Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. G


DENGAN KASUS PRENATAL YOGA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
Laporan kasus ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian praktik melalui
metode ujian case report pada mata kuliah …………. semester Ganjil TA. 2021/2022

Disusun Oleh :

ERLITA BR KARO

NPM: 21.156.04.12.010

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S1) DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
TA. 2021/2022
Lembar Pengesahan Laporan

Tanggal Ujian Screenshoot Foto Ujian

Mahasiswa Tanda Tangan Mahasiswa


Nama : Erlita Br Karo
NPM : 21.156.04.12.010

Dosen Penguji
Nama :
NIDN :
LAPORAN KASUS
A. Gambaran Kasus
Seorang ibu hamil trimester ke-3 datang ke klinik bidan untuk memeriksakan
kehamilannya yang pertama, beberapa minggu lagi merupakan HPL ibu tersebut. Setelah
melakukan pemeriksaan kehamilan bidan memberikan konseling terkait dengan persiapan
persalinannya. Bidan menyarankan untuk melakukan aktivitas olahraga karena sudah
mendekati HPL. Menurut anda olah raga apa yang yang dilakukan oleh ibu hamil tersebut?
Peragakan gerakannya!
B. Tinjauan Teori
1. Definisi prenatal yoga
Yoga dibangun atas tiga struktur utama, yaitu olahraga, pernapasan dan meditasi.Yoga
adalah sebuah ilmu yang menjelaskan kaitan antara fisik, mental dan spiritual manusia
untuk mencapai kesehatan yang menyeluruh. Yoga merupakan sebuah aktivitas fisik
yang meditatif dan intuitif, dilakukan dengan penuh kesadaran yang tidak hanya
membina tubuh secara fisik, tetapi juga akan memperhalus rasa dan memperluas
kesadaran. Prenatal yoga (yoga bagi kehamilan) merupakan modifikasi dari yoga klasik
yang telah disesuaikan dengan kondisi fisik wanita hamil yang dilakukan dengan
intensitas yang lebih lembut dan perlahan.
2. Manfaat prenatal yoga
Perubahan-perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan akan mempengaruhi
kenyamanan ibu hamil baik secara fisik maupun psikis. Berlatih yoga merupakan salah
satu solusi yang bermanfaat sebagai media self help yang akan mengurangi
ketidaknyamanan selama masa hamil. Sindhu menyebutkan ada beberapa manfaat
berlatih yoga bagi kehamilan, yaitu:
1. Meningkatkan kekuatan dan stamina tubuh saat hamil
2. Melancarkan sirkulasi darah dan asupan oksigen ke janin
3. Mengatasi sakit punggung dan pinggang, skiatika, konstipasi, saluran urine yang
lemah, pegal dan bengkak pada sendi
4. Melatih otot perineum untuk lebih kuat dan elastis sehingga mempermudah proses
kelahiran.
5. Mengurangi kecemasan dan mempersiapkan mental sang ibu untuk menghadapi
persalinan
6. Mempermudah proses kelahiran
7. Menjalin komunikasi antara ibu dan anak sejak masih berada di dalam kandungan
8. Mempercepat pemulihan fisik dan mengatasi depresi pasca melahirkan.
Berdasarkan penelitian Beddoe AE, et al dalam Tiffany Field, et al menyebutkan
bahwa efek positif yoga untuk ibu hamil adalah mengurangi stress, kecemasan, rasa
sakit saat kehamilan, ketidaknyamanan dan mengurangi nyeri persalinan Kyle Davis,
et al menyebutkan bahwa yoga prenatal adalah intervensi yang layak dan dapat
diterima oleh ibu hamil yang memiliki gejala cemas dan depresi. Peserta juga
menyampaikan kepuasan yang tinggi dan tidak ada hasil yang merugikannya.
3. Prosedur Prenatal Yoga
Prinsip prenatal yoga yaitu:
1) Napas dengan penuh kesadaran
Napas yang dalam dan teratur bersifat menyembuhkan dan menenangkan. Melalui
teknik pernapasan yang benar, ibu akan lebih dapat mengontrol pikiran dan tubuhnya.
2) Gerakan yang lembut dan perlahan
Gerakan yang lembut dan mengalir akan membuat tubuh ibu lebih luwes sekaligus
kuat. Gerakan prenatal yoga fokus pada otot-otot panggul, pinggul, paha dan
punggung.
3) Relaksasi dan meditasi
Dengan relaksasi dan meditasi, seluruh tubuh dan pikiran ibu dalam kondisi rileks,
tenang dan damai.
4) Ibu dan bayi
Prenatal yoga meluangkan waktu spesial dan meningkatkan bounding antara ibu dan
calon bayi. Jika ibu bahagia dan rileks, bayi pun akan merasakan hal yang sama.
4. Jurnal terkait yang berhubungan dengan kasus

Judul : “Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Kecemasan Pada Ibu Hamil Dalam
Menghadapi Persalinan Di Bpm Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017”
Kecemasan menghadapi persalinan merupakan masalah yang berdampak
terhadap keadaan fisik dan psikis ibu maupun janinnya. Dampak kecemasan pada
ibu antara lain lebih pendeknya masa gestasi, insomnia, persalinan seksio sesaria dan
dampak kecemasan pada bayi antara lain persalinan prematur, berat lahir rendah dan
pertumbuhan janin kurang. Salah satu latihan fisik yang direkomendasikan dan aman
dilakukan oleh ibu hamil dalam menurunkan kecemasan adalah prenatal yoga.
Kecemasan adalah suatu keadaan perasaan afektif yang tidak menyenangkan yang
disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang akan
datang. Michelle, et al menyebutkan bahwa untuk mengurangi kecemasan dapat
dilakukan dengan suporrted self-help. 9 Terdapat dua contoh suporrted self-help
yaitu senam hamil dan prenatal yoga. Senam hamil merupakan salah satu latihan
fisik untuk ibu hamil yang sudah masuk kedalam program pemerintah yaitu pada
kelas ibu hamil, namun tidak semua puskesmas rutin melaksanakan kegiatan
tersebut. Prenatal yoga merupakan salah satu solusi selfhelp yang menunjang proses
kehamilan, kelahiran dan bahkan pengasuhan anak. Prenatal yoga memiliki efek
positif untuk ibu hamil yaitu mengurangi stress, kecemasan, rasa sakit saat
kehamilan, ketidaknyamanan dan mengurangi nyeri persalinan.
Menurut penelitian Kyle Davis, et al yang melibatkan 46 ibu hamil dengan
gejala depresi dan cemas menunjukkan bahwa yoga prenatal adalah intervensi yang
layak dan dapat diterima oleh ibu hamil yang memiliki gejala cemas dan depresi.
Peserta juga menyampaikan kepuasan yang tinggi dan tidak ada hasil yang
merugikannya.
Asuhan Kebidanan pada ibu hamil yang berkunjung di BPM Siti Aminah itu
konseling tentang menghadapi kecemasan pada masa persalinan, yaitu salah satunya adalah
dengan melakukan aktivitas prenatal yoga untuk mengurangi stress, kecemasan serta rasa
sakit saat kehamilan dan mengurangi nyeri persalinan.
Hasil Laporan ini diperoleh ibu mengalami kecemasan dalam menghadapi
persalinan, tetapi setelah dilakukan asuhan kebidanan yang di anjurkan oleh bidan serta
dilakukan nya aktivitas prenatal yoga, tingkat kecemasan pada ibu hamil mengalami
penurunan. Hal itu berarti bahwa prenatal yoga memiliki pengaruh dalam menurunkan
tingkat kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Pasien menerima dan
memahami serta melaksanakan anjuran yang telah diberikan.
Dari hasil analisa singkat Jurnal di atas dapat berhubungan dengan kasus Ny. Gita
tentang asuhan kebidanan prenatal yoga pada ibu hamil yang akan menghadapi persalinan
Selain itu Ny. Gita juga mengatakan bahwa persalinan nya sudah dekat maka dari itu pada
kasus Ny. Gita pemilihan aktivitas prenatal yoga adalah pilihan yang tepat agar bisa
mempersiapkan persalinannya.
1. Pathway Asuhan kebidanan pada ibu hamil TM III

 Hamil 36 minggu
 Konseling persiapan persalinan
 Aktivitas olahraga

Prenatal yoga

Melatih otot perineum untuk lebih kuat

Mempermudah proses kelahiran.

2. Pathway prosedur prenatal yoga

Napas dengan penuh kesadaran

Gerakan yang lembut dan


perlahan

Relaksasi dan meditasi

Meningkatkan bounding
antara ibu dan calon bayi
C. Deskripsi Asuhan Kebidanan pada Ny. G
1. Tujuan Asuhan
Memberikan asuhan pada Ny. Gita usia 25 tahun G1P0A0 H 36 Minggu agar bisa melakukan
aktivitas terkait dengan persiapan persalinan yaitu dengan olahraga prenatal yoga.
2. Deskripsi Alat dan Bahan

No. Nama Gambar Fungsi


Alat / Bahan
1. Matras yoga Untuk alas melakukan
olahraga yoga

2. Selimut Untuk memberikan


bantalan kepada bagian
bawah lutut dan
pinggang, dan dapat
juga dilipat untuk
menganjal bahu pada
posisi Shoulderstand.

3. Balok yoga Untuk memperdalam


dan memperpanjang
pereganganmu saat
melakukan pose yoga

4. Strap yoga Membantu melenturkan


tubuh menjadi fleksibel,
Memperbaiki pinggul
serta pinggang yang
sakit 
5. Kursi dengan Untuk menjadi sandaran
sandaran pada ibu hamil

6. Aromatherapi untuk menenangkan dan


dalam humidifier membuat ibu hamil lebih
berenergi

7. Gym ball Untuk meringankan


nyeri punggung dan
menigkatkan aliran
darah.

8. Musik yoga Untuk relaksasi saat


melakukan yoga

3. Menegakkan Diagnosa
Ny. Siska usia 25 tahun G1P0A0 H 36 Minggu Janin tunggal hidup intrauterine presentasi
kepala dengan aktivitas prenatal yoga
4. Prosedur kerja

No. Gambar Tindakan

Menyiapkan alat pada posisi


mudah dijangkau.

1.

Menyiapkan lingkungan

2.

Centering:
Duduk dalam posisi
sukasana, tangan kanan di
dada dan tangan kiri di atas
perut,dilanjutkan dengan
3. fokus kepada nafas (inhale
dan exhale 5x siklus nafas.
Duduk sukasana:
a. Duduk dengan
menggunakan tulang
duduk, kaki dilipat
bersila.
b. Menengokkan kepala
ke arah kanan
dilanjutkan dengan
gerakan memiringkan
kepala ke kanan
4. lakukan dalam 5x
siklus nafas dan
lakukan ke arah
sebaliknya

Duduk dandasana:
a. Duduk dengan posisi
kedua kaki diluruskan ke
depan
b.Goyangkan kedua kaki
5. untuk mengurangi
kesemutan
c. Rotasi kaki ke kanan dan
kiri
d.Rotasi kaki ke depan dan
kebelakang

6. Duduk dengan posisi


badha konasana:
Duduk dengan posisi kaki
dilipat (seperti bersila)
kedua telapak kaki saling
bertemu
- Posisi butterfly pose
Duduk dengan posisi
badha konasana dan
7. gerakan kedua paha
secara bersamaan
seperti gerakan kupu-
kupu

Duduk dengan posisi badha


konasana:
dilanjutkan dengan dengan
mencondongkan badan ke
8. depan (inhale) dan
melengkungkan punggung
ke belakang (exhale),
lakukan dalam 5 siklus
nafas.

9. Duduk dengan posisi badha


konsana : condongkan
badan ke depan, panjangkan
tulang belakang dan
luruskan tangan ke depan
sesuai dengan kemampuan
dengan tetap memperhatikan
posisi duduk, lakukan dalam
5 siklus nafas
10. Water break .

Table Pose:
Posisi tubuh berlutut
membentuk seperti meja,
lutut dibuka selebar bahu,
11.
kedua tangan diposisikan
sejajar dengan bahu.
Lakukan pose ini dalam 5
siklus nafas

Cat Cow Pose


Posisi tubuh table pose
(a) Cat pose : lengkungkan
tubuh ke arah dalam
seperti “kucing yang
sedang marah” dan
12. inhale
(b) Cow pose : lengkungkan
tubuh ke arah luar
seperti “sapi” dan
exhale
Lakukan cat cow pose ini 5
siklus nafas
Child Pose
Letakkan bokong menempel
pada kedua tumit kaki, dan
panjang kan tulang belakang
serta jangkau tangan ke arah

13. depan semampunya, jika


tidak mampu kedua telapak
tangan dapat menggenggam
dan jadikan sebagai
tumpuan dahi. Lakukan
posisi ini 5 siklus nafas
14. Water break

Table pose

15.

Balancing Pose :
Posisi tubuh table pose,
jejakkan ujung jari kaki
kanan, ulurkan tangan kiri
ke depan, jika sudah siap
angkat kaki kanan dan
16.
seimbangkan tubuh. Jadikan
tangan kanan dan lutut kaki
kiri sebagai tumpuan berat
badan. Bernafas 5 siklus
nafas

Open Hip
Dari posisi balancing pose
bawa kaki kanan ke arah
kanan, buka pahanya
17.
sehingga akan berasa tulang
panggul bawah akan
terbuka. Bernafas 5 siklus
nafas
Low Lunge / Anjaysena
Dari posisi open hip bawa
kedua tangan sedikit ke arah
kanan untuk
18. menyeimbangkan badan,
dan bawa berat badan ke
arah lutut kaki kanan.
Bernafas 5 siklus nafas

Lakukan Balancing pose – Open Hip –


19.
Low Lunge pada sebelah kiri

20. Child pose

21. Water break

22. Table pose

Low Lunge / Anjaysena (Ke


depan)
Dari posisi table pose, bawa
kaki kanan ke depan sejajar
dengan tangan, perlahan-
lahan bangun dengan lutut
kiri sebagai tumpuan,
luruskan kedua tangan ke
atas, buka pahanya (open
23.
hip) dan bawa berat badan
ke depan lakukan low lunge,
bernafas dalam 5 siklus
nafas. Kembali ke posisi
table pose.
Lakukan Low Lunge /
Anjaysena (Ke depan) pada
sebelah kiri
24. Child pose

25. Table pose

Downward dog (Adho


Mukha Svanasana)
Bawa tubuh ke posisi Table
Pose, letakkan telapak
tangan dan lutut di matras
yoga, tekan jari- jari tangan,
lalu tekan jari-jari kaki
Anda. Pandangan arahkan
ke depan.
Angkat kedua lutut, lalu
luruskan kaki belakang dan
26.
dekatkan tumit ke arah
matras. Luruskan lengan,
dorong bahu ke belakang.
Ini adalah posisi Downward
dog yang sempurna. Jika
telapak kaki tidak bisa
menapak sempurna ke
matras maka boleh
dilakukan dengan berjinjit.
Lakukan dalam 5 siklus
nafas.

27. Water break


Tadasana Pose
Posisi dari Downward Dog
kemudian bawa kaki kanan
dan kiri ke depan mendekati
telapak tangan, berdiri
perlahan dengan posisi
kaki : buka kaki selebar
28.
bahu, lebarkan jari-jari kaki,
tulang iga masuk, tulang
ekor masuk, buka bahu
(open shoulder), jari-jari
tangan aktif ke bawah.
Lakukan dalam 5 siklus
nafas.

Tadasana urdva Hastasana


a. Dari posisi tadasana
pose, angkat kedua
tangan setinggi bahu ke
atas, dan posisi kaki,
29.
tulang igam tulang ekor
dan jari-jari tangan aktif.
Lakukan dalam 5 siklus
nafas. Kembali ke posisi
tadasana.

Goddess pose/half squat


(Utkata Konasana)
Dari posisi Tadasana,
satukan kedua telapak
tangan di atas kepala.
Lebarkan kedua kaki
dengan jari-jari kaki
30. aktif . Arahkan
pandangan ke depan.
Tekuk siku dan lutut di
saat bersamaan, pastikan
bernapas bersamaan
dengan gerakan tubuh.
Lakukan dalam 5 siklus
nafas.
Kembali ke posisi Tadasana.
Full Squat (Malasana)
Dari posisi Tadasana,
lalu lebarkan kaki
selebar bahu dengan
jari-jari kaki aktif.
Tekuk lutut hingga ada
pada posisi jongkok,
upayakan untuk
menekan tumit ke
lantai. Buka kedua lutut
selebar bahu dan
31. pertemukan kedua
telapak tangan di depan
dada. Bernafas dalam 5
siklus nafas.
b. Jika tidak mampu dalam
posisi full squat ini
dapat ditopang dengan
menggunakan balok
yoga tempatkan pada
panggul untuk
menopang berat badan.
32. Water break

Savasana Pose
Posisikan tubuh tidur
terlentang. Bernafas 5 siklus
33. nafas.
Bridge Pose / Setu Bandha
Sarvasangana
Dari posisi savasana, lipat
lutut dan angkat bokong
34. serta punggung, sementara
bahu dan kepala tetap di
matras yoga. Lakukan dalam
5 siklus nafas. Kembali ke
posisi savasana.
Happy Baby Pose
Dari posisi savasana, angkat
kedua kaki dan panggul,
pegang kedua telapak kaki
35.
dan gerakkan tubuh ke
kanan dan kiri. Lakukan
dalam 5 siklus nafas.
Kembali ke posisi savasana.
36. Relaksasi Post Sequence

37. Posisi tidur miring dengan


posisi sim / side lying
position, relaks dan berikan
afirmasi positif pada ibu
hamil setelah melakukan
yoga. Kembali ke posisi
duduk sukasana setelah ibu
siap.
5. Kesimpulan
Ny. Gita umur 25 tahun mengatakan hamil anak pertama dengan usia kehamilan memasuki
36 minggu dan sudah mendekati HPL. Ny. Gita memeriksakan kehamilan nya dan bidan
memberikan konseling terkait persiapan persalinannya, salah satu dengan memperbanyak
olahraga dikarenakan sudah mendekati HPL. Salah satu saran dari bidan adalah Ny. Gita
melakukan olahraga prenatal yoga yang akan di pandu langsung oleh bidanya. Asuhan
kebidanan pada Ny. Gita usia 25 tahun telah dilakukan adalah konseling terkait persalinan nya
dan menyarankan untuk melakukan aktivitas olahraga salah satunya prenatal yoga untuk melatih
otot rahim sehingga mempermudah proses persalinan. Hasil pemeriksaan kondisi ibu dalam
keadaan baik, tanda – tanda vital ibu pun baik, usia kehamilan 36 minggu, janin tunggal
intrauterine, ketuban utuh, presentasi kepala, tidak ada tanda-tanda bahaya kehamilan.
Selanjutnya ibu di anjurkan untuk melakukan olahraga salah satunya olahrga prenatal yoga,
mobilisasi agar kepala bayi cepat turun, makan makanan yang bergizi agar ketika melahirkan ibu
mempunyai tenaga yang cukup, menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Seluruh prosedur
prenatal yoga pada Ny. Gita telah selesai dilaksanakan dan telah di dokumentasikan. Ibu
mengerti apa yang telah dijelaskan dan merasa senang atas pelayanan yang telah di berikan.
D. Sumber Pustaka
A Randomized Controlled Trial Of Yoga For Pregnant Women With Symptoms Of
Depression And Anxiety. Kyle Davis, Sherryl H. Goodman, Jenn Leiferman, Mary Taylor
& Sona Dimidjian. 21 166e172, s.l. : Complementary Therapies in Clinical Practice, 2015
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.
Jakarta: Depkes RI; (2011).
Pudiastuti R.D. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika; (2011).
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.
Jakarta.: Depkes RI; (2011).
Prawirohardjo S. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; (2008).

Bekasi ( 08 Agustus 2022 )


Mahasiswa

Erlita BR Karo
21.156.04.12.010

YAYASAN MEDISTRA INDONESIA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MEDISTRA INDONESIA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN-PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S1)
PROGRAM STUDI FARMASI (S1)-PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D3)
Jl. Cut Mutia Raya No.88A-Kel.Sepanjang Jaya –Bekasi Telp. (021) 82431375-77 Fax. (021) 82431374
Web.stikesmedistra-Indonesia.ac.id Email: stikesmedistraindonesia@gmail.com

Lembar Catatan Asuhan Kebidanan

I. PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas

Tanggal Pengkajian : 06 Agustus 2022 Jam Pengkajian : 06 Agustus 2022


Nama Pasien : Ny. Gita Nama Suami : Tn. Petra
Umur : 25 Tahun Umur : 26 Tahun
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Jln. Raya agus no. 17 Alamat : Jln. Raya agus no. 17
Agama : Islam Agama : Islam
Kontak person yang mudah dihubungi
Nama : Tn. Petra
No. Tlp : 088122061704
Hubungan dengan klien : Suami
2. Pengkajian tanggal : 06 Agustus 2022 pukul: 09.00 wib
Oleh : Bd. Erlita yang mengantar : Tn. P
a. Alasan datang ke klinik : Ingin memeriksakan kehamilannya
- Keluhan utama : suka mengalami kesemutan
- Riwayat keluhan utama : sering mengalami kesemutan pada kaki
b. Riwayat Menstruasi :
- Menarche: 13 tahun
- Siklus : 28 hari
- Lama : 7 hari
- Banyak : 3x ganti pembalut dalam sehari
- Keluhan : Tidak Ada
- Teratur/tidak : Teratur
c. Riwayat Perkawinan
- Kawin ke : 1 (pertama)
- Lamanya perkawinan : 5 tahun
d. Riwayat obstetri yang lalu
Riwayat seluruh kehamilan
- Gavida : 1
- Partus : 0
- Abortus : 0
e. Riwayat KB sebelumnya

- Dalam dua tahun terakhir apakah ada memakai kontrasepsi:

NO LAMA ALASAN BERHENTI


METODE
. PEMAKAIAN METODE KONTRASEPSI
1. PIL - -
2. IUD - -
3. SUNTIK - -
4. KONDOM - -
5. DLL - -
f. Riwayat Medis Sebelumnya
- Sedang mendapat pengobatan jangka panjang : Tidak Ada
- Saat ini sedang menderita penyakit kronis : Tidak Ada

g. Riwayat Sosial

- Merokok: Tidak Ada


- Minuman keras: Tidak Ada
h. Riwayat Ginekologi:

- Tumor Ginekologi: Tidak Ada


- Operasi ginekologi yang pernah dialami : Tidak Ada
- Penyakit kelamin
* GO: Tidak Ada
*Sipilis: Tidak Ada
*Herpes: Tidak Ada
*Keputihan: Tidak Ada
- Perdarahan tanpa sebab yang jelas: Tidak Ada
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. TB : 156 cm
BB : 57 cm
c. TTV (Tanda-tanda vital)
TD : 110/70 MmHg
HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,5 c
d. Kepala dan rambut : bersih, berwarna hitam, tidak ada ketombe
e. Wajah
1) Mata : simetris, tidak ada secret, konjungtiva merah muda, sklera
tidak ikterik, reflek pupil baik
2) Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak secret
3) Gigi dan mulut : bibir merah muda, tidak ada caries, lidah bersih
4) Telinga : bersih, tidak ada secret, bentuk simetris
5) Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan vena
f. Payudara dan dada
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, tidak
tampak perubahan warna dan pengeluaran cairan
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
g. Abdomen
Inspeksi : tidak ada bekas luka atau operasi
Palpasi : Leopold I TFU (30 cm), teraba bagian besar, bulat, lunak,
dan kurang melenting (bokong), Leopold II Tahanan
terbesar berada di sebelah kanan (punggung kanan) dan
bagian-bagian kecil teraba di sebelah kiri. Punctum
maksimum berada di sebelah kanan di bawah pusat.
Leopold III Teraba bagian besar, bulat, keras dan melenting
(kepala), kepala sudah masuk pintu atas panggul, Leopold
IV Kepala belum masuk PAP (konvergen). Auskultasi DJJ
positif, teratur,Frekuensi : 140x/menit,
h. Ekstremitas atas dan bawah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada varises
Palpasi : tidak ada oedema
Perkusi : normal, suara nyaring, reflek bagus.
i. Vulva dan perineum
Inspeksi : bersih, tidak ada bekas luka, tidak ada secret, dll
j. Anus
Inspeksi : bersih, normal, tidak ada bekas luka, tidak ada secr
2. Pemeriksaan Khusus Obstetri
Abdomen
Pembesaran : abdomen membesar sesuai usia kehamilan
Pemeriksaan vagina : tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Penunjang
Planotest : positif (+)
C. Asessment
Ny. Gita usia 25 tahun G1P0A0 H 36 Minggu janin tunggal intrauterin presentasi kepala ketuban
utuh dengan kebutuhan prenatal yoga.

II. PERENCANAAN
1. Beri tahu ibu hasil pemeriksaan
2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
3. Anjurkan ibu memakai sepatu yang datar ketika keluar rumah
4. Anjurkan ibu ketika tidur menggunakan bantal untuk menopang punggung ibu
5. Anjurkan ibu untuk mengikuti kelas prenatal yoga
6. Berikan ibu terapi tablet penambah darah (Fe) dan kalk
7. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang seminggu kemudian

III. PELAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin dalam keadaan sehat dan baik
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
3. Menganjurkan ibu memakai sepatu yang datar ketika keluar rumah
4. Menganjurkan ibu ketika tidur menggunakan bantal untuk menopang punggung ibu
5. Menganjurkan ibu untuk mengikuti kelas prenatal yoga
6. Memberikan ibu terapi tablet penambah darah (Fe) dan kalk 1x1
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang seminggu kemudian

IV. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui kondisi nya saat ini
2. Ibu mengatakan “iya” akan istirahat yang cukup
3. Ibu mengatakan “iya” akan memakai sepatu atau sandal datar ketika keluar rumah
4. Ibu mengerti dan akan menggunakan bantal untuk menopang punggung ibu
5. Ibu mengatakan mau untuk mengikuti kelas prenatal yoga
6. Ibu mengerti dan mengatakan mau meminum terapi yang telah diberikan
7. Ibu mengerti dan akan datang untuk kunjungan ulang

Anda mungkin juga menyukai