Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KOMPLEMENTER TERAPI YOGA

Dosen Pengampu: Ns.Gede Budi Widiarta,S.Kep.,M.Kep

OLEH:
Nama : Ni Komang Amara Dewi
NIM : 22089014067
Prodi : S1 Keperawatan
Semester : IV (Empat)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2024/2025


KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmatnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Keperawatan Komplementer dengan judul “TERAPI YOGA“, sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu.

Dalam pembuatan makalah ini kami tidak lepas dari berbagai kendala yang di hadapi,
oleh membimbing dan mengarahkan kami dari proses pembuatan makalah ini hingga selesai.
Sehingga setiap kendala yang kami hadapi bisa terlewati dengan baik.

Kami sebagai penulis juga menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih
jauh dari kata kesempurnaan, oleh sebab itu saran dan kritik dari pembaca sangat kami
harapkan agar kami dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan kami di kemudian hari.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Air Sanih , 10 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar belakang ....................................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah.................................................................................................. 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

2.1 Pengertian yoga.................................................................................................... 3

2.2 Jenis-jenis yoga .................................................................................................... 4

2.3 Manfaat yoga bagi kesehatan ............................................................................... 8

2.4 Anatomi dan Fisiologi dalam yoga .................................................................... 10

2.5 Gerakan dalam yoga asana ................................................................................ 10

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 17

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 17

3.2 Saran .................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Yoga adalah aktivitas yang secara nyata mampu menggabungkan unsur-unsur
psikologis. fisiologis, sementara aktivitas lainnya sebagian besar lebih memiliki efek pada
unsur fisik luar semata, sehingga yoga dapat dipandang sebagai salah satu filsafat hidup yang
dilatar belakangi ilmu pengetahuan yang universal yakni pengetahuan tentang
senipernafasan, anatomitubuh manusia, pengetahuan tentang cara mengatur pernafasan yang
disertai senam atau gerak anggota badan, Bagaimana bagaimana cara melatihkonsentrasi,
menyatukan pikiran, dan lain misalnya (Sani, 1999). Jadi yoga merupakan sebuah sistem
yang menyadarkan dan mengantarkan kita ke pengembangan diri, kesehatan lahir batin untuk
mencapai kebahagiaan.

Yoga dapat meningkatkan daya ingat, konsentrasi, menajamkan tingkat intelektual,


menyeimbangkan emosi sehingga membuat hidup lebih kaya dan bahagia. Yoga juga
membawa kesadaran, kebebasan dan pencerahan. Maka dalam kehidupan modern, tubuh
yang menahannya beban fisik dan menekankan keseharian yang akan bertumpuk di bagian
tubuh tertentu, dan mengakibatkan berbagai ketidaknyamanan fisik, mental, maupun psikis,
sehingga melalui yoga, hal itu diperbaiki karena dikatakan oleh Jung (dalam Krisna, 1999)
bahwa latihan yoga juga menyentuh fisik sehingga menimbulkan keselarasan antara fisik dan
mental manusia. Terlebih lagi yoga juga dapat menurunkan stres dan menambah percaya diri,
yang dapat dilihat pada para anggota yang telah mengikuti yoga, tampak tenang dalam
menyelesaikan masalah (Sindu, 2006).
Pikiran yang tenang, damai, dan rileks dapat mempengaruhi akibat-akibat yang
ditimbulkan karena adanya stres yang negatif. Sehingga menurut Shindu (2003) yoga
memberi relaksasi, ketenangan, kejemihan pikiran, keceriaan, rasa percaya diri dan
berkembangnya intuisi serta dapat menurunkan stres.

Melalui yoga, tubuh manusia terhubung erat dengan pola gerak, pernafasan, serta
pikiran yang memungkinkan terjadinya keseimbangan, relaksasi, serta harmoni hidup lewat
serangkaian latihan fisik yang cermat dan penuh konsentrasi, seorang pelaku yoga diajarkan
untuk 'membangun seluruh bagian tubuh maupun jiwa. Oleh karena itu berbagai gerakan

1
yoga berefek positif bagi peredaran darah, memudahkan penayerapan gizi,
sertammmembersihkan racun dari berbagai bagian tubuh Sementara dari sisi psikologis yoga
meningkatkan konsentrası, fokus, dan meningkatkan ketenangan, juga kepuasan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian yoga?
2. Apasaja jenis – jenis yoga?
3. Apakah manfaat yoga bagi kesehatan?
4. Bagaimanakah anatomi dan fisiologi dalam yoga?
5. Bagaimanakah gerakan dalam yoga asana?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian yoga
2. Untuk mengetahui jenis – jenis dari yoga
3. Untuk mengetahui manfaat yoga bagi kesehatan
4. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dalam yoga
5. Untuk mengetahui gerakan dalam yoga asana

1.4 Manfaat
1. Bagi para pembaca :

a. Sebagai bahan acuan pembelajaran mengenai terapi yoga untuk kesehatan.


b. Sebagai bahan informasi tambahan untuk pengetahuan.
2. Bagi Penulis :
a. Untuk memenuhi tugas matakuliah keperawatan komplementer dari dosen pengajar
b. Sebagai penambah wawasan diri terhadap terapi yoga.
c. Sebagai latihan diri untuk menambah pengetahuan pembuatan makalah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertia yoga

Yoga adalah sebuah ilmu filosofi praktis dan bukan agama. Dari sisi filosofi,
sebenarnya yoga bisa dikaitkan dengan semua kepercayaan kepada tuhan karena kata
yoga diambil dari bahasa sanskerta 'yug'yang berarti 'menggabungkan atau
mengharmonikan Secara garis besar, yoga berarti mengharmonisasikan elemen spiritual
dan fisikal seseorang manusia untuk mencapai kondisi ideal sehingga memudahkan
terjadinya komunikasi dengan sang pencipta.

Yoga berasal dari bahasa Sansekerta 'Yuj'berarti "menghubungkan atau


"mempersatukan". Yoga adalah suatu teknik untuk menghubungkan kesadaran manusia
dengan Ilahi. Pernyataan ini bukan berarti "penyatuan" Tuhan dan manusia secara fisika,
namun kesadaran. Sebenarnya bukannya Tuhan yang terpisah dari manusia, tapi
manusialah yang memisahkan diri. Ketidaktahuan (avidya) yang menjadi sebab
terjadinya pemisahan antara manusia dan Tuhan. Jenis penyatuan ini sulit untuk
diwujudkan. Namun, tiap usaha walaupun kecil tetap ada manfaatnya Penyatuan ini
seperti sungai menuju ke samudra yang kemudian lenyap meninggalkan nama dan
bentuknya.

Yoga sering disamakan dengan senam, Anggapan tersebut tidak sepenuhnya


salah, sebab yoga memang induk dari senam serta berbagai jenis beladiri, tari, musik,
nyanyian, bahkan seni bercinta. Yoga berasal dari bahasa sansekerta "yuj yang artinya
menghubungkan atau menyatukan (Weller 2001). Secara horizontal berarti menyatukan
badan, pikiran, hati, dan jiwa dalam keselarasan yang alami. Sedangkan dalam arti
vertical berarti menyatukan kesadaran diri kita dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Setiap
orang dari berbagai keyakinan dapat mempelajari teknik-teknik yoga Yoga bukan hanya
di dominasi orang dewasa. Anak remaja dan anak-anak pun dapat melakukannya Yoga

3
bahkan dapat melatih anak untuk mengenal dirinya, sekaligus dapat mengendalikan
luapan emosi (Claire 2006).

Yoga sangat baik untuk meningkatkan konsentrasi dan membawa kesadaran diri,
menajamkan pikiran, dan menjauhkan seseorang dari emosi dan pikiran negatif Yoga
berperan penting dalam meningkatkan asupan oksigen ke dalam otak, menghilangkan
kepenatan, meningkatkan energi, dan vitalis, meningkatkan kelenturan dan stamina
tubuh, menstimulasi kelenjar hormonal dalam tubuh dan membuatnya stabil Gerakan-
gerakan yoga juga dapat memperlancar sirkulasi darah. Selain hal itu yoga juga
meningkatkan kekebalan tubuh (Shindu 2006).

Yoga secara teratur dapat menstimulasi saraf pada tulang punggung.


Menstabilkan fungsi kerja tubuh, meningkatkan rasa nyaman, tentram dan bebas stres,
memperhalus rasa, memperbaiki sikap dan perilaku, meningkatkan rasa percaya diri,
pola pikir yang lebih positif dan penghargaan terhadap diri sendiri, memperlambat
proses penuaan diri, meningkatkan daya ingat, fokus terhadap satu masalah dan
meningkatkan kesehatan secara menyeluruh (holistik), keseimbangan kondisi fisik dan
kejiwaan seseorang dalam dirinya. Aura adalah medan energi yang memancar dari
dalam tubuh. Apa yang dipikir dan dirasakan juga tercetak jelas pada auranya Pancaran
ini merupakan manifestasi dari kondisi fisik, entosional, mental, spiritual. Semakin kuat
dan semakin jernih aura seseorang, maka akan semakin besar daya tarik seseorang
tersebut. Sebaliknya semakin lemah dan semakin kotor auranya, maka semakin tidak
nyaman orang berada di sekitar kita. (Muchtar AF, 2010).

2.2 Jenis – Jenis Yoga

Macam Yoga Secara garis besar dapat dibedakan dalam empat macam yaitu :

1. Jnana Yoga

Merupakan yoga yang dilakukan dengan penekanan pengetahuan. Praktisi yoga ini
beranggapan bahwa kebodohan (avidya) merupakan penyebab utama terjadinya

4
kesalahan dan kelalaian. Terhapusnya kebodohan, maka terhapus pula kemiskinan,
ketidakadilan, kesewenangan, serta kerusakan alam semesta. Dengan demikian
semakin damar dunia. Semua itu dikarenakan manusia tahu akan hakekat dirinya.
Manusia yang tahu hakekat dirinya, maka dia akan tahu hakekat Tuhannya.

2. Karma Yoga

Merupakan yoga yang dilakukan penekanan pada tindakan, Para praktisinya selalu
memperhatikan segala sesuatu yang diperbuatnya, sehingga tidak menimbulkan
karma yang membawa pada penderitaan. Para praktisinya tidak pernah mengeluh
menghadapi masalah kehidupan. Semua masalah dipandang merupakan akibat dari
karma yang telah dibuatnya, maka harus diterima dan dihadapi sebagai pendidikan
dan kasih sayang Ilahi.

3. Bhakti Yoga

Merupakan yoga yang dilakukan dengan penekanan pada bakti kepada Tuhan, yaitu
melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Tuhan, Semuanya dilakukan dengan
cinta tanpa memiliki pamrih apa pun (termasuk ingin masuk songa). Kecintaan
praktisi Bhakti bermakna has. Bukan hanya pada Tuhan, namun juga pada semua
ciptaanNYA. Mencintai ciptaan merupakan manifestasi dari mencintai Sang
Pencipta itu sendiri. Cinta seorang Bhakta tidak membeda-bedakan ras, suku,
bangsa, dan agama Tidak membenci yang miskin maupun yang kaya, yang indah
maupun yang buruk, yang pintar maupun yang bodoh, yang beriman maupun yang
katir.

4. Raja Vega

Merupakan yoga yang dilakukan dengan menekankan pada pengendalian pikiran


Dengan mengendalikan pikiran, maka terkendali pala semua indra-indra manusia,
Hasil dari semua itu disebut Pencerahan, Manunggaling Kawula Gusti (Jw).
Makrifatullah (1) Apapun namanya bukan suatu masalah yang patut diperdebatkan.

5
Perkembangan kemudian, banyak Raja.

Yoga terdiri dari 8 tingkatan. Setiap yingkatan memiliki identitas tersendiri,


namun memperkuat satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Tingkatan ini tidaka
dapat dilibat dengan pemahaman bahwa yang satu lebih dari lainnya, namun harus
dengan pemahan bahwa satu tinggkatan takkan pernah dicapai tanpa memahami
tingkatan sebelumnya. Secara otomatis berarti "melepaskan atau mengacuhkan
penguasaan terhadap satu tingkatan dapat merusak konsep hakiki yoga secara
keseluruhan, tingkata yoga meliputi :

1. Yama (disiplin sosial kemasyarakatan)

Memiliki 5 prinsip universal; kejujuran, anti-kekerasan, tidak mencuri, tidak


mengumbar nafsu birahi, dan penguasaan hasrat, sebuah prinsip yang harus
dipatuhi dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

2. Niyama (disiplin individu)

Juga memiliki 5 persyaratan: bersih diri, bersyukur, tidak berlebihan, mawas diri,
dan menyembah sang maha pencipta. Perilaku ini harus tercermin dalam
kehidupan pribadi setiap saat.

3. Asana (postur tubuh)

Menurut patanjali, "postur yang baik membawa stabilitas dalam tubuh dan
keagungan pikiran". Melatih asam postur mampu meningkatkan fleksibilitas,
kekuatan, dan kesehatan. Dengan asana, seluruh bagian penting tubuh, seperti
jantung, paru-paru, ginjal. hati, empedu, pankreas, dan bagian lainnya menjadi
terstimulasi untuk bekerja lebih baik Namun diatas segalanya, latihan asana
bertujuan mencapai keseimbangan antara tubuh dan pikiran.

4. Pranayama (pengaturan napas)

Secara spesifik, patanjali menekankan fase prayanama hanya bisa dilakukan


setelah dasar-dasar asana dikuasai dengan baik. Melatih pranayama diyakini

6
dapat melepaskan jiwa dari tekanan, mengendurkan sistem saraf, dan
menenangkan pikiran.

5. Pratyahara (pengaturan indera)

Pembatasan diri ini adalah penghubung antara 4 tingkatan awal dangan 3


tingkatan selanjutnya. Setelah mematuhi semua persyaratan awal, seseorang
mampu melakukan kontrol terhadap pikiran dan segenap panca indera sehingga
mampu berkontemplasi dengan baik, lalu membuang semua elemen negatif demi
peningkatan kualitas spiritualnya.

6. Dharana (konsentrasi)

Kemampuan untuk mengontrol naluri dasar pikiran untuk selalu mengembara


dan mengambang ke segala aspek. Di saat kita sedang menempatkan diri dalam
keadaan tenang, kadang kita mendapati pikiran dipenuhi berbagai hal yang
tumpang tindi. Dalam fase dharana, seseorang dituntut memiliki kemampuan
menguasai satu hal dan mendalaminya tanpa harus mengalami gangguan selama
mungkinsalah satu teknik termudah menguasai fase ini adalah penggunaan
mantra atau peembacaan serentetan literaturdalam hati ataupun secara vokal.

7. Dhayana (meditasi)

Saat pikiran seseorang telah mampu fokus pada satu titik dalam waktu tertentu
tanpa terganggu ia telah mencapai fase dhayana Di sini, pikiran, tubuh, dan
napas telah bergabung dan telah menjadi satu-kesatuan.

8. Samadhi (realisasi diri)

Inilah titik kulminasi pencapaian yoga. Sebuah pencapaian spiritual yang hakiki.
Di sini, tercapai esensi yogasesungguhnya mungkin esensi seluruh tujuan dan
aktivitas apapun di dunia ini. Pada fase ini, tubuh dan indera dalam kondisi
relaks, pikiran selalu dalam kondisi awas, dan semua aspek mampu berjalan
harmonis Secara faktual, 8 tingkatan ini tidak dapat dilihat sebagai elemen yang

7
berdiri sendiri karena setiap tingkatan harus dilalui, disadari, dan dilatih
keberadaanya secara konsisten agar menjadi satu-kesatuan utuh Merasa telah
menguasai salu tingkatan kemudian meningalkanya menuju ke tingkatan lain
menimbulkan ketidakseimbangan dan kegagalan penguasaan yoga secara hakiki.

2.3 Manfaat Yoga Bagi Kesehatan

Yoga sangatlah bermanfaat bagi kesehatan manusia maka dari itu yoga juga
merupakan salah satu terapi yang ada didunia medis, adapun manfaat yoga bagi
kesehatan yaitu :

1. Melatih seluruh otot tubuh, karena ada otot yang jarang sekali dipergunakan bahkan
dalam banyak olahraga keras sekalipun.

2. Meningkatkan asupan oksigen ke otak dan kedalam sistem tubuh.

3. Menstimulasi syaraf pada tulang punggung.

4. Memperlancar peredaran darah.

5. Menstimulası kelenjar hormonal (sistem endokrin) dalam tubuh.

6. Memijat organ tubuh bagian dalam.

7. Menstabilkan fungsi kerja tubuh.

8. Meningkatkan rasa nyaman, tentram dan bebas stres.

9. Memperbaiki perilaku (sifat dan sikap) yang kurang baik.

10. Meningkatkan rasa percaya diri.

11. Pola pikir yang lebih positif dan penghargaan terhadap diri (self esteem).

12. Memperlambat penuaan dan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh (holistik).

Adapun beberpa penyakit fisik yang telah terbukti dapat diperlambat dengan
menjalani terapi yoga adalah :

1. Acidity, heartburn (sakit jantung).

2. Alzheimer (kondisi medis yang menyebabkan dementia/ penurunan daya ingat).

8
3. Anemia (kurang darah).

4. Anxiety (khawatir yg berlebihan).

5. neuropati (tekanan syaraf)

6. Arthritis (sakit persendian).

7. Asthma (asma).

8. Spinal pain (sakit tulang punggung).

9. Hipertensi (tekanan darah tinggi).

10. LBP Myogenik (sakit pinggang).

Yoga dapat bersifat therapeutic bagi penyakit-penyakit diatas jika dipraktikkan


sesuai dengan prinsip berikut :

a. Dilakukan secara teratur. Berlatih yoga secara teratur membantu meregangkan


dan menguatkan otot, melenturkan persendian dan menguatkan tulang serta
menstimuli pengeluaran hormon secara teratur. Bernafas dalam. Teknik
pernafasan yoga meningkatkan kapasitas paru-paru agar proses pernafasan
menjadi optimal. Teknik pernafasan yoga juga membantu menguatkan organ
tubuh bagian dalam dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk relaks.

b. Pola makan seimbang. Pola makan yang seimbang dan memenuhi asupan gizi
bagi tubuh akan meningkatkan kesehatan saecara holistik.

c. Istirahat yang cukup Penting sekali menjaga keseimbangan antara bekerja dan
beristirahat agar kesehatan tubuh selalu dalam kondisi yang prima.

d. Berpikir positif Pikiran/bathin juga harus selalu diberikan input yang positif
agar aspek mental dan emosional terjaga kesehatannya. Terdapat korelasi antara
pikiran dan tubuh Pikiran-pikiran positif amat membantu proses pemulihan
tubuli dari penyakit.

9
2.4 Anatomi Dan Fisiologi Dalam Yoga
Anatomi yoga adalah studi tentang tubuh manusia dan gerakannya yang berkaitan
dengan latihan yoga. Ini melibatkan pemahaman tentang tulang, otot, dan persendian,
dan bagaimana mereka bekerja sama selama postur dan gerakan yoga. Anatomi yoga
mencakup topik topik seperti :
1. Struktur dan fungsi tulang, otot, dan persendian, termasuk tindakan dan
interaksinya selama postur yoga.

2. Keselarasan dan pergerakan tubuh dalam postur yoga, dan cara menggunakan
pernapasan untuk meningkatkan gerakan dan stabilitas.
3. Penggunaan alat peraga dan modifikasi untuk membuat postur yoga lebih
mudah diakses dan aman bagi berbagai tubuh dan kemampuan.
4. Efek yoga pada sistem tubuh, seperti sistem muskuloskeletal, pernapasan, dan
kardiovaskular.

5. Prinsip gerakan fungsional dan penerapannya dalam latihan yoga.


Studi tentang anatomi yoga membantu praktisi yoga, guru, dan terapis untuk
memahami cara berlatih dan mengajar yoga dengan aman dan efektif, dan untuk
membuat keputusan berdasarkan informasi tentang modifikasi dan penyesuaian bagi
siswa yang mengalami cedera atau keterbatasan fisik lainnya. Ini juga merupakan aspek
penting dalam memahami bagaimana yoga dapat digunakan untuk tujuan terapeutik, dan
bagaimana merancang kelas dan rangkaian yang dapat membantu meringankan kondisi
kesehatan tertentu.

2.5 Gerakan Dalam Yoga Asana


Asana adalah "postur yang baik membawa stabilitas dalam tubuh dan keagungan
pikiran". Melatih asam postur mampu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan
kesehatan. Dengan asana, seluruh bagian penting tubuh, seperti jantung, paru-paru,
ginjal. hati, empedu, pankreas, dan bagian lainnya menjadi terstimulasi untuk bekerja
lebih baik Namun diatas segalanya, latihan asana bertujuan mencapai keseimbangan
antara tubuh dan pikiran. Adapun gerakan dalam yoga asana yaitu :

10
1. Ananda balasana
Gerakan yoga asana yang dilakukan menyerupai bayi yang tidur telentang.
Lalu kedua kaki diangkat ke atas dan kedua tangan memegang ujung kaki.
Gerakan Ananda Balasana akan melatih otot inti, sehingga memperbaiki
pernapasan dan postur tubuh.

2. Balasana
Gerakan yoga asana yang mirip seperti gerakan sujud, tapi bagian kaki
ditekuk atau diduduki. Kemudian kedua tangan diluruskan ke depan sejauh
mungkin. Pose yoga ini akan melatih otot perut dan tangan dengan baik.

3. Bhujangasana
Gerakan yoga asana yang sekilas mirip seperti bentuk ular kobra. Lalu kedua
kaki lurus ke belakang, sehingga beban ada di tubuh bagian tengah. Gerakan
yoga asana yang satu ini perlu latihan beberapa kali agar bisa menciptakan
pose yang sempurna.

11
4. Baddha kosana
Gerakan yoga asana yang menyerupai duduk bersila, tapi kedua telapak kaki
dipertemukan. Kemudian kedua tangan memegang kedua kaki. Usahakan
tubuh tetap tegak, lalu tarik dan buang napas secara perlahan.

5. Dhanurasana
Gerakan yoga asana yang cukup sulit dilakukan karena melatih kelenturan
tubuh. Jika seseorang baru mulai melakukan yoga, maka perlu latihan untuk
sempurna melakukan gerakan ini. Caranya dengan telungkup dan pertemukan
kedua tangan dengan kedua kaki di atas. Pose ini juga disebut pose kapal.

6. Garudasana
Gerakan yoga asana mengutamakan keseimbangan tubuh seseorang Caranya
dengan menyilangkan kaki kiri ke kaki kanan, sehingga tumpuan hanya di
kaki kanan. Kemudian tangan kanan disilangkan ke tubuh bagian kiri.

12
7. Halasana
Gerakan yoga asana yang mirip sikap lilin, tapi kedua kaki tidak hanya
diangkat ke atas, melainkan didorong mendekati kepala sampai ujung kaki
menyentuh lantai. Kemudian kedua tangan lurus menempel di lantai untuk
menjaga keseimbangan tubuh.

8. Kapalabhati pranayama
Gerakan yoga asana yang mirip duduk bersila biasa. Hanya saja posisinya
harus sempurna, yaitu tubuh tegak dan kedua tangan diletakkan di kedua lutut,
seperti sikap berdoa dalam Islam.

9. Matsyendrasana
Gerakan yoga asana yang melatih kelenturan otot kaki. Caranya adalah
dengan duduk bersila, lalu menyilangkan satu kaki ke sisi lainnya sampai
ujung kaki yang disilangkan menyentuh lantai. Kamu akan merasakan tarikan
otot pada salah satu kaki.

13
10. Paschimottanasa
Gerakan yoga asana ini dilakukan dengan duduk dan kedua kaki rapat lurus ke
depan. Kemudian jatuhkan seluruh tubuh sedekat mungkin dengan kaki.

11. Pavanamuktasana
Gerakan yoga asana yang dilakukan dengan mengangkat kedua kaki dan
menekuknya ke bagian dalam. Kemudian kedua tangan memegang lutut dan
tarik ke dalam.

12. Setu bandhasana

Gerakan yoga asana yang dilakukan dengan telentang. Kedua tangan lurus di
samping badan. Kemudian dorong tubuh ke atas sampai pantat tidak
menyentuh lantai. Lalu kaki menekuk sekitar 90 derajat.

14
13. Shavasana
Gerakan yoga asana yang paling sederhana karena kamu hanya perlu tidur
telentang dan kedua tangan berada di sisi kiri dan kanan dengan keadaan
terbuka. Lakukan gerakan yoga ini dengan tarikan dan buangan napas yang
perlahan, sehingga bisa membuat otot-otot tubuhmu lebih rileks.

14. Sarvangasana
gerakan yoga asana yang juga disebut sikap lilin. tidur teletang, kemudian
angkat kedua kaki ke atas sambil menopang tubuh menggunakan kedua
tangan. Tahan posisi tersebut selama beberapa saat.

15. Tadasana
Gerakan yoga asana yang sangat mudah dilakukan, yaitu dengan sikap berdiri
tegak, lalu angkat kedua tangan sejauh mungkin ke atas. Kemudian angkat
kedua kaki seperti berjinjit.

15
16. Trikonasana
Gerakan yoga asana yang cukup umum dilakukan. Gerakan ini dilakukan
dengan berdiri tegak, lalu buka kaki selebar mungkin. Kemudian condongkan
badan ke salah satu sisi dengan menyentuh kaki salah satu kaki menggunakan
tangan. Gerakan ini akan melatih otot kaki, tangan, dan perut.

17. Uttanasana
Gerakan yoga asana yang dilakukan dengan menyejajarkan tangan dan kaki.
Kamu tinggal berdiri tegak seperti biasa, lalu bungkukkan badan ke bawah
sampai kedua tangan menyentuh lantai. Tahan posisi ini selama beberapa saat,
sehingga bisa melatih otot pinggang dan perut.

16
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesipulan
Yoga merupakan aktifitas fisik yang jika ditinjau dari sudut anatomi sangat
memperhatikan keterkaitan antara bagian tubuh yang satu dengan bagian tubuh lainnya.
Yoga bersifat unik, karenanya postur asana yang diperlukan oleh setiap orang dapat
berbeda-beda. Secara fisik, yoga akan meningkatkan kesehatan tubuh dan memperbaiki
sikap atau postur tubuh. Namun secara keseluhan juga akan memperbaiki metabolisme
tubuh, menyeimbangkan hormon dalam jaringan serta menjaga keseimbangan mental
dari praktisi yoga. Guna memaksimalkan hasilnya, biasanya yoga Ranjan Sarkar, juga
disertai dengan pranayama. Pranayama akan membantu mengotimalkan sirkulasi energi
selama melaksanakan yoga sehingga menimbulkan efek
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan agar dapat menambah pengetahuan
mengenai materi terkait Konsep komplementer terapi yoga . Sebagai mahasiswa
keperawatan pentingnya mempelajari dan memahami konsep keperawatan komplementer
salah satunya yaitu berkaitan dengan terap yoga. Sehingga dalam hal ini semoga dengan
disusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami penulis dan para pembaca

17
DAFTAR PUSTAKA

Mbura, Reny Hietingwati,Dedy. (2021). Sistem komplementer . Kupang : Hietingwati,Dedy


Mbura.

Ni Made Adnyani. (2022). Kerja anatomi tubuh dalam yoga asana. Bontang: Ni Made Adnyani.

Anda mungkin juga menyukai