Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SENAM HAMIL

Disusun Oleh :

NIFFIANISHA IQLIMA ERLIDWISI (616080619014)

PRODI SARJANA KEBIDANAN DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Keperawatan Maternitas mengenai Senam Hamil.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, kami dan semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan
di masa mendatang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan semua pihak yang membacanya.

Batam, 31 Deswmber 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................


DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................................................
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Senam Hamil

1. Pengertian .........................................................................................................

2. Tujuan ..............................................................................................................

3. Manfaat senam hamil .......................................................................................

4. Waktu yang paling tepat memulai senam hamiil .............................................

5. Kontra Indikasi senam hamil ............................................................................

6. Syarat-syarat dilakukan Senam hamil ..............................................................

7. Faktor yang mempengaruhi senam hamil.........................................................

8. Gerakan Senam Hamil ......................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Senam hamil merupakan suatu aktifitas yang bertujuan untuk ibu dapat
menjalani kehamilannya dengan optimal. Berdasarkan penelitian P.Y
Wulandari (2006) bahwa perwatan prenatal berupa senam hamil dapat
menurunkan tingkat kecemasan terutama pada ibu primipara. Tingkat
kecemasan pada ibu hamil dapat menimbulkan gangguan psikologis pada bayi
yang di kandung dan berpengaruh pada perkembangannya.
Senam hamil merupakan suatu gerakan tubuh berbentuk latihanlatihan
dengan aturan, sistematika, dan prinsip-prinsip gerakan khusus yang
disesuaikan dengan kondisi ibu hamil, bertujuan agar ibu hamil siap mental dan
jasmani dalam menghadapi proses persalinan. (Widianti, 2009).
Senam hamil bukan merupakan keharusan. Namun, dengan melakukan
senam hamil akan banyak memberikan manfaat dalam membantu kelancaran
proses persalinan antara lain dapat melatih pernapasan dan relaksasi,
menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta melatih cara mengedan yang
benar. Kesiapan ini merupakan bekal penting bagi calon ibu saat persalinan
(Jannah, 2012).
Menurut jameson (2006) senam hamil akan membawa efek relaksasi
pada ibu hamil, baik relaksasi yang bersifat relaksasi pernafasan ataupun
relaksasi otot. Dengan melakukan senam hamil maka si ibu telah memberikan
sesuatu yang bermanfaat bagi si bayinya. Kehadiran senam hamil
dilatarbelakangi hasil penelitian seorang kebidanan bernama Dr. Gratley Dick
Read dan dilanjutkan pleh muridnya Helen Heardman (fisioterapis) dari hasil
penelitian tersebut, mereka sepakat bahwa setiap wanita harus dipersiappkan
secara mental dan fisik dan melahirkan bayi. Persiapan ini akan lebih
bermanfaat apabila juga di barengi dengan tindakan relaksasi yang bermanfaat
saat persalinan, serta menghilangkan ketakutan dan kecemasan yang biasanya
dirasakan banyak wanita.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang dapat penulis simpulkan, yakni:
1. Apa yang dimaksud dengan senam hamil ?
2. Apa manfaat dari senam hamil ?
3. Bagaimana cara penatalaksanaansenam hamil ?

C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Kelompok mengetahui gambaran umum tentang senam hamil beserta
penatalaksanaannya.
b. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian senam hamil.
b. Mengetahui manfaat senam hamil.
c. Kelompok dapat mengetahui penatalaksanaan senam hamil.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Senam Hamil
1. Pengertian
Senam hamil merupakan suatu aktifitas yang bertujuan untuk ibu
dapat menjalani kehamilannya dengan optimal.
Senam hamil bukan merupakan keharusan. Namun, dengan melakukan
senam hamil akan banyak memberikan manfaat dalam membantu
kelancaran proses persalinan antara lain dapat melatih pernapasan dan
relaksasi, menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta melatih cara
mengedan yang benar. Kesiapan ini merupakan bekal penting bagi calon ibu
saat persalinan (Jannah, 2012).
Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu
yang dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil
(Mandriwati, 2008). Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan
kepada ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik
maupun mental untuk menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang
cepat, aman dan spontan (Huliana, 2001).
Senam ibu hamil dilakukan secara rutin dan terus mnenerus, hal ini
bertujuan: untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala yang
mengganggu selama masa kehamilan seperti sakit pinggang, bengkak kaki
dan lain-lain, mengurangi ketegangan otot-otot sendi sehingga
mempermudah kelahiran.

2. Tujuan Senam Hamil


Senam hamil sangat bermanfaat untuk dilakukan selama kehamilan.
Berlatih senam hamil pada masa kehamilan dapat membantu melatih
pernafasan dan membuat ibu hamil merasa relaks sehingga memudahkan
adaptasi ibu terhadap perubahan tubuh selama kehamilan (Ayodya, 2015).
Menurut Mochtar (2006) tujuan senam hamil dibagi menjadi tujuan secara
umum dan khusus, tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:

3
1. Tujuan umum senam hamil adalah melalui latihan senam hamil yang
teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam
mekanisme persalinan, mempertinggi kesehatan fisik serta kepercayaan
pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan dan
membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
2. Tujuan khusus senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan
jaringan yang berperan dalam mekanisme persalinan, melenturkan
persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan,
membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi
keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak napas, menguasai
teknik-teknik pernapasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada
ketenangan. Menurut Mandriwati (2008) tujuan senam hamil adalah:
1. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,
ligamenligamen, otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses
persalinan.
2. Membentuk sikap tubuh, sikap tubuh yang baik selama kehamilan dan
persalinan dapat mengatasi keluhan-keluhan umum pada wanita hamil,
mengharapkan letak janin normal, mengurangi sesak nafas akibat
bertambah besarnya perut.
3. Menguasai teknik-teknik pernafasan yang mempunyai peranan penting
dalam persalinan dan selama hamil untuk mempercepat relaksasi tubuh
yang diatasi dengan napas dalam, selain itu juga untuk mengatasi rasa nyeri
pada saat kontraksi.
4. Menguatkan otot -otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat
tubuh ibu yang semakin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia
kehamilan.
5. Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara
segmental yang tak jarang terjadi pada ibu hamil.
6. Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya janin maka dia
akan mendesak isi perut ke arah dada. Hal ini akan membuat rongga dada

4
lebih sempit dan nafas ibu tidak bisa optimal. Dengan senam hamil maka
ibu akan dapat berlatih agar nafasnya lebih panjang dan tetap relaks.
7. Latihan pernafasan khusus yang disebut penting quick breathing terutama
dilakukan setiap saat perut terasa kencang.
8. Latihan mengejan, latihan ini khusus utuk menghadapi persalinan, agar
mengejan secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan
di jalan lahir.
9. Mendukung ketenangan fisik

3. Manfaat Senam Hamil


a. Memperlancar persalinan normal dan fisik
b. Agar ibu hamil dapat mempersiapkan tubuhnya untuk persalinan
c. Meningkatkan kesejahteraan ibu serta bayi yang di kandungnya
d. Membentuk sikap yang tenang
e. Membentuk mekanika tubuh yang baik selama dan setelah kehamilan.
Bila dicermati lebih lanjut, sebenarnya dalam gerakan senam hamil
terkandung efek relaksasi yang dapat menstabilkan kecemasan dan
mengurangi rasa takut dengan cara relaksasi fisik dan mental, serta
mendapatkan informasi yang mempersiapkan mereka untuk mengalami apa
yang akan terjadi salama persalinan dan kelahiran. (Wibowo & Larasati,
2012).
Senam hamil yang teratur dapat mengurangi ketidaknyamanan dan
keluhan- keluhan ibu dalam menghadapi kehamilan, seperti; nyeri
punggung, mual, kejang tungkai, konstipasi, sesak nafas, serta kecemasan
(Kusmiyati dkk, 2009). Senam hamil juga berguna melancarkan sirkulasi
darah, nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur
menjadi lebih nyenyak (Sulistyawati, 2009) Sedangkan menurut Jannah
(2012), manfaat senam hamil secara teratur dan terukur ialah sebagai
berikut:
a. Memperbaiki sirkulasi darah
b. Mengurangi pembengkakan
c. Memperbaiki keseimbangan otot

5
d. Mengurangi resiko gangguan gastrointerstinal, termasuk sembelit
e. Mengurangi kejang kaki atau kram
f. Menguatkan otot perut
g. Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan

4. Waktu yang paling tepat memulai senam hamil


Senam hamil dapat dilakukan pada usia kehamilan sudah memasuki
usia 6 bulan.dan karena lebih optimal dan tentunya gerakan senam hamil ini
dilakukan jika tidak kontra indikasi.

5. Kontra Indikasi senam hamil


Indivara (2009) menjelaskan ada beberapa kontra indikasi senam hamil
yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Kontra Indikasi Absolut atau Mutlak 12 Poltekkes Kemekes Jakarta 3
Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru,
serviks inkompeten, kehamilan kembar, riwayat perdarahan pervaginam
pada trimester II dan III, kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa,
preeklamsi maupun hipertensi.
b. Kontra Indikasi Relatif Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat,
irama jantung tidak teratur, paru bronchitis kronis, riwayat diabetes
mellitus, obesitas, terlalu kurus, penyakit dengan riwayat operasi tulang
ortopedi dan perokok berat.
a. Riwayat melahirkan bayi premature
b. Riwayat melahirkan bayi BBLR
c. Riwayat perdarahan pervagina selama kehamilan
d. Riwayat kontrak rahim prematur selama kehamilan
e. Riwayat kehamilan dengan adanya penyakit hipertensi, kelainan
jantung, diabetes tak terkontrol
Menurut Yuliarti (2010), dalam beberapa kondisi senam hamil harus
dihentikan. Ada beberapa tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan,
antara lain:

6
a. Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepada dan nyeri pada
persendian
b. Kontraksi rahim yang lebih sering (interval kurang dari 20 menit)
c. Perdarahan pervaginam, keluarnya cairan ketuban
d. Nafas pendek yang berlebihan
e. Denyut jantung yang meningkat (lebih dari 140 kali per menit)
f. Mual dan muntah yang menetap
g. Kesulitan berjalan
h. Pembengkakan yang menyeluruh
i. Aktifitas janin yang berkurang Ada beberapa gerakan yang harus dihindari
ibu hamil saat melakukan senam hamil yaitu mengangkat kedua kaki dan
sit-up dengan kaki tetap lurus. Gerakan ini sangat beresiko tinggi untuk
dilakukan siapa pun dan dapat mengakibatkan cidera kompresi pada diskus
vertebralis dan kerusakan otot serta ligamen terutama pada ibu hamil karena
adanya peregangan otot dan ligamen yang lentur. Ibu hamil dianjurkan
menghindari posisi berdiri lama, dan duduk atau berbaring dengan kaki
menyilang agar sirkulasi tidak terganggu (Brayshaw, 2007).

6. Syarat- Syarat dilakukan senam hamil


Syarat-syarat melakukan senam hamil Beberapa persyaratan yang harus
diperhatikan untuk melakukan senam hamil yaitu :
a. Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau
bidan (Sulastri, 2012)
b. Latihan harus dilakukan secara teratur dalam suasana yang
tenang(Huliana, 2008)
c. Berpakaian cukup longgar (Huliana, 2008)
d. Menggunakan kasur atau matras (Huliana, 2008)
e. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin (Sulastri, 2012)
f. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah
pimpinan instruktur senam hamil (Sulastri, 2012).

7
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk senam hamil
a. Usia Kehamilan Senam hamil pada kehamilan normal dapat dimulai pada
kehamilan kurang lebih 16-38 minggu (Jannah, 2012). Pada sumber lain
dikatakan senam hamil biasanya bisa mulai diberikan setelah keluhan-
keluhan yang biasa timbul pada periode kehamilan muda seperti mual
sampai muntah, tidak ada perdarahan dalam kehamilan atau kehamilan
sudah memasuki mid trimester, yaitu sekitar usia 20 minggu kehamilan,
karena pada usia kehamilan ini plasenta telah terbentuk sempurna sehingga
kemungkinan untuk terjadinya ancaman keguguran lebih kecil (Wagey,
2011).
b. Pendidikan dan pengetahuan Tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu
mempengaruhi keikutsertaan ibu dalam senam hamil. Semakin tinggi
pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil, maka makin tinggi pula minat
ibu dalam melakukan senam hamil (Sa‟adah,2013).
c. Status kesehatan ibu Ibu yang dapat melakukan senam hamil adalah ibu
dengan status kesehatan yang baik dan memenuhi syarat untuk senam hamil.
Maka dari itu, sebelum melaksanakan senam hamil ibu terlebih dahulu
diperiksa kesehatannya, apakah ibu memiliki kondisi yang kontraindikasi
dengan senam hamil atau tidak (Yuliasari,2010)
d. Status Sosial Peneliatian Widiantari (2015) menunjukkan hasil bahwa
terdapat hubungan antara dukungan sosial suami dan keikutserataan ibu
dalam mengikuti kelas ibu hamil. Dukungan sosial suami merupakan faktor
yang paling berperan untuk berpartisipasi. Dukungan tersebut berupa
dukungan instrumental, dukungan emosional, dukungan informational, dan
dukungan ekonomi bagi ibu untuk mengikuti senam hamil.

8
9. Gerakan Senam Hamil
a. Pernafasan
Setiap gerakan senam hamil diiringi dengan pernafasan yang dilakukan
dengan cara mulut tertutup kemudian tarik nafas lalu keluarkan dengan
lembut. Dinding perut naik pada saat tarik nafas dan turun pada waktu
pengeluaran nafas sambil mengeluarkan nafas melalui mulut.
b. Atur posisi duduk ibu duduk bersila sambil mengeluarkan nafas dari
mulut
c. Gerakan Pemanasan
1) Posisi duduk bersila dengan kedua tangan diletakkan menghadap
ke atas di kaki.
2) Lakukan gerakan kepala dengan menengok ke kanan dan ke kiri
secara bergantian 8 kali hitungan.
3) Selanjutnya gerakan kepala dengan menundukkan kepala dan
kembali ke semula sampai 8 kali hitungan.
d. Senam kaki
Bayi yang sedang tumbuh dan sedang menambah berat badannya sangat
sering menimbulkan nyeri dan kesukaran peredaran darah dalam kaki
dan tungkai ibu.

Senam kaki dilakukan sebagai berikut :


1) Duduk dengan kaki diluruskan ke depan dengan tubuh bersandar tegak
lurus (rileks).
2) Tarik jari-jari kearah tubuh secara perlahan-lahan lalu lipat ke depan.
3) Lakukan sebanyak 10 kali, penghitungan sesuai dengan gerakan
(gambar 1)
4) Tarik kedua telapak kaki kearah tubuh secara perlahan-lahan dan dorong
ke depan. Lakukan sebanyak 10 kali, penghitungansesuai dengan
gerakan (gambar 2)

9
Gambar 1

Gambar 2

e. Senam duduk Bersila


Senam ibu hamil dapat dilakukan dengan cara duduk bersila (Depkes
RI, 2009) sebagai berikut sebagai berikut:
1) Duduk kedua tangan diatas lutut
2) Letakkan kedua telapak tangan di atas lutu
3) Tekan lutut ke bawah dengan perlahan-lahan (gambar 3).
4) Lakukanlah sebanyak 10 kali, lakukan senam duduk bersila ini
selama 10 menit sebanyak 3 kali sehari.

10
Gambar 3

f. Senam Relaksasi atau cara tidur yang nyaman


Biasanya hal ini merupakan posisi yang paling menyenangkan dan
efektif untuk bersantai salama kehamilan karena semua bagian tubuh
bersandar pada lantai atau tempat yang datar,sehingga tidak ada otot
yang tegang karena bekerja membawa berat bagian tubuh manapun.
1) Berbaring miring dilantai dengan menyimpan bantal di bawah
kepala dan bukan pada bahu.
2) Mata dan mulut di tutup dengan hati-hati
3) Punggung dan leher dibungkukan kedepan
4) Lengan yang terletak di bagian bawah diletakan ke belakang
punggung,serta di tekuk pada siku dan pergelangan tangan.
5) Lengan yang terletak di sisi atas juga di tekuk sementara terletak di
atas lantai atau bantal di bagian depan badan.

Gambar 4

11
g. Senam Untuk Pinggang (posisi terlentang)
1) Tidurlah terlentang dan tekuklah lutut jangan terlalu lebar, arah
telapak tangan ke bawah dan berada di samping badan
2) Angkatlah pinggang secara perlahan (gambar. 5)
3) Lakukanlah sebanyak 10 kali

Gambar 5

h. Senam Dengan satu lutut


1) Tidurlah terlentang, tekuk lutut kanan.
2) Lutut kanan digerakkan perlahan kearah kanan lalu kembalikan
(gambar 6).
3) Lakukanlah sebanyak 10 kali.
4) Lakukanlah hal yang sama untuk lutut kiri.

12
Gambar 6

i. Senam dengan kedua lutut


1) Tidurlah terlentang, kedua lutut ditekuk dan kedua lutut saling
menempel.
2) Kedua tumit dirapatkan, kaki kiri dan kanan saling menempel.
3) Kedua lutut digerakkan perlahan-lahan kearah kiri dan kanan
(gambar 7).
4) Lakukanlah sebanyak 8 kali.

Gambar 7

j. Senam untuk pinggang (posisi merangkak)


1) Badan dalam posisi merangkak
2) Sambil menarik napas angkat perut berikut punggung ke atas dengan
wajah menghadap ke bawahg membentuk lingkaran.

13
3) Sambil perlahan-lahan mengangkat wajah hembuskan napas,
turunkan punggung kembali dengan perlahan (gambar 8).
4) Lakukanlah sebanyak 10 kali.

Gambar 8

k. Senam dengan berjongkok


1) Berdiri dengan kaki menapak pada lantai yang sejajar serta terpisah
45 cm
2) bergantung dengan sokongan yang kuat pada bak air atau kursi
maupun meja.
3) Berjongkok kembali di atas tumit
4) Rotasikan lutut kea rah luar
5) Lakukan berulang kali.

Mula-mula mungkin sukar mendapatkan keseimbangan,akan tetapi akan


lebih terasa mudah bila di lakukan setiap hari.

14
BAB III
KESIMPULAN

i. Kesimpulan
Senam hamil dan perawatan payudara pada kehamilan mempunyai
peranan penting bagi setiap ibu yang mengalami kehamilan.Dengan melakukan
senam hamil dan perawatan payudara maka si ibu telah memberikan sesuatu
yang bermanfaat bagi si bayinya.
Menurut jameson (2006) senam hamil akan membawa efek relaksasi
pada ibu hamil,baik relaksasi yang bersifat relaksasi pernafasan ataupun
relaksasi otot.selain itu senam hamil sangat bai nuntuk pertumbuhan janin yang
terdapat di dalam kandungan.
Semakin senam hamil sering dilakukan maka semua otot dalam tubuh
akan berelaksasi denan sempurna dan membuat serabut otot rahim bekerja
bebas untuk mumbuka leher rahim (cervix) tanpa nyeri dalam proses persalinan.

15
DAFTAR PUSTAKA

H.Heardman,1996.Senam Hamil (relaxation and Exercise for Childbirth) Jakarta:


Arcan.
Ayu, Kadek, dan Nirmasari, Chichik. 2016. ‘’Efektifitas Prenatal Gentle Yoga Terhadap
Pengurangan Ketidaknyamanan Ibu Selama Hamil’’. Semarang. Universitas Ngudi
Waluyo
.Delmaifanis dan Napitupulu, Meriam. 2013. ‘’Pengaruh Kelas Ibu Hamil Terhadap Tingkat
Kecemasan Ibu Primigravida Menghadapi Persalinan di Puskesmas Kec.
Cengkareng Tahun 2013’’. Jakarta. Poltekkes Kemenkes Jakarta III
.Kusmiti Y et al. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya
Salma, Nisrina. 2017. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam
Menghadapi Persalinan di Rumah Bersalin Tiara Kabupaten Bogor. Bogor.
Poltekkes Kemenkes Bandung.
Ni’mah, Siti Shobihatum., Hydayatun, N.2016. Hubungan Motivasi Dengan Perilaku Dalam
Pelaksanaan Senam Hamil. Midwifery Journal Of STIKes Insan Cendekia Medika
Jombang, 11(1), 1–10.
Widyawati & Syarul, F.2013. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Proses Persalinan dan
Status Kesehatan Neonatus. Surabaya: Universitas Airlangga

Anda mungkin juga menyukai