Anda di halaman 1dari 26

SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)

“Penyelenggaraan & Permasalahan SIK serta


Manajemen Data Kesehatan”

Pertemuan-4
Konsep Dasar SIK
1. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi
Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologi komputer.
Sistem informasi yang memanfaatkan teknologi komputer dalam implementasinya disebut
sebagai Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).

2. Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis


Dinamika sistem informasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamika
perkembangan organisasi tersebut. Oleh karena pengembangan sistem informasi tidak pernah
berhenti.

3. Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus hidup sistem
Layak guna sistem informasi ditentukan oleh:
a.  Perkembangan organisasi
b.  Perkembangan teknologi informasi

4. Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas sistem
informasi itu sendiri
Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai daya guna yang tinggi, jika
dibandingkan dengan sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan integrasi
sistem yang ada didalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh merupakan usaha
yang berat dengan biaya yang cukup besar dan harus dilakukan secara berkesinambungan.
5. Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat
bergantung pada strategi yang dipilih untuk pengembangan
sistem tersebut.

Strategi pengembangan sistem sangat bergantung kepada besar


kecilnya cakupan dan tingkat kompleksitas dari sistem informasi tsb.
Dalam pemilihan strategi harus dipertimbangkan berbagai faktor
seperti :

 keadaan yang sekarang dihadapi,


 keadaan pada waktu sistem informasi siap dioperasionalkan
 keadaan dimasa mendatang,
 termasuk antisipasi perkembangan organisasi dan perkembangan
teknologi.

Ketidaktepatan dalam melakukan prediksi keadaan dimasa


mendatang, merupakan salah satu penyebab kegagalan
6. Pengembangan Sistem Informasi organisasi harus menggunakan pendekatan
fungsi dan dilakukan secara menyeluruh (holistik)

Pengembangan sistem informasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan


struktur organisasi pada umumnya  mengalami kegagalan, karena struktur organisasi
sering kali kurang mencerminkan semua fungsi yang ada didalam organisasi.

pengembang sistem informasi bertanggung jawab mengintegrasikan fungsi-fungsi


dan sistem yang ada didalam organisasi menjadi satu sistem informasi yang terpadu.
Pemetaan fungsi-fungsi dan sistem ke dalam unit-unit struktural yang ada di dalam
organisasi adalah wewenang dan tanggungjawab dari pimpinan organisasi tersebut.

Penyusunan desain sistem informasi seharusnya dilakukan secara menyeluruh


sedangkan dalam pembuatan aplikasi bisa dilakukan secara sektoral atau segmental
menurut prioritas dan ketersediaan dana.

Pengembangan sistem yang dilakukan segmental atau sektoral tanpa adanya desain
sistem informasi yang menyeluruh akan menyebabkan kesulitan dalam melakukan
intergrasi sistem.
 7. Informasi telah menjadi aset organisasi.

 Dalam konsep manajemen modern, informasi telah menjadi salah satu aset dari
suatu organisasi, selain uang, SDM, sarana dan prasarana. Penguasaan
informasi internal dan eksternal organisasi merupakan salah satu keunggulan
kompetitif (competitive advantage), karena keberadaan informasi tersebut:
a. Menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja
b. Menjadi ukuran kinerja organisasi/perusahaan
c. Menjadi acuan yang pada akhirnya menentukan kedudukan/peringkat
organisasi tersebut dalam persaingan lokal maupun global.

8. Penjabaran sistem sampai ke aplikasi menggunakan struktur hirarkis


yang mudah dipahami.

 Dalam semua kepustakaan yang membahasa konsep sistem, hanya dikenal


istilah sistem dan subsistem. Hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam
melakukan penjabaran sistem informasi yang cukup luas cakupannya. Oleh
karena itu, dalam penjabaran sering digunakan istilah Sistem, Subsistem,
Modul, Submodul, Aplikasi.
Prinsip Penyelenggaraan/ Pengembangan &
Penguatan SIK
1. Pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Pemanfaatan TIK diperlukan untuk mendukung sistem informasi dalam proses pencatatan data agar dapat
meningkatkan akurasi data dan kecepatan dalam penyediaan data untuk diseminasi informasi dan untuk
meningkatkan efisiensi dalam proses kerja serta memperkuat transparansi.

2. Keamanan dan Kerahasiaan data


Sistem Informasi yang dikembangkan dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan data.

3. Standarisasi
Agar SIK terstandar perlu menyediakan pedoman nasional untuk pengembangan dan pemanfaatan TIK.

4. Integrasi
SIK yang dikembangkan dapat mengintegrasikan berbagai macam sumber data, termasuk pula dalam
pemanfaatan TIK.

5. Kemudahan akses
Data dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan.

6. Keterwakilan
Data dan informasi yang dikumpulkan harus dapat ditelusuri lebih dalam secara individual dan aggregate,
sehingga dapat mengambarkan perbedaan gender, status sosial ekonomi, dan wilayah geografi.

7. Etika, integritas dan kualitas


FAKTOR-FAKTOR PERMASALAHAN SIK
(DI INDONESIA)
 
Dalam pelaksanaan nya sistem informasi kesehatan di Indonesia memiliki
permasalahan yang cukup kompleks ,Permasalahan mendasar Sistem Informasi
Kesehatan di Indonesia saat ini antara lain :
Faktor Pemerintah
 Standar SIK belum ada sampai saat
 Pedoman SIK sudah ada tapi belum seragam
 Belum ada rencana kerja SIK nasional
 Pengembangan SIK di kabupaten atau kota tidak seragam
Fragmentasi
 Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administasi (kabupaten atau
kota, provinsi dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data, data tidak lengkap, tidak valid
dan tidak conect dengan pusat.
 Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat waktu)
 Hasil penelitian di NTB membuktikan bahwa : Puskesmas harus mengirim lebih dari 300
laporan dan ada 8 macam software  sehingga beban administrasi dan beban petugas terlalu
tinggi. Hal ini dianggap tidak efektif dan tidak efisien.
 Format pencatatan dan pelaporan masih berbeda-beda dan belum standar secara nasional.

MANAJEMEN DATA KESEHATAN
Pengertian
Manajemen dalam Pengertian Data (Manajemen
Data) adalah Rangkaian kegiatan pengelolaan data mulai
dari kegiatan  pencatatan, pengumpulan, pengolahan,
analisis data hingga menjadi suatu informasi.
Adalah Proses pengelolaan data sehingga dapat
digunakan sebagai sumber (informasi/analisis) yang
dapat dipercaya untuk perorangan atau umum. (Djoko
Kartono, Pelatihan Metodologi Penelitian Kes Dasar,
Balitbangkes, 2009)
Lanjutan...
 Adalah Proses pengelolaan data menjadi suatu informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan bagi organisasi maupun
individu (hubungan ideal antara data, informasi, dan
keputusan). (Boy Sabarguna, Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit, 2003)
Tahapan Manajemen Data
Tahapan dalam manajemen data  kesehatan diantaranya sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data
 Kegiatan wawancara/ observasi dalam rangka memperoleh data dari objek
pengamatan.
 Perlu diperhatikan cara pengumpulan data, instrumen pengumpul data, uji
validitas dan reliabilitas.
2. Pengolahan Data
 Pengolahan data bertujuan merubah data yang telah terkumpul menjadi suatu
bentuk yang siap untuk dilakukan analisis.
 Tahapan pengolahan data yakni : memeriksa data (editing), pemberian kode
(coding), pemindahan data (secara manual (dalam kartu kode), maupun
komputer (entri dalam suatu file).
3. Analisis Data
 Menentukan metode analisis sesuai dengan tujuan penelitian, hipotesis, yang
dihasilkan.
4. Penyajian Data
TAHAPAN KEGIATAN MANAJEMEN DATA
Program Data Entry
Pedoman Data Entry
Penerimaan Kuesioner/hasil lab
Pedoman coding (Code Book)
Pedoman Editing
Editing dan Coding
Entry Data (Back up)
Penyimpanan kuesioner/hasil lab
Pedoman cleaning data
Cleaning data
Data siap analisis (back up)
Kuesioner Program memasukan data
Pedoman pengumpulan data
Pengumpulan data

Kuesioner terisi hasil laboratorium


Pedoman editing dan coding
Editing dan Pengkodean
Buku Kode
Memasukan data
Penambahan dan
Kompilasi data penggabungan
Pedoman membersihkan data
Membersihkan data

Electronic data
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

A. Tata Cara Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data :
1) wawancara
2) pengukuran (dengan alat :bb, tb)
3) pemeriksaan (dengan alat : urine, serum darah)

Persiapan ke lapangan :
surat ijin, surat tugas, kuesioner, alat

Langkah di lapangan :
kenali lokasi, pilih waktu yang tepat, hindari pengaruh orang ke-3
saat wawancara
PEDOMAN EDITING & CODING

EDITING DAN PENGKODEAN :


 Pedoman akan digunakan untuk para editor
dalam memeriksa isian kuesioner, apakah
sudah sesuai dengan alur dan pengkodean
yang sudah disesuaikan dengan program entry
Kode Provinsi Kode Kabupaten/Kota, Prop.NAD
11 “NAD" 1101 "Simeulue"
12 "Sumatra Utara" 1102 "Aceh Singkil"
13 "Sumatra Barat" 1103 "Aceh Selatan"
14 "Riau" 1104 "Aceh Tenggara"
1105 "Aceh Timur"
15 "Jambi"
1106 "Aceh Tengah"
16 "Sumatra Selatan" 1107 "Aceh Barat"
17 "Bengkulu" 1108 "Aceh Besar"
18 "Lampung" 1109 "Pidie"
19 "Bangka Belitung" 1110 "Bireuen"
21 "Kepulauan Riau" 1111 "Aceh Utara"
31 "DKI Jakarta" 1112 "Aceh Barat Daya"
32 "Jawa Barat" 1113 "Gayo Lues"
33 "Jawa Tengah" 1114 "Aceh Tamiang"
1115 "Nagan Raya"
34 "DI Yogyakarta"
1116 "Aceh Jaya"
35 "Jawa Timur" 1117 "Bener Meriah"
36 "Banten" 1171 "Banda Aceh"
51 "Bali" 1172 "Sabang"
Buku Kode
Variabel Nama variabel Tipe Value Label
Pengenalan tempat
Prov Provinsi Numerik
KabKota Kabupaten/Kota Numerik
Keca Kecamatan Numerik
Desa Desa/Kelurahan Numerik 1.Kelurahan 2.Desa

KodeRT Kode Rumah Tangga Numerik


Alamat String
Keterangan Rumah Tangga
NamKRT Nama Kepala Rumah Tangga String
JumART Jumlah Anggota Rumah Tangga Numerik

Kode ART Kode Anggota Rumah Tangga Numerik


Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Timbang Penimbangan Balita Numerik 1.Ya
2.Tidak
Imuns Imunisasi Numerik 1.Ya
2.Tidak
3.Tidak berlaku
PEDOMAN ENTRY DATA
MEMASUKAN DATA (ENTRY DATA)
 Persiapan ruangan dengan pembuatan jaringan
dan instalasi komputer untuk entry data
 Pembuatan program entry data dan check alur
data, termasuk uji coba program
 Pembuatan buku kontrol untuk receiving-
batching yang sesuai dengan daftar sampel yang
digunakan
 Penyusunan pedoman editing dan koding
MEMASUKAN DATA (ENTRY DATA)
Untuk memudahkan penelusuran kembali jika terjadi
kesalahan dlm memasukkan data (terutama jika sampel
survei cukup besar/banyak)

1. File dibuat setiap hari. Jangan disambung dg yg


kemarin tetapi membuat file baru lagi (biasanya
diberi tanggal)

2. File dibuat setiap 1 minggu. Jangan disambung lagi


dg yg seminggu yll tetapi membuat file baru lagi
(diberi kode, misalnya mei3=bulan mei minggu ke-3)
MEMBERSIHKAN DATA
Data variabel tunggal
Variabel : nama, status kawin, jenis kelamin, bb, tb, hamil
Membersihkan data variabel jenis kelamin (jk).
Data variabel jk hanya 1 atau 2. Jika ada 0 atau 3 maka
harus di cek.

Data variabel dg mengecek variabel lain yg terkait


 Variabel: nama, status kawin, jenis kelamin, bb, tb, hamil
Membersihkan data variabel kehamilan (hamil).
Data variabel hamil hanya dari wanita (jk=2). Jika ada
wanita hamil dg jk=1 harus di cek.
MANAJEMEN DATA KESEHATAN
Sudut pandang data = sangat penting merupakan
sumber daya yang harus dikontrol dan dikelola
dengan baik

Pengelolaan data yang baik/ profesional dimulai


dari pengumpulan sumber data yang bisa
diandalkan hingga dilakukan proses analisis data
maka dapat menjadi dasar pengambilan
keputusan
MANAJEMEN DATA KESEHATAN
 DATA BASE (BASIS DATA) = pangkalan
data, struktur kumpulan data yang
disimpan dalam suatu sistem komputer
 DATA BASE MANAGEMENT
 DATA BASE MANAGEMENT SYSTEM
JENIS DATA
1.DATA UMUM DAN LINGKUNGAN
Fisik, biologik, perilaku, kependudukan,
sosbud, dan sebagainya
2.DATA KEGIATAN DAN CAKUPAN YANG
DICAPAI
Upaya yankes, PSM, Primary Health Care,
tingkat rujukan (Secondary Health Care)
yang mencakup bidang kedokteran (Klinis
medis) maupun kesehatan masyarakat
JENIS DATA
3. DATA STATUS ATAU DERAJAT KESEHATAN

Mencakup indikator-indikator utama kesehatan,


KB dan kependudukan, yang memuat angka
kematian, penyakit, status gizi, manajemen
yankes, dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai