Disusun Oleh :
WAMARISI 616080619028
Dosen Pengampu :
Siti Husaidah,.SST,M,Kes,.M,Keb
A. Latar Belakang
Campak merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
virus Paroxymyvirus genus morbili virus merupakan salah satu virus RNA.
Virus ini terdapat dalam darah dan secret (cairan) nasofaring (jaringan
antara tenggorokan dan hidung) pada masa gejala awal hingga 24 jam
setelah timbulnya bercak merah di kulit dan selaput lendir. Pada umumnya
menyerang anak-anak dan termasuk penyakit endemis di banyak belahan
dunia.
Penyakit ini menular dari orang ke orang dengan cara droplet dan
merupakan air borne disease sehingga mudah menular kepada orang lain
melalui udara. Penyakit ini akan menyerang saluran pernafasan dan sistem
imunitas, sehingga rentan terkena penyakit infeksi lainnya (Liwu,
Rampengan, & Tatura 2016).
Menurut data WHO (World Health Organization) Indonesia
termasuk 10 negara dengan jumlah kasus campak terbesar di dunia. Daerah
yang beresiko mengalami kejadian campak adalah daerah yang memiliki
pelayanan kesehatan yang kurang memadai seperti ketersedian sarana dan
prasarana vaksin (Ningtyas & Wibowo, 2015). Kejadian campak cenderung
terjadi pada daerah cakupan imunisasi rendah dan mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya. Pemberian vitamin A tidak cenderung mencegah
kejadian campak, tetapi berfungsi untuk menurunkan komplilasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang campak, diharapkan peserta
penyuluhan dapat mengetahui dan memahami penyakit campak.
2. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang campak
diharapkan peserta akan mampu :
a. Menyebutkan pengertian campak
b. Menyebutkan faktor penyebab campak
c. Menyebutkan tanda dan gejala campak
d. Menyebutkan cara penularan campak
e. Menyebutkan cara pencegahan campak
f. Menyebutkan cara pengobatan campak
C. Pelakasanaan Kegiatan.
1. Topik Kegiatan.
Melakukan Penyuluhan tentang Penyakit Campak dan Cara
Pencegahan.
2. Sasaran
Semua kalangan masyarakat yang berkunjung ke puskesmas
D. Metode
1. Metode Diskusi
Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi
2. Metode Demonstrasi
Metode ini digunakan untuk mencapai tujuan kemampuan warga
dalam mengetahui tentang campak dan gejalanya.
G. Waktu
Hari/Tanggal : Kamis, 27 Januari 2022
Jam : 09.00 – 09.30
H. Struktur
Moderator : Wamarisi
Penyaji : Wamarisi
Fasilitator : Niffianisha
Dokumentasi : Heriyanti
Observer : Putri Oktadini
Pembimbing Klinik : Tri Damayanti AM.Keb
I. Setting Tempat
: Audiens : Observer
: Penyaji : Moderator
: Dokumentasi : Fasilitator
J. Uraian Tugas
1. Moderator
a. Pada acara pembukaan
1) Membuka Acara
2) Memperkenalkan anggota
3) Menjelaskan tujuan dan topik
4) Menjelaskan kontrak waktu
b. Pada kegiatan inti
1) Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atau
penjelasan yang tidak dipahami
2) Memberikan kesempatan pada penyaji untuk menjawab
pertanyaan dari audiens
c. Pada acara penutup
1) Menyimpulkan dan menutup penyuluhan
2) Mengucapkan salam
2. Penyaji
a. Mempresentasikan materi penyuluhan
b. Menanggapi pertanyaan audiens
c. Mendemonstrasikan cara mencuci tangan dengan benar
3. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membuat absensi penyuluhan
c. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan
penyuluhan
d. Mencatat pertanyaan audiens
A. Pengertian
C
ampak menurut WHO adalah penyakit menular dengan gejala
kemerahan berbentuk mukolo papular selama tiga hari atau lebih yang
disertai panas 38oC atau lebih dan
disertai salah satu gejala batuk, pilek, dan mata merah.
Virus ini berbentuk bulat dengan tepi kasar dan bergaris tengah 140 nm
dan dibungkus oleh selubung luar yang terdiri dari lemak dan protein.
Di dalamnya terdapat nukleokapsid yang bulat lonjong terdiri dari
bagian protein yang mengelilingi asam nukleat (RNA), merupakan
struktur heliks 5 nukleoproteindari myxovirus. Selubung luar sering
menunjukkan tonjolan pendek, satu protein yang berada di selubung
luar muncul sebagai hemaglutinin.
a. Pencegahan Primordial
Pencegahan primordial dilakukan dalam mencegah munculnya
faktor predisposisi atau resiko terhadap penyakit campak. Sasaran
dari pencegahan primordial adalah anak-anak yang masih sehat dan
belum memiliki resiko yang tinggi agar tidak memiliki faktor resiko
yang tinggi untuk penyakit campak. Edukasi kepada orang tua anak
sangat penting peranannya dalam upaya pencegahan primordial.
Tindakan yang perlu dilakukan seperti penyuluhan mengenai
pendidikan kesehatan, konseling nutrisi dan penataan rumah yang
baik.
b. Pencegahan Primer
Sasaran dari pencegahan primer adalah orang-orang yang termasuk
kelompok beresiko, yakni anak yang belum terkena campak, tetapi
berpotensi untuk terkena penyakit campak. Pada pencegahan primer
ini harus mengenal faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
terjadinya campak dan upaya untuk mengeliminasi faktor-faktor
tersebut.
1. Penyuluhan
Edukasi campak adalah pendidikan dan latihan mengenai
pengetahuan mengenai campak. Di samping kepada penderita
campak, edukasi juga diberikan kepada anggota keluarganya,
kelompok masyarakat beresiko tinggi dan pihak-pihak
perencana kebijakan kesehatan. Berbagai materi yang perlu
diberikan kepada pasien campak adalah definisi penyakit
campak, faktor-faktor yang berpengaruh pada timbulnya
campak dan upaya-upaya menekan campak, pengelolaan
campak secara umum, pencegahan dan pengenalan komplikasi
campak.
2. Imunisasi
Di Indonesia sampai saat ini pencegahan penyakit campak
dilakukan dengan vaksinasi campak secara rutin yaitu diberikan
pada bayi berumur 9-15 bulan. Vaksin yang digunakan adalah
Schwarz vaccine yaitu vaksin hidup yang diolah menjadi lemah.
Vaksin ini diberikan secara subkutan sebanyak 0,5 ml. Vaksin
campak tidak boleh diberikan pada wanita hamil, anak dengan
TBC yang tidak diobati, penderita leukemia. Vaksin campak
dapat diberikan sebagai vaksin monovalen atau polivalen yaitu
vaksin measles-mumps-rubella (MMR). Vaksin monovalen
diberikan pada bayi usia 9 bulan, sedangkan vaksin polivalen
diberikan pada anak usia 15 bulan. Penting diperhatikan
penyimpanan dan transportasi vaksin harus pada temperature
antara 2oC-8oC atau ± 4oC, vaksin tersebut harus dihindarkan
dari sinar matahari. Mudah rusak oleh zat pengawet atau bahan
kimia dan setelah dibuka hanya tahan 4 jam. Dimana imunisasi
ini terbagi atas 2 yaitu :
a. Imunisasi aktif
Pencegahan campak dilakukan dengan pemberian imunisasi
aktif pada bayi berumur 9 bulan atau lebih. Pada tahun 1963
telah dibuat dua macam vaksin campak, yaitu vaksin yang
berasal dari virus campak hidup yang dilemahkan (tipe
Edmonstone B); vaksin yang berasal dari virus campak yang
dimatikan (dalam larutan formalin dicampur dengan garam
alumunium).
c. Pencet kapsul dan pastikan anak menelan semua isi kapsul dan tidak
membuang sedikitpun isi kapsul.
d. Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan langsung 1
kapsul untuk diminum.
Pada dewasa :
3. Evaluasi Hasil
a. Audiens dapat menyebutkan tentang pengertian campak
b. Audiens mampu menyebutkan faktor penyebab campak
c. Audiens mampu menyebutkan tanda dan gejala campak
d. Audiens mampu menyebutkan cara penularan campak
e. Audiens mampu menyebutkan cara mencegah campak
f. Audiens mampu menyebutkan cara mengobati campak
LEMBAR PERSETUJUAN SATUAN ACARA PENYULUHAN
CAMPAK PADA BALITA DAN DEWASA
Disusun Oleh
WAMARISI 616080619028
Pada Tanggal :
Mengetahui
Ka.Prodi Sarjana Kebidanan dan
Pendidikan Profesi Bidan