Menurut Suyoto (2004) menyatakan ”Sistem pakar adalah sistem yang
didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli.”
Sedangkan menurut Martin dan Oxman dalam Kusrini (2006)
menyatakan bahwa ”Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.”
Sistem pakar pada mulanya merupakan bagian dari pengembangan
sebuah software yang mengadopsi kemampuan seorang pakar pada sebuah komputer. Sistem pakar merupakan sebuah cabang dari Artificial Intelligence (AI) yang didasarkan pada knowledge atau pengetahuan dasar sebagai inti dasar sistem dalam menyelesaikan sebuah masalah yang ada. Knowledge adalah pemahaman teoritis atau praktis mengenai suatu subjek atau domain. Knowledge juga merupakan jumlah dari apa yang saat ini dikenal, dan pengetahuan adalah sebuah kekuatan (Negnevitsky, 2005). Seorang Pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya.
b. Ciri-Ciri Sistem Pakar
Ciri-Ciri Sistem Pakar menurut dari teori Kusrini (2006) menjelaskan ciri-ciri sistem pakar, yaitu: terbatas pada bidang yang spesifik, dapat memberikan penalaran untuk datadata yang tidak lengkap atau tidak pasti, dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikan dengan cara yang dapat dipahami, berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu, dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap, outputnya bersifat nasihat atau anjuran, output tergantung dari dialog dengan user, knowledge base dan inference engine terpisah. c. Struktur Sistem Pakar Menurut Arhami (2005), sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu : a. Lingkungan pengembangan (development environment), digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar. b. Lingkungan konsultasi (consultation environment), digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Menurut Turban (1995) , komponen utama pada struktur sistem pakar adalah Basis Pengetahuan (Knowledge Base), Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. Selain itu, komponen penunjang yakni mesin inferensi (inference engine) Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya. Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Komponen berikutnya yakni Basis Data (Data Base) yaitu Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan. Komponen terakhir yakni Antarmuka Pemakai (User Interface), fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai dengan komputer. Antarmuka yang digunakan biasanya berupa GUI yang memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem pakar. d. Kekurangan dan Kelebihan Sistem Pakar Menurut Suyoto (2004) terdapat berbagai kelebihan dan kekurangan dari sistem pakar. Kelebihan dari sistem pakar adalah Membantu orang awam untuk menyelesaikan masalah 'tanpa' bantuan para pakar, meningkatkan kualitas dan produktivitas, mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya, memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan dan keahlian para ahli baik yang biasa maupun yang langka. kelebihan lainnya yakni, sebagai asisten para ahli sehingga meringankan pekerjaan para ahli. Sistem pakar memiliki reabilitas. dapat menghemat waktu dalam pengambilan keputusan. Sedangkan adapun kekurangan dari sistem pakar adalah, tidak ada jaminan bahwa sistem pakar memuat 100% kepakaran yang diperlukan, pengembangan sistem pakar tergantung ada tidaknya pakar di bidangnya sehingga pengembangannya dapat terkendala, biaya untuk mendesain, mengimplementasikan dan memeliharanya dapat sangat mahal tergantung seberapa lengkap dan kemampuannya. e. Implementasi Sistem Pakar Salah satu cabang ilmu komputer yang dapat membantu manusia adalah kecerdasan buatan atau arficial intelligence. Kecerdasan buatan dapat membantu manusia dalam membuat keputusan, mencari informasi secara lebih akurat, atau membuat komputer lebih mudah digunakan dengan tampilan yang menggunakan bahasa natural sehingga mudah dipahami. Salah satu bagian dari sistem kecerdasan buatan adalah sistem pakar dimana sistem pakar adalah bagian dari ilmu Kecerdasan buatan yang secara spesifik berusaha mengadopsi kepakaran seseorang di bidang tertentu ke dalam suatu sistem atau program komputer. Kegunaan sistem pakar yakni menunjang segala aspek kehidupan manusia sehari-hari. Penggunaan aplikasi berbasis sistem pakar telah merambah pada dunia ekonomi, kesehatan, serta sosial dan budaya. Aspek sistem pakar yang utama dalam segi implementasi terapan yakni PHP yang merupakan bahasa pemrograman yang memungkinkan para web developer untuk membuat aplikasi web yang dinamis dengan cepat. PHP merupakan singkatan dari “PHP: Hypertext Preprocessor”. PHP dapat diintegrasikan (embedded) ke dalam web server, atau dapat berperan sebagai program CGI yang terpisah. Karakterisk yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP adalah lapisan integrasi database (database integraon layer), komponen terapan lainnya dalam aplikasi sistem pakar yakni MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi. MySQL populer di kalangan Web karena berbagai keunggulan. Pertama, MySQL tersedia di berbagai platform Linux dan berbagai varian Unix yang banyak digunakan oleh server Web, serta memiliki kemampuan client-server/networking. Kedua, fitur-fitur dalam MySQL banyak dibutuhkan dalam aplikasi Web. Misalnya, klausa LIMIT SQL-nya, praks untuk melakukan paging. Atau jenis indeks field FULLTEXT, untuk full text searching. Yang terakhir misalnya, praktis untuk melakukan penyimpanan password anggota situs. Kega, MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah. Karakteristik ini membuat MySQL cocok bekerja dengan aplikasi CGI. Contoh lain kegunaan aplikasi sistem pakar ini dapat ditemui pada security smartphone. Implementasi sistem adalah proses menterjemahkan rancangan yang telah dibuat atau yang telah didesain dalam bahasa pemrograman tertentu dan merupakan sistem yang telah siap dioperasikan dalam keadaan yang sebenarnya, dari sinilah akan diketahui apakah sistem yang dirancang dan dibuat dapat menghasilkan tujuan sesuai dengan yang telah diharapkan. Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Kerusakan pada Smartphone ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Hyper Text Markup Language (HTML) dan JavaScript adalah tampilan dari aplikasi sistem pakar pendeteksi kerusakan pada smartphone. DAFTAR PUSTAKA : (Buku) Kusrini. 2006. Sistem Pakar: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Turban, Efraim. 1995. Decision Support and Expert Systems: Management Support Systems. United States of America: Prentince-Hall International. Suyoto. 2004. Intelegensi Buatan: Teori dan Pemrograman. Yogyakarta: Gava Media Arhami, Muhammad, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta Negnevitsky, Michael. 2005. Artificial Intelligence: A Guide to Intelligent Systems. England: Pearson Education Limited (Jurnal) Hardiyanti, Mona Pradipta, R. Rizal Isnanto, and Ike Pertiwi Windasari. 2017. “Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Mobile Untuk Diagnosis Dini Meningitis.” Jurnal Teknologi Dan Sistem Komputer 5 (2): 83. https://doi.org/10.14710/jtsiskom.5.2.2017.84-89 diakses pada tanggal 28 November 2018. Kusrini. 2010. “Aplikasi Sistem Pakar.” Sistem Pakar. Yogyakarta : Penerbit Andi. https://doi.org/10.1186/s12879-016-2132-8 diakses pada tanggal 28 November 2018. Informasi, Jurusan Sistem, Fakultas Ilmu, Teknologi Informasi, and Universitas Gunadarma. 2014. “Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Kerusakan Pada Smartphone 1,2,3,4” 2014 (Sentika).