Anda di halaman 1dari 11

Terapi Realitas

Nama Kelompok:
Risma Widyaningrum 1624090042
Siti Chaeriyah 16240900
Alya Anandri 16240900
Devi Antap Yani 1624090112
Meyta Khairunnisa 1624090113
Krisdayana Permata Sari 1624090118
PENDAHULUAN
Terapi Realitas adalah suatu sistem yang difokuskan pada tingkah laku sekarang.
Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta mengonfrontasikan klien dengan
cara-cara yang bisa membantu klien menghadapi kenyataan dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain.
Terapi Realitas pertama kali di kembangkan oleh Willam Glaser.
Glaser menggunakan istilah teori realitas pertama kali ketika ia mengajukan
makalah dengan judul : Reality theraphy, A Realistic Approach to the Young
Offender, pada suatu pertemuan mengenai kriminologi pada bulan April 1964.
PENDAHULUAN

Terapi Realitas berprinsip seseorang dapat dengan penuh optimis


menerima bantuan dari terapis untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasarnya dan mampu menghadapi kenyataan tanpa merugikan siapapun.

Terapi Realitas lebih menekankan masa kini, maka dalam memberikan


bantuan tidak perlu melacak sejauh mungkin pada masa lalunya, sehingga
yang paling dipentingkan adalah bagaimana klien dapat memperoleh
kesuksesan pada masa yang akan datang.
Ciri-Ciri Terapi Realitas
Menekankan konsep tanggung jawab

Menolak adanya konsep sakit mental pada setiap individu

Tidak menegaskan transfer dalam rangka usaha mencari kesuksesan

Berorientasi pada keadaan dengan fokus pada perilaku yang sekarang

Berfokus pada perilaku nyata guna mencapai tujuan yang akan datang penuh optimisme

Menghapus adanya hukuman yang diberikan kepada individu yang mengalami kegagalan

Menekankan aspek kesadaran dari klien yang harus dinyatakan dalam perilaku tentang
apa yang harus di kerjakan dan diinginkan oleh klien
Tujuan Terapi Realitas

1. Terapi ditekankan pada disiplin dan 2. Mengembangkan rencana-rencana nyata


tanggung jawab atas kesadaran sendiri dan realistik dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.

3. Menolong klien agar mampu mengurus diri


sendiri, supaya dapat menentukan dan
melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata.

4. Perilaku yang sukses dapat dihubungkan 5. Mendorong klien agar berani


dengan pencapaian kepribadian yang bertanggung jawab serta memikul segala
sukses, yang dicapai dengan resiko yang ada, sesuai dengan
menanamkan nilai-nilai adanya kemampuan dan keinginannya dalam
keinginan individu untuk mengubahnya perkembangan dan pertumbuhannya.
sendiri.
Proses Konseling
Konselor berperan sebagai:

Motivator Guru Moralist

Penyalur tanggung jawab Pengikat janji (contractor)


Teknik Terapi Realitas

1. Keterlibatan
2. Perilaku sekarang
3. Menilai diri sendiri
4. Merencakaan tindakan yang bertanggung jawab
5. Perjanjian (Commitment)
6. Tidak menerima alasan
Implementasi Dalam Menghadapi
Klien
Dalam prakteknya, terapi realitas dilihat sebagai 2 strategi utama yang
saling berhubungan, yaitu:

Membangun relasi atau lingkungan Prosedur-prosedur yang menuntun


konseling yang saling percaya menuju perubahan yang dirangkum
sebagai sistem WDEP
Sistem WDEP
Tiap huruf dalam WDEP melambangkan sekelompok gagasan yaitu :

W = Wants (keinginan) D = Doing in direction (melakukan dan arah)


Klien diberi kesempatan untuk mengeksplorasi setiap Disini mencakup semua 4 komponen perilaku,
kehidupannya, termasuk yang diinginkannya dari bidang yaitu: tindakan, pikiran, perasaan, dan fisiologi.
khusus yang relevan. Hal ini akan membantu klien dalam
memutuskan tingkat komitmen yang ingin diterapkan
untuk memenuhi keinginannya.

E = Evaluation (Evaluasi) P = Planning (Rencana)
Menolong klien untuk mengevaluasi dirinya sendiri. Membantu klien membuat rencana tindakan.
Klien diminta melakukan evaluasi mendalam mengenai
perilaku spesifik sendiri.
Kelemahan Terapi Realitas

1. Terapi realitas terlalu menekankan pada tingkah laku


masa kini sehingga terkadang mengabaikan konsep lain,
seperti alam bawah sadar dan riwayat pribadi.

2. Terapi realitas bergantung pada terciptanya suatu


hubungan yang baik antara konselor dan klien.

3. Pemberian reinforcement jika tidak tepat dapat


mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan.
Kelebihan Terapi Realitas

Terapi realitas ini fleksibel dapat diterapkan


dalam konseling individu dan kelompok.

Terapi realitas dapat diterapkan dalam perawatan


penyimpangan perilaku, penyalahgunaan obat, dan
penyimpangan kepribadian.

Terapi realitas meningkatkan tanggung jawab dan kebebasan


dalam diri individu, tanpa menyalahkan atau mengkritik
seluruh kepribadiannya

Anda mungkin juga menyukai