selama kehamilan sirkum ferensia torak akan bertambah 6 cm,

tetapi tidak mencakup penurunan kapasitas rsidu fungsional dan volume

residu paru – peru karena diafragma yang naik 4 cm selama kehamilan.

Frekuensi pernafasan hanya mengalami sedikit perubahan selama

kehamilan, tetapi volume tidal, volume ventilasi per menit dan

pengambilan oksigen per menit akan bertambah secara signifikan pada

kehamilan lanjut. Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu


7

ke 37 dan akan kembali hamper seperti sedia kala dalam 24 minggu

setelah persalinan (Saifuddin, 2010:185).

e. Perubahan traktus urinarius

Pada bulan – bulan pertama kehamilan kandung kemih akan

tertekan oleh uterus ayng mulai membesar sehingga menimbulkan sering

berkemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila

uterus keluar dari rongga panggul, keluhan itu akan timbul kembali.

f. Perubahan metabolism

Menurut (Fraser, 2009:198) dalam rangka mempersiapkan diri

untuk peningkatan laju metabolic basal dan konsumsi oksigen, dan juga

kebutuhan uterus, fetus dan plasenta yang sedang tumbuh dengan cepat,

wanita hamil mengalami perubahan metabolic yang sangat besar.

Peningkatan asupan diet sekitar 200 kkal perhari dan perubahan

gastrointestinal selama kehamilan disertai dengan perubahan karakteristik

matobolisme, karbohidrat, protein dan lemak. Matabolisme lemak

meningkat, yang ditunjukkan dengan peningkatan semua fraksi lemak

dalam darah. Namun demiian, metabolism karbohidrat menunjukkan

perubahan yang paling drastic.

g. Perubahan musculoskeletal

Lordosis yang progesis akan menjadi bentuk yang umum pada

kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior,

lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang kea rah dua tungkai.

Sendi sakroiliaka, sakrokogsigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya,

yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat

mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan


8

perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama pada akhir

kehamilan (Prawirohardjo, 2014:186).

h. Perubahan traktus digestivus

Seiring dengan makin besarnya uterus, dan usus akan tergeser.

Demikian juga dengan yang lainnya seperti apendiks yang akan bergeser

ke arah atas dan leteral. Perubahan yang nyata akan terjadi pada

penurunan motilitas otot polos pada raktus digentivus dan penurunan

sekresi asam hidroklorid dan peptin di lambung sehingga akan

menimbulkan gejala berupa pyrosis (Heratburn) yang disebabkan oleh

refluks asam lambung ke esophagus bawah sebagai akibat perubahan

posisi lambung dan menurunnya tonus sfingter esophagus bagian bawah.

Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas,

serta konstipasi sebagai akibat penurunan motilitas usus besar

(Prawirohardjo, 2014:185)

i. Perubahan kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi

kemerahan, kusam dan kadang – kadang juga akan mengenai daerah

payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae grvidarum.

Pada multipara selain striae kemerahan itu ditemukan garis berwarna

perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya (Saifuddin,

2010:179).

3. Perubahan Psikologi Kehamilan Trimester III

Menurut Varney (2007:509) perubahan psikologis ibu hamil trimester

ketiga diantara lain:


9

a. Sakit punggung disebabkan karena meningkatnya beban berat yang

dibawanya yaitu bayi dalam kandungan.

b. Pernapasan, pada kehamilan 33-36 minggu banyak ibu hamil yang susah

bernafas, ini karena tekanan bayi yang berada di bawah diafragma

menekan paru ibu, tapi setelah kepala bayi sudah turun kerongga panggul

biasanya pada 2-3 minggu sebelum persalinan maka akan merasa lega dan

bernafas lebih mudah.

c. Sering buang air kecil, pembesaran rahim, dan penurunan bayi ke PAP

membuat tekanan pada kandung kemih ibu.

d. Kontraksi perut,brackton-hicks kontraksi palsu berupa rasa sakit yang

ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk atau istirahat.

e. Cairan vagina, peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah

normal, cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental

dan pada persalinan lebih cair.

4. Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester III

Menurut Varney (2007:536) ketidaknyamanan ibu hamil adalah sebagai

berikut: leukorea (sekresi vagina dalam jumlah besar), peningkatan frekuensi,

berkemih (non patologi), nyeri pinggang bagian bawah, nyeri ulu hati, edema,

kram tungkai, varises, insomnia, nyeri pada ligamentum teres uteri,

dispaurenia, kesemutan, sesak nafas, dan sindrom hipotensi telentang.

Menurut Huttahaena (2013:150-152) ketidaknyamanan pada ibu hamil

trimester III terdiri dari:

a. Haemoroid

b. Sering buang air kecil

c. Pegal-pegal
10

d. Kram dan nyeri pada kaki serta edema

e. Gangguan pernafasan

B. Senam Yoga

1. Pengertian

Yoga adalah sebuah ilmu yang menjelaskan kaitan antara fisik, mental

dan spiritual manusia untuk mencapai kesehatan yang menyeluruh. Yoga dari

bahasa sansekerta yang berarti union (persatuan) yang terbentuk dari

kebudayaan India kuno sejak 5000 tahun lalu dan bertujuan menyatukan

atman (diri) dengan brahman (sang pencipta) penyatuan diri akan membawa

seseorang menuju penyatuan dengan ilahi, dan semakin seseorang mengenal

dirinya, semakin dia mengenal sang penciptanya (Sindhu,2009).

Yoga adalah gaya hidup, jalan hidup, suatu pendidikan secara terpadu

untuk tubuh, pikiran dan jiwa (yoga is a way of life, an intregated system of

education for the body, mind and inner spirit) (Wiadnyana, 2011). Sedangkan

menurut Tia Pratignyo (2014) Yoga adalah kesadaran (awareness). Kesadaran

mempunyai makna yang sangat dalam karena fikiran, perkataan dan

perbuatan manusia datang dari kesadaran. Dengan kesadaran total, manusia

akan mengalami perubahan spiritual yang berguna bagi dirinya dan

lingkungan sekitarnya. Praktik yoga bersumber dari Patanjali Yoga Sutra,

yang mengokohkan delapan prinsip utama yoga, yaitu yama (pengendalian

diri), niyama (refleksi diri), asana (postur), pranayama (pernafasan),

prayahara (observasi sensasi), dharana (konsentrasi), dyana (meditasi) dan

Samadhi (penyantuan).

2. Yoga dalam Kehamilan


11

Yoga dari bahasa sansekerta berarti “penyatuan”, yang bermakna

“penyatuan dengan alam” atau “penyatuan dengan sang pencipta”. Yoga

adalah salah satu dari enam ajaran hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas

meditasi atau tapa dimana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk

mengontrol panca indranya dan tubuhnya secara keseluruhan. Masyarakat

global umumnya mengenal yoga sebagai aktifitas latihan utamanya (asana)

postur bagian dari hatta yoga. Yoga juga digunakan sebagai salah satu

pengobatan alternative, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan pernafasan,

olah tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktikkan selama lebih

dari 5000 tahun ( https://id.wikipedia.org/wiki/Yoga ).

Latihan yoga dapat membantu menyiapkan pikiran dan tubuh

menghadapi persalinan dan kelahiran karena latihan ini membantu ibu hamil

untuk focus, berkonsentrasi dan tetap sehat. Postur – postur yoga merupakan

cara yang baik untuk menjaga tubuh anda aktif dan supel serta meminimalkan

gejala – gejala kehamilan umum seperti mual dipagi hari dan sembelit. Yoga

juga membantu memastikan persalinan yang lebih mudah dan kelahiran yang

mulus dengan meredakan ketegangan disekitar serviks dan saluran lahir dan

dengan membuka panggul. Teknik – teknik pernafasan juga berguna selama

persalinan. Teknik ini membentu memulihkan bentuk tubuh, rahim, perut dan

panggul anda dan meredakan ketegangan punggung atas dan sakit payudara

setelah melahirkan. Namun, harus hati – hati dalam memilih sikap – sikap

yoga yang akan dipraktikkan, harus menghindari sikap – sikap yang menuntut

untuk berbaring di atas punggung untuk perut (Onggo, 2009:95).

Selama trimester ketiga ibu dapat mengurangi waktu yang digunakan

untuk mempraktikkan asana untuk mencegah keletihan. Juga tidak dianjurkan


12

berlatih mulai minggu kesepuluh sampai minggu ke empat belas kehamilan

karena ini merupakan waktu – waktu penting. Sikap telentang, punggung

membungkuk dan memutar juga dapat dilakukan dengan modifikasi atau jika

tubuh miring. Jangan terlalu meregang perut, penekanan sikap memutar harus

pada pundak dan punggung atas dan bukan pada perut. Hindari melakukan

sikap membalik meskipun sebagian praktisi yoga berpengalaman biasanya

masih merasa nyaman melakukan ini sampai bulan ketujuh (Onggo, 2009:96)

3. Manfaat Senam Yoga

Secara umum manfaat senam yoga bagi ibu hamil adalah sebagai berikut.

a. Membantu melancarkan sirkulasi darah

b. Meningkatkan keseimbangan, kekuatan dan fleksibiltas tubuh

c. Meningkatkan kualitas flour

d. Membakar kalori dalam tubuh dan membantu menjaga keseimbangan

berat badan

e. Mengurangi stress dan kecemasan

f. Mengurangi sakit pinggang (lower back paint, mual, sakit kepala selama

kehamilan

Hal yang perlu diperhatikan adalah kelas perinatal yoga bertujuan

untuk ibu hamil yang kondisi kandungan sehat ataupun kalau ibu mengalamai

masalah selama masa hamil bukanlah masalah serius yang memerlukan

pengawasan ketat dari dokternya.

4. Indikasi dan Kontraindikasi Senam Yoga

Tidak ada indikasi khusus bagi ibu hamil untuk melakukan yoga.

Karena yoga merupakan bentuk olah fisik untuk memperbaiki keadaan ibu

hamil, bagi ibu hamil yang ingin memperbaiki atau tertarik dengan yoga
13

perinatal diperbolehkan mengikuti kelas yoga perinatal. Dengan catatan

bahwa ibu hamil sehat secara fisik, yang memang sebelumnya sudah intens

beryoga, tidak ada riwayat penyakit yang menyertainya, dokter atau bidan

memperbolehkan untuk melakukan yoga perinatal jika dirasa keadaan ibu

hamil aman.

Pada trimester I tidak disarankan untuk melakukan teknik yoga kecuali

sama sekali tidak memiliki problem selama kehamilan trimester I

berlangsung. Trimester II dan III harus menghadiri kelas perinatal yoga

dengan seorang instruktur yang bersertifikat dan terlatih dalam mengajar yoga

perinatal. Dikarenakan kemungkinan besar pada trimester ini adalah yang

paling sering untuk mencederai dirinya sendiri yang mungkin kurang

informasi tentang perinatal yoga. (Minfadlillah, 2019:82).

5. Sikap-sikap Latihan Yoga

Menurut Onggo (2009:97-104) berikut ini adalah sikap – sikap yoga

yang dapat membantu dalam mengatasi gejala – gejala kehamilan,

memastikan kelahiran yang lebih mulus dan mudah, pemulihan yang lebih

cepat setelah kelahiran anak. Sikap – sikap yang menekan perut dan sikap –

sikap sulit lain hendaknya tidak dilakukan selama tahap – tahap kehamilan.

Ibu hamil tidak harus melakukan semua asana ini dan jangan memaksakan

diri melakukan suatu sikap.

a. Sikap Gunung (tadasana)

Sikap gunung meningkatkan pengalaman hening, kekuatan, daya

rileks dan stabilitas tak bergerak yang diasosiasikan dengan gunung.

Postur yoga ini, dan kembali ke diam setelah sikap-sikap lain, merupakan

salah satu cara agar terbiasa dengan keheningan.


14

b. Sikap Segitiga (trikonasana)

Dalam seni hindu, segitiga adalah symbol kekuatan untuk prinsip

ilahi, dan ini sering ditemukan dalam yantra dan mandala yang digunakan

untuk meditasi. Trikonasana atau sikap segitiga menutup postur – postur

yoga dalam sesi dasar.

c. Sikap Pahlawan

Salah satu postur duduk yang mendasar ialah sikap pahlawan. Ini

berfungsi sebagai posisi awal untuk beberapa asana. Sikap ini

memperkuat telapak kaki, dan memperbaiki postur. Sikap ini ideal untuk

orang yang mempunyai kaki rata.

d. Sikap Membungkuk kedepan dengan Kaki Membuka (Upavista

Konasana)

Membungkuk kedepan dengan kaki membuka adalah psotur yoga

bekerja terutama pada urat – urat lutut dan adducator. Ini memberikan

energy pada tubuh dan meningkatkan ketenangan batin. Dibagian ini,

ketahuilah lebih banyak tentang latihan ini dan belajarlah cara

melakukannya dengan benar.

e. Sikap Ikan

Melakukan sikap ikan menghilangkan kekakuan leher dan otot –

otot pundak dan meningkatkan fleksibilitas punggung. Ini merupakan

kebalikan dari sikap berdiri atas pundak. Tahanlah sikap ikan selama

sekurangnya separuh waktu yang anda gunakan dalam sikap berdiri di atas

pundak untuk menyeimbangkan regangan.

f. Sikap Kucing
15

Sikap kucing mengajarkan untuk memulai gerakan dari pusat dan

untuk mengoordinasikan gerakan dan nafas. Ini adalah dua tema

terpenting dalam latihan yoga. Ingat bahwa sikap kucing mungkin tidak

dianjurkan jika ibu hamil mengalami sakit atau cedera punggung kronis.

g. Sikap diatas Kepala (Sirshasana)

Berdiri di atas kepala adalah salah satu postur yoga didunia yoga

dan dianggap sebagai raja asana karena banyak efek terhadap seluruh

tubuh. Banyak yang percaya bahwa memperaktikkan sikap berdiri di atas

kepala dapat membantu mengobati penyakit

h. Sikap Pohon

Sikap pohon membantu memperkuat paha, betis, pergelangan kaki

dan punggung. Posisi ini juga dapat meningkatkan fleksibilitas pinggul

dan kunci paha. Keseimbangan dan konsentrasi anda juga dapat

ditingkatkan dengan latihan terus–menerus. Sikap yoga ini

direkomendasikan untuk orang yang mengidap sciatica dan kaki rata.

i. Sikap Bajak (Malasana)

Sikap bajak meregangkan punggung anda, sehingga meningkatkan

fleksibilitas peunggung. Sikap ini bermanfaat bagi kelenjar thyroid dan

perut, meredakan ketegangan di pundak dan punggung, dan mengurangi

stress. Belajarlah cara mempraktikkan sikap bajak di bagian ini.

j. Sikap Memutar Guru (Marichyasana)

Juga disebut dengan sikap yoga mariachi, sikap memutar gruru

bermanfaat bagi organ – organ perut dan tulang belakang. Hindari

melakukan sikap ini jika anda mengidap cedera tulang belakang atau
16

punggung kronis. Jiga, lakukan ini hanya di bawah pengawasan instruktur

yoga. Belajarlah cara melakukan sikap ini di bagian ini.

k. Mengangkat Pundak

Banyak orang menahan ketegangan di leher dan pundak mereka,

sehingga menyebabkan leher dan pundak kaku, postur yang buruk dan

sakit kepala. Latihan yoga dapat meredakan ketegangan, meningkatkan

fleksibiltas dan menguatkan otot.

l. Latihan Leher

Banyak orang menahan ketegangan di leher dan pundak mereka,

sehingga menyebabkan leher dan pundak kaku, postur yang buruk dan

sakit kepala. Latihan yoga dapat meredakan ketegangan, meningkatkan

fleksibilitas dan menguatkan otot. Balajarlah melakukan latihan leher

dibagian ini.
BAB III

METODOLOGI

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode studi

kepustakaan atau literatur review. Literatur review merupakan ikhtisar

komprehensif tentang penelitian yang sudah dilakukan mengenai topik yang

spesifik untuk menunjukkan kepada pembaca apa yang sudah diketahui tentang

topik tersebut dan apa yang belum diketahui, untuk mencari rasional dari

penelitian yang sudah dilakukan atau ide untuk penelitian selanjutnya (Denney

Tewksbury, 2013).

Studi literatur biasa didapat dari berbagai sumber baik jurnal, buku,

dokumentasi, internet dan pustaka. Metode studi literatur adalah serangkaian

kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca

dan mencatat, serta mengolah bahan penulisan (Zed, 2008 dalam Nursalam,

2016). Jenis penulisan yang digunakan adalah studi literatur review yang

berfokus pada hasil penulisan yang berkaitan dengan topik atau variabel

penulisan.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari jurnal,

buku dokumentasi, dan internet. Data-data atau sumber-sumber yang

dikumpulkan berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian.

C. Metode Pengumpulan Literatur

17
18

Penelitian ini merupakan sebuah studi literatur yang merangkum beberapa

literatur yang relevan masalah yang diteliti. Peneliti melakukan pencarian

literatur melalui google scholar, dan google. Kata kunci yang digunakan dalam

pencarian literatur antara lain kehamilan, senam yoga, persiapan persalinan.

Literatur yang digunakan adalah literatur yang dipublikasikan dari tahun 2016

sampai dengan tahun 2020.

Jurnal yang digunakan dalam studi literatur ini sebanyak 7 jurnal. Diagram

pencarian dan proses literatur digambarkan seperti berikut.

Bagan 3.1
Diagram Alir Jumlah Artikel yang Digunakan

Pengaruh Senam Yoga Terhadap Pengaruh Senam Yoga Terhadap


Kesiapan Fisik dalam Menghadapi Kesiapan Psikologi dalam Menghadapi
Persalinan Persalinan

N=7 N=7

Jumlah artikel yang digunakan

N=7
BAB IV

HASIL DAN KAJIAN

A. Hasil Kajian Literatur

Judul
No. penelitian, Metode Hasil Diskusi Rekomendasi
penulis, tahun
Judul: Jenis Hasil penelitian adalah 1. Yoga bisa 1. Pelaksanaan
Pengaruh penelitian ini p = 0.00 < α = 0.05. dilakukan oleh senam yoga
Senam Yoga adalah Ada Pengaruh antara siap saja diharapkan
terhadap penelitian senam ibu hamil termasuk oleh melakukan
Kesiapan Fisik analitik. terhadap kesiapan fisik ibu hamil konsultasi
dan Psikologis dan psikologis dalam 2. senam hamil terlebih dahulu
dalam menghadapi yoga adalah dengan dokter
Menghadapi persalinan. bagian dari pendamping
Persalinan di perawatan kandungan
BPM antenatal. Senam 2. Latihan senam
Lasmitasari, hamil berguna yoga ini harus
S.ST untuk dihentikan jika
mengoptimalkan terjadi keluhan
Penulis : keseimbangan nyeri di bagian
1. Ni Wayan fisik, memelihara dada, nyeri
Kurnia kesehatan kepala dan nyeri
Widya Wati, kehamilan, persendian,
2. Salasiah menghilangkan kontraksi rahim
1.
Supiyati, keluhan yang yang sering,
3. Khairiatul terjadi karena keluar cairan,
Jannah perubahan- denyut jantung
perubahan akibat meningkat
Tahun : proses kehamilan >140/menit,
2018 dan kesulitan untuk
mempermudah berjalan, dan
persalinan. mual, serta
3. Ibu hamil yang muntah yang
melakukan menetap
senam yoga
teratur
mempunyai
kesiapan fisik
dan psikologis
dalam
menghadapi
persalinan

19
20

Judul: Metode Hasil dalam penelitian 1. senam prenatal 1. senam prenatal


Pengaruh dalam ini adalah p: 0,005 ada yoga dapat yoga hanya
Senam Prenatal penelitian ini perbedaan kesiapan meringankan dilaksankan
Yoga Terhadap adalah ibu primigravida edema yang pada trimester
Kesiapan Ibu metode dalammenghadapi sering terjadi III.
Primigravida quasi- persalinan dengan pada ibu hamil 2. Diharapkan
dalam eksperimen senam prenatal yoga trimester III. bidan
menghadapi dengan pre dibandingkan dengan 2. senam prenatal melakukan
persalinan di dan post test. senam hamil biasa yoga diawali pelatihan senam
BPM Kota Analisa data dengan prenatal yoga
Bengkulu. yang pemberian pada ibu hamil
digunakan uji penguatan atau dan dapat
2.
Penulis: t-Test dukungan mengajarkan
Yuniarti, Eliana sehingga ibu pada ibu hamil
lebih termotivasi, untuk
Tahun: dan gerakan yang melakukakan
2020 diberikan dapat senam prenatal
memperkuat otot yoga
panggul otot
perineum yang
dapat
mempersipakan
kehamilan secara
alami.
Judul: Metode Hasil dalam penelitian 1. Tingginya
Pengaruh senam penelitian ini ini yaitu bernilai kecemasan ibu
yoga terhadap adalah 0,002. Karena nilai dalam
kecemasan ibu penelitian 0,002 < 0,05 maka menghadapi
hamil Quasi dapat disimpulkan persalinan.
menghadapi Eksperimen bahwa “Hipotesis 2. pengaruh senam
persalinan di dengan Diterima” artinya ada yoga yang
rumah bersalin menggunakan perbedaan antara dilakukan pada
Alfitrah Desa pendekatan kecemasan ibu hamil ibu hamil dapat
Paya Perupuk kuantitatif untuk Pre Test dan menurunkan
Kecamatan Post Test, sehingga kecemasan ibu
3. Tanjung Pura dapat disimpulkan ada dalam -
Kabupaten pengaruh senam yoga menghadapi
Langkat Tahun terhadap kecemasan persalinan
2018 ibu hamil menghadapi
persalinan
Penulis:
Eka
Sriwahyuni,
Guspita Sari

Tahun:
2018
4. Pengaruh Yoga Penelitian ini Dari hasil penelitian 1. Kecemasan Disarankan kepada
Antenatal menggunakan diperoleh nilai p value adalah suatu ibu hamil agar
Terhadap pre sebesar 0,000 lebih pengalaman dapat melakukan
Tingkat eksperimental kecil dari α 0,05 yang subjektif yoga antenatal
Kecemasan dengan desain artinya terdapat mengenai secara rutin
pada Ibu Hamil penelitian pengaruh yoga ketegangan sehingga mampu
21

TW III dalam One Group antenatal terhadap mental yang memberikan


Menghadapi Pretest- tingkat kecemasan menggelisahkan dampak
Proses Postest pada ibu hamil TW III sebagai reaksi pengurangan
Persalinan di design dalam menghadapi umum dan kecemasan dalam
Klinik Yayasan proses persalinan ketidakmampuan menghadapi proses
Bumi Sehat menghadapi persalinan.
masalah atau
Penulis: adanya rasa
Ni Gusti Ayu aman.
Pramita 2. Yoga antenatal
Aswitami adalah sebuah
ilmu yang
Tahun: menjelaskan
2017 kaitan antara
fisik, mental, dan
spiritual manusia
untuk mencapai
kesehatan yang
menyeluruh
Judul: Metode Hasil penelitian ini 1. Kecemasan 1. Kegiatan senam
Pengaruh dalam menunjukkan nilai 2. Faktor yang yoga dianjurkan
Senam Yoga penelitian ini p=0,002(α<0,05), yang mempengaruhi dilakukan ketika
Ibu Hamil adalah quasi artinya ada perbedaan kecemasan janin dalam
Terhadap eksperimental antara senam yoga ibu 3. Dukungan kandungan ibu
Tingkat dengan hamil antara tingkat psikologi dalam hamil setelah
Kecemasan menggunakan kecemasan dalam persiapan yoga lebih 3 bulan
Dalam rancangan menghadapi persalinan prenatal karena sebelum
Menghadapi penelitian two usia kandungan
Persalinan di group pretest- menginjak 3
RS Umum postest bulan pelekatan
Elisabeth janin dalam
Medan rahim belum
terlalu kuat.
5.
Penulis: 2. senam yoga
dr. Dzulhajji dapat dilakukan
dan A.H dengan aman
Matondang dan bebas,
namun
Tahun: dibutuhkan
2016 tuntunan yang
jelas atau
instruksi yang
berpengalaman,
berpengetahuan
dan
berketrampilan.

6. Judul: Metode yang Hasil dalam penelitian 1. Latihan yoga 1. Untuk


Mempersiapkan digunakan ini yaitu bahwa untuk adalah sebuah mendapatkan
Persalinan adalah mendapatkan treatment fisik persalinan yang
dengan Yoga demonstrasi persalinan yang yang ternyata nyaman perlu
Pregnancy dan nyaman perlu juga dapat dilakukan
redemontrasi dilakukan persiapan memberikan efek persiapan sedini
22

Penulis: sedini mungkin dari psikologis. mungkin dari


Ridha Wahyuni masa kehamilan 2. Yoga selama masa kehamilan
dengan melakukan kehamilan dapat dengan
Tahun: latihan yoga membantu melakukan
2020 pregnancy wanita fokus latihan yoga
pada proses pregnancy
persalinan, 2. Diharapkan
bersiap untuk kegiatan yoga
mentolerir nyeri, pegnancy dapat
serta mengubah dilakukan
stres dan berjadwal dan
kecemasan adanya pelatihan
menjadi energi. untuk bidan
Judul: Data Hasil dari penelitian 1. Studi retrospektif Hasil ini
Effect Latihan dianalisis ini menunjukkan ini dilakukan menunjukkan
Antenatal, menggunakan bahwa senam antenatal untuk menilai bahwa ibu hamil
Termasuk GraphPad secara teratur, effek senam harus
Yoga, dalam InStat 3.0, termasuk yoga, dapat antenatal, melakukannya aktif
Proses Uji-t dua membantu termasuk yoga, selama kehamilan
Persalinan, sampel dan menurunkan angka selama mereka dan ikuti
Persalinan dan uji Wilcoxon operasi caesar, persalinan, program latihan
Kehamilan: sum rank menurunkan berat persalinan, dan yang diawasi,
Sebuah Studi digunakan badan ibu, hasil kehamilan. termasuk yoga,
Retrospektif untuk meningkatkan berat 2. Yoga dapat kecuali ada
membanding badan bayi baru lahir, memperkuat dan kontraindikasi.
Penulis: kan data mengurangi rasa sakit meningkatkan
7. Yogyata kontinu, dan dan ketidaknyamanan fleksibilitas otot
Wadhwa, uji chi-square secara keseluruhan sfingter
Ahmad H. digunakan selama persalinan, dan perineum,
Alghadir dan untuk nyeri punggung bawah vagina, dan
Zaheen A. Iqbal membanding selama kehamilan dan kemih dan
kan data membantu pemulihan dengan demikian
Tahun: kategori pasca-melahirkan dapat
2020 sebelumnya memfasilitasi
persalinan dan
melahirkan
melalui
peningkatan
diameter pelvis.

B. Pembahasan

1. Pengaruh Senam Yoga Terhadap Kesiapan Fisik Ibu Hamil dalam

Menghadapi Persalinan

Latihan yoga dapat membantu menyiapkan pikiran dan tubuh

menghadapi persalinan dan kelahiran karena latihan ini membantu ibu hamil
23

untuk focus, berkonsentrasi dan tetap sehat. Postur – postur yoga merupakan

cara yang baik untuk menjaga tubuh anda aktif dan supel serta meminimalkan

gejala – gejala kehamilan umum seperti mual dipagi hari dan sembelit. Yoga

juga membantu memastikan persalinan yang lebih mudah dan kelahiran yang

mulus dengan meredakan ketegangan disekitar serviks dan saluran lahir dan

dengan membuka panggul. Teknik – teknik pernafasan juga berguna selama

persalinan. Teknik ini membentu memulihkan bentuk tubuh, rahim, perut dan

panggul anda dan meredakan ketegangan punggung atas dan sakit payudara

setelah melahirkan. Namun, harus hati – hati dalam memilih sikap – sikap

yoga yang akan dipraktikkan, harus menghindari sikap – sikap yang menuntut

untuk berbaring di atas punggung untuk perut (Onggo, 2009:95)

Menurut Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol 14 No 1 (2018:44),

Persiapan fisik yang perlu di perhatikan adalah dengan melakukan olah raga

senam yoga hamil, karena seorang perempuan memerlukan fisik yang fit

untuk melahirkan. Dalam hal ini, senam yoga hanya dapat dilakukan oleh ibu

hamil yang sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit kronis ataupun riwayat

persalinan yang buruk.

Senam prenatal yoga memiliki lima cara yaitu latihan fisik yoga,

pernafasan (pranayama), positions (mudra), meditasi dan deep relaksasi yang

dapat digunakan untuk mendapatkan manfaat selama kehamilan yang dapat

membantu kelancaran dalam kehamilan dan kelahiran anak secara alami dan

dapat membantu dalam memastikan bayi sehat (Jurnal Media Kesehatan, Vol

13 No 1, 2020:14).

2. Pengaruh Senam Yoga Terhadap Kesiapan Psikologis Ibu Hamil dalam

Menghadapi Persalinan
24

Gangguan psikologis pada ibu hamil juga dapat berpengaruh buruk

terhadap perkembangan janin. Pada ibu hamil yang mengalami stres yang

berkepanjangan dapat menimbulkan hambatan perkembangan pada janin

termasuk gangguan emosi setelah kelahiran, bila stres pada ibu tidak

tertangani dengan baik meskipun dengan asupan nutrisi yang baik. Gangguan

psikologis tersebut dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi dalam

persalinan sehingga diperlukan pencegahan dengan beberapa metode untuk

meringankan dan mempersiapkan ibu dalam menjaga kehamilan dan proses

persalinannya. Pencegahan komplikasi persalinan bertujuan untuk membuat

ibu dan bayi baru lahir dapat memperoleh derajat kesehatan yang tinggi dan

terhindar berbagai ancaman atau fungsi reproduksi (Jurnal Kedokteran dan

Kesehatan, Vol 14 No 1, 2018:41)

Secara teoritis kecemasan akan turun jika individu mengalami relaksasi

pada tubuhnya. Latihan prenatal gentle yoga adalah sebuah treatmen fisik

yang ternyata juga dapat memberikan efek psikologis karena memberikan

efek relaksasi pada tubuh seseorang dan mempengaruhi beberapa aspek

psikologis pada seseorang yang melakukannya dikatakan dapat membantu

menurunkan kecemasan (Indonesian Journal of Community Dedication, Vol 2

No 1, 2020:3)
BAB V

SIMPULAN & SARAN

A. Simpulan

1. Berdasarkan 7 Jurnal diatas, bahwa pengaruh senam yoga terhadap kesiapan

fisik ibu hamil dalam menghadapi persalinan secara umum baik. Dalam hal

ini, yoga berperan sangat baik sehingga dapat mempercepat durasi bersalin

pada ibu hamil.

2. Berdasarkan 7 jurnal diatas, bahwa ada pengaruh senam yoga terhadap

kesiapan psikologis ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Salah satu

psikologis yang berpengaruh dalam proses persalinan adalah kecemasan.

Senam yoga dapat mengurangi tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan

teknik relaksasi dan gerakan-gerakan lain yang dapat menyamankan kondisi

psikologis ibu hamil.

B. Saran

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat membentuk kelas ibu hamil

yang menerapkan senam yoga dengan pelaksanaan yang telah

dipertimbangkan. Dalam hal ini, perlu dilakukan dalam setiap kelompok ibu

hamil, guna mewujudkan persalinan yang aman dan sehat.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebaiknya dapat melanjutkan penelitian ini dengan menggali informasi

yang lebih atau dengan metode yang berbeda dalam sehingga didapat hasil

yang berbeda dengan topik yang sama.

25
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Bari Saifuddin. 2010.
Ilmu Kebidanan, edisi 4. Jakarta: Bina Pustaka. Sarwono Prawirohardjo

Cooper, Fraser. 2009.
Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta: EGC

Eka & Guspita, 2018.


Pengaruh senam yoga terhadap kecemasan ibu hamil menghadapi
persalinan di rumah bersalin alfitrah desa paya perupuk kecamatan tanjung
pura kabupaten langkat tahun 2018. Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol.
2 N0.5. ISSN: 2655-3201

Hutahaean, Serry. 2013.
Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika

Ni Wayan Kurnia Widya Wati, Dkk., 2018


Pengaruh Senam Yoga terhadap Kesiapan Fisik dan Psikologis dalam
Menghadapi Persalinan di BPM Lasmitasari. Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan, Vol. 14, No. 1. ISSN :2549-6883

Manuaba. 2010.
Ilmu kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC

Pramita Aswitami, Ni Gusti Ayu. 2017.


Pengaruh yoga antenatal terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil Tw III
dalam menghadapi proses persalinan di Klinik Yayasan Bumi Sehat. Jurnal
Kesehatan Terpadu, Vol 1 No 1. ISSN: 2549 - 8479

Saifuddin, A. 2014.
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono.

Sindhu, Pujiastuti. 2009.


Hidup Sehat Dan Seimbang Dengan Yoga : Daily. Practice. Bandung :
Penerbit Qanita

Varney, Helen. 2007.
Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC

Wadhwa, Yogyata, Dkk., 2020.


Effect Latihan Antenatal, Termasuk Yoga, dalam Proses Persalinan,
Persalinan dan Kehamilan: Sebuah Studi Retrospektif. Jurnal Internasional
Penelitian Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai