Anda di halaman 1dari 18

PEMBERIAN INFORMASI SESUAI

EVIDANCE BASED DALAM PRAKTIK


KEBIDANAN
Baizura (616080619001)
Chairunnisa (616080619002)
Elza ristiani (616080619003)
Endah kirana (616080619004)
Gita Trianasari (616080619008)
Niffianissa EL (616080619014)
Tujuan Pemberian Informasi
Dalam Kebidanan.
Ada tujuh fungsi informasi bagi manusia seperti diuraikan di
bawah ini
1. Sumber Berita
Place Your Picture Here Sebagai sumber berita, informasi disampaikan melalui
media- media pemberitaan, seperti televisi, radio, 
website/blog, atau portal berita daring.

2. Sumber Pengetahuan Baru


Meskipun sudah umum dan banyak diketahui orang lain, sebuah
informasi bisa menjadi sumber pengetahuan bagi orang lainnya yang
belum pernah mendapatkan informasi tersebut.
3. Memberikan Kepastian
Informasi yang lengkap dan valid dari sumber tepercaya akan
memberikan kepastian sehingga Anda dapat mengambil
keputusan dengan yakin dan tepat
4. Hiburan
Sebuah informasi tidak harus selalu bersifat serius. Informasi juga
bisa disajikan dengan cara yang menghibur, misalnya dengan
menggunakan narasi yang menarik dan dilengkapi gambar, foto,
Pengertian informasi menurut para ahli
1. Menurut Raymond McLeod
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk baru
yang memiliki makna bagi penerimanya dan bermanfaat untuk
mengambil keputusan saat ini atau di masa depan.

2. Menurut Jogiyanto H.M.


Informasi adalah hasil pengolahan data menjadi bentuk yang lebih
bermanfaat bagi si penerima dan menggambarkan peristiwa nyata yang
dapat digunakan dalam mengambil keputusan.
.

3. Menurut The Liang Gie


Informasi atau keterangan adalah rangkaian kata, kalimat, gambar, atau tanda
tulis lainnya yang mengandung buah pikiran maupun pengetahuan yang dapat
digunakan oleh pemimpin dalam membuat keputusan yang tepat berdasarkan
fakta.

4. Menurut Tata Sutabri


Informasi adalah data yang sudah diklasifikasikan atau diolah dan diinterpretasikan
untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan
5. Alat untuk Mensosialisasikan Kebijakan
Sebuah kebijakan perlu disosialisasikan sebelum diberlakukan agar dipahami dengan baik dan
benar. Informasi yang benar bisa menjadi alat yang efektif dalam mengomunikasikan kebijakan
tersebut.
 

6. Dasar Dalam Menyampaikan Opini


Media sosial membuat siapa saja bisa dengan mudah menyampaikan pendapatnya. Sayangnya,
banyak opini yang tidak sesuai dengan fakta Opini yang baik adalah yang didasarkan pada
informasi yang berasal dari sumber tepercaya

Menurut Idfil tujuan pemberian informasi ada dua macam yaitu secara umum dan khusus. Secara
umum agar terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi
pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam
penyelesaian masalahnya. Pemberian informasi menjadikn individu mandiri yaitu memahami dan
menerima diri dari lingkungan secara positif, objektif, dan dinamis, mampu mengambil
keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhanya tersebut dan akhirnya dapat
mengaktualisasikan dirinya.
Ciri-Ciri Informasi Dalam
Kebidanan

Your Picture Here

Menurut Gerrish, Ashworth, Lacey, dan Bailey (2008),


komponen yang ada dalam penerapan evidence- based
practice dalam pemberian asuhan kebidanan adalah
(1) adanya bukti eksternal,
(2) adanya bukti internal, dan
(3) adanya manfaat terbaik untuk kondisi pasien dan
keinginan pasien serta meminimalkan pembiayaan
Kualitas Informasi
Kualitas informasi adalah suatu hasil pemrosesan
yang dihasilkan oleh sistem informasi pelayanan
kesehatan sebelum maupun sesudah dikembangkan,
meliputi : ketersediaan informasi, kesesuaian
informasi, ketepatan waktu pemberian informasi, dan
keakuratan informasi.

Insert Your Image


1. Ketersediaan informasi yaitu ketersediaan informasi untuk evaluasi
pelayanan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
mengumpulkan data dan menganalisanya (Manurung, 2011). Pengkajian adalah
pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi
atau data tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah,
kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien, baik fisik, mental, social dan lingkungan
menurut Effendy (1995,dalam Dermawan,2012).
2. Kesesuaian informasi Yaitu kesesuaian informasi untuk evaluasi kebutuhan
pasien yaitu data yang tersedia dapat menghasilkan informasi untuk mendukung
kebutuhan pasien.Sebuah informasi yang relevan bagi seseorang belum tentu
relevan untuk lainnya atau dapat diartikan informasi tersebut memiliki keterkaitan
dan bermanfaat secara langsung bagi penerimanya.
3. Ketepatan waktu yaitu ketepatan waktu untuk Informasi
evaluasi ketepatan waktu penyampaian informasi sesuai
dengan kebutuhan pengguna atau penerima tidak terlambat
mendapatkan informasi karena informasi yang sudah usang
tidak bernilai lagi, terutama jika informasi digunakan untuk
mengambil keputusan.

4. Keakuratan informasi Yaitu keakuratan informasi untuk Informasi


yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan–kesalahan dan tidak bisa
atau menyesatkan serta jelas yang menggambarkan kebutuhan pasien
dan pengolahan informasi bebas dari kesalahan-kesalahan baik dalam
penyajiannya atau informasi harus berdasarkan fakta yang
sebenarnya, bukan isu, dugaan, atau opini yang menyesatkan
Langkah Awal Assesment Pasien Dan Keluarga.

Assesmen merupakan proses pengumpulan menganalisis dan


menginterpretasikan data atau informasi tentang peserta didik dan
lingkungannya. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang
berbagai kondisi individu dan lingkungannya sebagai dasar untuk memahami
individu dan untuk pengembangan program pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan kebutuhan.
Pengkajian pasien merupakan langkah guna mengidentifikasi sejauh mana
kebutuhan pasien akan pelayanan kesehatan. Pengkajian juga adalah tahap
awal dari proses keperawatan dan merupakan proses yang sistematis dalam
pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan pasien menurut Lyer et al (1996, dalam
Setiadi, 2012).
Sebelum pendidikan kesehatan diberikan, lebih dulu dilakukan
pengkajian/analisis terhadap kebutuhan pendidikan dengan mendiagnosis
penyebab masalah kesehatan yang terjadi. Hal ini dilakukan dengan melihat
factor - faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan.
Lawrence Green (1980), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor:
1. Faktor pendukung (predisposing factors), mencakup:
Pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan/keyakinan, sistem nilai, pendidikan,
social ekonomi, dsb.
2. Faktor pemungkin (enambling factors), mencakup:
Fasilitas kesehatan, misal: spal, air bersih, pembuangan sampah, mck,
makanan bergizi, dsb. Termasuk juga tempat pelayanan kesehatan seperti RS,
poli klinik, puskesmas, rs, posyandu, polindes, bides, dokter, perawat dsb.
3. Faktor penguat (reinforcing factors), mencakup:
Sikap dan perilaku: toma, toga, petugas kesehatan. Kebijakan/ peraturan/ UU,
LSM.
Agar edukasi dapat dipahami dengan baik dilakukan dahulu
assesment/ penilaian terhadap pasien dan keluarga meliputi :
1. Kepercayaan dan nilai-nilai agama yang dianut pasien dan
keluarganya
2. Kecakapan baca tulis, tingkat pendidikan dan bahasa
mereka
3. Hambatan emosional dan motivasi
4. Keterbatasan fisik dan kognitif
5. Kemauan pasien untuk menerima informasi
Sehingga pemberi edukasi mengetahui apakah pasien dan
keluarga bersedia dan maupun untuk belajar hasil penilaian
didokumentasikan dalam rekam medis.
.
1. Pelaksanaan teknik pemberian informasi mencakup tiga hal,
yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. (Jacobsen, Alur Pelaksanaan
dkk., 1985).Pada tahap perencanaan bertujuan untuk
membangun hubungan konseling yang melibatkan klien, Pemberian Informasi
memperjelas dan mendefinisikan masalah, membuat penaksiran Sesuai Evidance Based
dan penjajakan, serta menegoisasikan kontrak. .
Ada tiga langkah yang harus diperhatikan yaitu;
a. Merumuskan tujuan apa yang hendak di capai dengan
pemberian informasi
b. Menentukan bahan yang akan di berikan apakah berupa
fakta, konsep atau generalisasi
c. Menentukan dan memilih contoh-contoh yang tepat sesuai
dengan bahan yang di berikan.x

2. Tahap pelaksanaan, menyajikan materi 3. Tahap terakhir pemberian informasi adalah


disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai. mengadakan penilaian apakah tujuan sudah tercapai
Tahap pelaksanaan bertujuan menjelajahi dan ataupun belum. Penilaian dapat dilakukan secara lisan
mengeksplorasi masalah, isu dan kepedulian dengan menanyakan pendapat pendengar mengenai
klien lebih jauh, menjaga agar hubungan materi yang di terima. Tahap terakhir yang bertujuan
konseling selalu terpelihara serta proses memutuskan perubahan sikap danGetperilaku a modernyang
konseling agar berjalan sesuai kontrak. memadai, terjadinya transfer of learning, melaksanakan
PowerPoint
perubahan perilaku serta mengakhiriPresentationhubungan
that is
konseling.. beautifully designed.
Cara Penyampaian Informasi Kepada Pasien Dan
Keluarga Sesuai Evidance Based

Salah satu cara yang dilakukan dalam konseling untuk menggali informasi dari klien adalah dengan wawancara.
Wawancara sebagai alat pengumpul data digunakan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan pendapat,
aspirasi, harapan, persepsi, keinginan atau keyakinan dari individu atau responden. Wawancara merupakan salah satu
bentuk kegiatan dalam konseling. Perbedaan wawancara dan kuesioner adalah pada wawancara pertanyaan yang diajukan
dan jawaban yang diberikan dilakukan secara lisan. Bila pertanyaan yang diajukan dan dijawab secara tertulis, maka
disebut kuesioner.

Kelebihan dari wawancara adalah sebagai berikut.


1. Pertanyaan bisa lebih bebas dan mendalam. Beberapa tips wawancara yang efektif adalah sebagai
2. Hubungan dapat dibina lebih baik sehingga respon berikut.
lebih bebas menggunakan pendapatnya. 1. Ciptakan suasana yang terbuka
2.Jangan memotong pembicaraan
3. Dapat direkam dan lebih lengkap.
3. Berikan perhatian
4. Sifat data primer. 4. Jangan bersifat evaluatif
5. Dapat mengklarifikasi data yang tidak jelas. 5. Tenggang rasa atau bijaksana
6. Banyak digunakan dalam penelitian sosial dan
pendidikan.
Adapun tahapan atau langkah-langkah yang diterapkan
konselor dalam menyelesaikan perselisihan dalam keluarga

1. Menyatakan kepedulian atau keprihatinan dan 2. Membentuk hubungan antara konselor


membentuk kebutuhan akan bantuan dengan klien

3. Menentukan tujuan dan


4. Menangani Masalah
mengeksplorasi pilihan

5. Menumbuhkan kesadaran dengan mengarahkan


klien agar benar-benar mengetahui dan jelas 6. Merencanakan cara bertindak
masalah yang dihadapinya

7. Menilai hasil dan mengakhiri konseling


Ciri-ciri Konseling

1. Interaksi antara dua orang (misalnya antara bidan dengan klien)


2. Konseli datang dan mempunyai masalah
3. Konseli datang atas kemauan sendiri atau saran orang lain untuk menyelesaikan masalahnya.
4. Konselor adalah seorang yang terlatih (profesional) dalam bidang konseling.
5. Tujuan konseling adalah menolong dan memberikan bantuan kepada konseli agar ia mengerti dan
menerima keadaannya serta dapat menemukan jalan keluar dengan menggunakan potensi yang ada
pada dirinya.
6. Proses konseling menitikberatkan kepada masalah yang jelas, nyata dan dalam kesadaran diri
Hal-hal yang Sebaiknya Dilakukan dan Tidak Dilakukan Konselor

Hal-hal yang harus


dilakukan konselor
1. Ramah, terbuka, dan simpatik
2. Mampu mengontrol perasaan, khususnya yang bersifat
negatif
3. Menyampaikan informasi yang tidak bias kepada klien
4. Mampu mendapatkan respon balik (feedback) dari klien
5. Mampu berkomunikasi dengan sejawat dan melakukan
upaya-upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan
kompetensi profesional
6. Mampu menerima ide-ide dan pendapat klien tanpa
menghakimi
7. Mampu membangun empati kepada klien
8. Mampu menemukan solusi yang baik
9. Mampu meningkatkan keterampilan melakukan
konseling
Hal-hal yang seharusnya tidak di lakukan konselor :

1.Memaksakan pendapat kepada klien


2. Menyampaikan informasi yang tidak dibutuhkan
dan diharapkan klien
3. Menggunakan kata-kata dan istilah-istilah yang
sulit dimengerti
4. Menyela, meremehkan dan mengkritik klien
5. Mengomentari atau memberikan saran kepada
klien yang masalahnya belum dipahami benar, atau
menyetujui pendapat klien yang dibuat secara
terburu-buru
6. Memaksakan klien menjawab pertanyaan
7. Menghakimi (Depkes RI, 2011).
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Pada Saat Melakukan Komunikasi
Interpersonal/Konseling

Ketika Bidan melakukan konseling, ada beberapa hal yang harus


diketahui karena sangat penting dalam pelaksanaan KIP sehingga
konseling yang diberikan dapat efektif. Hal-hal tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Mendapat kepercayaan dari klien
2. Perlu introspeksi.
3. Indikator hubungan interpersonal yang positif.
4. Menyambut klien.
5. Ramah dan terbuka.
6. Menyediakan waktu untuk mendengar mereka.
7. Menjawab semua pertanyaan dengan benar dan memuaskan.
8. Tetap sabar walaupun klien bertanya hal yang sama berulang-
ulang.
9. Percaya, memperhatikan, pengertian, saling menghormati, dan
kesediaan untuk membantu.
 
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai