Anda di halaman 1dari 31

Wawancara

Motivasional &
Intervensi Singkat
Dra. Riza Sarasvita, MSi, MHS, PhD
UNODC Master Trainer
Colombo Plan International Trainer
Apa terapi rehabilitasi
narkoba itu?
 Tidak ada ‘satu model’ perawatan penggunaan narkoba
yang cocok untuk semua orang
 Ketergantungan narkoba merupakan penyakit yang
bersifat kronis kambuhan
 Ada banyak jalan yang menyebabkan seseorang
menjadi tergantung pada narkoba (fakto risiko dan
protektif)
Mengapa perlu memotivasi
klien?
Terapi rehabilitasi dianggap baik
bila.....
Modalitas Terapi Narkoba
Integrasi wawancara motivasional
dan perubahan perilaku
Tahapan perubahan perilaku
Tahapan perubahan perilaku
versi spiral
Strategi Memotivasi Sesuai
Tahapan Perubahan
Precontemplation Strategi Memotivasi yang Sesuai
 Belum mempertimbangkan  Bina rapport
untuk berubah  Bangkitkan keragu-raguan klien:
- Eksplorasi kejadian yang membawa
 Belum mengkhawatirkan pola
klien berobat
penggunaan narkobanya - Gali persepsi klien tentang masalah
 Tidak mau menerima dan yang ada terkait penggunaan narkoba:
belum mau tahu risiko manfaat & kerugian
penggunaannya - Jelaskan informasi faktual tentang
risiko penggunaan narkoba
- Sediakan umpan balik personal tentang
asesmen yang diperoleh.
- Timbulkan kesenjangan antara persepsi
klien dengan persepsi orang lain
tentang masalah perilaku narkobanya
Strategi Memotivasi Sesuai
Tahapan Perubahan (2)
Contemplation Strategi Memotivasi yang Sesuai
 Klien mengenali dan  Menormalisasi sikap ambivalen.
mempertimbangkan  Bantu klien dengan “tip the decisional
balance scales” untuk berubah melalui :
kemungkinan untuk merubah
- Hubungkan untung rugi penggunaan
perilaku, namun masih narkoba dan menghentikannya.
ambivalen - Kaji nilai-nilai personal klien dan
 Faktor eksternal lebih banyak hubungannya dengan perubahan.
mendominasi pemikiran - Yakinkan bahwa klien bebas memilih,
mereka untuk berubah bertanggung jawab dan mampu
memberdayakan diri sendiri untuk
berubah.
- Simpulkan pernyataan motivasi diri
Strategi Memotivasi Sesuai
Tahapan Perubahan (3)
Contemplation Strategi Memotivasi yang Sesuai
 Klien mengenali dan  Menormalisasi sikap ambivalen.
mempertimbangkan  Bantu klien dengan “tip the decisional
balance scales” untuk berubah melalui :
kemungkinan untuk merubah
- Hubungkan untung rugi penggunaan
perilaku, namun masih narkoba dan menghentikannya.
ambivalen - Kaji nilai-nilai personal klien dan
 Faktor eksternal lebih banyak hubungannya dengan perubahan.
mendominasi pemikiran - Yakinkan bahwa klien bebas memilih,
mereka untuk berubah bertanggung jawab dan mampu
memberdayakan diri sendiri untuk
berubah.
- Simpulkan pernyataan motivasi diri
Strategi Memotivasi Sesuai
Tahapan Perubahan (4)
Action Strategi Memotivasi yang Sesuai
Klien secara aktif telah mengambil  Libatkan klien dalam perencanaan
satu langkah untuk berubah tetapi terapi dan beri dukungan selama
proses pemulihan
belum mencapai kesabilan.
 Berangkatlah dari langkah-langkah kecil
tapi realistis
 Kenali kesulitan-kesulitan klien pada
tahap awal perubahan
 Bantu klien untuk mengenali situasi
risiko tinggi melalui analisis fungsional
dan kembangkan strategi yang untuk
menghadapi situasi tersebut.
 Bantu klien memperoleh penguatan
baru untuk perubahan positif.
 Bantu klien untuk mengkaji kekuatan
keluarga dan dukungan sosial.
Strategi Memotivasi Sesuai
Tahapan Perubahan (5)
Maintenance Strategi Memotivasi yang Sesuai
Klien sudah mencapai tujuan awal  Bantu klien untuk mengidentifikasi
seperti abstinensia dan sekarang kegiatan yang terkait dengan kondisi
bebas zat
bekerja untuk dapat
 Dukung perubahan gaya hidup klien.
mempertahankannya.  Afirmasi kemampuan klien untuk lepas
dari masalah dan kemampuan
memberdayakan diri.
 Pertahankan kontak untuk dukungan.
 Bantu klien menerapkan dan
menggunakan strategi untuk terhindar
dari kekambuhan: termasuk
menghindar dari situasi berisiko tinggi
 Tinjau rencana jangka panjang klien.
Strategi Memotivasi Sesuai
Tahapan Perubahan (6)
Slip dan kambuh Strategi Memotivasi yang Sesuai
Klien mengalami gejala-gejala  Bantu klien untuk masuk kembali dalam
kekambuhan dan harus mengatasi lingkaran perubahan dan hargai
keinginannya untuk melakukan
konsekuensinya dan memutuskan
perubahan positif.
apa yang akan dilakukan  Eksplorasi makna dan kenyataan dari
selanjutnya. kekambuhan sebagai kesempatan
untuk belajar.
 Bantu klien untuk memperoleh strategi
alternatif dalam memecahkan
masalah .
 Pertahankan kontak untuk dukungan.
Katalisator wawancara
motivasional
 Bangkitkan kesadaran: meningkatkan informasi
tentang masalah klien
 Evaluasi ulang diri: intervensi dapat berupa
mengklarifikasi nilai-nilai dan tantangan keyakinan atau
harapan.
 Membebaskan diri: intervensi dapat berupa teknik
meningkatkan komitmen, terapi mengambil keputusan,
dan resolusi tahun baru.
 Memperhitungkan kondisi: intervensi meliputi latihan
relaksasi, desensitisasi, pernyataan dan pernyataan
positif diri.
 Kontrol stimulus: intervensi dapat termasuk
menghindari situasi risiko tinggi, dan pindah dari
lingkungan yg tinggi penyalahgunaan narkoba.
Katalisator wawancara
motivasional (lanjt)
 Manajemen penguatan: intervensi termasuk kontrak
perilaku dan penguatan.
 Membantu hubungan dekat: intervensi dapat berupa
kelompok tolong mandiri, dukungan sosial, atau
hubungan terapeutik.
 Membangkitkan emosi dan menurunkan
dramatisasi: intervensi dapat berupa bermain peran
dan psikodrama.
 Evaluasi ulang lingkungan: intervensi dapat berupa
pelatihan empati dan mengkaji hal-hal yang telah lalu.
 Kebebasan sosial: intervensi dapat berupa advokasi
terhadap kesadaran hak azasi dan intervensi kebijakan.
Tentang Motivasi
Peristiwa yang dapat
mempengaruhi motivasi
Apa itu wawancara
motivasional?
 Adalah wawancara yang berpusat pada klien
dan bertujuan untuk membantu klien dalam
menggali dan mengatasi ambivalensi perilaku
penggunaan narkobanya
 Terutama sangat bermanfaat bagi klien yg
berada pada tahap prekontemplasi dan
kontemplasi
 Prinsip dan keterampilan wawancara sangat
penting pada semua tahap
Prinsip Wawancara
Motivasional
 Mengekpresikan empati
 Ketidakcocokan (perbedaan)
 Menghindari argumentasi
 Dukungan keyakinan diri (kepercayaan)
 Keterampilan-keterampilan khusus
Teknik Wawancara motivasional
Berbicara tentang perubahan
(eliciting change talk)
Pengukuran motivasi
Contoh pengukuran pemberdayaan
diri
 Gordon (1985)
 8 situasi pencetus kekambuhan:
 Emosi yang tidak menyenangkan.
 Perasaan fisik yang tidak nyaman.
 Melakukan tes kontrol penyalahgunaan narkoba secara
personal.
 Waktu menyenangkan bersama orang lain.
 Dorongan untuk menyalahgunakan narkoba (craving).
 Konflik dengan orang lain.
 Emosi yang menyenangkan.
 Tekanan sosial untuk minum alkohol.
 Klien diminta untuk membayangkan dan melakukan rating atas tiap situasi
di atas:
 0 untuk sangat tidak yakin
 6 untuk sangat yakin
Contoh pengukuran kesiapan
berubah
 Dikembangkan oleh Sobeel (1996), berdasarkan empat
pertanyaan dari kuesioner berhenti merokok (Richmond et al,
1993) :
» Apakah anda mau mengurangi atau berhenti dan jika anda bisa
dengan mudah melakukannya (No=0, Yes=1).
» Seberapa serius anda akan mengurangi atau menghentikan
minum alkohol anda secara bersamaan (Not at all seriously = 0,
Not very seriously=1, Fairly seriously=2, Very seriously=3).
» Anda berkeinginan untuk mengurangi atau berhenti dalam waktu
dekat?  (Definitely No=0, Probably No=1, Probably Yes=2,
Definitely Yes=3).
» Apakah ada kemungkinan dalam 12 bulan anda tidak akan
mempunyai masalah dengan alkohol (Definitely No=0, Probably
No=1, Probably Will =2, Definitely Will=3).
 Untuk masing-masing pertanyaan, bila dijawab ya,
diminta untuk memberi skor dari 0 – 10 berdasarkan
asumsi klien
Penggaris kesiapan
(Rollnick)
PENGGARIS KESIAPAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Siap Tidak Yakin Siap Berubah

 Bila klien menyatakan berada pada kondisi tidak siap (0 sampai 3),
beberapa klinisi menganjurkan untuk memberikan perhatian,
menyediakan informasi, menyediakan dukungan, dan penelusuran
tindak lanjut
 Bila mereka belum yakin (4 sampai 6), ekplorasi aspek negatif dan
positif dari pengobatan
 Bila klien dalam tahapan siap berubah (7 sampai 10), bantu
membuat rencana aksi, identifikasi sumber daya yang ada, dan
tetapkan harapan/tujuan yang akan dicapai.
Contoh berbicara ttg perubahan
dg menggunakan pertanyaan
terbuka
 “Apa yang menyebabkan anda khawatir dengan
penyalahgunaan narkoba?”
 “Apa yang anda pikir akan terjadi jika anda tidak
berubah?”
 “Manfaat apa yang akan didapatkan jika anda
mengurangi penyalahgunaan narkoba?”
 “Apa yang akan anda kerjakan apabila anda
memutuskan untuk berubah?”
 “Seberapa yakinkah anda bahwa anda dapat
berubah?”
Lanjutan berbicara ttg
perubahan
 Gunakan “penggaris keyakinan diri” untuk
mendapatkan penilaian klien dan kemudian
tanyakanlah dua pertanyaan berikut :
 Mengapa anda berada pada (misalnya nilai 3)
dan tidak pada nilai 0?
 Apa yang dapat membuat anda beranjak dari
(misalnya nilai 3) kepada (misalnya nilai 6) atau
(nilai lebih tinggi). Hal ini menyebabkan klien
memiliki kemungkinan strategi untuk berubah
dan membuat mereka mulai berpikir untuk
berubah.
Contoh kasus latihan pengambilan
keputusan
 Tn. K, 29 tahun, sudah menyalahgunakan heroin
sejak 10 tahun yang lalu dengan cara suntik. Saat
ini dia juga sudah dideteksi terinfeksi HIV, sudah
pernah direhabilitasi sebanyak 3 kali dan tidak
pernah sampai akhir program. Sempat berhenti
selama hampir setahun, kambuh lagi setelah tahu
status HIV. Klien juga masih tetap menyuntik
meskipun sudah mengikuti program pengobatan
Buphrenorphine. Kadangkala ia juga masih
menghisap ganja 2 sampai 3 kali seminggu. Klien
ingin berhenti dari penggunaan heroinnya dan tidak
tahu program pengobatan apa yang sesuai buat
dirinya. Keluarga sudah tidak peduli dengan
kondisinya saat ini
Contoh pertimbangan pengambilan
keputusan
Identifikasi masalah Tahapan perubahan Intervensi Motivasional
 Penyalahguna heroin  Saat ini sudah aware  Menormalisasi sikap
kronis tentang ada masalah ambivalen
 Misuse  Sudah mulai - Hubungkan untung
Buphrenorphine memikirkan untuk rugi menggunakan /
 Status HIV (+) mengikuti terapi berhenti narkoba
 Ingin berhenti tapi  Masih bingung dan - Kaji nilai-nilai
bingung terapi apa ragu untuk memilih personal klien dan
yang sesuai jenis pengobatan hubungannya dengan
 Pakai ganja reguler perubahan
 Dukungan keluarga - Yakinkan klien bebas
(-) memilih, bertanggung
 Ambivalen jawab, dan mampu
memberdayakan diri
sendiri untuk berubah
Terima Kasih
rizapram@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai