Anda di halaman 1dari 32

Menyusun Strategi

Pengembangan
Sistem Informasi
Kesehatan
Disusun Oleh:
KELOMPOK F
 TRI WAHYUNI P27224022197
 WIDIANI NARULITA P27224022198
 WULAN WAHYUNING TYAS P27224022199
 YESI NUR AZIIZAH P27224022200
 YESSY NINIAWARDHANI P27224022201
 YULIA SARI P27224022202
 YULITA ALIFIA P27224022203
 ZELA NINGSIH P27224022204
 ZHAFIRAH ADZRA P27224022205
Menyusun Strategi Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan

1. Konsep-Konsep Pengembangan Sistem Informasi


Kesehatan (SIK)
a. Sistem Informasi Tidak Identik Dengan
Sistem Komputerisasi
Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung
kepada penggunaan teknologi komputer. Sistem
informasi yang memanfaatkan teknologi komputer
dalam implementasinya disebut sebagai Sistem
Informasi Berbasis Komputer (Computer Based
Information System).
Isu penting yang mendorong pemanfaatan
teknologi komputer atau teknologi informasi dalam
sistem informasi suatu organisasi adalah :

•Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.


•Informasi yang tersedia, tidak relevan.
•Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen.
•Informasi yang ada, tidak tepat waktu.
•Terlalu banyak informasi.
•Informasi yang tersedia, tidak akurat.
•Adanya duplikasi data (data redundancy).
•Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel.
b. Sistem Informasi Organisasi Adalah Suatu
Sistem Yang Dinamis

Dinamika sistem informasi dalam suatu


organisasi sangat ditentukan oleh
dinamika perkembangan organisasi
tersebut. Oleh karena itu perlu disadari
bahwa pengembangan sistem informasi
tidak pernah berhenti
c. Sistem Informasi Sebagai Suatu Sistem
Harus Mengikuti Siklus Hidup Sistem
Sistem informasi memiliki umur layak guna. Panjang
pendeknya umur layak guna sistem informasi tersebut
ditentukan diantaranya oleh :

Perkembangan organisasi tersebut

Perkembangan teknologi informasi


d. Perkembangan tingkat kemampuan
pengguna (user) sistem informasi
• Sistem informasi yang baik, akan dikembangkan
berdasarkan tingkat kemampuan dari para pemakai, baik
dari sisi :

Tingkat pemahaman mengenai


teknologi informasi,

Kemampuan belajar dari para


pemakai,

Kemampuan beradaptasi
terhadap perubahan sistem.
e. Daya Guna Sistem Informasi Sangat
Ditentukan Oleh Integritas Sistem Informasi
Itu Sendiri
Sistem informasi yang terpadu (integrated)
mempunyai daya guna yang tinggi, jika dibandingkan
dengan sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha
untuk melakukan integrasi sistem yang ada di dalam
suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh
merupakan usaha yang berat dengan biaya yang
cukup besar dan harus dilakukan secara
berkesinambungan. Sinkronisasi antar sistem yang
ada dalam sistem informasi itu, merupakan prasyarat
yang mutlak untuk dapat mendapatkan sistem
informasi yang terpadu.
f. Keberhasilan Pengembangan Sistem
Informasi Sangat Bergantung Pada Strategi
Yang Dipilih Untuk Pengembangan Sistem
Tersebut

Strategi yang dipilih untuk melakukan


pengembangan sistem sangat
bergantung kepada besar kecilnya
cakupan dan tingkat kompleksitas dari
sistem informasi tersebut
g. Pengembangan Sistem Informasi
Organisasi Harus Menggunakan
Pendekatan Fungsi Dan Dilakukan Secara
Menyeluruh (Holistik)
Pada banyak kasus, pengembangan sistem informasi
dilakukan dengan menggunakan pendekatan struktur
organisasi dan pada umumnya mereka mengalami
kegagalan, karena struktur organisasi sering kali
kurang mencerminkan semua fungsi yang ada
didalam organisasi. Sebagai pengembang sistem
informasi hanya bertanggung jawab dalam
mengintegrasikan fungsi-fungsi dan sistem yang ada
didalam organisasi tersebut menjadi satu sistem
informasi yang terpadu.
h.Informasi Telah Menjadi Aset Organisasi

Dalam konsep manajemen modern, informasi telah menjadi


salah satu aset dari suatu organisasi, selain uang, SDM,
sarana dan prasarana. Penguasaan informasi internal dan
eksternal organisasi merupakan salah satu keunggulan
kompetitif (competitive advantage), karena keberadaan
informasi tersebut :
• Menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja,
• Menjadi ukuran kinerja organisasi/perusahaan
• Menjadi acuan yang pada akhirnya menentukan
kedudukan/peringkat organisasi tersebut dalam persaingan
lokal maupun global.
i. Penjabaran Sistem Sampai Ke
Aplikasi Menggunakan Struktur
Hirarkis Yang Mudah Dipahami
• Dalam semua kepustakaan yang membahasa konsep
sistem, hanya dikenal istilah sistem dan subsistem. Hal ini
akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan
penjabaran sistem informasi yang cukup luas cakupannya.
Oleh karena itu, dalam penjabaran sering digunakan
istilah sebagai berikut :
1) Sistem
2) Subsistem
3) Modul
4) Submodul
5) Aplikasi
2. Analisis dan Perancangan Sistem
Definisi

Analisis dan perancangan sistem adalah suatu pendekatan yang


sistematis dan terarah, untuk mengidentifikasi masalah dan
kebutuhan serta tahap perancangan sistem informasi sehingga
nantinya sistem informasi yang dihasilkan dapat sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan dari pengguna. Secara umum, tujuan
analisis dan perancangan adalah:

1) Mengidentifikasi masalah, peluang, kebutuhan dan tujuan.


2) Mengidentifikasi arus data dan arus informasi.
3) Merancang sistem informasi.
a. Definisi Analisis sistem

• Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai


penguraian dari sutau sistem informasi yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-
perbaikannya.
Langkah-langkah di dalam menganalisis
sistem

1) Identify, yaitu mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi


(mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam tahap analis sistem
2) Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada,
langkah kedua dari tahap analis sistem adalah memahami dari
sistem yang ada, langkah ini dapat dilakukan dengan
mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada
beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini
diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan
penelitian.
3) Analize, yaitu menganalisis hasil penelitian
4) Report, yaitu membuat laporan hasil analis, laporan hasil analis
ini diserahkan kepada stering commitmen yang nantinya akan
diteruskan ke manajemen.
Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:

• Problem solving : sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan


kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki
sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
• Kebutuhan baru : adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau
lingkungan sehingga 34diperlukan adanya modifikasi atau
tambahan sistem informasi untuk mendukung organisasi.
• Mengimplementasikan ide atau teknologi baru : seiring dengan
perkembangan teknologi maka sistem juga harus diupdate agar
mampu bersaing dengan competitor.
• Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan : disini juga
diperlukan agar sistem yang ada saat ini dapat melakukan
pengolahan data yang lebih cepat dan menampung data lebih
banyak.
b. Perancangan Sistem Informasi Kesehatan

• 1. Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem informasi kesehatan adalah proses


pembuatan desain atau sketsa dari berbagai elemen atau
subsistem dan sistem yang berbeda ke dalam suatu model alur
prosedur yang saling berhubungan menggunakan soistem
komputerisasi dengan tujuan untuk mempermudah pengolahan
data dan mendukung operasi sistem.
Perancangan sistem merupakan kegiatan merancang output,
input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan
perangkat lunak yang dibutuhkan dalam mendukung sistem
informasi.
2. Tujuan dari perancangan sistem

 Mempermudah ketika mengelola data pasien dan saat


menyimpan data tersebut.
 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
 Perancangan basis data
 Normalisasi merupakan proses pengkategorian data
kedalam bentuk table atau file untuk menyatakan
kekhasan dan relasinya sehingga tercipta basis data yang
lebih mudah untuk dimodifikasi
 Relasi table merupakan gambar hubungan suatu table
dari sistem informasi pelayanan kesehatan yang
diusulkan.
 Entiny relationship diagram
 Struktur File
 Kodefikasi bertujuan sebagai pemberian identitas
pada suatu objek.
 Perancangan antar muka
 Struktur menu merupakan suatu bagan yang
menjelaskan susunan dari sistem yang dibuat untuk
sistem pelayanan kesehatan masyarakat.
 Perancangan input merupakan gambaran antarmuka
tempat memasukkan data – data ke dalam sistem.
 Perancangan output merupakan perancangan yang
dihasilkan dari pengolahan data pelayanan kesehatan
dan dapat dicetak sebagai output
 Perancangan arsitektur jaringan
3. Alat bantu dalam analisa dan
perancangan sistem

Alat batu yang digunakan dalam melakukan


analisa dan perancangan sistem informasi
kesehatan antara lain:
1)Kamus data
2)Medel Entity- Relationship
3)Data Flow Diagram
4)Flowchart System
5)Struktur menu
c. Implementasi sistem informasi kesehatan

• Sistem informasi kesehatan (SIK) merupakan salah satu


bagian dari tatanan sistem kesehatan nasional, sehingga
seluruh fasilitas kesehatan terutama rumah sakit wajib
menerapkan sistem informasi di organisasinya.
Berdasarkan Roadmap SIK Kemenkes Tahun 2011 sampai
dengan 2014, sistem informasi kesehatan (SIK) adalah
bagian dari sistem kesehatan dan merupakan aplikasi
terintegrasi yang mampu mengelola data dan informasi
data dan informasi publik (pemerintah, masyarakat, dan
swasta) di seluruh tingkat pemerintahan secara sistematis
untuk mendukung pembangunan kesehatan
• Dengan adanya SIK dapat mencegah terjadinya
kecurangan (fraund) terutama dalam implementasi
jaminan kesehatan nasional (JKN) yang dapat terjadi di
organisasi kesehatan. Kementerian kesehatan telah
mengeluarkan peraturan menteri kesehatan nomor 16
tahun 2019 tentang pencegahan dan penanggulangan
kecurangan (fraud) serta pengenaan sanksi administrasi
terhadap kecurangan dalam pelaksanaan program
jaminan kesehatan.
• Kecurangan merupakan tindakan yang dilakukan dengan
sengaja untuk mendapatkan keuntungan finansial melalui
perbuatan curang yang tidak sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan. Contoh kecurangan yang mungkin
terjadi dalam pelaksanaan JKN dapat dilakukan oleh
peserta, BPJS kesehatan, fasilitas kesehatan atau pemberi
layanan kesehatan, penyedia obat dan alat kesehatan serta
pemangku kepentingan lainnya.
Implementasi SIK saat ini di Indonesia masih memiliki
banyak kendala yaitu (Wibowo, et Al., 2014):
• Masing-masing unit pemerintah pusat, daerah maupun
fasilitas kesehatan memiliki sistem informasi sendiri yang
belum terintegrasi sehingga bila diperlukan informasi yang
menyeluruh diperlukan waktu yang lama.
• Terbatasnya perangkat keras dan lunak
• Terbatasnya kemampuan dan kemauan sumber daya
manusia untuk mengelola dan mengembangkan sistem
informasi
• Masih belum membudayanya pengambilan keputusan
berdasarkan data/informasi
• Belum terdapat sistem pengembangan karier bagi pengelola
sistem sehingga sering timbul rasa enggan bagi petugas
untuk memasuki atau dipromosikan menjadi pengelola
sistem informasi.
d. Pemeliharaan Sistem

• Istilah maintenance seringkali digunakan dan diartikan


sebagai pemeliharaan atau perawatan. Pemeliharaan
sistem informasi kesehatan adalah suatu upaya untuk
memperbaiki,menjaga, menanggulangi, dan
mengembangkan sistem yang ada. Pemeliharaan ini di
perlukanuntuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
kinerja sistem agar dalam penggunaannya dapat optimal.
• Pemeliharaan Sistem harus dilaksanakan untuk
melindungi sistem dari ancaman penggunaan yang tidak
bertanggung jawab, misalnya hacker yang mencoba
mengakses sistem secara illegal. Pemeliharaan sistem
terdiri atas 2 jenis antara lain pemeliharaan hardware dan
software. Sistem harus dipelihara karena beberapa. alasan
diantaranya:
 Terdapat kesalahan dalam sistem yang dahulunya
tidak terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan
tersebut harus diperbaiki.
 Terdapat beberapa perubahan yang disebabkan
permintaan baru dari pengguna.
 Terdapat perubahan pada lingkungan di luar system.
 Perlunya peningkatan sistem.
Adapun pemeliharaan system sebagai
berikut:
1. Pengamanan berbasis pada Hardware

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab rusaknya


hardware, antara lain:
• Kelistrikan
• Kesalahan Prosedur
• Bencana Alam Kerusakan
Tindakan preventif yang bisa dilakukan ialah sebagai berikut:
• Memasang Stavolt atau UPS (Universal Power Saving)
• Menggunakan Berdasarkan Prosedur Yang Berlaku
• Mengamankan dari pencuri
• Kunci Komputer
2. Pengamanan Berbasis pada Software

Penyebab rusaknya software adalah sebagai berikut:


• Penggunaan Software Bajakan
• Kesalahan Prosedur
• Virus
Terdapat beberapa cara yang bisa mencegah terjadinya
kerusakan komputer, yaitu
• Memakai software yang kualitasnya bisa dipercaya
• Menginstalasi Antivirus
• Backup Sistem
• Lakukan Sesuai Prosedur
e. Peningkatan sistem

Peningkatan sistem yakni memlaui peningkatan


pengelolaan data kesehatan yang meliputi
pengumbulan, penyimpanan dan analisis data serta
diseminasi informasi. Sehingga seluruh stakeholder
dapat mengakses data serta informasi dengan
mudah mana masing-masing data tersebut memiliki
spesifikasi dan relevansi yang sangat signifikan.
Data-data tersebut antara lain:
Suverilans
Pencatatan dan pelaporan data rutin dari UPT
Kabupaten/Kota ke Dinkes Kabupaten/Kota, dari UPT
Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke
Dinkes Provinsi serta dari UPT Pusdat dan Dikes
Provinsi ke Depkes dan Kesos (Kegiatan-kegiatan ini
memerlukan suatu sistem pencatatan dan pelaporan
yang teintegrasi dan terkoordinasi).
Pencatatan dan pelaporan secara khusus program-
program kesehatan yang ada, contohnya program-
program pemberantasan malaria,
Pencatatan dan pelaporan sumber daya dan
administrasi kesehatan yang telah dilaksanakan
misalnya kenegaan kesehatan (Sinakes, Sidiklat,
SIPTK), keuangan ( dalam rangka National Health
Account
Survey dan penelitian dalam rangka memenuhi data
serta informasi yang didapatkan melalui
penghimpunan data secara berkala
Fasilitas Pengembangan SIK DAERAH

Sistem Informasi Kesehatan Daerah


(SIKDA) terdiri dari SIK yang ditinggatkan
agar lebih berkembang untuk unit-unit
pelayanan kesehatan ditingkat daerah
sampai dengan tingkat Provinsi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai