Anggota Kelompok:
Erdian Terri Pranata
115060702111008
125060700111049
Finondang Januarizka
125060700111051
125060700111101
125060701111026
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai Executive Support System. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. Ir. Harry S. Dachlan, MSc. selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen kami.
Adapun laporan Sistem Informasi Manajemen tentang Executive Support System ini
telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan laporan ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki laporan analisa skripsi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang Executive Support
System ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan penyusun.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan
berkembangnya
teknologi
informasi,
mengubah
manusia
dalam
menyelesaikan semua perkerjaannya. Tidak hanya dalam perkerjaannya saja tetapi dalam
segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi, pengambilan
keputusan, membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan pengendalian atau
analisis pribadi dilakukan dengan mengunakan
komputerisasi. Perancangan
sistem
Kebutuhan informasi akademis dan kepegawaian akan semakin kompleks. SIE harus
mampu menangani, mengolah dan merangkum data dari database SIA dan SIK. SIE juga
perlu memberikan tingkatan pengguna dalam hal akses terhadap data-data tersebut, tidak
semua dapat mengakses data tertentu dan melakukan perubahan terhadapnya. Sehingga
masing-masing pengguna hanya akan memperoleh hak kuasa terhadap informasi yang
diinginkan.
Sistem informasi manajemen muncul dengan publikasi yang luas pada tahun
1960an. SIM ada yang memandang sebagai sentral, namun pada prakteknya SIM
merupakan perkembangan atau perluasan dari sistem pelaporan untuk manajer tingkat
bawah. Dalam tahun 1970an Sistem penunjang keputusan (DSS) telah memberikan
bantuan untuk tugas pembuatan keputusan spesifik. DSS bisa digunakan oleh personel di
organisasi secara keseluruhan, tapi biasanya hanya digunakan oleh personel di organisasi
secara keseluruhan, tapi biasanya hanya digunakan oleh staff dan manajer menengah dan
bawah.
Karena beberapa alasan dukungan yang diberikan DSS kepada eksekutif hanyalah
sedikit, maka dalam pengembangannya muncullah Sistem Informasi Eksekutif (EIS) atau
Sistem Penunjang Eksekutif (ESS).
Sistem informasi organisasi yang dimaksudkan untuk digunakan oleh eksekutif
perusahaan baru saja berkembang. Permulaan yang terlambat ini disebabkan oleh kegiatan
eksekutif yang tidak terstrukturbaik, dan para spesialis informasi lebih sukar memahami
pemecahan keputusan di tingkat eksekutif daripada di tingkatan managemen yang lebih
bawah. Lambat laun penggunaan komputer bergerak merambat naik dan sekarang
mendapat perhatian eksekutif. Sistem Informasi eksekutif sekarang merupakan salah satu
area komputasi bisnis yang termarak. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information
System) atau EIS merupakan suatu sistem yang khusus dirancang bagi manager pada
tingkat perencanaan strategis. EIS adalah penyediaan informasi ke manajer senior. Dalam
konteksnya, komputer diasumsikan terlibat dalam memperoleh dan mengatur informasi
(klarifikasi, analisis dan menyediakan alternatif keputusan). Data berbentuk rekaman
dalam jumlah besar tidak cocok digunakan secara langsung. Dapat juga menjadi tidak
berguna akibat terlalu padat, kurang lengkap atau tidak siap diakses. EIS digunakan oleh
satu atau lebih manajer senior.Meskipun aturan dan tanggung jawabnya berbeda, mereka
bekerjasama dalammerumuskan, menjalankan, dan melacak strategi. Mereka tidak peduli
dengan transaksi harian yang detil, tapi peduli dengan gejala tren transakasi atau
permasalahan yang muncul. Manajer senior kadang peduli dengan hubungan antar personal
di lingkungan bisnis. EIS harus mendukung setidaknya sebagian fungsi berikut:
Pemunculan ide
Perencanaan
Analisis
Pengambilan keputusan
Komunikasi
Motivasi
EIS juga merupakan suatu sistem berbasis komputer yang melayani kebutuhan
informasi top executive. EIS menyediakan akses yang cepat berupa informasi yang tepat
waktu dan langsung mengakses laporan manajemen. EIS sangat user-friendly, didukung
oleh grafik-grafik, dan menyediakan laporan-laporan dengan kemampuan drill-down.EIS
juga
mudah
dihubungkan
dengan
layanan
informasi
on-line
dan
elektronik
b)
Eksternal
meningkatkan persaingan
Internal
kebutuhan informasi yang tepat
kebutuhan perbagikan komunikasi
kebutuhan mengakses data operasional
kebutuhan meng-update status pada aktifitas yang berbeda
kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan
kebutuhan untuk mengenal data historis
kebutuhan untuk mengakses data perusahaan
kebutuhan untuk informasi yang lebih akurat
Seorang eksekutif membutuhkan informasi secara external untuk mengambil
keputusan. Eksekutif perlu memahami situasi yang berkembang di luar organisasi dalam
menentukan langkah-langkah yang akan diambil
suatu organisasi, tentunya akan memberikan dampak buruk pada organisasi yang
dipimpinnya. Begitu juga dengan informasi internal yang diperoleh dari data manjerial
organisasi, eksekutif sangat membutuhkan dalam menentukan kebijaksanaan. Bagaimana
jadinya seorang eksekutif dalam mengambil keputusan apabila tidak mengetahui keadaan
internal organisasi yang Tugas Tugas
Informasi Model dan Sistem Informasi Model dan Sistem Informasi 12 dipimpinnya.
Misalkan dari data keuangan perusahaantidak memungkinkan adanya penambahan
peralatan yang mestinya dibutuhkan oleh organisasi tersebut yang mana eksekutif harus
meminta data dari bagian manajerial keuangan dalam membuat keputusan.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Langkah - langkah apa saja yang dilakukan eksekutif untuk meningkatkan sistem
informasi ?
7.
8.
Apa saja Kelebihan dan Kekurangan dar Sistem Informasi Eksekutif (SIE) ?
9.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian System Informasi Eksekutif
Istilah Eksekutif memang diterangkan secara bebas, Eksekutif sering dikaitkan
dengan perencanaan dan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan.
Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional,
manajer puncak akan menerima semua informasi dari subsistem - subistem fungsional dan
para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang
berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas
tersebut. Berikut ini beberapa pandangan tentang apa yang harus dilakukan oleh
Eksekutif :
Menurut Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama:
merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan.
Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi lain
oleh tingkat yang lebih rendah.
Salah
satu
contoh,
seorang
manajer
puncak
berunding
dalam
Agenda dan jaringan Kotter, menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard para eksekutif
mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap: (a) menetapkan agenda tujuan yang harus dicapai perusahaan (panjang, mencegah, dan jangka pendek); (b)
membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus menyelesaikan
agenda tersebut; (c) menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga
anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu.
Sistem informasi eksekutif juga disebut sebagai sistem pendukung eksekutif.
Sistem ini merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi
eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk
mengindentifikasi masalah. Pemakai yang awam dengan komputer pun tidak sulit
mengoperasikannya karena sistem dilengkapi antarmuka yang sangat memudahkan
drill down
yang
tersedia pada sistem ini memungkinkan eksekutif dapat melihat lebih rinci suatu informasi.
Drill down berarti eksekutif dapat memulai dari gambaran sekilas dan kemudian secara
bertahap mengambil informasi yang lebih terinci.
pemisah, tetapi ini bukanlah pemisahan fisik. Sebagian besar basisdata yang digunakan
oleh suatu subsistem organisasi dapat juga digunakan oleh yang lain.
menu.
Pemilihan
menu
dilakukan
dengan
mouse.
Penggunaan
keyboarddikurangi. Informasi dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau narasi. Istilah
yang berkembang dari kegiatan SIE adalah drill down. Sistem informasi eksekutif
memantau seberapa baik organisai berjalan dalam hal tujuannya dan faktor penentu
keberhasilannya. Eksekutif yang menerima konsep faktor-faktor penentu keberhasilan
menggunakan sistem informasi eksekutif mereka untuk memantau setiap faktor penentu
keberhasilan dalam hal ini adalah instansi pendidikan misalnya kualitas staf pengajar,
materi yang berbobot, fasilitas universitas.
Sistem informasi eksekutif memvisualisasikan perbandingan kinerja yang
dianggarkan dengan kinerja aktual dengan bentuk multimedia yang menampilkan tabel
atau narasi, sehingga eksekutif dapat mendapatkan informasi yang perlu diperhatikan oleh
eksekutif untuk memutuskan suatu tindakan yang diperlukan. Peran utama dari SIE adalah
membuat sintesis, atau
tingkat rincian dan memudahkan serta mendukung keterangan dan pembuatan keputusan
kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya
internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Ini
biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung
keputusan (DSS).
Arus Informasi dalam EIS adalah sebagai berikut :
pemimpin. Obyektif adalah untuk mengembangkan aplikasi komputer itu akan menyoroti
keterangan untuk memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas, sebuah EIS
menyediakan data hanya perlu untuk mendukung keputusan level eksekutif dari pada data
bagi seluruh perusahaan.Hari ini, aplikasi dari EIS tidak hanya pada hirarki perusahaan,
tetapi juga di komputer pribadi pada satu daerah jaringan lokal.
EIS sekarang seberangi platform perangkat keras komputer dan mengintegrasikan
keterangan menyimpan pada mainframe, mesin komputer pribadi, dan minicomputers.
Sebagai beberapa perusahaan jasa klien mengadopsi sistem informasi perusahaan yang
terakhir, karyawan dapat mempergunakan komputer pribadi mereka untuk memperoleh
akses ke datan perusahaan dan memutuskan data yang adalah relevan untuk pembuatan
keputusan mereka. Perbuatan pengaturan ini semua, pengguna mampu untuk
menyesuaikan akses mereka ke perusahaan sesuai data dan menyediakan keterangan
relevan terhadap keduanya bagian atas dan tingkat yang lebih rendah di perusahaan.
2.3 Komponen Sistem Informasi Eksekutif
Secara umum komponen dari EIS dapat tergolong seperti :
A. Hardware (Perangkat Keras)
Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita
harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif
harus diletakkan yang pertama dan kebuthan eksekutif harus didefinisikan sebelum
perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk suatu EIS
meliputi empat komponen:
Input Device / alat masukan : Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki,
verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika.
Central Processing Unit : Adalah pusat komponen karena ini dapat mengontrol
komponen mesin komputer yang lain.
File Penyimpanan Data : Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah untuk
menyimpan keterangan bisnis, dan bagian ini juga dapat membantu eksekutif mencari
keterangan informasi bisnis historis dengan mudah.
Output Device / alat keluaran : Eksekutif dapat menggunkan alat ini untuk membaca
rekaman visual dan sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer yang
tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses dari keterangan EIS untuk
banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.
Diharapkan kombinasi dari software dan hardware dapat didukung dengan kinerja jaringan
yang memadai
E.
F.
G.
H.
Aplikasi
Pabrikasi
Pemasaran
Keuangan
pentingnya dan apakah akan menambah efisiensi jika dilakukan penambahan perangkat
lunak
3. Perlukah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai? Jika ya, perangkat lunak
tersebut dibeli; jika tidak staf jasa informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak
EIS pesanan (custom EIS software) .
Contoh-contoh perangkat lunak EIS siap pakai antara lain :
Contoh Perangkat lunak produktivitas perseorangan siap pakai adalah S/W umum yang
dapat digunakan oleh setiap orang untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri.
Contoh : DBMS, paket spreadsheet elektronik, paket grafik, sistem manajemen proyek.
Perangkat lunak EIS siap pakai: khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi eksekutif.
Contoh S/W awal EIS yang dirancang untuk mainframe adalah Pilot Executive
Software, Inc. dari Boston dan Comshore, Inc. dari Aum Arbor, Michigan. Sekarang
S/W untuk PC sudah banyak ada.
Trend EIS di Masa Depan
ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang
diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur
yang efisien. Sebagai contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri asuransi jiwa
adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil administratif, dan
inovasi menciptakan produk-produk asuransi.
b.
informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan
seperti perangkat lunak EIS yang dapat mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara
otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif.
c.
Model Mental
d.
Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi
5. Manajemen data, data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam
dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drill-down dengan bertanya
kepada manajer data atau keduanya.
6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, EIS harus berhasilmemecahkan masalahmasalah spesifik/untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi.
7. Manajemen atas : Penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu
upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tersebut,
kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut.
8. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem : Jika manajer tingkat atas mulai
menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi
yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum
manajer tingkat atas mengangap masalah tersebut tidak terkendali.
2.7 Langkah - langkah eksekutif untuk meningkatkan sistem informasi
Lima langkah untuk pencapaian pengembangan tersebut :
1.
2.
Merangsang terjadinya sumber yang bernilai tinggi. Dengan adanya sumber yang
bernilai tinggi maka eksekutif mengkomunikasikan sumber tersebut ke setiap anggota
dengan melakukan konferensi. eksekutif kemudian dapat melakukan cara yang lebih
mudah untuk mengkomunikasikan sumber tersebut. CEO bank memberikan contoh
yang baik mengenai cara melakukan hal ini. Mungkin sebagian besar informasi yang
bernilai tinggi yang ia terima berasal dari komite manajemennya. Agar setiap anggota
merasa mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi, CEO memutuskan
untuk menggunakan meja bundar untuk melakukan konferensi.
3.
Mengambil manfaat dari peluang yang ada, ketika informasi datang, eksekutif harus
dapat memperolehnya. Ketika secuil informasi datang, eksekutif harus menangkapnya.
Wakil direktur bidang keuang menjalankan strategi ini dengan menempatkan meja
kerjanya menghadap tembok, sehingga ia membelakangi pintu masuk. Nampaknya hal
ini
seperti
untuk
menghindari
informasi,
padahal
sebenarnya
maksudnya
5.
Memanfaatkan
teknologi,
memanfaatkan
staf
pelayan
informasi
untuk
mengembangkan sistem dalam perusahaan itu sendiri. Minat terhadapat EIS telah
meningkat mulai akhir tahun 1980-an. Banyak perusahaan besar yang telah
mempekerjakan staf pelayanan informasi untuk mengembangkan system dalam
perusahaan itu sendiri. Sekarang ini ada lebih dari 30 perusahaan yang memasuk dan
menawarkan software EIS, hardware, dan pelayanan konsultasi. Kita akan mengakhiri
pembahasan kita kali ini dengan menampilkan pilihan dan beberapa dasar untuk
melakukan implementasi yang baik.
2.8 Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date
Beberapa alasan mengapa EIS yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagai macam
kebutuhan akan informasi yang up to date.
a. Eksternal
meningkatan kompetisi
b. Internal
yang selalu up to date untuk meningkatkan performance dari suatu perusahaan dengan
memberikan perhatian khusus pada tujuan akhir dan prioritasdari perusahaan tersebut.
2.9 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE)
Semua sistem memliki kekurangan dan kelebihan. Akan tetapi, itu semua
tergantung dari penggunaan dan pengguna. SIE pun juga memiliki kekurangan dan
kelebihan sendiri. Pada postingan kali ini, saya membahas tentang Kelebihan dan
Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE). Dimana penjelasan Sistem Informasi
Eksekutif sendiri saya jelaskan pada postingan lain.
Berikut Kelebihan Sistem Informasi Eksekutif (SIE) tersebut:
Dapat Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat
luas.
Sedangkan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE), yaitu:
implementasi.
2.9.1 Contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan / Bidang
1. Bidang Jasa ( BANK )
Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan Sistem Informasi
Eksekutif, contohnya yaitu Bank Mandiri
Bank Mandiri yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 merupakan bagian dari
program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Empat
bank milik pemerintah yang bergabung menjadi bank Mandiri tersebut adalah Bank Bumi
Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan
Indonesia.
Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system yang
berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware, software
maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri \ melakukan evaluasi
atas core banking sistem dari keempat bank legacy. Dan pada akhirnya bank Mandiri
memutuskan untuk mengembangkan SIE nya dengan cara memodifikasi sistem core
banking Bank Exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk awal bank
Mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER (Mandiri Sistem Terpadu).
Berdasar hasil evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy tersebut
sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap terbaik dari keempat sistem yang ada
pada keempat legacy bank dan yang paling memungkinkan untuk direkomendasikan
sebagai standar sistem paling memungkinkan untuk diimplementasikan sesuai dengan time
frame legal merger.
Sistem core banking bank Exim telah diimplementasikan pada lebih dari 200
cabang, dan terdapat 40 karyawan bank Exim memahami sistem tersebut dengan baik.
MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk dapat secepatnya
beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung kebutuhan bisnis dan
visi bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER dibuat pada pertengahan tahun
1980an untuk keperluan bank dengan segmen korporasi, sedangkan bank Mandiri
menyasar pada segmen yang berbeda denga bank Exim yaitu segmen ritel.
Selain itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan konsep branchcentric yang tidak dapat mendukung konsep hub and spoke. Disamping itu database yang
dimiliki oleh MASTER ini cukup terbatas dan tidak dapat memenuhi kebutuhan customer
view dan segmentasi nasabah yang diperlukan.
dan 128 sub modul. Pada bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam
pengelolaan data, yaitu:
Timeless: data harus tersedia pada watunya untuk mengantisipasi perubahan bisnis
yang cepat.
Completeness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran bisnis yang lebih
baik, sehingga pada saat pemasukan data (data entry), field-field penting telah dibuat
mandatory dan default value.
Precision: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai (tidak ada data yang hilang
atau berubah).
waktu dan konsisten maka dibentuk Enterprise Information Architecture yang bersifat
"agile & adaptive" dan comply dengan Basel II.
Saat ini, sebagian besar proses pelaporan telah berjalan secara otomatis, meski
terdapat beberapa yang masih diperlukan adanya intervensi atau pengontrolan dari unit
terkait dalam hal ini eksekutif untuk dilakukan adjustment sesuai keputusan manajemen,
maupun adanya temuan audit internal dan eksternal.
Walaupun demikian, diakui pihak IT bank Mandiri, bahwa masih terasa terdapat
kekurang optimalan waktu pemrosesan pembentukan data menjadi informasi, serta
kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan laporan dan data yang tersedia. Untuk itu
diperlukan upaya performance tuning pada database maupun program, termasuk
simplifikasi laporan dan reengineering proses pembentukan laporan.
Pihak bank Mandiri telah melakukan pengantisipasian external shocks dengan
menggunakan Business Intelligence (BI). Saat ini analisiss Business Intelligence sudah
digunakan oleh unit bisnis untuk pengambilan berbagai keputusan strategis, meskipun
sementara ini penggunaannya masih dalam tahap sales dan marketing product.
Tetapi, untuk lebih mengoptimalkan penggunaannya perlu disusun datamart (subset
dari Data warehouse yang berisi data yang lebih spesifik yang bersifat departemental) yang
lebih komprehensif dan peningkatan pemahaman, baik oleh IT maupun user, yaitu pihak
manajemen puncak yang tetkait untuk menghindari adanya kesalahan interpretasi (misinterpretation).
Semua sistem Informasi Eksekutif PT. Bank Mandiri dikembangkan oleh Berca
Tim, dengan teknologi yang digunakan adalah :
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan yang sangat penting dalam
perkembangan sistem informasi dewasa ini. Sistem Informasi Eksekutif (EIS) merupakan
sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal
dan eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya.
3.2. Saran
Dalam sistem informasi komputerisasi atau elektronik dapat memungkinkan semua
orang untuk bisa mengakses informasi-informasi yang ada, baik informasi yang bersifat
umum maupun yang khusus (rahasia). Dengan demikian maka harus ada sistem pengaman
data yang sangat baik untuk menjaga informasi khusus atau data-data yang bersifat rahasia
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://zafnatpaneyah.blogspot.com/2010/08/pengertian-sistem-informasi
eksekutif.html
http://itconsep.wordpress.com/course-work/makalah-tik-01/
http://zafnatpaneyah.blogspot.com/2010/08/pengertian-sistem-informasi
eksekutif.html
Yuhefizar, ilmukomputer.com
http://skripsi-artikel-makalah.blogspot.com/2010/03/makalah-sisteminformasi.html
http://irawan8381.blogspot.com/2012/11/makalah-sistem-informasi.html
http://arhami.files.wordpress.com/2011/08/sistem-informasi-eksekutif.pdf
http://giriayoga.com/2011/10/20/perkembangan-sistem-informasi-eksekutif-danpenerapannya- di-indonesia/
http://www.scribd.com/doc/52824394/Bab13-Sistem-Informasi-Eksekutif
http://makalahsie01.blogspot.com/2013/09/makalas-sistem-informasi-eksekutifsie.html