Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ACU YOGA/YOGA EXERCISES

HUBUNGAN SENAM YOGA DENGAN KESIAPAN FISIK DAN


PSIKOLOGIS IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

DOSEN PENAMPU : Linda Yanti, SST.,M.Keb

WAHYU PUTRI UTAMI

(200101016)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

TAHUN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hypnotherapi dalam

kehamilan ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas belajar mata kuliah Evidance Based Midwifery Care (EBMC) yang diampu oleh

Ibu Dosen Fauziah Hanum Nur Adriyani, SST.,M.Keb. Selain itu makalah ini juga bertujuan

untuk menambah wawasan tentang Hypnotherapi dalam kehamilan bagi para pembaca dan juga

bagi penulis tentunya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fauziah Hanum Nur Adriyani, SST.,M.Keb

selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah

pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari,

makalah yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarnegara, 14 September

2022

Wahyu Putri Utami

DAFTAR ISI

COVER

ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................1
B. TUJUAN.........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................3
A. Pengertian........................................................................................................................................3
B. Jenis Yoga.......................................................................................................................................3
C. Hubungan Senam Yoga dengan Persiapan Persalinan.....................................................................3
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................6
A. Kesimpulan......................................................................................................................................6
B. Saran................................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Wanita yang sedang berada dalam masa kehamilan banyak mengalami perubahan pada
dirinya, baik secara fisik maupun psikologis (Urip, 2016). Wanita hamil primigravida
hampir semuanya mengalami kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan baik selama hamil,
saat menghadapi persalinan maupun setelah persalinan. Adaptasi terhadap stres diatur oleh
kapasitas hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) untuk mensekresikan hormon seperti
kortisol. Peningkatan kadar kortisol pada masa kehamilan merupakan indikator adanya
stress emosional. Hal ini mungkin akan berpengaruh terhadap lama persalinan. Yoga
prenatal dan senam hamil merupaka terapi untuk menurunkan tingkat stress pada ibu hamil
(Elok Saei Dewi, 2016).
Berlatih yoga secara teratur sepanjang kehamilan dapat mengkondisikan fisik dan mental
untuk menjadi lebih kuat, kukuh tetapi luwes dan fleksibel untuk menyesuaikan diri
terhadap berbagai situasi yang tidak menyenangkan saat menghadapi persalinan. Relaksasi
akan menghambat peningkatan syaraf simpatetik, sehingga memicu hormon serotonin dan
endofrin yang merupakan hormon untuk merelakskan tubuh. Akibatnya, terjadi penurunan
detak jantung, irama nafas, tekanan darah, ketegangan otot, tingkat metabolisme, dan
produksi hormon penyebab stres. Seiring dengan pengeluaran gelombang alfa pada tubuh
terjadi penurunan tingkat hormon penyebab stres, maka seluruh badan mulai berfungsi pada
tingkat lebih sehat dengan lebih banyak energi untuk penyembuhan (healing), penguatan
(restoration), dan peremajaan (rejuvenation). Dengan demikian, ibu hamil akan merasa
rileks seiring dengan menurunnya gejala kecemasan (Latiefa Rais Putri, 2014).
Salah satu perubahan psikologis pada trimester III adalah kecemasan karena proses
persalinan yang semakin dekat. Pada masa kehamilan seorang ibu mengalami fase
perubahan secara fisik dan psikologis. Perubahan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan,
terutama pada trimester ketiga. Untuk mempersiapkan persalinan yang aman dan nyaman
diperlukan sinergi antara olah fisik dan olah pikiran yang dapat diaplikasikan dalam latihan
yoga pregnancy. Alat yang digunakan adalah matras yoga. Sasaran kegiatan ini adalah ibu
hamil yang melakukan jalan santai di gor segiri yaitu sebanyak 10 orang. Hasil yang dicapai
adalah ibu hamil melaksankan yoga kehamilan sampai tuntas dan tertarik mengikuti

1
kembali. Kesimpulan pengabdian ini adalah untuk mendapatkan persalinan yang nyaman
perlu dilakukan persiapan sedini mungkin dari masa kehamilan dengan melakukan latihan
yoga pregnancy. Yoga kehamilan dapat membantu hamil untuk mempersiapkan fisik dan
psikologi selama persalinan
B. TUJUAN
1. Untuk mengenalkan yoga pregnancy kepada masyarakat sebagai salah satu
alternatif mendapatkan persalinan yang nyaman. Metode yang digunakan adalah
memperagakan dan membimbing ibu hamil melakukan yoga pregnancy
2. Untuk mempersiapkan persalinan yang fisiologis dengan tujuan ibu dan janin
akan lahir dalam keadaan sehat. Salah satu cara alternatif untuk mempersiapkan ibu secara
fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan adalah senam hamil yoga.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kata “yoga” berasal dari bahasa Sansekerta Kuno yakni “yuj” yang berarti penyatuan;
lebih mengarah pada penyatuan atman (diri) dan brahman (Yang Maha Kuasa). Maka dari
itu, melalui olahraga ini maka seseorang akan lebih baik dalam mengenal tubuh, pikiran,
jiwa, dan keseluruhan aspek yang ada pada dirinya serta dapat membuatnya semakin dekat
dengan Sang Pencipta. Berhubung istilah “yoga” itu bersumber dari bahasa Sansekerta Kuno
yang merupakan bahasa kuno di Asia Selatan (lebih condong pada India), maka sejarah
munculnya olahraga ini adalah berasal dari kebudayaan India Kuno. Olahraga ini pertama
kalinya diperkenalkan dari sebuah buku berjudul Yoga Sutras karya Maharsi Patanjali,
seorang tokoh legendaris asal India yang hidup sekitar 200-500 SM. Beliau mengartikan
bahwa olahraga ini adalah sebuah penghentian gerak pikiran dan ajarannya menjadi tradisi
meditasi serta ritual di kalangan umat Hindu.
B. Jenis Yoga
1. Yoga hatha
2. Yoga vinyasa
3. Yoga ashtanga
4. Yoga bikram
5. Yoga iyengar
6. Yoga kundalini
7. Yoga restorative
8. Yoga yin
9. Yoga prenatal
10. Yoga power
C. Hubungan Senam Yoga dengan Persiapan Persalinan
Wanita yang sedang berada dalam masa kehamilan banyak mengalami perubahan pada
dirinya, baik secara fisik maupun psikologis (Urip, 2016). Wanita hamil primigravida
hampir semuanya mengalami kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan baik selama hamil,
saat menghadapi persalinan maupun setelah persalinan. Adaptasi terhadap stres diatur oleh
kapasitas hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) untuk mensekresikan hormon seperti

3
kortisol. Peningkatan kadar kortisol pada masa kehamilan merupakan indikator adanya
stress emosional. Hal ini mungkin akan berpengaruh terhadap lama persalinan. Yoga
prenatal dan senam hamil merupaka terapi untuk menurunkan tingkat stress pada ibu hamil
(Elok Saei Dewi, 2016).
Ketidaknyamanan fisik sudah dirasakan sejak awal kehamilan. Kemudian ditambah
dengan bayangan mengenai proses persalinan dan bagaimana keadaan bayinya kelak setelah
lahir. Bayangan-bayangan tersebut umum muncul pada ibu yang sebentar lagi menjalani
persalinan, atau pada fase trimester III kehamilan (Urip, 2016). Kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi proses persalinan salah satu masalah gangguan emosional
yang sering ditemui dan menimbulkan dampak psikologis cukup serius (Salafas Eti, 2016).
Sebagian besar ibu yang sedang hamil sering mengalami ketakutan dan kecemasan
menghadapi proses persalinan karena rasa sakit akibat persalinan. Hal tersebut dapat
menimbulkan ketegangan jiwa dan fisik yang akan mengakibatkan otot dan persendian
menjadi kaku yang tidak wajar. Stres atau kecemasan terkait dengan berbagai hasil
kehamilan, rasa sakit, dan keluhan somatik lain yang sering terjadi dengan gangguan mood
pada ibu hamil (Amy, et al, 2009). Beban psikologi pada wanita hamil, lebih banyak terjadi
pada umur kehamilan trimester III dibandingkan pada trimester I danr II (Buckwalter, dan
Simpson, 2002). Walaupun kehamilan dan persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah,
namun seringkali dapat terjadi komplikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mengurangi bahkan mencegah terjadinya kematian adalah melakukan persiapan persalinan.
Ibu hamil diharapkan dapat mempersiapkan persalinannya dengan aman. Persiapan
persalinan dapat dilakukan pada trimester III kehamilan (Mardiani, 2017).
Gangguan psikologis yang terjadi dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan janin
dan mengakibatkan stres berkepanjangan yang dapat berefek pada terhambatnya
perkembangan janin termasuk gangguan emosi setelah kelahiran, apabila tidak ditangani
dengan baik meski dengan asupan nutrisi yang baik. Gangguan psikologis dapat
meningkatkan risiko terjadinya komplikasi dalam persalinan, sehingga diperlukan
pencegahan dengan beberapa metode untuk meringankan dan mempersiapkan ibu dalam
menjaga kehamilan dan proses persalinan (Clapp, dkk., 2002; Bayne, 2009).
Ibu hamil harus mendapat asuhan kehamilan agar dapat beradaptasi dengan perubahan
yang terjadi baik fisik maupun psikologinya. Tujuan asuhan selama masa kehamilan untuk

4
mempersiapkan persalinan yang fisiologis dengan tujuan ibu dan janin yang akan dilahirkan
dalam keadaan sehat (Kemenkes RI, 2009). Metode untuk meringankan dan membantu ibu
hamil dalam persiapan persalinan adalah dengan olahraga yang bertujuan untuk menjaga
kesehatan tubuh dan janin agar berkembang dengan baik dan juga membuat emosi ibu tetap
stabil adalah jalan kaki, bersepeda, berenang, senam hamil, hipnobirthing, dan yoga
(Boscaglla, dkk., 2003; Bessinger, dkk., 2002; Pivarnik, 2008; Larasati dan Komolohadi,
2010; Barakat, dkk., 2011; Shivakumar, dkk., 2011). Senam hamil yoga dapat dilakukan di
rumah sakit ibu dan anak atau di rumah bersalin, sanggar atau studio senam, dan di rumah.
Ibu hamil trimester III yang melakukan senam hamil yoga memiliki kesiapan fisik dan
psikologis sebanyak 3,04 kali dibandingkan dengan ibu hamil trimester III yang tidak
melakukan senam hamil yoga. Latihan senam hamil yoga secara teratur yang dilakukan
selama kehamilan dapat memberikan banyak manfaat bagi ibu maupun janinnya yaitu
memperlancar aliran darah dan nutrisi ke janin, berpengaruh pada organ reproduksi dan
panggul (memperkuat otot perineum). Gerakan senam yoga terkandung efek relaksasi yang
dapat menstabilkan emosi ibu hamil karena gerakan senam yoga fokus pada ritme nafas,
mengutamakan kenyamanan serta keamanan dalam berlatih sehingga memberikan banyak
manfaat (Krisnadi, 2010). Menurut penelitian Narendran (2009), bahwa kepatuhan terhadap
program latihan yoga mengurangi kemungkinan persalinan dengan prematur atau berat
badan bayi rendah dibandingkan dengan kelompok intervensi di rumah (sendiri), gangguan
pertumbuhan janin, dan hipertensi selama kehamilan dapat berkurang serta tanpa efek
samping yang signifikan.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata “yoga” berasal dari bahasa Sansekerta Kuno yakni “yuj” yang berarti penyatuan;
lebih mengarah pada penyatuan atman (diri) dan brahman (Yang Maha Kuasa).
Ketidaknyamanan fisik sudah dirasakan sejak awal kehamilan. Kemudian ditambah dengan
bayangan mengenai proses persalinan dan bagaimana keadaan bayinya kelak setelah lahir.
Bayangan-bayangan tersebut umum muncul pada ibu yang sebentar lagi menjalani
persalinan, atau pada fase trimester III kehamilan (Urip, 2016). Kecemasan ibu hamil
trimester III dalam menghadapi proses persalinan salah satu masalah gangguan emosional
yang sering ditemui dan menimbulkan dampak psikologis cukup serius (Salafas Eti, 2016).
Ibu hamil trimester III yang melakukan senam hamil yoga memiliki kesiapan fisik dan
psikologis sebanyak 3,04 kali dibandingkan dengan ibu hamil trimester III yang tidak
melakukan senam hamil yoga. Latihan senam hamil yoga secara teratur yang dilakukan
selama kehamilan dapat memberikan banyak manfaat bagi ibu maupun janinnya yaitu
memperlancar aliran darah dan nutrisi ke janin, berpengaruh pada organ reproduksi dan
panggul (memperkuat otot perineum).
B. Saran
Diharapkan untuk bidan desa menerapkan senan yoga bagi ibu hamil untuk menghadapi
persiapan persalinan baik secara fisik atau psikologi

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/yoga/#Sejarah_Singkat_Perkembangan_Yoga
Wahyuni ridha, januari (2020). Mempersiapkan Persalinan dengan Yoga Pregnancy
Alfie Ardiana Sari, Dian Puspitasari., HUBUNGAN SENAM YOGA DENGAN KESIAPAN FISIK
DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KELAS
ANTEPARTUM GENTLE YOGA YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai