Anda di halaman 1dari 12

Dokumentasi Kasus

SBAR.
NIFFIANISHA IQLIMA ERLIDIWISI
slidesmania.com
SBAR
SBAR adalah pola/tehnik komunikasi yang harus dilakukan untuk
melapor atau berkomunikasi dengan teman seprofesi atau antar
profesi (interdisiplin ilmu) untuk menghindari kesalahan komunikasi
dan bertujuan agar dapat memberikan pelayanan yang baik bagi
pasien. .
S (Situation) : Kondisi terkini yang terjadi pada pasien
B (Background) : Informasi penting yang melatarbelakangi
kondisi/keluhan pasien
A (Assessment) : Hasil penilaian/pengkajian kondisi pasien
R (Recomendation) : Apa yang perlu dilakukan/saran untuk
mengatasi masalahpasien
slidesmania.com
Tujuan
● Untuk memastikan komunikasi yang optimal antara petugas kesehatan tentang kondisi
pasien.
 
Waktu Pemberian SBAR
● Saat visite dokter
● Saat ada perubahan kondisi pasien/pelaporan kondisi pasien kritis.
● Saat pertukaran shift
● Saat berkomunikasi dengan bagian/tenaga kesehatan lain
● Saat transfer pasien
●  
slidesmania.com
Lanjutan

H. al yang harus dilakukan sebelum melakukan SBAR


● Evaluasi kondisi pasien : Cek TTV dan pemeriksaan lainnya yang sesuai dengan kondisi pasien (misalnya : cek gula
darah, suara paru, suara peristaltik, dan lain.
● Siapkan informasi-informasi yang sesuai dengan kondisi pasien.
● Review hasil laboratorium terakhir dan analisanya (kecenderungan naik, turun, atau tidak ada perubahan), catatan
keperawatan terkini, obat-obatan terkin i

Pencatatan SBARoleh perawat di CPPT


 Minimal 1 shift dalam 24 jam (shift malam)
 Bila ada perubahan kondisi pasien yang dilaporkan ke dokter
slidesmania.com
Cara menjawab SBARsaat berkomunikasi via telpon  TBAK
1.Write Down/Tuliskan
Tuliskan pesan verbal pada catatan integrasi di status atau rekam medis pasien meliputi tanggal, jam instruksi, nama
pemberi, nama penerima dan tanda tangan penerima pesan.
 
2.Read Back/ Baca Kembali
Setelah dituliskan, pesan/Instruksi/ hasil dari laboratorium yang kritis dibacakan kembali kepada pengirim pesan
pertelepon/lisan.
 
3.Confirm/Konfirmasi
Penerima pesan memastikan pada pemberi pesan/instruksi untuk konfirmasi kebenaran seluruh pesan/instruksi yang
dituliskan.
Pengirim pesan akan menandatangani catatan yang dituliskan penerima pesan sebagai tanda persetujuan dalam waktu 1
x 24 jam.
slidesmania.com

 
Kasus
asfiksia berat pada BBL
slidesmania.com
B : “Saya akan menginformasikan tentang pasien atas nama Ny. Ana
P1A0Ah1 persalinan normal, keadaan umum baik, kesadaran
compos mentis, melahirkan bayi pada tanggal : 20 November 2021

S
Jam : 10.00 wib Jenis kelamin : Perempuan No RM : 12678539
Ruang : Mawar 03 dengan Diagnose medis : Bayi lahir spontan
pervaginam dengan asfiksia dan harus dirujuk dengan tanda tanda
pascaresusitasi kondisinya memburuk yaitu :
● Frekuensi pernapasan kurang dari 30 kali per menit
SITUATION
● Adanya retraksi (tarikan) intercostal
● Bayi merintih (bising napas ekspirasi) atau megap megap (bising
napas inspirasi)
● Tubuh bayi kebiruan
● Bayi lemas
slidesmania.com
● B : bayi dengan lilitan tali pusat dan air ketuban
bercampur meconium. Sudah dilakukan ulang VTP
sebanyak 20x selama 30 detik, menghentikan VTP dan
menilai kembali nafas tiap 30 detik dan hasilnya bayi

B
tidak bernafas spontan sesudah 2 menit resusitasi dan
nilai denyut jantung dan ternyata tidak ada
perkembangan”
● Bayi sudah di periksa Tanda Vital nya dengan Suhu tubuh
36°C, Nadi 100 kali/menit, Pernafasan 20 x permenit,
BAKCROUND APGAR skor 6/8, Berat Badan 2800 gram, Panjang
Badan : 48cm, Ekstermitas biru dengan Riwayat
persalinan :Persalinan ditolong oleh Bidan Jenis
persalinan spontan pervaginam, Tempat persalinan :
Rumah sakit Arvita Bunda Yogyakarta.
slidesmania.com
(ASSASMENT)
B : “Bayi sudah di periksa Tanda Vital nya dengan Suhu
tubuh 36°C, Nadi 100 kali/menit, Pernafasan 20 x permenit,
APGAR skor 6/8, Berat Badan 2800 gram, Panjang Badan :
48cm, Ekstermitas biru dengan Riwayat

A
persalinan :Persalinan ditolong oleh Bidan Jenis persalinan
spontan pervaginam, Tempat persalinan : Rumah sakit Arvita
Bunda Yogyakarta.
saya pikir bayi in mengalami asfiksia dengan Diagnose medis
: Bayi lahir spontan pervaginam dengan asfiksia dan harus
ASSESMENT dirujuk dengan tanda tanda pascaresusitasi kondisinya
memburuk yaitu :
Frekuensi pernapasan kurang dari 30 kali per menit
Adanya retraksi (tarikan) intercostal
Bayi merintih (bising napas ekspirasi) atau megap megap
(bising napas inspirasi)
Tubuh bayi kebiruan
slidesmania.com

Bayi lemas
● Bagaimana dok untuk tindak lanjut terhadap pasien,
melihat bernafas spontan sesudah 2 menit resusitasi
keadaan bayi ini harus segera kita rujuk”

R
● D : “Selama perjalanan rujukan lakukan resusitasi, pantau
tanda tanda bahaya seperi bayi megap-megap dan
ekstermintas jadi dingindan biru, lakukan perawatan tali
pusat, cegah agar bayi tidak hipotermi, jika pada saat
RECOMENDATION dirujuk kondisi bayi membaik berikan vitamin K1 dan
salep mata pada bayi dan Memberikan edukasi pada
keluarga : Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa
bayinya perlu dirujuk. Bayi dirujuk bersama ibunya dan
didampingi oleh bidan.
slidesmania.com
Table of Contents.
01 | Dogs 02 | Cats 03 | Elephants
We will talk about this
We will talk about this first. second. Then, we will talk about this.

04 | Kangaroos 05 | Pandas 06 | Koalas


After that we will talk about We will also talk about this. And we will talk about this
this. last.
slidesmania.com
THANK
YOU
slidesmania.com

Anda mungkin juga menyukai