5. Lawan bicara
mampu 2. Tingkat
menyampaikan pemahaman
kembali &
informasi pengetahuan
secara aktif Lawan bicara
3. Kemampuan lawan
4. Lawan bicara terbebas bicara dlm
dari kegelisahan / membangun
ketidaknyamanan hubungan
1. Bahasa : beda budaya, suku dan negara
2. Lingkungan
bunyi bising, udara panas atau dingin
3. Fisik
Keterbatasan fisik dari si pengirim maupun si penerima
dapat menjadi hambatan untuk berkomunikasi
4. Psikologi
5. Dalam keadaan psikologis yang kurang memungkinkan
untuk berkomunikasi secara sehat, misalnya dalam
keadaan marah
KOMUNIKASI VERBAL
(LISAN)
• Komunikasi interpersonal
• Komunikasi kelompok
KOMUNIKASI
EFEKTIF
KOMUNIKASI NON VERBAL
•Bahasa Tertulis dan
•Body Language
(Bahasa Tubuh)
BAGAIMANA KOMUNIKASI EFEKTIF
MENGHASILKAN KONSELING GIZI YANG
OPTIMAL ??
Menarik, komplek,
didapatkan dari
keturunan, lingkungan
dan nerupakan
pengalaman dirinya
MODEL PERUBAHAN PERILAKU
COGNITIVE-BEHAVIORAL THEORY (CBT)
– Mengidentifikasi faktor-faktor
– Memodifikasi pola yang mempengaruhi perilaku
klien yang berdampak pada pola
makan dan aktivitas makan/pola aktivitas yang tidak
klien optimal
– Dapat diterapkan klien – Mengidentifikasi dampak dari
perilaku sebelumnya (makan
dalam jangka panjang berlebih atau berkurang atau
– Dietisien berperan tidak nafsu makan)
sebagai patner klien – Mengidentifikasi konsekuensi
dalam dari perilakunya
(pengetahuan/nilai-nilai, dampak
mengidentifikasi positif/negatif yang dirasakan
perilaku atau pemikiran seperti : merasa bersalah,
kekenyangan,
sebelumnya dan berkurang/bertambah berat
mengarahkan pada badan)
perilaku baru
q Tetapkan tujuan (jelas dan Orientasi Proses
dapat diukur)
q Orientasi pada proses – Self-monitoring
untuk mencapai tujuan – Problem solving
– Dukungan sosial (keluarga, teman)
q Fasilitasi dengan – Manajemen stress
bervariasi metode/cara – Stimulus control
mengatasi masalah – Rekunstruksi pola pikir
(problem solving tools) – Relapse prevention
– Rewards/contigency manajemen
misal brosur, booklet dll
HBM ini merukan pendekatan psikologis yang difokuskan pada sikap
dan kepercayaan individu untuk mencoba menjelaskan prediksi
perilaku kesehatan.
Asumsi : seseorang akan termotivasi untuk melakukan perubahan berkaitan
dengan
masalah kesehatannya
Precontemplation.
- Perkenalkan diri
- Mengenal klien, membangun hubungan
- Jelaskan tujuan
Langkah 2
MENGGALI PERMASALAHAN
- Mengumpulkan data & fakta
(assessment/pengkajian gizi)untuk dasar
menetapkan diagnosa gizi
Langkah 3
MEMILIH SOLUSI
- Menggali alternatif penyebab masalah gizi dengan
menegakkan diagnosis
- Memilih alternatif solusi melalui pendekatan teknik
konseling
Langkah 4
MEMILIH RENCANA
- Bekerjasama dengan klien untuk melihat alternatif
dalam memilih upaya diet & perubahan perilaku
yang dapat diimplementasikan
Langkah 5
MEMPEROLEH KOMITMEN
- Komitmen untuk melaksanakan perlakuan diet khusus,
membuat rencana yang realistis dan dapat diterapkan
- Menjelaskan tujuan, prinsip diet dan ukuran porsi makan
Langkah 6
2
7
SASARAN EDUKASI GIZI
2
9
§ Menanyakan klien mengenai pengetahuan dasar terkait
dengan kondisi kesehatannya. Misalnya pasien DM “Pak,
jika tidak makan nasi maka penggantinya apa?” atau
“berapa kali dalam sehari ibu mengkonsumsi makanan
digoreng?”
§ Tanyakan kebiasaan makan yang mendasar untuk
penyakit tertentu, misalnya “apakah ibu selalu
mengkonsumsi kerupuk atau sejenisnya sebagai snack?”
atau “apakah ibu suka mengkonsumsi ikan asin atau telur
asin” pertanyaan pada pasien hipertensi
3
0
§ Pertanyaan saat
asesmen harus individual, karena pemahan
orang yg berbeda akan juga berbeda. Sumber informasi
seseorang juga akan berbeda.
§ Riview datamedis terkit misalnya nilai laboratorium, apakah
pasien paham mengenai makna dari nilai tersebut, misalnya
“pak, kolesterol bapak 275 mg/dl, pahan tahu ga ini artinya?”
§ Lakukan pencatatan yangbaik terhadap data asesmen tadi,
termasuk kesimpulan dari pengetahuan klien. Sebagai dasar
menetapkan diagnosis.
3
1
§ Dapat dari data sekunder, yaitu mengumpulkan rata – rata
masalah gizi pada kelompok tertentu, konsen suatu kelompok
terhadap masalah gizi tertentu misalnya mengenai konsumsi
gula garam dan lemak
§ Dapat membuat kuesioner atau angket
3
2
§ Padaintervensi berupa edukasi gizi adalah cara
untuk memberikan pengetahuan pada klien
mengenai praktik sehari – hari dalam memilih
makanan dan mengolah makanan yang sesuai
dengan kondisi kesehatannya
§ Diagnosis gizi terkait dengan domain lingkungan
dan perilaku yaitu kurangnya pengetahuan atau
etiologi kurangnya pengetahuan
3
3
§ Pelajari cara dan metode klien belajar, misalnya daya
tangkap, kecepatan memahami, cara menerima informasi
§ Jika dibutuhkan dapat disusun kurikulum sederhana dalam
memberikan edukasi yang berisikan standar informasi gizi,
yang biasanya disusun sebagai dasar dalam memberikan
edukasi gizi
§ Tetapkan tujuan dari edukasi gizi, sesuaikan dengan
kemampuan klien
§ Gunakan media edukasi sebagai alat pembantu, misalnya
gambar, food model, leaflet, dan lainnya
3
4
INFORMASI DALAM EDUKASI GIZI
Informasi bagi pasien.
1. Informasi dasar meliputi tentang penyakit, penyebabnya, terapi
obatnya, pengaturan makan, kegiatan jasmani dan hal-hal yang
berkaitan dengan perubahan gaya hidup.
2. Dalam menyampaikan informasi, faktor yang perlu diperhatikan
adalah kondisi pasien baik kondisi fisik tergantung berat
ringannnya penyakit, maupun kondisi psikologis.
INFORMASI DALAM EDUKASI GIZI
3. Seseorang yang barru diidagnosa suatu penyakit biasanya sulit
untuk menerima kenyataan tersebut, sehingga pemberian
informasi yang berlebihan atau kurang sesuai kondisi
psikologisnya akan menambah penderitaan.
4. Membesarkan hati pasien bahwa penyakit yang diderita dapat
dikendalikan asalkan pasien dapat menerima dan mau
merubah perilaku atau gaya hidupnya.
INFORMASI DALAM EDUKASI GIZI
3
8
KONSEP DASAR DALAM MELAKUKAN
EDUKASI GIZI
Komunikasi: bahasa, pengamatan persepsi, tingkah laku non verbal,
mendengar aktif.
Motivasi:
Teknik motivasi secara persuasif edukatif,
Teknik motivasi tekanan kelompok,
Teknik motivasi dengan cara penerangan/penyadaran,
Teknik motivasi dengan imbalan/kompensasi.
PEMILIHAN MEDIA EDUKASI GIZI.
Banyak faktor yang diperlukan untuk menjadi pertimbangan
pemilihan media edukasi. Hal yang perlu dipertimbangkan
dalam menetapkan media adalah:
1. Analisa audiens, melakukan pengkajian untuk memberikan intervensi gizi yang
komprehensif, misalnya mempertimbangkan lingkungan dan minat yang akan
dipresentasikan,
2. Susunlah topik yang menarik bagi audiens,
3. Tentukan tujuan secara spesifik,
4. Menyesuaikan sumber daya yang dimiliki,
§ Kontak dengan pasien dibatasi
§ Kontak tidak lebih dari 15 menit
§ Jarak harus lebih dari 1 m dan ideal 2 m
41
§ Asesmen menjadi kurang mendalam khususnya mengenai
pengetahuan, perilaku dan data pendukung (riwayat klien)
§ Konselor harus mengatur strategi agar proses menjadi efisien
dan tujuan tercapai
§ Suara konselor menjadi kendala yang sering dihadapi, misalnya
volume menjadi lebih kecil karena tertutup masker dan jarak
yang membatasi
42
Sebelum pandemi Saat pandemi
43
§ Dilakukan untuk memenuhi kekurangan akses langsung
dengan pasien
§ Menggunakan teknologi yang ada, misalnya video call, wa dan
lainnya
§ Dapat dimanfaatkan untuk melakukan monev jarak jauh,
menyampaikan materi tambahan, misalnya mengirimkan
materi edukasi
44
45
46
47
48
Terima Kasih