Anda di halaman 1dari 36

KONSEP LANSIA

LATAR BELAKANG

Keberhasilan
pembangunan
nasional

Kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan


hidup dan gizi, kemajuan IPTEK terutama di
bidang medis dan keperawatan,
Pengawasan terhadap penyakit infeksi

meningkatkan kualitas kesehatan,


meningkatnya umur harapan hidup
manusia.

Peningkatan jumlah
penduduk yang
berusia lanjut
JUMLAH LANSIA DAN ANGKA
HARAPAN HIDUP DI INDONEISA

Terdapat permasalahan yang


mengejutkan yaitu

•62,3 %lansia di Indonesia masih


berpenghasilan dari pekerjaannya sendiri
•59,4 % dari Lansia masih berperan sebagai
kepala keluarga.
•53 % Lansia masih menanggung beban
kehidupan keluarga.
•Hanya 27,5 % Lansia mendapat
penghasilan dari anak/menantu.
•Hanya 5% lansia diurusi oleh institusi negri
dan swasta
•Hampir lebih dari 40% lansia menderita
penyakit komplikasi
•Lansia cenderunng tidak kuat dalam
menghadapi tekanan mental, lingkungan
dan fisik
•Kurang dari 1/3 lansia melakukan annual
general check up
•Yankes untuk lansia cenderung terpisah
Muncul displin ilmu
kesehatan tersendiri
• Gerontologi:
– Ilmu yang mempelajari
keseluruhan proses menua
(Kozier, 1987)
– Cabang ilmu yang
mempelajari proses menua
dan masalah yang mungkin
terjadi pada lansia (Miller,
1990)
• Gerontologi nursing:
– Ilmu yang mempelajari
tentang perawatan pada
lansia
Geriatri

•Cabang ilmu kedokteran


yang berfokus pada masalah
kedokteran yaitu penyakit
yang timbul pada lansia (Black
and Jacob, 1997)
•Cabang ilmu kedokteran yang
mempelajari tentang penyakit pada lansia
•Cabang ilmu kedokteran yang
mempelajari aspek klinis, preventif, dan
terapis bagi lansia

Geriatric Nursing
•Praktek keperawatan yang berkaitan
dengan penyakit pada proses menua
(Kozier, 1987)
•Spesialisasi keperawatan yang berperan
dalam setiap tatanan yankes dengan
menggunakan ketrampilan pengetahuan,
dan keahlian perawat untuk
meningkatkan fungsi optimal lansia secara
komprehensif
BATASAN LANSIA

• Dep Kes RI membagi Lansia sbb :


– Menjelang Usia lanjut
(45-54 th)
– Kel. Setengah umur
(55-64 th)
– Kel. Usia Lanjut
(> 65 th )

• Sedangkan WHO Lansia dibagi menjadi 3


kategori yaitu :
– Usia pertengahan (middle age)
45-59 th
– Lanjut Usia (elderly)
60-74 th
– Lanjut usia tua (old)
75-90 th
– Usia sangat tua
>90 th
•Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro

Lansia 65-70 Th
Lanjut usia muda 70-75 Th
Lanjut usia tua 75-80 Th
Sangat tua >65 Th
TIPOLOGI LANSIA

Serat Werdatama

1. Wong Sepuh
Orang yang sudah
sepi dari hawa nafsu
yang mampu
membedakan antara
baik- buruk, sejati-
palsu, Gusti-kawula

2. Tua Sepuh
Orang tua yang kosong
Serat kalatida

1. Orang yang berbudi


ssentosa
Orang tua yang meskipun
mempunyai banyak rejeki
tetapi terus tetap berusaha
yang disertai dengan ingat
dan waspada

2. Orang yang lemah


Orang tua yang berputus
asa, sehingga cenderung
menjauhkan diri dari dunia
untuk mendekatkan diri
pada Tuhan
Tipe Arif Bijaksana

Kaya dengan hikmah pengalaman,


mamu menyesuaikan diri dengan
perubahan jaman, mempunyai
kesibukan, rendah hati, ramah dan
sopan, dermawan dan dapat menjadi
panutan

Tipe Mandiri

Mengalihkan kesibukan semsa aktif ke


kegiatan baru yang bermanfaat,
swelektif dalam berteman dan bergaul

Tipe Tidak Puas

Menderita konflik lahir batin akibat tidak


menerima proses penuaan, sehingga
cenderung menjadi pemarah, sulit
dilayani, mudah tersinggung dan
pengkritik
Tipe Pasrah

Mempunyai konsep
cakramanggilingan, melakukan
pekerjaan apa saja

Tipe Bingung

Kehilangan kepribadian,
mengasingkan diri, merasa minder,
menyesal, pasif dan acuh tak acuh
Pembagian Berdasar Tingkat
Kemandirian Lansia

• Lansia mandiri ssepenuhnya


• Lansia mandiri dengan
bantuan keluarga
• Lansia mandiri dengan
bantuan tidak langsung
• Lansia dibantu oleh badan
social
• Lansia Panti Sosial Tresna
Werda
• Lansia yang dirawat di RS
• Lansia yang menderita
gangguan jiwa
MITOS YANG MUNCUL PADA
LANSIA (Sheira Saul, 1974)

• Mitos Kedamaian dan


ketenangan
Lansia dapat santai
menikmati hasil kerja dan
jerih payah pada usia muda
dan badai dan berbagai
guncangan kehidupan
seakan akan sudah dilewati.
Kenyataan sebaliknya usia
lanjut penuh dengan stress
dan karena kemiskinan dan
berbagai keluhan serta
penderitaan karena penyakit.
• Mitos Konservatisme dan
Kemunduran Pandangan
Lansia pada umumnya
konservatif, tidak kreatif,
menolak inovasi, berorientasi
ke masa silam, ketinggalan
jaman, merindukan masa
lalu, kembali ke masa anak-
anak, susah berubah, keras
kepala dan bawel. Kenyataan
sebagaian tetap segar
berpandangan ke depan dan
inovatif serta kreatif.
• Mitos Berpenyakitan
Lansia dipandang sebagai masa
degeneratif biologis yang disertai
oleh berbagai penderitaan akibat
berbagai proses penyakit.
Kenyataannya memang proses
menua disertai dengan
menurunnya daya tahan tubuh
serta metabolisme sehingga
rawan terhadap penyakit, teapi
masa sekarang banyak penyakit
yang dapat dikontrol dan diobati.
• Mitos senilitas
Lansia dipandang sebagai
masa pikun yang disebabkan
olek kerusakan bagian
tertentu dari otak.
Kenyataannya tidak semua
lansia mengalami proses
kerusakan bagian otak.
Mereka masih tetap sehat
dan segar dan banyak cara
untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan daya
ingat.
• Mitos ketidakproduktifan
Lansia dipandang sebagai
usia yang tidak produktif.
Kenyataan tidak demikian,
masih banyak usia lanjut
yang mencapai kematangan
dari produktivitas mental dan
materialnya yang tinggi.
PROSES PENUAAN

• Perubahan yang terjadi akibat


proses penuaan bersifat umum
(universal).
• Proses penuaan dapat dipengaruhi
oleh factor-faktor internal dan
eksternal.
• Bila proses berlangsung secara
wajar tanpa pengaruh dari luar
disebut proses penuaan primer.
• Apabila stress psikis, social serta
kondisi lingkungan mempengaruhi
proses penuaan disebut penuaan
sekunder.
Teori Biologis (Mary ANN Christ et al,
1993)

• Penuaan merupakan proses secara


berangsur mengakibatkan
perubahan yang kumulatif dan
mengakibatkan perubahan yang
berakhir dengan kematian.
• Penuaan juga menyangkut
perubahan struktur sel, akibat
interaksi sel dengan lingkungannya,
yang pada akhirnya menimbulkan
perubahan generatif.
• Dibagi menjadi teori intrinsic dan
ekstinsik.
• Intrinsik penyebab di dalam sel
sendiri
• Ekstrinsik perubahan akibat
pengaruh lingkungan
a. Teori Genetik Clock

• Setiap inti sel di dalam spesies


mempunyai suatu jam genetic yang
telah diputar menurut suatu
replikasi tertentu.
• Jam ini akan menghitung mitosis
dan menghentikan replikasi
tertentu.
• Secara teoritis dapat dimungkinkan
memutar kembali jam beberapa
saat (dengan pengaruh-pengaruh
dari luar, berupa peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit
dengan obat-obatan tindakan
tertentu).
b. Mutasi Somatik (Teori Error
Catastrope)

Menua disebabkan kesalahan yang


beruntun dalam jangka waktu yang
lama dalam transkripsi dan
translasi

terbentuk enzim yang salah

metabolisme yang salah

fungsi sel menurun


c. Teori Autoimmune

Metabolisme tubuh
suatu saat diproduksi
zat khusus

Ada jaringan tubuh tertentu yang


tidak tahan terhadap zat tersebut
sehingga jaringan tubuh menjadi
lemah dan sakit.

Sebagai contoh ialah tambahan kelenjar


timus yang pada usia dewasa
berinvolusi dan semenjak itu terjadilah
kelainan autoimun. (Godteris &
Brocklehurst, 1989).
d.Teori Radikal Bebas

radikal bebas (kelompok


atom) tidak stabil

Oksidasi oksigen bahan-bahan


organic seperti karbohidrat dan
protein.

sel-sel tidak dapat


beregenerasi.
e. Teori Immunologi Slow Virus

Sistem Immun kurang efektif dengan


bertambahnya usia, sehingga
masuknya virus dapat mengakibatkan
kerusakan pada sel

f. Teori Rantai SIlang

Sel tua/usang akan kekurangan


kolagen sehingga menyebabkan
berkurangnya elastisitas,
kekacauan dan kehilangan fungsi
g. Teori Pemakaian dan Rusak

Penggunaan sel dalam jangka


waktu lama akan
menyebabkan stress dan
kelelahan

h. Teori Akumulasi dan Produk Sisa

Akumulasi produk sisa akan


mengakibatkan gangguan fungsi
sel. Conth pembentukan
Lipofuchine pada sel otot jantung
dan sel syaraf
Teori Sosial
a. Teori Pembebasan (Disengagement theori).

• Dengan bertambahnya usia,


seseorang secara berangsur-
angsur mulai melepaskan diri
dari kehidupan sosialnya baik
secara kuantitas maupun
kualitas sehingga sering terjadi
kehilangan ganda (Tripple
Loss), yakni:
– Loss of Role
– Restrictions of contacts and
relation ship
– Reduced commitment to social
mores and values
b. Teori Kepribadian berlanjut

Sejalan dengan proses menua,


kepribadian seseorang tidak
berubah. Perubahan terjadi
sesuai dengan jenis
personality seseorang
c. Teori Aktifitas dan Kegiatan

• Meskipun terjadi penurunan


kegiatan pada lansia, mereka
akan berusaha
mempertahankan kegiatan
pada taraf optimum dan
berusaha mempertahankan
hubungan antara system
social dan individu agar tetap
stabil
TEORI PSIKOLOGIS
Teori Tugas perkembangan

• Hanghurst (1972) berpendapat


bahwa jika setiap memperhatikan
tugas perkembangan yang spesifik
pada tiap tahap kehidupan maka
akan tercapai perasaan bahagia &
sukses.
• Tugas perkembangan pada dewasa
tua meliputi penerimaan adanya
penurunan kekuatan fisik dan
kesehatan, penerimaan masa
pensiun dan penurunan income,
penerimaan adanya kematian dan
pasangannya/orang-orang yang
berarti bagi dirinya,
mempertahankan hubungan dengan
group yang seusianya, adopsi &
adaptasi dengan peran sosial secara
fleksibel dan mempertahankan
kehidupan secara memuaskan.
PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA
MENJADI LANSIA YANG
SUKSES

B : Berat badan berlebih supaya


dihindari
A : Atur makanan hingga sesuai/ kurangi
lemak atau kolesterol
H : Hindari faktor resiko peny. Jantung
iskemik/koroner
A : Agar terus menerus berguna dengan
mempunyai kegiatan atau hobbi yang
bermanfaat
G : Gerak badan teratur wajib dilakukan
I : Ikuti nasehat petugas kesehatan
(dokter, perawat )
A : Awasi kesehatan badan secara
periodik
Perubahan Fisik Pada Lansia

Item Morfologi Function

Keseluruhan Berkurangnya TB & BB


Bertambahnya fat-to-
lean body
mass ratio
Berkurangnya cairan
tubuh.
Kulit Bertambah kisut
Atrofi kelenjar lemak

Sistem Bertambah panjang & Berkurangnya COP.


kardiovaskuler lekukan Berkurangnya HR thd
Arteria, termasuk aorta stress
Intima bertambah tebal, Pengerasan PD
Fibrosis dimedia arteri perifer.
Skelerosis katup jantung
Ginjal Bertambahnya glomeruli Berkurangnya creatine
yang clearance.
abnormal Berkurangnya renal
blood flow.
Berkurangnya
maximum urine
osmolity.
Perubahan Fisik Pada Lansia

Paru Berkurangnya elstisitas Berkurangnya vital


Berkurangnya aktivitas capacity,
cilia berkurangnya maximal
oxygen uptake.
Berkurangnya reflek
batuk.
Gastrointesti Berkurangnya asam Penurunan
nal lambung, aliran ludah, kemampuan
reseptor lidah mencerna makanan
Rangka Osteaartritis Penurunan kekuatan
Tubuh Hilangnya bone tulang
substance
Mata Arkus senelis Berkurangnya
Berkurangnya ukuran akomodasi, Hyperopia
pupil Berkurangnya
Kekeruhan lensa penglihatan
berkurangnya
sensivitas thd warna
& depth perception.
Pendengaran Perubahan degeneratif Berkurangnya
osikel persepsi suara
Bertambahnya obstruksi
tuba eustachii.
Sistem Imun Menurunnya system Penurunan daya tahan
immunitas tubuh
Perubahan Fisik Pada Lansia

Sistem Berkurangnya Psikomotor


syaraf berat otak melambat.
Berkurangnya Penurunan
sel kortikal Daya Ingat

Endokrin Penurunan Kemampuan


hampir semua reproduksi
jenis hormon menurun
Penurunan Kehilangan
BMR tenaga
Penurunan
hormon kelamin
Perubahan Mental Pada Lansia

•Kenangan jangka panjang,


biasanya baik

•Kenangan Jangka pendek,


Biasanya buruk

•Kemampuan matematika dan


verbak tidak berubah

•Kemampuan imaginasi berkurang


Perubahan Psikososial Pada
Lansia

•Kehilangan segala sesuatu yang


berhubungan dengan pensiun

•Meningkatnya kesadaran akan


kematian
•Adanya perubahan caara hidup

•Munculnya ketidakmampuan akibat


penyakit kronis

•Penurunan peran social

Anda mungkin juga menyukai