Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MENGENAI EXCECUTIVE SUPPORT SYSTEM

Anggota Kelompok:
Erdian Terri Pranata

115060702111008

Novanda Asteria Arlita

125060700111049

Finondang Januarizka

125060700111051

Erna Siti Rochanah

125060700111101

Diar Nuru Dini

125060701111026

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
2014

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai Executive Support System. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. Ir. Harry S. Dachlan, MSc. selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen kami.
Adapun laporan Sistem Informasi Manajemen tentang Executive Support System ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan laporan ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki laporan analisa skripsi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang Executive Support
System ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan penyusun.

Malang, Desember 2014

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan

berkembangnya

teknologi

informasi,

mengubah

manusia

dalam

menyelesaikan semua perkerjaannya. Tidak hanya dalam perkerjaannya saja tetapi dalam
segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi, pengambilan
keputusan, membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan pengendalian atau
analisis pribadi dilakukan dengan mengunakan

komputerisasi. Perancangan

sistem

informasi memungkinkan pemakai mengakses data dan informasi lingkungan berdasarkan


subsistem fungsional dan menggantikan teknologi atau sistem penyimpanan data-data
konvensional ke dalam bentuk data-data yang dapat disimpan dalam komputer sehingga
meningkatkan efisiensi dalam pencarian data dan perawatan data. Informasi adalah data
yang diolah menjadi bahan yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya.
Dengan informasi sebuah lembaga, dalam hal ini perguruan tinggi dapat
mengetahui tingkat produktivitas, kemajuan, dan aktivitas yang terjadi pada perguruan
tinggi tersebut. Oleh sebab itu dalam perguruan tinggi tersebut diperlukan sebuah sistem
informasi yang dapat mengolah dan merangkum data yang berhubungan dengan akademis
dan kepegawaian.

Sistem informasi ini disebut Sistem

Informasi Eksekutif (SIE).

Kebutuhan informasi akademis dan kepegawaian akan semakin kompleks. SIE harus
mampu menangani, mengolah dan merangkum data dari database SIA dan SIK. SIE juga
perlu memberikan tingkatan pengguna dalam hal akses terhadap data-data tersebut, tidak
semua dapat mengakses data tertentu dan melakukan perubahan terhadapnya. Sehingga
masing-masing pengguna hanya akan memperoleh hak kuasa terhadap informasi yang
diinginkan.
Sistem informasi manajemen muncul dengan publikasi yang luas pada tahun
1960an. SIM ada yang memandang sebagai sentral, namun pada prakteknya SIM
merupakan perkembangan atau perluasan dari sistem pelaporan untuk manajer tingkat
bawah. Dalam tahun 1970an Sistem penunjang keputusan (DSS) telah memberikan
bantuan untuk tugas pembuatan keputusan spesifik. DSS bisa digunakan oleh personel di
organisasi secara keseluruhan, tapi biasanya hanya digunakan oleh personel di organisasi
secara keseluruhan, tapi biasanya hanya digunakan oleh staff dan manajer menengah dan
bawah.

Karena beberapa alasan dukungan yang diberikan DSS kepada eksekutif hanyalah
sedikit, maka dalam pengembangannya muncullah Sistem Informasi Eksekutif (EIS) atau
Sistem Penunjang Eksekutif (ESS).
Sistem informasi organisasi yang dimaksudkan untuk digunakan oleh eksekutif
perusahaan baru saja berkembang. Permulaan yang terlambat ini disebabkan oleh kegiatan
eksekutif yang tidak terstrukturbaik, dan para spesialis informasi lebih sukar memahami
pemecahan keputusan di tingkat eksekutif daripada di tingkatan managemen yang lebih
bawah. Lambat laun penggunaan komputer bergerak merambat naik dan sekarang
mendapat perhatian eksekutif. Sistem Informasi eksekutif sekarang merupakan salah satu
area komputasi bisnis yang termarak. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information
System) atau EIS merupakan suatu sistem yang khusus dirancang bagi manager pada
tingkat perencanaan strategis. EIS adalah penyediaan informasi ke manajer senior. Dalam
konteksnya, komputer diasumsikan terlibat dalam memperoleh dan mengatur informasi
(klarifikasi, analisis dan menyediakan alternatif keputusan). Data berbentuk rekaman
dalam jumlah besar tidak cocok digunakan secara langsung. Dapat juga menjadi tidak
berguna akibat terlalu padat, kurang lengkap atau tidak siap diakses. EIS digunakan oleh
satu atau lebih manajer senior.Meskipun aturan dan tanggung jawabnya berbeda, mereka
bekerjasama dalammerumuskan, menjalankan, dan melacak strategi. Mereka tidak peduli
dengan transaksi harian yang detil, tapi peduli dengan gejala tren transakasi atau
permasalahan yang muncul. Manajer senior kadang peduli dengan hubungan antar personal
di lingkungan bisnis. EIS harus mendukung setidaknya sebagian fungsi berikut:

Pemunculan ide

Perencanaan

Analisis

Pengambilan keputusan

Komunikasi

Motivasi

Pengawasan dan pengendalian

EIS juga merupakan suatu sistem berbasis komputer yang melayani kebutuhan
informasi top executive. EIS menyediakan akses yang cepat berupa informasi yang tepat
waktu dan langsung mengakses laporan manajemen. EIS sangat user-friendly, didukung
oleh grafik-grafik, dan menyediakan laporan-laporan dengan kemampuan drill-down.EIS
juga

mudah

dihubungkan

dengan

layanan

informasi

on-line

dan

elektronik

mail[Turban,1996]. Executive Information System (EIS) is a highly interactive MIS


system providing managers and executive flexible access toinformation for monitoring
operating result and general business conditions [alter,1996]. EIS dirancang untuk
membantu eksekutif mencari informasi yang dibutuhkan. Eksekutif dapat memilih formatformat secara grafis dan tabular [Paul Gray,1994]. Mengapa harus EIS. Karena eksekutif
memerlukan informasi baik internal maupun external. Oleh sebab itu EIS lah yang dapat
memenuhi kebutuhan eksekutif ini. Sesuai apa yang disimpulkan oleh Watson, et al[1991]
tentang konsep mengapa diperlukan EIS adalah sebagai berikut sesuai dengan keperluan :
a)

b)

Eksternal

meningkatkan persaingan

dengan cepat mengantisipasi perubahan lingkungan

kebutuhan untuk menjadikan lebih proaktif

kebutuhan untuk mengakses database external

meningkatkan regulasi pemerintah

Internal
kebutuhan informasi yang tepat
kebutuhan perbagikan komunikasi
kebutuhan mengakses data operasional
kebutuhan meng-update status pada aktifitas yang berbeda
kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan
kebutuhan untuk mengenal data historis
kebutuhan untuk mengakses data perusahaan
kebutuhan untuk informasi yang lebih akurat
Seorang eksekutif membutuhkan informasi secara external untuk mengambil

keputusan. Eksekutif perlu memahami situasi yang berkembang di luar organisasi dalam
menentukan langkah-langkah yang akan diambil

dalam membuat keputusan. Dalam

perusahaan biasanya komputer dihubungkan dengan mainframe. Komputer ini berfungsi


sebagai executive workstation. Database eksekutif disimpan dalam piranti keras umumnya
disebut harddisk yang berisi data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh
komputer perusahaan. sistem ini memungkinkan juga pemakai menggunakan e-mail dan
mengakses data dan informasilingkungan. Contohnya dengan adanya perubahan peraturan
pemerintah yang berlaku yang mana peraturan sebelumnya masih dilaksanakan dalam

suatu organisasi, tentunya akan memberikan dampak buruk pada organisasi yang
dipimpinnya. Begitu juga dengan informasi internal yang diperoleh dari data manjerial
organisasi, eksekutif sangat membutuhkan dalam menentukan kebijaksanaan. Bagaimana
jadinya seorang eksekutif dalam mengambil keputusan apabila tidak mengetahui keadaan
internal organisasi yang Tugas Tugas

Mata Kuliah Mata Kuliah Model dan Sistem

Informasi Model dan Sistem Informasi Model dan Sistem Informasi 12 dipimpinnya.
Misalkan dari data keuangan perusahaantidak memungkinkan adanya penambahan
peralatan yang mestinya dibutuhkan oleh organisasi tersebut yang mana eksekutif harus
meminta data dari bagian manajerial keuangan dalam membuat keputusan.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.

Apa Pengertian System Informasi Eksekutif itu ?

2.

Bagaimana Sejarah Sistem Informasi Eksekutif itu ?

3.

Apa saja Komponen dalam Sistem Informasi Eksekutif itu ?

4.

Apa Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif itu ?

5.

Faktor-Faktor apa saja dalam Penentu Keberhasilan ESS ?

6.

Langkah - langkah apa saja yang dilakukan eksekutif untuk meningkatkan sistem
informasi ?

7.

Mengapa EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date ?

8.

Apa saja Kelebihan dan Kekurangan dar Sistem Informasi Eksekutif (SIE) ?

9.

Berikan contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan ?

1.4. Manfaat Penulisan


Dalam penyusunan makalah ini, kami tim penulis atau kelompok yang membahas
tentang Sistem Informasi Eksekutif, berharap dalam makalah ini bisa bermanfaat untuk
jangka panjang maupun jangka pendeknya sebagai informasi yang sangat berharga.
Dalam sistem informasi eksekutif pun dapat diambil banyak manfaatnya, dengan
memilah milah atau memilih software sistem informasi eksekutif (SIE).

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian System Informasi Eksekutif
Istilah Eksekutif memang diterangkan secara bebas, Eksekutif sering dikaitkan
dengan perencanaan dan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan.
Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional,
manajer puncak akan menerima semua informasi dari subsistem - subistem fungsional dan
para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang
berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas
tersebut. Berikut ini beberapa pandangan tentang apa yang harus dilakukan oleh
Eksekutif :

Menurut Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama:
merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan.
Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi lain
oleh tingkat yang lebih rendah.

Peran-peran manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi


orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah
negotiator.

Salah

satu

contoh,

seorang

manajer

puncak

berunding

dalam

menggabungkan usaha (merger), dan manajer tingkat bawah/rendah berunding tentang


tanggal penerimaan dengan pemasok.

Agenda dan jaringan Kotter, menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard para eksekutif
mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap: (a) menetapkan agenda tujuan yang harus dicapai perusahaan (panjang, mencegah, dan jangka pendek); (b)
membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus menyelesaikan
agenda tersebut; (c) menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga
anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu.
Sistem informasi eksekutif juga disebut sebagai sistem pendukung eksekutif.

Sistem ini merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi
eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk
mengindentifikasi masalah. Pemakai yang awam dengan komputer pun tidak sulit
mengoperasikannya karena sistem dilengkapi antarmuka yang sangat memudahkan

pemakai untuk menggunakannya. Sistem Informasi Eksekutif dirancang untuk membantu


eksekutif mencari informasi yang diperlukan pada saat mereka membutuhkannya dan
dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat [Pengenalan Sistem Informasi, Raymond
Mcleod, Jr.]. Model dari Sistem Informasi Eksekutif digambarkan pada Gambar 1 Sebagai
implementasinya, pemakai SIE dapat melakukan permintaan informasi, memilih sendiri
format grafik, tampilan informasi yang dikehendaki. Kemampuan

drill down

yang

tersedia pada sistem ini memungkinkan eksekutif dapat melihat lebih rinci suatu informasi.
Drill down berarti eksekutif dapat memulai dari gambaran sekilas dan kemudian secara
bertahap mengambil informasi yang lebih terinci.

1. Menyediakan akses terhadap seluruh jenis informasi


2. menyediakan keluwesan pelaporan dan menyediakan perangkat untuk menganalisis
informasi
3. Membantu eksekutif mengidentifikasi masalah
Gambar 1 Sistem Informasi Eksekutif Untuk melayani permintaan informasi,
diperlukan suatu sistem yang disebut dengan sistem informasi eksekutif. Tugas SIE adalah
mendokumentasikan seluruh informasi yang ada, sehingga informasi tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai basis informasi dan dapat diakses kapan pun dan dimana pun, maka
diputuskan untuk membuat suatu sistem informasi eksekutif berbasis web dengan nama
sistem informasi eksekutif yang diharapkan mempunyai fitur-fitur untuk menangani
permintaan data dari para jajaran. Sistem Informasi Eksekutif merupakan implementasi
Sistem Informasi Organisasi, yang dapat dibagi menjadi subsitem berdasarkan cara
pengelompokan pemakai didalam organisasi [Sistem Informasi Manajemen, Raymond
Mcleod, Jr.]. Struktur ini digambarkan dalam Gambar 2, yang memperlihatkan garis-garis

pemisah, tetapi ini bukanlah pemisahan fisik. Sebagian besar basisdata yang digunakan
oleh suatu subsistem organisasi dapat juga digunakan oleh yang lain.

Informasi dan data lingkungan


Gambar 2. Komposisi Sistem Informasi Organisasi
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System), atau EIS, untuk
digunakan eksekutif organisasi. Terdapat juga sistem informasi fungsional satu untuk tiap
area fungsional utama organisasi.
Subsistem fungsional adalah sistem informasi yang disesuaikan bagi kegiatan
dalam area ini, dimana terdapat dua subsistem yaitu sistem informasi akademis dan sistem
informasi kepegawaian yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemakai atas
informasi mengenai area-area fungsional, mendapatkan publikasi luas di beberapa area dan
sedikit kurang diarea lain.
Model Sistem Informasi Eksekutif diperlihatkan pada Gambar 3 basis data berisi
data dari SIA (sistem informasi akademis) dan SIK (sistem informasi kepegawaian) yang
digunakan eksekutif untuk mendapatkan informasi dan publikasi yang luas.Perangkat
lunak EIS menggunakan isi basis data untuk menghasilkan tampilan yang telah disusun
sebelumnya yang diturunkan ke workstation eksekutif dan disimpan di database eksekutif.
Eksekutif memasukkan permintaan informasi dan menerima tampilan.

Gambar 3 Model Sistem Informasi Eksekutif


Dalam model sistem informasi eksekutif diatas eksekutif melakukan dialog dengan
perangkat lunak sistem informasi eksekutif dengan memasukkan instruksi kedalam sistem
melalui

menu.

Pemilihan

menu

dilakukan

dengan

mouse.

Penggunaan

keyboarddikurangi. Informasi dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau narasi. Istilah
yang berkembang dari kegiatan SIE adalah drill down. Sistem informasi eksekutif
memantau seberapa baik organisai berjalan dalam hal tujuannya dan faktor penentu
keberhasilannya. Eksekutif yang menerima konsep faktor-faktor penentu keberhasilan
menggunakan sistem informasi eksekutif mereka untuk memantau setiap faktor penentu
keberhasilan dalam hal ini adalah instansi pendidikan misalnya kualitas staf pengajar,
materi yang berbobot, fasilitas universitas.
Sistem informasi eksekutif memvisualisasikan perbandingan kinerja yang
dianggarkan dengan kinerja aktual dengan bentuk multimedia yang menampilkan tabel
atau narasi, sehingga eksekutif dapat mendapatkan informasi yang perlu diperhatikan oleh
eksekutif untuk memutuskan suatu tindakan yang diperlukan. Peran utama dari SIE adalah
membuat sintesis, atau

menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk

meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi, dan


menghasilkan suatu gambaran operasi organisasi. Dengan menyatukan komputer ke dalam
sistem informasi mereka, peluang baru

akan terbuka bagi pengambilan dan analisis

informasi yang sebelumnya tidak pernah tersedia pada tingkat eksekutif.


Jadi dapat kita simpulkan bahwa Pengertian Sistem Informasi Eksekutif adalah
Merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi bagi Eksekutif mengenai kinerja
keseluruhan perusahaan, informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai

tingkat rincian dan memudahkan serta mendukung keterangan dan pembuatan keputusan
kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya
internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Ini
biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung
keputusan (DSS).
Arus Informasi dalam EIS adalah sebagai berikut :

Alasan Penggunaan dan Pengembangan EIS ( Executive Information System ) :


a) Tekanan eksternal, yang berasal dari lingkungan di luar perusahaan dan bisa meliputi
gejolak lingkungan serta persaingan yang meningkat
b) Tekanan internal, yang meliputi adanya kebutuhan akan informasi baru, yang lebih baik
dan lebih tepat waktu, adanya keharusan untuk mengelola organisasi yang semakin
kompleks dan sulit untuk dijalankan serta adanya kebutuhan akan system pelaporan
yang lebih efisien
c) Suatu bagian yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja
keseluruhan perusahaan.
2.2. Sejarah Sistem Informasi Eksekutif
Secara umum, sistem informasi eksekutif dikembangkan seperti mainframe
program berbasis komputer. Tujuannya adalah untuk melindungi sekumpulan data dan
untuk menyediakan kinerja penjualan atau statistik riset pemasaran untuk membuat
keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur pemasaran, dan petugas eksekutif

pemimpin. Obyektif adalah untuk mengembangkan aplikasi komputer itu akan menyoroti
keterangan untuk memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas, sebuah EIS
menyediakan data hanya perlu untuk mendukung keputusan level eksekutif dari pada data
bagi seluruh perusahaan.Hari ini, aplikasi dari EIS tidak hanya pada hirarki perusahaan,
tetapi juga di komputer pribadi pada satu daerah jaringan lokal.
EIS sekarang seberangi platform perangkat keras komputer dan mengintegrasikan
keterangan menyimpan pada mainframe, mesin komputer pribadi, dan minicomputers.
Sebagai beberapa perusahaan jasa klien mengadopsi sistem informasi perusahaan yang
terakhir, karyawan dapat mempergunakan komputer pribadi mereka untuk memperoleh
akses ke datan perusahaan dan memutuskan data yang adalah relevan untuk pembuatan
keputusan mereka. Perbuatan pengaturan ini semua, pengguna mampu untuk
menyesuaikan akses mereka ke perusahaan sesuai data dan menyediakan keterangan
relevan terhadap keduanya bagian atas dan tingkat yang lebih rendah di perusahaan.
2.3 Komponen Sistem Informasi Eksekutif
Secara umum komponen dari EIS dapat tergolong seperti :
A. Hardware (Perangkat Keras)
Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita
harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif
harus diletakkan yang pertama dan kebuthan eksekutif harus didefinisikan sebelum
perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk suatu EIS
meliputi empat komponen:
Input Device / alat masukan : Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki,
verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika.
Central Processing Unit : Adalah pusat komponen karena ini dapat mengontrol
komponen mesin komputer yang lain.
File Penyimpanan Data : Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah untuk
menyimpan keterangan bisnis, dan bagian ini juga dapat membantu eksekutif mencari
keterangan informasi bisnis historis dengan mudah.
Output Device / alat keluaran : Eksekutif dapat menggunkan alat ini untuk membaca
rekaman visual dan sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer yang
tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses dari keterangan EIS untuk
banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.

B. Software (Perangkat Lunak)


Memilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS yang efektif. Oleh
sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana cara mengintegrasikan data ke dalam
suatu sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar yang diperlukan untuk satu EIS
meliputi empat komponen:
1. Teks yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di
dokumentasikan.
2. Database : Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan
platform komputer membuka akses eksekutif bagi Eksekutif.
3. Dasar grafis : Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam
keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah: bagan gugus berkala,
diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi graf (bagan
balok).
4. Dasar model : EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin dan khusus,
keuangan, dan analisa kuantitatif lain.
Contoh dari hardware yang mendukung adalah software yang memiliki skema
client/server dimana software tersebut dapat diakses melalui jaringan local contohnya
sebagai berikut :
Software server database, misalnya ms access, sql server, mysql
Menggunakan bahasa visual programming, contohnya delphi atau visual studio
Graphical user interface
User friendly
C. Pengguna Interface
Sejak EIS menggunakan data dari berbagai macam sumber, baik yang didapat dari
database data internal maupun data yang dikumpulkan dari data external yang dapat berupa
data memo, data analisa, data laporan dan lain lain. Untuk itu diperlukan interface yang
dapat memadukan data-data yang masih relevan dengan data yang digunakan untuk eis.
Contoh interface antara lain adalah report berjadwal, tanya jawab(kuisioner/angket), menudriven, bahasa, dan input/output
D. Telekomunikasi
Jaringan yang memadai untuk menunjang proses data yang dapat berupa data text
ataupun data grafik sehingga pertukaran informasi dapat dilakukan dengan sempurna.

Diharapkan kombinasi dari software dan hardware dapat didukung dengan kinerja jaringan
yang memadai
E.
F.
G.
H.

Aplikasi
Pabrikasi
Pemasaran
Keuangan

2.4 KarekteristikEIS ( Executive Information System )


Karakteristik EIS meliputi :
a) Dibuat untuk individual executive users
b) Mengekstrak, menyaring (filter) , menyinkat dan melacak data yang penting / critical
data
c) Menyediakan on-line status access ( akses status online), analisa trend dan drill-down
( yaitu memungkinkan pemakai untuk mengakses kerincian atau data pendukung yang
ringkas)
d) Mengakses dan mengintegrasikan data internal dan eksternal yang bersifat luas
e) Bersifat user friendly, untuk menggunakannya hanya dibutuhkan sedikit ketrampilan
tanpa pelatihan
f) Digunakan langsung oleh eksekutif tanpa perantara
g) Menampilan informasi grafik, tabular dan tekstual.
Kemampuan tambahan yang dimiliki oleh EIS antara lain :
a) Memberikan dukungan dalam komunikasi elektronik (missal Email, Computer
Conferencing dan Word Processing)
b) Mempunyai kemampuan analisa data
c) Mempunyai alat pengorganisasian
Keputusan Penerapan EIS ( Executive Information System ). Untuk

menerapkan EIS berbasis komputer, ada 3 pertimbangan yang perlu dilakukan:


1. Perlukah kita mengembangkan EIS? Jika jawabannya tidak, eksekutif cukup
mengandalkan sistem yang ada sekarang. Jika jawabannya ya, maka eksekutif akan
menyusun rencana dan tujuan pengembangan dari system yang ada ( hal ini tergantung
pada masing-masing perusahaan).
2. Aapakah tersedia perangkat lunak produktivitas perorangan siap pakai (prewritten
personal productivity software) yang memenuhi kebutuhan eksekutif? J Jika ada ,
gunakan peralatan lunak tersebut Jika tidak;, maka eksekutif akan melihat seberapa

pentingnya dan apakah akan menambah efisiensi jika dilakukan penambahan perangkat
lunak
3. Perlukah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai? Jika ya, perangkat lunak
tersebut dibeli; jika tidak staf jasa informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak
EIS pesanan (custom EIS software) .
Contoh-contoh perangkat lunak EIS siap pakai antara lain :

Contoh Perangkat lunak produktivitas perseorangan siap pakai adalah S/W umum yang
dapat digunakan oleh setiap orang untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri.
Contoh : DBMS, paket spreadsheet elektronik, paket grafik, sistem manajemen proyek.
Perangkat lunak EIS siap pakai: khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi eksekutif.

Contoh S/W awal EIS yang dirancang untuk mainframe adalah Pilot Executive
Software, Inc. dari Boston dan Comshore, Inc. dari Aum Arbor, Michigan. Sekarang
S/W untuk PC sudah banyak ada.
Trend EIS di Masa Depan

a) Penggunaan EIS pada perusahaan besar menjadi umum.


b) Software EIS dengan harga lebih murah makin dibutuhkan.
c) SIM dan DSS masa depan akan menjadi seperti EIS saat ini.
d) Dibandingkan aplikasi lain lebih banyak usaha yang dilakukan agar user menerima
EIS. Kita akan melihat perangkat lunak SIM dan DSS kelas baru yang berisi banyak
feature EIS, dirancang untuk manajer pada tingkat yang lebih rendah.
e) Eksekutif akan mempertahankan komputer secara perspektif.
2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif
Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3
konsep yang perlu dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success
factors), management by exception, dan model mental. Dengan Penjelasan sebagai
berikut :
a.

Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor)


Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis

kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung


dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari McKinsey & Company
menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan

ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang
diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur
yang efisien. Sebagai contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri asuransi jiwa
adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil administratif, dan
inovasi menciptakan produk-produk asuransi.
b.

Management by Exception (MBE)


Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga

informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan
seperti perangkat lunak EIS yang dapat mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara
otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif.
c.

Model Mental

d.

Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi

bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut


pemampatan informasi (information compression) dan menghasilkan suatu gambaran atau
model mental dari operasi perusahaan.
Tahun 1973, P.N. Johnson Lavid menciptakan istilah model mental, yakni
memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk memahami
fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan
pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti
(proxy).
2.6. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif
Rockart dan Delong mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan EIS, yaitu :
1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen, Eksekutif tingkat puncak, lebih
baik CEO karena harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong
penerapannya.
2. Sponsor operasi, kalau sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih
rendah, misal wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif
pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.
3. Staff jasa informasi yang sesuai, tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga
mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu.
4. Teknologi informasi yang sesuai H/W dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.

5. Manajemen data, data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam
dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drill-down dengan bertanya
kepada manajer data atau keduanya.
6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, EIS harus berhasilmemecahkan masalahmasalah spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi.
7. Manajemen atas : Penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu
upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tersebut,
kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.
8. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem : Jika manajer tingkat atas mulai
menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi
yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum
manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali.
2.7 Langkah - langkah eksekutif untuk meningkatkan sistem informasi
Lima langkah untuk pencapaian pengembangan tersebut :
1.

Menyimpan inventarisasi dari transakasi informasi yang masuk, yaitu memelihara


record data dan menyimpan ke database, dan dapat dibuat laporan. Studi Jones dan
McLeod mengemukakan bahwa eksekutif biasanya menganggap sumber dan media
tertentu dapat memberikan kontribusi yang lebih banyak dari apa sebenarnya ia
berikan. Dengan bukti sam , sumber dan media yang lain mungkin ia remehkan.
Eksekutif. Dibantu oleh sekretarisnya. Dapat memelihara catatan data yang sama
seperti yang ada pada studi jones dan McLeod. Data yang dicatat tersebut dimasukan
kedalam DBMS. Kemudian meraka dapat membuat laporan yang dapat digunakan
untuk mejawab tujuh pertanyaan yang dikemukakan oleh jones dan McLeod bila
meraka berhubungan dengan system yang dimilikinya

2.

Merangsang terjadinya sumber yang bernilai tinggi. Dengan adanya sumber yang
bernilai tinggi maka eksekutif mengkomunikasikan sumber tersebut ke setiap anggota
dengan melakukan konferensi. eksekutif kemudian dapat melakukan cara yang lebih
mudah untuk mengkomunikasikan sumber tersebut. CEO bank memberikan contoh
yang baik mengenai cara melakukan hal ini. Mungkin sebagian besar informasi yang
bernilai tinggi yang ia terima berasal dari komite manajemennya. Agar setiap anggota
merasa mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi, CEO memutuskan
untuk menggunakan meja bundar untuk melakukan konferensi.

3.

Mengambil manfaat dari peluang yang ada, ketika informasi datang, eksekutif harus
dapat memperolehnya. Ketika secuil informasi datang, eksekutif harus menangkapnya.
Wakil direktur bidang keuang menjalankan strategi ini dengan menempatkan meja
kerjanya menghadap tembok, sehingga ia membelakangi pintu masuk. Nampaknya hal
ini

seperti

untuk

menghindari

informasi,

padahal

sebenarnya

maksudnya

kebalikannya. Seperti yang ia jelaskan, ketika seseorang memasuki kantornya, ia tidak


ingin melakukan percakapan dengan tamu tersebut sambil melihat tumpukan kertas
kerja yang belum selesai dikerjakan. Dengan penempatan mejanya menghadap
tembok. Ia dapat menghadapi tamunya dengan konsentrasi penuh tanpa gangguan
kertas kerja yang belum ia selesaikan.
4.

Menyesuaikan sistem dengan kebutuhan perorangan, eksekutif menggunakan gaya


atau cara pengumpulan informasi yang berbeda. Dalam studi jones dan Mcleod,
datanya menunjukan bahwa tiap eksekutif mempunyai gaya atau cara pengumpulan
informasi yang berbeda-beda. Apa yang terbaik bagi eksekutif adalah bila ia tidak
berkerja untuk orang lain. CEO dari perusahaan pengecer mengerjakan apa yg
menjadi perkejaannya sendiri.

5.

Memanfaatkan

teknologi,

memanfaatkan

staf

pelayan

informasi

untuk

mengembangkan sistem dalam perusahaan itu sendiri. Minat terhadapat EIS telah
meningkat mulai akhir tahun 1980-an. Banyak perusahaan besar yang telah
mempekerjakan staf pelayanan informasi untuk mengembangkan system dalam
perusahaan itu sendiri. Sekarang ini ada lebih dari 30 perusahaan yang memasuk dan
menawarkan software EIS, hardware, dan pelayanan konsultasi. Kita akan mengakhiri
pembahasan kita kali ini dengan menampilkan pilihan dan beberapa dasar untuk
melakukan implementasi yang baik.
2.8 Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date
Beberapa alasan mengapa EIS yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagai macam
kebutuhan akan informasi yang up to date.
a. Eksternal

meningkatan kompetisi

Lingkungan yang dengan cepat berubah

Keharusan untuk selalu proaktif

Kebutuhan untuk mengakses external database

b. Internal

Kebutuhan akan informasi yang up to date

Kebutuhan akan komunikasi

Kebutuhan akan informasi yang lebih akurat

Kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan


Tujuan dari Executive Information Sistem adalah menghasilkan target informasi

yang selalu up to date untuk meningkatkan performance dari suatu perusahaan dengan
memberikan perhatian khusus pada tujuan akhir dan prioritasdari perusahaan tersebut.
2.9 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE)
Semua sistem memliki kekurangan dan kelebihan. Akan tetapi, itu semua
tergantung dari penggunaan dan pengguna. SIE pun juga memiliki kekurangan dan
kelebihan sendiri. Pada postingan kali ini, saya membahas tentang Kelebihan dan
Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Dimana penjelasan Sistem Informasi
Eksekutif sendiri saya jelaskan pada postingan lain.
Berikut Kelebihan Sistem Informasi Eksekutif (SIE) tersebut:

Mempermudah para eksekutif untuk menggunakan pengalamannya dalam dunia


komputer.

Menyediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan.

Keterangan yang disediakan semakin mudah dimengerti.

Biasanya menawarkan efisiensi untuk membuat keputusan.

Melakukan penyaringan data untuk manajemen.

Meningkatkan pemeriksaan keterangan.

Dapat Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat
luas.
Sedangkan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE), yaitu:

Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks.

Pada perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat

implementasi.

Karena sistemnya besar, sehingga sulit untuk mengaturnya.

Pembuatannya harus dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior.

Eksekutif mungkin menghadapi beban terlalu berat untuk membuat keterangannya.

2.9.1 Contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan / Bidang
1. Bidang Jasa ( BANK )
Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan Sistem Informasi
Eksekutif, contohnya yaitu Bank Mandiri
Bank Mandiri yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 merupakan bagian dari
program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Empat
bank milik pemerintah yang bergabung menjadi bank Mandiri tersebut adalah Bank Bumi
Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan
Indonesia.
Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system yang
berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware, software
maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri \ melakukan evaluasi
atas core banking sistem dari keempat bank legacy. Dan pada akhirnya bank Mandiri
memutuskan untuk mengembangkan SIE nya dengan cara memodifikasi sistem core
banking Bank Exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk awal bank
Mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER (Mandiri Sistem Terpadu).
Berdasar hasil evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy tersebut
sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap terbaik dari keempat sistem yang ada
pada keempat legacy bank dan yang paling memungkinkan untuk direkomendasikan
sebagai standar sistem paling memungkinkan untuk diimplementasikan sesuai dengan time
frame legal merger.
Sistem core banking bank Exim telah diimplementasikan pada lebih dari 200
cabang, dan terdapat 40 karyawan bank Exim memahami sistem tersebut dengan baik.
MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk dapat secepatnya
beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung kebutuhan bisnis dan
visi bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER dibuat pada pertengahan tahun
1980an untuk keperluan bank dengan segmen korporasi, sedangkan bank Mandiri
menyasar pada segmen yang berbeda denga bank Exim yaitu segmen ritel.
Selain itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan konsep branchcentric yang tidak dapat mendukung konsep hub and spoke. Disamping itu database yang
dimiliki oleh MASTER ini cukup terbatas dan tidak dapat memenuhi kebutuhan customer
view dan segmentasi nasabah yang diperlukan.

Selanjutnya dilakukan benchmarking aplikasi MASTER yang dilakukan di IBM


Center Rochester dan diketahui bahwa MASTER tidak dapat memenuhi kebutuhan bank
Mandiri. Dari sini, pihak manajemen bank Mandiri sepakat untuk mengganti core banking
sistemnya dengan sistem off- the-shelf from the market yang dapat mendukung bisnis dan
visi bank Mandiri, dan tidak mendesain ulang sistem MASTER.
Setelah itu dilakukan penggantian sistem MASTER ke system eMAS (Enterprise
Mandiri Advanced System) yang project pilotnya dilakukan dalam dua tahap. Sistem
eMAS dijalankan senilai US$ 173 juta selama 3 tahun yang mencakup empat inisiatif
utama yaitu:

Memperkaya dan memperbarui delivery channel.

Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.

Membangun MIS didukung teknologi Data Warehouse terkini.

Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang reliable.


didukung oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem interfaces

dan 128 sub modul. Pada bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam
pengelolaan data, yaitu:

Timeless: data harus tersedia pada watunya untuk mengantisipasi perubahan bisnis
yang cepat.

Usability: data harus sesuai dengan kebutuhan user.

Completeness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran bisnis yang lebih
baik, sehingga pada saat pemasukan data (data entry), field-field penting telah dibuat
mandatory dan default value.

Correctness: ketepatan data untuk digunakannya parameter table untuk meminimalisir


kesalahan pengetikan (typing error).

Precision: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai (tidak ada data yang hilang
atau berubah).

Lack of abiguity: kesamaan persepsi atas data diperlukan untuk menghindari


misinterpretasi.
Untuk mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat

waktu dan konsisten maka dibentuk Enterprise Information Architecture yang bersifat
"agile & adaptive" dan comply dengan Basel II.
Saat ini, sebagian besar proses pelaporan telah berjalan secara otomatis, meski
terdapat beberapa yang masih diperlukan adanya intervensi atau pengontrolan dari unit

terkait dalam hal ini eksekutif untuk dilakukan adjustment sesuai keputusan manajemen,
maupun adanya temuan audit internal dan eksternal.
Walaupun demikian, diakui pihak IT bank Mandiri, bahwa masih terasa terdapat
kekurang optimalan waktu pemrosesan pembentukan data menjadi informasi, serta
kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan laporan dan data yang tersedia. Untuk itu
diperlukan upaya performance tuning pada database maupun program, termasuk
simplifikasi laporan dan reengineering proses pembentukan laporan.
Pihak bank Mandiri telah melakukan pengantisipasian external shocks dengan
menggunakan Business Intelligence (BI). Saat ini analisiss Business Intelligence sudah
digunakan oleh unit bisnis untuk pengambilan berbagai keputusan strategis, meskipun
sementara ini penggunaannya masih dalam tahap sales dan marketing product.
Tetapi, untuk lebih mengoptimalkan penggunaannya perlu disusun datamart (subset
dari Data warehouse yang berisi data yang lebih spesifik yang bersifat departemental) yang
lebih komprehensif dan peningkatan pemahaman, baik oleh IT maupun user, yaitu pihak
manajemen puncak yang tetkait untuk menghindari adanya kesalahan interpretasi (misinterpretation).
Semua sistem Informasi Eksekutif PT. Bank Mandiri dikembangkan oleh Berca
Tim, dengan teknologi yang digunakan adalah :

DB Server: Oracle DB 10g R2 di SunOS

IBM DataStage sebagai Engine ETL

OLAP CUBE (MOLAB): Essbase Oracle

Front End: SAP Excelsius BO dan SAP BO Webi

2. Dalam BIdang Manufaktur

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan yang sangat penting dalam
perkembangan sistem informasi dewasa ini. Sistem Informasi Eksekutif (EIS) merupakan
sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal
dan eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya.
3.2. Saran
Dalam sistem informasi komputerisasi atau elektronik dapat memungkinkan semua
orang untuk bisa mengakses informasi-informasi yang ada, baik informasi yang bersifat
umum maupun yang khusus (rahasia). Dengan demikian maka harus ada sistem pengaman
data yang sangat baik untuk menjaga informasi khusus atau data-data yang bersifat rahasia
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
http://zafnatpaneyah.blogspot.com/2010/08/pengertian-sistem-informasi
eksekutif.html
http://itconsep.wordpress.com/course-work/makalah-tik-01/
http://zafnatpaneyah.blogspot.com/2010/08/pengertian-sistem-informasi
eksekutif.html
Yuhefizar, ilmukomputer.com
http://skripsi-artikel-makalah.blogspot.com/2010/03/makalah-sisteminformasi.html
http://irawan8381.blogspot.com/2012/11/makalah-sistem-informasi.html
http://arhami.files.wordpress.com/2011/08/sistem-informasi-eksekutif.pdf
http://giriayoga.com/2011/10/20/perkembangan-sistem-informasi-eksekutif-danpenerapannya- di-indonesia/
http://www.scribd.com/doc/52824394/Bab13-Sistem-Informasi-Eksekutif
http://makalahsie01.blogspot.com/2013/09/makalas-sistem-informasi-eksekutifsie.html

Anda mungkin juga menyukai