Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KONSEP DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM

INFORMASI KEBIDANAN

Disusun oleh :
Syifa Anna Mukhlisoh (200101014)
Tifanny Aquilia Kusuma (200101015)
Wahyu Putri Utami (200101016)
Siti Rokhana (200101019)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN D3


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Konsep dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kebidanan” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Sistem Informasi. Selain itu makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Sistem Informasi Kebidanan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis tentunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Purwokerto, 14 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................................3
A. Konsep pengembangan SIK........................................................................................3
B. Tujuan pengembangan SIK........................................................................................9
C. Ruang Lingkup SIK...................................................................................................10
D. Strategi Pengembangan SIK.....................................................................................10
E. Pemeliharaan dan Peningkatan SIK........................................................................13
BAB III PENUTUP................................................................................................................14
A. Kesimpulan...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Hatta. Gemala R. (2009; 104) Suatu sistem
informasi terdiri dari data, manusia, dan proses serta kombinasi
dari perangkat keras, perangkat lunak, dan teknologi komunikasi
atau yang dikenal dengan teknolgi informasi. Pengguna sistem
informasi terlibat dalam tiga tahap yaitu pemasukan data
pemrosesan dan pengeluaran informan. Tahap pemasukan data
menggunakan sistem data atau lembar data yang bisa jadi belum
memiliki arti. Sistem kemudian akan mengolah data ini menjadi
informasi yang lebih berarti.
  Para pengguna akan memanfaatkan sistem untuk berbagai
kebutuhan. Dalam pelayanan sistem, para pengguna ini bisa
meliputi memberi pelayanan (provider)  sistem, manajer data
sistem, teknisi, petugas register kanker, uni keskretariatan,
manajer kasus, dan unit lain yang ikut memasukan data kedalam
rekam sistem pasien. Karena sistem informasi harus bisa
memenuhi berbagai kebutuhan ini, makan para pengguna
seharusnya ikut terlibat dalam perencanaan sistem tersebut.
 Sistem informasi berikutnya dilakukan kegiatan proses.
Proses yang dimaksud disini adalah kebijakan dan prosedur yang
harus di ikuti dan dilaksanakan oleh para pengguna sistem.
Kebijakan dan prosedur ini bisa berupa hal yang formal maupun
informal.
 Pembicaraan mengenai sistem informasi sistem sering kali
dikaitkan dengan kegiatan pengumpulan data penyakit maupun
keluaran (output) pelayanan sistem. Namun, Sauerborn dan

1
Lippeveld (2000) menyarankan menggunakan pendekatan yang
dilakukan oleh tsistem-tsistem untuk memahami sistem informasi
sistem.
 Di jajaran sistem terdapat bebagai macam sistem informasi
yang selama ini belum terintegrasi dengan baik dalam suatu
Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). Oleh karena itu,
maka strategi pertama yang perlu dilakukan dalam rangka
pengembangan SIKNAS adalah pengintegrasian sistem-sistem
informasi tersebut.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian konsep dan strategi
pengembangan SIK
2. Untuk mengetahui keuntungan penggunaan konsep dan
strategi pengembangan SIK
3. Untuk mengetahui tujuan pengembangan SIK
4. Untuk mengetahui strategi pengembangan SIK
5. Untuk mengetahui peningkatan dan pemeliharaan SIK

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep pengembangan SIK
Sistem informasi sistem harus dibangun untuk mengatasi kekurangan
maupun ketidakkompakan antar badan sistem. Dalam melakukan
pengembangan sistem informasi secara umum, ada beberapa konsep
dasar yang harus dipahami oleh para  pengembang atau pembuat
rancangan sistem infromasi. Konsep-konsep tersebut adalah:
1. Sistem Informasi Tidak Identik dengan Sistem Komputerisasi
Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada
penggunaan teknologi sistem. Sistem informasi yang memanfaatkan
teknologi sistem dalam implementasinya disebut sebagai Sistem
Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).
Pada pembahasan selanjutnya, yang dimaksudkan dengan sistem
informasi adalah sistem informasi yang berbasis sistem. Isu penting
yang mendorong pemanfaatn teknologi sistem atau teknologi
informasi dalam sistem informasi suatu organisasi adalah:
a. Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.
b. Informasi yang tersedia, tidak relevan.
c. Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen.
d. Informasi yang ada, tidak tepat waktu.
e. Terlalu banyak informasi.
f. Informasi yang tersedia, tidak akurat.
g. Adanya duplikasi data (data redundancy).
h. Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel.
2. Sistem Infromasi Organisasi adalah Suatu Sistem yang Dinamis
Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat
ditentukan oleh dinamika perkembangan organisasi tersebut. Oleh

3
karena itu perlu disadari bahwa pengembangan sistem informasi
tidak pernah berhenti.
3. Sistem Informasi Sebagai Suatu Sistem Harus Mengikuti Siklus
Hidup Sistem
Seperti lahir, berkembang, mantap dan akhirnya mati atau
berubah menjadi sistem yang baru. Oleh karena itu, sistem informasi
memiliki umur layak guna. Panjang pendeknya umur layak guna
sistem informasi tersebut ditentukan diantaranya oleh:
a. Perkembangan organisasi tersebut
Makin cepat organisasi tersebut berkembang, maka
kebutuhan informasi juga akan berkembang
sedemikian rupa sehingga sistem informasi yang
sekarang digunakan sudah tidak bisa lagi memenuhi
kebutuhan organisasi tersebut.
b. Perkembangan teknologi informasi
Perkembangan teknologi informasi yang cepat
menyebabkan perangkat keras maupun perangkat
lunak yang digunakan untuk mendukung beroperasinya
sistem informasi tidak bisa berfungsi secara efisien dan
efektif. Hal ini disebabkan:
 Perangkat keras yang digunakan sudah tidak
di produksi lagi, karena teknologinya
ketinggalan jaman (outdated) sehingga
layanan pemeliharaan perangkat keras tidak
dapat lagi dilakukan oleh perusahaan
pemasok perangkat keras.
 Perusahaan pembuat perangkat lunak yang
sedang digunakan, sudah mengeluarkan versi

4
terbaru. Versi terbaru itu umumnya
mempunyai feature yang lebih banyak,
melakukan optimasi proses dari versi
sebelumnya dan memanfaatkan feature baru
dari perangkat keras yang juga telah
berkembang.
Meskipun pada umumnya, perusahaan pengembang
perangkat keras maupun perangkat lunak tersebut,
mecoba menjaga kompatibilitas dengan versi
terdahulu, namun inda dilihat dari sisi
efektivitasnya, maka pemanfaatan infrastruktur
tersebut tidak efektif. Hal ini disebabkan karena
feature-feature yang baru tidak termanfaatkan
dengan baik. Mengingat perkembangan teknologi
informasi yang berlangsung dengan cepat, maka
para pengguna harus sigap dalam memanfaatkan
dan menggunakan teknologi tersebut.
c. Perkembangan tingkat kemampuan pengguna (user)
sistem informasi
Sistem informasi yang baik, akan dikembangkan
berdasarkan tingkat kemampuan dari para pemakai,
baik dari sisi:
1) Tingkat pemahaman mengenai teknologi
informasi
2) Kemampuan belajar dari para pemakai
3) Kemampuan beradaptasi terhadap
perubahan sistem.

5
Dari sisi pemakai, dikenal istilah end-
usercomputing (EUC). EUC adalah pemakai yang
melakukan pengembangan sistem untuk keperluan
dirinya sendiri. Mengingat bervariasinya kemampuan
EUC dan sulitnya melakukan pemantauan serta
pengendalian terhadap EUC, maka EUC akan
menyebabkan masalah yang serius dalam
pengembangan maupun dalam pemeliharaan sistem
informasi. Ancaman yang paling serius adalah adanya
disintegrasi sistem menjadi sistem yang terfragmentasi.
4. Daya Guna Sistem Informasi Sangat Ditentukan Oleh
Integritas Sistem Informasi Itu Sendiri
Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai
daya guna yang tinggi, jika dibandingkan dengan sistem
informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan
integrasi sistem yang ada di dalam suatu organisasi menjadi
satu sistem yang utuh merupakan usaha yang berat dengan
biaya yang cukup besar dan harus dilakukan secara
berkesinambungan. Sinkronisasi antar sistem yang ada dalam
sistem informasi itu, merupakan prasyarat yang mutlak untuk
dapat mendapatkan sistem informasi yang terpadu.
Sistem informasi, pada dasarnya terdiri dari minimal 2
aspek yang harus berjalan secara selaras, yaitu aspek manual
dan aspek yang terotomatisasi (aspek sistem). Pengembangan
sistem informasi yang berhasil apabila dilakukan dengan
mengembangkan kedua aspek tersebut. Sering kali
pengembang sistem informasi hanya memfokuskan diri pada
pengembangan aspek komputernya saja, tanpa

6
memperhatikan aspek manualnya. Hal ini di akibatkan adanya
asumsi bahwa aspek manual lebih mudah diatasi dari pada
aspek komputernya.
Padahal salah satu sistem penentu keberhasilan
pengembangan sistem informasi adalah dukungan perilaku
dari para pengguna sistem informasi tersebut, dimana para
pengguna sangat terkait dengan sistem dan prosedur dari
sistem informasi pada aspek manualnya.
5. Keberhasilan Pengembangan Sistem Informasi Sangat
Bergantung Pada Strategi Yang Dipilih Untuk
Pengembangan Sistem Tersebut
Strategi yang dipilih untuk melakukan pengembangan
sistem sangat bergantung kepada besar kecilnya cakupan dan
tingkat kompleksitas dari sistem informasi tersebut. Untuk
sistem informasi yang cakupannya luas dan tingkat
kompleksitas yang tinggi diperlukan tahapan pengembangan
seperti:
a. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan
b. Pembuatan Rancangan Global
c. Pembuatan Rancangan Rinci
d. Implementasi
6. Pengembangan Sistem Informasi Organisasi Harus
Menggunakan Pendekatan Fungsi Dan Dilakukan Secara
Menyeluruh (Holistik)
Pada banyak kasus, pengembangan sistem informasi
dilakukan dengan menggunakan pendekatan struktur
organisasi dan pada umumnya mereka mengalami kegagalan,
karena struktur organisasi sering kali kurang mencerminkan

7
semua fungsi yang ada didalam organisasi. Sebagai
pengembang sistem informasi hanya bertanggung jawab dalam
mengintegrasikan fungsi-fungsi dan sistem yang ada didalam
organisasi tersebut menjadi satu sistem informasi yang
terpadu.
Pemetaan fungsi-fungsi dan sistem ke dalam unit-unit
sistem yang ada di dalam organisasi tersebut adalah
wewenang dan tanggungjawab dari pimpinan organisasi
tersebut. Penyusunan rancang bangun/desain sistem
informasi seharusnya dilakukan secara menyeluruh sedangkan
dalam pembuatan aplikasi bisa dilakukan secara sistem atau
segmental menurut prioritas dan ketersediaan dana.
Pengembangan sistem yang dilakukan segmental atau sistem
tanpa adanya desain sistem informasi yang menyeluruh akan
menyebabkan kesulitan dalam melakukan intergrasi sistem.
7. Informasi Telah Menjadi Aset Organisasi
Dalam konsep manajemen modern, informasi telah menjadi
salah satu inda dari suatu organisasi, selain uang, SDM, sarana
dan prasarana. Penguasaan informasi internal dan eksternal
organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif
(competitive advantage).
8. Penjabaran Sistem Sampai Ke Aplikasi Menggunakan
Struktur Hirarkis Yang Mudah Dipahami
Dalam semua kepustakaan yang membahasa konsep
sistem, hanya dikenal istilah sistem dan subsistem. Hal ini akan
menimbulkan kesulitan dalam melakukan penjabaran sistem
informasi yang cukup luas cakupannya. Oleh karena itu, dalam
penjabaran sering digunakan istilah sebagai berikut:

8
a. Sistem
b. Subsistem
c. Modul
d. Submodul
e. Aplikasi
Masing-masing subsistem dapat terdiri atas beberapa
modul, masing-masing modul dapat terdiri dari beberapa
sistem dan masing-masing sistem dapat terdiri dari beberapa
aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Struktur hirarki seperti ini
sangat memudahkan dari segi pemahaman maupun penamaan.
Pada beberapa kondisi tidak perlukan penjabaran sampai lima
tingkat, misalnya sebuah modul tidak perlu lagi dijabarkan
dalam sub-sub modul, karena jabaran berikutnya sudah sampai
tingkatan aplikasi.
B. Tujuan pengembangan SIK
Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah sebagai
berikut :
1. Menyediakan Informasi yang bermutu, yaitu informasi yang
memenuhi kriteria: valid, reliabel, timely dan relevan. Keempat hal
ini adalah pilar informasi
2. Mengurangi atau menghilangkan adanya redundancy data
3. Meningkatkan keamanan data
4. Menyediakan interface yang mudah
5. Menyediakan Akses terhadap informasi bagi semua stakeholder
6. Memelihara Integrasi data
C. Ruang Lingkup SIK
Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan, mencakup
pengelolaan informasi dalam lingkup manajemen pasien front office

9
management. Lingkup ini antara lain sebagai berikut Raden Sanjoyo :
2006.
1. Registrasi Pasien, yang mencatat datastatus pasien untuk
memudahkan pengidentifikasian pasien. Modul ini meliputi
pendaftaran pasien baru, dan pendaftaran rawat pasien.
2. Registrasi Dokter, yang mencatat datastatus dokter untuk
memudahkan pengidentifikasian dokter. Modul ini meliputi
pendaftaran dokter baru.
3. Rawat Jalan Poliklinik yang tersedia seperti: penyakit dalam, bedah,
anak, sistem dan ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan
mulut, kardiologi, radiologi, bedah orthopedi, paru-paru, umum yang
dapat dilakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan sistem medis
selanjutnya jika tidak dapat ditangani oleh poliklinik. Modul ini juga
mencatat sistem dan sistem terhadap pasien agar tersimpan di dalam
laporan rekam medis pasien.
4. Penunjang MedisLaboratorium, yang mencatat informasi
pemeriksaan seperti: ECG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan,
Endoscopy, dan lain-lain.
D. Strategi Pengembangan SIK
Pengembangan sistem informasi terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap
analisis sistem, perancangan sistem dan implementasi sistem.
1. Analisis sistem
Pada tahapan ini langkah-langkah yang harus dilalui adalah :
a) Menentukan masalah utama dan lingkup kegiatan
b) Mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah
c) Menganalisa fakta-fakta.
d) Menentukan alternatif pemecahan

10
e) Pembuatan studi kelayakan yaitu Kelayakan ekonomi,
teknik, hukum, jadwal dan operasional
2. Perancangan Sistem
Pada tahapan ini langkah-langkahnya adalah :
a) Review kebutuhan
b) Desain umum atau desain logik
c) Desain fisik yaitu desain input, proses, output, basis data
dan dialog desain
3. Implementasi sistem
Pada tahapan ini langkah-langkahnya adalah :
a) Review desain
b) Penjadwalan tugas pengembangan
c) Coding program
d) Testing program meliputi testing modul dan testing
menyeluruh
e) Pelatihan petugas dan konversi sistem
Pengembangan sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan
bayi menggunakan tahapan metodologi FAST yaitu :
a) Studi Pendahuluan
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah untuk
mengetahui masalah dan peluang dari sistem yang telah
berjalan serta arahan dari pimpinan dan untuk mengetahui
ruang lingkup serta kelayakan pengembangan sistem
informasi, meliputi :
1) Ruang lingkup pengembangan sistem informasi
adalah sistem informasi pelayanan kesehatan ibu
dan bayi yang digunakan untuk mendukung evaluasi
program.

11
2) Kelayakan pengembangan sistem informasi adalah
proses mempelajari dan menganalisis sistem
informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang
digunakan untuk mendukung evaluasi program
sesuai dengan tujuan yang diharapkan organisasi.
b) Analisis Masalah ( problem analysis )
Pada analisis masalah dilakukan kegiatan - kegiatan sebagai
berikut :
1) Mempelajari dan menganalisis sistem informasi
pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang selama ini
sudah berjalan.
2) Melakukan analisis terhadap sistem informasi yang
akan dikembangan.
3) Melakukan analisis terhadap perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware) serta
pengguna (brainware) untuk penerapan sistem yang
akan dikembangkan.
c) Analisis Kebutuhan Mendifinisikan kebutuhan informasi
yang diperlukan oleh Kepala Puskesmas, bidan penanggung
jawab program KIA, dan petugas pengelola data program
KIA.
d) Analisis Keputusan
Menentukan pilihan alternative system yang akan
dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek
yang meliputi : sumberdaya, ekonomi dan sarana yang ada.
e) Tahapan Perancangan Sistem (Design Sistem)

12
Merancang system informasi pelayanan kesehatan ibu dan
bayi yang digunakan untuk mendukung evaluasi program.
Tahapan perancangan ini meliputi :
1) Rancangan basis data
2) Rancangan input dan output
3) Rancangan antar muka.
f) Tahapan Membangun Sistem Baru
Menterjemahkan hasil rancangan ke dalam program
komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP
dan basis data MySQL
E. Pemeliharaan dan Peningkatan SIK
Pemeliharaan Sistem wajib dilakukan selama sistem masih beroperasi
karena beberapa alasan. Misalnya mungkin sistem masih menyisakan
masalah–masalah yang tidak terdeteksi selama pengujian sistem. Serta
mengantisipasi apabila ada orang jahil menerobos keamanan sistem yang
bisa merugikan instansi. Pemeliharaan itu dibagi menjadi dua yaitu:
Pemeliharaan sistem dapat digolongkan menjadi empat jenis:
1. Pemeliharaan korektif
2. Pemeliharaan adaptif
3. Pemeliharaan perfektif
4. Pemeliharaan preventif
Peningkatan sistem meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang
meliputi pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi
informasi. Sehingga data dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh
semua pemangku kepentingan.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep pengembangan SIK yaitu sistem informasi tidak identik
dengan sistem komputerisasi, sistem infromasi organisasi adalah suatu
sistem yang dinamis, sistem informasi sebagai suatu sistem harus
mengikuti siklus hidup sistem, daya guna sistem informasi sangat
ditentukan oleh integritas sistem informasi itu sendiri, keberhasilan
pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada strategi yang
dipilih untuk pengembangan sistem tersebut, pengembangan sistem
informasi organisasi harus menggunakan pendekatan fungsi dan
dilakukan secara menyeluruh (holistik), informasi telah menjadi aset
organisasi, penjabaran sistem sampai ke aplikasi menggunakan struktur
hirarkis yang mudah dipahami
Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah
Menyediakan Informasi yang bermutu, Mengurangi atau menghilangkan
adanya redundancy data, Meningkatkan keamanan data, Menyediakan
interface yang mudah, Menyediakan Akses terhadap informasi bagi
semua stakeholder, dan Memelihara Integrasi data
Ruang lingkup SIK meliputi Registrasi Pasien, Registrasi Dokter,
Rawat Jalan Poliklinik yang tersedia, dan Penunjang Medis Laboratorium.
Strategi pengembangan SIK dapat dilakukan dengan Analisis sistem,
Perancangan Sistem dan Implementasi sistem.
Pemeliharaan sistem digolongkan menjadi empat jenis, yaitu
Pemeliharaan korektif, Pemeliharaan adaptif, Pemeliharaan perfektif ,
dan Pemeliharaan preventif. Peningkatan sistem meningkatkan
pengelolaan data kesehatan yang meliputi pengumpulan, penyimpanan,
dan analisis data, serta diseminasi informasi.

14
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan, S. I., Rumah, D., By, S., Sanjoyo, R., & Anggi, Y. (n.d.). Related papers.
http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id
Dan Keselamatan Kerja Industri, K. (n.d.). PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI.
Apriadi, P., Luthfiah, S. ;, Wan, M. ;, Chairunnisa, R., Rezkiah, M., Dinda, ;, Ananda,
W. ;, Hidayah, N., Rivai, ;, & Purba, D. (n.d.). EVALUASI SISTEM INFORMASI
KESEHATAN PUSKESMAS KOTA MATSUM DI MEDAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN INSTRUMEN HEALTH METRICS NETWORK.
Kumorotomo, Wahyudi, Sistem Informasi dalam organisasi-organisasi Publik,
Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2004.

15

Anda mungkin juga menyukai