Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Belakangan ini banyak orang-orang yang hamil di usia muda, namun tidak
sedikit yang juga hamil di usia tua. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan tentang melahirkan atau dipaksa oleh keadaan. Padahal jika hamil pada
usia yang tepat, kualitas kelahiran juga akan memuaskan. Kecuali jika saat
mengandung sang ibu kurang memperhatikan sang jabang bayi. Ketika bayi
dilahirkan kita dapat langsung melakukan penilaian keadaan umum bayi setelah
dilahirkan. Dengan cara melakukan penilaian APGAR yaitu Activity (Aktifitas),
Pulse (Nadi), Grimace (Mimik), Appearance (Tampilan kasat mata) dan Respiration
(Pernapasan). Sehingga kita bisa mengetahui apakah bayi tersebut normal atau tidak.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian APGAR SCORE ?
2. Bagaimana cara penilaian dan kriteria APGAR SCORE ?
3. Apa penyebab penilaian APGAR SCORE yang rendah ?
4. Apa saja prosedur dari APGAR SCORE?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang APGAR SCORE
2. Untuk mengetahui cara penilaian dan kriteria APGAR SCORE
3. Untuk mengetahuui penyebab penilaian APGAR SCORE yang rendah pada
bayi yang baru lahir
4. Untuk mengetahui prosedur dari APGAR SCORE

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian APGAR SCORE


APGAR SCORE adalah suatu metode penilaian yang digunakan untuk mengkaji
kesehatan neonatus dalam menit pertama setelah lahir sampai 5 menit setelah lahir , serta
dapat diulang pada menit ke 10 – 15 . Nilai APGAR merupakan standart evaluasi
neonatus dan dapat dijadikan sebagai data dasar untuk evaluasi di kemudian hari . (Adelle
, 2002) .Pada tahun 1961, dr. Joseph Butterfield memperkenalkan bentuk mnemonic dari
APGAR untuk memudahkan sejawat mengingat komponen dari APGAR SCORE.
Komponen dari APGAR SCORE adalah:
 A = Appearance (warna kulit)
 P = Pulse (denyut jantung)
 G = Grimace (refleks)
 A = Activity (tonus otot)
 R = Respiration (pernafasan)

2. Penilaian dan Kriteria APGAR SCORE


a. Cara Penilaian
Skor APGAR dihitung pada menit ke-1 dan ke-5 untuk semua bayi, kemudian
dilanjutkan setiap 5 menit sampai menit ke-20 untuk bayi dengan skor APGAR
kurang dari 7. APGAR SCORE menghitung kuantitas dari tanda-tanda klinis depresi
neonatal, seperti sianosis atau muka pucat, bradikardia, depresi refleks respon
terhadap stimulus, hipotonus, dan apnu atau respirasi yang terganggu.APGAR
SCORE tidak dipakai untuk menilai mortalitas seorang bayi dan tidak dapat
digunakan untuk menilai kesehatan atau keadaan neurologis bayi di masa mendatang.
Pemeriksan ini secara cepat akan mengevaluasi keadaan fisik bayi baru lahir dan
sekaligus mengenali ada tanda – tanda darurat yang memerlukan dilakukannya
tindakan segera pada bayi baru lahir.
Pemeriksaan APGAR ini bertujuan menilai kemampuan laju jantung, kemampuan
bernapas,kekuatan tonus otot (lemah atau aktif), kemampuan refieks dan warna kulit
(kemerahan atau biru). Setiap penilaian diberi angka 0,1,2. Dari hasil penilaian

2
tersebut dapat diketahui apakah bayi normal (vigorous baby = nilai apgar 7-10),
asfiksia ringan (nilai apgar 4-6), asfiksia berat (nilai apgar 0-3)

1. Appearance (warna kulit) :


Menilai kulit bayi . Nilai 2 jika warna kulit seluruh tubuh bayi kemerahan , nilai 1 jika kulit
bayi pucat pada bagian ekstremitas , dan nilai 0 jika kulit bayi pucat pada seluruh badan (Biru
atau putih semua) .

2. Pulse (denyut jantung) :


Untuk mengetahui denyut jantung bayi , dapat dilakukan dengan meraba bagian atas dada
bayi di bagian apeks dengan dua jari atau dengan meletakkan stetoskop pada dada bayi .
Denyut jantung dihitung dalam satu menit , caranya dihitung 15 detik , lalu hasilnya dikalikan
4 , sehingga didapat hasil total dalam 60 detik . Jantung yang sehat akan berdenyut di atas
100 kali per menit dan diberi nilai 2 . Nilai 1 diberikan pada bayi yang frekuensi denyut
jantungnya di bawah 100 kali per menit . Sementara bila denyut jantung tak terdeteksi sama
sekali maka nilainya 0 .

3. Grimace (respon reflek) :


Ketika selang suction dimasukkan ke dalam lubang hidung bayi untuk membersihkan jalan
nafasnya , akan terlihat bagaimana reaksi bayi . Jika ia menarik , batuk , ataupun bersin saat
di stimulasi , itu pertanda responnya terhadap rangsangan bagus dan mendapat nilai 2 . Tapi
jika bayi hanya meringis ketika di stimulasi , itu berarti hanya mendapat nilai 1 . Dan jika
bayi tidak ada respon terhadap stimulasi maka diberi nilai 0 .

4. Activity (tonus otot) :


Hal ini dinilai dari gerakan bayi . Bila bayi menggerakkan kedua tangan dan kakinya secara
aktif dan spontan begitu lahir , artinya tonus ototnya bagus dan diberi nilai 2 . Tapi jika bayi
dirangsang ekstermitasnya ditekuk , nilainya hanya 1 . Bayi yang lahir dalam keadaan lunglai
atau terkulai dinilai 0 .

3
5. Respiration (pernapasan) :
Kemampuan bayi bernafas dinilai dengan mendengarkan tangis bayi . Jika ia langsung
menangis dengan kuat begitu lahir , itu tandanya paru-paru bayi telah matang dan mampu
beradaptasi dengan baik . Berarti nilainya 2 . Sedangkan bayi yang hanya merintih rintih ,
nilainya 1 . Nilai 0 diberikan pada bayi yang terlahir tanpa tangis (diam) .

b. Kriteria APGAR SCORE

Lima kriteria Skor Apgar :


Kriteria Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2
warna kulit tubuh normal
merah muda , warna kulit tubuh , tangan ,
tetapi kepala dan dan kaki
Appearance(warna seluruhnya biru ekstermitas kebiruan normal merah muda , tidak
kulit) atau pucat (akrosianosis) ada sianosis
Pulse(denyut
jantung) tidak teraba <100 kali/menit >100 kali/menit
Grimace(respons tidak ada respons meringis/menangis lemah meringis/bersin/batuk saat
refleks) terhadap stimulasi ketika di stimulasi stimulasi saluran napas
Activity(tonus otot) lemah/tidak ada sedikit gerakan bergerak aktif
Respiration(perna menangis kuat, pernapasan
pasan) tidak ada Lemah, tidak teratur baik dan teratur

1. Warna Kulit
a. 2 poin = Warna kulit pink pada tubuh dan ekstrimitas
b. 1 poin = warna kulit biru pada ekstrimitas, warna kulit pink pada tubuh
c. 0 poin = warna kulit seluruh tubuh dan ekstrimitas biru

4
2. Denyut Jantung
a. 2 poin = >100 kali/menit
b. 1 poin = <100 kali/menit
c. 0 poin = tidak ada denyut jantung
Denyut jantung dihitung dengan menggunakan stetoskop atau dengan menggunakan
dua jari. Denyut jantung dihitung selama 15 detik, kemudian dikalikan 4 sehingga didapat
denyut jantung selama 60 detik (1 menit).

3. Refleks Terhadapn Stimulus Taktil


a. 2 poin = bayi menangis, batuk atau bersin
b. 1 poin = meringis atau menangis lemah saat distimulasi
c. 0 poin = tidak ada respon terhadap stimulasi

4. Tonus Otot
a. 2 poin = bergerak aktif
b. 1 poin = sedikit gerakan
c. 0 poin = lemah atau tidak ada gerakan

5. Pernafasan
a. 2 poin = pernafasan baik dan teratur, menangis kuat
b. 1 poin = pernafasan lemah, tidak teratur
c. 0 poin = tidak ada nafas

3. Penyebab penilaian APGAR SCORE rendah

Ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab nilai APGAR yang rendah pada
bayi baru lahir, di antaranya adalah:

1) Persalinan yang terlalu cepat. Hipoksia (kekurangan oksigen) dapat terjadi pada per-
salinan yang terlalu cepat oleh karena kontraksi yang terlalu kuat atau trauma pada
kepala bayi.
2) Terjerat tali pusat. Umum dikenal dengan “nuchal cord”, di mana tali pusat
(plasenta/ari-ari) melilit pada leher janin (baik sekali waktu atau beberapa kali) dan
mengganggu aliran darah, maka hipoksia bisa terjadi karena lilitan ini.

5
3) Prolaps tali pusat. Kondisi yang terjadi ketika tali pusat mendahului fetus keluar dari
rahim. Kondisi ini adalah kedarutan obstetri yang membahayakan kehidupan janin.
Namun prolaps tali pusat adalah kasus yang jarang. Ketika fetus juga akan ikut lahir,
sering kali menekan tali pusat dan menimbulkan hipoksia.
4) Plasenta previa (placenta preavia). Merupakan kondisi kelainan obstretri di mana tali
pusat terhubung pada dinding rahim yang letaknya dekat atau menutup leher rahim.
Hal ini meningkatkan risiko perdarahan antepartum (vaginal), yang berujung juga
pada hipoksia bagi janin.
5) Aspirasi mekonium. Jika mekonium di ada dalam paru-paru fetus, maka bisa terjadi
permasalahan pernapasan. Hal ini dikenal juga sebagai “Sindrom Aspirasi
Mekonium”.
6) Beberapa sebab lain bisa berupa obat-obatan yang dikonsumsi ibu sebelum per-
salinan, dan bayi preterm (prematur).

4. Prosedur APGAR SCORE


a. Pastikan pencahayaan baik
b. Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dengan cepat dan
simultan. Jumlahkan hasilnya.
c. Lakukan tindakan dengan cepat dan tepat sesuai dengan hasilnya
d. Ulangi pada menit kelima
e. Ulangi pada meit kesepuluh
f. Dokumentasikan hasil dan lakukan tindakan yang sesuai

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Apgar Score merupakan alat untuk menilai kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi
lima variabel yaitu frekuensi jantung (heart rate), usaha nafas (respiratory effort),
tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour), dan reaksi terhadap rangsangan (respon
to stimuli), setiap penilaian diberi angka 0, 1 dan 2.Pemeriksan ini secara cepat akan
mengevaluasi keadaan fisik bayi baru lahir dan sekaligus mengenali ada tanda – tanda
darurat yang memerlukan dilakukannya tindakan segera pada bayi baru lahir.

B. SARAN

Dengan terselesainya makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak memiliki kesalahan,sehingga kami mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun sehingga dalam pembuatan makalah kedepannya akan lebih baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Nanny Lia Dewi, Vivian, S. ST. Dan Sunarsih, Tri, S. ST. Asuhan

Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika; 2011. h.

118-27.

Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan.

Jakarta: PT Rineka Cipta; 2003. h. 11.

Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan.

Jakarta: PT Rineka Cipta; 2005.

Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan.

Jakarta: PT Rineka Cipta; 2009.

Anda mungkin juga menyukai