Anda di halaman 1dari 27

Strategi

Pengembangan
Informasi Kesehatan
Nama Kelompok :

1. Lucky W. Radja Pono

2. Mardiana Tenggu Nalu

3. Lody mengeanak

4. Maria Elvira Sea

5. Kristanti tafetin

6. Leonardus parung

7. Lisa parera

8. Luckmarios C. Leo
2.1. Konsep Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu sistem
pengolahan data dan informasi kesehatan yang dilakukan
secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung
manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat(Hidayat, 2021).
konsep-konsep dasarnya sebagai berikut :
a) Sistem informasi tidak sama dengan sistem
komputerisasi
b) Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang
dinamis
c) Sistem informasi sebagai suatu sistem yang harus
mengikut siklus hidup sistem
d) Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh
integritas sistem informasi itu sendiri.
e) Keberhasilan pengembangan sistem informasi
sangat dipengaruhioleh strategi yang dipilih untuk
mengembangan sistem tersebut
f) Pengembangan sistem informasi organisasi harus
menggunakan pendekatan fungsi dan dilakukan secara
holistic
2.2. Strategi Pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan
Pengembanngan dan penguatan sistem infromasi
kesehatan hrus dilakukan dengan memperhatikan berbagai
prinsip berikut ini :
1. Pemanfaatan teknologi infromasi dan komunikasi
Pemanfaatan TIK bertujuan untuk mendukung
sistem informasi dalam proses pencatatan data agar dapat
meningkatkan
akurasi data dan kecepatan dalam penyediaan data.
2. Keamanan dan kerahasiaan data
Sistem informasi yang dikembangkan harus mampu
menjaga dan menjamin keamanan dan kerahasiaan data
pasien.
3. Kemudahan akses
Data dan informasi yang tersedia harus dapat
diakses dengan mudah oleh seluruh pemangku
kepentingan Dan harus dapat ditelusuri lebih dalam
secara individual
4. Etika, integritas dan kualitas

Strategi pengembangan sistem informasi kesehatan


di dalam unit layanan ibu dan anak dikembangkan ketika
berbagai permasalahan muntul dari pelaksanaan program
KIA di unit pelayanan kesehatan tingkat pertama yaitu
puskesmas. Data dan infromasi untuk mengevaluasi
pencapaian program KIA sebelum pengembangan Sik
hanya buku catatan khort ibu dan bayi.
Prosedur kerja dari sistem informasi kesehatan ibu dan
bayi adalah :
a) Mendaftar pasien
b) Mencatat identitas pasien
c) Di unit pengelolaan data dilakukan : penginputan
data ibu, termasuk alamatnya, siapa yang memberikan
pelayanan, pemberian vitamin dan imunisasi kepada
ibu, dat data bainya. Semuanya ini menyangkut
tentang aspek kunjungan ibu dan bayinya
d) Di bagian penanggung jawab KIA : mengisi
data tentang jenis pelayanan yang sudah diberikan
baik kepada ibu maupun kepada bayinya
e) Hasil akhrinya adalah berupa pelaporan bulanan
tentang pencapaian kegiatan kesehatan ibu dan anak
2.3. Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi Kesehatan
Tahap pertama dalam pengembangan pembangunan
sistem informasi adalah analisis sistem informasi yang
berfokus terhadap masalah dan persyaratan bisnis, terlepas
dari teknologi apapun yang dimanfaatkan dan menerapkan
solusi pada masalah tersebut. Perancangan sistem
merupakan sebuah teknik penyelesaian masalah yang
berkesinambungan dengan analisis sistem yang lengkap.
a) Analisis sistem
Analisis sitem merupakan kegiatan mengkaji dan
menginterpretasikan masalah dan ptensial penyelesaian
masalah tersebut untuk suatu sistem informasi dan proses
organisasi. Kajian situasi SIK diselenggarakan untuk
meningkatkan kualitas sistem informasi kesehatan(Putri &
Akbar, 2019).
Salah satu analisis situasi yang dapat digunakan adalah
analisis SWOT.
Analisis SWOT merupakan analisis antar komponen
menggunakan deskripsi SWOT setiap komponen untuk
merencanakan skema penyelesaian suatumasalah, serta
ekspansi dan atau pembenahan mutu SIK yang
berkelanjutan.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam analisis
SWOT :
• Identifikasi kelemahan dan ancaman
• Identifikasi kekuatan dan peluang
• Memasukan unsur-unsur hasil identifikasi pada
langkah 1 dan 2 ke dalam pola analisis SWOT.
Lingkungan luar suatu SIK terdiri atas : pemerintah,
masyarakat, stakeholder internal dan luar serta
competitor
b) Perancangan sistem
Perancangan sistem merupakan kegiatan
merancanga output, input, struktur file, program,
produser, perangkat keras dan perangkat lunak yang
dibutuhkan dalam mendukung perancangan sistem
informasi.
Tujuan perancangan sistem informasi adalah
• Mempermudah mengelola dan menyimpan
data pasien
• Memberdayakan peran masyarakat,
termasuk organisasi profesi dalam penyelenggaraan
sistem informasi kesehatan
• Menjamin ketersediaan, kualitas dan akses
terhadap informasi yang bernilai pengetahuan serta
dapat dipertanggungjawabkan
• Menghasilkan dan mencapatkan informasi
dengan cepat dan akurat
Rancangan sistem informasi kesehatan :
• Gambaran umum sistem yang diusulkan
• Perancangan prosedur yang diusulkan
• Perancangan berbasis data
• Normalisasi data
• Relasi tabel
• Entity relationship diagram
• Struktur file
• Kodefikasi
• Perancangan antar muka
• Struktur menu
2.4. Gambaran Sistem Informasi Kesehatan
Nasional
Pengelolaan sistem informasi kesehatan nasional
Indonesia saat ini dikelola oleh pemerintah pusat untuk
ruang lingkup berskala nasional melalui kementrian
kesehatan Indonesia. Oleh karena itu pemerintah pusat,
pemerintah daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan
bertanggung jawab dalam pengembangan dan pengelolaan
sistem inofrmasi kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing.
Sistem informasi kesehatan nasional yang saat ini
digunakan oleh kementrian kesehatan indonesia dapat
diakses secara online melalui https://
komdat.kemenkes.go.id/baru/index.php.
Visi departemen kesehatan Indonesia saat ini adalah
menetapkan Indonesia sehat ditandai dengan penduduknya
hidup sehat dalam lingkungan yang sehat, berperilaku sehat
dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan.
Dalam model sistem informasi kesehatan tersebut
terdapat tujuh komponen model yang slaing terkait dan
berhubungan diantaranya sebagai berikut :
• Sumber daya manual
Sumber daya ini meliputi fasilitas pelayanan
kesehatan yang masih memakai sistem manual dan akan
melakukan pencetatan, penyimpanan dan pelaporan
berbasis kertas
• Sumber daya komputerisasi
Sumber daya komputerisasi meliputi fasilitas
pelayanan kesehatan dengan komputerisasi online
• Sistem informasi dinas kesehatan
Sistem informasi dinas kesehatan akan memproses
laporan yang masuk ke dinas kabupaten/kpta dari semua
fasilitas kesehatan (kecualimilik pemerintah provinsi
dan pemerintah pusat) berupa laporan soft copy dan
laporan hard copy.
• Sistem informasi pemangku kepentingan
Sistem informasi pemangku kepentingan merupakan
sistem informasi yang dikelola oleh pemangku kepentingan
terkati kesehatan.
• Bank data kesehatan nasional
Bank data kesehatan nasional didalamnya tercakup
semua data kesehatan dari sumber data (fasilitas kesehatan)
• Penggunaan data oleh kementrian kesehatan
Penggunaan data oleh kementrian kesehatan,
merupakan data yang ada di dalam bank data kesehatan
nasional dimanfaatkan oleh unit program di kemenkes
dan UPTnya dan Dinkes dan UPTnya
• Pengguna data
Pengguna data dapat mengakses infokes pada bank
data kesehatan di website kementrian kesehatan
2.5. Gambaran Sistem Informasi Kesehatan
Daerah
Sistem informasi kesehatan daerah (SIKDA) generik
merupakan sebuah aplikasi sistem informasi daerah yang
berlaku secara nasional yang mengintegrasikan data rumah
sakit, puskesmas, dinas kesehatan dan layanan kesehatan
baik milik pemerintah maupun swasta yang terhubung
secara online.
Sistem informasi kesehatan daerah saat ini dikelompokan
dalam 3 bagian yaitu :
• Pengeloaan sistem informasi kesehatan secara manual,
pengelolaan data masih menggunakan paper based.
• Pengelolaan sistem informasi kesehatan offline, pada
sistem penggelolaan ini sudah menggunakan sistem
informasi
• Pegelolaan sistem informasi kesehtan online, pada
sistem ini seluruh data sudah terhubung secara online
dengan melalui jaringan internet.
Didalam model SIKDA generik ini memiliki sub sistem
informasi, diantaranya :
• Sistem informasi manajemen puskesmas
• Sistem informasi dinas kesehatan
• Sistem informasi eksekutif
• Sistem komunikasi data kesehatan
2.6. Kebijakan Sistem Informasi
Kesehatan
Demi mencapai visi sistem informasi kesehatan yang
terarah maka diperlukan beberapa kebijakan sebagai berikut
:
a) Pengembangan kebijakan dan standar dilaksanakan
dalam rangka mewujudkan sistem informasi kesehatan
yang terintegrasi.
b) Pengembangan dan penyelenggaraan sistem
informasi kesehatan dilakukan denngan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan termasuk lintas sektor
dan masyarakat.
c) Penetapan kebijakan dan standar informasi kesehatan
dilakukan dalam kerangka desentralisasi di bidang
kesehatan
d) Penataan sumber data dan penguatan manajemen
sistem informasi kesehatan pada semua tingkat sistem
kesehatan
e) Peningkatan penggunaan solusi-solusi mHeath dan
telemedicine untuk mengatasi masalah infrastruktur,
komunikasi dan sumber daya manusia.
Sekian
dan
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai